Anda di halaman 1dari 9

Trikonomika

Volume 13, No. 2, Desember 2014, Hal. 136–144


ISSN 1411-514X (print) / ISSN 2355-7737 (online)

Hubungan Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasional


pada Kinerja Karyawan

Jessica Clairine Tanuwibowo


Program Studi Manajemen Universitas Kristen Petra
Jalan Siwalankerto 121–131 Surabaya 60236
E-Mail: jessica_clairine@hotmail.com

Eddy M. Sutanto
Program Studi Manajemen Universitas Kristen Petra
Jalan Siwalankerto 121–131 Surabaya 60236
E-Mail: eddy_m_sutanto@yahoo.com

ABSTRACT
The purpose of the research was to find out the relationship of organizational culture and organizational
commitment with employee performance. The population in this research were 51 employees at PT Tirta Sarana
Sukses. The results found out that organizational culture and organizational commitment were positively related
with employee performance. It also showed individually that organizational culture was positively related with
employee performance, organizational commitment was positively related with employee performance, and
organizational culture was positively related with organizational commitment.

Keywords: organizational culture, organizational commitment, employee performance, health drink.

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan budaya organisasi dan komitmen organisasional
dengan kinerja karyawan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 51 karyawan di PT Tirta Sarana Sukses.
Hasil dari penelitian didapatkan bahwa budaya organisasi dan komitmen organisasional berhubungan positif
dengan kinerja karyawan. Hasil dari penelitian juga menunjukkan bahwa budaya organisasi berhubungan
positif dengan kinerja karyawan, komitmen organisasional berhubungan positif dengan kinerja karyawan, dan
budaya organisasi berhubungan positif dengan komitmen organisasional.

Kata Kunci: budaya organisasi, komitmen organisasional, kinerja karyawan, minuman kesehatan,

136
PENDAHULUAN
Perusahaan PT Tirta Sarana Sukses ini
mempunyai budaya berupa nilai-nilai atau kebiasaan
Sebanyak 50,6% penilaian kinerja karyawan yang selalu dilakukan dalam berjalannya kegiatan di
di Indonesia menunjukkan jumlah perbandingan organisasi. Ada pula kegiatan bersama yang dibuat
persentase yang lebih tinggi dari negara Asia Pasifik oleh perusahaan dan diikuti oleh para karyawannya.
(Wyatt, 2005) di Indonesia dan Asia Pasifik. Hal Kegiatan tersebut selalu dilakukan beberapa sekali
tersebut menunjukkan bahwa kinerja karyawan di dalam setahun yang bertujuan untuk mempererat
Indonesia lebih berpotensi dibandingkan dengan hubungan antar karyawan dan hubungan karyawan
negara Asia Pasifik. dengan perusahaannya dan ada kegiatan untuk
Masalah budaya merupakan salah satu hal yang pelatihan karyawan juga.
