Anda di halaman 1dari 3

Contoh Rumusan Rekoimendasi

Komponen Rekomendasi
Mutu Lulusan Lulusan yang dibutuhkan pada abad ke-21 ini adalah lulusan yang memiliki: disiplin yang tinggi dalam berbagai kondisi,
keterampilan berkomunikasi , berpikir kritis, dan mampu memecahkan masalah yang sedang dihadapi, keterampilan kreatifitas
dan inovasi, kemampuan menhekspresikan diri, dan prestasi belajat. Terdapat beberapa cara untuk memiliki karakter yang
dibutuhkan untuk saat ini, salah satu caranya dengan membangun keterampilan abad ke-21 ini melalui penerapan
keterampilan saat proses belajar. Mutu lulusan yang memiliki karakter abad ke-21 disinyalir akan mampu beradaptasi dengan
perubahan zaman dan akan lebih siap dalam menghadapi proses kehidupan. Oleh karena itu siswa perlu: 1) pembiasaan untuk
selalu disiplin dalam berbagai hal seperti disiplin waktu dan disiplin dalam berpakaian. Untuk membiasakan mereka disiplin,
warga sekolah harus berprilaku tegas kepada siswanya agar mereka patuh terhadap tata tertib sekolah yaitu dengan cara
memberikan reward bagi siswa yang sering datang tepat waktu atau memberi mereka sanksi jika mereka melanggar. Jika siswa
sudah terbiasa disiplin maka mereka akan terbiasa menghormati waktu untuk seterusnya, 2)memiliki keterampilan untuk
berkomunikasi baik lisan maupun tulisan yang memanfaatkan teknologi sebagai media untuk menyampaikan komunikasi.
Untuk memanfaatkan teknologi dengan baik dan benar tentunya harus difasilitasi banyak pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi selain pembelajaran TIK bisa dengan cara guru melibatkan siswanya untuk mencari sumber belajar dengan
menggunakan komputer yang sudah sekolah miliki. Kegiatan ini akan sekaligus memberi manfaat, selain terbiasa menggunakan
TIK, pembelajaran pun akan lebih bermakna diakrenakan siswa aktif dalam pembelajaran, 3) memiliki keterampilan berpikir
kritis dan memecahkah masalah dengan difasilitasi kegiatan identifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah yang harus
dilakaukan semua guru dalam proses mengajar supaya siswa terbiasa melakukannya dan akan berdampak untuk kedepannya.
Hal ini dilakukan agar siswa mampu mengumpulkan semua inforamasi untuk diidentifikasi, memikirkan sebuah solusi
pemecahan masalah, dan mampu menyimpulkannya, 4) memiliki kreativitas inovasi bisa diintegrasikan dengan pembelajaran
esktrakurikuler. Dengan siswa ikut aktif dalam kegiatan, maka kreatifias dan inovasi siswa akan terlatih. Selain itu, semua guru
khususnya guru prakarya harus lebih kreatif dan inovatif dari siswa dan guru harus mendorong siswa untuk menghasilkan
produk dari hasil kreatifitas mereka, 5) mengembangkan minat dan bakatnya melalui kegiatan ekstrakurikuler yang sudah
sekolah fasilitasi. Pihak sekolah wajib membangunkan kembali kegiatan ekstrakurikuler yang sudah lama tertidur supaya aktif
kembali agar minat dan bakat siswa terstimulus dengan baik, dan 6) harus selalu belajar yang rajin kapanpun dan di manapun
berada. Guru harus aktif memotivasi siswanya untuk selalu belajar, baik dengan cara pemberian tugas tambahan untuk
dikerjakan di rumah. Kegiatan ini akan berdapampak pada lulusan yang diharapkan pada abad ke-21 dan sekaligus sebagai
implementasi dari visi, misi, dan tujuan sekolah

