Anda di halaman 1dari 71

ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SEHAT An.

D
UMUR 15 BULAN 9 HARI DI DESA KALIWINASUH
BANJARNEGARA TAHUN 2020

Disusun Oleh :

PROGRAM STUDI KEBIDANAN D3


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
2019

1
NO.REGISTER : -

Tgl.Masuk : 01 April 2020 Pukul : 09.30 WIB

Tempat praktek : Rumah Pasien Ruang : Ruang tamu

Tgl.Pengkajian : 01 April 2020 Pukul : 10.00 WIB

I. PENGUMPULAN DATA

1. IDENTITAS / BIODATA

Nama Bayi : An. D

Umur Bayi : 15 Bulan 9 Hari

Tgl./jam lahir : 23 Desember 2018 Pukul : 09.10 WIB

Jenis kelamin : Perempuan

Nama Ibu : Ny. N Nama Ayah : Tn. J

Umur : 28 Tahun Umur : 26 Tahun

Suku/Kebangsaan : Jawa/IndonesiaSuku/Kebangsaa : Jawa/Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMK

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : KaryawanSwasta

Alamat Rumah : KaliwinasuhAlamat Rumah : Kaliwinasuh

Rt 03 Rw 02 Rt 03 Rw 02

Telp :- Telp :-

2
2. ANAMNESA (DATA SUBYEKTIF)

a. Alasan Datang : Ibu mengatakan ingin megetahui kondisi

balitanya

b. Keluhan utama : Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada

anaknya

c. Riwayat Persalinan Sekarang dan Waktu Hamil :

1) Riwayat Waktu hamil

a) TT : Ibu mengatakan sudah melakukan

TT lengkap

b) Keluhan : Ibu mengatakan tidak ada keluhan

selama hamil

c) Kenaikan BB selama hamil: Ibu mengatakan kenaikan

BB selama hamil 14 kg

d) Obat-obatan : Ibu mengatakan selama hamil

mengkonsumsi obat - obatan dari

bidan yaitu tablet Fe, Vitamin,

Kalsium

e) Merokok : Ibu mengatakan tidak merokok saat

hamil

2) Riwayat Persalinan Anak :

a) Jenis persalinan : Spontan, usia kehamilan saat

persalinan : 9 bulan

b) Ditolong oleh : Bidan

3
c) Plasenta : Lahir Tgl 23-12-2018 Pukul

09.15 WIB

d) Ketuban pecah : Tgl 23-12-2018 Pukul 05.00

WIB

e) Lama persalinan : Kala I : 6 jam

Kala II : 10 menit

Kala III : 5 menit

f) Komplikasi persalinan:

(1) Ibu : Ibu mengatakan tidak

ada komplikasi saat

persalinan

(2) Bayi :

(a) Caput sucedenium : Tidak ada

(b) Cepal Hematoma : Tidak ada

(c) IUGR : Tidak ada

(d) Cacat bawaan : Tidak ada

(e) BBLR : Tidak ada

(f) Gimeli : Tidak ada

(g) Oligohidromion : Tidak ada

g) Riwayat tanda bahaya bayi baru lahir

Demam(>38 derajat celcius) : Ibu mengatakan

anaknya pada saat lahir tidak mengalami panas

4
Hipotermi (< 36,5 derajat celcius): Ibu mengatakan

anaknya pada saat lahir tidak mengalami kedinginan

Kejang : Ibu mengatakan

anaknya pada saat lahir tidak mengalami kejang

Sesak nafas(>60x/menit ) : Ibu mengatakan

anaknya pada saat lahir tidak mengalami sesak nafas

Tanda-tanda infeksi : Ibu mengatakan

anaknya pada saat lahir tidak ada tanda-tanda infeksi

Kesulitan menyusu : Ibu mengatakan

anakanya pada saat lahir tidak kesulitan menyusu

Warna kulit kuning : Ibu mengatakan

anaknya pada saat lahir tidak mengalami warna kulit

kuning.

d. Riwayat Imunisasi:

Pemberian ke/ tanggal pemberian


Jenis Imunisasi
I II III IV

BCG 23/12/2019

Hb 0 23/12/2018

Polio 23/12/2019 27/02/2019 10/04/2019 15/05/2019

DPT Combo 27/02/2019 10/04/2019 15/05/2019 24/06/2020

Campak 25/09/2019

e. Riwayat Perkembangan :

1) Gerak Kasar

5
a) Ibu mengatakan anaknya sudah dapat berjalan sendiri

b) Ibu mengatakan anaknya sudah dapat berdiri tanpa

berpegangan selama kira-kira 5 detik hingga 30 detik

atau lebih

c) Ibu mengatakan anaknya sudah dapat berjalan di

sepanjang ruangan tanpa jatuh dan terhuyung-huyung

d) Ibu mengatakan anaknya sudah dapat memungut

mainannya sendiri dilantai dengan membungkuk dan

berdiri kembali

2) Bahasa

a) Ibu mengatakan anaknya sudah dapat menggunakan 2

kata pada saat berbicara seperti “mama” ketika

melihat/memanggil dan berbicara “papa” ketika

melihat/memanggil.

3) Personal sosial

a) Ibu mengatakan anaknya sudah dapat bertepuk tangan

atau melambai-lambai tanpa bantuan

b) Ibu mengatakan anaknya sudah dapat menunjuk apa

yang diinginkan tanpa menangis

4) Gerak halus

a) Ibu mengatakan anaknya sudah dapat mempertemukan

dua kubus kecil yang ia pegang

6
b) Ibu mengatakan anaknya sudah dapat mengambil benda

kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit

dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk

f. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat kesehatan bayi

a) Penyakit yang pernah dialami : Ibu mengatakan

tidak ada

b) Pernah dirawat di : Ibu mengatakan

anaknya tidak pernah

dirawat

c) Pernah dioperasi di : Ibu mengatakan

anaknya tidak pernah

dioperasi

d) Lama perawatan :-

2) Riwayat kesehatan keluarga : Ibu mengatakan di

keluarga tidak ada riwayat penyakit yang serius

g. Pola kebiasaan bayi sehari-hari :

Pola Kebiasaan Sekarang

Pola pemberian Makan :3x/hari


nutrisi
Porsi : 1/4 piring / hari
Camilan:3x/hari, waktu : Siang, sore, malam
Jenis camilan:Biskuit, agar-agar
Minum : 3-4 gelas / hari
Jenis : air putih

7
Pemberian ASI
Frekuensi : + 6x/hari
Lama pemberian : 15 menit
Kebiasaan lain : tidak ada
Keluhan : tidak ada

Pola tidur Pagi : 1-2 jam


Siang : 3.jam
Malam : 10 jam
Keluhan : tidak ada

Aktivitas Ibu mengatakan aktivitas anaknya tidur dan bermain

Pola eliminasi BAB


Frekuensi : 1x/hari
BAK
Frekuensi : 4x/hari
Keluhan : tidak ada

Personal higiene Mandi : 2x/hari


Ganti pakaian : 4x/hari
Keluhan : tidak ada

h. Data sosial budaya

1) Pandangan keluarga terhadap kesehatan : Ibu mengatakan

sudah mengetahui dan memperhatikan masalah kesehatan

dalam keluarga

2) Keadaan lingkungan : Ibu mengatakan keadaan

lingkungannya nyaman, aman, dan cukup bersih

8
3) Budaya yang dilakukan pada bayi : Ibu mengatakan tidak

ada budaya atau tradisi setempat yang diajarkan atau

dilakukan pada anaknya

4) Anak diasuh oleh : Ibu mengatakan anaknya diasuh oleh

ibu dan suaminya

3. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Suhu : 36,7 C rektal, pukul : 09.30 WIB

Nadi /denyut jantung : 100 x/menit R : 30 x/menit

Antropometri

a. Berat badan lahir : 3000 gram BB sekarang: 8,6 kg

b. Panjang Badan : 47 cm TB sekarang : 73 cm

c. Lila : 15,5 cm Lingkar kepala: 45 cm

Pemeriksaan fisik secara sistematis :

