Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Bahasa dan Sastra

Volume 2 No 2 (2017)
ISSN 2302-2043

NILAI MORAL DALAM NOVEL SANG PENCERAH


KARYA AKMAL NASREY BASRAL
MUHAMMAD FIRWAN
Yamahmio3237@gmail.com
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Tadulako
Jl. Soekarno Hatta KM. 9 Kampus Bumi Tadulako, Sulawesi Tengah

Abstrak- Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana wujud nilai moral dalam novel sang
pencerah karya Akmal Nasery Basral. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan nilai-niai moral
yang terdapat dalam novel sang pencerah Karya Akmal Nasery Basral. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis yang dapat diamati.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tahapan sebagai berikut: (1) Menandai teks novel sang
pencerah teori partiwantoro. (2) mengklasifikasikan teks novel sang pencerah karya Akmal Nasery
Basral yang berkaitan dengan nilai moral. (3) menyimpulkan hasil kelasifikasi teks novel sang
pencerah karya Akmal Nasery Basral yang menyangkut dengan nilai moral. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa nilai moral dalam novel sang pencerah terdiri dari 4 niali moral yaitu. (1) nilai
moral antara manusia dengan dirinya sendiri, terdiri atas 9 sikap yaitu, kejujuran, sabar, semangat,
tanggung jawab, ikhlas, pantang menyerah, tegas, berani, dan rendah hati. (2) nilai moral antara
manusia dengan manusia terdiri dari 8 sikap Sopan, peduli, tolong menolong, saling berbagi,
menempati janji, menyemagati dan memotivasi, bekerja sama, dan bersosialisasi. (3) Nilai moral
Antara manusia dengan alam terdiri dari atas yaitu, Nasionalisme, menjaga kelestarian alam. (4)
nilai moral antara manusia dengan Tuhan terdiri dari atas, yaitu bersyukur, taat beribadah dan
berperasangka baik kepada Tuhan.

Kata Kunci: Nilai Moral, Novel Sang Pencerah

1. PENDAHULUAN setiap bersosialisasi dengan masyarakat,


moral sangat mempengaruhi perilaku
Manusia tidak hidup dengan setiap manusia yang menentukan mana
sendirinya yang hanya mengutamakan yang baik mereka lakukan dan mana
ego masing-masing, tetapi manusia yang buruk mereka lakukan, hubungan
harus hidup bersosialisasi terhadap moral dan etika sangat erat, moral
sesamanya agar saling berkomunikasi, menunjukkan setiap kondisi mental
saling mengenal satu sama lain dan setiap orang yang membuat mereka
saling mengerti, namun zaman tetap berani, bersemangat. Bergairah,
menuntut manusia untuk melakukan berdisplin, tentang isi hati atau perasaan
perubahan agar kita tidak tertingal sebagaimana terungkap dalam
dengan perkembangan saat ini. Oleh perbuatan yang dilakukan setiap
sebab itu dengan adanya perkembangan manusia. Tolak ukur untuk menilai baik
yang terjadi disekeliling masyarakat buruknya tingkah laku setiap manusia
kultural yang mempengaruhi disebut norma. Prinsip moral yang amat
lingkungan. serta pola pikir manusia. penting adalah melakukan tindakan
Sekarang zaman era globalisasi yang yang baik dan menolak tindakan yang
sangat pesat perkembangannya buruk. Apabila prinsip ini tidak dimiliki
sehingga apabila ketertinggalan maka setiap manusia maka tidak ada yang
yang akan terjadi pada masyarakat namanya moralitas, inilah ciri has norma
tertentu, tidak siap menghadapi moral. Etika sering diartikan sama
perubahan zaman tersebut manusia bisa dengan moral, ketika kita berbicara
saja menjadi korban dari perkembangan moral maka akan berhungan dengan
zaman. karena itu kebanyakan orang etika, etika dengan moral perbandingan
harus membentengi dirinya dengan iman tidak beda jauh, etika merupakan salah
yang kokoh agar bukan kerusakan yang satu cabang dari filsafat yang membahas
menimpanya, terutama dari segi moral. moralitas manusia. Etika memberikan
pemikiran keritis serta pemahaman,
Moral tidak terlepas dari ajaran-ajaran dan pandangan-
kehidupan manusia yang di lakukan
49
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 2 No 2 (2017)
ISSN 2302-2043
pandangan moral, penilaian moral. pedoman moral. Pertama, pedoman
Sebagaimana Nabi Muhammad SAW objektif yaitu dari luar dirinya yang
memberikan teladan terhadap ajaran disebut norma yang menggariskan mana
agama islam, yang tidak terlepas dari yang baik atau mana yang buruk
ajaran moral (akhlak) yang baik. menururt pandangan kelompok atau
masyarakat. Kedua pedoman subjektif
seseorang sebagai penganut adalah yang datang dari dalam dirinya
ajaran islam harus mengikuti ajaran yaitu suara hati atau nurani yaitu yang
tersebut, serta menteladani sifat dan mengariskan mana yang baik atau yang
perilaku Nabi Muhammad SAW agar buruk menurut pandangan masing-
kedepannya tidak terjadi masing pokok pembicaraan baik norma
kesalahpahaman, saling mengerti dan maupun hati nurani mempunyai arah
memahami terhadap sesama manusia. yang sama, yaitu memberi pedoman
Moral secara etimologi, berasal dari atau petunjuk kearah perilaku yang
bahasa latin yaitu “Mores’’ (mos) yang baik, yaitu sesuai dengan hakikat
diartikan sebagai adat istiadat, manusia dan mengarah kepada kebaikan
kelakuan, tabiat, akhlak atau tingkah tertinggi.
