Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR

PENGENDALIAN KONTRAKTOR

1. TUJUAN
Prosedur ini dimaksudkan sebagai alat kendali dalam pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor
agar kontraktor melakukan pekerjaannya sesuai dengan persyaratan Sistem Manajemen Terpadu
yang telah ditetapkan.

2. LINGKUP
Prosedur ini diterapkan untuk kontraktor yang memiliki aktivitas di lingkungan Proyek

3. REFERENSI
3.1. Persyaratan SMM ISO 9001:2008, Klausul 7.5.1 Pengendalian Produksi dan Penyediaan
Jasa
3.2. Persyaratan SML ISO 14001:2004, Klausul 4.4.6 Pengendalian Operasional
3.3. Persyaratan PAS 99: 2012, Klausul 8.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasional
3.4. Persyaratan PP No. 50 / 2012, Elemen 5.3 Pengendalian Barang dan Jasa Yang Dipasok
Pelanggan

4. DEFINISI
4.1 Kontraktor
Rekanan atau pihak ketiga yang melaksanakan kegiatan di wilayah kerja Kantor Induk PT.PLN
(Persero) Pembangkitan Sumbagsel.
4.2 MSDS
Material Safety Data Sheet (Lembar Data Keselamatan Bahan) yaitu pedoman dalam menangani
bahan kimia.

5. PROSEDUR DAN TANGGUNG JAWAB


5.1. Pengawas pekerjaan terkait bertanggung jawab mengajukan Izin Kerja ke General
Manager. Direksi pekerjaan bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan pekerjaan
Kontraktor
5.2. Pengawas pekerjaan dan Ahli K3 bertanggung jawab menandatangani Surat Izin Kerja.
5.4. Pengawas pekerjaan bertanggung jawab atas dilengkapinya MSDS Bahan Kimia oleh
kontraktor.
5.5. Kontraktor menerima ijin kerja dari General Manager atau Manajer Bidang Produksi.
PROSEDUR
PENGENDALIAN KONTRAKTOR

5.6. General Manager atau Manajer Bidang Produksi menunjuk penanggung jawab pekerjaan/
kegiatan
5.7. Penanggung jawab pekerjaan/ kegiatan mengajukan permohonan Briefing K3 kepada
Kontraktor secara tertulis (Memo atau E-mail)
5.8. Kontraktor harus menetapkan pengawas lapangan dan penanggung jawab K3 dan
menyerahkan daftar personil yang akan bertugas
5.9. Pengawas pekerjaan dan ahli K3 bertanggung jawab memberi briefing K3 kepada
kontraktor sebelum pekerjaan dimulai. Petugas K3 mengarahkan kontraktor yang telah
diberikan briefing K3 kepada Manajer Bidang Produksi untuk mendapatkan tanda pengenal
yang wajib digunakan selama bertugas
5.10. Kontraktor membawa masuk alat kerja dan material kerja sesuai laporan yang diberikan
pada petugas SATPAM untuk diperiksa dan didata semua peralatan berdasarkan daftar alat
dan material kerja serta dicatat pada buku laporan. Jika ada yang tidak sesuai dan
berbahaya, maka dicatat dan dilaporkan ke pengawas pekerjaan .
5.11. Pengawas Pekerjaan dan ahli K3 memeriksa semua kelengkapan APD sebelum kontraktor
melaksanakan pekerjaan.
5.12. Pengawas pekerjaan mengawasi pelaksanaan pekerjaan. Jika ada keadaan darurat, maka
segera lapor pada ahli K3 untuk segera diambil tindakan.
5.13. Pengawas pekerjaan membuat evaluasi/ penilaian rekanan sesuai prosedur seleksi dan
evaluasi rekanan (FR-PT-KITSBS-22-04).
5.14. Setelah pekerjaan selesai, pengawas pekerjaan memeriksa hasil pekerjaan dan Jika
diterima berarti pekerjaan sudah dianggap selesai. Apabila ada sisa limbah, maka sisa
limbah tersebut harus dibawa oleh kontraktor keluar dari tempat kerja.
5.15. Kontraktor membawa semua alat kerja keluar dari tempat kerja. Petugas SATPAM
memeriksa kembali alat kerja berdasarkan daftar alat dan material kerja. Jika ada barang
yang tidak sesuai dengan daftar alat dan material kerja, maka laporkan pada pengawas
pekerjaan.
5.15. Untuk pekerjaan yang tidak selesai dalam 1 hari, semua alat kerja kontraktor harus
disimpan di tempat yang ditentukan oleh pengawas pekerjaan dan ahli K3.
5.17. Petugas K2LH akan mendata dan membuat laporan terhadap kegiatan/ pekerjaan yang
tidak memenuhi ketentuan mengenai Izin Kerja & Briefing K3 seperti tersebut diatas.

Anda mungkin juga menyukai