Anda di halaman 1dari 108

BAB

I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kurikulum yang berlaku di SMP menuntut partisipasi siswa secara aktif dalam
kegiatan pembelajaran. Salah satu upaya untuk mengaktifkan siswa belajar dengan
menggunakan media dalam pembelajaran. Bahan ajar merupakan salah satu jenis media
yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman siswa.
Masih terbatasnya jumlah bahan ajar berupa buku pegangan siswa dan referensi yang
terdapat di perpustakaan SMP Negeri 3 Bonang khususnya pada mata pelajaran IPA kelas
VIII, memotivasi guru dalam menyusun modul ini. Modul IPA semester gasal ini disusun
sedemikian rupa sesuai dengan kurikulum yang berlaku di SMP Negeri 3 Bonang dengan
memperhatikan tingkat pemahaman siswa. Modul ini dapat digunakan siswa untuk belajar
aktif mandiri dengan guru yang berfungsi sebagai fasilitator.
B. Deskripsi Singkat
Modul IPA kelas VIII semester gasal ini disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku pada
SMP Negeri 3 Bonang. Materi IPA yang dipelajari siswa pada semester gasal tahun
pelajaran 2013/2014 meliputi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup; system gerak
pada manusia; system pencernaan pada manusia; system pernapasan pada manusia; system
peredaran darah pada manusia; atom, molekul dan ion; bahan kimia pada kehidupan; zat
adiktif dan psikotropika.
Pada setiap akhir bahasan materi penulis memberikan rangkuman untuk menguatkan
kembali ingatan siswa terhadap materi yang sudah dipelajari. Selain itu penulis juga
menyertakan uji kompetensi untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi.
Untuk menambah wawasan dari siswa, penulis juga menambahkan info plus pada beberapa
bahasan.

1
C. Manfaat Modul
Adapun manfaat yang dapat diambil dari modul ini, diantaranya
Bagi siswa :
1. Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi IPA semester gasal tahun pelajaran
2013/2014
2. Menambah wawasan dan pengetahuan siswa
3. Memudahkan siswa dalam mempelajari materi IPA semester gasal tahun 2013/2014
Bagi guru :
1. Sebagai media/bahan ajar dalam menyampaikan materi IPA semester gasal tahun
2013/2014
Bagi sekolah :
1. Menambah koleksi buku bacaan bagi siswa di perpustakaan SMP Negeri 3 Bonang
2. Meningkatkan kompetensi lulusan siswa SMP Negeri 3 Bonang
D. Petunjuk Belajar
Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kalian dapat memahami setiap pokok bahasan
yang disampaikan dalam modul ini, ada baiknya kalian mengikuti setiap langkah-langkah
berikut :
1. Bacalah secara cermat, dan pahami tujuan pembelajaran yang tertulis pada setiap awal
bab.
2. Pelajari setiap bab secara berurutan, mulai dari Bab I Pendahuluan sampai Bab XII
Penutup.
3. Pada beberapa bab terdapat ikon info plus bergambar . Materi yang ditulis
dalam kategori ini merupakan materi pengayaan untuk menambah wawasan kalian
4. Kerjakan secara sungguh-sungguh dan tuntas setiap evaluasi pada setiap akhir bab.
5. Keberhasilan proses pembelajaran dalam mata pelajaran IPA semester gasal ini
tergantung pada kesungguhan kalian. Untuk itu, belajarlah secara mandiri dan seksama.
Untuk belajar mandiri, kalian dapat melakukannya seorang diri, berdua, atau
berkelompok dengan teman lain yang memiliki pandangan yang sama.
6. Kalian disarankan mempelajari bahan-bahan dari sumber lain dan jangan segan-segan
bertanya kepada guru atau teman yang telah memahami materi modul ini.

2
BAB
II
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN

STANDAR KOMPETENSI :
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
KOMPETENSI DASAR :
1.1 Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
1.2 Mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
1. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
2. Menyimpulkan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah penambahan biomassa yang bersifat tidak dapat balik (irreversible).
Penambahan biomassa ditandai dengan penambahan berat, panjang, volume, jumlah sel, dan
lain-lain. Pertumbuhan pada makhluk hidup dapat dilihat dari perubahan ukurannya. Oleh karena
itu, pertumbuhan dapat
dinyatakan dalam ukuran
panjang maupun berat.

Gambar 2.1. pertumbuhan dan perkembangan kacang merah

Pada makhluk hidup multi


seluler pertumbuhan ditandai
dengan pertambahan jumlah dan ukuran sel.sedangkan pada uniseluler pertumbuhan ditandai
dengan bertambahnya ukuran sel

3
Perkembangan
Perkembangan dapat diartikan sebagai proses menuju tercapainya kedewasaan. Perkembangan
merupakan perubahan struktur dan fungsi yang bersifat spesifik. Perubahan struktur dan fungsi
tersebut menyebabkan bagian-bagian penyusun tubuh bertambah lengkap, sempurna, dan
kompleks.
INFO PLUS :
Pertumbuhan pada tumbuhan dapat
dilihat dari bertambah besar dan
tingginya batang. Sedangkan
perkembangannya dapat dilihat
dengan adanya perubahan-perubahan
pada bentuk batang, daun, akar,
munculnya bunga, dan terbentuknya
buah. Adapun pertumbuhan pada
hewan dapat dilihat dari semakin
besarnya badan hewan tersebut,
sedangkan perkembangannya dapat
disaksikan dari perubahan pada
tubuh dan kelakuan hewan tersebut.
Misalnya, burung kecil setelah
menetas belum dapat terbang, namun B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan

setelah besar dia akan belajar terbang


dan mencari makan sendiri. Faktor Dalam (Internal)
Faktor dalam yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan berasal
dari dalam tubuh makhluk hidup sendiri.
a. Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri
dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna
bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk
hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Hewan, tumbuhan, dan
manusia yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang dengan cepat
sesuai dengan periode pertumbuhan dan perkembangannya.
b. Hormon

4
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh.
Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan
berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup beragam jenisnya.
b.1. hormon pada tumbuhan.
 Auksin
Fungsi auksin :Mengembangkan sel-sel hingga bertambah panjang; merangsang
pembentukan bunga dan buah; mempercepat terjadinya diferensiasi di daerah meristem
sehingga mempergiat kambium membentuk sel baru.
 Giberelin
Fungsi giberelin :Mempercepat pertumbuhan; membuat tanaman berbunga sebelum
waktunya; membuat tanaman lebih tinggi dari normal; merangsang pembelahan sel serta
merangsang aktivitas enzim amylase dan proteinase yang berperan dalam
perkecambahan. merangsang pembentukan tunas, menghilangkan dormansi biji, dan
merangsang pertumbuhan buah secara parthenogenesis.
 Sitokinin
Berfungsi untuk mempergiat pembelahan sel dan mempengaruhi pertumbuhan tunas dan
akar; menghambat efek dominansi apikal, dan mempercepat pertumbuhan memanjang.
 Florigen
Diduga berperan dalam proses pembentukan bunga
 Dormin (asam absisat)
Membantu tumbuhan bertahan hidup pada kondisi lingkungan yang kurang
menguntungkan; menghambat pembelahan dan pemanjangan sel, menunda pertumbuhan
atau dormansi, merangsang penutupan mulut daun di musim kering, pengguguran daun.
 Kalin
Rhizokalin, berperan dalam pembentukan akar
Kaulokalin, berperan dalam pembentukan batang
Filokalin, berperan dalam pembentukan daun
Antokalin, berperan dalam pembentukan bunga.

 Asam traumalin
Mengembalikan bagian tubuh tumbuhan yang rusak (regenerasi).
b.2. hormon pada hewan
Beberapa hormon pertumbuhan pada hewan adalah sebagai berikut.

5
 Tiroksin, mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak hormon ini merangsang
dimulainya proses metamorfosis.
 Somatomedin, mempengaruhi pertumbuhan tulang.
 Ekdison dan juvenil, mempengaruhi perkembangan fase larva dan fase dewasa,
khususnya pada hewan Invertebrata.
b.3. hormon pada manusia
 Hormon tiroksin, dihasilkan oleh kelenjar gondok/tiroid. Hormon ini memengaruhi
pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme karbohidrat dalam tubuh. Kekurangan
hormon ini dapat mengakibatkan mixoedema yaitu kegemukan.
 Hormon pertumbuhan (Growth hormon - GH). Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis
bagian depan. Hormon ini disebut juga hormon somatotropin (STH). Peranannya adalah
memengaruhi kecepatan pertumbuhan seseorang. Seorang anak tidak akan tumbuh
dengan normal jika kekurangan hormon pertumbuhan. Hormon testosteron, mengatur
perkembangan organ reproduksi dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria.
 Hormon estrogen/progresteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan
munculnya tandatanda kelamin sekunder pada wanita.
Faktor Luar (Eksternal)
a. Makanan atau Nutrisi
INFO PLUS
Makanan merupakan bahan baku dan sumber
Pada masa pertumbuhan,
energi dalam proses metabolisme tubuh.
kelebihan STH akan
Kualitas dan kuantitas makanan akan
mengakibatkan pertumbuhan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
raksasa (gigantisme),
makhluk hidup.
sebaliknya jika kekurangan
b. Lingkungan
akan menyebabkan kerdil
 Suhu
(kretinisme). Jika kelebihan
Semua makhluk hidup membutuhkan
hormon terjadi setelah dewasa,
suhu tertentu untuk tumbuh dan
akan menyebabkan
berkembang dengan baik (suhu
membesarnya bagian tubuh
optimum). Hewan dan manusia memiliki
tertentu, seperti pada hidung
kemampuan untuk bertahan hidup dalam
atau telinga. Kelainan ini
kisaran suhu lingkungan tertentu.
disebut akromegali.
Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang
lebih nyata terhadap suhu. Padi yang

6
ditanam pada awal musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi) lebih cepat dipanen
daripada padi yang ditanam pada musim penghujan (suhu udara rata-rata rendah).
 Cahaya
Tumbuhan membutuhkan cahaya dalam proses fotosintesis yang akan menghasilkan
makanan untuk pertumbuhan tanaman. Pada hewan dan manusia Sinar matahari
diperlukan dalam pengubahan provitamin D menjadi vitamin D. Vitamin D membantu
penyerapan kalsium dan fosfor dari makanan.
 Air dan Kelembapan
Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air,
reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan
kematian. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih
sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel.
Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.

C. Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan

Tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan :


1. Perkecambahan
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan plumula (calon batang).
Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar, sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan biji ada 2 macam, yaitu perkecambahan epigeal dan hipogeal.
a. perkecambahan epigeal adalah tumbuhnya hipokotil yang memanjang sehingga plumula dan
kotiledon terangkat ke permukaan tanah. Contoh perkecambahan kacang hijau.

Gambar 2.2. perkecambahan


epigeal

7
b. perkecambahan hipogeal adalah tumbuhnya epikotil yang memanjang sehingga plumula
keluar menembus kulit biji dan muncul
di permukaan tanah, sedangkan
kotiledon tertinggal dalam tanah.
Contoh perkecambahan kacang kapri

Gambar 2.3. perkecambahan hipogeal


2. Pertumbuhan primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan meristem primer
atau disebut juga meristem apikal. Titik tumbuh primer terbentuk sejak tumbuhan masih berupa
embrio. Jaringan meristem ini terdapat di ujung batang dan ujung akar. Pertumbuhan primer
menyebabkan batang dan akar bertambah panjang.
3. Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan yang disebabkan oleh aktivitas kambium yang bersifat merismatik (aktif
membelah). Aktivitas pertumbuhan kambium tidak selalu sama antaramusim penghujan dengan
musim kemarau. Di musim penghujan, air dan zat hara terlarut tersedia dengan melimpah
sehingga pembelahan sel lebih giat. Sebaliknya di musim kemarau, ketersediaan air berkurang
sehingga aktivitas pembelahan sel berkurang. Aktivitas pembelahan yang berbeda ini tampak
sebagai cincin-cincin konsentris pada batang yang disebut
lingkaran tahun. Pertumbuhan sekunder menyebabkan
batang bertambah besar. Pertumbuhan sekunder hanya
terjadi pada dikotil dan gymnospermae.
4. Pertumbuhan terminal
Pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang
aktif tumbuh terdapat 3 zona (daerah) pertumbuhan :
a. Daerah pembelahan
Daerah pembelahan terletak di bagian paling ujung. Di
daerah ini sel-sel baru terus-menerus dihasilkan melalui
proses pembelahan sel. Daerah inilah yang disebut daerah
meristematis.
b. Daerah pemanjangan Gambar 2.4. daerah pertumbuhan akar

8
Daerah pemanjangan terletak di belakang daerah pembelahan.
Di daerah ini sel-sel hasil pembelahan akan tumbuh
sehingga ukuran sel bertambah besar.
Akibatnya di daerahinilah yang mengalami pemanjangan.
c. Daerah diferensiasi
Daerah diferensiasi terletak di belakang daerah pemanjangan. Sel-sel yang telah tumbuh
mengalami
perubahan bentuk dan fungsi. Sebagian sel mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks,
xilem, dan floem. Sebagian lagi membentuk parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.

D. Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Hewan

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu fase
embrionik dan fase pascaembrionik
Fase embrionik
Perkembangan ini berlangsung pada saat hewan masih dalam bentuk embrio. Terbagi atas
beberapa tahapan, yaitu :
a. pembelahan zigot dan blastulasi
Setelah terjadi fertilisasi zigot mengalami
pembelahan mitosis berulang kali. Pembelahan
berlangsung sangat cepat dan akhirnya
menghasilkan kumpulan sel yang menyerupai
buah murbei, yang selanjutnya disebut dengan
morula jumlah sel pada saat ini sebanyak 32 sel.
Pembelahan terus berlanjut sehingga terbentuk
rongga di bagian dalam yang disebut blastosol.
Fase ini disebut fase blastula.
b. gastrulasi
Gastrula, merupakan hasil pertumbuhan dan
perkembangan blastula yang ditandai dengan
terbentuknya 3 lapisan embrionik, yaitu lapisan
bagian luar (ektoderm), lapisan bagian tengah
Gambar 2.5. pertumbuhan embrionik
(mesoderm), dan lapisan bagian dalam
pada beberapa hewan
(endoderm). Ketiga lapisan ini nantinya akan berkembang menjadi berbagai organ. Proses
pembentukan gastrula ini disebut gastrulasi.

9
c. organogenesis
merupakan proses pembentukan berbagai organ tubuh yang berkembang dari tiga lapisan saat
proses gastrulasi. Organ yang terbentuk dari ketiga lapisan ini adalah sebagai berikut.
1) Lapisan ektoderm, berkembang menjadi rambut, kulit, sistem saraf, dan indra.
2) Lapisan mesoderm, berkembang menjadi otot, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah,
dan alat ekskresi.
3) Lapisan endoderm, berkembang menjadi alat pencernaan dan alat pernapasan.
Fase pascaembrionik
Pada perkembangan ini umumnya hanya terjadi peningkatan ukuran dari bagian-bagian tubuh.
Pertumbuhan dan perkembangan tersebut membentuk ukuran tubuh yang proporsional. Pada
perkembangan ini juga terjadi penyempurnaan alat-alat reproduksi.
A. Metamorfosis
Pada beberapa jenis hewan, dalam pertumbuhan dan perkembanganya mengalami proses
metamorfosis. Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh secara bertahap yang
dimulai dari larva sampai dewasa. Metamorfosis terjadi pada serangga dan amfibi.

Gambar 2.6. metamorfosis pada katak


a. Metamorfosis Sempurna (holometabola)
imago telur
Metamorfosis sempurna ditandai dengan adanya fase
yang disebut pupa atau kepompong (pada serangga).
Bentuk larva dengan serangga dewasa jauh berbeda.
Tahapan dalam metamorfosis
sempurna adalah sebagai berikut.
telur → larva → pupa (kepompong) → dewasa
(imago) pupa larva
b. Metamorfosis
Gambar 2.7. metamorfosis sempurna kupu-kupu
Tidak Sempurna (Hemimetabola)

10
Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, bentuk serangga yang baru menetas
(nimfa) tidak jauh berbeda dengan bentuk serangga dewasa (imago).
telur → nimfa → dewasa (imago)

orfosis tidak sempurna

E. Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Manusia

Proses pembentukan manusia diawali dengan proses pembuahan. Yaitu pertemuan antara sel
telur yang berasal dari perempuan (ibu) dengan sel sperma yang berasal dari pria (ayah). Inti sel
sperma akan melebur dengan inti sel telur dan terbentuk sebuah sel baru yang disebut zigot.
Zigot ini akan membelah diri menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, dan seterusnya. Zigot yang
telah membelah menjadi banyak sel tadi akan berkembang menjadi embrio, kemudian menjadi
janin dalam rahim ibu. Lamanya waktu janin tumbuh dan berkambang di dalam rahim ibu, dari
mulai proses pembuahan hingga kelahiran adalah kurang lebih 9 bulan.
Tabel 2.1. Tahapan Perkembangan Manusia

11
Pubertas pada Remaja
a. Ciri kelamin primer
1) Organ kelamin telah mampu memproduksi sel-sel kelamin. Laki-laki mulai menghasilkan
sperma di dalam testis, sedangkan perempuan mulai menghasilkan sel telur di dalam indung
telur (ovarium).
2) Organ kelamin mulai berfungsi. Pada remaja laki-laki ditandai dengan pertama kali
mengalami “mimpi basah” yang mengeluarkan sperma atau air mani. Pada perempuan
ditandai dengan mengalami menstruasi yang pertama kali.
b. Ciri kelamin sekunder
Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan ciri-ciri kelamin sekunder sebagai berikut.
1) Mulai tumbuh jakun.
2) Perubahan suara menjadi lebih besar dan berat.
3) Tumbuh kumis atau jenggot.
4) Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ kelamin.
5) Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar dan menonjol.
6) Bahu melebar melebihi bagian pinggul.
7) Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan poripori tampak membesar.

12
8) Kadang-kadang diikuti dengan munculnya jerawat di daerah muka.
Pada remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri kelamin sekunder sebagai berikut.
1) Membesarnya payudara dan puting susu mulai timbul.
2) Pinggul melebar.
3) Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin.
4) Suara lebih nyaring.
5) Kadang-kadang diikuti munculnya jerawat di daerah muka.
c. Perubahan proporsi tubuh, tampak dari bertambahnya tinggi badan, berat badan, panjang kaki,
dan tangan, sehingga ukuran seluruh badan bertambah.

F. Rangkuman

1. Pertumbuhan adalah peristiwa penambahan biomassa tubuh yang irreversibel, sedangkan


perkembangan diartikan sebagai proses menuju kedewasaan.
2. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah
gen dan hormon.
3. Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
adalah makanan, air, kelembapan, suhu, cahaya.
4. Tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan meliputi perkecambahan,
pertumbuhan primer, pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan terminal.
5. Pada hewan, ada dua fase dalam pertumbuhan dan perkembangannya yaitu fase embrionik
dan pasca embrionik.
6. Beberapa hewan ada yang mengalami metamorfosis, seperti pada katak dan serangga.
7. Perkembangan manusia dibedakan dalam tahapan balita, anak-anak, dewasa dan orang tua
(lanjut usia).

G. Evaluasi

1. Proses menuju kedewasaan merupakan pengertian dari ….


2. Materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk kepada keturunanya disebut ….
3. Tipe perkecambahan pada kacang hijau adalah ….
4. Tipe perkecambahan kacang kapri ….
5. Pertumbuhan tanaman yang terjadi akibat aktivitas meristem primer dinamakan
pertumbuhan …
6. Metamorfosis sempurna pada serangga ditandai dengan adanya fase ….
7. Metamorfosis tidak sempurna meliputi tahapan telur-…-dewasa

13
Perhatikan beberapa pernyataan berikut (untuk soal nomer 8, 9,10 dan 11)
a. Perubahan suara menjadi lebih e. Kulit keriput
besar dan berat. f. Suara lebih nyaring.
b. Daya pikir kritis g. Daya pikir lambat
c. Pinggul melebar. h. Hormon pertumbuhan mulai
d. Bahu melebar melebihi bagian berhenti
pinggul.

8. Manakah yang merupakan ciri kelamin sekunder pada laki-laki? (skor 2)


9. Manakah yang merupakan ciri tahapan perkembangan dewasa? (skor 2)
10. Manakah yang merupakan ciri kelamin sekunder pada perempuan? (skor 2)
11. Manakah yang merupakan ciri tahapan manula? (skor 2)
12. Hormon pada tumbuhan yang berfungsi untuk merangsang pembelahan sel adalah ….
13. Fase … pada hewan diawali dari terbentuknya zigot hingga embrio sebelum lahir
Tahapan metamorfosis pada katak (untuk soal no.14 dan 15)
Telur – berudu –(14) … - (15) … - katak dewasa
16. Proses pembentukan organ pada hewan terjadi pada fase ….
Keterangan : untuk soal no 1-7 dan 12-16, tiap jawaban benar skor =1

nilai= jumlah skor × 5

H. Kunci Jawaban

1. Perkembangan h.hormon pertumbuhan mulai


2. Gen berhenti
3. Epigeal 10. c.pinggul melebar
4. Hipogeal f.suara nyaring
5. Primer 11. e.kulit keriput
6. Pupa atau kepompong g.daya pikir lambat
7. Nimfa 12. sitokinin
8. a.Perubahan suara menjadi lebih 13. embrionik
besar dan berat. 14. berudu berkaki
d.bahu melebar melebihi pinggul 15. katak berekor
9. b.daya pikir kritis 16. organogenesis

BAB
III
14
SISTEM GERAK
PADA MANUSIA

STANDAR KOMPETENSI :
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
KOMPETENSI DASAR :
1.3 Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan Mendeskripsikan
tahapan perkembangan manusia
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
1. Membandingkan macam organ penyusun sistem gerak pada manusia melalui hasil pengamatan secara
seksama dan cermat
2. Membedakan fungsi tulang rawan, tulang keras, otot, dan sendi sebagai penyusun rangka tubuh
melalui hasil kajian terhadap studi pustaka
3. Mengidentifikasi macam sendi dan fungsinya melalui hasil kajian terhadap studi pustaka
4. Mendata contoh kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan tulang dan otot yang biasa dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari dan berani menyampaikan pendapatnya di depan kelasMenyebutkan
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
5. Menyimpulkan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup

Meliputi alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Gerak adalah hasil
interaksi antara tulang, otot, dan persendian tulang.