Proses Pembelajaran Proses pembelajaran adalah proses siswa memperoleh ilmu pengetahuan, pembentukan sikap, penguasaan kemahiran, dll.
Untuk mendukung proses pembalajaran yang baik, guru sebagai fasilitator harus mempersipakan dengan baik agar materi yang
disampaikan bisa dipahami dengan baik oleh siswanya. Hasil akhir dari suatu proses pembelajaran adalah sebuah prestasi yang
dimiliki siswa. Siswa yang bagus akan suatu prestasi adalah siswa yang memiliki kebiasaan berliterasi, begitupun sebaliknya,
siswa yang masih kurang dalam belajar adalah siswa yang kurang dalam berliterasi. Kegiatan literasi adalah kegiatan siswa
menambah pengetahuannya dari hasil membaca dan menulis. Oleh karena itu, guru harus: 1) membantu siswa dalam
meningkatkan prestasi belajarnya melalui program remidi ataupun pengayaan secara sistematis dan terstruktur. Dalam
program remidi ataupun pengayaan, guru harus menggunakan metode/strategi yang variatif disesuaikan dengan kondisi siswa
dan harus dilakukan secara berkesinambungan untuk membantu siswa dalam menuntaskan belajarnya. Program remidial dan
pengayaan merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembelajaran, 2) selalu mendorong siswa untuk
membaca /menulis baik di kelas maupun di luar kelas dengan cara mengunjungi perpustakaan atau membuat pojok baca.
Perpustakaan sekolah harus dihidupkan kembali agar siswa tertarik untuk mengunjungi perpustakaan. Berhubung siswa relatif
sedikit, maka kelas bisa dibuatkan pojok baca, agar siswa bisa menunggu guru yang belum datang bisa membaca buku yang
disediakan sekolah, atau memberikan tugas untuk membaca kemudian merangkum yang akhirnya kedua kegiatan literasi dapat
terpenuhi.