a. Kepala

Bentuk dan besarnya : Mesocepal

Ubun-ubun : Tidak cekung

Rambut : Hitam, bersih

Muka : Simetris

Lain-lain : Tidak ada

9
b. Mata

Konjungtiva : Merah muda

Sklera : Putih

Tanda Infeksi : Tidak ada

Lain-lain : Tidak ada

c. Telinga

Letak daun telinga : Simetris

Serumen/secret : Tidak ada

d. Hidung

Pernafasan cuping hidung : Tidak

Serumen/secret : Tidak ada

e. Mulut

Bibir : Lembab

Warna bibir : Merah muda

Palatum : Utuh

Reflek hisap : Ada

Lain-lain : Tidak ada

10
f. Leher

Bentuk : Normal

Pembesaran Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran

Pembesaran Vena Jugularis : Tidak ada pembesaran

Pembesaran Kelanjar getah bening: Tidak ada pembesaran

g. Dada/thorak : Simetris, tidak ada tarikan

dinding dada

h. Abdomen

Inspeksi

- Bentuk : Normal

- Tanda infeksi : Tidak ada

- Perdarahan : Tidak ada

- Kelainan Kongenita : Tidak ada

Palpasi

- Pembesaran Lien : Tidak ada pembesaran

- Pembesaran Hepar : Tidak ada pembesaran

Auskultasi : Tidak ada bising usus

Perkusi : Tidak kembung

11
i. Punggung : Normal, simetris

j. Genetalia Perempuan

Bentuk : Normal

Secret : Tidak ada

Kondisi labia : Baik

k. Anus : Tidak ada hemoroid

l. Ekstremitas

Gerakan ekstremitas : Simetris

Ekstremitas Atas

- Trauma Lahir : Tidak ada

- Warna : Merah muda

- Jumlah Jari : 10 jari

- Lain-lain : Tidak ada

Ekstremitas Bawah

- Trauma Lahir : Tidak ada

- Warna : Merah muda

- Jumlah Jari : 10 jari

12
- Lain-lain : Tidak ada

m. Kulit

Warna : Merah muda

Turgor : Baik

Tanda lahir : Tidak ada

Lain-lain : Tidak ada

Pemeriksaan Perkembangan

a. Observasi selama pemeriksaan

1) Cara berjalan : Normal, anak dapat berjalan dengan baik,

mampu menjaga keseimbangan tubuhnya saat berjalan tanpa

terjatuh

2) Penampilan wajah : Normal, wajah anak simetris, tidak

terlihat pucat dan penampilan anak sesuai dengan umurnya

3) Proporsi tubuh : Normal, dari hasil pemeriksaan

antopometri dengan menggunakan tabel z-score proporsi

tubuh anak dalam batas normal

4) Pandangan mata : Normal, tidak sayu, dan anak mampu

melakukan kontak mata dengan baik saat diajak berbicara

13
5) Komunikasi : Normal, anak mampu berinteraksi dan

merespon dengan baik

6) Cara bicara : Normal, akan tetapi belum banyak kata

yang diucapkan

7) Interaksi dengan lingkungan : Normal, anak mampu

bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, bermain

dengan tema sebayanya

8) Perilaku : Normal, anak mampu memahami dan

mengerjakan perintah yang sederhana

b. Hasil pemeriksaan/deteksi dini penyimpangan

1) Pemeriksaan KPSP :

Pada usia sebelumnya, balita An. D tidak pernah dilakukan

pemeriksaan perkembangan menggunakan KPSP An. D umur 15

bulan 9 hari baru kali ini dilakukan pemeriksaan perkembangan

menggunakan KPSP dan hasilnya normal sesuai dengan

umurnya yaitu terdapat 10 jawaban “Ya” dan tidak

terdapat jawaban “Tidak” artinya perkembangan anak normal

sesuai dengan umurnya atau tidak ada masalah ataupun

keterlambatan pada anak. Berikut tabel penilaian KPSP

14
2) Pemeriksaan TDD (Tes Daya Dengar)

Tes Daya Dengar Umur 12 - 24 bulan YA TIDAK

1. Pemeriksaan Tes Daya Dngar (TDD)Pada waktu bayi


sedang tidur kemudian anda berbicara atau membuat
kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau terbangun
dari tidurnya?
√ -

15
2. Pada waktu bayi tidur telentang dan anda duduk di dekat
kepala bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi,
kemudian anda bertepuk tangan dengan keras, apakah
bayi terkejut atau mengedipkan matanya atau
menengangkan tubuh sambil mengangkat kaki
tangannya ke atas? √ -

3. Apabila ada suara nyaring (missal suara batuk, salak


anjing, piring jatuh ke lantai dan lain-lain) apakah bayi
terkejut atau terlompat? √ -

4. Tanpa terlihat oleh anak, buat suara yang menarik


perhatian anak, apakah anak langsung mengetahui posisi
anda sebagai sumber suara yang berpindah-pindah? √ -

5. Ucapkan kata-kata yang mudah dan sederhana, dapatkah


anak menirukan anda?
√ -

Hasil interpretasi dari pemeriksaan pendengaran anak diatas umur 15

bulan 9 hari, yaitu terdapat 5 jawaban “Ya” dan tidak terdapat jawaban

“Tidak” artinya tidak ada kelainan atau masalah pada pendengaran anak.

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan

16
II. INTERPRESTASI DATA :

1. Diagnosa Kebidanan : An. D umur 15 bulan 9 hari jenis

kelamin perempuan Status Gizi Normal dan Perkembangan

Normal

Data Dasar :

DS :

a. Ibu mengatakan anaknya bernama An. D

b. Ibu mengatkan anaknya berumur 15 bulan 9 hari

c. Ibu mengatakan anaknya berjenis kelamin perempuan

d. Ibu mengatakan ingin mengetahui kondisi balitanya

e. Ibu mengatakan anaknya tidak ada keluhan

DO :

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Suhu : 36,7 C

d. Nadi/denyut jantung : 100 x/menit

e. Respirasi : 30 x/menit

f. BB : 8,6 kg, TB : 73 cm, LK : 45 cm, LILA : 15,5 cm

g. Pemeriksaan fisik : normal, tidak ada kelainan

h. Status gizi : Normal, indikator table Z-scores

BB/TB dalam ambang batas - 2SD s/d

2SD

17
i. Hasil pemeriksaan perkembangan :

1) KPSP : perkembangan anak normal sesuai dengan

usianya

2) TDD : perkembangan daya dengar balita normal

2. Masalah : Tidak ada

3. Kebutuhan : Tidak ada

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH

POTENSIAL

Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN

SEGERA

(MANDIRI,KOLABORASI,RUJUKAN)

Tidak ada

V. PERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH :

1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan bahwa anaknya dalam keadaan

baik dan sehat

2. Berikan KIE kepada orang tua balita tentang pertumbuhan dan

perkembangan pada balita

3. Lakukan evaluasi dari KIE tentang pertumbuhan dan

perkembangan pada balita

4. Beritahu ibu jadwal kunjungan ulang kedua selanjutnya

18
VI. PELAKSANAAN : Tanggal 01 April 2020, pukul : 10.00 WIB

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa anak dalam keadaan

baik dan sehat dengan hasil pemeriksaan fisik berupa

pemeriksaan umum, pemeriksaan antopometri, dan pemeriksaan

fisik secara sistematis tidak terdapat adanya masalah dan

semuanya dalam keadaan normal.

Berat badan : 8,6 kg

Tinggi badan : 73 cm

Suhu : 36,7 C

Nadi/denyut jantug : 100 x/menit

Respirasi : 30 x/menit

2. Memberikan ibu KIE tentang pertumbuhan dan perkembangan

pada balita

a. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan

dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel organ,

maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram,

pon, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulsng, dan

keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh)

(Sulistyawati, 2014). Perkembangan adalah bertambahnya

kemampuan atau fungsi semua sistem organ tubuh sebagai akibat

bertambahnya kematangan fungsi-fungsi sistem organ tubuh.

Proses perkembangan terjadi secara simultan dengan

19
pertumbuhan sehingga setiap pertumbuhan disertai dengan

perubahan fungsi. (Marmi dan Raharjo, 2015).

Kecerdasan pada setiap anak tidak sama perkembangannya.

Ada anak yang memiliki kepintaran disalah satu kecerdasan,

tetapi kurang pada kecerdasan yang lain. Mungkin saja seseorang

bagus dalam pemecahan masalah, namun disisi lain ia kurang

dalam bahasa, seperti gagap atau mengalami keterlambatan

bahasa lainnya. Penyebabnya beragam, antara lain kebiasaan

dilingkungan tumbuh kembang anak terutama dirumah. Anak

yang kurang diajak bicara dan kurang mendapat stimulus dalam

hal berbicara akan mengakibatkan kurang dalam kemampuan

bahasa.

b. Kebutuhan Dasar Tumbang Anak

Pola asuh anak sangat berpengaruh pada munculnya masalah

gizi pada anak. Pola asuh diantaranya kebutuhan dasar anak yang

terdiri dari asuh, asah, dan asih (Arifah, 2013). Secara umum

kebutuhan dasar tumbuh kembang anak digolongkan menjadi 3

kebutuhan dasar, yaitu:

1) Kebutuhan fisik-biomedik (Asuh)

Kebutuhan fisik dan biomedik meliputi pangan/gizi

merupakan kebutuhan terpenting, perawatan kesehatan dasar,

penimbangan, pengobatan dasar, pemukiman yang layak,

higiene perorangan, sanirasi lingkungan, kesegaran jasmani,

20
rekreasi (Titi dalam Deslidel, 2011).

2) Kebutuhan emosi / kasih sayang (Asih)

Kebutuhan emosi dan kasih sayang dapat berupa

hubungan yang erat, mesra, dan selaras antara anak terutama

pada kelahiran, adanya kontak fisik dan psikis sedini

mungkin, kekurangan kasih sayang ibu pada beberapa tahun

pertama kehidupan dapat berdampak negatif pada tumbuh

kembang anak baik fisik, mental maupun sosial emosi yang

disebut “Sindrom Depresi Maternal” (Titi dalam Deslide,

2011).

3) Kebutuhan stimulasi mental (Asah)

Stimulasi menjadi suatu kebutuhan penting bagi anak,

namun pemberian stimulasi juga harus memperhatikan waktu

yang tepat yaitu saat anak siap menerima stimulasi dari luar.