esensial bagi suatu organisasi, karena akan selalu PT Tirta Sarana Sukses menunjukkan persentase
berhubungan dengan perusahaan. Budaya organisasi kenaikan produksi produknya yang meningkat dari
merupakan salah satu alat yang dapat menyatukan tahun 2012–2013 (Tabel 1.). Peningkatan setiap
hubungan antara karyawan dengan organisasinya produksinya tidak terlepas dari karyawan di dalamnya
karena dengan adanya budaya tersebut akan membuat yang selalu ikut dalam proses pembuatan produksi
karyawan merasa bahwa dirinya termasuk bagian sampai penjualannya. Pembuatan produk ini sebagian
dari organisasi. Hal tersebut juga akan berhubungan besar menggunakan tenaga manusia yang dibantu alat
pada kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan pemrosesan karena berhubungan dengan bahan yang
oleh Soedjono (2005), Porwani (2010), Brahmasari akan diolah kembali menjadi produk kesehatan, oleh
dan Suprayitno (2008), Mulyadi, Sulaeman, dan karena itu kinerja karyawan sangat dibutuhkan dalam
Ramadhani (2012) menyatakan budaya organisasi proses produksi ini. Terdapat peningkatan penjualan
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produksi PT Tirta Sarana Sukses dari 2012–2013.
kinerja karyawan, jadi semakin kuat budaya
organisasi, maka semakin tinggi kinerja karyawan. Tabel 1. Penjualan Cuka Apel
Penelitian tersebut menunjukkan budaya organisasi PT Tirta Sarana Sukses dari 2012-2013
merupakan hal yang dapat berhubungan dengan
Bulan 2012 2013
kinerja karyawan.
Suatu organisasi juga tidak terlepas dari Januari 2.010 2.350
komitmen organisasional. Komitmen organisasional Februari 1.310 1.450
juga memiliki keterkaitan dengan budaya organisasi.
Keharmonisan tujuan yang tercapai antara karyawan Maret 4.100 1.441
dan organisasi melalui budaya akan membangun April 850 2.705
suatu komitmen organisasional dalam diri karyawan.
Komitmen organisasional juga berhubungan dengan Mei 2.300 2.170
kinerja karyawan, dengan adanya komitmen maka Juni 1.940 2.680
kinerja karyawan juga akan meningkat. Hal tersebut
Juli 1.500 2.325
dapat dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan
oleh Rivai dan Pramusinto (2005); Djastuti (2010); Agustus 1.420 1.000
Khan, Ziauddin, Jam, dan Ramay (2010).
September 1.250 2.855
Budaya organisasi juga memiliki hubungan
terhadap komitmen organisasional. Budaya organisasi Oktober 1.450 2.100
yang kuat, maka akan semakin kuat juga komitmen November 2.150 1.350
organisasional pada diri karyawan (Taurisa dan
Ratnawati, 2012). Penelitian lain juga menyatakan Desember 1.200 1.734
bahwa terdapat hubungan antara budaya organisasi Total 21.480 24.160
dengan komitmen organisasional (Darajat dan
Rosyidah, 2012; Arifin, 2010). Sumber: PT Tirta Sarana Sukses