A. Rangka

Guna rangka pada manusia adalah:


1. memberi bentuk pada tubuh,
2. melindungi alat-alat tubuh yang lunak seperti paru-paru, hati, otak, dan jantung,
3. tempat melekatnya otot dan urat (alat gerak aktif),
4. untuk menguatkan atau mengokohkan tubuh, dan
5. tempat untuk membuat sel-sel darah merah (sumsum tulang belakang).

Rangka tubuh manusia tersusun oleh berbagai macam tulang. Tulang dapat dikelompokkan
sebagai berikut.
a. Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi :

15
1) Tulang panjang (pipa),
terdapat pada lengan atas, tulang paha, tulang betis dan ruas tulang jari.
2) Tulang pendek, terdapat pada ruas-ruas tulang belakang, pergelangan tangan dan pergelangan
kaki.
3) Tulang Pipih
Tulang ini memiliki bentuk pipih seperti pelat. Contoh dari tulang pipih adalah tulang penyusun
tengkorak, tulang rusuk, dan tulang dada.
4) Tulang tidak Beraturan
Tulang jenis ini merupakan gabungan dari berbagai bentuk tulang. Contohnya adalah tulang
wajah dan tulang yang terdapat pada ruas-ruas tulang belakang.
b. Berdasarkan komponen penyusunnya tulang dibedakan menjadi :
1) Tulang rawan (kartilago), ciri-cirinya yaitu terdiri atas sel-sel tulang rawan, bersifat lentur dan
elastis, banyak mengandung zat perekat atau kondroblast, dan sedikit zat kapur. Contoh pada
tulang hidung, ujung tulang pipa, daun telinga, antarruas tulang belakang, trakea, dan ujung
tulang rusuk.
2) Tulang keras, ciri-cirinya yaitu mengandung osteoblas yang menghasilkan zat pengikat di
sekitar sel-sel tulang. Osteoblas juga membentuk sel tulang (osteosit). Selain osteoblas juga
terdapat osteoklas yang merombak tulang dalam proses pembentukan rongga sumsum tulang.
Sel-sel tulang keras menghasilkan suatu senyawa protein yang akan menjadi matriks tulang. Ke
dalam matriks tulang itu akan diendapkan zat kapur berupa kalsium karbonat (CaCO3) dan
kalsium fosfat (Ca(PO4)2). Oleh karena itu matriks tulang menjadi keras. Proses pengerasannya
disebut penulangan (osifikasi). Pada struktur tulang keras terdapat sistem havers yaitu suatu
kesatuan antara selsel tulang dan matriks yang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf.
Rangka pada manusia terdiri atas 3 bagian, yaitu tengkorak, badan, dan anggota gerak.

Tengkorak
Macam-macam tulang penyusun tengkorak dapat dilihat pada gambar

16
Gambar 3.1 Tengkorak Manusia

Tulang badan
Tulang badan terdiri atas lima macam tulang, yaitu
tulang belakang, tulang rusuk, tulang dada, tulang
bahu, dan tulang panggul.
a. Tulang Belakang
Tulang belakang terdiri atas 33 ruas, yaitu:
7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas
tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang (sakrum),
dan 4 ruas tulang ekor.
b. Tulang Dada
Tulang dada terdiri atas :
bagian hulu, badan, dan taju pedang.
Gambar 3.2 tulang belakang
c. Tulang Rusuk
Tulang rusuk pada manusia terdiri atas 24 buah atau 12 pasang. terdiri atas 7 pasang tulang
rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk palsu, dan 2 pasang tulang rusuk melayang.

17
Gambar 3.3 Tulang rusuk

d. Tulang bahu
Tulang bahu terdiri atas:
1) Tulang belikat, membentuk segitiga yang tipis, memiliki 2 tonjolan yang berbentuk mangkok
sendi. Tonjolan yang satu disebut taju paruh gagak.
2) Tulang selangka, berbentuk huruf S, ujung satu melekat pada tulang dada, ujung yang lain
melekat pada ujung bahu.
e. Tulang Panggul

Gambar3.4 Tulang panggul

Gelang panggul atau tulang panggul terletak di ujung bawah tulang belakang. Gelang panggul
terdiri atas 2 tulang usus (ilium), 2 tulang kemaluan (ischium), dan 2 tulang duduk (pubis).

18
Tulang anggota gerak
a. Alat gerak bagian atas, tersusun atas 60 tulang yang
terdiri dari, 2 tulang lengan atas, 2 tulang hasta
(letaknya
searah dengan jari kelingking, 2 tulang pengumpil
(letaknya searah dengan ibu jari), 16 (2 × 8) tulang
pergelangan tangan, 10 (2 × 5) tulang telapak tangan,
28 (2 × 14) jari-jari tangan.
b. Alat gerak bagian bawah, tersusun atas 60 tulang
yaitu
2 tulang paha, 2 tulang tempurung kaki, 2 tulang
kering,
2 tulang betis, 14 tulang pergelangan kaki, 10 tulang
telapak kaki, dan 28 tulang jari kaki.
Gambar 3.5 Tulang anggota gerak

B. Persendian

Persendian ialah tempat perhubungan antara tulang-tulang penyusun rangka tubuh. Macam-
macam persendian:
Sendi mati (sinartrosis),
yaitu sendi yang tidak memungkinkan adanya gerak. Contohnya sendi antar tulang penyusun
tengkorak.
Sendi kaku (amphiartrosis),
yaitu sendi yang pergerakannya sedikit. Contohnya pada persendian tulang rusuk dan tulang
dada.
Sendi gerak (diartrosis),
yaitu sendi yang pergerakannya bebas. Sendi ini dibedakan menjadi enam macam sebagai
berikut.
1) Sendi peluru, merupakan hubungan antara dua tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan
ke segala arah. Misalnya antara gelang panggul dengan tulang paha, antara gelang bahu dengan
tulang lengan atas.
2) Sendi engsel, memungkinkan pergerakan ke satu arah seperti gerakan pintu dan jendela.
Misalnya sendi pada siku dan lutut.

19
3) Sendi pelana, yaitu persendian di mana tulang yang satu dapat bergerak kedua arah, misalnya
ke depan ke belakang atau ke kiri kanan. Misalnya antara tulang ibu jari dan tulang telapak
tangan.
4) Sendi putar, yaitu persendian di mana tulang yang satu berputar mengitari tulang lainnya.
Misalnya antara tulang pengumpil dan tulang hasta, antara tulang betis dan tulang kering.
5) Sendi geser, memungkinkan pergeseran antar tulang,
misalnya sendi yang terdapat pada tulang belakang.
6) Sendi ovoid/ellips (ellipsoidea) : kedua ujung tulang berbentuk oval contoh :pergelangan
tangan.

C. Otot

Jaringan otot tersusun oleh sel-sel otot. Setiap sel otot tersusunoleh serabut halus yang disebut
miofibril. Fungsi jaringan otot adalah sebagai penggerak tubuh. Jaringan otot dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung
Tabel 3.1 perbandingan jenis otot

(a) (b) (c)


Gambar 3.6 jenis-jenis otot (a) otot lurik, (b) otot jantung, (c) otot polos

20
Bagian-bagian otot
- tendon  urat otot, bagian ujung otot yang mengecil.
- ventrikelempal otot, bagian tengah otot yang menggembung.
- origo  ujung otot yang melekat pada tempat yang tidak bergerak.
- insersio  ujung otot yang melekat pada tempat yang bergerak.
Karakteristik otot
a. kontraktibilitas  kemampuan untuk memendek
b. ekstensibilitas  kemampuan untuk memanjang
c. elastisitas  kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah memendek atau
memanjang

D. Kelainan Pada Sistem Gerak

Gangguan dan kelainan pada tulang


a. Arthritis
Kelainan akibat penyakit, misalnya akibat infeksi kuman penyakit kelamin yang menyerang
sendi lutut.
b. Kelainan pada tulang karena kecelakaan, misalnya patah
tulang (fraktura), retak tulang (fisura), dan memar.
c. Kelainan tulang karena kekurangan zat gizi, misalnya
kekurangan vitamin D, zat kapur, dan fosfor. Kekurangan zatzat
tersebut dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada proses
pembentukan sel-sel tulang.
d. Kelainan karena sikap tubuh yang salah, antara lain:
1) Lordosis, yaitu tulang belakang bagian leher dan punggung
terlalu membengkok ke depan. Jika dilihat dari samping,
tulang belakang tampak tidak lurus.
2) Kifosis, yaitu tulang belakang bagian punggung dan
pinggang terlalu membengkok ke belakang.
3) Skoliosis, yaitu tulang belakang terlalu membengkok ke
samping kanan atau kiri.
Gangguan pada otot
Gangguan yang dapat terjadi pada otot antara lain sebagai
berikut. Gambar 3.7 Kelainan pada tulang
belakang

21
a. Atrofi, yaitu keadaan otot mengecil sehingga tidak mampu
berkontraksi. Atrofi dapat terjadi karena kurangnya aktivitas otot.
b. Stiff atau kaku leher, yaitu leher terasa kaku dan terasa sakit jika digerakkan. Stiff dapat terjadi
karena adanya peradangan pada otot trapesius leher.
c. Hernia abdominalis, yaitu sobeknya dinding perut yang lemah sehingga
usus merosot ke bawah.
d. Kram, yaitu kontraksi otot atau sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan singkat.
Kram dapat terjadi karena kurangnya aliran darah ke otot.
Gangguan karena fisiologis
- rakitis/ricket
kekurangan vitamin D ; kaki membentuk "X" atau "O"
- mikrosefalus
kepala mengecil karena kekurangan zat kapur pada saat pembentukan tengkorak dalam
kandungan
- osteoporosis
Suatu keadaan dimana penghancuran tulang lebih cepat daripada proses pembentukan tulang.
Akibatnya tulang menjadi keropos. Penyebabnya yaitu karena kekurangan kalsium. Penyakit ini
mudah terjadi pada orang yang lanjut usia.

E. Rangkuman

1. Sistem gerak manusia melibatkan otot, sendi dan tulang. Otot sebagai alat gerak aktif, tulang
sebagai alat gerak pasif dan sendi adalah penghubung antar tulang.
2. Tulang pada manusia membentuk rangka tubuh. Rangka tubuh manusia digolongkan dalam
tiga bagian besar, yaitu tengkorak, tulang anggota badan dan tulang anggota gerak.
3. Otot manusia dibedakan tiga jenis, yaitu: otot polos, otot lurik dan otot jantung.
4. Sendi digolongkan menjadi sendi mati (sinarthrosis), sendi kaku (amfiarthrosis) dan sendi
gerak (diarthrosis).
5. Sendi peluru, sendi engsel, sendi putar, sendi geser dan sendi pelana termasuk dalam jenis
sendi gerak.
6. Lordosis, skoliosis dan kifosis merupakan kelainan pada tulang belakang karena kesalahan
posisi duduk.

22
F. Evaluasi

Isian singkat!
1. Kerangka pada manusia terbagi tiga bagian yaitu …, tulang anggota badan dan tulang
anggota gerak.
2. Tulang belakang terdiri atas …ruas
3. Sendi yang terdapat pada siku adalah sendi ….
4. Agar hubungan antar tulang pada persendian tidak saling bergesekan,maka sendi dilapisi
oleh tulang ….
5. Berdasarkan komponen penyusunnya, tulang dibedakan atas tulang keras dan rawan. Jenis
tulang … berfungsi untuk melindungi organ tubuh yang lemah.
6. Organ … pada sistem gerak berfungsi sebagai alat gerak aktif
7. Hubungan antar tulang disebut ….
8. Sendi yang memungkinkan gerakan ke segala arah adalah ….
9. Sendi yang tidak memungkinkan terjadi gerakan disebut ….
10. Penyakit karena kekurangan vitamin D, sehingga kaki berbentuk X atau O dinamakan ….
11. Istilah lain untuk tulang keropos adalah ….
12. Tulang rusuk terdiri atas … tulang
13. Tulang jari-jari tangan dan kaki masing-masing berjumlah …
14. Kelainan pada tulang belakang sehingga badan tampak membungkuk disebut ….
15. Otot yang memiliki banyak inti dan terletak di tepi adalah otot ….
Keterangan : tiap jawaban benar skor 2

jumlah skor
nilai= × 10
3

G. Kunci jawaban

1. Tengkorak 9. Sinarthrosis
2. 33 10. Rakitis
3. Engsel/pintu 11. Osteoporosis
4. Rawan 12. 24 (12 pasang)
5. Keras 13. 28 buah (2 x 14)
6. Otot 14. Kifosis
7. Sendi 15. lurik
8. Sendi peluru

23
24
BAB
IV
SISTEM PENCERNAAN
PADA MANUSIA

STANDAR KOMPETENSI :
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
KOMPETENSI DASAR :
1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan dan hubungannya dengan kesehatan
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
1. Membedakan antara saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem
pencernaan pada manusia secara yakin dan benar
2. Mendeskripsikan jenis makanan berdasar kandungan zat yang ada di dalamnya berdasarkan kajian
studi pustaka
3. Membandingkan pencernaan mekanik dan kimiawi berdasarkan kajian studi pustaka
4. Menyebutkan contoh kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan yang biasa dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya berdasarkan kajian studi pustaka

A. Makanan

Makanan yang kita konsumsi harus mengandung :


Bahan pembangun, bahan pengganti sel-sel yang rusak, pertumbuhan (protein) Pengatur (vitamin
dan mineral) dan yang menyediakan energi (karbohidrat dan lemak).
Karbohidrat
Karbohidrat atau sering disebut hidrat arang merupakan zat penghasil kalori dengan angka kalori
4. Semua jenis serealia, tepung, dan gula merupakan karbohidrat. Karbohidrat ada 3 jenis, yaitu:
a. Monosakarida
terdiri atas satu molekul gula, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
b. Disakarida
terdiri atas 2 komponen gula. maltosa (glukosa + glukosa); sukrosa (fruktosa + glukosa); laktosa
(galaktosa + gukosa). Gula sukrosa banyak terkandung pada batang tebu.
c. Polisakarida
terdiri dari lebih dari 2 komponen gula..

25
Beberapa jenis polisakarida antara lain adalah amilum, selulosa, dan glikogen
Fungsi karbohidrat antara lain:
- sumber energi
- bahan pembentuk lemak dan protein
Protein
Terdiri dari unsur C, H dan O serta kadang N dan P. terdapat pada putih telur, ikan, daging, susu,
kacang-kacangan. Protein sangat dibutuhkan oleh tubuh. Protein mengandung angka kalori 4.
Kekurangan protein menyebabkan penyakit yang disebut kwasiorkor
Fungsi protein bagi tubuh antara lain sebagai berikut.
a. Menyusun sel dan jaringan tubuh.
b. Menyusun enzim, hormon, dan pigmen.
c. Penghasil tenaga.
d. Memperbaiki dan mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak.
e. Berperan utama dalam proses pertumbuhan.
f. Membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Lemak
terdapat pada susu, keju, telur, mentega, minyak goreng, kacang-kacangan.
lemak berfungsi sebagai penghasil energi (1 gram = 9 kal); bantalan organ dalam, mengisolasi
panas tubuh, melarutkan vitamin (A,D,E, dan K).
Vitamin
Vitamin diperlukan dalam proses metabolisme dalam tubuh. Oleh karena itu makanan yang
kamu konsumsi setiap hari harus mengandung vitamin dalam jumlah yang cukup. Kekurangan
vitamin dapat menyebabkan penyakit avitaminosis. Jika kelebihan vitamin menyebabkan
hypervitaminosis
Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu sebagai berikut.
a. Vitamin yang larut dalam air
Vitamin B komplek
1) Vitamin B1 disebut thiamin, berguna untuk metabolisme karbohidrat dan penyerapan lemak.
Kekurangan vitamin B1 dapat menimbulkan penyakit beri-beri dan neuritis. Vitamin B1 terdapat
pada hati, jantung, ginjal, otak, susu, kuning telur, bekatul, dan beras.
2) Vitamin B2 disebut riboflavin, berguna untuk penglihatan serta mempunyai peran utama pada
proses oksidasi tubuh. Kekurangan vitamin B2 dapat menimbulkan rabun dan luka-luka di
sekitar mulut.
Vitamin B2 terdapat pada buah-buahan, sayur-sayuran, mentega, dan kacang-kacangan.

26
3) Vitamin B6 disebut juga peridoksin, berguna untuk pertumbuhan, melancarkan kerja urat
saraf, dan pembuatan sel darah merah. Kekurangan vitamin B6 menimbulkan gejala pellagra,
anemia, dan susah buang air besar. Vitamin B6 terdapat pada hati, ikan, daging, dan sayuran.
4) Vitamin B12 (sianokobalamin), berfungsi untuk mencegah kurang darah. Sumbernya adalah
daging,
telur, dan susu. Kekurangan dapat menyebabkan anemia karena pembentukan eritrosit terhambat.
5) Niasin merupakan salah satu golongan vitamin B7. Niasin berguna untuk proses pertumbuhan
dan perbanyakan sel, perombakan karbohidrat, serta mencegah penyakit pellagra. Kekurangan
niasin dapat menimbulkan penyakit pellagra. Niasin terdapat pada hati, kol, susu, tomat, ragi,
kedelai, dan bayam.
6) Asam pentanoat merupakan anggota vitamin B3 atau B5 yang berguna untuk kesehatan kulit.
Kekurangan asam pentanoat menimbulkan penyakit dermatitis. Asam pentanoat terdapat pada
hati, daging, ragi, dan beras.
7) Kolin, kekurangan jenis vitamin B ini akan menimbulkan penimbunan lemak di sekitar hati
dan menimbulkan gangguan pada sistem pengeluaran (ekskresi) pada kulit dan ginjal. Kolin
terdapat pada beras dan hati
8) Biotin atau vitamin B4, kekurangan biotin mengakibatkan gejala menyerupai pellagra dan
menimbulkan penyakit kulit. Biotin terdapat pada ragi, kentang, hati, ginjal, sayuran, dan buah-
buahan.
9) Asam folat atau vitamin B11, berguna untuk pembuatan sel darah merah. Kekurangan vitamin
B11 dapat menimbulkan gejala anemia atau kurang darah. Vitamin B11 terdapat pada sayuran,
hati, dan ginjal.
10) Asam paraaminobenzoat (PABA), berfungsi untuk mencegah timbulnya uban dan rontoknya
rambut. Sumber dari ragi dan hati.
Vitamin C (asam askorbat)
Vitamin C mempunyai fungsi meningkatkan metabolisme tubuh, memperbaiki jaringan yang
rusak, menghaluskan dan memperbaiki struktur kulit, antipenuaan, serta meningkatkan daya
tahan tubuh. Kekurangan vitamin C dapat menimbulkan perdarahan pada gusi dan usus
(skorbut), sariwan, serta mudah terserang infeksi. Vitamin C terdapat pada buah-buahan.
b. Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin A (Aseroftol)
Fungsi untuk pertumbuhan sel-sel epitel, proses oksidasi dalam tubuh, dan mengatur kepekaan
rangsangan sinar pada mata.

27
Akibat kekurangan vitamin A : rabun senja, kerusakan epitel kulit, kerusakan kornea mata,
pendarahan selaput lendir usus, ginjal dan paru-paru.
Vitamin A terdapat pada semua sayuran berwarna hijau dan buah yang berwarna kuning atau
kemerahan.
Juga terdapat pada produk-produk hewani seperti ikan, telur, hati, dan minyak ikan.
Vitamin D (Anti rakhitis)
Fungsi mengatur kadar kapur dan fosfor dalam darah; mempengaruhi proses pembentukan
tulang; memperbesar penyerapan kapur dan fosfor dari usus; mempengaruh kerja kelenjar
hormon.
Akibat kekurangan : penyakit rakitis dan gangguan tulang, gangguan pada metabolisme zat
kapur dan fosfor.
Sumber : minyak ikan, mentega, susu, kuning telur, ragi. Provitamin D yang ada dibawah kulit
diubah menjadi vitamin D dengan bantuan sinar UV dari matahari.
Vitamin E (Tokoferol)
Vitamin E berguna mencegah perdarahan pada ibu hamil, meningkatkan kesuburan, mencegah
penuaan, serta memperbaiki struktur kulit dan rambut. Kekurangan vitamin E dapat
menimbulkan kemandulan, keguguran, otot-otot lemas, kelumpuhan, serta terjadinya
kemunduran pada hipofisis dan kelenjar anak gondok. Vitamin E terdapat pada kacangkacangan,
kecambah, susu, kedelai, kuning telur, hati, dan ginjal.
Vitamin K (Anti haemorgia)
Vitamin K disebut sebagai Anti haemorgia karena di dalam hati berfungsi membentuk
protrombin yang berperan pada proses pembekuan darah. Sumbernya adalah sayuran berwarna
hijau, kedelai, tomat, dan kol. Vitamin K dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh di dalam usus besar
dengan bantuan bakteri Escherichia coli.Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan gangguan
proses pembentukan protrombin dalam hati sehingga darah sukar membeku bila terjadi luka.
Mineral
Mineral merupakan bahan makanan anorganik yang berfungsi antara lain untuk menjaga
keseimbangan tubuh serta bahan penyusun tubuh. Beberapa mineral berfungsi untuk bermacam-
macam kegiatan tubuh, termasuk dalam sistem otot dan pembentukan sel. Macam-macam
mineral antara lain Na, K, Ca, Mg, P, Cl, Fe, Cu, Mn, F, dan I. Fe (zat besi) mempunyai peran
sangat penting dalam pembentukan sel darah merah (hemoglobin). Na (natrium) dan K (kalium)
sangat penting untuk sistem saraf. Kalsium (Ca) sangat penting untuk pembentukan tulang dan
gigi. Ca dan K juga sangat penting dalam proses pembekuan darah untuk menghentikan
pendarahan. Selain itu, masih ada banyak lagi fungsi mineral di dalam tubuh. Kekurangan salah

28
satu dari mineral juga dapat menimbulkan penyakit. Contohnya, kekurangan I (iodium) dapat
menimbulkan penyakit gondok dan kekerdilan. Kekurangan Fe dapat menimbulkan kurang darah
(anemia). Kekurangan fluor (F) dapat menimbulkan kekeroposan gigi. Kekurangan Ca dapat
menimbulkan penyakit keropos tulang dan gigi. Sedangkan kekurangan K dapat menimbulkan
tekanan darah rendah.
Air
Sebenarnya, air tidak termasuk zat gizi dalam makanan. Namun demikian, air merupakan bahan
yang sangat penting bagi tubuh manusia sehingga kebutuhannya harus terpenuhi. Kebutuhan air
diperoleh secara langsung dari air minum dan dari air yang terkandung dalam makanan dan
buah-buahan.
Fungsi air pada tubuh, antara lain sebagai berikut.
1) Sebagai pelarut bahan organik dan anorganik dalam tubuh.
2) Pembawa zat-zat yang dibutuhkan dan zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh.
3) Mendukung terjadinya reaksi kimia dalam tubuh.
4) Mempertahankan keseimbangan suhu tubuh.
5) Bagian terbesar dari lendir yang dikeluarkan tubuh.
6) Membentuk cairan tubuh.
Kamu harus minum air minimal 8 gelas atau sekitar 2 – 2,5 liter dalam sehari. Jika tubuh sering
kekurangan air dapat menyebabkan gangguan ginjal.