laku yang baik/susila sehingga disebut
juga ajaran kesusilaan. Purwa Hadi Nilai moral dalam karya sastra
Wardoyo (1990:13) mengemukakan dapat dipandang sebagai amanat,
bahwa moral sesungguhnya memuat perilaku, pesan, Bahkan unsur amanat
dua segi yang berbeda, yakni segi dalam karya sastra sebenarnya
batiniah dan segi lahiriyah. Orang yang merupakan gagasan yang mendasar
baik adalah orang yang memiliki sikap yang diciptakannya karya sastra. Peneliti
batin yang baik dan melakukan mengambil Konsep moral yaitu pertama
perbuatan-perbuatan yang baik pula dan nilai moral agama, nilai moral adat
sikap batin ini juga sering kali disebut istiadat, nilai moral ideologi.
hati.
Kesadaran moral sudah ada
Penilaian moral adalah penilaian dalam tiap-tiap insan semenjak sebelum
baik-buruknya tingkah laku manusia. zaman penjajahan dan masih ada
Kebaikan manusia yang terdapat dalam sampai sekarang. Pengetahuan terhadap
diri manusia dapat dinilai dari segi nilai-nilai moral pada masyarakat
lahirnya maupun batinnya untuk dewasa ini merupakan suatu yang
melakukan penilaian terhadap sesuatu penting, sehingga dengan hadirnya
maka dibutuhkan alat atau tolak ukur bacaan yang menjadi idola bagi
terhadap sesuatu, yakni ukuran moral. masyarakat dan yang membacanya
tidak hanya dari kalangan tertentu saja
Ada dua ukuran yang berbeda, diharapkan dapat menajdi sebuah batu
yakni dapat dilakukan dengan suara hati loncatan kearaha yang lebih baik.
sebagai ukuran dalam diri manusia, dan
norma sebagai acuan agar manusia Novel Sang Pencerah
dapat mentaati aturan yang telah menceritakan riwayat hidup KH.Ahmad
ditetapkan, untuk itu manusia dapat Dahlan. Perjuangan beliau dalam
menilai sebagai ukuran yang dipakai dakwah patut menjadi teladan,
oleh orang lain untuk dapat menilai diri kesabaran dan keistiqomahan tidak
sendiri. Suara hati atau hati nurani diragukan lagi. Beliau melakukan
menyediakan ukuran sesuatu ukuran pembaruan dalam dunia Islam di
yang dapat dilihat dengan subyektif Indonesia melalui organisasi yang
sedangakan aturan-aturan menunjukan bernama Muhammdiyah (1912),
pada keadaan yang ukurannya yang organisasi tertua yang kemudian disusul
bersifat obyektif. Baik yang subjektif dengan berdirinya Nahdatul Ulama yang
atau maupun objektif mengandung berdiri tahun 1926. Namun, ada hal–hal
ukuran yang benar atas moralitas yang perlu diperhatikan, mengenai nilai
manusia. moral riwayat KH. Ahmad Dahlan pada
novel tersebut. Oleh karna itu penulis
Dalam menjalani kehidupan, marasa perlu untuk mengkaji lebih
manusia diarahkan oleh dua macam

50
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 2 No 2 (2017)
ISSN 2302-2043
lanjut tentang novel sang pencerah ini 1) Nilai dalam bahasa Inggris value,
karna dalam novel tersebut mengandung bahasa latin vale’re (berguna, mampu,
nilai moralitasnya. Harapannya dari akan berdaya, berlaku, kuat).