Saat anak siap menerima stimulasi dari luar maka fase ini

disebut periode kritis (Gunarsa, 2004 dalam Arifah, 2013).

c. Tahap Pertumbuhan dan Pekembangan Anak

Bahwa orang tua, pengasuh dan pendidik perlu

mengetahui tahapan perkembangan anak (anak didik),

apakah pendidik mencurigai anak didiknya mengalami

penyimpangan perkembangan atau terlambat berkembang

dibandingkan usianya maka dapat memberitahu orang tua

agar segera memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan

21
sehingga dapat ditanggulangi secara dini.

1) Tahap pertumbuhan

Tahapan pertumbuhan fisik anak menurut Sulistyawati

(2014) adalah sebagai berikut :

a) Tinggi badan

Rata-rata kenaikan tinggi badan anak pra

sekolah adalah 6-8 cm per tahun. Pada umur 13-15

tahun, terjadi pacu tumbuh (akselerasi) yang disebut

pacu tumbuh adolesens. Pacu tumbuh adolesens

pada anak laki-laki berbeda dengan

perempuan,seperti halnya berat badan. Rata-rata laju

tumbuh tinggi badan anak laki-laki 10,3 cm per

tahun sedangkan pada anak perempuan adalah 9 cm

per tahun.

b) Berat badan

Pada masa pra sekolah kenaikan berat badan rata-

rata 2 kg pertahun. Pertumbuhan konstan mulai

berakhir dan dimulai pre-adolescence griwth spurt

(pacu tumbuh pra-adolesens) dengan kenaikan berat

badan 3-3,5 kg per tahun kemudian dilanjutkan

dengan pre-adolescence griwth spurt (pacu tumbuh

pra-adolesesns). dibanding dengan laki-laki, pacu

tumbuh anak perempuan dimulai lebih cepat, yaitu

22
pada umur 8 tahun, sedangkan pada anak laki-laki

baru pada umur 8 tahun. Namun, pertumbuhan lebih

cepat berhenti dari pada anak laki-laki, anak

perempuam pada umur 18 tahun sudah tidak tumbuh

lagi, sedangkan pada anak laki-laki baru berhenti

pada umur 20 tahun.

c) Lingkar kepala

Pertumbuhan tulang kepala mengikuti

pertumbuhan otak, demikian pula sebaliknya.

Pertumbuhan otak yang tercepat terjadi pada

trimester ketiga kehamilan hingga 5-6 bulan pertama

setelah lahir. Pada masa ini, terjadi pembelahan sel-

sel otak yang sangat cepat, setelah itu pembelahan

melambat dan terjadi pembesaran otak saja.

(Sulistyawati, 2014).

2) Tahap Perkembangan

a) 12-59 bulan

(1) Berdiri tegak tanpa dibantu orang lain

(2) Bisa merespon petanyaan yang kita ajukan

(3) Mulai meniru gerakan dan perilaku lingkungan

(4) Mampu memindahkan dan meletakan barang

(5) Mampu minum menggunakan gelas

(6) Mampu menaiki tangga secara perlahan

23
(7) Mampu menendang bola

(8) Sudah memiliki + 50 kosakata dan dapat

menyebutkannya

(9) Mengenal dan mampu menyebutkan nama benda

disekitar dan nama tubuh serta mengulang-ulang

kata orang dewasa

(10) Bisa berlari-lari, melompat

(11) Sudah mampu berpakaian sendiri

(12) Sudah bisa makan menggunakan garpu dan

sendok sendiri

(13) Mampu memegang pensil

(14) Semakin banyak koskata yang dikuasainya

(15) Sudah mengerti apa yang didengarnya, namun

belum sepenuhnya mampu menyatakan perasaanya

(16) Sudah mampu berkata satu kalimat lengkap yang

terdiri dari 4 sampai 5 kata

(17) Sudah bisa bermain menyusun puzzle

d. Indikator Tumbuh Kembang Anak

1) Kondisi keluarga

Peran keluarga sangat penting dalam mendukung

pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak akan mewarisi

sifat-sifat khusus dari orang tuannya. Anak yang dilahirkan

dalam keluarga seniman akan memiliki bakat seni, anak yang

24
dilahirkan dalam keluarga terhormat akan handal dibidang

teknologi, anak yang dilahirkan dalam keluarga yang berjiwa

politik, cenderung akan memliki jiwa politik yang tinggi.

2) Nutrisi (gizi)

Anak yang memperoleh asupan makanan yang bergizi,

proses pertumbuhan dan perkembangannya lebih baik

dibandingkan anak kekurangan gizi.

3) Perubahan emosional

Emosi akan mnyebabkan produksi hormon adrenalin

meningkat. Akibatnya, produksi homon pertumbuhan yang

dihasilkan oleh kelenjar pituitari akan terhambat.

Pertumbuhan anak yang cenderung serius dengan emosi yang

labil akan terlambat dibandingkan dengan anak-anak yang

penuh keceriaan.

4) Jenis kelamin

Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat

dibanding anak perempuan pada usia 12-15 tahun, karena

jumlah tulang dan ototnya lebih banyak. Akan tetapi jenis

kelamin bagi anak 0-1 tahun belum menunjukan perbedaan

yang nyata karena sistem hormonalnya belum tumbuh

dengan baik.

5) Suku bangsa

Suku bangsa akan mempengaruhi variasi ukuran tubuh

25
individu. Anak-ana di Amerika lebih besar dan tinggi

dibandingkan dengan anak-anak di Indonesi. Fisik anak kulit

hitam lebih kuat dibandingkan dengan anak yang kulit putih

6) Intelegensi

Anak-anak dan intelegensi tinggi cenderung memiliki

tubuh lebih tinggi dan berat badan yang lebih besar

dibandingkan anak-anak yang memiliki intelegensi rendah.

7) Status sosial ekonomi

Tubuh anak yang dibesarkan dalam kondisi sosial

ekonomi yang kurang, cenderung akan lebih kecil

dibandingan anak-anak yang kondisi ekonominya cukup

terjamin.

8) Tingkat kesehatan

Anak yang dibesarkan dengan tingkat kesehatan yang

baik dan jarang sakit akan tumbuh lebih baik dibandingkan

yang sering sakit-sakitan.

9) Fungsi kelenjar hormon thyroxin

Jika fungsi kelenjar hormon normal, maka pertumbuhan

anak akan normal. Jika individu mengalami kekurangan

(defisiensi) hormon thyroxin akan menyebabkan kekerdilan

(kreatisme). Selanjutnya jika kelebihan hormon akan

bertubuh raksasa (gigantisme).

10) Keadaan dalam kandungan ibu

26
Jika ibu hamil merokok, selalu stress ataupun asupan gizi

janin kurang akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan

anak, khususnya pada tahun-tahun pertama pertumbuhannya.

11) Postur badaan

Postur tubuh manusia berdasarkan berat badan dan tinggi

nya diklarifikasikan dalam 3 kelompok, yaitu ectomorphic

atau tinggi besar (contohnya bangsa Eropa), mesomorphic

atau sedang-sedang saja (contohnya bangsa Indonesia),

endomorphic atau pendek kecil (contoh bangsa Jepang).

Anak mesomorphic lebih besar dibandingkan endomorphic

dan ectomorphic karena tubuhnya lebih besar dan lebih

tinggi.

3. Melakukan evaluasi dari KIE yang telah diberikan dengan

memberikan beberapa pertanyaan tentang pertumbuhan dan

perkembangan pada balita.

4. Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang kedua selanjutnya

dirumah.

VII. EVALUASI : Tanggal 01 April 2020, pukul : 10.45 WIB

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan bahwa ankanya

dalam keadaan sehat dan normal.

2. Ibu sudah diberikan KIE tentang pertumbuhan dan perkembangan

pada balita dan ibu sudah mengetahui tentang pertumbuhan dan

perkembangan yang baik pada anaknya.

27
3. Ibu dapat menjawab beberapa pertanyaan mengenai pertumbuhan

dan perkembangan yang baik pada anaknya.

4. Ibu bersedia dilakukan kunjungan ulang kedua selanjutnya

dirumah

28
DATA PERKEMBANGAN 1

Tanggal : 02 April 2020 Pukul : 09.00 WIB

Tempat : Rumah Klien ( Kunjungan ke-2)

A. Subyektif :

a. Ibu mengatakan anaknya dalam keadaan sehat

b. Ibu mengatakan tidak ada keluhan

c. Ibu mengatakan anaknya tadi malam tidur dengan lelap

d. Ibu mengatakan tadi pagi anaknya sudah sarapan dengan nasi

bubur kasar, sayur bayam, ikan rebus dengan porsi 1/2 piring

e. Ibu mengatakan anaknya sudah BAK 2x dipagi hari dan

belum BAB

f. Ibu mengatakan anaknya sudah selesai mandi

B. Obyektif :

KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

Nadi : 100 x/menit

R : 31 x/menit

29
Suhu : 36,5  C

BB : 8,6 kg

TB : 73 CM

Status gizi : Normal, , indikator table Z-scores

BB/TB dalam ambang batas - 2 SD s/d 2 SD

1. Riwayat pemeriksaan fisik tanggal 01 April 2020

2. Riwayat pemeriksaan perkembangan tanggal 01 April 2020

a. KPSP : perkembangan balita normal sesuai dengan usianya.

b. TDD : perkembangan daya dengar balita normal

C. Assesment

a. Diagnosa : An. D umur 15 bulan 9 hari status gizi normal dan

perkembangan normal

b. Masalah : tidak ada

c. Kebutuhan : tidak ada

d. Identifikasi masalah dan diagnosa potensial : tidak ada

e. Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera : tidak ada

D. Planning

30
1. P : Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan berupa KU

dan TTV kepada anaknya bahwa anaknya dalam keadaan baik dan sehat.