Hubungan Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasional 137


pada Kinerja Karyawan
H1

Budaya Organisasi (X1)


1. Karakteristik dominan organisasi
2. Kepemimpinan organisasi
3. Manajemen karyawan dalam organisasi
4. Kerekatan hubungan dalam organisasi
5. Penekanan strategis dalam organisasi Kinerja Karyawan (Y)
6. Kriteria keberhasilan organisasi 1. Jumlah pekerjaan yang
dihasilkan
2. Kualitas pekerjaan yang
H4 dihasilkan
H3 3. Ketepatan waktu
menyelesaikan pekerjaan
4. Kehadiran pada hari dan
jam kerja
Komitmen Organisasi (X2)
1. Kebanggan terhadap organisasi
2. Kesediaan untuk berkorban bagi organisasi
3. Kesetiaan terhadap organisasi

H2

Sumber: Bangun, 2012; Cameron dan Quinn, 2006;


Djati dan Khusaini, 2003; Sutanto dan Gunawan, 2013

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Rumusan masalah dan tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan budaya organisasi (X1) dan
untuk mengetahui hubungan positif antara budaya komitmen organisasional (X2) dengan kinerja karyawan
organisasi dan komitmen organisasional pada kinerja (Y). Bagaimana kerangka berpikir yang melandasi
karyawan baik secara individual maupun secara penelitian ini digambarkan dalam Gambar 1.
bersama-sama. Berdasarkan penelitian-penelitian
sebelumnya dan dengan melihat fenomena Rumuyang Hubungan antar Variabel Penelitian
terjadi di dalam perusahaan, maka penelitian ini Hubungan Budaya Organisasi dan Kinerja
dilaksanakan untuk mengetahui hubungan budaya Karyawan dapat diketahui dari penelitian
organisasi dan komitmen organisasional dengan sebelumnya. Penelitian yang dilakukan di terminal
kinerja karyawan PT Tirta Sarana Sukses. umum di Surabaya menyatakan budaya organisasi
berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Budaya
METODE organisasi yang kuat merupakan hasil dari penyebaran
kepercayaan dan nilai-nilai yang berkembang
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam dalam suatu organisasi dan mengarahkan perilaku
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksplanasi anggotanya (Soedjono, 2005). Penelitian lain juga
(Siregar, 2013:7). Penelitian ini bertujuan untuk menyatakan salah satu yang mempengaruhi kinerja