penelitian tersebut akan didapat hal-hal 2) Nilai ditinjau dari segi harkat
yang bermanfaat bagi persoalan sosial adalah kualitas suatu hal yang
masyarakat dewasa ini sebagai akibat menjadikan hal itu dapat disukai,
dari perkembangan zaman. Fenomena- diinginkan, berguna, atau dapat menjadi
fenomena sosial merupakan studi yang objek kepentingan.
menarik untuk dijadikan bahasan dalam 3) Nilai ditinjau dari segi
kaitannya dengan berbagai hal yang keistimewaan adalah apa yang dihargai,
peragmatis. Maka tidaklah berlebiahan dinilai tinggi atau dihargai sebagai suatu
jika penulis memberikan contoh tentang kebaikan. Lawan dari suatu nilai positif
novel yang bisa dikategorikan sebagai adalah ‘‘tidak bernilai” atau ‘‘nilai
novel pembangun jiwa penuh dengan negatif”. Baik akan menjadi suatu nilai
pesan dan moral yang mengajak kita dan lawannya (jelek, buruk) akan
untuk selalu mempunyai akhlaqul menjadi suatu ‘‘nilai negatif” atau tidak
karimah. bernilai”.
4) Nilai ditinjau dari sudut ilmu
2. KAJIAN PUSTAKA ekonomi yang bergelut dengan
kegunaan dan nilai tukar benda-benda
Pada bagian ini diuraikan teori material, pertama kalimenggunakan
yang diambil sebagai landasan kata nilai secara umum.
penguatan dalam melakukan penelitian,
sehubungan dengan hal tersebut, maka 2.2 Pengertian Moral
berikut ini akan dibahas beberapa
bagian yang berkaitan dengan moral. Moral merupakan sistem nilai
tentang bagaimana seseorang
2.1 Pengertian Nilai seharusnya hidup secara baik sebagai
manusia,moral terkandung dalam aturan
Nilai berasal dari bahasa latin hidup bermasyarakat dalam berbagai
vale’re yang artinya berguna, mampu bentuk kebiasaan, seperti tradisi,
akan, berdaya, berlaku, sehingga nilai petuah, peraturan, wejangan, perintah,
diartikan sebagai sesuatu yang larangan, dan lain-lain.
dipandang baik, bermanfaat dan paling
benar menurut keyakinan seseorang Moral dalam cerita, menurut
atau sekelompok orang. Nilai adalah Kenny (dalam Nurgiyantoro, 1995:321),
kualitas suatu hal yang menjadikan hal biasanya dimaksudkan sebagai suatu
itu disukai, diingnkan, dikejar, dihargai, saran yang berhubungan dengan ajaran
berguna dan dapat membuat orang yang moral tertentu yang bersifat praktis,
menghayatinya menjadi bermartabat. yang dapat diambil (dan ditafsirkan)
lewat cerita yang bersangkutan oleh
Menurut Steeman (Eka pembaca.
Darmaputera, 1987 : 65) nilai adalah
sesuatu yang memberi makna pada Demikian pula dengan Emile
hidup, yang memberi acuan, titik tolak Durkhein (dalam Zuriah, 2007:137)
dan tujuan hidup. Nilai adalah sesuatu yang menyatakan bahwa moral adalah
yang dijunjung tinggi, yang dapat norma yang menetapkan perilaku apa
mewarnai dan menjiwai tndakan yang harus diambil pada suatu saat,
seseorang, nilai itu lebih dari sekedar bahkan sebelum kita dituntut untuk
keyakinan, nilai selalu menyangkut pola bertindak. Keputusan akan tindakan
pikir dan tindakan, sehingga ada moral bagi seseorang mengandung
hubungan yang amat erat antara nilai unsur disiplin yang dibentuk oleh
dan etika. konsistensi dan otoritas, keterikatan
Lorens Bagus ( dalam pada kelompok sosial, dan otonomi
Inarotuzakiyati, 2013 : 9) menjelaskan kehendak individu.
tentang nilai yaitu sebagai berikut:
Moral adalah acuan yang harus
dimiliki setiap manusia, agar mereka

51
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 2 No 2 (2017)
ISSN 2302-2043
dapat menjalani kehidupanya sehari- dengan tingkah laku yang baik dan
hari, dan peristiwa ini tidak terlepas dari bertaqwa kepada Tuhan.
