Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PATOLOGI

AUTOIMUN

DOSEN PENGAMPU:

Angernani Trias Wulandari

DISUSUN OLEH:

Much. Roy V.W. (1761140121025)

Sulistianingsih (1761140121042)

Siti Zuhro (1761140121039)

PROGRAM STUDI D-III FISIOTERAPI

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN

AR RAHMA MANDIRI INDONESIA

2022
i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan segala rahmat
dan karunianya kepada kita semua. Karena hanya dengan berkat rahmat dan hidayah-
Nya jugalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok Mata Kuliah
Patologi yang berjudul “Autoimun” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Dengan selesainya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih yang


sebesar-besarnya kepada Ibu . selaku dosen Mata Kuliah Patologi. Sehingga, kami
dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dan semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.

Akhir kata kami meminta maaf bila terdapat banyak kekurangan. Penulis pun
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat menjadi acuan untuk dapat
membuat makalah selanjutnya yang jauh lebih baik dari sekarang.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Pasuruan, 20 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................1

C. Tujuan.................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2

A. Pengertian Penyakit Autoimun...........................................................................2

B. Gejala Penyakit Autoimun..................................................................................3

C. Penyakit Autoimun dan Gejalanya.....................................................................4

D. Pengobatan Penyakit Autoimun.........................................................................5

E. Pencegahan Penyakit Autoimun.........................................................................6

BAB III PENUTUP.....................................................................................................7

A. Kesimpulan.....................................................................................................7

B. Saran...............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Autoimun adalah penyakit dimana sistem kekebalan tubuh yang
terbentuk salah mengidentifikasi benda asing, dimana sel, jaringan, atau organ
tubuh manusia justru dianggap sebagai benda asing sehingga dirusak oleh
antibodi. Jadi adanya penyakit autoimun tidak memberikan dampak
peningkatan ketahanan tubuh dalam melawan suatu penyakit, tetapi justru
terjadi kerusakan tubuh akibat kekebalan yang terbentuk.

Banyak dampak yang akan timbul jika tubuh terserang penyakit


autoimun. Bahkan, telah tercatat bahwa terdapat 80 jenis penyakit autoimun
yang menunjukkan gejala yang sama. Hal tersebut menimbulkan kesulitan
apakah seseorang mengidap gangguan ini atau tidak, dan pada jenis yang
mana. Sementara itu, penyakit autoimun belum dapat dipastikan penyebabnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud penyakit autoimun?

2. Apa saja penyebab penyakit autoimun?

3. Apa saja gejala yang dialami saat menderita penyakit autoimun?

C. Tujuan
1. Agar dapat memahami apa yang dimaksud panyakit autoimun.

2. Agar dapat mengetahui apa saja penyebab penyakit autoimun.

3. Agar dapat mengetahui gejala yang dialami saat menderita penyakit


autoimun.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyakit Autoimun


Autoimun merupakan penyakit yang terjadi di mana sistem kekebalan
tubuh menyerang sel-sel yang sehat dalam tubuh. Normalnya, sistem
kekebalan tubuh berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan organisme
asing, seperti bakteri atau virus. Ketika terserang organisme asing, sistem
kekebalan tubuh akan melepaskan protein yang disebut antibodi untuk
melawan dan mencegah terjadinya penyakit.

Akan tetapi, pada penderita penyakit autoimun, sistem kekebalan


tubuh melihat sel tubuh yang sehat sebagai organisme asing, sehingga
antibodi yang dilepaskan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat
tersebut.

A. Penyebab Penyakit Autoimun

Penyebab penyakit autoimun belum diketahui secara pasti, tetapi


terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk
menderita penyakit autoimun, antara lain:

1. Genetik atau keturunan, faktor genetik merupakan faktor risiko utama


yang bisa menimbulkan penyakit autoimun. Meski demikian, faktor ini
bukan satu-satunya yang bisa memicu reaksi kekebalan tubuh.

2. Lingkungan, faktor lingkungan mencakup paparan zat tertentu, seperti


asbes, merkuri, perak, dan emas, pola hidup yang berantakan serta
pola makan yang kurang sehat.

3. Perubahan hormon

4. Infeksi. Umumnya, penyakit autoimun sering dikaitkan dengan


terjadinya gejala infeksi. Hal ini dianggap wajar karena gejala
penyakit autoimun sebagian besar, diperburuk oleh infeksi tertentu.