29
Kegiatan :
PRAKTIKUM UJI MAKANAN

Teori :
Untuk menguji karbohidrat pada makanan dapat menggunakan larutan lugol, apabila
berwarna ungu kehitaman maka bahan makanan tersebut positif mengandung karbohidrat.
Sedangkan untuk uji protein dengan menggunakan larutan biuret, apabila bahan makanan
yang ditetesi biuret berwarna biru maka positif protein. Dan untuk uji vitamin C dengan
menggunakan larutan betadine (iodium), apabila larutan kembali jernih maka bahan makanan
tersebut mengandung vitamin C

Tujuan :
Mengetahui kandungan zat gizi yang terdapat pada bahan makanan sehari-hari
Alat dan Bahan :
1. Nasi 8. Tabung reaksi
2. Roti 9. Rak tabung reaksi
3. Vit. C IPI 10. Pelat tetes
4. Asam cuka 11. Pipet
5. Telur (pisahkan antara putih dan kuning telurnya) 12. Lugol
6. Air 13. Betadine (iodine povidone
10%)
14. Biuret
Cara Kerja :
1. Letakkan nasi dan roti (secukupnya) secara terpisah pada pelat tetes.
2. Teteskan lugol dengan menggunakan pipet pada nasi dan roti, amati perubahan warna
yang terjadi
3. Puith telur dan kuning telur dimasukkan dalam tabung reaksi yang berbeda beri label A
(untuk putih telur) dan B(untuk kuning telur), kemudian teteskan larutan biuret. Amati
perubahan warna yang terjadi
4. Buat larutan betadine, dengan cara sebagai berikut: masukkan air ke dalam tabung reaksi
yang telah diberi label C dan D setinggi 2-3 cm; kemudian teteskan betadine sebanyak 2-
3 tetes pada tiap tabung reaksi; aduk-aduk
5. Masukkan asam cuka pada tabung C dan vit.C pada tabung D, aduk dan amati apa yang
terjadi.

Hasil Pengamatan
NO Bahan Makanan Larutan Uji Warna/ Keterangan
perubahan
1 Nasi Lugol
2 Roti Lugol
3 Putih telur Biuret
4 Kuning telur Biuret
5 Asam cuka Larutan betadine
6 Vitamin C Larutan betadine

Pertanyaan
1. Bahan makanan apa yang mengandung karbohidrat? Larutan uji apa yang digunakan
dan bagaimana perubahan yang terjadi?
2. Bahan makanan apa yang mengandung protein? Larutan uji apa yang digunakan dan
bagaimana perubahan yang terjadi?
3. Bahan makanan apa yang mengandung vitamin C? Larutan uji apa yang digunakan dan
bagaimana perubahan yang terjadi?
Kesimpulan 30
B. Sistem Pencernaan Manusia

Secara umum proses pencernaan adalah terdiri atas dua jenis, yaitu proses mekanis dan proses
kimiawi.
Proses Mekanis
Pencernaan secara mekanis dilakukan melalui gerakan-gerakan seperti mengunyah, menelan,
memompa, menghancurkan, dan meremas makanan. Fungsi pencernaan mekanis adalah
mengubah ukuran makanan menjadi lebih kecil sehingga mudah dicerna. Fungsi proses mekanis
lainnya seperti memompa dan mendorong makanan adalah untuk memindahkan makanan dari
saluran cerna satu ke saluran cerna berikutnya
Proses Kimiawi
Makanan diproses secara kimiawi di dalam sistem pencernaan menggunakan bahan kimia yang
dihasilkan oleh saluran cerna yang disebut enzim. Enzim adalah suatu protein yang mempunyai
kerja mempercepat terjadinya reaksi kimia. Dengan bantuan enzim, bahan makanan dicerna
menjadi bahan lain yang lebih sederhana dan mudah diserap oleh tubuh.
Organ-organ pencernaan :
1. Rongga Mulut (cavum oris)
Dalam rongga mulut terdapat lidah, gigi dan kelenjar air liur
a) Lidah, berfungsi untuk memindahkan makanan, mendorong makanan ke kerongkongan,
membantu mengunyah makanan, berbicara, mengenal bentuk makanan, dan mengecap makanan.
b) Gigi, berfungsi untuk menghancurkan makanan
menjadi partikel yang lebih kecil agar mudah dicerna
secara kimiawi dan mudah ditelan.
Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi manusia
dibedakan menjadi empat yaitu gigi seri (insisivus), gigi
taring (kaninus), gigi geraham muka (premolar) dan
geraham belakang (molar).
- Gigi seri berfungsi untuk menggigit atau memotong
makanan.
Gambar 4.1 Lidah Manusia
- Gigi taring berfungsi merobek dan mengoyak makanan.

31
- Gigi geraham muka dan geraham belakang untuk
mengunyah/menghaluskan makanan menjadi partikel
yang lebih kecil
Manusia memiliki dua jenis pertumbuhan gigi.
Pada usia balita, tumbuh gigi susu berjumlah 20. Gigi
susu akan tanggal pada usia 6–12 tahun, kemudian
diganti dengan gigi tetap yang berjumlah 32.
Perhatikan rumus susunan dan jumlah gigi susu dan gigi
tetap di samping

c) kelenjar air liur


Kelenjar air liur menghasilkan sekret berupa air ludah. Terdapat tiga kelenjar air liur dalam
rongga mulut yaitu kelenjar Parotis (dekat telinga), Submandibularis(di bawah
mandibula/rahang bawah) dan Sublingualis (dibawah lidah).
Ludah mengandung
 Enzim maltase atau ptialin
Enzim ini berfungsi untuk mencerna makanan yang mengandung karbohidrat yang disebut
pati (amilum) menjadi gula sederhana yang disebut maltosa.
 Air
Air berfungsi untuk membasahi makanan supaya
INFO PLUS mudah dicerna.
di bagian dalam mulut  Enzim lisosom
terdapat persimpangan dua Enzim ini berfungsi sebagai antibakteri karena
saluran yang dijaga oleh
sebuah klep yang disebut bersifat asam.
epiglotis. Pada waktu  Lendir
bernapas, klep tersebut
membuka sehingga udara Lendir pada ludah berfungsi untuk
dapat masuk ke tenggorokan. menggumpalkan makanan supaya lebih mudah
Sewaktu menelan makanan,
klep tersebut akan menutup ditelan.
tenggorokan sehingga  Aminoglobulin
makanan tidak masuk ke
tenggorokan. Jadi, klep Merupakan zat semacam putih telur.
tersebut berfungsi menjaga Aminoglobulin berfungsi untuk menetralkan
kerja antara kerongkongan dan
tenggorokan agar proses makanan yang bersifat asam.
pencernaan dan pernapasan  Garam-garam
dapat berjalan dengan lancar.
2. Kerongkongan

32
. Kerongkongan atau esofagus berfungsi menyalurkanmakanan dari mulut ke lambung.
Kerongkongan dapat melakukan gerak peristaltik, yaitu gerakan melebar dan menyempit,
bergelombang, dan meremas-remas untuk mendorong makanan sedikit demi sedikit ke dalam
lambung. Dinding kerongkongan menghasilkan lendir sehingga makanan mudah melaluinya.
3. Lambung
Lambung merupakan tempat penampungan makanan untuk dicerna secara mekanik dan kimiawi.
Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu kardiak (dekat esofagus), fundus (bagian tengah), dan
pilorus (dekat duodenum).
Lambung menghasilkan beberapa zat sebagai berikut:
& Menghasilkan pepsinogen. Pepsinogen merupakan bentuk yang belum aktif (prekursor)
dari pepsin, yaitu enzim untuk mencerna protein.
& Dinding lambung menghasilkan asam klorida (HCl) yang berfungsi untuk membunuh
mikroorganisme dalam makanan, menciptakan suasana asam dalam lambung, dan
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Enzim pepsin berfungsi mengubah molekul
protein menjadi potongan-potongan protein (pepton).
& Renin yaitu enzim yang berfungsi untuk mengendapkan kasein dari susu.
4. Usus halus
Panjang usus halus orang dewasa mencapai 6,3 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus halus
terbagi menjadi 3 bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus
penyerapan (ileum).
1) Usus dua belas jari, pada bagian ini bermuara saluran dari kantong empedu dan pankreas.
a) Kantung empedu berupa suatu kantung yang panjangnya 7 – 10 cm terletak di bawah hati.
Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan cairan empedu yang dihasilkan hati. Cairan
empedu mengandung garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi untuk
mengemulsi lemak, sedangkan zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) berfungsi
memberikan warna kuning pada tinja dan urin.
b) Pankreas, merupakan organ agak pipih yang terletak di bawah lambung. Pankreas
menghasilkan getahpankreas yang mengandung enzim amilase, tripsin, dan lipase.
- Amilase berfungsi untuk menguraikan zat tepung (amilum) menjadi gula.
- Tripsin menguraikan protein menjadi asam amino.
- Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
2) Usus kosong, dindingnya menghasilkan berbagai enzim untuk mencerna makanan secara
kimiawi. Usus kosong merupakan tempat pencernaan terakhir sebelum sari makanan diserap.

33
3) Usus penyerapan, permukaannya dipenuhi jonjot-jonjot usus atau vili yang berfungsi untuk
memperluas bidang penyerapan sehingga kemampuan menyerap makanan lebih besar.
Proses pencernaan pada usus halus hampir sebagian besar dilakukan secara kimiawi.
Adapun getah usus halus tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Enterokinase
Enterokinase merupakan enzim yang mengubah tripsinogen menjadi tripsin.
b. Erepsin
Enzim erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.
c. Maltase
Maltase pada usus halus berperan mengubah maltosa menjadi glukosa.
d. Sakarase
enzim ini berperan untuk memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
e. Laktase
enzim ini berperan memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
f. Lipase
Enzim lipase pada usus halus akan mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
5. Usus besar
Fungsinya untuk mengabsorpsi air dan mineral, tempat pembentukan vitamin K (dengan bantuan
bakteri Escherichia coli), serta melakukan gerak peristaltik untuk mendorong tinja menuju anus.
Bakteri Escherichia coli yang terdapat dalam usus besar juga berperan dalam proses
pembusukan sisa makanan menjadi kotoran. Oleh karena itu kotoran menjadi lunak dan mudah
dikeluarkan.
6. Rektum (anus)
Sisa hasil pencernaan makanan yang sudah dibusukkan oleh bakteri E. coli akan dikeluarkan
oleh tubuh melalui anus dalam bentuk feses (tinja).

C. Kelainan Pada Sistem Pencernaan Manusia

1. Diare, gangguan ini terjadi karena terganggunya penyerapan air pada usus besar. Gangguan ini
dapat disebabkan oleh bakteri atau infeksi kuman.
2. Apendisitis, gangguan ini disebut juga radang usus buntu. Gangguan ini terjadi pada umbai
cacing atau
apendiks. Umbai cacing mengalami peradangan akibat infeksi oleh bakteri.

34
3. Maag, gangguan ini dapat terjadi karena produksi asam lambung berlebih. Gejala dari
gangguan ini, yaitu terasa mual dan perih pada lambung. Untuk menghindari gangguan tersebut,
dapat dilakukan dengan pola makan yang teratur dan tepat waktu.
4. Ulkus atau radang dinding lambung, yaitu gangguan pada lambung yang disebabkan oleh
tingginya produksi asam lambung (HCl) dibandingkan makanan yang masuk.
5. Sembelit, yaitu gangguan yang terjadi akibat penyerapan air di usus besar secara berlebihan.
Akibatnya feses menjadi keras.
6. Parotitis (gondong), yaitu gangguan pada kelenjar parotid yang membengkak. Gangguan ini
disebut juga penyakit gondong.

D. Rangkuman

1. Makanan yang sehat, harus mengandung cukup zat gizi, diantaranya karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral.
2. Urutan pencernaan manusia mulai dari mulut  kerongkongan  lambung usus halus
usus besar  anus.
3. Mekanisme pencernaan dibedakan menjadi pencernaan mekanis dan pencernaan kimiawi.
4. Pada mulut terdapat alat pencernaan berupa gigi, lidah dan air liur yang mengandung enzim
ptialin
5. Di lambung terdapat enzim pepsin, renin dan HCl
6. Usus halus terbagi atas tiga daerah yaitu usus dua belas jari, usus kosong dan usus
penyerapan
7. Pada usus besar terdapat bakteri Esserichia coli yang berfungsi dalam membantu
pembusukan sisa makanan

E. Evaluasi

1. Wortel merupakan salah satu sayuran yang kaya vitamin ….


2. Gigi orang dewasa berjumlah ….
3. Enzim yang terdapat pada mulut adalah ….
4. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi pada tubuh yang tiap gramnya menghasilkan
… kalori
5. Gerak perestaltik terjadi pada organ ….
6. Pencernaan kimiawi merupakan proses pencernaan dengan bantuan zat yang disebut ….
7. Beberapa enzim yang terdapat di lambung yaitu HCl, … dan renin

35
8. Enzim pada usus 12 jari yang berfungsi untuk memecah protein menjadi asam amino adalah

9. Bakteri yang membantu proses pembusukan sisa makanan di usus besar adalah ….
10. Enzim pada usus halus yang berfungsi memecah sukrosa menjadi fruktusa dan glukosa
adalah ….
11. Istilah lain untuk usus buntu adalah ….
12. Gangguan karena membengkaknya kelenjar parotis disebut ….
13. Proses pencernaan yang fungsinya untuk menghaluskan makanan dan memindahkan
makanan dari satu saluran cerna ke saluran lain disebut pencernaan …
14. Tahu dan tempe merupakan makanan yang banyak mengandung ….
15. Enzim yang disekresikan pada usus 12 jari berasal dari organ ….
Keterangan : tiap jawaban benar skor 2

jumlah skor
nilai= × 10
3
F. Kunci Jawaban

1. A 6. Enzim 11. apendiksitis


2. 32 7. pepsin 12. Gondong/parotitis
3. Ptialin 8. tripsin 13. mekanik
4. 4 9. E.coli 14. protein
5. Kerongkongan 10. sakarase 15. pankreas

36
BAB
V
SISTEM PERNAPASAN
PADA MANUSIA

STANDAR KOMPETENSI :
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
KOMPETENSI DASAR :
2.1 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan dan hubungannya dengan kesehatan
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
1. Membandingkan macam organ penyusun sistem pernapasan pada manusia
2. Membandingkan proses inspirasi dan ekspirasi pada proses pernapasan
3. Mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan yang biasa dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari dan upaya mengatasinya

A. Organ Pernapasan

Hidung
Merupakan muara keluar-
masuknya udara pernapasan. Di
dalam hidung, udara mengalami
beberapa perlakuan sebagai
berikut.
1) Udara yang masuk ke hidung
akan disaring dulu oleh rambut
hidung, sehingga debu dan
partikel kotoran tidak masuk ke
dalam paru-paru.
2) Udara dihangatkan oleh
kapiler darah yang ada di dalam
hidung, sehingga suhunya sesuai
dengan suhu tubuh. Gambar 5.1 Organ pernapasan manusia

37
3) Udara dilembapkan oleh lapisan lendir yang ada di dalam rongga hidung.
Faring
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu
saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada
bagian belakang.
Laring
Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita
vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar
sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran
pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian,
saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan
sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
Trakea
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di
rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan,
dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing
yang masuk ke saluran pernapasan
Bronkus
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri.
Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya
tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen
dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan
rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian
yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo
sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut
pleura.
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Di dalam
paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm, dindingnya makin
menipis jika dibanding dengan bronkus. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara
(alveolus). Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka
memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan.

38
B. Proses Pernapasan

Proses pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik napas atau inspirasi serta mengeluarkan
napas atau ekspirasi.
Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara (inspirasi) dan pengeluaran
udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan
dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan.
Pernapasan dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut.
 Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antar tulang rusuk sehingga rongga
dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
 Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang
rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar
daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida
keluar

Gambar 5.2 mekanisme pernapasan dada


Pernapasan perut
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot
diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.
Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni sebagai berikut.
 Fase Inspirasi. Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar,
akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.

39
 Fase Ekspirasi. Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke
posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih
besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru.

Gambar 5.3 mekanisme pernapasan perut

Tabel 5.1 Volume udara pernapasan

C. Kelainan Pada Sistem Pernapasan

Pada Jalan Udara Nasal (Hidung)


a. Alergi
Alergi yang terjadi dapat bermacam-macam. Alergi karena debu dapat menimbulkan bersin-
bersin, lalu rongga hidung membengkak dan gatal sehingga terjadi batuk-batuk baik ringan

40
maupun berat. Kemudian ada pula individu yang rentan terhadap serbuk sari. Selaput lendir
hidung dan mata menjadi bengkak dengan disertai keluarnya ingus dan bersin-bersin. Reaksi
alergi dapat dikurangi dengan memberikan senyawa antihistamin atau pereda alergi.
b. Selesma (pilek yang mengiringi influensa)
Selesma merupakan kondisi hidung berair atau mungkin tersumbat lendir diikuti dengan
hilangnya sensitivitas indera penciuman. Selesma disebabkan oleh infeksi virus. Pada umumnya
dapat sembuh sendiri setelah beberapa hari.
c. Mimisan
Mimisan terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang ada di dalam hidung. Mimisan sering
terjadi pada anak-anak. Namun, dapat pula terjadi pada orang dewasa yang memiliki hipertensi
dan gejala stroke.
d. Polip
Polip ini merupakan jenis tumor jinak yang menyumbat sebagian jalan udara pada hidung.
Sering menimbulkan suara yang sengau dan dapat mengakibatkan kesulitan bernapas. Polip
dapat dibuang melalui operasi.
e. Rhinitis
Rhinitis merupakan radang selaput hidung yang disebabkan oleh bakteri. Dapat pula disebabkan
oleh selesma maupun alergi.
Pada Sinus
Sinusitis berupa peradangan yang bisa menyebabkan sakit kepala dan nyeri pada tulang pipi.
a. Laringitis
Laringitis merupakan peradangan pada kotak suara yang menimbulkan suara menjadi lirih
bahkan mungkin dapat tidak terdengar sama sekali. Dapat disembuhkan dengan jalan
mengistirahatkan pita suara.
b. Trakheitis
Trakheitis berupa peradangan pada trakhea yang pada umumnya disebabkan oleh infeksi virus.
c. Bronkhitis
Bronkhitis merupakan peradangan pada bronkhus yang disebabkan oleh infeksi dan dapat
diperparah oleh asap, misalnya asap rokok dan asap polusi.
d. Pneumonia
Pneumonia diawali dengan adanya gejala radang pada paruparu dan paru-paru terisi dengan
cairan radang. Pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Dapat pula disebabkan oleh
asap rokok dan asap polusi.

41
e. Pleuritis
Pleuritis berupa radang selaput yang menyelubungi paru yang disebut sebagai selaput pleura.
Radang ini sering diikuti rasa nyeri.
f. Tuberkulosis paru
Tuberkulosis paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit. Infeksi yang terjadi pada
saluran pernapasan atas disebut pula sebagai infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), sering
terdapat pada anak-anak atau penduduk di wilayah yang kurang sehat. Beberapa penyakit
pernapasan seperti asma (sesak napas) disebabkan oleh faktor genetik, dapat berupa penyempitan
saluran napas dan paru-paru.

D. Rangkuman

1. Organ pernapasan meliputi hidung, faring, laring, trakea, bronkus, paru-paru.


2. Pada organ laring terdapat pita suara, dan katup epiglotis.
3. Bronkus bercabang dua dan bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus di dalam paru-paru.
4. Alveolus merupakan tempat difusi gas dalam paru-paru.
5. Mekanisme pernapasan dibedakan menjadi pernapasan dada dan pernapasan perut.
6. Proses pernapasan dibedakan atas proses inspirasi (memasukan oksigen) dan ekspirasi
(pelepasan karbondioksida)
7. Gangguan pada pernapasan diantaranya selesma, asma, pleuritis, pneumonia
8. E. Evaluasi

1. Dalam saluran nasal terdapat … yang fungsinya menyaring udara yang masuk hidung agar
kotoran tidak sampai ke paru-paru
2. Pita suara terdapat pada organ ….
3. Selaput pelindung pada paru-paru dinamakan ….
4. Pernapasan perut melibatkan kontraksi dan relaksasi otot ….
5. Faring merupakan percabangan dari 2 saluran yaitu orofaring dan ….
6. Didalam paru-paru bronkus bercabang-cabang lagi yang disebut ….
7. Penyakit radang paru-paru, sehingga paru-paru berisi cairan dari radang. Gangguan ini
disebut …
8. Penyakit yang menimbulkan penyimpitan saluran napas dan paru-paru sering dikenal
dengan istilah ….
9. Keterangan : tiap jawaban benar skor 1

42
Uraian!

1. Bagaimanakah proses inspirasi dan ekspirasi pada pernapasan dada? (skor 6)


2. Bagaimanakah proses inspirasi dan ekspirasi pada pernapasan perut? (skor 6)

nilai= jumlah skor × 5

F. Kunci Jawaban

1. Rambut hidung
2. Laring
3. Pleura
4. Diafragma
5. Nasofaring
6. Bronkiolus
7. Pneumonia
8. Asma
Uraian
1. Pernapasan Dada
a. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar
sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
b. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.
Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar
2. Pernapasan perut
a. Fase Inspirasi. Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar,
akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.
b. Fase Ekspirasi. Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke
posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar,
akibatnya udara keluar dari paru-paru.

43
BAB
VI
SISTEM PEREDARAN
DARAH MANUSIA

STANDAR KOMPETENSI :
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
KOMPETENSI DASAR :
2.2 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan dan hubungannya dengan kesehatan
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
 Membandingkan macam organ penyusun sistem peredaran darah pada manusia
 Menjelaskan fungsi jantung, fungsi pembuluh darah dan darah dalam sistem peredaran darah
 Mendata contoh penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah yang biasa dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari

A. Darah

Fungsi penting darah bagi tubuh, yaitu sebagai berikut.