perilaku setiap manusia, semua tingkah
dan perbuatan yang kita lakukan sangat 2.4 Ruang Lingkup Ajaran Moral
tergantung kepada moral yang dimiliki
dalam mencapai nilai dimata sosial. Partiwintaro (dalam Zuriah,
Karena moral dan tingkah laku 2007:63) mengemukakan ajaran moral
merupakan dua hal yang tidak bisa dalam empat hal, yaitu: (1) nila moral
dipisahkan dalam kehidupan sosial yang terkandung dalam hubungan
dalam rangka meraih nilai positif dimata antara manusia dengan dirinya sendiri,
orang lain. (2) nilai moral yang terkandung dalam
hubungan antara manusia dengan
Dari uraian tersebut maka dapat sesama manusia, (3) nilai moral yang
disimpulkan bahwa moral merupakan terkandung dalam hubungan manusia
ajaran tentang bagaimana menjadi dengan alam semesta, (4) nilai moral
manusia yang sebenarnya, yang yang terkandung dalam hubungan
membawa kita keajaran yang harus kita manusia dengan Tuhan.
ketahui itu nilai kebaikan dan keburukan
yang menjadi panduan manusia dalam 1. Nilai moral yang terkandung
bertindak di kehidupan masyarakat, dalam hubungan antara manusia dengan
sehinga manusia tetap hidup dalam dirinya sendiri.
aturan-aturan dan ketentuan yang telah Manusia sebagai makhluk
disepakati bersama. Moral secara umum ciptaan Tuhan memiliki kaidah yang
mengarah pada pengertian ajaran sepatutnya dipatuhi oleh dirinya sendiri
tentang baik buruk yang diterima dalam melakukan tindakan, ataupun
mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, perbuatan. Keutamaan moral
budi pekerti, dan sebagainya. Moral juga sehubungan dengan batin atau kata hati
berarti ajaran prilaku manusia (akhlak). manusia untuk perbuatan baik meliputi
kerendahan hati, penuh percaya diri,
2.3 Pengertian Nilai Moral keterbukaan, kejujuran, bekerja keras,
keandalan, dan penuh kasih (Bakry
Wasono (dalam Zuriah 2007:21) dalam Zuriah, 2007:64).
mengemukakan bahwa nilai moral pada 2. Nilai moral yang terkandung
dasarnya adalah nilai-nilai yang dalam hubungan manusia dengan
menyangkut masalah kesusilaan, sesama manusia.
masalah budi, yang erat kaitannya Hartini (dalam Setiowati,
antara manusia dan makhluk-makhluk 2013:10) mengatakan bahwa manusia
lain ciptaan tuhan. Disini manusia diharapkan saling kenal mengenal,
dibentuk untuk dapat membedakan sehingga terjalin hubungan baik dalam
antara perbuatan buruk dan yang baik. hidupnya harus saling membantu karna
dalam kenyataan tidak ada orang yang
Adapun pula Poedjawianto bisa hidup sendiri tanpa ada bantuan
(1990:27) menyatakan, ajaran moral dari orang lain. Hal ini sependapat
adalah yang bertalian dengan perbuatan dengan Ismuhendro (dalam
atau kelakuan manusia pada hakekatnya Inarotuzzakiyati 2013:14) yang
merupakan kaidah atau pengertian yang mengatakan nilai moral yang terkandung
menentukan hal-hal yang dianggap baik dalam hubungan antara manusia dengan
dan buruk. sesama manusia meliputi jujur terhadap
orang lain, pertalian persahabatan,
Dari uraian diatas dapat tolong-menolong kewajiban berbakti
disimpulkan bahwa nilai moral adalah atau mengabdi kepada orang lain dan
norma-norma atau kaidah-kaidah yang melaksanakan peraturan pemerintah.
dianggap baik dan buruk oleh manusia 3. Nilai moral yang terkandung
dan makhluk hidup lainya. Oleh karna dalam hubungan antara manusia dengan
itu, manusia harus saling mengasihi, alam semesta.
