Anda di halaman 1dari 13

Teori

Konstruktivisme
Dosen Pengampu: Aulia Novitasari, M.Pd
Anggota Kelompok 3:

Adde Dinie Alisha Desta Nur Nabilla Novella Riyanti


01 (2011060393)
03 05 (2011060106)
(2011060373)

Cindy Patriciya
02 04 Ike Dianisari 06 Oktaria
(2011060036)
(2011060236) (2011060245)

07 Uswah Dian Ma’rifah


(2011060171)
Pengertian Konstruktivisme
 Konstruktivisme berasal dari kata konstruktiv dan isme. Konstruktiv berarti bersifat
membina, memperbaiki, dan membangun. Sedangkan Isme dalam kamus Bahasa
Inonesia berarti paham atau aliran. Konstruktivisme merupakan aliran filsafat
pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi
kita sendiri

 Konstruktivisme adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap manusia


yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan untuk menemukan
keinginan atau kebutuhannya dengan bantuan fasilitasi orang lain.
Teori Konstruktivisme Menurut Ahli
 Abimanyu
Teori konstruktivisme menurut Abimanyu adalah pendekatan belajar yang meyakini
jika seseorang mampu membangun pengetahuan sendiri berdasarkan pengalaman
orang.
 Muslich
Teori konstruktivisme adalah membangun pemahaman, kreativitas secara aktif yang
didasarkan pada pengalaman belajar orang lain ataupun berdasarkan pengetahuan
yang sudah dimiliki orang tersebut.
 Thobroni
Menurut Thobroni (2015), teori konstruktivisme merupakan teori yang memberikan
kebebasan kepada manusia untuk menemukan apa yang diinginkan dan memberikan
kesempatan apa yang dibutuhkan orang tersebut. Sebab, lewat ruang dan kesempatan
itulah memberikan kebebasan untuk manusia belajar dan menemukan kompetensi,
cara dan pengetahuan yang sesuai dengan potensi diri mereka.
Tujuan Belajar Konstruktivisme

 Merangsang berpikir inovatif


 Mampu meningkatkan pengetahuan
 Menemukan hal-hal baru
 Membentuk keahlian sesuai dengan
kemampuannya
 Mendorong berpikir mandiri
Prinsip-Prinsip Konstruktivisme
 Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.
 Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke
murid.
 Murid aktif mengontruksi secara terus menerus,
sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah.
 Guru sekedar membantu menyediakan sarana dan
situasi agar proses konstruksi berjalan lancar.
 Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa.
 Struktur pembelajaran seputar konsep utama
pentingnya sebuah pertanyaan.
 Mencari dan menilai pendapat siswa.
 Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi
anggapan siswa.
Ciri-ciri Pembelajaran Secara
Konstruktivisme
 Menekankan pada proses belajar, bukan mengajar.
 Mendorong terjadinya kemandirian dan inisiatif belajar pada siswa.
 Memandang siswa sebagai pencipta kemauan dan tujuan yang ingin dicapai.
 Berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses, bukan menekankan pada
hasil.
 Mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan.
 Menghargai peranan pengalaman kritis dalam belajar.
 Mendorong berkembangnya rasa ingin tahu secara alami pada siswa.
 Penilaian belajar lebih menekankan pada kinerja dan pemahaman siswa.
 Berdasarkan proses belajarnya pada prinsip-prinsip teori kognitif.
 Banyak menggunakan terminologi kognitif untuk menjelaskan proses
pembelajaran, seperti prediksi, infernsi, kreasi , dan analisis.
Karakteristik Teori
Konstruktivisme
 Proses pembelajaran berpusat pada peserta didik.
 Proses pembelajaran merupakan proses integasi pengetahuan baru dengan
pengetahuan lama yang dimiliki peserta didik.
 Pandangan yang berbeda di antara peserta didik dihargai sebagai tradisi dalam
proses pembelajaran.
 Dalam proses pembelajaran peserta didik didorong untuk menemuan berbagai
kemungkinan dan menyintesiskan secara terintegrasi.
Karakteristik Teori Konstruktivisme

 Proses pembelajaran berbasis masalah dalam rangka mendorong


oeserta didik dalam proses pencarian yang alami.
 Proses pembelajaran mendorong terjadinya kooperatif dan
kompetitif di kalangan peserta didik secara aktif, kreatif, inovatif,
dan menyenangkan.
 Proses pembelajaran dilakukan secara kontekstual yaitu peserta
didik dihadapkan ke dalam pengalaman nyata.
Kelebihan dan Kekurangan
Teori Konstruktivisme
Berikut ini adalah Kelebihan Teori Belajar Konstruktivisme:

1) Kelebihan dari teori konstruktivisme:


2) Dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme siswa akan
aktif dalam pembelajaran.
3) Menjadikan proses pembelajaran tersebut menyenangkan dan
lebih bermakna bagi siswa. Siswa membangun sendiri
pengetahuannya maka siswa tidak mudah lupa dengan
pengetahuannya.
Kelebihan dan Kekurangan
Teori Konstruktivisme
Berikut ini adalah KekuranganTeori Belajar Konstruktivisme:

 Siswa masih kesulitan dalam menemukan sendiri jawabannya.


 Membutuhkan waktu yang lama terutama bagi siswa yang lemah.
 Siswa yang pandai kadang-kadang tidak sabar dalam menanti
temannya yang belum selesai.
 Siswa memerlukan waktu beradaptasi dengan proses belajar
mengajar yang baru.
Langkah-langkah Pendekatan
Konstruktivisme
Proses pembelajaran berbasis masalah dalam rangka mendorong
Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme, yaitu
sebagai berikut:
1) Pemanasan (Apersepsi)
2) Eksplorasi
3) Konsolidasi Pembelajaran
4) Pembentukan Sikap dan Perilaku
5) Penilaian Formatif
Menu

Thank You !

Anda mungkin juga menyukai