Mutu Guru Guru mempunyai tanggung jawab besar dalam meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu lulusan. Ada beberapa langkah
untuk memperbaiki mutu guru dalam meningkatkan mutu belajar, seperti memperbaiki diri secara berkala, meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan wawasan, juga mengembangkan strategi, metode, teknik, dan media pembelajaran yang
kreatif dan inovatif. Jika mutu pembelajaran tidak berfungsi dengan baik, maka akan menghasilkan siswa yang jauh dari target
visi, misi, tujuan sekolah. Oleh karena itu, guru harus selalu memperhatikan kekurangan mereka dalam mentransfer ilmu
dengan cara evaluasi dan refleksi diri dari siswa, teman sejawat dan supervisi kepala sekolah. Kegiatan ini harus dilakukan
secara berkelanjutan agar guru mengetahui letak kekurangan dan harus segera diperbaiki. Dan tidak lupa, hasil dari evaluasi
diri guru didiseminasikan ke teman sejawat, agar mereka belajar dari kesalahan orang lain untuk tidak mengulanginya.
Selanjutnya, semua guru harus mengikuti pengembangan profesi guru bisa melalui MGMP atau mencari informasi terkait
pelatihan yang sesuai dengan kualifikasi guru, mengikuti diklat, seminar, dll. Aktifitas pengembangan profesi adalah upaya guru
untuk selalu mengupdate pengetahuan, keterampilan, dan wawasan mereka. Tidak lupa untuk mendiseminasikan hasil yang
diperoleh pada saat mereka mengikuti kegiatan. Hal ini dilakukan untuk berbagi informasi kepada yang lain agar yang lain
mengetahui info terkini. Diseminasi bisa dilakukan melalui berbagai media baik secara lisan maupun tulisan. Dan yang tidak
kalah penting, guru dituntunt untuk kreatif dan inovatif dalam mengembangkan strategi, model, media, atau metode untuk
mefasilitasi siswa aktif di dalam kelas dan pembelajaran menjadi menarik, menyenangkan, dan lebih bermakna. Dalam
mengembangkan pembelajaran, guru juga bisa menggunakan metode yang sudah ada atau bahkan membuat kreasi media
pembelajaran sendiri atau bisa melibatkan siswa dalam pembuatannya yang nantinya media tersebut dijadikan sumber belajar
untuk siswa lain, dan yang paling penting, pembelajaran yang di lakukan mampu menginspirasi guru lain.
Manajemen Kepala sekolah memilki tanggung jawab yang besar terhadap kemajuan sekolah yang dipimpinnya. Suatu sekolah dikatakan
maju, jika kepala sekolah mengelola tugasnya dengan baik. Terdapat beberapa tugas kepala sekolah dalam meningkatkan mutu
lulusan, mutu pembelajaran, dan mutu guru. Jika mutu tersebut pada suatu sekolah kurang baik maka otomatis kinerja kepala
sekolah /manajemen sekolah dipertanyakan. Oleh karena itu, seorang kepala sekolah harus punya ide kreatif dalam
mengembangkan sekolah yang berdampak pada peningkatan mutu. Kepala sekolah harus selalu mengevaluasi kegiatan inti di
sekolah seperti evaluasi visi, misi, dan tujuan sekola, evaluasi kurikulum, evaluasi hasil supervisi, dan evaluasi pelaksanaan
program RKAS . Evaluasi dilakukan untuk merefleksi diri sekolah dengan menghasilkan rekomendasi untuk perbaikan program
selanjutnya. Kegiatan tersebut, merupakan kegiatan penting yang ada disekolah dan harus selalu diperbaiki secara berkala dan
harus melibatkan pemangku kepentingan dalam pelaksanaanya, karena dengan mengundang mereka pihak sekolah menjadi
tahu apa yang menjadi kebutuhan masyarakat sekarang. Selanjutnya, kepala sekolah harus membangun komunikasi dan
interaksi dengan pemangku kepentingan dan warga sekolah agar sekolah mendapat dukungan penuh dari masyarakat terkait
program-program sekolah yang berdampak pada kinerja manajemen sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengawasi program sekolah. Kemudian, kepala sekolah harus mengelola guru dan tenaga kependidikan secara konsisten dan
komprehensif. Salah satu caran bisa mengundang nara sumber untuk memberikan ilmu baru kepada guru di sekolah dan saran
kepada manajemen sekolah atau dengan cara memberikan reward kepada guru yang rajin dengan memberikannya sertifikat
penghargaan dan memberikan sanksi bagi guru/tenaga kependidikan yang melanggar aturan. Hal ini dilakukan sebagai upaya
membangun iklim kerja yang kondusif dan penigkatan kinerja guru. Selain itu, kepala sekolah harus mengadakan sarpras untuk
menunjang proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan yang dalam pengelolaannya melibatkan warga sekolah dan
pemangku kepentingan yang ikut andil di dalamnya. Hal ini bertujuan supaya semua pihak dapat menjaganya, mengawasinya,
dan memperbaikinya apabila terjadi kerusakan. Manajemen sekolah dalam mengelola anggaran selain diaudit external oleh
dikbud juga harus melibatkan pemangku kepentingan untuk diaudit secara internal agar laporan realisasi penggunaan anggaran
lebih transfaran dan akuntabel. Dalam menyelenggarakan kegiatan siswa, manajemen sekolah harus lebih aktif dan tegas untuk
mendorong gurunya supaya membantu siswa mengembangkan bakat melalui kegiatan ekstrakurikuler yang sudah lama
tertidur. Ekstrakurikuler adalah kegiatan untuk memperkaya siswa dalam bidang pengentahuan, keterampilan, dan sikap. Oleh
karena itu, manajemen sekolah harus aktif kembali dalam mengelola kegiatan ekstrakurikuler serta harus berperan aktif dalam
mengutus siswanya untuk ikut berpartisipasi dalam perlombaaan. Sehingga siswa memiliki pengalaman, karena pengalaman
adalah guru terbesar mereka dalam belajar. Terakhir, manajemen sekolah, harus menyiapkan SDM yang berkualifikasi BK untuk
memfasilitasi siswa pada layanan sekolah dalam bidang pribadi, sosial, akademik, dan pendidikan lanjut sehingga berdampak
pada keberhasilan siswa belajar di sekolah, atau bisa dilakukan oleh guru siapa saja dengan mencermati pedoman yang sudah
ada dan melaksanakannya dengan baik dan benar sehingga layanan BK di sekolah berjalan lancar.

Anda mungkin juga menyukai