menghormati, sebagia mahluk ciptaan Menurut Nurhadi (1994:57)
tuhan dan dapat menerapkannya menyatakan bahwa manusia mempunyai

52
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 2 No 2 (2017)
ISSN 2302-2043
tugas dan kewajiban terhadap alam 3. METODE PENELITIAN
semesta yaitu menjaga dan
melestarikan semua sumber alam untuk 3.1 Jenis Penelitian
menghindari semua bencana yang Penelitian ini bersifat deskriptif
disebabkan kecerobohan serta dapat kualitatif, yaitu melakukan penelitian
mendapatkan alam semesta dalam alam untuk memperoleh data deskripsi dari
kehidupan dengan memperhatikan agar suatu kasus, keadaan, sikap, hubungan,
dapat berjalan menurut kodratnya. atau suatu masalah yang menjadi objek
4. Nilai moral yang terkandung penelitian. Penelitian kualitatif memiliki
dalam hubungan antara manusia dengan ciri sebagai berikut, yaitu (1)
Tuhan. memberikan perhatian utama pada
Fachrudin (dalam Zuriah, 2007:73) makna dan pesan, sesuai dengan
menyatakan dalam bentuk manusia hakikat objek, yaitu sebagai studi
yang bermental baik, sealu dituntu sifat kultural, (2) lebih mengutamakan proses
yang sabar, mmanusia harus dibandingkan hasil penelitian sehingga
mendekatkan diri kepada Tuhan atau makna selalu berubah, (3) tidak ada
sembahyang, berdoa dan bersyukur jarak diantara subjek penelitian dengan
kepadanya, memohon ampun dari objek penelitian, subjek peneliti sebagai
segala dosa yang telah terlanjut dibuat, instrumen utama, sehingga terjadi
berjanji akan mengerjakan suruh- interaksi langsung diantaranya, (4) desai
suruhanya dan menghentikan dan kerangka penelitian bersifat
laranganya dengan segala sementara sebab penelitian bersifat
kesungguhannya dan keikhlasan hati. terbuka, dan (5) penelitian bersifat
alamiah, terjadi dalam konteks sosial
2.5 Pengertian Novel budayanya masing-masing (Ratna,
2013:47).
Novel merupakan salah satu 3.2 Metode Penelitian
karya sastra yang bersifat fiksi yang Metode yang digunakan dalam
ditulis oleh pengarang. Novel juga sudah penelitian ini adalah metode deskriptif.
menjadi konsumsi bagai masyarakat Bogdan dan Taylor (dalam Moleong,
kehadiran novel untuk memenuhi 2010:4) mendefinisikan metode
kebutuhan masyarakat yang telah penelitian kualitatif sebagai prosedur
dikembankan oleh pengarang dengan penelitian yang menghasilkan data-data
imajinatif yang diperluas sehingga kita deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
dapat memahami apa yang dimaksud lisan dari orang-orang dan perilaku yang
oleh penulis. dapat diamati.
Menurut Abrams (dalam
Nurgiyantoro, 2010:9) sebutan novel Metode deskriptif adalah
berasal dari bahasa Italia “novella’’ prosedur pemecahan masalah dengan
(yang dalam bahasa jerman: no-velle). menggambarkan atau melukiskan
Secara harfiah novella berarti sebuah keadaan subjek atau objek penelitian
barang baru yang kecil, dan kemudian (seseorang lembaga, masyarakat dan
diartikan sebagai cerita pendek dalam lain-lain) pada saat sekarang
pentuk prosa. Sumardjo dan Saini berdasarkan fakta-fakta yang nampak
(1997:29), menyatakan dalam arti luas atau sebagaimana adanya (Hadari
novel adalah cerita berbentuk prosa Nawawi, 1995:63 dalam Siswantoro,
dalam ukuran yang luas, ukuran yang 2005:56).
luas disini dapat berarti cerita dengan
plot (alur) yang kompleks, karakter yang 3.3 Sumber Data
banyak, tema yang kompleks, suasana 3.3.1 Sumber
yang beragam dan setting cerita yang Menurut Siswantoro (2010: 72),
beragam pula, namun “ukuran luas’’ sumber data terkait dengan subjek
disini juga tidak mutlak demkian, penelitiandarimana data dapat diperoleh.
mungkin yang luas hanya salah satu Sumber data dalam penelitian ini adalah
unsur fiksinya saja, misalnya temanya, dokumentasi literatur yang diterbitkan,
karakter setting, dan lain-lainya. berupa novel sang pencerah karya
akmal nasery basral yang diterbitkan

53
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 2 No 2 (2017)
ISSN 2302-2043
oleh PT Mizan Publika pada tahun 2010. Reduksi data dapat diartikan sebagai
Tebal novelnya 461 halaman. Warna proses pemilihan, pemusatan,
sampulnya berwarna hijau dan hitam penyederhanaan data dengan cara
sedangkan warna tulisan judul kuning memilih atau memisahkan data-data
dan putih. yang diperoleh dan disesuaikan dengan
permasalahan yang dibahas. Dalam
3.3.2 Data penelitian ini, reduksi data yang
Data dalam penelitian ini penenliti lakukan adalah menandai dan
adalah nilai moral dalam novel karya menentukan teks novel yang
akmal nasery basral berupa data yang menunjukkan adanya nilai moral yang
berwujud kata, kalimat, percakapan, dan digunakansebagai data dalam penelitian.