1. Mengangkut sari-sari makanan dari usus dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.
2. Mengangkut oksigen dari paru-paru serta mengedarkannya ke seluruh tubuh dan juga
mengambil karbon dioksida dari seluruh tubuh untuk dibawa ke paru-paru.
3. Mengangkut hormon dari pusat produksi hormon ke tempat tujuannya di dalam tubuh.
4. Mengangkut sisa-sisa metabolisme sel untuk dibuang di ginjal.
5. Menjaga kestabilan suhu tubuh. Suhu tubuh manusia tetap, yaitu berkisar antara 36°C
sampai 37°C. Suhu tubuh manusia tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Darah mampu
menjaga suhu tubuh tetap stabil. Caranya, darah melakukan penyebaran energi panas dalam
tubuh secara merata.
6. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh.
Komponen darah
Darah terbagi atas 2 komponen besar yaitu bagian cair yang disebut plasma darah dan bagian
padat yang disebut butir darah.

44
a. Plasma darah
Plasma darah menyusun 55% dari keseluruhan darah, di dalamnya terlarut berbagai zat. Plasma
tersusun dari air 91% dan zat terlarut 9%. Zat terlarut terdiri dari protein plasma, garam mineral,
enzim, hormon, gas, dan zat organik lain. Protein dalam plasma antara lain berupa albumin
(berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik darah), globulin (membentuk antibodi), dan
fibrinogen (untuk pembekuan darah). Bagian plasma darah yang berperan dalam sistem
kekebalan disebut serum. Serum ini mengandung berbagai antibodi yang penting dalam sistem
kekebalan tubuh.
b. Butir darah
1) Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit tidak berinti dan merupakan bagian utama dari sel
darah. Jumlah pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah
dan pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah. Berbentuk
Bikonkaf, mengandung senyawa Hemoglobin (Hb)
fungsinya adalah untuk mengikat Oksigen dan Fe. Selain itu
Hb dalam darah menyebabkan warna merah pada darah. Gambar 6.1 sel darah merah
Kadar Hb inilah yang dijadikan patokan dalain menentukan penyakit Anemia. Eritrosit berusia
sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dihancurkan di Limpa. Hemoglobin dirombak kemudian
dijadikan pigmen Bilirubin (pigmen empedu).
2) Leukosit (sel darah putih)
Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara
6000 - 9000 sel/cc darah. Fungsi utama dari sel
tersebut adalah untuk Fagosit (pemakan) bibit
penyakit/ benda asing yang masuk ke dalam
tubuh. Maka jumlah sel tersebut bergantung dari
bibit penyakit/benda asing yang masuk tubuh.
Peningkatan jumlah lekosit merupakan petunjuk
adanya infeksi, misalnya radang paru-paru.
Leukopeni yaitu Berkurangnya jumlah lekosit Gambar 6.2 sel darah putih

sampai di bawah 6000 sel/cc darah.


Leukositosis yaitu Bertambahnya jumlah lekosit
melebihi normal (di atas 9000 sel/cc darah).
Fungsi fagosit sel darah tersebut terkadang harus
mencapai benda asing/kuman jauh di luar

45
pembuluh darah. Kemampuan lekosit untuk menembus dinding pembuluh darah (kapiler) untuk
mencapai daerah tertentu disebut Diapedesis.
Jenis Lekosit :
a. Granulosit
Lekosit yang di dalam sitoplasmanya memiliki butir-butir kasar (granula).
Jenisnya adalah eosinofil, basofil dan netrofil.
• Eosinofil mengandung granola berwama merah (Warna Eosin) disebut juga Asidofil. Berfungsi
pada reaksi alergi (terutama infeksi cacing).
• Basofil mengandung granula berwarna biru (Warna Basa). Berfungsi pada reaksi alergi karena
mengandung histamin.
• Netrofil merupakan sel darah putih terpenting yang berguna untuk menjaga masuknya bakteri.
b. Agranulosit
Lekosit yang sitoplasmanya tidak memiliki granola. Jenisnya adalah limfosit dan monosit.
• Limfosit (ada dua jenis sel yaitu sel T dan sel B). Keduanya berfungsi untuk menyelenggarakan
imunitas (kekebalan) tubuh.
• Monosit merupakan leukosit dengan ukuran paling besar
3) Trombosit (keping-keping darah)
Disebut pula sel darah pembeku. Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000 - 500.000 sel/cc.
Di dalam trombosit terdapat banyak sekali faktor pembeku (Hemostasis) antara lain adalah
Faktor VIII (Anti Haemophilic Factor). Jika seseorang secara genetis trombositnya tidak
mengandung faktor tersebut, maka orang tersebut menderita Hemofili.(darah sukar beku)
Proses Pembekuan Darah

Keterangan :
1. bila terjadi luka, trombosit yang terkena dinding luka akan pecah dan mengeluarkan
tromboplastin/trombokinase.
2. tromboplastin/trombokinase akan mengubah protrombin menjadi trombin dengan bantuan
vitamin K. perubahan protrombin yang belum aktif menjadi trombin yang aktif dipercepat
dengan ion kalsium (Ca2+).

46
3. trombin mengubahn fibrinogen menjadi benang-benang fibrin yang menjerat sel darah merah
dan membentuk gumpalan, sehingga darah membeku.

B. Sistem Peredaran Darah Manusia

Jantung
Terdiri dari tiga lapisan
1. Perikardium (lapisan luar)
2. Miokardium (lapisan tengah/otot jantung)
3. Endokardium (lapisan dalam)
Jantung terdiri dari 4 ruang
1. Atrium Sinister (Serambi Kiri)
2. Atrium Dekster (Serambi Kanan)
3. Ventrikel Sinister (Bilik Kiri)
4. Ventrikel DekSter (Bilik Kanan)
Antara Atrium Sinister (Serambi Kiri) dengan Ventrikel Sinister (Bilik Kiri) terdapat katup dua
daun (valvula bicuspidalis), sedangkan antara Atrium Dekster (Serambi Kanan) dengan
Ventrikel Dekster (Bilik Kanan)
dihubungkan katup tiga daun
(valvula tricuspidalis). Jantung
mendapat makanan (oksigenasi)
melalui pembuluh Arteri
Koronaria.
Kerja otot jantung
Pada saat ventrikel
berkontraksi, darah dari
ventrikel kiri yang kaya oksigen
dipompa menuju aorta.
Sedangkan dari ventrikel kanan
dipompa menuju arteri
pulmonalis. Keadaan ini yang
disebut sistol
Bila ventrikel mengendur
jantung akan menerima darah Gambar 6.3 anatomi jantung
dari vena cava superior dan vena cava inferior yang kaya karbon dioksida masuk ke atrium

47
kanan. Sedangkan darah kaya oksigen dari vena pulmonalis masuk atrium kiri. Keadaan ini
disebut diastol
Tekanan darah normal bagi individu berusia antara 20-35 tahun adalah sebagai
berikut.
a. Sistol : 120 mmHg
b. Diastol : 80 mm Hg
Pembuluh darah
Macam-macam pembuluh darah ;
a. pembuluh nadi (arteri)
ciri-ciri :
1) dinding tebal dan elastis
2) katup hanya satu
3) membawa darah yang mengandung oksigen, kecuali arteri pulmonalis, yaitu arteri yang
membawa darah dari ventrikel kanan ke paru-paru.
4) umumnya terletak di bagian dalam tubuh
Arteri bercabang-cabang menjadi arteriol dan arteriol bercabang menjadi kapiler-kapiler.
b. pembuluh balik (vena)
ciri-ciri :
1) berdinding tipis dengan lubang pembuluh lebih besar daripada arteri
2) banyak terdapat katup untuk mencegah darah tidak mengalir kembali.
3) membawa darah yang kaya karbondioksida, kecuali vena pulmonalis yang membawa darah
dari paru-paru ke atrium kiri.
4) terletak dekat permukaan tubuh.
Sistem peredaran darah pada manusia dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu peredaran darah
paru-paru (peredaran darah kecil) dan peredaran darah sistemik (peredaran darah besar). Karena
dua sistem peredaran darah ini, sistem peredaran darah pada manusia disebut sistem peredaran
darah ganda.
1. Peredaran darah Pulmona/Peredaran darah kecil
Ventrikel kanan → arteri pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis → atrium kiri
2. Peredaran darah Sistemik/Peredaran darah besar
Ventrikel kiri → aorta→arteri(seluruh tubuh)→arteriol(seluruh tubuh)→kapiler(seluruh
tubuh)→venula→vena→vena cava superior (tubuh bagian atas) dan vena cava inferior (tubuh
bagian bawah)→atrium kanan.

48
Karena darah dalam peredarannya selalu dalam pembuluh darah, peredaraan darah manusia juga
disebut peredaran darah tertutup.

C. Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah Manusia

Hemofili
Hemofili adalah penyakit kekurangan atau tidak adanya zat antihemofili sehingga darah si
penderita sulit membeku.
Anemia
Anemia merupakan penyakit kekurangan sel darah merah atau eritrosit. Penyakit ini dapat
disebabkan oleh beberapa hal. Misalnya, tubuh kekurangan zat besi, akibatnya proses
pembentukan darah menjadi terhambat. Penyebab lainnya antara lain rendahnya kadar
hemoglobin dalam darah atau terkena penyakit infeksi cacing.
Penyakit Kuning pada Bayi
Bayi yang lahir dengan kulit berwarna kekuningan dapat terjadi karena rusaknya sel-sel darah
merah pada bayi tersebut.
Leukimia
Leukimia atau kanker darah terjadi karena sel darah putih (sel limfosit B) mengalami kelainan
sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Selain itu, sel tersebut juga mengalami
pembelahan yang tidak terkendali.
Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi juga dikenal sebagai hipertensi. Penyakit ini muncul karena adanya
penyempitan pembuluh darah arteri sehingga tekanan darah menjadi meningkat. Pada beberapa
kasus, tekanan darah tinggi disertai dengan gejala stroke. Selain faktor genetis, penyakit ini juga
dipicu oleh pola makan yang tinggi kadar lemak dan zat kapur. Konsumsi makanan yang
mengandung lemak dan zat kapur dalam kadar tinggi dapat mengakibatkan penebalan dinding
pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
Tekanan Darah Rendah
Tekanan darah rendah atau hipotensi dapat disebabkan oleh keletihan. Tekanan darah rendah
pada ibu hamil dapat mengakibatkan janin yang dikandung mengalami penurunan tingkat
kecerdasan. Gejala tekanan darah rendah antara lain pusing, pingsan, dan tubuh lemah atau letih.
Sklerosis
Sklerosis merupakan penyakit mengerasnya pembuluh darah arteri karena timbunan lemak dan
zat kapur. Pengendapan oleh zat lemak disebut atherosclerosis dan pengendapan oleh zat kapur
disebut arteriosclerosis.

49
Varises
Varises merupakan penyakit pelebaran pembuluh darah yang terjadi pada bagian tertentu,
misalnya pada betis.
Ambeien atau Hemoroid
Penyakit ambeien sering dijumpai pada pria. Ambeien terjadi karena adanya pembengkakan atau
pelebaran pembuluh darah pada ujung rektum atau anus.

D. Rangkuman

1. Komponen system peredaran darah manusia terdiri dari darah, jantung dan pembuluh darah.
2. Darah terdiri atas komponen padat dan komponen cair.
3. Komponen padat darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan
keeping darah (trombosit).
4. Komponen cair pada darah berupa plasma darah yang sebagian besar tersusun atas air dan
protein terlarut.
5. Bilik kiri memiliki dinding yang lebih tebal karena berkenaan dengan fungsinya dalam
memompa darah ke seluruh tubuh.
6. Pembuluh nadi yang membawa darah nonaerasi adalah arteri pulmonalis, sedangkan
pembuluh balik yang membawa darah aerasi adalah vena pulmonalis
7. Gangguan pada system peredaran darah diantaranya ada ambeien, hipertensi, hipotensi dan
sklerosis
E. Evaluasi

1. Pembuluh darah yang berfungsi membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri adalah ….
2. Katup yang membatasi serambi kiri dan bilik kiri adalah ….
3. Komponen darah yang berperan dalam pembekuan darah adalah ….
4. Leukosit yang sitoplasmanya tidak terdapat granula disebut ….
5. Eritrosit berwarna merah karena mengandung zat ….
6. Pembuluh darah yang berfungsi membawa darah keluar dari bilik kiri adalah ….
7. Dinding otot pada bilik kiri lebih tebal karena berkaitan dengan tugasnya memompa darah
menuju….
8. Penyakit tekanan darah tinggi disebut juga ….
9. Penyakit darah sukar membeku disebut juga ….
10. … adalah penyakit pelebaran pembuluh darah pada bagian tubuh tertentu.
11. Jantung pada manusia terbagi atas … ruangan
12. Pembuluh … memiliki dinding tipis dan banyak terdapat katup
13. Pembuluh nadi hanya memiliki satu katup yang dinamakan ….
14. Penyakit mengerasnya pembuluh darah karena timbunan zat kapur dinamakan ….

50
15. Kemampuan sel darah putih untuk menembus dinding pembuluh darah disebut ….

Keterangan : tiap soal benar skor 2

jumlah skor
nilai= × 10
3

F. Kunci Jawaban
1. Vena pulmonalis 6. Aorta 11. 4
2. Valvula bikuspidalis 7. Seluruh tubuh 12. Balik
3. Trombosit 8. Hipertensi 13. Valvula semilunaris
4. Agranulosit 9. Hemofilia 14. Arteriosklerosis
5. Hemoglobin 10. Varises 15. Diapedesis

BAB
51 VII
STRUKTUR TUBUH
TUMBUHAN

STANDAR KOMPETENSI :
2. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan tumbuhan manusia
KOMPETENSI DASAR :
2.1 Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
2.2 Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan hijau
2.3 Mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
 Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan di akar, batang dan daun
 Menunjukkan letak epidermis, korteks, dan stele pada tumbuhan
 Menjelaskan fungsi jaringan tertentu yang dijumpai pada tubuh tumbuhan
 Menunjukkan bagian daun yang berperan dalam fotosintesis
 Melakukan dan membuat laporan hasil percobaan fotosintesis
 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis
 Mendeskripsikan macam-macam gerak pada tumbuhan
 Menjelaskan perbedaan gerak tropisme dengan gerak nasti

A. Struktur Tubuh Tumbuhan

Jaringan
Secara garis besar jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan
meristem dan jaringan permanen.
1. jaringan meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang selnyamampu terus menerus membelah diri untuk
menambah jumlah sel tubuh. Ciri-ciri sel meristem biasanya berdinding tipis, plastida belum
sempurna, banyak mengandung sitoplasma, vakuola kecil, inti besar.
Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan ada 3 macam meristem, yaitu :
1. meristem apikal, terdapat di ujung batang dan ujung akar
2. meristem interkalar terdapat diantara jaringan permanen, misalnya di pangkal ruas batang
rumput

52
3. meristem lateral, terdapat pada kambium pembuluh dan kambium gabus.
Berdasarkan asal terbentuknya, meristem dibedakan menjadi meristem primer dan meristem
sekunder.
Meristem primer adalah meristem yang berkembang dari jaringan embrional (lembaga). Terdapat
pada kuncup ujung batang dan akar. Pertumbuhan primer memungkinkan akar dan batang
bertambah panjang, dengan demikian tumbuhan bertambah tinggi.
Meristem sekunder meristem yang berkembang dari jaringan permanen yang mengalami
diferensiasi dan spesialisasi menjadi embrional kembali. Contoh kambium gabus yang terbentuk
dari jaringan parenkim atau kolenkim.
Jaringan kambium yang terletak di antara berkas pengangkut (xilem dan floem) pada batang
dikotil merupakan meristem sekunder. Sel kambium kearah dalam membentuk xilem sekunder
dan ke arah luar membentuk floem sekunder. Akibatnya batang dikotil tumbuh membesar.
2. Jaringan permanen
Jaringan permanen terbentuk dari hasil diferensiasi dan spesialisasi jaringan meristem.
Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya, sedangkan
spesialisasi adalah pengkhususan sel untuk mendukung suatu fungsi tertentu. Pada jaringan
permanen sel-selnya tidak membelah lagi.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan permanen dibedakan menjadi :
1. jaringan pelindung, yaitu jaringan epidermis
Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang dan daun. Fungsi
epidermis adalah sebagai pelindung jaringan dibawahnya dann untuk pertukaran zat.
Epidermis dapat termodifikasi menjadi trikoma dan stomata. Fungsi trikoma bermacam-macam,
misalnya pada akar untuk menghisap air dan mineral, pada daun untuk mengurangi transpirasi
dan pada batang sebagai pelindung.
Stomata merupakan celah pada epidermis daun. Sel stomata terdiri atas dua sel penjaga yang
memiliki bentuk berlainan dari sel epidermis disekitarnya. Stomata berfungsi untuk pertukaran
gas.
2. Jaringan dasar (parenkim)
Jaringan parenkim terdapat pada seluruh organ tumbuhan. Jaringan ini mengisi daerah di antara
jaringan-jaringan lain,
sehingga juga disebut jaringan dasar. Fungsi parenkim sangat beragam. Pada daun parenkim
membentuk mesofil daun yang tersusun atas parenkim palisade dan parenkim spon,kedua
jaringan ini sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis, terutama pada jaringan parenkim
palisade karena lebih banyak mengandung klorofil.

53
Pada batang dan akar jaringan parenkim berfungsi sebagai cadangan makanan.
3. Jaringan penguat/penyokong.
Tumbuhan memiliki dua macam jaringan penyokong yaitu kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim
merupakan jaringan penguat yang bersifat sementara, karena bila tumbuhan mulai dewasa akan
diganti sklerenkim. Jaringan kolenkim umumnya terdapat pada tangkai daun, sedangkan jaringan
sklerenkim umumnya terdapat pada batang dan tulang daun.
a. kolenkim
sel kolenkim merupakan sel hidup. Umumnya terletak di dekat permukaan dan dibawah
epidermis. Dinding sel kolenkim mengandung selulosa, hemiselulosa dan pektin. Dindingnya
mengalami penebalan yang tidak merata. Penebalan terjadi pada sudut-sudutnya. Fungsi
kolenkim sebagai penyokong pada tumbuhan yang masih muda dan pada tumbuhan herba.
Kolenkim terdapat pada pang
b. sklerenkim
Jaringan sklerenkim terdiri atas sel sklerenkima yang berdinding sangat tebal terbuat dari zat
lignin. Menurut bentuknya terbagi atas serat dan sel batu. Serat berbentuk seperti benang panjang
sedangkan sel batu berbentuk macam-macam, contoh seperti pada tempurung kelapa. Fungsi
sklerenkim adalah untuk menguatkan bagian tumbuhan yang sudah dewasa
4. jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut pada tumbuhan dibedakan atas xilem dan floem.
Xilem (pembuluh kayu) tersusun atas sel-sel yang memanjang yang sudah mati, sel tersebut
saling menyambung membentuk suatu pembuluh. Pembuluh inilah yang menggangkut air dan
unsur hara dari akar ke daun.
Floem (pembuluh tapis) terdiri atas sel-sel hidup berdinding tipis. Floem berfungsi untuk
mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.

Organ Tumbuhan
Akar

54
Fungsi akar :
& Menyerap air dan zat hara dari tanah
& Memperkokoh berdirinya batang
& Menyimpan cadangan makanan
& Alat perkembangbiakan vegetatif
Sistem perakaran
1. akar serabut, pada monokotil
2. akar tunggang, pada dikotil
Struktur akar :
1. struktur luar akar
 Rambut akar, merupakan perluasan sel epidermis akar dan berfungsi memperluas daerah
penyerapan akar
Gambar 7.1 penampang melintang
 Tudung akar (kaliptra) melindungi sel-sel meristem pada ujung akar.
akar dikotil
2. Struktur dalam akar
a. Epidermis (lapisan luar/kulit luar)
Epidermis akar terdiri atas satu lapis sel yang tersusun rapat.
Epidermis akar umumnya tidak berkutikula. Pada daerah dekat ujung
akar, sel-sel epidermis ini termodifikasi menjadi bulu-bulu akar. Bulu akar berfungsi untuk
memperluas bidang penyerapan.
b. Korteks (lapisan pertama/kulit pertama)
Korteks merupakan daerah antara epidermis dengan silinder pusat. Korteks terdiri atas sel-sel
parenkim yang berdinding tipis dan tersusun melingkar. Di dalam korteks terdapat ruang-ruang
antarsel sebagai tempat penyimpanan udara. Fungsi korteks adalah sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan.
c. Endodermis (lapisan antara korteks dan stele)
Lapisan endodermis akar terletak di sebelah dalam korteks, yaitu berupa sebaris sel yang
tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding sel endodermis mengalami penebalan gabus.
Penebalan berupa rangkaian berbentuk pita. Penebalan seperti pita ini disebut pita kaspari.
Endodermis berperan mengatur lalu lintas zat ke dalam pembuluh akar.

55
d. Stele (silinder pusat, yaitu lapisan tengah

INFO PLUS akar)


Berdasarkan posisi xilem dan floem, berkas Silinder pusat terletak di sebelah dalam
pengangkut dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu endodermis. Di dalamnya terdapat
kolateral, konsentris, dan radial. pembuluh kayu (xilem), pembuluh tapis
1) Tipe kolateral
(f loem) yang sangat berperan dalam proses
Ikatan pembuluh tipe ini tersusun dari xilem dan
pengangkutan air dan mineral, dan
floem yang letaknya bersebelahan dalam suatu
jari-jari. Xilem di sebelah dalam dan floem diluar. perisikel yang berada tepat di sebelah
Tipe kolateral dibagi menjadi 2, yaitu kolateral dalam endodermis. Pada tanaman dikotil,
terbuka dan di antara xilem dan floem terdapat
kolateral tertutup. Jika antara xilem dan floem
kambium ikatan pembuluh. Pada tanaman
terdapat kambium maka disebut kolateral terbuka.
monokotil, selain xilem dan floem terdapat
Kolateral terbuka dapat dijumpai pada dicotyledon
dan gymnospermae. Adapun pada kolateral empulur tetapi tidak terdapat kambium
tertutup, ikatan pembuluh.
antara xilem dan floem tidak terdapat kambium. Batang
Contoh tipe kolateral tertutup adalah pada
Fungsi batang antara lain sebagai berikut.
monocotyledon.
a. Mendukung tubuh tumbuhan.
2) Tipe konsentris
Tipe berkas pengangkut disebut konsentris apabila b. Sebagai alat transportasi air, mineral,
xilem dan floemnya berbentuk cincin silindris. dan bahan-bahan makanan.
a. amfrikibal, xilem ditengah dikelilingi floem c. Merupakan tempat tumbuhnya cabang,
b. amfivasal, floem ditengah dan dikelilingi xilem
daun, dan bunga.
3) Tipe radial
d. alat penyimpan cadangan makanan
Tipe berkas ini merupakan suatu ikatan pembuluh
dengan xilem dan floem bersebelahan, tetapi tidak Jenis batang pada tumbuhan angiospermae
berada pada jari-jari yang sama.. Contoh tipe ada tiga, yaitu:
1. Tipe lunak berair (herbaseus atau terna).
Contoh: Kaktus.
2. Tipe berkayu (lignosus).
Contoh: Pohon mangga, pohon beringin, pohon jati.
3. Tipe rumput (kalmus).
Contoh: Tanaman padi.
Jaringan penyusun batang
1. jaringan primer
Menyebabkan tumbuhan bertambah tinggi, terdapat pada tumbuhan monokotil dan dikotil muda.
a. jaringan primer monokotil terdiri dari epidermis, berkas pembuluh, empulur dan sklerenkim

56
b. jaringan primer dikotil terdiri dari epidermis, korteks, xilem, floem dan kambium pembuluh
2. jaringan sekunder.
Menyebabkan batang menjadi bertambah besar. Jaringan ini terdapat pada dikotil, yaitu berupa
floem sekunder, xilem sekunder, dan kambium gabus.