138 Trikonomika Jessica Clairine Tanuwibowo


Vol. 13, No. 2, Desember 2014 Eddy M. Sutanto
karyawan adalah budaya organisasi, yang artinya memberikan sesuatu dari dirinya sebagai kontribusi
dalam mengelolah sumber daya manusia perlu untuk untuk kebaikan organisasi sangat berkomitmen untuk
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerjanya organisasi mempengaruhi kinerja (Purnama, 2013).
(Koesmono, 2005). Penelitian lain juga menyatakan Penelitian lainnya juga menyatakan pengaruh antara
bahwa pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja budaya organisasi dan komitmen organisasional pada
pegawai memiliki hubungan yang kuat (Mulyadi, kinerja yang unggul (Rashid, Sambasivan, dan Johari,
Sulaeman, dan Ramadhani, 2012). 2003).
Hubungan komitmen organisasional pada Berdasarkan pada konsep kerangka berpikir
kinerja karyawan dapat diketahui dari penelitian dan penjelasan hubungan diantara variabel-variabel
sebelumnya. Hasil dari penelitian ini menyatakan penelitian tersebut, maka disusun hipotesis penelitian
bukti hipotesis komitmen organisasi mempengaruhi sebagai berikut:
kinerja (Wahyuni, Christiananta, dan Eliyana, 2014). H1 : Diduga terdapat hubungan positif antara budaya
Penelitian lain juga menyatakan bahwa ada hubungan organisasi dengan kinerja karyawan pada
yang cukup tinggi antara komitmen karyawan dengan PT Tirta Sarana Sukses.
kinerja organisasi di perusahaan, komitmen organisasi H2 : Diduga terdapat hubungan positif antara
juga dapat meningkatkan kinerja karyawan (Irefin komitmen organisasional dengan kinerja
dan Mechanic, 2014). Penelitian lain menyatakan karyawan pada PT Tirta Sarana Sukses.
bahwa adanya hubungan komitmen organisasional H3 : Diduga terdapat hubungan positif antara budaya
yang signifikan dengan kinerja karyawan (Rivai dan organisasi dengan komitmen organisasional pada
Pramusinto, 2005). PT Tirta Sarana Sukses.
Hubungan budaya organisasi dengan komitmen H4 : Diduga terdapat hubungan positif antara budaya
organisasional dapat diketahui dari penelitian organisasi dan komitmen organisasional dengan
sebelumnya. Hasil penelitian sebelumnya menyatakan kinerja karyawan pada PT Tirta Sarana Sukses.
bahwa ada pengaruh antara budaya organisasi
dan komitmen organisasional yang menunjukkan Populasi dan Sampel
bahwa semakin kuat budaya organisasi, maka akan Populasi dalam penelitian ini adalah semua
semakin kuat juga komitmen organisasional pada diri karyawan dari PT Tirta Sarana Sukses yang berjumlah
karyawan (Taurisa dan Ratnawati, 2012). Penelitian 51 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah
yang dilakukan oleh Darajat dan Rosyidah (2012) sampling sensus, dengan menjadikan semua anggota
menyatakan ada hubungan yang signifikan antara populasi menjadi sampel penelitian. Berdasarkan
budaya organisasi dengan komitmen organisasi, bahwa teknik tersebut, jumlah sampel yang digunakan dalam
dengan adanya budaya organisasi akan sangat berperan penelitian ini adalah 51 orang responden.
sebagai salah satu pemicu tumbuhnya komitmen Teknik pengumpulan data berupa angket
organisasional karyawan. Penelitian lain juga penelitian yang disebarkan kepada responden.
menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh Angket pertama berisi profil responden, angket kedua
terhadap komitmen organisasional (Arifin, 2010). berisikan pernyataan-pernyataan variabel penelitian
Hubungan budaya organisasi dan komitmen yang dibagi menjadi dua yaitu untuk variabel budaya
organisasional dengan kinerja karyawan dapat organisasi dan komitmen organisasional akan diisikan
diketahui dari penelitian sebelumnya. Hasil dari oleh karyawan, dan angket kedua diberikan kepada
penelitian sebelumnya menyatakan adanya pengaruh atasan karyawan untuk meniliai kinerja karyawan.
yang signifikan antara budaya organisasi dan Angket ketiga berisikan pertanyaan terbuka mengenai
komitmen organisasi terhadap kinerja (Akbar dan variabel-variabel penelitian.
Rudito, 2012). Penelitian yang dilakukan di usaha Adapun variabel-variabel yang diteliti, adalah
kecil dan menengah (UKM) menyatakan budaya pertama, variabel budaya organisasi (X1) yaitu
organisasi dan komitmen organisasi berpengaruh budaya organisasi adalah seperangkat nilai-nilai
pada kinerja. Budaya organisasi memiliki dampak dari pemimpin dalam organisasi yang akan diikuti
yang signifikan pada kinerja organisasi dalam jangka oleh anggota karyawannya secara terus menerus dan
panjang. Budaya organisasi juga akan mempengaruhi menjadi penyebaran kepercayaan dan nilai yang akan
komitmen karyawan dalam organisasi, organisasi menjadi ciri dari organisasi yang dapat membedakan
berkomitmen untuk orang-orang yang bersedia untuk dengan organisasi lainnya.