E : Ibu sudah mengetahui kondisi anaknya dalam keadaan baik dan sehat.

2. P : Memberikan KIE kepada ibu tentang gizi seimbang pada balita

1. Pengertian Gizi Pada Balita

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,

penyimpangan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak

digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi

normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi (Proverawati dan

Wati, 2011).

2. Prinsip gizi bagi balita

Proverawati dan Wati (2011) menjelaskan bahwa secara harfiah,

balita atau anak bawah lima tahun adalah anak usia kurang dari lima

tahun sehingga usia satu tahun juga termasuk dalam golongan ini.

Namun, karena faal (kerja alat tubuh semestinya) bayi dibawah usia satu

tahun berbeda dengan anak usia diatas satu tahun, banyak ilmuan yang

membedakannya. Anak usia 12-59 bulan dapat pula dikatakan mulai

disapih atau selepas menyusui sampai dengan pra sekolah. Sesuai

dengan pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasaannya, faal

tubuhnya juga mulai berkembang sehingga jenis makanan dan cara

pemberiaanya juga harus disesuaikan dengan keadaannya.

31
Balita sering disebut sebagai konsumen pasif, sedangkan usia pra

sekolah lebih dikenal dengan konsemen aktif. Anak dibawah lima tahun

merupakan kelompok yang menunjukan pertumbuhan badan yang pesat

namun kelompok ini merupakan kelompok tersering yan menderita

kekurangan gizi.

3. Masalah Gizi Pada Balita

1) Kurang Energi Protein (KEP)

KEP (Kurang Energi Protein) adalah suatu keadaan dimana

rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari

sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG). Anak disebut

KEP apabila berat badannya kurang dari 80% indeks berat badan

menurut usia (BB/U) baku WHO-NCHS. KEP atau Protein Energy

Malnutrition dapat diartikan sebagai salah satu penyakit gangguan gizi

yang penting dimana pada penyakit KEP ditemukan berbagai macam

keadaan patologis yang disebabkan oleh kekurangan energi maupun

protein dalam proporsi yang bermacam-macam. Kurangnya zat gizi

makro (Energi dan Protein) pada balita bisa menyebabkan KEP. Berikut

ini sebab-sebab kurangnya asupan energi dan protein :

a. Makanan yang tersedia kurang mengandung energi

b. Nafsu makan anak terganggu sehingga tidak mau makan.

c. Gangguan dalam saluran pencernaan sehingga penyerapan sari

makanan dalam usus terganggu

d. Kebutuhan yang meningkat, misalnya karena penyakit infeksi

32
yang tidak diimbangi dengan asupan yang memadai.

2) Obesitas

Anak akan mengalami berat badan berlebih (overweight) dan

kelebihan lemak dalam tubuh (obesitas) apabila selalu makan dalam

porsi besar dan tidak diimbangi dengan aktivitas yang seimbang.

Dampak obesitas pada anak memiliki faktor risiko penyakit

kardiovaskuler, seperti : hiperlipidemia (tingginya kadar kolesterol dan

lemak dalam darah), hipertensi, hyperinsulinemia, gangguan

pernafasan, dan komplikasi ortopedik (tulang). Apalagi bila hal ini tidak

teratasi, berat badan berlebih (obesitas) akan berlanjut sampai anak

beranjak remaja dan dewasa.

a. Anak yang setiap menangis sejak bayi diberi susu botol

b. Bayi yang terlalu dini diperkenalkan dengan makanan padat

c. Anak dari ibu yang terlalu takut anaknya kekurangan gizi

d. Anak yang selalu mendapat hadiah cookie atau gula-gula jika ia

berbuat sesuai dengan keinginan orang tua

e. Anak yang malas untuk beraktivitas fisik

Upaya agar anak terhindar dari obesitas yakni kuncinya ada pada

keluarga. Ada banyak cara untuk mengendalikan kegemukannya :

1. Orangtua perlu melakukan pencegahan seperti mengendalikan

pola makan anak agar tetap seimbang. Awasi kebiasaan

makannya, jangan berikan makanan yang kandungan lemaknya

tinggi.

33
2. Perbanyak makan sayuran setiap makan. Jangan banyak diberikan

masakan yang mengandung banyak lemak seperti santan yang

terlalu kental.

3. Selain itu memberikan cemilan yang sehat seperti buah-buahan.

4. Jangan terlalu banyak memberikan makanan dan minuman manis,

karena itu adalah sumber kalori yang dapat meningkatkan berat

badan.

5. Upayakan melibatkan anak pada aktivitas yang bisa

mengeluarkan energinya, terutama di luar ruangan seperti lari,

berenang, atau bermain bola, dan lain-lain

4. Kebutuhan gizi balita

Untuk pertumbuhan dan perkembangan, balita memerlukan enam

zat gizi utama, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan

air. Zat gizi tersebut dapat diperoleh dari makanan yang dikomsumsi

sehari-hari. Agar balita dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,

maka makanan yang dimakannya tidak boleh sekedar mengenyangkan

perut saja. Makanan yang dikonsumsi balita seharusnya :

a. Beragam jenisnya

b. Jumlah atau porsinya cukup (tidak kurang atau berlebihan)

c. Higenis dan aman (bersih dari kotoran bibit penyakit serta tidak

mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi

kesehatan)

d. Makan dilakukan secara teratur

34
e. Makan dilakukan dengan cara yang baik dan benar

Keenam zat gizi utama digunakan oleh tubuh anak menurut

Proverawati da Wati (2011) adalah sebagai berikut :

1) Menghasilkan tenaga yang digunakan oleh anak untuk

melakukan berbagi kegiatan seperti belajar, bermain,

berolahraga, dan aktivitas lain (disebut zat tenaga). Zat

makan yang merupakan sumebr tenaga utama adalah

karbohidrat dan lemak. Makanan yang banyak mengandung

karbohidrat adalah beras, jagung, singkong, ubi jalar, kentang

talas, gandum dan sagu. Makanan yang banyak mengandung

lemak adalah lemak hewan (gajih), mentega, minyak goreng,

kelapa, dan keju.

2) Membangun jaringan tubuh dan mengganti jaringan tubuh

yang rusak (disebut zat pembangun). Zat makanan yang

merupakan zat pembangun adalah protein. Makanan yang

banyak mengandung protein yaitu tempe, telur, oncom, tahu,

kacang-kacangan, ikan, udang dan kerang.

3) Mengatur kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam tubuh

(disebut zat pembangun). Zat makanan yang meruoakan zat

pembangun yaitu vitamin, mineral, dan air. Makanan yang

banyak mengandung vitamin, mineral dan air adalah sayur-

sayuran dan buah-buahan.

5. Menu Seimbang Untuk Balita

35
Merupakan kombinasi dari berbagai bahan berikut:

a. Karbohidrat: Seperti nasi, roti, sereal, kentang, atau mi.

Kenalkan beragam karbohidrat secara bergantian. Selain sebagai

menu utama, karbohidrat bisa diolah sebagai makanan selingan

atau bekal sekolah seperti puding roti atau donat kentang yang

lezat.

b. Buah dan sayur: Seperti pisang, pepaya, jeruk, tomat, dan wortel.

Jenis sayuran beragam mengandung zat gizi berbeda. Berikan

setiap hari baik dalam bentuk segar atau diolah menjadi jus.

c. Susu dan produk olahannya: Seperti susu pertumbuhan, keju

dan yoghurt.

Pastikan balita Ibu mendapatkan asupan kalsium yang cukup dari

konsumsi susunya.

d. Protein: Seperti ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan.

Tunda pemberiannya bila timbul alergi atau ganti dengan sumber

protein lain. Untuk vegetarian, gabungkan konsumsi susu dengan

minuman berkadar vitamin C tinggi untuk membantu penyerapan

zat besi.

e. Lemak: Seperti yang terdapat dalam minyak, santan, mentega,

roti, dan kue juga mengandung omega 3 dan 6 yang penting untuk

perkembangan otak.

36
E : Ibu sudah mengtahui tetang gizi balita da apa saja makanan yang baik

dan sehat untuk anakanya serta dapat menjawab beberapa pertanyaan

dengan benar.

3. P : Memberikan ibu KIE tentang perawatan sehari-hari pada balita

1. Kebersihan anak

Kemenkes RI (2015) menjelaskan kebersihan anak meliputi:

a) Mandi dengan sabun dan air bersih 2 kali sehari.

b) Cuci rambut dengan sampo 3 kali seminggu.

c) Cuci tangan dan kaki dengan sabun setiap habis bermain.

d) Ganti pakaian dan pakaian dalam setelah mandi, setelah main dan

jika basah atau kotor.

e) Gunting kuku tangan dan kaki secara teratur dan jaga kebersihan.

f) Ajari buang air besar dan kecil di WC.

g) Jaga kebersihan pakaian, mainan dan tempat tidur.

h) Jaga kebersihan perlengkapan makan dan minum.