Gambar 7.2 penampang melintang batang monokotil (a) dan batang dikotil (b)

Daun

Gambar 7.3 penampang melintang daun

Fungsi daun :
o Tempat fotosintesis
o Tempat penyimpan bahan makanan
o Alat perkembangbiakan vegetatif
o Alat evaporasi (penguapan)
Bunga
Fungsi bunga sebagai alat perkembangbiakan generatif.

57
Macam-macam bunga berdasarkan
kelengkapan bagian-bagian bunganya:
1. bunga lengkap adalah bunga yang memiliki
kelopak (calyx), mahkota (corrola), benang
sari (stamen) dan putik (pistil).
2. bunga tidak lengkap apabila tidak memiliki
satu atau dua bagian bunga lengkap.
Macam-macam bunga berdasarkan alat
kelamin yang dimilikinya : Gambar 7.4 bunga sempurna
1. bunga biseksual/bunga sempurna :bunga yang memiliki benng sari dan kepala putik
2. bunga uniseksual : bunga yang memiliki benang sari atau kepala putik saja. bunga jantan,
apabila hanya memiliki benang sari saja dan bunga betina bila memiliki putik saja.
Macam-macam bunga uniseksual
a. berumah satu (monoesis) bunga jantan dan betina terdapat pada satu pohon, contoh jagung
b. berumah dua (diesis): bunga jantan dan betina pada tumbuhan yang berbeda, contoh : salak
dan pala.
B. Fotosintesis
Pengertian
Proses pembentukan bahan organik (gula/karbohidrat) dari zat anorganik yaitu air dan CO2.
Percobaan fotosintesis
1. Ingenhousz
Gb.

Gambar 7.5 percobaan Ingenhousz


Kesimpulan : fotosintesis menghasilkan oksigen
2. TW Engelmann
Percobaan : Spirogyra memiliki kloroplast seperti spiral. Kloroplast yang terkena cahaya
mengeluarkan oksigen (dibuktikan dengan banyaknya bakteri yang berkerumun pada bagian
tersebut) sedangkan yang tidak terkena cahaya tidak mengeluarkan bakteri.

58
Kesimpulan : fotosintesis dilakukan kloroplast dan kloroplast
hanya berfotosintesis apabila terkena cahaya.

Percobaan Engelmann
3. Sachs.
Percobaan : daun yang sebagian dibungkus kertas timah dipetik di sore hari, setelah terkena sinar
sejak pagi. Daun tersebut direbus (untuk mematikan sel-selnya) selanjutnya dimasukkan ke
dalam alkohol, agar klorofilnya larut. Jika daun ditetesi dengan yodium, maka bagian yang
tertutup timah tetap pucat , sedang yang tidak berwarna biru kehitaman.

Gambar 7.7 Percobaan Sachs

Mekanisme
Reaksi kimia fotosintesis :
6CO2 + 6H2O + energi cahaya C6H12O6 + 6CO2
A. Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis
1. Faktor eksternal
- Cahaya
Makin tinggi intensitas cahaya makin banyak ATP yang terbentuk, sehingga mempercepat
fotosintesis. Intensitas yang terlalu tinggi akan merusak klorofil, sehingga menghambat laju
fotosintesis

59
- Konsentrasi CO2
Peningkatan konsentrasi CO2 hingga 1 % akan meningkatkan laju fotosintesis, tetapi konsentrasi
yang terlalu tinggi akan bersifat toksik dan laju fotosintesis turun.
- Temperatur
Tumbuhan yang berbeda membutuhkan temperatur yang berbeda untuk fotosintesis. Kebanyakan
tumbuhan akan menghentikan fotosintesis pada titik beku (00C), tetapi beberapa konifer dapat
mencapai -350C. Hal yang sama pada temperatur 40 – 500C akan merusak enzim yang berperan
dalam fotosintesis. Tetapi pada xerofit dapat melakukan fotosintesis pada temperatur 55-750C.
peningkatan temperatur dalam rentang 10-400 umumnya dapat meningkatkan laju fotosintesis.
- Ketersediaan air
Kekurangan air menyebabkan daun layu dan stomata tertutup. Akibatnya penyerapan CO 2
terhambat, sehingga laju fotosintesis menurun.
- Ketersediaan unsur
Kekurangan Mg, Mn, Fe dan N menggangu pembentukan klorofil. Dengan demikian fotosintesis
akan terganggu.
2. Faktor internal
- Kandungan klorofil
Laju fotosintesis akan meningkat jika kandungan klorofil juga meningkat apabila faktor lain
dalam kondisi optimum.
- Akumulasi (penumpukan) produk akhir fotosintesis
Akumulasi KH di dalam sel-sel fotosintetik akan menghambat laju fotosintesis.
- Anatomi daun
Tebal lapisan kutikula, jumlah dan distribusi stomata, struktur jaringan pengangkut akan
berpengaruh terhadap penetrasi cahaya ke dalam sel-sel fotosintetik, difusi CO 2 ke daun dan
mudah tidaknya hasil fotosintesis di edarkan.

C. Gerak Pada Tumbuhan

Gerak pada tumbuhan terjadi karena tekanan turgor, tumbuh, atau pindah yang disebabkan
rangsang. Hal ini karena tumbuhan memiliki kemampuan iritabilitas.
Menurut penyebabnya, gerak tumbuhan dibedakan atas :
1) Gerak higroskopi
Gerak yang disebabkan karena pengaruh perubahan kadar air, contoh
 Pecahnya buah polong-polongan, seperti petai cina
 Gerak membukanya sporangium pada tumbuhan paku oleh anulus

60
 Gerak membuka dan menutupnya sporangium pada tumbuhan lumut oleh periostom
2) Gerak Etionom
Dibedakan menjadi :
a. gerak tropisme
gerak tumbuh bagian tubuh tanaman yang arahnya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang.
Tropi Positif jika menuju arah rangsang dan tropi negatif bila menjauhi rangsang.
Contoh :
 Fototropisme , gerak pucuk tanaman ke arah cahaya
 Geotropisme, gerak tumbuh akar ke arah pusat bumi
 Tigmotropisme, gerak membelok bagian tanaman sebagai akibat persinggungan, ex :
gerak membelit ujung sulur pada jenis Cucurbitaceae
 Hidrotropisme, gerak bagian tubuh tanaman ke arah sumber air
 Kemotropisme, gerak tropisme yang dipengaruhi oleh zat kimia
b. Gerak taksis
gerak pindah tempat yang dilakukan oleh tumbuhan bersel satu atau bagian tubuh tanaman yang
arahnya dipengaruhi oleh rangsang
contoh :
 Fototaksis, gerak taksis yang rangsangannya berupa cahaya
Ex :kloroplas bergerak ke sisi sel yang terken cahaya; Euglena viridis selalu bergerak
ke arah cahaya matahari
 Kemotaksis, gerak taksis yang rangsangannya berupa zat kimia
Ex :bakteri aerob selalu berkumpul pada tempat yang banyak mengandung oksigen;
spermatozoid bergerak menuju sel telur pada peristiwa pembuahan lumut.
c. Gerak Nasti
gerak bagian tubuh tanaman sebagai tanggapan rangsangan dari luar. Gerak ini tidak dipengaruhi
oleh arah rangsang.
Contoh :
 Seismonasti, gerak akibat sentuhan/persinggungan, ex : gerak menutupnya daun putri
malu ketika disentuh.
 Niktinasti, gerak tidur tanaman, sebagai akibat rangsangan gelap ex : gerak
menutupnya daun petai cina pada waktu malam
 Fotonasti, gerak nasti yang rangsangannya berupa cahaya, ex: gerak mekarnya bunga
pukul empat pada sore hari.

61
 Termonasti, adalah gerak nasti yang sumber rangsangnya berupa suhu. Misalnya
mekarnya bunga tulip pada harihari yang hangat pada musim semi.
 Nasti kompleks, yaitu gerak nasti yang sumber rangsangnya lebih dari satu. Contoh
gerak ini adalah membuka menutupnya stomata karena pengaruh kadar air, cahaya,
suhu, dan zat kimia.
3) Gerak Endonom
Gerak tumbuhan yang tidak disebabkan oleh adanya rangsang dari luar. Diduga gerak ini
disebabkan adanya rangsangan dari dalam tumbuhan sendiri, contoh ; gerakan sitoplasma pada
sel tanaman bawang merah.
D. Hama dan Penyakit Pada Tumbuhan

Hama
Hama adalah hewan yang mengganggu atau merusak tanaman sehingga pertumbuhan dan
perkembangannya terganggu.
a. Wereng
Wereng adalah sejenis kepik yang menyerang tumbuhan dan menyebabkan daun dan batang
menjadi berlubang-lubang. Jika serangannya parah
b. Tikus
Tikus merupakan hama tanaman yang sangat
merugikan petani karena hal-hal sebagai berikut.
 Menyerang tanaman pada masa persemaian,
pertumbuhan, pembungaan, panen, hingga
masa penyimpanan.
 Sulit dikendalikan karena memiliki daya
Gambar 7.8 Hama Tikus
adaptasi yang baik.
 Memiliki kemampuan berkembang biak yang tinggi dan penyebarannya cepat. Tikus
betina dapat melahirkan 4 sampai dengan 12 anak dalam satu siklus reproduksi.
 Memakan bagian tanaman seperti biji-bijian, umbi tanaman, dan buah. Selain itu, tikus
juga merusak batang tanaman.
Tanda-tanda serangan tikus antara lain adanya kerusakan tanaman, ada jejak dan kotoran tikus,
adanya bekas potongan-potongan pada tanaman yang dirusak tikus, serta adanya liang tikus.
Pengendalian tikus dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.

62
 Pemberian racun tikus yang bersifat akut. Racun ini jika termakan oleh tikus dapat
membunuh tikus hanya dalam beberapa jam.
 Gropyokan, yaitu memburu dan membunuh tikus secara beramai-ramai dalam sebuah
desa atau wilayah kelompok tani.
 Emposan, yaitu dengan membakar campuran belerang dan jerami diarahkan ke dalam
liang tikus. Sebelumnya lubang-lubang yang ada ditutup agar tidak ada tikus yang lari
keluar melalui lubang lain.
 Pengendalian biologis dilakukan dengan melepaskan musuh alami, misalnya burung
hantu, kucing, dan ular sawah.
 Penanaman padi secara serentak, yaitu agar serangan tikus tidak memusat pada salah satu
wilayah persemaian.
c. Walang sangit
Walang sangit merupakan serangga hama tanaman padi. Setiap kali bertelur, serangga betina
dapat menghasilkan 100–200 butir telur. Telur-telur tersebut diletakkan pada daun bendera
tanaman padi. Telur yang telah menetas akan menjadi nimfa yang berwarna hijau dan berangsur-
angsur menjadi coklat. Nimfa dan imago menyerang buah padi yang sedang matang susu dengan
cara menghisap cairan buah sehingga menyebabkan buah menjadi hampa. Pengendalian terhadap
wereng coklat dapat dilakukan dengan cara menanam secara serentak, sanitasi tanaman yang
terserang, atau dengan penyemprotan insektisida dengan dosis yang sesuai.
d. Artona
Hama ini temasuk lepidoptera (kupu yang merusak
tanaman ketika stadia larva). Artona menjadi hama bagi
tanaman kelapa. Ulat yang baru menetas menyerang
dengan menimbulkan gejala serangan titik-titik pada daun.
Setelah agak besar, ulat menimbulkan gejala serangan
garis-garis pada daun. Selanjutnya, ulat yang cukup besar Gambar 7.9 Kupu Artona
memakan daun kelapa berikut tulang daunnya sehingga daun kelapa hanya tinggal lidinya saja.
Pengendalian terhadap artona dilakukan dengan memangkas daun kelapa yang sudah terserang
agar ulat dan kepompongnya ikut terbuang. Pengendalian hayati dengan melepas parasit
Apanteles artonae. Pada areal pertanaman yang luas dapat dilakukan penyemprotan dengan
larutan insektisida yang bersifat sistemik atau racun peru
e. Lalat buah

63
Lalat buah biasanya menyerang tanaman pada waktu musim hujan. Lalat betina menusuk buah-
buahan dengan alat peletak telur untuk memasukkan telurnya ke dalam daging buah. Telur akan
menetas dan menjadi belatung yang memakan buah tersebut sehingga buah akan busuk dan
rusak.
Pengendalian lalat buah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Sanitasi lingkungan dengan membersihkan semua buah yang rontok.
b. Pemasangan perangkap berupa sex pheromon.
c. Penyemprotan insektisida secara berselang-seling. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari
ketika masih ada embun.
Upaya pengendalian dan pemberantasan hama tanaman secara garis besar dapat dilakukan
melalui dua macam cara, yaitu secara kimiawi dan secara biologi.
1. Pengendalian secara kimiawi
Pengendalian hama secara kimiawi merupakan upaya pengendalian pertumbuhan hama tanaman
menggunakan pestisida, yaitu zat kimia pembasmi hama tanaman. Pestisida terdiri atas
insektisida, larvasida, fungisida, dan algasida.
a. Insektisida digunakan untuk memberantas serangga
(insekta).
b. Larvasida digunakan untuk memberantas larva (ulat).
c. Fungisida digunakan untuk memberantas jamur
(fungi). Gambar 7.10 Lalat buah
d. Algasida digunakan untuk memberantas ganggang (algae).
Penggunaan pestisida harus dilakukan secara cermat dan hati-hati mengikuti aturan pakai. Hal ini
karena pestisida terbuat dari zat kimia yang berbahaya. Dampak penggunaan pestisida antara lain
sebagai berikut.
a. Dapat membunuh hewan lain yang sebenarnya bermanfaat bagi manusia.
b. Apabila masuk ke dalam bahan makanan dapat bersifat racun sehingga membahayakan
kesehatan manusia.
c. Dapat merusak keseimbangan ekosistem.
Ada juga pengendalian hama secara kimiawi dengan menggunakan sistem fumigasi. Fumigasi
adalah cara pengendalian hama dengan menggunakan gas beracun Methyl Bromide (CH3Br).
Dengan dosis yang sesuai, fumigasi dapat membunuh rayap, tikus, kumbang, ngengat, dan
lainlain. Fumigasi memiliki tingkat penetrasi yang tinggi dan dapat membunuh semua tingkat
perkembangan hama tanpa mengotori bahan atau tanaman yang difumigasi. Namun, karena

64
bahan yang digunakan adalah senyawa beracun maka penggunaan lebih lanjut masih dipelajari
lebih lanjut supaya tidak terjadi dampak yang merugikan.
2. Secara biologi
Pemberantasan hama secara biologi merupakan upaya pengendalian hama tanaman dengan
menggunakan agen pemangsa alami (predator).
Contoh berbagai hewan pemangsa hama tanaman antara lain lebah penyengat, semut rangrang,
dan burung hantu.
a. Ulat kupu artona diberantas dengan hewan semacam lebah penyengat.
b. Kutu loncat diberantas dengan semut rangrang.
c. Tikus diberantas dengan burung hantu.
Gulma
Gulma adalah tanaman pengganggu tanaman budi daya. Berbeda dengan hama dan penyakit
tanaman, pengaruh yang diakibatkan oleh gulma tidak terlihat secara langsung dan berjalan
lambat. Namun, secara keseluruhan kerugian yang ditimbulkan sangat besar. Gulma mampu
berkompetisi kuat dengan tanaman budi daya untuk memenuhi kebutuhan unsur hara, air, sinar
matahari, udara, dan ruang tumbuh. Contoh tumbuhan yang termasuk gulma, yaitu rumput teki,
tanaman paku-pakuan, dan enceng gondok.
Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kerugian akibat persaingan antara tanaman budi
daya dengan gulma
1. Pertumbuhan tanaman terhambat sehingga waktu mulai berproduksi lebih lama.
2. Penurunan kuantitas dan kualitas hasil produksi.
3. Gulma dapat menjadi sarang hama dan penyakit.
4. Pengendalian gulma membutuhkan biaya yang mahal.
Cara pengendalian gulma dilakukan melalui dua cara, yaitu:
1. Cara tradisional dengan mencabuti gulma secara langsung.
2. Cara modern dengan menyemprot menggunakan herbisida.
Penyakit tumbuhan
Beberapa contoh penyakit yang menyerang tumbuhan adalah
sebagai berikut.
a. Penyakit layu cabai. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri. Cabai yang terkena penyakit ini
mempunyai ciri-ciri daun muda layu diikuti dengan menguningnya daun-daun tua.
b. Penyakit hawar daun kentang. Disebabkan oleh jamur, gejalanya pada tepi-tepi daun
ditemukan bercak-bercak terutama pada suhu rendah, kelembapan tinggi, dan curah hujan tinggi.

65
c. Penyakit busuk daun bawang merah. Disebabkan oleh jamur, gejalanya di dekat ujung daun
timbul bercak hijau pucat, di permukaan daun berkembang jamur berwarna putih ungu, daun
menguning, layu, dan mengering. Daun yang telah mati akan berwarna putih dan banyak
terdapat jamur hitam.
d. Penyakit tungro pada tanaman padi. Penyakit ini menyebabkan padi tumbuh kerdil dan tidak
normal. Disebabkan oleh virus tungro dengan perantaraan wereng.
e. Penyakit mosaik, banyak menyerang tanaman tembakau yang disebabkan oleh virus TMV
(Tobacco Mosaic Virus).
f. Penyakit bulai
Penyakit ini biasanya menyerang tanaman jagung. Penyebabnya adalah jamur dengan
penyebaran menggunakan spora yang diterbangkan oleh angin.
g. Penyakit virus belang
Penyakit ini biasanya menyerang tanaman kedelai. Penyebabnya adalah virus dengan penyebaran
melalui perantaraan angin.
h. CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration)
CVPD adalah penyakit yang merusak pembuluh tapis batang tanaman jeruk. Penyakit CVPD
disebabkan oleh virus.

E. Rangkuman

1. Jaringan pada tumbuhan dibedakan atas jaringan meristem dan permanen.


2. Organ pada tumbuhan meliputi akar, batang dan daun.
3. Jaringan di daun yang berfungsi sebagai tempat fotosintesis adalah jaringan palisade.
4. Reaksi fotosintesis 6CO2+6H2OC6H12O6 + O 2
5. Beberapa factor yang mempengaruhi fotosintesis meliputi, factor internal berupa klorofil,
akumulasi hasil fotosintesi, anatomi daun dan factor eksternal yang meliputi koncentrasi
CO2, ketersediaan unsure, air, cahaya, temperature.
6. Gerak higroskopis adalah gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh perubahaan kadar air
7. Gerak tropisme adalah gerak tumbuh tanaman yang dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsang
8. Gerak nasty adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang dipengaruhi rangsang dari luar
9. Gerak taksis gerak pindah tanaman karena pengaruh rangsang dari luar
10. Gerak endonom adalah gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang dari tumbuhan itu
sendiri.

66
F. Evaluasi

Uji kompetensi Struktur tubuh tumbuhan


Perhatikan Gambar(untuk soal no.1-4)

1. Jaringan pada daun yang ditunjukkan dengan huruf a berfungsi untuk ….


2. Nama jaringan yang ditunjukkan dengan huruf b adalah ….
3. bagian yang ditunjukkan dengan huruf d adalah … berfungsi sebagai tempat pertukaran gas
4. nama bagian yang ditunjuk dengan huruf c adalah ….

Perhatikan gambar di atas (untuk soal no 5 dan 6)


5. Berilah keterangan pada gambar di atas (skor 6)
6. Fungsi jaringan yang ditunjukkan dengan huruf e adalah ….
Perhatikan gambar penampang melintang akar dikotil berikut ini

7. Berikan keterangan pada gambar di atas! (skor 4)

67
8. Jaringan yang berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan
adalah ….
9. Jaringan …berfungsi melindungi jaringan di bawahnya
10. Jaringan penyokong pada tumbuhan yang masih muda adalah ….
11. Untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun merupakan fungsi jaringan ….
12. Pemanjangan pada ujung akar dan pucuk batang tumbuhan dipengaruhi oleh aktivitas
jaringan ….

Uji kompetensi fotosintesis dan gerak tumbuhan

Isian Singkat! (skor =1)


1. Tumbuhan dapat berfotosintesis karena memiliki zat hijau daun atau lebih dikenal dengan
….
2. Jaringan pada daun yang berfungsi untuk tempat fotosintesis adalah jaringan … dan jaringan
spon
3. Gerak menutupnya daun putri malu ketika disentuh disebut ….
4. … merupakan gerak tumbuh akar ke arah mata air
5. Gerak Euglena sp ke arah cahaya termasuk gerak ….
6. Gerak yang dipengaruhi oleh perubahan kadar air disebut gerak ….
7. Gerak menutupnya daun petai cina ketika malam hari termasuk gerak ….
8. Gerak pada tumbuhan yang tidak disebabkan oleh rangsang dari luar dinamakan ….
9. Membelitnya sulur pada tanaman Cucurbita sp termasuk jenis gerak ….
10. Gerak tumbuh batang ke arah cahaya disebut ….

