MODUL 3
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP
KEGIATAN BELAJAR 1
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN
Penulis
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI i
1. PENDAHULUAN 1
1.1.Deskripsi Singkat 1
1.2.Relevansi 1
1.3.Petunjuk Belajar 1
2. INTI 3
2.1.Capaian Pembelajaran 3
2.2.Pokok Materi 3
2.3.Uraian Materi 3
2.4.Forum Diskusi 13
3. PENUTUP 14
3.1.Rangkuman 14
3.2.Tes formatif 14
DAFTAR PUSTAKA 17
i
1. PENDAHULUAN
1.1. Deskripsi Singkat
Setiap makhluk hidup termasuk tumbuhan, akan mengalami perubahan
bentuk, ukuran, maupun volumenya. Dalam jangka waktu tertentu, biji yang
kalian tanam di kebun akan memunculkan akar, batang, dan daun. Akhirnya, bentuk
tersebut berubah menjadi tumbuhan dewasa yang lengkap dengan bagian akar,
batang, dan daun. Bahkan, ada yang sampai menghasilkan bunga dan buah. Hal ini
disebabkan karena mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Tumbuh dan berkembang merupakan sifat yang diberikan oleh Tuhan Yang
Maha Esa kepada setiap makhluk hidup. Akan tetapi, apakah Anda menyadari arti
pertumbuhan dan perkembangan tersebut? Pada materi ini, saudara akan
mempelajari pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Bagaimana proses
pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup dengan baik dan benar.
1.2.Relevansi
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan peserta menjelaskan
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, dapat mengidentifikasi tahapan
pertumbuhan pada tumbuhan ( perkecambahan, organ tumbuhan kurva sigmoid
pertumbuhan). Dapat mengidentifikasi proses perkembangan pada tumbuhan. Dapat
membedakan proses perkecambahan epigeal dan hipogeal, serta dapat menerapkan
dan mengaplikasikan langsung bagaimana pemanfaatannya untuk masyarakat
umum. Apabila telah mampu memahami dengan baik dan benar peserta dapat
melanjutkan ke kegiatan belajar selanjutnya dengan bimbingan instruktur dan
fasilitator.
1.3.Petunjuk Belajar
Kegiatan belajar pertama ini menjelaskan tentang pertumbuhan dan
perkembangan memberikan contoh dengan baik dan benar. Setiap mempelajari
satu kegiatan belajar, Anda harus mulai dari memahami capaian dan sup capaian
kegiatan pembelajarannya, menguasai pengetahuan pendukung (Uraian Materi),
melaksanakan tugas-tugas, dan mengerjakan soal latihan. Pada uraian materi
1 1
dilengkapi dengan contoh dan ilustrasi untuk membantu anda memahami materi
kegiatan belajar ini. Pada akhir kegiatan pembelajaran dilengkapi rangkuman materi
pembelajaran dan untuk meningkatkan pemahaman anda dalam kegiatan belajar ini
maka diakhir materi terdapat tugas formatif. Dalam mengerjakan soal latihan, Anda
jangan melihat Kunci Jawaban soal terlebih dahulu, sebelum Anda menyelesaikan
soal latihan. Apabila Anda mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas ini,
konsultasikan dengan fasilitator. Setelah Anda merasa benar-benar menguasai
seluruh kegiatan belajar dalam modul ini, mintalah evaluasi dari fasilitator.
Anda untuk dapat dinyatakan telah benar-benar menguasai kompetensi
tersebut sehingga Anda mendapatkan sertifikat kompetensi.
2 2
2. INTI
2.1. Capaian Pembelajaran (CPBS)
Menguasai materi esensial Mata Pelajaran Biologi SMA termasuk advance
material materi bidang studi biologi yang mencakup:
1) keragaman dan keseragaman dalam makhluk hidup,
2) Struktur dan Fungsi dalam makhluk hidup,
3) Pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi,
4) Interaksi dan interdependensi,
5) Energi, materi dan organisasi kehidupan,
6) Prinsip emeliharaan keseimbangan yang dinamis dan
7) Pewarisan sifat dan Evolusi termasuk advance materials yang dapat
menjelaskan aspek ‘apa’ (konten), ‘mengapa’ (filosofi) dan ‘bagaimana’
(penerapan dalam kehidupan keseharian) dalam kerangka biologi sebagai
inkuiri.
