Investor yang memiliki surplus finansial akan cenderung menempatkan dana di tempat-tempat yang
mampu memberi kenyamanan dalam bentuk keuntungan dan keamanan, seperti tabungan (Saving),
deposito (time deposit), dan obligasi (Bond)
Berbagai keputusan yang diambil kadangkala sering tidak melibatkan pihak finansial investment secara
utuh berbagai informasi hanya diperoleh dalam bentuk yang tidak maksimal, sehingga keputusan yang
diambil tidak memiliki tingkat keakuratan yang kuat. Namun pada saat terjadi resiko turut membawa
pihak finansial investment yang akan menerima dampaknya seperti penurunan keuntungan bahkan
kerugian
-Default risk
Default risk merupakan resiko gagal bayar terhadap sejumlah pinjaman kredit yang telah dipinjam.
Persoalan default risk sering dialami oleh para debitur pada saat debitur tersebut tidak mampu
mengembalikan pinjaman secara tepat waktu yang disebabkan oleh beberapa hal seperti berikut:
2. Kerugian perusahaan yang terjadi karena faktor menurunnya angka penjualan secara sistematis
3. Terjadinya korupsi secara besar-besaran yang berdampak pada menurunnya nilai perusahaan di mata
publik, dll.
Kondisi terjadinya default risk telah menyebabkan timbulnya permasalahan baik di pihak debitur dan
juga kreditur. Tindakan yang harus dilakukan untuk menghindari terjadinya default risk yaitu:
1. Bagi kreditor akan menaikkan angka jaminan pada tingkat yang benar-benar aman