ungkapan yang memuat aspek-aspek b) Penyajian data
moral sebagai salah satu pembentuk Penyajian data yaitu penyusunan data-
novel sang pencerah karyaAkmal data yang telah dipisahkan sesuai
Nasery Basral tersebut. dengan kelompoknya masing-masing
3.4 Teknik Pengumpulan Data kemudian dikemas dalam bentuk
Teknik pengumpulan data dari kalimat-kalimat atau paragraf sehingga
penelitian ini menggunakan studi memunkinkan untuk penarikan
kepustakaan dengan membaca buku kesimpulan. Pada tahap ini, peneliti
yang ada di Perpustakaan Universitas mengklasifikasikan teks novel yang
Tadulako, membaca skripsi yang ada di selaras dengan kajian moral ke dalam
Perpustakaan FKIP Universitas Tadulako, bentuk masing-masing. Dalam hal ini
membaca literatur dan melalui bentuk yang dimaksud adalah
penelusuran media internet. Literatur pengajaran moral yang meliputi nilai
yang menjadi objek peneliti adalah moral yang terkandung dalam hubungan
sebuah novel yang berjudul “sang antara manusia dengan dirinya sendiri,
pencerah” melalui novel ini penulis nilai moral yang terkandung dalam
melakukan metode deskriptif untuk hubungan antara manusia dengan
menggambarkan bagaimana suatu sesama manusia, nilai moral yang
kasus, keadaan, sikap dan hubungan terkandung dalam hubungan manusia
yang menjadi objek penelitian yang dengan alam semesta, serta nilai moral
didasarkan pada aspek moral. Adapun yang terkandung dalam hubungan
langkah-langkah yang ditempuh penulis manusia dengan Tuhan.
dalam teknik pengumpulan data adalah c) Verifikasi Data dan Kesimpulan
membaca seluruh novel tersebut secara Verivikasi berarti pemeriksaan tentang
berulang-ulang, lalu memahami isi novel data laporan penelitian, kemudian
yang telah dibaca dan berkaitan erat membuat kesimpulan akhir dari data-
dengan masalah moral, setelah itu data yang telah disajikan, baik berupa
mencatat hasil analisis sebagai data. kalimat atau paragraf. Bertitik tolak
pada penjabaran tersebut, maka dalam
3.5 Instrumen Penelitian tahap ini peneliti menyimpulkan hasil
Instrumen dari penelitian ini klasifikasi teks novel yang
yaitu penulis. Penulis yang melakukan mengandung nilai moral. Langkah-
pencatatan data yang telah diperoleh. langkah untuk menganalisis data-data
Moleong (2010:9) menyatakan bahwa dilakukan dengan cara berikut ini :
dalam penelitian kualitatif, peneliti
sendiri atau dengan bantuan orang lain
merupakan alat pengumpulan data 3.5.1 Nilai Moral Antara Manusia
utama. dengan Dirinya Sendiri
Data yang diperoleh dalam
penelitian dikumpulkan selanjutnya Manusia sebagai ciptaan Tuhan
dianalisis dengan langkah-langkah memiliki kaidah yang sepatutnya
sebagai berikut, yaitu: mereduksi data, dipatuhi oleh dirinya sendiri dalam
menyajikan data dan memberikan melakukan tindakan, ataupun
kesimpulan terhadap data tersebut perbuatan. Berikut ini adalah data-data
(verifikasi data). yang menggambarkan nilai moral antara
a) Reduksi data manusia dengan dirinya sendiri.

54
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 2 No 2 (2017)
ISSN 2302-2043
a) Kejujuran semangat. Mata Kiai sholeh Darat
Wujud kejujuran dalam novel tampak bercahaya. Aku menjadi
sang pencerah dapat dilihat pada data semakin mantap untuk melakukan
berikut. perjalanan yang kuyakini akan sangat
(1) Belakangan ini bukan hanya berpengaruh bagi kehidupan kelak.
pesanan di jogja saja yang banyak, tapi Halaman 129-130.
juga beberapa kota lain. Aku yakin kau (d) Tanggung Jawab
sudah tahu bagaimana kejujuran Nabi
Saw. Sebagai pedagang. Tapi tidak ada Sikap Tanggung jawab di dalam
salahnya jika aku ingatkan bahwa kita novel, digambarkan dalam data-data
memang harus jujur dalam berniaga. berikut.