Uraian!
1. Sebutkan faktor yang mempengaruhi fotosintesis! (minimal 5)
(skor 5)
2. Apakah perbedaan gerak tropisme dan nasti?
(skor 5)

Nilai=Jumlah skor × 5

68
G. Kunci Jawaban

Kunci jawaban Uji Kompetensi struktur tubuh tumbuhan


1. Tempat Fotosintesis
2. Jaringan spon/bunga karang
3. Stomata
4. Epidermis
5. a.floem, b. kambium, c. xilem, d. empulur, e. korteks, f. epidermis
6. menyimpan cadangan makanan
7. a. epidermis, b. kortek, c.xilem, d floem
8. floem/pembuluh tapis
9. epidermis
10. kolenkim
11. xilem /pembuluh kayu
12. meristem

Kunci jawaban Uji Kompetensi fotosintesis dan gerak tumbuhan


1. Klorofil
2. Palisade/tiang
3. Seismonasti
4. Hidrotropisme
5. Fototaksis
6. Higrokospis
7. Niktinasti
8. Endonom
9. Tigmotropisme
10. Fototropisme

Uraian
1. Faktor yang mempengaruhi fotosintesis :
Faktor internal : anatomi daun, jumlah klorofil, akumulasi hasil fotosintesis pada daun
Faktor eksternal: kadar CO2, air, ketersedian unsur, suhu dan cahaya
2. Perbedaan tropisme dan nasti
Gerak tropisme adalah gerak tumbuh bagian tumbuhan yang arahnya dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsang
Gerak nasti adalah gerak bagian tubuh tanaman sebagai tanggapan rangsangan dari luar. Gerak
ini tidak dipengaruhi oleh arah rangsang.

69
BAB
VIII
ATOM, ION
DAN MOLEKUL

STANDAR KOMPETENSI :
3. Menjelaskan konsep partikel materi
KOMPETENSI DASAR :
3.1 Menjelaskan konsep atom, ion, dan molekul
3.2 Menghubungkan konsep atom, ion, dan molekul dengan produk kimia sehari-hari
3.3 Membandingkan molekul unsur dan molekul senyawa
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
 Mendefinisikan pengertian partikel materi (atom, ion, dan molekul)
 Memberikan contoh materi tertentu yang terdiri atas ion-ion
 Menjelaskan hubungan atom, ion dan molekul melalui hasil kajian pustaka
 Mendeskripsikan komponen penyusun salah satu produk kimia
 Menjelaskan dengan simbol perbedaan antara molekul unsur dengan yakin dan benar
 Menunjukkan beberapa contoh molekul sederhana dalam kehidupan sehari-hari melalui kajian studi
pustaka

A. Atom

Menurut Demokritus, suatu materi bersifat diskontinu. Artinya, jika suatu materi dibelah terus-
menerus akan diperoleh materi terkecil yang tidak mungkin dibelah lagi. Bagian terkecil yang
sudah tidak dapat dibelah lagi tersebut dinamakan atom.
Struktur atom
1. struktur atom Dalton
Atom merupakan bola pejal

Gambar 8.1 Model atom Dalton

70
2. struktur atom Thompson
Atom merupakan suatu bola bermuatan positif yang disebut inti dan dikelilingi elektron yang
bertaburan

Gambar 8.2 Model atom Thompson

3. struktur atom rutherford


Inti atom berukuran sangat kecil, sebagian besar atom merupakan ruang kosong dan elektron
bergerak mengelilingi atom.

Gambar 8.3 Model atom Rutherford

4. Struktur atom Niels Bohr


Membantah pernyataan rutherford bahwa jika elektron mengelilingi proton, akan terjadi tarik
menarik, tetapi atom tidak.
Pernyataan Niels Bohr ;
- elektron mengelilingi inti atom menurut lintasan-lintasan tertentu.
- selama mengitari inti, elektron tidak memancarkan energi
- jika elektron berpindah lintasan dari lintasan luar ke dalam elektron akan memancarkan energi
dan sebaliknya jika berpindah dari dalam ke luar akan menyerap energi.

Gambar 8.4 Model atom Bohr

5. Struktur atom mekanika quantum (ditemukan oleh Schrodinger)


Elektron mengelilingi inti atom pada orbital tertentu (suatu daerah disekitar inti dengan ketidak
boleh jadian terbesar ditemukan elektron)

71
Gambar 8.5 Model atom Mekanika quantum

B. Ion

Ion adalah atom/gugus atom yang bermuatan listrik.


Ion ada 2 yaitu anion (ion bermuatan negatif) dan kation (ion bermuatan positif)
Tabel 8.1 Rumus kimia ion
Nama Rumus Kimia Nama Rumus Kimia
Kation Ion Hidroksida OH-
Ion Hidronium H+ Ion Sianida CN-
Ion Natrium Na+ Ion hipo klorit ClO-
Ion Kalium K+ Ion klorit ClO2-
Ion Magnesium Mg2+ Ion klorat ClO3-
Ion Kalsium Ca2+ Ion perklorat ClO4-
Ion Barium Ba2+ Ion hipo bromit BrO-
Ion Aluminium Al3+ Ion bromit BrO2-
Ion Besi (II)/ferro Fe2+ Ion bromat BrO3-
Ion besi (III)/ferri Fe3+ Ion perbromat BrO4-
Ion tembaga (I)/kupro Cu+ Ion sulfit SO32-
Ion tembaga (II)/kupri Cu2+ Ion sulfat SO42-
Ion raksa (I)/merkuro Hg+ Ion tiosulfat S2O32-
Ion raksa (II)/merkuri Hg2+ Ion pirosulfat S2O72-
Ion timah (II)/stano Sn2+ Ion nitrit NO2-
Ion timah (IV)/stani Sn4+ Ion nitrat NO3-
Ion timbal (II)/plumbo Pb2+ Ion fosfit PO33-
Ion timbal (IV)/plumbi Pb4+ Ion fosfat PO43-
Ion Amonium NH4+ Ion karbonat CO32-
Ion seng Zn2+ Ion bisulfit HSO3-

72
Anion Ion bisulfat HSO4-
Ion Florida F- Ion bifosfit HPO32-
Ion Clorida Cl- Ion bifosfat HPO42-
Ion Bromida Br - Ion bikarbonat HCO3-
Ion iodida I- Ion kromat CrO42-
Ion Oksida O2- Ion dikromat Cr2O72-
Ion Sulfida S2- Ion manganat MnO42-
Ion Nitrida N3- Ion permanganat MnO4-
Ion asetat CH3COO -

C. Molekul

Molekul
Gabungan dari 2 atom atau lebih
a. Molekul unsur
Gabungan dari 2 atom atau lebih yang sejenis
Ex : Hidrogen(H2) merupakan gabungan dari 2 atom H
Oksigen (O2) merupakan gabungan dari 2 atom O
b. Molekul senyawa
Gabungan dari 2 atom atau lebih yang berbeda jenis.
Ex : Air (H20) merupakan gabungan dari 2 atom H dan 1 atom 0.
Amonia (NH3) merupakan gabungan dari 1 atom H dan 3 atom H.
Rumus kimia Unsur
a. Rumus kimia unsur monoatomik (terdiri dari 1 atom)
Tabel 8.2 Rumus Kimia unsur monoatomik
No Nama Lambang Unsur Rumus kimia
1 Besi Fe Fe
2 Kalsium Ca Ca
3 Tembag Cu Cu
a
NB : untuk rumus kimia unsur monoatomik lambang unsur = rumus kimia.Terdiri ± 99 unsur

73
b. Rumus kimia unsur poliatomik (terdiri atas banyak atom)
Tabel 8.3 Rumus kimia unsur poliatomik
No Nama Lambang Unsur Rumus kimia
Diatomik
1 Oksigen O O2
2 Nitrogen N N2
3 Hidrogen H H2
4 Fluor F F2
5 Clor Cl Cl2
6 Brom Br Br2
7 Iodium I I2
Tetra atomik
1 Fosfor P P4
Okta atomik
1 Sulfur(belerang) S S8

Rumus kimia Molekul (RM)


Tabel 8.4 Rumus kimia molekul
No Nama Rumus Kimia Arti
1 Air H2O molekul air terdiri 2 atom H dan 1 atom O
2 Amonia NH3 Molekul amonia terdiri 1 atom N dan 3 atom H
3 Karbondioksida CO2 Molekul karbondioksida terdiri dari 1 atom C dan 2
atom O
4 Glukosa C6H12O6 Molekul glukosa terdiri dari 6atom C, 12 atom H dan
6 atom O
5 Asam Asetat CH3COOH Molekul asam asetat terdiri dari 2 atom C, 4 atom H
dan 2 atom O
6 Asetilen C2H2 Molekul asetilen terdiri dari 2 atom C dan 2 atom H
7 Urea CO(NH2)2 Molekul urea terdiri dari 1 atom C, 1 atom O, 2 atom
N dan 4 atom H

74
Tabel 8.5 Molekul dalam kehidupan sehari-hari

D. Rangkuman

1. Atom adalah bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
2. Ion adalah atom atau gugus atom yang bermuatan listrik
3. Ion yang bermuatan positif disebut kation
4. Ion yang bermuatan negative disebut anion.
5. Molekul merupakan gabungan dari dua atom atau lebih.
6. Molekul unsure merupakan gabungan dari atom yang sejenis, sedangkan senyawa adalah
gabungan dari atom yang berbeda jenis.
7. Rumus kimia NaCl diartikan sebagai 1 molekul garam dapur terdiri dari 1 atom natrium
dan 1 atom klor.

75
E. Evaluasi

1. Gabungan dari beberapa atom disebut …


2. HCl terdiri atas ion H+ dan ion ….
3. Molekul air (H2O), terdiri atas, 2 atom … dan 1 atom O
4. NaCl dalam kehidupan sehari-hari lebih dikenal dengan sebutan ….
5. Atom yang bermuatan listrik disebut ….
6. Rumus kimia asam cuka adalah ….
7. C6H12O6 terdiri dari 6 atom …, 12 atom H dan 6 atom O
8. Bagian terkecil dari suatu materi yang tidak dapat dibagi lagi disebut ….
9. H2SO4 terdiri atas 2 ion … dan ion SO42-
10. A B manakah yang disebut molekul senyawa …

Keterangan: tiap jawaban benar skor 2.

Nilai = jumlah skor x 5

F. Kunci Jawaban

1. Molekul
2. Cl-
3. H
4. Garam dapur
5. Ion
6. CH3COOH
7. C
8. Atom
9. H+
10. Gambar B

76
BAB
IX
BAHAN KIMIA
DALAM KEHIDUPAN

STANDAR KOMPETENSI :
4. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan
KOMPETENSI DASAR :
4.3 Mencari informasi tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari
4.4 Mengkomunikasikan informasi tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
 Menyebutkan bahan-bahan kimia yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari
 Menjelaskan efek samping bahan kimia yang terdapat dalam produk kebutuhan rumah tangga
 Mengidentifikasi efek samping bahan kimia yang terdapat dalam suatu produk

A. Pembersih

Yang termasuk dalam bahan pembersih adalah sabun dan detergen.


Sabun adalah bahan kimia yang terbuat dari bahan alam, seperti minyak dan lemak yang
direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa.
Adapun detergen adalah senyawa kimia bernama alkyl benzene sulfonat (ABS) yang direaksikan
dengan natrium hidroksida (NaOH). Bahan ABS diperoleh dari pengolahan minyak bumi.
Perbedaan detergen dengan sabun antara lain daya cuci detergen lebih kuat dibandingkan sabun
dan detergen dapat bekerja pada air sadah. Akan tetapi sabun lebih mudah diurai oleh
mikroorganisme.
Proses pembersihan
Molekul sabun/detergen terdiri atas dua bagian yaitu bagian yang bersifat hidrofilik dan yang
bersifat
hidrofobik. Bagian hidrofilik adalah bagian yang menyukai air atau bersifat polar. Adapun
bagian hidrofobik adalah bagian yang tidak suka air atau bersifat nonpolar.

77
Jika dalam pakaian yang dicuci dengan detergen terdapat kotoran lemak maka bagian ion yang
bersifat hidrofobik masuk ke dalam butiran lemak atau minyak dan bagian ion tersebut yang
bersifat hidrofilik akan mengarah ke pelarut air. Keadaan ini menyebabkan butiran-butiran
minyak akan saling tolak-menolak karena menjadi bermuatan sejenis. Akibatnya, kotoran lemak
atau minyak yang telah lepas dari
pakaian tidak dapat saling bersatu lagi dan tetap berada dalam larutan.
Beberapa efek samping penggunaan detergen terhadap lingkungan adalah sebagai berikut.
a. Buih detergen yang menumpuk di permukaan sungai akan menghalangi penyerapan oksigen
dari udara ke dalam air sungai. Akibatnya, air sungai akan mengalami penurunan kadar oksigen
yang pada gilirannya akan menyebabkan satwa yang tinggal di dalamnya mati.
b. Pertumbuhan ganggang tertentu dan enceng gondok akan meningkat pesat akibat kadar fosfat
yang meningkat di dalam air karena kehadiran detergen. Jika permukaan air sampai tertutup oleh
pertumbuhan jenis tumbuhan air ini maka kesempatan fitoplankton yang seharusnya
mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk proses fotosintesis menjadi terganggu dan
akhirnya mati. Akibatnya, banyak satwa air yang ikut mati karena kehidupannya hanya
mengandalkan konsumsi terhadap fitoplankton yang ada.
c. Jika air yang tercemar oleh detergen digunakan untuk mandi, air tersebut dapat mengakibatkan
iritasi dan gatal-gatal pada kulit yang sensitif.
d. Jika air yang tercemar oleh detergen digunakan untuk memasak atau diminum, air tersebut
dapat mengakibatkan sakit perut, muntahmuntah, diare, dan sebagainya.
Usaha pencegahan dampak negatif penggunaan pembersih antara lain adalah sebagai berikut.
1) Membuat sistem penampungan dan penanganan air limbah.
2) Mendaur ulang kembali air limbah rumah tangga.
3) Mengurangi intensitas pemakaian pembersih yang mengandung bahan-bahan yang sukar
diuraikan mikroorganisme, seperti sabun dan detergen.
4) Selektif dalam memilih detergen serta memerhatikan kandungan bahan aktif yang ada di
dalam detergen.
5) Mengikuti petunjuk penggunaan bahan pembersih dengan benar.
6) Mengganti bahan-bahan dasar detergen dengan bahan yang lebih ramah lingkungan.

B. Pemutih

Larutan pemutih yang dijual di pasaran biasanya mengandung bahan aktif natrium hipoklorit
(NaOCl) sekitar 5%. Selain digunakan sebagai pemutih dan membersihkan noda, juga digunakan

78
untuk desinfektan (membasmi kuman). Pada umumnya, bahan pemutih yang dijual di pasaran
sudah aman untuk dipakai
selama pemakaiannya sesuai dengan petunjuk. Selain dengan noda, zat ini juga bisa bereaksi
dengan zat warna pakaian sehingga dapat memudarkan warna pakaian. Oleh karena itu,
pemakaian pemutih ini harus sesuai petunjuk.
Pemakaian pemutih yang berlebih dan terlalu sering menyebabkan seratserat kain menjadi keras
dan rapuh. Supaya pakaian tidak cepat rusak maka sebaiknya pemakaian pemutih hanya bila
diperlukan saja.
Pemakaian pemutih yang berlebihan juga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Zat aktif
dalam pemutih dimungkinkan dapat membunuh bakteri dalam tanah.
Khusus untuk pemutih wajah beberapa produk pemutih wajah dan tubuh terbukti mengandung
logam berat merkuri (raksa). Pemutih yang mengandung merkuri jika digunakan secara terus-
menerus dapat
bersifat sebagai racun di dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker (bersifat karsinogen).
Beberapa upaya untuk mencegah efek samping dari penggunaan
pemutih antara lain:
1) Menghindari kontak langsung dengan pemutih pakaian dalam jangka waktu yang lama.
2) Membuat saluran pembuangan limbah pemutih yang baik.
3) Mengurangi jumlah pemakaiannya.
4) Hindari penggunaan jenis pemutih yang mengandung merkuri. Memilih pemutih wajah yang
lebih alami (tidak menggunakan merkuri).
5) Hanya menggunakan produk pemutih jika kotoran atau noda sulit dihilangkan oleh sabun atau
detergen.
C. Pewangi

Produk pewangi ada yang alami dan ada yang buatan. Pewangi-pewangi yang diperoleh melalui
proses esterifikasi disebut dengan pewangi sintetis. Di pasaran banyak sekali dijual pewangi
sintetis, mulai dari pewangi dengan aroma buahbuahan sampai harum bunga. Misalnya, parfum,
pengharum ruangan, dan
pengharum mobil. Pewangi yang didapatkan dari proses ekstraksi dan penyulingan bahan alam
disebut sebagai pewangi alami. Contoh pewangi alami adalah minyak atsiri
Pemakaian pewangi secara berlebihan dapat menyebabkan efek samping bagi kesehatan,
misalnya pusing dan mual-mual. Selain itu, bahan pelarut pada beberapa jenis pewangi dapat
menyebabkan iritasi pada kulit yang sensitif. pada umumnya pewangi yang dikemas dengan

79
bentuk semprot menggunakan bahan pendorong (propelan) dari golongan kloro fluoro karbon
(CFC). Bahan kimia inilah yang dapat mengakibatkan kebocoran lapisan ozon.
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari efek samping dari produk pewangi antara
lain:
1) menggunakan bahan pewangi seperlunya, dan
2) tidak menggunakan pewangi yang mengandung CFC.

D. Pestisida

Pestisida yang biasa digunakan para petani dapat digolongkan menurut fungsi dan sasaran
penggunaannya, yaitu:
a. Insektisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga, seperti belalang,
kepik, wereng, dan ulat. Beberapa jenis insektisida juga dipakai untuk memberantas sejumlah
serangga pengganggu yang ada di rumah, perkantoran, atau gudang, seperti nyamuk, kutu busuk,
rayap, dan semut.
b. Fungisida, yaitu pestisida yang dipakai untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan jamur
atau
cendawan. Bercak yang ada pada daun, karat daun, busuk daun, dan cacar daun disebabkan oleh
serangan jamur. Beberapa contoh fungisida adalah tembaga oksiklorida,
tembaga(I) oksida, karbendazim, organomerkuri, dan
natrium dikromat.
c. Bakterisida, yaitu pestisida untuk memberantas bakteri atau virus. Pada umumnya, tanaman
yang sudah
terserang bakteri sukar untuk disembuhkan. Oleh karena itu, bakterisida biasanya diberikan
kepada tanaman yang masih sehat. Salah satu contoh dari bakterisida adalah tetramycin, sebagai
pembunuh virus CVPD yang menyerang tanaman jeruk.
d. Rodentisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan
pengerat, seperti tikus. Rodentisida dipakai dengan cara mencampurkannya dengan makanan
kesukaan tikus. Dalam meletakkan umpan tersebut harus hati-hati, jangan sampai termakan oleh
binatang lain. Contoh dari pestisida jenis ini adalah warangan.
e. Nematisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman jenis cacing
(nematoda). Hama jenis cacing biasanya menyerang akar dan umbi tanaman. Oleh karena
pestisida jenis ini dapat merusak tanaman maka pestisida ini harus sudah ditaburkan pada tanah
tiga minggu sebelum musim tanam. Contoh dari pestisida jenis ini adalah DD, vapam, dan
dazomet.

80
f. Herbisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma),
seperti alang-alang, rerumputan, dan eceng gondok. Contoh dari herbisida adalah ammonium
sulfonat dan pentaklorofenol.
Beberapa dampak negatif yang dapat timbul akibat penggunaan pestisida, di
antaranya:
a. Terjadinya pengumpulan pestisida (akumulasi) dalam tubuh manusia karena beberapa jenis
pestisida sukar terurai. Pestisida yang terserap tanaman akan terdistribusi ke dalam akar, batang,
daun, dan buah.
Jika tanaman ini dimakan hewan atau manusia maka pestisidanya akan terakumulasi dalam
tubuh sehingga dapat memunculkan berbagai risiko bagi kesehatan hewan maupun manusia.
b. Munculnya hama spesies baru yang lebih tahan terhadap takaran pestisida. Oleh karena itu,
diperlukan dosis pemakaian pestisida yang lebih tinggi atau pestisida lain yang lebih kuat daya
basminya. Jika sudah demikian maka risiko pencemaran akibat pemakaian pestisida akan
semakin besar baik terhadap hewan maupun lingkungan, termasuk juga manusia sebagai pelaku
Upaya-upaya untuk mencegah efek samping dari penggunaan insektisida antara lain adalah
sebagai berikut.
1) Menggunakan bahan pembasmi serangga (insektisida) yang lebih ramah lingkungan, seperti
insektisida biologis, pengembangan hama jantan mandul, dan memanfaatkan ekstrak bunga atau
daun tertentu sebagai pengusir nyamuk.
2) Mengurangi pemakaian insektisida secara berlebihan.
3) Selalu menjaga kebersihan lingkungan.

E. Rangkuman

1. Bahan kimia dalam rumah tangga dapat digolongkan menjadi pembersih, pemutih,
pewangi dan pestisida
2. Bahan utama yang terkandung dalam pembersih adalah ABS (alkil Benzene Sulfonat)
3. Bahan aktif dalam pemutih adalah Natrium hipoklorit yang memiliki efek disinfektan
(membunuh kuman/bakteri)
4. Bahan utama dalam pewangi adalah propelan dan fragrance. Propelan yang biasa dipakai
adalah CFC yang memiliki efek merusak lapisan ozon
5. Bahan utama pembasmi serangga adalah insektisida. Penggunaan insektisida yang
berlebihan dapat menyebabkan resistensi (kekebalan) serangga penggangu.

81
F. Evaluasi

Lengkapilah table berikut ini!