Hubungan Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasional 139


pada Kinerja Karyawan
Budaya organisasi ini akan dibagi menjadi 4 dilakukan pada saat pretest yang diberikan kepada 10
tipologi yaitu clan culture, adhocracy culture, market orang. Pretest diberikan kepada 10 orang responden
culture, dan hierarchy culture. Menurut Cameron di perusahaan lain pada tanggal 25 Oktober 2014. Uji
dan Quinn (2006) terdapat alat ukur khusus untuk kesahihan menggunakan kriteria jika nilai signifikasi
mengetahui tipologi suatu organisasi yaitu disebut < 0,05 (, maka pertanyaan dinyatakan sahih dan jika
Organizational Culture Assessment Instrument nilai signifikasi > 0,05 (, maka pertanyaan dinyatakan
(OCAI) dengan 6 dimensi budaya organisasi yaitu: tidak sahih (Djojo, 2005:46). Uji keterandalan adalah
karakteristik dominan organisasi, kepemimpinan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
organisasi, manajemen karyawan dalam organisasi, tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua
kerekatan hubungan dalam organisasi, penekanan kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan
strategis dalam organisasi, dan kriteria keberhasilan menggunakan alat pengukur yang sama pula. Kriteria
organisasi. Perhitungannya adalah dari penyataan dari suatu instrumen penelitian dikatakan terandal, bila
setiap tipologi akan dihitung dan dirata-rata sehingga koefisien keterandalan (r) > 0,6 (Siregar, 2013:57).
akan keluar hasil tipologi mana yang paling tinggi.
Variabel yang kedua ialah komitmen organisasional HASIL
(X2) yaitu keadaan karyawan yang merasa ikut menjadi
bagian dari organisasi dan menerima tujuan organisasi Uji Kesahihan dan Keterandalan
serta melaksanakan tujuan-tujuan tersebut, yang Berdasarkan hasil pengujian kesahihan, hasil
diukur dengan menggunakan skala likert, dengan 5 dari penyebaran tersebut menunjukkan bahwa semua
jawaban yang dapat dipilih oleh responden. Batasan- pernyataan dinyatakan sahih, karena memiliki nilai
batasan yang akan ditentukan dengan kriteria sebagai signifikasi < 0,05. Demikian juga dengan hasil
berikut: 1) komitmen organisasional dikatergorikan pengujian keterandalan yang menunjukkan bahwa
rendah bila interval kelas antara 1–3 dan 2) komitmen semua pernyataan dinyatakan terandal karena
organisasional dikategorikan tinggi bila interval kelas koefisien keterandalannya (r) > 0,06.
antara 3,01–5.
Indikator komitmen organisasional menurut Lee Analisis Deskriptif Budaya Organisasi
dan Marthur (Sutanto dan Gunawan 2013) dan Djati Budaya organisasi ini memiliki 4 tipe kategori
dan Khusaini 2003 adalah 1) kebanggaan terhadap yaitu Clan, Adhocracy, Market, dan Hierarchy.
organisasi, 2) kesediaan untuk berkorban bagi Perhitungan dari setiap masing-masing pernyataan
organisasi, dan kesetiaan terhadap organisasi. tentang keempat tipe budaya tersebut maka dicari
Variabel yang ketiga ialah kinerja karyawan (Y) rata-rata yang paling tertinggi, lalu digolongkan ke
yaitu hasil dari pekerjaan yang telah dicapai oleh dalam empat tipe budaya. Berdasarkan data yang
karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai diperoleh dapat diketahui bahwa persepsi karyawan
dengan tanggung jawab yang diberikan kepada setiap atas tipologi organisasinya adalah clan culture = 8
individu, yang diukur dengan menggunakan skala orang, adhocracy culture = 9 orang, hierarchy culture
likert, dengan 5 jawaban yang dapat dipilih oleh = 21 orang, market culture =13 orang. Hasil tersebut
responden. Batasan-batasan yang akan ditentukan berarti bahwa tipologi budaya organisasi yang lebih
dengan kriteria sebagai berikut: 1) inerja karyawan dominan adalah hierarchy culture.
dikatergorikan rendah bila interval kelas antara 1–3 Kondisi yang ada di organisasi adalah terdapat
dan 2) kinerja karyawan dikategorikan tinggi bila peraturan-peraturan yang mengikat para karyawan.
interval kelas antara 3,01–5. Perusahaan juga menerapkan peraturan seperti denda
Indikator kinerja karyawan menurut Bangun yang ditujukan bagi karyawan yang melanggar
(2012) adalah 1) jumlah pekerjaan yang dihasilkan, peraturan yang telah dibuat oleh perusahaan.
2) kualitas pekerjaan yang dihasilkan, 3) ketepatan Kesuksesan perusahaan adalah penjadwalan kegiatan
waktu menyelesaikan pekerjaan, dan 4) kehadiran yang lancar dan peminimalan biaya produksi.
pada hari dan jam kerja. Perusahaan memberikan hadiah untuk karyawannya
dalam hal pekerjaan, seperti datang lebih awal, tidak
Pengujian terlambat dalam masuk kerja, tidak pernah absen,
Pengujian yang dilakukan terdiri dari dua, yaitu dan lain sebagainya agar para karyawan memiliki
uji kesahihan dan uji keterandalan. Uji kesahihan semangat untuk terus berprestasi.