Jika barang dagangan kita ada yang
kurang sempurna, tak bisa kita jual (1) Kiai Haji Muhammad Fadlil itu
dengan harga yang sama seperti barang pedagang yang bertanggung jawab,
yang bagus. Halaman 159-160. Bu.Beliau tak mau menjual barang yang
(2) Begitulah. Aku tak tahu jelek semata—mata untuk mengejar
bagaimana para orangtua bisa melihat keuntungan duniawi. Buat beliau
bahwa aku lebih dewasa dari pada berdagang itu adalah ibadah. Halaman
umurku yang sebenarnya. Yang aku 46.
tahu, meski orangtuaku hidup (2) Bapak ndak maksa kamu idah.
berkecukupan di Kauman—jujur saja tak Bapak hanya mengarahkan, ujar Bapak.
banyak keluarga lain yang bisa Bapak dan Ibu wajib mengarahkanmu
menandingi, apalagi melebihi, keadaan agar bisa mendapatkan suami yang
keluarga kami—tapi aku tak dimanjakan bertanggung jawab, alim, amanah,
berlebihan oleh bapak-ibuku. Halaman karena ini merupakan tanggung jawab
108. yang harus bapak lakukan di hadapan
b) Sabar Alla Azza wa Jalla nanti di hari kiamat.
Berikut ini adalah data-data Halaman 110.
dalam novel yang menggambarkan
e) Ikhlas
tentang kesabaran.
(1) Ibu tahu bahwa kamu sudah sejak Data–data berikut menunjukan
lama senang pada Mas Darwis, dan sikap ikhlas yang terdapat didalam novel
alhamdulillah bapakmu juga melihat dia sang pencerah.
sebagai suami yang cocok buatmu. Jadi
kamu bisa lebih tenang sekarang Idah, (1) Kalau begitu tunggu sebentar,
tidak perlu samapai terlihat tegang dan jawabku sambil masuk ke dalam mesjid,
senewen. Aku sabar, kok, Bu, ujarku mengambil tiga lembar kain
berkilah. Halaman 112. daganganku, dan kembali keluar
(2) Sudahlah, ini bulan suci Ramadhan, menyerahkan kain-kain itu kepada para
saat terbaik untuk melatih kesabaran. pedagang sapi. Pakai kain ini. Mereka
Jangan rusak ibadahmu dengan melongo, dan menatapku tak percaya.
kemarahan-kemarahan yang tidak Tapi ini, kan, dagangan Kiai? Ujar salah
terkontrol, ujarku sebelum tiba-tiba seorang pedagang sapi. Tidak apa-apa,
teringat sesuatu. Halaman 234. saya ikhlas buat sampeyan. Halama 192.
c) Semangat (2) Aku sungguh heran bagaimana
Bentuk–bentuk semangat dalam sebuah usulan tulus yang aku lakukan
novel sang pencerah ditunjukkan pada secara ikhlas—karena aku memiliki
data–data berikut ini. kemampuan ilmu falaq di atas rata-rata
(1) Biasanya menjelang Mangrib aku kemampuan para kiai itu – justru
sudah bersiap-siap untuk pulang, tetapi membuatku digolongkan, meski secara
sore ini suasanya begitu lain, langit tersamar, sebagai bagian dari kaum
sedang menunjukan salah satu lukisan kafir dan munafik. Halaman 214.
angkasa yang terindah sehngga aku dan f) Pantang Menyerah
kawan-kawan begitu bersemangat
bermain gobak sodor. Halaman 22. Sikap pantang menyerah dapat
(2) Alhamdulillah baik, kiai. Beliau kirim ditunjukkan pada data-data di bawah ini.
salam untuk kiai, jawabku masih tetap

55
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 2 No 2 (2017)
ISSN 2302-2043
(1) Sukar dan kawan-kawannya terus tempat duduk ku semula. Tak lama
berusaha mempersempit ruang gerakku. kemudian, acara yasinan selesai. Aku
Tapi aku pantang menyerah dan sempat pamit pulang kepada pono, kakaknya,
melihat sebuah celah kecil di samping dan ibunya. Aku memberanikan diri
sukar yang bisa dipakai untuk menatap mata ibu Pono untuk menguji
meloloskan diri. Ini saat yang harus apakah dia tahu tadi bahwa aku secara
dimanfaatkan dengan baik, sehingga aku tak sengaja sempat mendengarkan
menoleh kearah pono yang juga terus pembicaraan yang seharusnya tak
mencoba untuk meloloskan diri dari kudenagr? Tapi ibu Pono tak
kepungan lawan. Aku kedipkan mata menunjukan isyarat yang menyatakan
kearah pono, dan membuatnya berteriak bahwa dia sudah tahu tentang apa yang
keras, Sukar. Halaman 23. kuketahui malam itu perihal untungnya
(2) Tapi Nyai Fadlil mau janji, ya, untuk untuk menyelenggarakan acara 40 hari
mendahulukan anak saya buat walidah? ini. Halaman 32.