2. Perawatan gigi

Kemenkes RI (2015) menjelaskan perawatan gigi pada anak

meliputi:

a) Setelah tumbuh gigi lebih banyak, gosok giginya setelah sarapan

37
dan sebelum tidur dengan sikat gigi kecil khusus yang berbulu

lembut, pakai pasta gigi yang mengandung flour. Untuk anak usia

2 - 6 tahun, pasta giginya seukuran 1 biji kacang polong.

b) Ajari anak untuk menggosok giginya sendiri secara teratur selama

2 menit dampingi anak menggosok gigi sampai anak usia 8 tahun.

c) Jangan biasakan anak minum susu dengan botol sambil tiduran.

d) Jangan membiasakan anak melakukan kebiasaan menghisap ibu

jari atau dot (mengempeng).

e) Hindari anak dari makanan manis yang bersifat lengket.

f) Periksakan gigi anak seara rutin 3 - 6 bulan sekali ke dokter

gigi atau perawat gigi, di puskesmas atau fasilitas kesehatan

lainnya.

g) Cara mnyikat gigi anak dengan benar sebagai berikut:

1. Awali penyikat gigi pada seluruh permukaan kunyah gigi atas

dan bawah dengan gerakan lurus kearah depan dan belakang

(maju mundur).

2. Selanjutnya sikatlah permukaan luar gigi (yang menghadap

ke pipi dan bibir), letakkan bulu sikat di daerah batas gusi dan

gigi, lalu lakukan gerakan memutar (sirkuler) mulai dari sisi

belakang kiri sampai ke sisi belakang kanan.

3. Selanjutnya sikat permukaan dalam gigi (yang menghadap ke

38
langit-langit dan lidah) atas dan bawah, dengan gerakan maju

mundur.

3. Kebersihan lingkungan

Menjaga kebersihan lingkungan anak meliputi:

a) Jauhkan anak dari asap rokok, asap dapur, asap sampah dan polusi

kendaraan bermotor.

b) Bersihkan rumah, sekitar rumah dan lingkungan bermain anak

dari debu dan sampah.

c) Bersihkan bak penampungan air dan tutup untuk menghindari

berkembangbiaknya jentik nyamuk.

d) Sebaiknya anak tidur terlindung kelambu untuk menghindari

gigitan nyamuk.

e) Di daerah endemis malaria, anak harus tidur dalam kelambu

berinsektisida.

4. Hindari anak dari bahaya

Kemenkes RI (2015) menjelaskan cara menghindari anak dari

bahaya adalah sebagai berikut:

a) Hindari anak dari benda-benda yang disangka makanan /

minuman, seperti: obat-obatan, racun tikus, racun serangga,

minyak tanah, sabun / detergen.

39
b) Hindari anak dari benda panas, seperti: setrika, termos air panas,

tempat pembakaran sampah.

c) Hindari anak dari benda berbahaya, seperti: pisau, gunting,

tempat colokan listrik.

d) Untuk menghindari anak dari tenggelam dan kecelakaan lalu

lintas, jangan biarkan anak berada di dekat sumur, kolam, sungai

dan jalan raya tanpa pengawasan orang dewasa.

5. Perawatan anak sakit

a) Obat yang harus disediakan

Obat yang harus disediakan meliputi oralit untuk diare, providon

lodine untuk luka, dan paracetamol untuk demam

b) Batuk

Tindakan yang dilakukan apabila anak batuk, yaitu:

(1) Beri ASI lebih sering.

(2) Beri minum air matang lebih banyak.

(3) Jika umurnya di atas 1 tahun, beri kecap manis atau madu,

dicampur air jeruk nipis sebagai pelega tenggorokan.

(4) Jauhkan dari asap rokok, asap dapur, asap sampah, polusi

kendaraan bermotor dan debu.

40
6. Diare / mencret

Tindakan yang harus dilakukan apabila anak diare adalah:

a) Jika anak masih menyusu, terus berikan ASI dan MP-ASI.

b) Berikan segera ½ - 1 gelas cairan oralit setiap anak buang air

besar, jika tidak ada oralit, berikan air matang, kuah sayur bening

dan air tajin.

c) Pemberian zinc setiap hari selama 10 hari berturut-turut untuk

anak 6 bulan - 5 tahun 1 kali 1 tablet

d) Beri MP-ASI atau makan seperti biasa.

e) Jangan beri obat apapun kecuali dari petugas kesehatan.

Segera bawa anak ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan

perawatan yang tepat, jika ditemukan salah satu atau lebih

diantaranya: timbul demam, ada darah dalam tinja, diare makin

parah, muntah terus-menerus, anak terlihat sangat haus, anak

tidak mau makan dan minum, serta diare berulang-ulang.

7. Demam

Tindakan yang harus dilakukan apabila anak demam adalah

a) Jika masih menyusu, berikan ASI lebih sering.

b) Beri minum lebih sering dan lebih banyak.

41
c) Jangan diselimuti atau diberi baju tebal.

d) Kompress dengan air biasa atau air hangat.

e) Jangan kompres dengan air dingin karena anak bisa menggigil.

f) Jika demam tinggi, beri obat penurun panas sesuai dosis.

g) Untuk daerah endemis malaria, balita harus tidur dalam

kelambu anti nyamuk (mengandung insektisida).

Segera bawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan jika:

a) Demam disertai kejang.

b) Demam tidak turun dalam 2 hari.

c) Demam disertai bintik-bintik merah, pendarahan hidung,

dan atau buang air besar berwarna hitam.

8. Luka dan koreng

a) Luka : Tindakan yang dilakukan bila anak luka adalah cuci luka

dengan air bersih yang mengalir.

b) Koreng : Periksa ke fasilitas pelayanan kesehatan. Bawa anak ke

fasilitas pelayanan kesehatan jika luka bernanah atau berbau.

E : Ibu sudah mengtahui tetang KIE perawatan sehari-hari pada balita

serta dapat menjawab beberapa pertanyaan dengan benar.

P : Memberikan evidance based pijat balita setelah mandi

42
1. Pengertian Pijat

Massage adalah suatu sentuhan yang diberikan pada jaringan

lunak yang memberi banyak manfaat bagi anak maupun orang tua.

Pijat bayi sebenarnya merupakan suatu bentuk terapi sentuhan (touch

therapy) yang sangat bermanfaat baik bagi bayi maupun orang tuanya.

Sentuhan atau pijatan pada bayi dapat merangsang produksi ASI,

meningkatkan nafsu makan dan berat badannya. Tindakan ini juga

akan mempererat tali kasih orang tua dan anak, serta menjadi dasar

positif bagi pertumbuhan emosi dan fisik bayi. Sentuhan alamiah pada

bayi sesungguhnya sama artinya dengan tindakan mengurut atau

memijat. Kalau tindakan ini dilakukan secara teratur dan sesuai

dengan tata cara dan teknik pemijatan bayi, ia bisa menjadi terapi

untuk mendapatkan banyak manfaat buat si bayi yang anda cintai.

2. Manfaat pijat balita

a. Sirkulasi darah jadi lancar.

b. Terapi sentuhan (pijat) bisa memberikan efek positif secara fisik,

antara lain kenaikan berat badan bayi dan peningkatan produksi

Air Susu Ibu (ASI).

c. Mengoptimalkan proses pertumbuhan.

d. Meningkatan daya tahan tubuh.

e. Membantu otak melepaskan hormone yang membuat bayi

menjadi relaks dan nyaman.

43
f. Mengurangi kerewelan bayi, biasanya bayi yang sering dipijat

akan mudah tidur lelap.

g. Mempererat ikatan batin dan emosional antara orang tua dan bayi.

h. Untuk kasus tertentu, pijat bayi juga dapat memberikan manfaat

tambahan. Bagi pasangan yang masih remaja (teenage parents),

pijat bayi mendongkrak rasa percaya diri dan rasa penerimaan

atas keadaannya menjadi orang tua.

i. Terhadap perkembangan emosi anak, sentuhan orang tua

merupakan dasar perkembangan komunikasi, yang akan

memupuk cinta kasih timbal-balik, dan menjadi penentu bagi

anak untuk menjadi anak yang berbudi pekerti dan percaya diri.

Lagi pula ia akan merasa aman karena merasa yakin memiliki

kasih sayang dan perlindungan dari orang tua.

3. Waktu yang tepat dilakukan pemijatan

Pemijatan dapat dilakukan pada bayi usia 0-12 bulan. Untuk bayi

yang berusia dibawah 7 bulan, pemijatan dapat dilakukan setiap hari.

Waktu pemijatannya sebaiknya dilakukan 2 kali sehari yaitu :

a. Pagi hari, pada saat orang tua dan anak siap untuk memulai hari

baru

b. Malam hari, sebelum tidur.

4. Hal perlu diperhatikan

a. Memijat bayi langsung setelah selesai makan.

44
b. Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan.

c. Memijat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat.

d. Memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat.

e. Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi

5. Urutan pemijatan

a. Kaki

1) Perahan cara India

Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti memegang

pemukul soft ball

Gerakkan tangan ke bawah secara bergantian, seperti

memerah susu

2) Peras & putar

Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua tangan

secara bersamaan

Peras & putar kaki bayi dengan lembut dimulai dari

pangkal paha ke arah mata kaki

3) Telapak kaki

Urutlah telapak kaki dengan kedua ibu jari secara bergantian,

dimulai dari tumit kaki menuju jari-jari di seluruh telapak

kaki

4) Tarikan lembut jari

Pijatlah jari-jarinya satu persatu dengan gerakan memutar

menjauhi telapak kaki, diakhiri dengan tarikan kasih yang

45
lembut pada tiap ujung jari

Dengan mempergunakan sisi dari jari telunjuk, pijat telapak

kaki mulai dari batas jari-jari ke arah tumit, kemudian ulangi

lagi dari perbatasan jari ke arah tumit dengan jari tangan lain

regangkan dengan lembut punggung kaki pada daerah

pangkal kaki ke arah tumit.