140 Trikonomika Jessica Clairine Tanuwibowo


Vol. 13, No. 2, Desember 2014 Eddy M. Sutanto
Tabel 2. Tabel Koefisien Korelasi antar Variabel Penelitian

Variabel Budaya Organisasi Komitemen Organisasional Kinerja karyawan

Budaya Organisasi Koefisien Korelasi   0,372 0,543


Signifikansi 0,007 0,000
Komitmen Koefisien Korelasi 0,372   0,377
Organisasional
Signifikansi 0,007 0,006
Kinerja Karyawan Koefisien Korelasi 0,543 0,377  
  Signifikansi 0,000 0,006

Analisis Deskriptif Komitmen Organisasional 0,372 menunjukkan adanya hubungan positif antara
Komitmen organisasional pada karyawan, diukur budaya organisasi dengan komitmen organisasional
dengan kategori tinggi dan rendah. Apabila komitmen dengan tingkat signifikansi < 0,05 yaitu 0,007.
organisasional tinggi berarti karyawan memiliki rasa Bagaimana hubungan antara budaya organisasi dan
komitmen yang tinggi terhadap organisasi, begitu komitmen organisasional dengan kinerja karyawan
pula sebaliknya apabila komitmen organisasional seperti terlihat pada Tabel 3., dengan nilai koefisien
rendah berrati karyawan kurang memiliki rasa korelasi sebesar 0,617 menunjukkan adanya hubungan
komitmen terhadap perusahaan. Hasil dari rata-rata positif dengan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000.
keseluruhan komitmen organisasional adalah 3,50 Tabel 3. Hubungan Budaya Organisasi dan Komitmen
sehingga dikelompokan pada interval kelas 3,01–5 Organisasional dengan Kinerja Karyawan
yaitu termasuk kategori tinggi.
Koefisien Korelasi 0,617
Analisis Deskriptif Kinerja Karyawan
Signifikansi 0,000
Kinerja yang terdapat pada karyawan, diukur
dengan kategori tinggi dan rendah. Apabila kinerja
karyawan tinggi berarti karyawan memberikan PEMBAHASAN
kinerja yang lebih pada organisasi, begitu pula
sebaliknya apabila kinerja karyawan rendah berarti Budaya Organisasi dengan Kinerja Karyawan
karyawan tidak sepenuhnya memberikan kinerjanya Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian yang
kepada organisasi. Hasil dari rata-rata keseluruhan dilakukan berarti hipotesis pertama dalam penelitian
kinerja karyawan adalah 3,88 sehingga dikelompokan ini yang menyatakan budaya organisasi berhubungan
pada interval kelas 3,01–5 yaitu termasuk kategori positif dengan kinerja karyawan PT Tirta Sarana
tinggi. Sukses dinyatakan terbukti. Hasil dari penelitian
tersebut didukung oleh penelitian yang menyatakan
Analisis Hubungan Antar Variabel Penelitian bahwa terdapat pengaruh hubungan budaya organisasi
Berdasarkan hasil perhitungan yang terlihat terhadap kinerja pegawai (Mulyadi, Sulaeman, dan
pada Tabel 2., hasil dari koefisien korelasi budaya Ramadhani, 2012). Budaya organisasi dengan kinerja
organisasi dengan kinerja karyawan sebesar 0,543 karyawan memiliki hubungan yang positif yang artinya
menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara semakin baik budaya organsisasi akan semakin tinggi
budaya organisasi dengan kinerja karyawan dengan kinerja karyawan, hal tersebut juga terdapat didalam
signifikansi < 0,05 yaitu 0,000. Nilai koefisien penelitian yang dilakukan oleh (Wirda dan Azra, 2007)
korelasi komitmen organisasional dengan kinerja yang menyatakan semakin baik budaya organisasi
karyawan sebesar 0,377 menunjukkan terdapat akan diikuti dengan semakin meningkatnya kinerja
hubungan positif antara komitmen organisasional karyawan. Kinerja karyawan juga dapat dipengaruhi
dengan kinerja karyawan dengan tingkat signifikansi dengan adanya budaya organisasi di dalam suatu
< 0.05 yaitu 0,006. Hasil koefisien korelasi budaya organisasi seperti yang terdapat dipenelitian lain yang
organsiasi dengan komitmen organisasional sebesar juga menyatakan salah satu yang mempengaruhi