Sub Capaian Pembelajaran (CPMK)
Mampu menganalisis konsep dan prinsip-prinsip esensial pertumbuhan,
perkembangan dan diferensiasi makhluk hidup.
3 3
pertambahan tinggi tanaman, pertambahan berat sapi, tubuh anak-anak bertambah
besar ketika menginjak remaja dan lain sebagainya.
Kemudian, apa yang dimaksud dengan perkembangan? perkembangan
(development) merupakan proses menuju kedewasaan makhluk hidup.
Perkembangan merupakan perubahan bentuk dan kompleksitas yang terjadi
menyertai pertumbuhan. Proses perkembangan bersifat kualitatif, artinya tidak
dapat di ukur. Suatu makhluk hidup dikatakan sudah dewasa penuh apabila alat
reproduksi seksualnya telah berfungsi, misalnya tumbuhan telah mampu
berbunga, sedangkan pada hewan dan manusia apabila kelenjar kelaminnya telah
mampu menghasilkan sel kelamin. Pertumbuhan dan perkembangan sering juga
disebut morfogenesis. Maka pengertian istilah perkembangan itu ditandai
(disebabkan) oleh peristiwa perubahan (pembedaan, diferensiasi) struktur dan
fungsi sel-sel makhluk hidup, dari struktur-fungsi semula ke fungsi yang baru.
Adapun ciri-ciri perkembangan adalah sebagai berikut:
a. Terjadi peningkatan kualitatif individu.
b. Adanya proses pematangan organ-organ reproduksi.
c. Tidak dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah, panjang, maupun berat
/tidak dapat diukur.
d. Bersifat sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Artinya proses
perkembangan terus terjadi sampai makhluk hidup tersebut mati.
e. Terdapat pada alat perkembang biakan / reproduksi
f. Reproduksi secara miosis
4 4
penyangga yang membatasi stomata sangat berbeda struktur dan fungsinya
dengan sel- sel yang ada di sekitarnya pada epidermis. Contoh lain adalah
perkembangan xilem dan floem dari kambium pembuluh selama pertumbuhan
sekunder. Struktur dan fungsi sel yang spesifik ini merupakan suatu proses yang
disebut diferensiasi sel.
a) Struktur Biji
Biji adalah alat reproduksi, penyebaran, dan kelangsungan hidup suatu
tumbuhan. Selain itu, bagi tumbuhan berbiji, biji merupakan awal dari kehidupan
tumbuhan baru di luar induknya. Jika biji tanaman dikotil seperti kacang- kacangan,
saudara belah menjadi dua, saudara akan mendapatkan struktur biji yang terdiri
atas plumula, hipokotil, radikula, kotiledon dan embrio. Sedangkan, struktur biji
tanaman monokotil, misalnya jagung terdiri atas koleoptil, plumula, radikula,
koleoriza, skutelum dan endosperma. Bagian-bagian biji tersebut mempunyai
fungsi masing-masing untuk pertumbuhan tanaman. Pada biji tanaman
dikotil maupun monokotil, plumula merupakan poros embrio yangtumbuh
ke atas yang selanjutnya akan tumbuh menjadi daun pertama, sedangkan radikula
adalah poros embrio yang tumbuh kebawah dan akan menjadi akar primer. Pada
tanaman monokotil, misalnya jagung, kotiledon mengalami modifikasi menjadi
skutelum dan koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat penyerap makanan yang
terdapat di dalam endosperma, sedangkan koleoptil
5 5
berfungsi melindungi plumula. Selain itu, pada jagung juga terdapat koleoriza
yang berfungsi melindungi radikula.
b) Perkecambahan
Pertumbuhan dan perkembangan telah dimulai sejak biji terkena air.