5) Titik tekanan

Tekan-tekanlah kedua ibu jari secara bersamaan di seluruh

permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari.

6) Punggung kaki

Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara bergantian

pijatlah punggung kaki dari pergelangan kaki ke arah jari-

jari secara bergantian.

7) Peras & putar pergelangan kaki

Buatlah gerakan seperti memeras dengan mempergunakan

ibu jari & jari-jari lainnya di pergelangan kaki bayi.

8) Perahan cara swedia

Peganglah pergelangan kaki bayi,gerakkan tangan anda

secara bergantian dari pergelangan kaki ke pangkal paha.

9) Gerakan menggulung dan gerakan akhir

Pegang pangkal paha dengan kedua tangan anda, buatlah

gerakan menggulung dari pangkal paha menuju pergelangan

46
kaki. Setelah gerakan a s/d k dilakukan pada kaki kanan &

kiri rapatkan kedua kaki bayi letakkan kedua tangan anda

secara bersamaan pada pantat pangkal paha Usap kedua kaki

bayi dengan tekanan lembut dari paha ke arah pergelangan

kaki. Ini merupakan gerakan akhir bagian kaki

b. Perut

Catatan : hindari pemijatan pada tulang rusuk atau ujung tulang

rusuk

1) Mengayuh sepeda

Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti mengayuh

pedal sepeda, dari atas ke bawah perut, bergantian dengan

tangan kanan & kiri.

2) Mengayuh sepeda dengan kaki diangkat

Angkat kedua kaki bayi dengan salah satu tangan dengan

tangan yang lain, pijat perut bayi dari perut bagian atas

sampai ke jari-jari kaki.

3) Ibu jari ke samping

Letakkan kedua ibu jari di samping kanan & kiri pusar perut

gerakkan kedua ibu jari ke arah tepi perut kanan & kiri

4) Bulan-matahari

Buat lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan kiri mulai

dari perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas,

kemudian kembali ke daerah kanan bawah (seolah

47
membentuk gambar matahari {M}) beberapa kali. Gunakan

tangan kanan untuk mambuat gerakan setengah lingkaran

mulai dari bagian bawah perut bayi sampai bagian kiri perut

bayi (seolah membentuk

”I”, pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke uk

gambar bulan {B}. Lakukan kedua gerakan ini secara

bersama-sama. Tangan kiri selalu membuat bulatan penuh

(matahari), sedangkan tangan kanan akan membuat gerakan

setengah lingkaran (bulan).

Gerakan I Love You bawah dengan menggunakan jari-jari

tangan kanan membentuk huruf”I”

”LOVE”, pijatlah perut bayi membentuk huruf ”L” terbalik,

mulai dari kanan atas ke kiri atas, kemudian dari kiri atas ke

kiri bawah

”YOU”, pijatlah perut bayi membentuk huruf ”U” terbalik,

mulai dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas,

kemudian ke kiri, ke bawah, & berakhir di perut kiri bawah.

5) Gelembung atau jari-jari berjalan

Letakkan ujung jari-jari satu tangan pada perut bayi bagian

kanan, gerakkan jari-jari anda pada perut bayi dari bagian

kanan ke bagian kiri guna mengeluarkan gelembung-

gelembung udara.

c. Dada

48
1) Jantung besar

Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan

meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak tangan anda

ditengah dada/ulu hati, buat gerakan ke atas sampai di

bawah leher, kemudian ke samping di atas tulang selangka,

lalu ke bawah membentuk bentuk jantung dan kembali ke

ulu hati.

2) Kupu-kupu

Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran kupu-kupu

dimulai dengan tangan kanan membuat gerakan memijat

menyilang dari tengah dada/ulu hati kea rah bahu kanan, &

kembali ke ulu hati. Gerakkan tangan kiri anda ke bahu kiri

dan kembali ke ulu hati

d. Tangan

1) Memijat ketiak

Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas

kebawah. Perlu diingat, kalau terdapat pembengkakan

kelenjar di daerah ketiak, sebaiknya gerakan ini tidak

dilakukan.

2) Perahan cara India

Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan kanan

seperti memegang pemukul soft ball, tangan kiri memegang

49
pergelangan tangan bayi. Gerakkan tangan kanan mulai dari

bagian pundak kearah pergelangan tangan, kemudian

gerakkan tangan kiri dari pundak kearah pergelangan tangan.

Demikian seterusnya, gerakkan tangan kanan & kiri ke

bawah secara bergantian & berulang-ulang seolah memeras

susu sapi.

3) Peras dan putar

Peras dan putar lengan bayi dengan lembut mulai dari

pundak kepergelangan tangan.

4) Membuka tangan

Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari pergelangan

tangan kearah jari-jari.

5) Putar jari-jari

Pijat lembut jari bayi satu persatu menuju ke arah ujung jari

dengan gerakan memutar. Akhirilah gerakan ini dengan

tarikan lembut pada tiap ujung jari.

6) Punggung tangan

Letakkan tangan bayi di antara kedua tangan anda. Usap

punggung tangannya dari pergelangan tangan ke arah jari-

jari dengan lembut.

7) Peras dan putar pergelangan tangan

Peraslah sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan

50
jari telunjuk.

8) Perahan cara swedia

Gerakan tangan kanan & kiri anda secara bergantian mulai

dari pergelangan tangan kanan bayi kearah pundak.

Lanjutkan dengan pijatan dari pergelangan kiri bayi ke arah

pundak.

9) Gerakan menggulung

Peganglah lengan bayi bagian atas/bahu dengan kedua

telapak tangan. Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal

lengan menuju kearah pergelangan tangan/jari-jari.

e. Muka
Umumnya tidak diperlukan minyak untuk daerah muka

1) Dahi : menyetrika dahi

Letakkan jari-jari kedua tangan anda pada pertengahan dahi.

Tekankan jari-jari anda dengan lembut mulai dari tengah

dahi keluar ke samping kanan & kiri seolah menyetrika dahi

atau membuka lembaran buku. Gerakan ke bawah ke daerah

peilpis, buatlah lingkaranlingkaran kecil di daerah pelipis,

kemudian gerakkan ke dalam melalui daerah pipi di bawah

mata.

2) Alis : menyetrika alis

Letakkan kedua ibu jari anda di antara kedua alis

mata.Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut

51
pada alis mata & di atas kelopak mata, mulai dari tengah ke

samping seolah menyetrika alis.

3) Hidung : Senyum I

Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis.

Tekankan ibu jari anda dari pertengahan kedua alis turun

melalui tepi hidung ke arah pipi dengan membuat gerakan ke

samping dan ke atas seolah membuat bayi tersenyum.

4) Mulut bagian atas : Senyum II

Letakkan kedua ibu jari anda di atas mulut di bawah sekat

hidung. Gerakkan kedua ibu jari anda dari tengah ke samping

& ke atas ke daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum.

5) Mulut bagian bawah : Senyum III

Letakkan kedua ibu jari anda ditengah dagu. Tekankan

kedua ibu jari pada dagudengan gerakan dari tengah ke

samping, kemudian ke atas kea rah pipi seolah membuat bayi

tersenyum

6) Lingkaran kecil di rahang

Dengan jari kedua tangan, buatlah lingkaran-lingkaran kecil

di daerah rahang bayi.

f. Punggung

1) Gerakan maju mundur (kursi goyang.

Tengkurapkan bayi melintang di depan anda dengan kepala

di sebelah kiri & kaki di sebelah kanan anda. Pijatlah

52
sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju mundur

menggunakan kedua telapak tangan, dari bawah leher sampai

ke pantat bayi, lalu kembali lagi ke leher.

2) Gerakan menyetrika

Pegang pantat bayi dengan tangan kanan. Dengan tangan kiri,

pijatlah mulai dari leher ke bawah sampai bertemu dengan

tangan kanan yang menahan pantat bayi seolah menyetrika

punggung.

3) Gerakan menyetrika & mengangkat

Ulangi gerakan menyetrika punggung, hanya kali ini tangan

kanan memegang kaki bayi & gerakan dilanjutkan sampai ke

tumit kaki bayi.

4) Gerakan melingkar

Dengan jari-jari kedua tangan anda, buatlah gerakan-gerakan

melingkar kecil-kecil mulai dari batas tengkuk turun ke

bawah di sebelah kanan & kiri tulang punggung sampai di

daerah pantat. Mulai dengan lingkaran-lingkaran kecil di

daerah leher, kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah

pantat.

5) Gerakan menggaruk

Tekankan dengan lembut kelima jari-jari tangan

g. Relaksasi & Peregangan Lembut

53
1) Relaksasi

Membuat goyangan-goyangan ringan, tepukan-tepukan halus

dan melambung- lambungkan secara lembut.

2) Peregangan Lembut

a) Tangan disilangkan

Pegang kedua pergelangan tangan bayi & silangkan

keduanya di dada. Luruskan kembali kedua tangan bayi

ke samping.

b) Membentuk diagonal tangan-kaki

Pertemukan ujung kaki kanan dan ujung tangan kiri bayi

di atas tubuh bayi sehingga membentuk garis diagonal.