No Bahan kimia RT Bahan aktif Efek samping
1 Pembersih (skor 1) (skor 4)
Contoh : (skor 2)
2 Pemutih (skor 1) (skor 4)
Contoh : (skor 2)
3 Pewangi (skor 1) (skor 4)
Contoh : (skor 2)
4 Pembasmi serangga (skor 1) (skor 4)
Contoh : (skor 2)

Nilai = (jumlah skor + 2)/3

G. Kunci Jawaban

No Bahan kimia RT Bahan aktif Efek samping


1 Pembersih ABS a. Buih detergen yang menumpuk di permukaan sungai
Contoh : sabun, akan menghalangi penyerapan oksigen dari udara ke
detergen, dalam air sungai. Akibatnya, air sungai akan mengalami
pembersih lantai penurunan kadar oksigen yang pada gilirannya akan
menyebabkan satwa yang tinggal di dalamnya mati.
b. Pertumbuhan ganggang tertentu dan enceng gondok
akan meningkat pesat akibat kadar fosfat yang
meningkat di dalam air karena kehadiran detergen. Jika
permukaan air sampai tertutup oleh pertumbuhan jenis
tumbuhan air ini maka kesempatan fitoplankton yang
seharusnya mendapatkan sinar matahari yang cukup
untuk proses fotosintesis menjadi terganggu dan
akhirnya mati. Akibatnya, banyak satwa air yang ikut
mati karena kehidupannya hanya mengandalkan
konsumsi terhadap fitoplankton yang ada.
c. Jika air yang tercemar oleh detergen digunakan untuk
mandi, air tersebut dapat mengakibatkan iritasi dan
gatal-gatal pada kulit yang sensitif.
d. Jika air yang tercemar oleh detergen digunakan untuk

82
memasak atau diminum, air tersebut dapat
mengakibatkan sakit perut, muntahmuntah, diare, dan
sebagainya.
2 Pemutih Pemutih Selain dengan noda, zat ini juga bisa bereaksi dengan
Contoh : pemutih pakaian : zat warna pakaian sehingga dapat memudarkan warna
pakaian, pemutih natrium pakaian.
wajah hipoklorit Pemakaian pemutih yang berlebih dan terlalu sering
Pemutih menyebabkan seratserat kain menjadi keras dan rapuh.
wajah :hydro Supaya pakaian tidak cepat rusak maka sebaiknya
quinon pemakaian pemutih hanya bila diperlukan saja.
Pemakaian pemutih yang berlebihan juga dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan. Zat aktif dalam
pemutih dimungkinkan dapat membunuh bakteri dalam
tanah.
Khusus untuk pemutih wajah beberapa produk pemutih
wajah dan tubuh terbukti mengandung logam berat
merkuri (raksa). Pemutih yang mengandung merkuri
jika digunakan secara terus-menerus dapat
bersifat sebagai racun di dalam tubuh dan dapat
menyebabkan kanker (bersifat karsinogen).
3 Pewangi Propelan Pemakaian pewangi secara berlebihan dapat
Contoh : pewangi (CFC) dan menyebabkan efek samping bagi kesehatan, misalnya
ruangan,mobil fragrance pusing dan mual-mual. Selain itu, bahan pelarut pada
beberapa jenis pewangi dapat menyebabkan iritasi pada
kulit yang sensitif. pada umumnya pewangi yang
dikemas dengan bentuk semprot menggunakan bahan
pendorong (propelan) dari golongan kloro fluoro karbon
(CFC). Bahan kimia inilah yang dapat mengakibatkan
kebocoran lapisan ozon.
4 Pestisida insektisida a. Terjadinya pengumpulan pestisida (akumulasi) dalam
Contoh : obat tubuh manusia karena beberapa jenis pestisida sukar
nyamuk bakar dan terurai. Pestisida yang terserap tanaman akan
lotion anti terdistribusi ke dalam akar, batang, daun, dan buah.
nyamuk Jika tanaman ini dimakan hewan atau manusia maka
pestisidanya akan terakumulasi dalam tubuh sehingga
dapat memunculkan berbagai risiko bagi kesehatan

83
hewan maupun manusia.
b. Munculnya hama spesies baru yang lebih tahan
terhadap takaran pestisida. Oleh karena itu, diperlukan
dosis pemakaian pestisida yang lebih tinggi atau
pestisida lain yang lebih kuat daya basminya. Jika sudah
demikian maka risiko pencemaran akibat pemakaian
pestisida akan semakin besar baik terhadap hewan
maupun lingkungan, termasuk juga manusia sebagai
pelaku

84
BAB
X ZAT ADITIF
DALAM MAKANAN

STANDAR KOMPETENSI :
4. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan
KOMPETENSI DASAR :
4.3 Mendeskripsikan bahan kimia alami dan bahan kimia buatan dalam kemasan yang terdapat dalam
bahan makanan
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
 Menjelaskan bahan-bahan kimia alami dan bahan-bahan kimia buatan yang dapat digunakan sebagai
bahan pewarna, pemanis, pengawet dan penyedap yang terdapat dalam bahan makanan kemasan
 Menunjukkan contoh makanan yang menggunakan bahan kimia alami dan buatan

Zat aditif makanan ditambahkan dan dicampurkan pada waktu pengolahan makanan untuk
memperbaiki tampilan makanan, meningkatkan cita rasa, memperkaya kandungan gizi, menjaga
makanan agar tidak cepat busuk, dan lain sebagainya. Bahan yang tergolong ke dalam zat aditif
makanan harus dapat:
1. memperbaiki kualitas atau gizi makanan;
2. membuat makanan tampak lebih menarik;
3. meningkatkan cita rasa makanan; dan
4. membuat makanan menjadi lebih tahan lama atau tidak
cepat basi dan busuk.
Zat aditif makanan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu:
1. zat aditif yang berasal dari sumber alami, seperti lesitin dan asam sitrat;
2 zat aditif sintetik dari bahan kimia yang memiliki sifat serupa dengan bahan alami yang
sejenis, baik susunan kimia maupun sifat/fungsinya, seperti amil asetat dan asam askorbat.
Berdasarkan fungsinya, baik alami maupun sintetik, zat aditif dapat dikelompokkan sebagai zat
pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa.

85
A. Pewarna

Pemberian warna pada makanan umumnya bertujuan agar makanan terlihat lebih segar dan
menarik sehingga menimbulkan selera orang untuk memakannya
1) pewarna alami
Pewarna alami merupakan bahan pewarna yang bahan-bahannya banyak diambil dari tumbuh-
tumbuhan.
Bahan pewarna alami yang banyak digunakan antara lain sebagai berikut.
1. Daun suji mengandung zat warna klorofil untuk memberi warna hijau menawan
2. Buah kakao merupakan penghasil cokelat dan memberikan warna cokelat pada makanan
3. Kunyit (Curcuma domestica) mengandung zat warna kurkumin untuk memberi warna kuning
pada makanan. Kunyit dapat pula mengawetkan makanan.
4. Cabai merah, selain memberi rasa pedas, juga menghasilkan zat warna kapxantin yang
menjadikan warna merah pada makanan
5. Wortel, beta-karoten (provitamin-A) pada wortel menghasilkan warna kuning.
6. Karamel, warna cokelat karamel pada kembang gula karena proses karamelisasi, yaitu
pemanasan gula tebu sampai pada suhu sekitar 170 °C.
7. Gula merah, selain sebagai pemanis juga memberikan warna cokelat pada makanan
Selain contoh di atas, beberapa buah-buahan juga dapat menjadi bahan pewarna alami, misalnya
anggur menghasilkan warna ungu, stroberi warna merah, dan tomat warna oranye.
2). Zat pewarna sintetik, dibuat dari bahan-bahan kimia. Dibandingkan dengan pewarna alami,
pewarna sintetik memiliki beberapa kelebihan, yaitu memiliki pilihan warna yang lebih banyak,
mudah disimpan, dan lebih tahan lama.
Tabel 10.1 Macam-macam pewarna buatan

86
B. Pemanis

1. Pemanis Alami
Pemanis alami merupakan bahan pemberi rasa manis yang diperoleh dari bahan-bahan nabati
maupun hewani.
a. Gula tebu mengandung zat pemanis fruktosa yang merupakan salah satu jenis glukosa. Gula
tebu atau gula pasir yang diperoleh dari tanaman tebu merupakan pemanis yang paling banyak
digunakan. Selain memberi rasa manis, gula tebu juga bersifat mengawetkan.
b. Gula merah merupakan pemanis dengan warna coklat. Gula merah merupakan pemanis kedua
yang banyak digunakan setelah gula pasir
c. Madu merupakan pemanis alami yang dihasilkan oleh lebah madu. Selain sebagai pemanis,
madu juga banyak digunakan sebagai obat.
d. Kulit kayu manis merupakan kulit kayu yang berfungsi sebagai pemanis. Selain itu kayu
manis juga berfungsi sebagai pengawet.
2. Pemanis Buatan
Pemanis buatan adalah senyawa hasil sintetis laboratorium yang merupakan bahan tambahan
makanan yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan. Pemanis buatan tidak atau hampir
tidak mempunyai nilai gizi.
a. Aspartam
Aspartam mempunyai nama kimia aspartil fenilalanin metil ester, merupakan pemanis yang
digunakan dalam produk-produk minuman ringan. Aspartam merupakan pemanis yang berkalori
sedang. Tingkat kemanisan dari aspartam 200 kali lebih manis daripada gula pasir.
b. Sakarin
Sakarin merupakan pemanis buatan yang paling tua. Tingkat kemanisan sakarin kurang lebih 300
kali lebih manis dibandingkan gula pasir. Namun, jika penambahan sakarin terlalu banyak justru
menimbulkanrasa pahit dan getir. Dalam setiap kilogram bahan makanan, kadar sakarin yang
diperbolehkan adalah 50–300 mg.
c. Siklamat
Siklamat terdapat dalam bentuk kalsium dan natrium siklamat dengan tingkat kemanisan yang
dihasilkan kurang lebih 30 kali lebih manis daripada gula pasir. Batas maksimum penggunaan
siklamat adalah 500–3.000 mg per kg bahan makanan.
d. Sorbitol
Sorbitol merupakan pemanis yang biasa digunakan untuk pemanis kismis, selai dan roti, serta
makanan lain.

87
e. Asesulfam K
Asesulfam K merupakan senyawa 6-metil-1,2,3-oksatiazin-4(3H)-on-2,3-dioksida atau
merupakan asam asetoasetat dan asam sulfamat. Tingkat kemanisan dari asesulfam K adalah 200
kali lebih manis daripada
gula pasir. Berdasarkan hasil pengujian laboratorium, asesulfam K merupakan pemanis yang
tidak berbahaya

C. Pengawet

Zat pengawet adalah zatzat yang sengaja ditambahkan pada bahan makanan dan minuman agar
makanan dan minuman tersebut tetap segar, bau dan rasanya tidak berubah, atau melindungi
makanan dari kerusakan akibat membusuk atau terkena bakteri/jamur.
1. Pengawet Alami
Berikut ini adalah contoh-contoh pengawet alami.
a. Gula tebu
Gula tebu memberi rasa manis dan bersifat mengawetkan. Buah-buahan yang disimpan dalam
larutan gula pekat akan menjadi awet karena mikroorganisme sukar hidup di dalamnya.
b. Gula merah
Selain sebagai pemanis gula merah juga bersifat mengawetkan seperti halnya gula tebu.
c. Garam
Garam merupakan pengawet alami yang banyak dihasilkan dari penguapan air laut. Ikan asin
dapat bertahan hingga berbulanbulan karena pengaruh garam.
d. Kunyit
Kunyit, selain sebagai pewarna, juga berfungsi sebagai pengawet. Dengan penggunaan kunyit,
tahu atau nasi kuning menjadi tidak cepat basi.
e. Kulit kayu manis
Kulit kayu manis merupakan kulit kayu yang berfungsi sebagai pengawet karena banyak
mengandung asam benzoat. Selain itu, kayu manis juga berfungsi sebagai pemanis dan pemberi
aroma.
f. Cengkih
Cengkih merupakan pengawet alami yang dihasilkan dari bunga tanaman cengkih. Selain
sebagai pengawet, cengkih juga berfungsi sebagai penambah aroma.

88
2. Pengawet Buatan
Pengawet buatan ini ada berbagai macam, antara lain:
a. Asam asetat
Asam asetat dikenal di kalangan masyarakat sebagai asam cuka. Bahan ini menghasilkan rasa
masam dan jika jumlahnya terlalu banyak akan mengganggu selera. Asam asetat sering dipakai
sebagai pelengkap ketika makan acar, mi ayam, bakso, atau soto. Asam asetat mempunyai sifat
antimikroba. Makanan yang memakai pengawet asam cuka antara lain acar, saos tomat, dan saus
cabai.
b. Benzoat
Benzoat banyak ditemukan dalam bentuk asam benzoat maupun natrium benzoat (garamnya).
Berbagai jenis soft drink (minuman ringan), sari buah, nata de coco, kecap, saus, selai, dan agar-
agar diawetkan
dengan menggunakan bahan jenis ini.
c. Sulfit
Bahan ini biasa dijumpai dalam bentuk garam kalium atau natrium bisulfit. Potongan kentang,
sari nanas, dan udang beku biasa diawetkan dengan menggunakan bahan ini.
d. Propil galat
Digunakan dalam produk makanan yang mengandung minyak atau lemak dan permen karet serta
untuk memperlambat ketengikan pada sosis. Propil galat juga dapat digunakan sebagai
antioksidan.
e. Propianat
Jenis bahan pengawet propianat yang sering digunakan adalah asam propianat dan garam kalium
atau natrium propianat. Propianat selain menghambat kapang juga dapat menghambat
pertumbuhan bacillus
mesentericus yang menyebabkan kerusakan bahan makanan. Bahan pengawetan produk roti dan
keju biasanya menggunakan bahan ini.
f. Garam nitrit
Garam nitrit biasanya dalam bentuk kalium atau natrium nitrit. Bahan ini terutama sekali
digunakan sebagai bahan pengawet keju, ikan, daging, dan juga daging olahan seperti sosis, atau
kornet, serta makanan kering seperti kue kering. Perkembangan mikroba dapat dihambat dengan
adanya nitrit ini. Misalnya, pertumbuhan clostridia di dalam daging yang dapat membusukkan
daging.

89
g. Sorbat
Sorbat yang terdapat di pasar ada dalam bentuk asam atau garam sorbat. Sorbat sering digunakan
dalam pengawetan margarin, sari buah, keju, anggur, dan acar. Asam sorbat sangat efektif dalam
menekan
pertumbuhan kapang dan tidak memengaruhi cita rasa makanan pada tingkat yang
diperbolehkan.
Tabel 10.2 Macam-macam pengawet buatan

Pengawet yang telah dilarang tetapi masih sering digunakan di antaranya adalah:
1) Boraks atau natrium tetraborat adalah senyawa yang biasa digunakan sebagai bahan baku
disinfektan, detergen, cat, plastik, ataupun pembersih permukaan logam sehingga mudah
disolder. Karena boraks bersifat antiseptik dan pembunuh kuman, bahan ini sering digunakan
untuk pengawet kosmetik dan kayu. Banyak ditemukan kasus boraks yang disalahgunakan untuk
pengawetan bakso,
sosis, krupuk gendar, mi basah, pisang molen, lemper, siomay, lontong, ketupat, dan pangsit
Jika boraks termakan dalam kadar tertentu, dapat menimbulkan sejumlah efek samping bagi
kesehatan, di antaranya:
a. gangguan pada sistem saraf, ginjal, hati, dan kulit;
b. gejala pendarahan di lambung dan gangguan stimulasi saraf pusat;
c. terjadinya komplikasi pada otak dan hati; dan
d. menyebabkan kematian jika ginjal mengandung boraks sebanyak 3–6 gram.
2) Formalin adalah nama dagang untuk larutan yang mengandung 40 persen formaldehid
(HCOH) dalam 60 persen air atau campuran air dan metanol (jenis alkohol bahan baku spiritus)

90
sebagai pelarutnya. formalin biasa dipakai untuk mengawetkan benda-benda, seperti mayat atau
binatang yang sudah
mati. Formalin sering disalahgunakan untuk mengawetkan mi, tahu basah, bakso, dan ikan asin

D. Penyedap

Di Indonesia terdapat begitu banyak ragam rempah-rempah yang dipakai untuk meningkatkan
cita rasa makanan, seperti cengkeh, pala, merica, ketumbar, cabai, laos, kunyit, bawang, dan
masih banyak lagi yang lain.
Selain zat penyedap cita rasa yang berasal dari alam, ada pula yang berasal dari hasil sintesis
bahan kimia.
Berikut ini beberapa contoh zat penyedap cita rasa hasil sintesis:
a. oktil asetat, makanan akan terasa dan beraroma seperti buah jeruk jika dicampur dengan zat
penyedap ini;
b. etil butirat, akan memberikan rasa dan aroma seperti buah nanas pada makanan;
c. amil asetat, akan memberikan rasa dan aroma seperti buah pisang;
d. amil valerat, jika makanan diberi zat penyedap ini maka akan terasa dan beraroma seperti buah
apel.
Selain zat penyedap rasa dan aroma, seperti yang sudah disebutkan di atas, terdapat pula zat
penyedap rasa yang penggunaannya meluas dalam berbagai jenis masakan, yaitu penyedap rasa
monosodium glutamat (MSG). Penggunaan MSG yang berlebihan telah menyebabkan “Chinese
restaurant syndrome”
yaitu suatu gangguan kesehatan di mana kepala terasa pusing dan berdenyut.

E. Rangkuman

1. Zat aditif adalah zat atau bahan yang ditambahkan pada saat pengolahan makanan untuk
menambah cita rasa, aroma, kandungan gizi, memperbaiki tampilan dan mengawetkan.
2. Zat aditif digolongkan dalam pewarna, pemanis, pengawet dan penyedap rasa.
3. Beberapa contoh pewarna alami, kunyit (memberikan warna kuning), wortel
(memberikan warna oranye), coklat (memberikan warna coklat)
4. Amaranth, erytrosine, carmoisine merupakan pewarna sintesis yang memberi warna
merah pada makanan
5. Sakarin, asesulfam, aspartame, sorbitol merupakan contoh pemanis sintetis.
6. Bahan alami yang dapat digunakan sebagai pengawet diantaranya adalah gula tebu, gula
jawa, garam, cengkeh, kayu manis

91
7. Pengawet sintetis yang berbahaya contohnya boraks dan formalin.
8. Penyedap rasa sintetis yang sering digunakan adalah MSG yang dapat menimbulkan
Chinnese syndrome.

F. Evaluasi

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan tepat!
1. Wortel mengandung zat … yang memberikan warna merah pada makanan
2. Sunset yellow merupakan pewarna sintetis yang memberikan warna … pada makanan
3. Sakarin memiliki tingkat kemanisan … kali gula
4. Kurkumin adalah zat yang terdapat pada tumbuhan … dan memberikan warna kuning
pada makanan
5. … pemanis sintetis yang memiliki tingkat kemanisan 30 kali gula
6. Pengawet sintetis yang dilarang meliputi … dan formalin
7. Penyedap rasa yang dapat menimbulkan efek Chinnese syndrome adalah ….
8. oktil asetat adalah penyedap yang memberikan rasa seperti … pada makanan
9. penyedap yang memberikan rasa seperti buah pisang adalah ….
10. amil valerat memberikan rasa seperti … pada makanan.
Nilai = jumlah skor x 10
G. Kunci jawaban

1. beta karoten 6. Boraks


2. oranye 7. MSG
3. 300 kali 8. Jeruk
4. Kunyit 9. Amil asetat
5. Siklamat 10. Apel

92
BAB
XI ZAT ADIKTIF
DAN PSIKOTROPIKA

STANDAR KOMPETENSI :
4. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan
KOMPETENSI DASAR :
4.4 Mendeskripsikan sifat/pengaruh zat adiktif dan psikotropika
4.5 Menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan psikotropika
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :

 Menjelaskan pengertian zat adiktif dan psikotropika berdasarkan hasil kajian pustaka

 Menjelaskan dampak negatif zat adiktif (rokok dan minuman keras) dan psikotropika bagi kesehatan,
 Menjelaskan cara menghindarkan diri dari zat adiktif (rokok dan minuman keras) dan psikotropika
dengan yakin dan benar berdasar hasil analisis informasi
 Mendata zat adiktif dan psikotropika yang digunakan di bidang kesehatan melalui studi pustaka

Zat adiktif adalah zat yang dapat menimbulkan ketagihan dan ketergantungan bagi pemakainya.
Zat psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997).

A. Zat adiktif nonpsikotropika

a. Rokok
Merokok adalah kegiatan mengisap dan mengembuskan asap dari rokok yang dibakar. Rokok
mengandung sejumlah zat yang dapat menyebabkan ketergantungan atau ketagihan. Di dalam
asap rokok terkandung zat kimia lebih dari 4.000 jenis. Empat ratus macam di antaranya
merupakan bahan beracun dan 43 macam yang lain dapat menyebabkan kanker (zat karsinogen).
Zat kimia yang terkandung di dalam rokok tidak saja berbahaya bagi perokok (perokok aktif),
tetapi juga bagi orang di sekitarnya yang tanpa sengaja ikut menghirup asap tersebut (perokok
pasif).

93
Tabel 11.1 Efek zat kimia pada rokok

b. Minuman keras
miras merupakan minuman yang mengandung alkohol. Alkohol dibuat melalui fermentasi
berbagai jenis bahan yang mengandung gula, misalnya buah-buahan (anggur), bijibijian (beras
dan gandum), dan umbi-umbian (singkong). Untuk mendapatkan kadar alkohol yang lebih tinggi
dilakukan dengan penyulingan.
Alkohol (etanol) berkhasiat menekan aktivitas susunan saraf dan dalam bidang kedokteran
berfungsi sebagai depresan.
Alkohol dalam minuman keras digolongkan sebagai berikut.
1) Golongan A, kadar etanol 1% – 5%, contoh: bir.
2) Golongan B, kadar etanol 5% – 20%, contoh: anggur, whiskey.
3) Golongan C, kadar etanol 20% – 55%, contoh: brandy, arak.
Mengonsumsi alkohol dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan ketagihan yang sering
disebut alkoholisme. Sedangkan pecandu alkohol disebut sebagai alkoholik.
Ketika seseorang mengonsumsi minuman beralkohol, 20 % dari alkohol yang terkandung dalam
minuman tersebut akan dialirkan ke dalam pembuluh darah. Sisanya dialirkan ke paru-paru dan
diserap oleh usus halus, kemudian masuk ke aliran darah. Selanjutnya darah membawa alkohol
menuju ke hati. Jika kandungan alkohol yang berada dalam darah yang dibawa ke hati terlalu
tinggi, hati tidak akan mampu untuk menetralisir seluruh alkohol. Sisa alkohol yang tidak dapat
ternetralisir oleh hati akan tetap berada dalam darah dan beredar ke seluruh tubuh sehingga
menimbulkan efek-efek yang kurang baik bagi tubuh.

