Anda di halaman 1dari 2

2.

3 Hubungan Antara Kebijakan Moneter Dan Fiskal

Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter satu sama lain saling berpengaruh dalam
kegiatan perekonomian. Masing-masing variabel kebijakan tersebut, kebijakan fiskal
dipengaruhi oleh dua variabel utama, yaitu pajak (tax) dan pengeluaran pemerintah
(goverment expenditure). Sedangkan variabel utama dalam kebijakan moneter, yaitu
GDP, inflasi, kurs, dan suku bunga. Berbicara tentang kebijakan fiskal dan kebijakan
moneter berkaitan erat dengan kegiatan perekonomian empat sektor, dimana sektor-
sektor tersebut diantaranya sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah
dan sektor dunia internasional/luar negeri. Ke-empat sektor ini memiliki hubungan
interaksi masing-masing dalam menciptakan pendapatan dan pengeluaran.

Krisis global saat ini jauh lebih parah dari perkiraan semula dan suasana
ketidakpastiannya sangat tinggi. Kepercayaan masyarakat dunia terhadap perekonomian
menurun tajam. Akibatnya, gambaran ekonomi dunia terlihat makin suram dari hari ke
hari walaupun semua bank sentral sudah menurunkan suku bunga sampai tingkat yang
terendah. Tingkat bunga yang sedemikian rendahnya itu justru menyebabkan ruang
untuk melakukan kebijakan moneter menjadi terbatas, sehingga pilihan yang tersedia
hanya pada kebijakan fiskal.

Sebagaimana kita ketahui bahwa kebijakan moneter akan mempengaruhi pasar


uang dan pasar surat berharga. Pasar uang dan surat berharga itu akan menentukan tinggi
rendahnya tingkat bunga dan tingkat bunga akan mempengaruhi tingkat agregat.
Kebijakan fiskal akan mempengaruhi terhadap permintaan dan penawaran agregat yang
pada gilirannya permintaan dan penawaran agregat itu akan menentukan keadaan di
pasar barang dan jasa. Kondisi di pasar barang dan jasa ini akan menentukan tingkat
harga dan kesempatan kerja akan menentukan tingkat pendapatan dan tingkat upah yang
diharapkan. Keduanya akan memiliki umpan balik yaitu pendapatan akan memberikan
umpan balik terhadap permintaan agregat dan upah harapan mempunyai umpan balik
terhadap penawaran agregat dan pasar uang serta pasar surat berharga.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

Kebijakan fiskal dan moneter adalah kebijakan yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengelola isi permintaan barang dan jasa untuk mempertahankan produksi yang
mendekati full employment dan untuk mempertahankan tingkat harga barang dan jasa
agar inflasi dan deflasi tidak terjadi.

Bagi negara yang sedang berkembang sebenarnya sulit untuk menyesuaikan antara
pendapatan negara yang sedang berkembang rendah sedangkan kebutuhan untuk
menyediakan barang dan jasa serta membelanjakan pengeluaran yang lainnya lebih
besar. Sedangkan kebijakan campuran merupakan campuran dari dua kebijakan diatas
yang dilakukan dengan cara mengubah pengeluaran, pengenaan pajak ataupun jumlah
uang yang beredar secara bersama-sama.

Kebijakan moneter akan mempengaruhi pasar uang dan pasar surat berharga serta
pasar uang dan surat berhargta itu akan menentukan tinggi rendahnya tingkat bunga dan
tingkat bunga akan memperngaruhi tingkat agregat. Kebijakan fiskal akan mempunyai
pengaruh terhadap permintaan dan penawaran agregat yang pada giliranya permintaan
dan penawaran agregat itu akan menentukan keadaan di pasar barang dan jasa.

3.2 Saran

Hingga kini berbagai problematika dalam perekonomian Indonesia dan masih sulit
diprediksi perbaikannya, oleh sebab itu adanya peran pemerintah dalam kebijakan ini
sangat penting dalam suatu negara untuk arah perekonomian yang lebih baik dan adanya
peninjauan kembali tentang strategi-strategi yang perlu dilakukan dalam mengatasi
masalah-masalah yang terjadi di dalam suatu negara. Semuanya tidak akan berhasil
dalam suatu negara jika tidak direncanakan pelaksanaanya secara berhati-hati, sistematis,
dan dengan  kerja keras.

Anda mungkin juga menyukai