Setelah terjadi proses imbibisi (masuknya air ke dalam biji), embrio di dalam biji
melakukan perbanyakan sel. Pada tahapan tertentu, sel mengalami proses
diferensiasi. Pada tahapan ini, sel-sel mengalami proses penambahan jenis dan
fungsi sel menjadi jelas. Tahap berikutnya adalah proses pembentukan organ- organ
yang disebut organogenesis. Dengan organogenesis ini, struktur dan fungsi menjadi
semakin lengkap. Proses ini disebut perkembangan atau morfogenesis.
Proses perkecambahan diawali dengan berubahnya struktur embrio biji
menjadi tumbuhan kecil di dalam biji yaitu terlihat daun kecil, calon batang, dan
calon akar. Dua faktor yang memengaruhi perkecambahan yaitu faktor internal (dari
dalam) dan faktor eksternal (dari luar atau lingkungan). Faktor internal
6 6
meliputi tingkat kemasakan biji, ukuran biji, absorbansi (daya serap biji terhadap
air), dan ada tidaknya zat penghambat. Faktor eksternal meliputi suhu, O2, dan
air.
Mengapa setelah biji terinduksi oleh air, embrio biji memiliki kemampuan
untuk tumbuh? Setelah biji menyerap air (imbibisi), biji membesar sehingga kulit
biji pecah. Secara umum, proses perkecambahan terjadi secara kimiawi. Dengan
masuknya air ke dalam biji, enzim akan bekerja dengan aktif. Jika embrio terkena
air, embrio menjadi aktif dan melepaskan hormon giberelin (GA). Hormon ini
memacu aleuron untuk membuat (mensintesis) dan mengeluarkan enzim. Enzim
yang dikeluarkan antara lain enzim α−amilase, maltase, dan enzim pemecah protein.
7 7
berfungsi menyusun struktur sel dan enzim-enzim baru. Enzim-enzim di dalam
biji dapat bekerja dengan baik pada suhu tertentu, sedangkan suhu yang tinggi dapat
merusak enzim. Cahaya pada proses perkecambahan dapat memengaruhi hormone
auksin. Hormon ini rusak atau terurai jika terkena intensitas cahaya yang tinggi.
Dengan demikian, pertumbuhan kecambah akan ke arah datangnya cahaya.
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio didalam biji
menjadi tanaman baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang
sesuai. Proses perkecambahan ini memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air
yang memadai,persediaan oksigen yang cukup, kelembapan, dan cahaya.Struktur
biji yang berbeda antara tumbuhan monokotil dandikotil akan menghasilkan
struktur kecambah yang berbedapula. Pada tumbuhan monokotil, struktur kecambah
meliputiradikula, akar primer, plumula, koleoptil, dan daun pertama.Sedangkan,
pada kecambah tumbuhan dikotil terdiri atas akar primer,
hipokotil, kotiledon, epikotil, dan daun pertama.
Tipe Perkecambahan
8 8
2. Pada perkecambahan Hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah,
sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan
epikotil yang memanjang ke arah atas.Contoh: perkecambahan kacang kapri
(Pisum sativum), dan jagung (Zea mays).
c) Pertumbuhan Primer
Jaringan khusus yang mengalami pertumbuhan dengan cara pembelahan dan
pembesaran sel, disebut meristem. Sel-sel pada jaringan meristem primer
membelah terus-menerus, 1 sel menjadi 2 sel, 2 sel menjadi 4 sel, 4 sel menjadi 8
sel, 8 sel menjadi 16 sel dan seterusnya. Hal inilah yang disebut pertumbuhan
primer. Selain membelah, sel juga mengalami penambahan ukuran (membesar
dan memanjang). Pertumbuhan primer terjadi pada ujung akar dan ujung batang.
Pada jaringan meristem ini terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh
batang.