5. Memiliki berat badan berlebihan atau obesitas

6. Merokok

2
7. Menggunakan obat-obatan yang memengaruhi sistem kekebalan
tubuh, seperti obat simvastatin atau antibiotik.

B. Gejala Penyakit Autoimun


Ada lebih dari 80 jenis penyakit yang digolongkan penyakit autoimun
dan beberapa di antaranya memiliki gejala awal yang sama, seperti:

1. Nyeri di sekujur tubuh. Nyeri yang membuat badan seperti ditusuk-


tusuk.

2. Nyeri sendi. Bagian sendi yang paling sering diserang adalah sendi
lutut, sendi di pergelangan tangan, punggung tangan hingga buku-
buku jari. Nyeri ini terjadi di kedua sisi kiri dan kanan, juga sering
diiringi pembengkakan atau kekakuan sehingga terasa sangat sakit dan
sulit bergerak.

3. Fatigue. Yaitu rasa lelah berlebihan dan berkepanjangan, seperti habis


berlari jauh, membuat energi tubuh seperti terkuras habis. Bahkan
untuk mengangkat badan dari tempat tidur saja terasa berat.

4. Timbul demam ringan. Bila dipegang oleh orang lain, badan akan
terasa agak hangat, namun ketika diperiksa dengan thermometer,
suhunya masih normal (pada batas atas), sekitar 37,4-37,5 derajat
Celcius.

5. Rambut mengalami kerontokan parah.

6. Sering terkena sariawan.

7. Brain fog. Disebut demikian karena otak sewaktu-waktu seperti


tertutup kabut, sehingga untuk sesaat seseorang kehilangan memori,
fokus, dan konsentrasi, entah sedang menulis maupun berbicara.

8. Ruam kulit.

Meski menimbulkan beberapa gejala awal yang sama, masing-masing


penyakit autoimun tetap memiliki gejala spesifik, seperti diabetes tipe 1 yang
gejalanya berupa sering haus, lemas, dan berat badan menurun tanpa sebab
yang jelas.

3
C. Penyakit Autoimun dan Gejalanya
Berikut ini adalah beberapa contoh penyakit autoimun dan gejalanya:

1. Lupus

Lupus dapat memengaruhi hampir semua organ tubuh dan


menimbulkan beragam gejala, seperti demam, nyeri sendi dan otot,
ruam kulit, kulit menjadi sensitif, sariawan, bengkak pada tungkai,
sakit kepala, kejang, nyeri dada, sesak napas, pucat, dan pendarahan.

2. Penyakit Graves

Penyakit Graves dapat menimbulkan gejala berupa kehilangan berat


badan tanpa alasan yang jelas, mata menonjol, rambut rontok, jantung
berdebar, insomnia, dan gelisah.

3. Psoriasis

Penyakit ini dapat dikenali dengan kulit yang bersisik dan munculnya
bercak merah pada kulit.

4. Multiple sclerosis

Gejala yang dapat ditimbulkan oleh Multiple sclerosis meliputi nyeri,


mati rasa pada salah satu bagian tubuh, gangguan penglihatan, otot
kaku dan lemas, koordinasi tubuh berkurang dan kelelahan.

5. Myasthenia gravis

Gejala yang dapat dialami akibat menderita Myasthenia gravis adalah


kelopak mata terkulai, pandangan kabur, lemah otot, kesulitan
bernapas, dan kesulitan menelan.

6. Tiroiditis Hashimoto

Penyakit ini dapat menimbulkan gejala berupa berat badan naik tanpa
sebab yang jelas, sensitif terhadap udara dingin, mati rasa di tangan
dan kaki, kelelahan, rambut rontok, dan kesulitan berkonsentrasi.

7. Colitis ulseratif dan Crohn`s disease

Gejala yang dapat dialami jika menderita kedua penyakit ini adalah
nyeri perut, diare, buang air besar berdarah, demam, dan berat badan
turun tanpa sebab.
4
8. Rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis dapat membuat penderitanya mengalami gejala


berupa nyeri sendi, radang sendi, pembengkakan sendi, dan kesulitan
bergerak.

9. Sindrom Guillain Barre

Penyakit ini menimbulkan gejala berupa lemas yang jika kondisinya


semakin parah dapat berkembang menjadi kelumpuhan.