Hubungan Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasional 141


pada Kinerja Karyawan
kinerja karyawan adalah budaya organisasi, yang organisasional berhubungan positif dengan kinerja
artinya dalam mengelolah sumber daya manusia karyawan dinyatakan terbukti. Hasil dari penelitian
perlu untuk faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan
kinerjanya (Koesmono 2005). (Akbar dan Rudito, 2012) yang menyatakan adanya
pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi
Komitmen Organisasional dengan Kinerja dankomitmen organisasi terhadap Kinerja karyawan.
Karyawan Penelitian lain yang dilakukan di usaha kecil dan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian, menengah (UKM) menyatakan budaya organisasi
hipotesis kedua dalam penelitian ini yang menyatakan dan komitmen organisasi berpengaruh pada kinerja.
komitmen organisasional berhubungan positif dengan Budaya organisasi memiliki dampak yang signifikan
kinerja karyawan PT Tirta Sarana Sukses dinyatakan pada kinerja organisasi dalam jangka panjang.
terbukti. Hasil dari penelitian tersebut didukung oleh Budaya organisasi juga akan mempengaruhi
penelitian yang menyatakan bahwa terdapat hubungan komitmen karyawan dalam organisasi, organisasi
yang cukup tinggi antara komitmen karyawan dengan berkomitmen untuk orang-orang yang bersedia untuk
kinerja organisasi, dan komitmen organisasi juga dapat memberikan sesuatu dari dirinya sebagai kontribusi
meningkatkan kinerja karyawan (Irefin dan Mechanic, untuk kebaikan organisasi sangat berkomitmen
2014). Penelitian lain menyatakan bahwa adanya untuk organisasi mempengaruhi kinerja (Purnama,
hubungan komitmen organisasional yang signifikan 2013). Penelitian juga menyatakan pengaruh antara
dengan kinerja karyawan (Rivai dan Pramusinto, budaya organisasi dan komitmen organisasional pada
2005; Wahyuni, Christiananta, dan Eliyana, 2014). kinerja yang unggul (Rashid, Sambasivan dan Johari,
2003).
Budaya Organisasi dengan Komitmen
Organisasional KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian,
hipotesis ketiga dalam penelitian ini yang Berdasarkan hasil analisis statistik dan
menyatakan budaya organisasi berhubungan pembahasan pada, maka dapat disimpulkan bahwa
positif dengan komitmen organisasional PT Tirta budaya brganisasi berhubungan positif dengan
Sarana Sukses dinyatakan terbukti. Hasil dari kinerja karyawan PT Tirta Sarana Sukses. Komitmen
penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang organisasional berhubungan positif dengan kinerja
dilakukan oleh (Taurisa dan Ratnawati, 2012) yang karyawan PT Tirta Sarana Sukses. Budaya organisasi
menyatakan ada pengaruh antara budaya organisasi berhubungan positif dengan komitmen organisasional
dan komitmen organisasional yang menunjukkan PT Tirta Sarana Sukses. Budaya organisasi dan
bahwa semakin kuat budaya organisasi, maka akan komitmen organisasional berhubungan positif dengan
semakin kuat juga komitmen organisasional pada kinerja karyawan PT Tirta Sarana Sukses.
diri karyawan. Penelitian lain yang dilakukan oleh Komitmen organisasional yang ada pada
(Darajat dan Rosyidah, 2012) menyatakan ada PT Tirta Sarana Sukses ini tergolong tinggi, tetapi
hubungan yang signifikan antara budaya organisasi dari masing-masing indikator terdapat nilai indikator
dengan komitmen organisasi, bahwa dengan adanya yang terendah yaitu kesediaan untuk berkorban.
budaya organisasi akan sangat berperan sebagai salah Sebaiknya, organisasi mulai memberikan reward bagi
satu pemicu tumbuhnya komitmen organisasional karyawan yang bersedia mengorbankan waktunya
karyawan. Penelitian lain juga menyatakan bahwa bagi organisasi agar mereka dapat merasa dihargai
budaya organisasi berpengaruh terhadap komitmen atas kesediaannya untuk berkorban bagi organisasi.
organisasional (Arifin, 2010). Kinerja karyawan yang ada pada PT Tirta Sarana
Sukses ini tergolong tinggi, tetapi dari masing-masing
Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasional indikator terdapat nilai indikator yang terendah
dengan Kinerja Karyawan yaitu ketetapan waktu menyelesaikan pekerjaan.
Hipotesis keempat dalam penelitian ini yang Sebaiknya, diberikan upah insentif apabila karyawan
menyatakan budaya organisasi dan komitmen menyelesaikan pekerjaan sebelum waktunya.