94
Tabel 11.2 Efek minuman beralkohol terhadap tubuh.

Selain efek fisik dan psikis di atas, pemakaian alkohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan
berbagai macam penyakit, di antaranya fetal alcohol syndrome, sirosis hati, kardiomiopati,
hipertensi, dan delirium tremens.
1) FAS (Fetal Alcohol Syndrome)
Fetal alcohol syndrome (FAS) merupakan cacat bawaan yang mengakibatkan bentuk kepala
menjadi tidak simetris, kelainan tingkah laku, dan keterbelakangan mental. FAS terjadi karena
seorang ibu yang mengonsumsi minuman beralkohol selama kehamilannya. Kandungan alkohol
dalam darah si ibu
mengakibatkan kelainan pada pertumbuhan janin yang dikandungnya.
2) Sirosis hati
Konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan dapat menimbulkan sirosis hati (cirrhosis of the
liver).
Sirosis hati merupakan kelainan struktur dan fungsi hati karena matinya selsel hati. Sel-sel hati
tersebut mati karena berbagai hal, misalnya zat-zat kimia (alkohol dan obat-obatan), virus,
maupun logam
beracun. Tingginya kandungan alkohol dalam darah dapat membunuh sel-sel hati yang
dilaluinya. Sel-sel hati yang belum mati akan menggandakan diri untuk menggantikan selsel
yang telah mati. Akibatnya, muncul timbunan sel-sel baru

95
3) Kardiomiopati (kerusakan otot jantung)
Kecanduan alkohol dapat menyebabkan kerusakan otot jantung. Otot-otot jantung, terutama pada
bilik kiri dan kanan, menjadi lebih besar dan kendur. Akibatnya, jantung tidak dapat memompa
darah dengan normal. Kelainan aliran darah dari jantung akan menghambat kinerja ginjal untuk
menyaring air dan garam. Tingginya kandungan air dan garam dalam darah akan meningkatkan
volume darah yang berpotensi merusak paru-paru.
4) Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Sebelumnya telah disebutkan bahwa konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan dapat
menyebabkan kerusakan otot jantung. Perubahan kondisi jantung akibat minuman beralkohol
dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah yang dapat mengakibatkan stroke.
5) Delirium tremens (DTs)
Beberapa kasus kecanduan alkohol menyebabkan timbulnya penyakit delirium tremens (DTs)
yang ditandai dengan meningkatnya perasaan bingung, tidak dapat tidur, tekanan mental, dan
halusinasi
yang parah.

B. Zat psikotropika

Zat psikotropika terdiri atas obat perangsang (stimulan), obat penekan susunan saraf pusat
(depresan), dan obat halusinasi (halusinogen).
1. Obat Perangsang (Stimulan)
Obat perangsang atau stimulan adalah obat-obatan yang dapat menimbulkan rangsang tertentu
pada pemakainya. Obat ini bekerja dengan memberikan rangsangan terhadap otak dan saraf.
Obat rangsang dapat berupa amphetamine atau turunannya. Stimulan yang sering beredar di
pasaran adalah ekstasi dan shabu-shabu.
a. Ekstasi
Jika ekstasi diminum maka akan segera timbul gejala-gejala berikut.
1) Perasaan menjadi sangat gembira, tersanjung, bersemangat, dan puas diri serta menjadi lebih
terbuka kepada orang lain.
2) Tubuh gemetar, gigi gemeletuk, keluar keringat dingin, dan detak jantung tidak normal.
3) Nafsu makan hilang, pandangan kabur, dan keluar air mata terusmenerus.
4) Badan panas luar biasa (hipertermia), yang apabila diikuti dengan minum terlalu banyak air
akan menimbulkan ketidakseimbangan cairan di dalam tubuh yang disebut dengan hipnotermia.
Jika terjadi
komplikasi dapat menimbulkan kematian.

96
b. Shabu-shabu
Secara psikis shabu-shabu dapat
menimbulkan efek-efek berikut.
1) Timbulnya perasaan sehat, percaya diri, bersemangat, dan rasa gembira yang berlebihan.
2) Muncul perasaan berkuasa disertai peningkatan konsentrasi semu.
3) Nafsu makan menurun, sulit tidur, dan biasanya muncul halusinasi. Mirip seperti jika
mengonsumsi alkohol, pemakai ekstasi dapat dalam jangka lama dapat mengalami penurunan
berat badan terus-menerus, kerusakan organ dalam, stroke, bahkan kematian. Jika orang sudah
kecanduan, ia akan terus-menerus gelisah, ketakutan, sensitif, bingung, dan putus asa.
2. Obat Penekan Saraf Pusat (Depresan)
Obat jenis depresan adalah obat yang bereaksi memperlambat kerja sistem saraf pusat. Obat jenis
ini biasanya berupa obat tidur dan obat penenang. Contoh obat penekan saraf pusat antara lain
diazepam (valium), nitrazepam (mogadon), luminal, dan pil KB. Di Indonesia para pengedar
menamakan obat-obatan ini sebagai pil koplo. Penyalahgunaan obat penekan saraf dapat
menimbulkan berbagai macam efek, antara lain perasaan menjadi labil, bicara tak karuan dan
tidak jelas, mudah tersinggung, serta daya ingat dan koordinasi motorik terganggu sehingga
jalannya menjadi limbung.
3. Halusinogen (Obat Halusinasi)
Obat jenis halusinogen adalah obat yang jika dikonsumsi dapat menyebabkan timbulnya
halusinasi. Halusinogen paling terkenal adalah lysergic acid diethylamide (LSD). Efek yang
ditimbulkan oleh penyalahgunaan obat halusinasi ini adalah sebagai berikut.
a. Keringat berlebihan, denyut jantung menjadi cepat dan tak teratur, timbul perasaan cemas.
b. Pupil mata melebar dan pandangan mata kabur.
c. Terjadi gangguan koordinasi motorik dan terjadi halusinasi.

C. Narkotik

Efek yang dapat ditimbulkan karena pemakaian narkotika antara lain sebagai berikut.
1. Sedatif atau menghilangkan rasa nyeri.
2. Analgesik atau membius.
3. Depresan atau menenangkan.
4. Stimulan atau merangsang.
5. Euphoria atau menyenangkan.
6. Halusinogen atau menimbulkan khayalan.
Beberapa jenis narkotika antara lain ganja (marijuana), morfin, heroin, dan kokain.

97
Pengayaan :Ganja (Marijuana)
Ganja diperoleh dari daun kering dan pucuk tanaman ganja (Cannabis sativa) yang sedang
berbunga.
Kandungan zat kimia delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) di dalam daun ganja dalam dosis
tertentu dipercaya dapat memengaruhi perasaan, penglihatan, dan pendengaran.
Ganja biasanya disalahgunakan dengan cara dihisap sebagai rokok atau dikunyah untuk
mendapatkan efeknya yang memabukkan (intoksikasi). Setiap batang rokok ganja diperkirakan
memiliki kandungan THC yang berkisar antara 5–20 miligram. Orang yang mengisap ganja,
pada saat intoksikasi akan mengalami hal-hal berikut.
a. Tahap awal berupa rasa pusing dan euphoria (rasa gembira) diikuti rasa damai dan tenang.
b. Perubahan suasana hati yang diikuti dengan perubahan persepsi tentang ruang dan waktu.
c. Proses berpikir menjadi terganggu oleh terpecah-pecahnya ide dan ingatan.
d. Beberapa pengguna menyatakan selera makan dan perasaan senang serta bahagia mereka
meningkat.
e. Efek negatif ganja bisa berupa perasaan bingung, reaksi panik yang berlebihan, keinginan
untuk menyerang, ketakutan, tak berdaya, dan kehilangan kontrol diri.
f. Pengguna ganja yang kronis akan mengalami sindrom amotivasional, yaitu menjadi sangat
pasif dan tidak peduli pada apa pun.
g. Seperti intoksikasi pada alkohol, pandangan, pendengaran, cara bicara, kemampuan
menyelesaikan masalah, ingatan, waktu untuk merespon sesuatu, dan kemampuan mengendarai
kendaraan bermotor menjadi terganggu.
Ciri-ciri orang yang kecanduan narkoba adalah sebagai berikut.
1. Lesu, mata merah dan kelihatan mengantuk, pikiran melayang.
2. Tidak sabaran, apa yang diinginkan harus segera dipenuhi saat itu juga.
3. Cenderung hedonis, melakukan apa saja untuk mencapai apa yang diinginkan.
4. Bila ada permasalahan pelik, sifat agresif dan destruktif selalu dikedepankan.
5. Biasanya mengalami kesulitan dalam pergaulan dengan lawan jenisnya, malu, rendah diri,
sukar didekati atau mendekati lawan jenis, dan suka menyendiri.
6. Menjadi dewasa pada usia terlalu dini dengan berperilaku seks bebas dan melakukan tindakan
kriminal. Jika sudah ketagihan, apa pun akan dilakukan untuk mendapatkan narkoba dan
memuaskan rasa ketagihannya.
7. Sikapnya cenderung sangat ceroboh, nekat, dan kurang perhitungan.
8. Pembosan, emosi tidak stabil, tidak konsentrasi, tidak bersemangat, malas, depresi, dan tidak
memiliki motivasi.

98
Ciri-Ciri Fisik Korban Ketergantungan Zat Adiktif dan Psikotropika
Orang yang telah kecanduan zat adiktif dan psikotropika dapat kita lihat dari fisiknya. Ciri-ciri
korban ketergantungan zat adiktif dan psikotropika adalah sebagai berikut.
a. Mengalami gangguan pada sistem saraf (neurologis)
Contoh gangguan pada sistem saraf, antara lain kejangkejang,
halusinasi, gangguan kesadaran, dan kerusakan saraf tepi.
b. Mengalami gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler).
Gangguan pada jantung dan pembuluh darah, antara lain infeksi akut otot jantung dan gangguan
peredaran darah.
c. Mengalami gangguan pada kulit (dermatologis)
Contoh gangguan pada kulit, antara lain penanahan (abses), alergi, dan eksim.
d. Mengalami gangguan pada paru-paru (pulmoner)
Contoh gangguan paru-paru, antara lain penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernapas, dan
pengerasan jaringan paru-paru.
e. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati, dan sulit
tidur.
f. Mengalami gangguan kesehatan reproduksi, yaitu pada endokrin, seperti penurunan fungsi
hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
g. Pada remaja perempuan, mengalami perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan
menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid).
Cara Pencegahan dan Penyembuhan Akibat Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika
a. Pencegahan Primer
Pencegahan primer adalah upaya pencegahan agar orang sehat tidak terlibat penyalahgunaan zat
adiktif dan psikotropika. Pencegahan ini biasanya dilakukan dalam bentuk pendidikan,
penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, dan pendekatan melalui keluarga.
Berikut ini adalah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah anggota keluarga terjerumus
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.
1) Pelajari fakta dan gejala dini penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.
2) Menjadikan orang tua sebagai teladan. Orang tua yang baik, hendaknya berhenti merokok,
minum minuman beralkohol, atau memakai zat adiktif dan psikotropika serta membuang semua
peralatan dan persediaan rokok atau minuman beralkohol.
3) Kembangkan kemampuanmu untuk menolak penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.
Jika ada teman yang memaksa atau membujuk menggunakan narkoba, kamu berhak menolak.
Carilah kawan sejati yang tidak menjerumuskan.

99
4) Mengikuti kegiatan yang sehat dan kreatif.
5) Mematuhi norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat.
b. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah upaya pencegahan pada saat penggunaan sudah terjadi dan
diperlukan upaya penyembuhan (terapi). Tahapan ini meliputi:
1) Tahapan penerimaan awal (initial intake)
Tahapan ini dilakukan antara 1 sampai 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental.
2) Tahapan detoksifikasi dan terapi komplikasi medik
Tahapan ini dilakukan antara 1 sampai 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan
bahan-bahan adiktif secara bertahap.
c. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam
proses penyembuhan.
Tahap ini biasanya terdiri atas:
1) Tahapan stabilisasi
Tahapan stabilisasi dilakukan antara 3 sampai 12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna
kembali ke masyarakyat.
2) Tahapan sosialiasi dalam masyarakat
Tahapan ini dilakukan agar mantan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika mampu
mengembangkan
kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling,
membuat kelompok-kelompok dukungan, dan mengembangkan kegiatan alternatif.

D. Rangkuman

1. Zat adiktif adalah suatu zat yang dapat menimbulkan ketagihan bagi penggunanya.
2. Zat adiktif dapat digolongkan dalam jenis psikotropika (mempengaruhi saraf pusat) dan
non psikotropika
3. Rokok dan miras termasuk dalam jenis zat adiktif nonpsikotropika
4. Zat adiktif psikotropika digolongkan dalam halusinogen, depresan dan stimulant.
5. Cara pencegahan diri terhadap penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika d\salah
satunya dengan mematuhi aturan dalam masyarakat, mencari kawan sejati yang tidak
menjerumuskan ke hal-hal negative.

100
E. Evaluasi

1. Jelaskan yang dimaksud dengan zat adiktif dan psikotropika?


2. Jelaskan pengaruh zat nikotin pada tubuh manusia!
3. Jelaskan pengaruh minuman keras terhadap kesehatan dan kehidupan social dalam
masyarakat!
4. Bagaimana cara menghindarkan diri dari penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika?
Tiap soal skor maksimal = 5
Nilai = jumlah skor x 5

F. Kunci jawaban

1. Zat adiktif adalah zat yang dapat menimbulkan ketagihan dan ketergantungan bagi
pemakainya.
Zat psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No.
5/1997).
2.

3.

101
4. Berikut ini adalah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah anggota keluarga
terjerumus penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.
1) Pelajari fakta dan gejala dini penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.
2) Menjadikan orang tua sebagai teladan. Orang tua yang baik, hendaknya berhenti
merokok, minum minuman beralkohol, atau memakai zat adiktif dan psikotropika serta
membuang semua peralatan dan persediaan rokok atau minuman beralkohol.
3) Kembangkan kemampuanmu untuk menolak penyalahgunaan zat adiktif dan
psikotropika. Jika ada teman yang memaksa atau membujuk menggunakan narkoba,
kamu berhak menolak. Carilah kawan sejati yang tidak menjerumuskan.
4) Mengikuti kegiatan yang sehat dan kreatif.
5) Mematuhi norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat.

102
BAB
XII PENUTUP

SELAMAT. Kalian telah menyelesaikan pembelajaran IPA kelas VIII semester gasal. Semoga
dengan adanya modul ini, membantu mempermudah kalian dalam memahami materi IPA kelas
VIII semester gasal. Nah, untuk mengingat kembali apa saja yang telah kalian pelajari jangan
lupa untuk mengerjakan Latihan soal Ulangan Akhir Semester (UAS) gasal yang ada pada modul
ini.
LATIHAN SOAL UAS GASAL

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c,
atau d pada lembar jawaban yang telah disediakan !

1. Proses menuju kedewasaan pada mahluk hidup selama hidupnya disebut ....
A. pertumbuhan C. fertilisasi
B. perkembangan D. metamorfosis
2. Urutan pertumbuhan dan perkembangan manusia setelah lahir adalah ....
A. anak-anak – remaja – adolesens – dewasa C. Bayi – adolesens – anak-anak - dewasa
B. bayi – anak-anak – adolesens – dewasa D. anak-anak – adolesens – remaja – dewasa
3. dibawah ini yang termasuk organ penyusun sistem gerak pada manusia adalah....
A. otot, tulang, sendi C. darah, paru-paru, jantung
B. otot, darah, jantung D. darah,paru-paru, pembuluh darah
4. sumber protein nabati terdapat pada....
A. kacang, bayam, dan kangkung C. telur, keju, sumsum
B. tempe, tahu, dan kacang tanah D. hati, ginjal, jeroan
5. pertukaran gas secara difusi terjadi pada .....
A. alveolus C. trakea
B. bronkus D. Pulmo
6. Sel darah yang berfungsi dalam proses pembekuan darah adalah ....
A. leukosit C. eritrosit
B. limfosit D. trombosit
7. Jaringan pada tumbuhan yang berfungsi sebagai pelindung adalah....
A. Jaringan palisade C. epidermis

103
B. Xylem D. stomata
8. Pada umumnya tumbuhan yang mampu melakukan fotosintesis adalah tumbuhan hijau karena
daunnya mengandung ....
A. stomata C. klorofil
B. mitokondria D. butir – butir berwarna
9. Perhatikan gambar berikut !

Tempat terjadinya fotosintesis ditunjukkan gambar nomor ...


A. 1 C. 3
B. 2 D. 4
10.Menutupnya daun putri malu bila disentuh merupakan gerak ....
A. Kemotaksis C. Niktinasti
B. Fototaksis D. Seismonasti
11.Faktor-faktor luar yang memengaruhi gerakan tumbuhan yang berupa rangsangan kimia antara
lain.....
A. cahaya C. tiupan angin
B. pupuk D. suhu
12. Yang termasuk hama pada tumbuhan adalah ....
A. jamur, eceng gondok dan wereng C. rumput, ulat dan rumput teki
B. jamur, eceng gondok dan rumput teki D. belalang, gajah dan kera
13. Elektro tersebar secara merata dalam atom yang berbentuk bulat. Model atom ini ditemukan oleh ....
A. Dalton C. J.J. Thomson
B. Rutherford D. Niels Bohr

14.Dalam molekul
N (CH 2 OH )3 terdapat ......

A. 1 atom N, 1 atom C, 2 atom O dan 1 atom H C. 3atom N,3 atom C, 1atom


H 2 dan1 atomO
B. 1 atom N, 3 atom C, 9 atom H dan 3 atom O D. 1 atom N, 1 atom C, 9 atom H dan 3 atom O
15.Berikut yang bukan contoh molekul senyawa adalah ....

A.
H2 C.
CH 3 OH

B. N
H2 D.
CH 3 COOH
16.Bahan kimia pemutih yang digunakan untuk mensuci hamakan air ledeng dan kolam renang
adalah ....
A. Natrium hipoklorit C. alkyl sulfat

104
B. Kalsium hipoklorit D. natrium hidroksida
17. Bahan kimia pada parfum yang dapat menyebabkan efek negatif berupa kerusakan lapisan ozon
adalah ….
A. CFC C. alkohol
B. fragrance D. etil asetat
18. Bahan kimia yang berfungsi sebagai pemanis buatan adalah ....
A. rhodamin C. beta karoten
B. methyl blue D. siklamat
19. Pernyataan dibawah ini merupakan dampak negative dari tembakau, kecuali ….
A. kanker C. anemia
B. Tekanan darah tinggi D. gangguan pada janin
20.Cara penyembuhan dari korban narkoba yang benar adalah ....
A. rehabilitasi C. dipasung
B. dikucilkan D. dipenjara

II. Isilah titik – titik di bawah ini dengan singkat dan benar !
21. Perubahan bentuk hewan dari larva kebentuk dewasa disebut ....
22. Peristiwa keluarnya sel telur yang tidak dibuahi bersamaan dengan lapisan dinding rahim yang
banyak mengandung pembuluh darah disebut ....
23. Dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan adalah otot....
24. Hubungan antar tulang satu dengan tulang yang lain adalah....
25. Enzim yang terdapat pada mulut….
26. Proses udara masuk ke paru-paru disebut....
27. Pembuluh darah yang membawa darah menuju jantung adalah....
28. Kanker darah disebut juga....
29. Struktur dipermukaan batang yang berfungsi untuk pertukaran gas disebut….
30. Selain sebagai tempat fotosintesis, daun juga berfungsi sebagai alat pernapasan karena pada daun
terdapat.....
31. Pertumbuhan akar selalu ke bawah atau ke dalam tanah merupakan contoh gerak...
32. Pestisida yang berguna untuk memberantas hama wereng adalah…
33. Atom atau kelompok atom yang bermuatan listrik disebut ....
34. Elektron memiliki muatan ….
35. Gabungan antara dua atom atau lebih yang sejenis disebut ....
36. Bahan kimia utama dari pembersih disebut ….
37. Bahan propelan yang dipakai pada pewangi adalah ... yang memiliki efek merusak ozon
38. Pengawet buatan yang berbahaya adalah borak dan ....

105
39. Obat keras tertentu yang diperlukan dalam pengobatan dan dapat menimbulkan efek ketergantungan
disebut ....
40. Zat adiktif psikotropika yang menimbulkan efek menekan saraf pusat disebut ....
III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
41. Sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan!
42. Sebutkan 3 fungsi kerangka!
43. Apakah perbedaan gerak tropisme dengan gerak nasti ?
44. Lengkapi tabel berikut ini!
No Nama Rumus kimia
1 Air
2 NaCl
3 CO2
4 urea
45. Sebutkan bahan-bahan alami yang digunakan sebagai
a. Pemanis makanan
b. Pewarna makanan
c. pengawet makanan
d. penyedap makanan

106
KUNCI JAWABAN
PILIHAN GANDA
1. B 6. D 11. B 16. A
2. B 7. C 12. D 17. A
3. A 8. C 13. C 18. D
4. B 9. B 14. B 19. C
5. A 10. D 15. A 20. A

Isian Singkat
21. Metamorfosis 31. Geotropisme
22. Menstruasi 32. Pestisida
23. Antagonis 33. Ion
24. Sendi 34. Negatif
25. Ptialin 35. Unsur
26. Inspirasi 36. ABS
27. Pembuluh balik/vena 37. CFC
28. Leukimia 38. Formalin
29. Lentisel 39. Zat adiktif
30. Stomata 40. depresan

Uraian
41. Faktor internal : gen dan hormon
Faktor eksternal : makanan dan lingkungan (air, suhu, pH, kelembapan, cahaya)
42. Fungsi kerangka
a. Menegakkan berdirinya tubuh
b. Melindungi organ tubuh yang lunak
c. Melekatnya otot
d. Alat gerak pasif
e. Tempat pembentukan sel darah merah
f. Memberi bentuk tubuh
43. Tropisme : gerak tumbuh bagian tunbuhan yang arahnya ditentukan oleh arah
datangnya rangsangan
Nasti : gerak tumbuhan sebagai tanggapan terhadap rangsangan
44.

No Nama Rumus Kimia

1 Air H2O

2 Garam NaCl

3 Karbondioksida CO2

4 urea CO(NH2)2

107
45. Pemanis alami : gula tebu, gula aren, madu, kayu manis
pewarna alami : wortel, kunir, suji, coklat, cabai,gula jawa
pengawet alami : gula, garam, cengkeh
penyedap alami : bawang merah, bawang putih, bawang bombay, merica, pala,
kapulaga
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin dkk. 2007. IPA Terpadu SMP dan MTs Jilid 2A. Jakarta :
Erlangga
Ariswara, Djoko dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk kelas VIII SMP. Jakarta : PT
Grafindo Media Pratama
Karim, Saeful. 2008. Belajar IPA: membuka cakrawala alam sekitar 2 untuk kelas
VIII/SMP/MTs. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Krisno, Agus. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SMP/MTs kelas VIII. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Wasis. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2 : SMP/MTs kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional

108

Anda mungkin juga menyukai