10. Sindrom Sjögren

Gejala utama sindrom Sjögren adalah mata kering (xerophtalmia) dan


mulut kering (xerostomia) sehingga dapat menimbulkan gangguan
penglihatan dan kerusakan gigi.

11. Vaskulitis

Vaskulitis dapat dikenali dengan gejala demam, penurunan berat


badan tanpa alasan yang jelas, kelelahan, tidak nafsu makan, dan ruam
kulit.

Gejala penyakit autoimun dapat mengalami flare, yaitu timbulnya


gejala secara tiba-tiba dengan derajat yang berat. Flare biasanya terjadi karena
dipicu oleh suatu hal, misalnya paparan sinar matahari atau stres.

D. Pengobatan Penyakit Autoimun


Sebagian besar penyakit yang tergolong penyakit autoimun belum
dapat disembuhkan, tetapi gejala yang timbul dapat diringankan dan dicegah
agar tidak terjadi flare.

Pengobatan untuk menangani penyakit autoimun tergantung pada jenis


penyakit yang diderita, gejala yang dirasakan, dan tingkat keparahannya.
Beberapa metode penanganan yang dapat dilakukan adalah:

1. Obat-obatan

Obat-obatan yang dapat diberikan untuk menangani penyakit autoimun


meliputi:
5
a. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen atau
aspirin, untuk mengatasi nyeri.

b. Obat penekan sistem kekebalan tubuh, seperti kortikosteroid,


untuk menghambat perkembangan penyakit dan memelihara fungsi
organ tubuh.

c. Obat anti-TNF, seperti infliximab, untuk mencegah peradangan


akibat penyakit autoimun rheumatoid arthritis dan psoriasis.

2. Terapi pengganti hormon

Terapi pengganti hormon dilakukan jika pasien menderita penyakit


autoimun yang menghambat produksi hormon di dalam tubuh. Contohnya,
pemberian suntik insulin pada penderita diabetes tipe 1 untuk mengatur
kadar gula darah atau pemberian hormon tiroid bagi penderita tiroiditis.

E. Pencegahan Penyakit Autoimun


Belum diketahui cara mencegah penyakit autoimun sepenuhnya.
Namum, ada beberapa upaya yang dapat mengurangi risiko terjadinya
penyakit autoimun seperti:

1. Berolahraga secara rutin

2. Tidak merokok

3. Menjaga berat badan ideal

4. Menggunakan alat pelindung ketika bekerja, agar terhindar dari paparan


bahan kimia

5. Menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan agar terhindar dari infeksi virus
dan bakteri.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Autoimun merupakan penyakit yang terjadi di mana sistem kekebalan
tubuh menyerang sel-sel yang sehat dalam tubuh. Normalnya, sistem
kekebalan tubuh berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan organisme
asing, seperti bakteri atau virus. Ketika terserang organisme asing, sistem
kekebalan tubuh akan melepaskan protein yang disebut antibodi untuk
melawan dan mencegah terjadinya penyakit.

Telah tercatat bahwa terdapat 80 jenis penyakit autoimun yang


menunjukkan gejala yang sama. Hal tersebut menimbulkan kesulitan apakah
seseorang mengidap gangguan ini atau tidak, dan pada jenis yang mana.
Sementara itu, penyakit autoimun belum dapat dipastikan penyebabnya.

B. Saran
Terkait dari pembuatan makalah ini, saya selaku penyusun makalah
mohon maaf atas ketidak sempuarnaan makalah yang kami buat, dan saya
menyarankan bagi para pembaca untuk membaca dan mencari lebih lanjut
terkait “Penyakit Autoimun” dari segala sumber untuk memaksimalkan
pemahaman para pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Khasanah, Yulia Cahya. Potensi Koekspresi Chimeric Antigen Receptor (CAR) dan
Gen FOXP3 Pada Sel T Regulators Sebagai Modalitas Terapi Penatalaksanaan
Autoimun. Essence of Scientific Medical Journal, 26.

Rizki Tamin. (2021). Penyakit Autoimun. https://www.alodokter.com/penyakit-


autoimun

Rizal Fadli. (2019). Penyakit Autoimun.


https://www.halodoc.com/kesehatan/penyakit-autoimun

Anda mungkin juga menyukai