142 Trikonomika Jessica Clairine Tanuwibowo


Vol. 13, No. 2, Desember 2014 Eddy M. Sutanto
DAFTAR PUSTAKA Koesmono, H. T. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi
Terhadap Motivasi dan Kepuasan Kerja Serta
Akbar, M. F. dan Rudito, B. 2012. The Influence Kinerja Karyawan Pada Sub. Sektor Industri
of Commitment and Organizational Culture to Pengelolah Kayu Skala Menengah Jawa Timur.
Licensing Service Performance in Licensing Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 7(2):
Integrated Service Agency (BPPT Bekasi). Journal 171-188.
of Business and Management, 1(3): 144-148. Mulyadi, D., Sulaeman, E. dan Ramadhani, A. 2012.
Arifin, N. 2010. Analisis Budaya Organisasional Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Terhadap Komitmen Kerja Karyawan dalam Pegawai Pada Dinas Marga dan Pengairan
Peningkatan Kinerja Organisasional Karyawan Kabupaten Karawang. Jurnal Manajemen,
pada Koperasi BMT di Kecamatan Jepara. Jurnal 9(4).
Ekonomi & Pendidikan, 8(2). Purnama, C. 2013. Influence Analysis Of
Bangun, W. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Organizational Culture Organizational
Jakarta: Erlangga. Commitment Job and Satisfaction Citizenship
Brahmasari, I. D. dan Suprayitno, A. 2008. Pengaruh Behavior (OBC) Toward Improved Organizational
Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Dan Budaya Performance. International Journal of Business
Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Humanities and Technology,3(5).
serta Dampaknya Pada Kinerja Perusahaan (Studi Porwani, S. 2010. Pengaruh Budaya Organisasi
Kasus Pada PT Pei Hai International Wiratama Terhadap Kinerja Karyawan. Studi kasus: PT.
Indonesia). Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Tambang Batubara Bukit Asam (PERSERO).
10(2). Jurnal Ilmiah, 11(2).
Cameron, K. S. & Quinn, R. E. 2006. Diagnosing & Rashid, Z. A., Sambasivan, M. dan Johari, J. 2003. The
Changing Organizational Culture. San Fransisco: Influence of Corporate Culture and Organizational
Jossey-Bass. Commitment on Performance. Journal of
Darajat, L. N. 2012. Hubungan Budaya Organisasi Management Development, 22(8): 708-728.
dengan Komitmen Organisasi Perawat Bagian Rivai, H. A. dan Pramusinto. 2005. Pengaruh
Rawat Inap Kelas II Dan III Rumah SakitPKU Motivasi, Komitmen Organisasional dan
Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal KES MAS, Kompetensi Terhadap Kinerja individual. Kajian
6(2). Bisnis STIE Widya Wiwaha Yogyakarta, 13(3):
Djastuti, I. 2010. The Influence of Job Characteristics 272-286.
on Job Satisfaction Organizational Commitment Siregar. S. 2013. Metode Penelitian Kualitatif
and Managerial Performance. Jurnal Manajemen dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan
Bisnis, 3(2): 145-166. Manual & SPSS. Jakarta: KENCANA.
Djati, S. P. dan Khusaini, M. 2003. Kajian Terhadap Soedjono, 2005. Pengaruh Budaya Organisasi
Kepuasaan Kompensasi, Komitmen Organisasi, terhadap Kinerja Organisasi dan Kepuasan Kerja
dan Prestasi Kerja. Jurnal Manajemen dan Karyawan pada Terminal Penumpang Umum
Kewirausahaan, 5(1): 25-41. Surabaya. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
Djojo, A. (2012). Aplikasi analisis multivariate 7(1): 22-47.
dengan program SPSS, edisi ketiga. Semarang: Sutanto, E. M. dan Gunawan, C. 2013. Kepuasan
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kerja, Komitmen Organisasional dan Turnover
Irefin, P., Mechanic, M. A. 2014. Effect of Employee Intentions. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen
Commitment on Organizational Performance In Bisnis, 4(1).
Coca Cola Nigeria Limited Maiduguri, Bromo Taurisa, C., M. & Ratnawati, I. 2012. Analisis
State. IOSR Journal of Humanities and Social Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepuasan
Science (IOSR-JHSS), 3(3): 33-41. Kerja terhadap Komitmen Organisasional dalam
Khan, M. R., Ziauddin, Jam, F. A., Ramay, M. I. Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi pada PT.
2010. The Impact of Organizational Commitment Sido Muncul Kaligawe Semarang. Jurnal Bisnis
on Employee Job Performance. European Journal & Ekonomi, 19(2).
of Social Sciences, 15(3): 292-298.

Hubungan Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasional 143


pada Kinerja Karyawan
Wahyuni, D. U., Christiananta, B. dan Eliyana, A. Wirda, F. & Azra, T. 2007. Pengaruh Budaya
2014. Influence of Organizational Commitment, Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Politeknik
Transactional Leadership And Servant Leadership Padang. Jurnal Ekonomi & Binis, 2(1).
To The Work Motivation, Work Satisfaction, and Wyatt, W. 2005. Membedah Pandangan Karyawan
Work Performance of Teacher at Private Senior Indonesia. From http://www.portalhr.com/people-
High School In Surabaya. J. Education Research management/employee-relations/membedah-
International, 3(2). pandangan-karyawan-Indonesia/

144 Trikonomika Jessica Clairine Tanuwibowo


Vol. 13, No. 2, Desember 2014 Eddy M. Sutanto

Anda mungkin juga menyukai