1. Titik Tumbuh Akar
Pada tahun 1758, Henri Louis, dkk dilaporkan sebagai orang yang pertama
kali mengamati pertumbuhan sel di daerah akar, dengan menyisipkanperak tipis
pada akar. Pada tahun 1980, Erickson dan Silkmelaporkan hasil percobaannya
9 9
bahwa pada daerah pemanjangan jaraktinta semakin berjauhan.Pada bagian
meristem apikal (meristem ujung), akar tumbuhan dilindungi oleh tudung akar
(kaliptra). Tudung akar juga berfungsi untuk menembus tanah karena sel-sel di
bagian ini mengeluarkan cairan polisakarida. Akibat cairan inilah tanah menjadi
lunak. Titik tumbuh akar adalah pada bagian jaringan meristem yang memiliki
tudung akar. Berdasarkan strukturnya, titik tumbuh akar dibedakan menjadi
daerah pembelahan sel, daerah pemanjangan sel dan daerah diferensiasi.
Daerah pembelahan sel terdapat pada bagian ujung, di belakang tudung akar.
Pada daerah ini terdapat meristem primer dan meristem apical dengan sel-sel yang
aktif membelah (meristematik). Meristem primer terdiri atas tiga sistem jaringan
yaitu protoderm (lapisan terluar yang akan menjadi jaringan epidermis),
meristem dasar (lapisan kedua yang berada di sebelah dalam protoderm dan akan
menjadi jaringan dasar), dan prokambium (merupakan lapisan dalam yang akan
menjadi stele atau silinder pusat). Meristem apikal merupakan pusat pembelahan
sel. Daerah pemanjangan sel terdapat di belakang daerah pembelahan. Sel-sel
pada daerah ini memiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
10 10
sebab itu, daerah diferensiasi dikatakan mengalami organogenesis secara
sempurna.
d. Pertumbuhan Sekunder
Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang sel-selnya aktif
membelah. Pada tumbuhan dikotil, jaringan xylem dan floem primer terdapat pada
batang dan akar yang hidup selama periode yang relatif pendek. Kemudian,
11 11
fungsinya diambil alih oleh jaringan pembuluh sekunder yang dihasilkan oleh
kambium yang aktif membelah.
Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk floem sekunder, dan ke arah
dalam membentuk xilem sekunder sehingga batang tumbuhan bertambah besar.
Aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem sekunder ini disebut
pertumbuhan sekunder. Semua jaringan yang ada di sebelah dalam kambium disebut
kayu, sedangkan di sebelah luar kambium disebut kulit atau papagan.
Pembentukan xilem dan floem sekunder pada batang terjadi karena
aktivitas kambium yang dipengaruhi oleh musim. Jika kondisi lingkungan kurang
menguntungkan, maka aktivitas kambium menjadi rendah sehingga xilem dan floem
sekunder yang dihasilkan sedikit. Namun sebaliknya, pada musim hujan, aktivitas
kambium ini akan meningkat. Perbedaan aktivitas kambium akan menghasilkan
jejak pada batang yang disebut lingkaran tahun.
12 12
sebagai mediator sinyal dari lingkungan; 3) memiliki kode gen enzim yang
mengkatalis reaksi kimia untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan adalah faktor genetik (gen) dan hormon. Hormon yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman disebut fitohormon, antara lain auksin, giberelin,
sitokinin, asam absisat, dan etilen. Faktor eksternal yang memengaruhi
pertumbuhan pada tumbuhan, antara lain nutrisi, cahaya, suhu, kelembapan, dan
aerasi. Penjelasan lebih lanjut tentang faktor-faktor pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup ada pada kegiatan belajar 3.
13 13
3. PENUTUP
3.1. Rangkuman
Selamat, Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 1 tentang
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hal-hal penting yang telah Anda
pelajari dalam kegiatan belajar ini adalah sebagai berikut.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai proses pertambahan biomassa atau
ukuran (berat, vulume, atau jumlah) yang sifatnya irreversible (tidak dapat
balik).
Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan menuju
kedewasaan.
Pertumbuhan pada tumbuhan terdiri atas tahap-tahap perkecambahan,
pertumbuhan primer, pertumbuhan sekunder, dan pembungaan.
14 14