Selanjutnya, tarik kembali kaki kanan dan tangan kiri

bayi ke posisi semula. Pertemukan ujung kaki kiri

dengan ujung tangan kanan di atas tubuh bayi.

Selanjutnya, tarik kembali tangan & kaki bayi ke posisi

semula.

c) Menyilangkan kaki

Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi, lalu

silangkan ke atas. Buatlah silangan sehingga mata kaki

kanan luar bertemu mata kaki kiri dalam. Setelah itu,

kembalikan posisi kaki pada posisi semula. Pegang

kedua pergelangan kaki bayi & silangkan kedua kakinya

ke atas sehingga mata kaki kanan dalam bertemu dengan

54
mata kaki kiri

d) Menekuk kaki

Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi dalam

posisi kaki lurus, lalu tekuk lutut kaki perlahan menuju

ke arah perut.

e) Menekuk kaki bergantian

Gerakannya sama seperti menekuk kaki, tetapi dengan

mempergunakan kaki secara bergantian.

E : Evidance based pijat balita sudah diberikan pada An. D dan ibu sudah

paham dan bisa melakukannya sesuai yang diajarkan.

P : Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang ke-3 selanjutnya

E : Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan ulang selanjutnya

DATA PERKEMBANGAN 2

Tanggal : 09 April 2020 Pukul : 09.30 WIB

Tempat : Rumah Klien ( Knjungan hari ke-7)

55
A. Subyektif :

1. Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada anaknya

2. Ibu mengatakan anaknya terlihat ceria pagi ini

3. Ibu mengatakan anaknya sudah sarapan tadi pagi dengan nasi bubur kasar,

ikan goreng, dan sayur serta minum 1 gelas air

4. Ibu mengatakan anaknya tidur dengan cukup dan pulas tadi malam

5. Ibu mengatakan anaknya sudah mandi, BAK 2x warna kuning jernih,

konsistensi cair dan sudah BAB 1x warna kecoklatan, konsistensi lunak

B. Obyektif :

KU : baik

Kesadaran : composmentis

Nadi : 104 x/menit

R : 33 x/menit

Suhu : 36,5 oC

1. Riwayat pertumbuhan balita tanggal 01-02 April 2020 ; Normal

BB : 8,6 x/menit

TB : 73 cm

56
LK : 45 cm

Status gizi : Normal, indikator table Z-scores

BB/TB dalam ambang batas - 2SD s/d

2SD

2. Riwayat pemeriksaan perkembangan tanggal 01 April 2020

a. KPSP : perkembangan balita normal sesuai dengan usianya

b. TDD : perkembangan daya dengar balita normal

C. Assesment :

1. Diagnosa : An. D umur 15 bulan 9 hari status gizi normal dan

perkembangan normal

2. Masalah : tidak ada

3. Kebutuhan : tidak ada

4. Identifikasi masalah atau diagnosa potensial : tidak ada

5. Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera : tidak ada

D. Planning :

1. P : Memberikan evidance based pijat balita setalah mandi

1. Urutan pemijatan

a. Kaki

57
1) Perahan cara India

Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti memegang

pemukul soft ball. Gerakkan tangan ke bawah secara bergantian,

seperti memerah susu

2) Peras & putar

Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua tangan secara

bersamaan

Peras & putar kaki bayi dengan lembut dimulai dari pangkal paha

ke arah mata kaki

3) Telapak kaki

Urutlah telapak kaki dengan kedua ibu jari secara bergantian,

dimulai dari tumit kaki menuju jari-jari di seluruh telapak kaki

4) Tarikan lembut jari

Pijatlah jari-jarinya satu persatu dengan gerakan memutar

menjauhi telapak kaki, diakhiri dengan tarikan kasih yang lembut

pada tiap ujung jari. Dengan mempergunakan sisi dari jari

telunjuk, pijat telapak kaki mulai dari batas jari-jari ke arah tumit,

kemudian ulangi lagi dari perbatasan jari ke arah tumit dengan jari

tangan lain regangkan dengan lembut punggung kaki pada daerah

pangkal kaki ke arah tumit.

5) Titik tekanan

Tekan-tekanlah kedua ibu jari secara bersamaan di seluruh

58
permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari.

6) Punggung kaki

Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara bergantian pijatlah

punggung kaki dari pergelangan kaki ke arah jari-jari secara

bergantian.

7) Peras & putar pergelangan kaki

Buatlah gerakan seperti memeras dengan mempergunakan

ibu jari & jari-jari lainnya di pergelangan kaki bayi.

8) Perahan cara swedia

Peganglah pergelangan kaki bayi,gerakkan tangan anda secara

bergantian dari pergelangan kaki ke pangkal paha.

9) Gerakan menggulung

Pegang pangkal paha dengan kedua tangan anda, buatlah gerakan

menggulung dari pangkal paha menuju pergelangan kaki.

10) Gerakan akhir

Lakukan pada kaki kanan & kiri rapatkan kedua kaki bayi

letakkan kedua tangan anda secara bersamaan pada pantat

pangkal paha Usap kedua kaki bayi dengan tekanan lembut dari

paha ke arah pergelangan kaki. Ini merupakan gerakan akhir

bagian kaki

b. Perut

Catatan : hindari pemijatan pada tulang rusuk atau ujung tulang

59
rusuk

1) Mengayuh sepeda

Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti mengayuh

pedal sepeda, dari atas ke bawah perut, bergantian dengan tangan

kanan & kiri.

2) Mengayuh sepeda dengan kaki diangkat

Angkat kedua kaki bayi dengan salah satu tangan dengan tangan

yang lain, pijat perut bayi dari perut bagian atas sampai ke jari-

jari kaki.

3) Ibu jari ke samping

Letakkan kedua ibu jari di samping kanan & kiri pusar perut

gerakkan kedua ibu jari ke arah tepi perut kanan & kiri

4) Bulan-matahari

Buat lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan kiri mulai dari

perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian

kembali ke daerah kanan bawah (seolah membentuk gambar

matahari {M}) beberapa kali. Gunakan tangan kanan untuk

mambuat gerakan setengah lingkaran mulai dari bagian bawah

perut bayi sampai bagian kiri perut bayi (seolah membentuk

”I”, pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke uk

gambar bulan {B}. Lakukan kedua gerakan ini secara

bersama-sama. Tangan kiri selalu membuat bulatan penuh

(matahari), sedangkan tangan kanan akan membuat gerakan

60
setengah lingkaran (bulan).

Gerakan I Love You bawah dengan menggunakan jari-jari

tangan kanan membentuk huruf”I”

”LOVE”, pijatlah perut bayi membentuk huruf ”L” terbalik,

mulai dari kanan atas ke kiri atas, kemudian dari kiri atas ke

kiri bawah

”YOU”, pijatlah perut bayi membentuk huruf ”U” terbalik,

mulai dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas,

kemudian ke kiri, ke bawah, & berakhir di perut kiri bawah.

5) Gelembung atau jari-jari berjalan

Letakkan ujung jari-jari satu tangan pada perut bayi bagian kanan,

gerakkan jari-jari anda pada perut bayi dari bagian kanan ke

bagian kiri guna mengeluarkan gelembung-gelembung udara.

c. Dada
1) Jantung besar

Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan

meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak tangan anda ditengah

dada/ulu hati, buat gerakan ke atas sampai di bawah leher,

kemudian ke samping di atas tulang selangka, lalu ke bawah

membentuk bentuk jantung dan kembali ke ulu hati.

2) Kupu-kupu

Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran kupu-kupu dimulai

dengan tangan kanan membuat gerakan memijat menyilang dari

61
tengah dada/ulu hati kea rah bahu kanan, & kembali ke ulu hati.

Gerakkan tangan kiri anda ke bahu kiri dan kembali ke ulu hati

d. Tangan

1) Memijat ketiak

Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas kebawah.

Perlu diingat, kalau terdapat pembengkakan kelenjar di daerah

ketiak, sebaiknya gerakan ini tidak dilakukan.

2) Perahan cara India

Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan kanan

seperti memegang pemukul soft ball, tangan kiri memegang

pergelangan tangan bayi. Gerakkan tangan kanan mulai dari

bagian pundak kearah pergelangan tangan, kemudian gerakkan

tangan kiri dari pundak kearah pergelangan tangan. Demikian

seterusnya, gerakkan tangan kanan & kiri ke bawah secara

bergantian & berulang-ulang seolah memeras susu sapi.

3) Peras dan putar

Peras dan putar lengan bayi dengan lembut mulai dari pundak

kepergelangan tangan

4) Membuka tangan

Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari pergelangan

62
tangan kearah jari-jari.

5) Putar jari-jari

Pijat lembut jari bayi satu persatu menuju ke arah ujung jari

dengan gerakan memutar. Akhirilah gerakan ini dengan tarikan

lembut pada tiap ujung jari.

6) Punggung tangan

Letakkan tangan bayi di antara kedua tangan anda. Usap

punggung tangannya dari pergelangan tangan ke arah jari-jari

dengan lembut.

7) Peras dan putar pergelangan tangan

Peraslah sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan jari

telunjuk.

8) Perahan cara swedia

Gerakan tangan kanan & kiri anda secara bergantian mulai dari

pergelangan tangan kanan bayi kearah pundak. Lanjutkan dengan

pijatan dari pergelangan kiri bayi ke arah pundak.

9) Gerakan menggulung

Peganglah lengan bayi bagian atas/bahu dengan kedua telapak

tangan. Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan

menuju kearah pergelangan tangan/jari-jari.

e. Muka
Umumnya tidak diperlukan minyak untuk daerah muka

1) Dahi : menyetrika dahi

63
Letakkan jari-jari kedua tangan anda pada pertengahan dahi.

Tekankan jari-jari anda dengan lembut mulai dari tengah dahi

keluar ke samping kanan & kiri seolah menyetrika dahi atau

membuka lembaran buku. Gerakan ke bawah ke daerah peilpis,

buatlah lingkaranlingkaran kecil di daerah pelipis, kemudian

gerakkan ke dalam melalui daerah pipi di bawah mata.

2) Alis : menyetrika alis

Letakkan kedua ibu jari anda di antara kedua alis mata.Gunakan

kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis mata & di

atas kelopak mata, mulai dari tengah ke samping seolah

menyetrika alis.

3) Hidung : Senyum I

Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis. Tekankan ibu

jari anda dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi hidung ke

arah pipi dengan membuat gerakan ke samping dan ke atas seolah

membuat bayi tersenyum.

4) Mulut bagian atas : Senyum II

Letakkan kedua ibu jari anda di atas mulut di bawah sekat hidung.

Gerakkan kedua ibu jari anda dari tengah ke samping & ke atas

ke daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum.

5) Mulut bagian bawah : Senyum III

Letakkan kedua ibu jari anda ditengah dagu. Tekankan kedua ibu

jari pada dagudengan gerakan dari tengah ke samping, kemudian

64
ke atas kea rah pipi seolah membuat bayi tersenyum

6) Lingkaran kecil di rahang

Dengan jari kedua tangan, buatlah lingkaran-lingkaran kecil di

daerah rahang bayi.

f. Punggung

1) Gerakan maju mundur (kursi goyang.

Tengkurapkan bayi melintang di depan anda dengan kepala di

sebelah kiri & kaki di sebelah kanan anda. Pijatlah sepanjang

punggung bayi dengan gerakan maju mundur menggunakan

kedua telapak tangan, dari bawah leher sampai ke pantat bayi, lalu

kembali lagi ke leher.

2) Gerakan menyetrika

Pegang pantat bayi dengan tangan kanan. Dengan tangan kiri,

pijatlah mulai dari leher ke bawah sampai bertemu dengan tangan

kanan yang menahan pantat bayi seolah menyetrika punggung.

3) Gerakan menyetrika & mengangkat

Ulangi gerakan menyetrika punggung, hanya kali ini tangan

kanan memegang kaki bayi & gerakan dilanjutkan sampai ke

tumit kaki bayi.

4) Gerakan melingkar

Dengan jari-jari kedua tangan anda, buatlah gerakan-gerakan

melingkar kecil-kecil mulai dari batas tengkuk turun ke bawah di

65
sebelah kanan & kiri tulang punggung sampai di daerah pantat.

Mulai dengan lingkaran-lingkaran kecil di daerah leher,

kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah pantat.

5) Gerakan menggaruk

Tekankan dengan lembut kelima jari-jari tangan

g. Relaksasi & Peregangan Lembut

1) Relaksasi

Membuat goyangan-goyangan ringan, tepukan-tepukan halus dan

melambung- lambungkan secara lembut.

2) Peregangan Lembut

Tangan disilangkan, pegang kedua pergelangan tangan bayi &

silangkan keduanya di dada. Luruskan kembali kedua tangan bayi

ke samping, membentuk diagonal tangan-kaki. Pertemukan ujung

kaki kanan dan ujung tangan kiri bayi di atas tubuh bayi sehingga

membentuk garis diagonal. Selanjutnya, tarik kembali kaki kanan

dan tangan kiri bayi ke posisi semula. Pertemukan ujung kaki kiri

dengan ujung tangan kanan di atas tubuh bayi. Selanjutnya, tarik

kembali tangan & kaki bayi ke posisi semula.

Menyilangkan kaki, pegang pergelangan kaki kanan dan kiri

bayi, lalu silangkan ke atas. Buatlah silangan sehingga mata kaki

kanan luar bertemu mata kaki kiri dalam. Setelah itu, kembalikan

posisi kaki pada posisi semula. Pegang kedua pergelangan kaki

bayi & silangkan kedua kakinya ke atas sehingga mata kaki kanan

66
dalam bertemu dengan mata kaki kiri.

Menekuk kaki, pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi

dalam posisi kaki lurus, lalu tekuk lutut kaki perlahan menuju ke

arah perut.

Menekuk kaki bergantian, gerakannya sama seperti menekuk

kaki, tetapi dengan mempergunakan kaki secara bergantian.

E : Evidance based pijat balita sudah diberikan pada An. D

2. P : Memberikan KIE tentang tanda bahaya pada balita

Usia 12-59 bulan (balita) merupakan periode penting dalam

proses tumbuh kembang manusia. Pada masa ini, kecepatan

pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan perkembangan

motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi ekskresi.

Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan

mempengaruhi dan menentukan di periode selanjutkan (Marmi dan

Raharjo, 2015). Perkembangan dan pertumbuhan yaitu tumbuh kem

bang dari dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan

dan sulit untuk dipisahkan (Hidayat, 2017).

1. Tanda Bahaya pada Balita

a. Pneumonia

Pneumonia atau dikenal juga dengan istilah paru-paru basah adalah

infeksi yang memicu inflamasi pada kantong-kantong udara di salah satu

atau kedua paru-paru. Penyebab pneumonia cukup beragam, mulai dari

67
bakteri, jamu, serta sejumlah virus.bahkan flu juga dapat memicu

pneumonia pada anak (Depkes RI, 2010).

Tanda gejala

1) Batuk

2) Hidung tersumbat

3) Muntah

4) Demam

5) Nafas diiringi suara mendenging

6) Kesulitan untuk bernapas hingga terlihat dada dan perut yang

menggembung

7) Terasa nyeri dibagian dada

8) Menggigil

9) Terasa sakit pada bagian perut akibat batuk terus menerus

10) Tidak nafsu makan, sehingga bisa memicu dehidrasi

11) Menangis lebih serung dari biasanya

12) Sulit beristirahat

13) Pucat dan lesu

b. Diare

Diare merupakan penyakit yang kerap dialami balita dan bisa terjadi

kapan saja tanpa diduga. Tanda balita terkena diare biasanya frekuensi

Buang Air Besar (BAB) lebih dari 3 kali dalam 24 jam. Perhatikan pula

feses, apanila tinjanya berair maka sudah dipastikan balita terkena diare.

68
c. Demam

Demam pada anak merupakan alasan konsultasi tersering ke dokter

anak dan dokter umum, sekitar 30% dari seluruh total kunjungan. Demam

merupakan reaksi normal tubuh yang bermanfaat melawan kuman.

Walaupun banyak orang tua memberikan obat penurun panas, perlu

ditekankan bahwa tujuan utama obat tersebut adalah membuat anak

merasa nyaman, bukan mempertahankan suhu yang normal.

d. Masalah telinga

Sakit telinga pada balita merupakan salah satu bagian tubuh yang

sering terlewatkan saat pemeriksaan kesehatan, padahal gangguan kecil

pada bagian tersebut bisa mempengaruhi kesehatan dan bisa saja

menyimpan penyakit berbahaya. Gejala yang ditunjukan oleh sakit telinga

pada balita adalah demam, telinga yang sangat sakit, kemudian dirasa tidak

enak pada bagian tubuh, dan muntah. Jika gendang telinga mereka pecah

maka bisa ada nanah berwarna kuning atau hijau atau bisa juga darah.

e. Status gizi balita

Status gizi adalah keadaan yang merupakan hasil akhir dari

keseimbangan antara zat gizi yang masuk kedalam tubuh (Sediaoetama,

2010).

1) Sangat kurus dan atau edema

BB/TB <-3SD atau bengkak pada kedua punggung kaki

2) Kurus

69
BB/TB >-3SD - <-2SD

3) Normal

BB/TB - 2SD - + 2SD dan tidak ditemukan tanda-tanda kelainan

gizi

f. Anemia

Anemia Defisiensi Besi (ADB) merupakan masalah defisiensi nutrien

tersering pada anak diseluruh dunia tertama dinegara sedang berkembang

termasuk Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh kurangnya zat besi

dalam tubuh penderita.

1) Anemia berat

Telapak tangan sangat pucat

2) Anemia

Telapak tangan agak pucat

3) Tidak anemia

Tidak ditemukan kepucatan pada telapak tangan

E : Ibu sudah mengetahui tetang tanda bahaya pada balita dan apabila

terdapat tanda-tanda seperti yang dijelaskan segera bawa anak ke tenaga

kesehatan terdekat serta dapat menjawab beberapa pertanyaan dengan

benar.

3. P : Menganjurkan ibu untuk selalu memantau keadaan status gizi dan

perkembangan balita dengan mengikuti kegiatan posyandu secara rutin

setiap bulannya.

70
E : Ibu bersedia untuk memantau keadaan pertumbuhan dan

perkembangan anaknya dengan mengikuti kegiatan posyandu secara rutin

setiap bulan di posyandu.

71

Anda mungkin juga menyukai