Ibu itu pantang menyerah rupanya. (i) Rendah Hati
Aduh, Nyai, bisa saja. Ibuku tertawa
kecil. Saya tidak bisa menjajikan apa- Berikut ini adalah data-data
apa karna hal seperti ini harus yang memiliki sikap rendah hati dalam
dibicarakan dengan Kiai Fadlil. Nanti novel sang pencerah.
kalau saya janjikan ternyata tidak bisa
terlaksana, saya termasuk orang (1) Dari atas mimbar itulah wajah
munafik. Halaman 107. bapakku yang berpengetahuan tinggi
g) Tegas tetapi sangat rendah hati, selalu
Berikut ini terdapat data-data menyempatkan untuk menatap wajahku
yang menunjukan sikap tegas dalam walau sesaat ditengah penuhnya
novel sebagi berikut.. jamaah. Pancaran sinar matanya seakan
(1) Sebetulnya agak janggal juga kalau menyampaikan pesan, inilah garis hidup
aku menyebut kawan-kawanku sebagai kita, nak, untuk terus menyebarkan
anak buah, karena badanku yang tidak ajaran mulia agama Allah setiap saat.
terlalu besar dibandingkan pono dan Halaman 10.
yang lainnya. Namun menurut mereka,
3.5.2 Nilai Moral Antara Manusia
suaraku yang keras, tegas, dan
dengan Sesama Manusia.
pembawaanku yang selalu bisa mencari
Manusia adalah mahluk sosial.
jalan keluar dalam memecahkan
Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa
masalah, adalah ciri seorang ketua
ada bantuan dari orang lain, sehingga
sejati. Halaman 22-23.
manusia diharapkan dapat menjalin
(2) Perasaanku mengatakan Siti Walidah
hubungan baik dan saling membantu
itu akan cocok dengan darwis. Dan
agar tercipta kedamaian .
Kangmas Fadlil juga kita kenal sebagai
Berikut ini adalah bentuk-
pribadi taat, tawadhu, dan banyak
bentuk nilai moral antara manusia
membantu masyarakat meski sikapnya
dengan manusia yang terdapat pada
tegas kadang-kadang kurang berkenaan
novel Sang Pencerah.
bagi Keraton. Halaman 49.
(j) Sopan
h) Berani
Data berikut ini menunjukkan
Berikut ini adalah data-data sikap sikap sopan yang digambarkan dalam
berani dalam novel sang pencerah. novel sang pencerah.
(1) Silahkan tunggu disini, ujar seorang
(1) Kurang ajar! Seru sukar yang sudah penggawa keraton dengan nada hormat
bangkit lagi keberaniannya sambil kepada kiai Dahlan yang menjabat
menyerang Parjan. Perkelahian tak sebagai Khatib Mesjid Gedeh Kauman.
terhindarkan lagi. Beberapa anak Halaman 2.
Ngadisuryan kulihat mengerubuti Pono
yang pontang-panting mempertahankan (2) Di muka bumi ini jadi sebagai
diri. Halaman 59. pemimpin, beliau juga haus dapat
(2) Setelah selesai membuang hadas penghormatan lebih layak daripada yang
kecil, aku berwudhu dan kembali ke dipimpin. Halaman 19

56
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 2 No 2 (2017)
ISSN 2302-2043
(k) Peduli kawanmu yang lain, biar makannya
tambah enak. Halaman 66.
Berikut ini data-data yang (n) Perihatin
menunjukkan sikap kepedulian yang
terdapat dalam novel sang pencerah. Bentuk perihatin dapat
digambarkan pada data-data berikut ini.
(1) Seorang pengemis memperhatikan
kami. Dia sempat mendekati tetapi (1) Aku ngerti perasaanmu kalau
kemudian terlihat ragu-ragu karena waktu itu aku yang melihat kejadian itu
bapakku sedang bicara serius dengan seperti yang kamu lihat mungkin
kawan-kawannya. Dengan cepat aku kemarahanku juga sama, No. Halaman
dekati pengemis itu dan kuberikan telur 43.
asin yang tadinya aku niatkan untuk (2) Darwis, namanya juga tradadisi
adik-adikku. Pengemis itu pasti lebih kalau tradisi itu baik tidak ada salahnya
membutuhkan. Halaman 33. kita lanjutkan. Kalau itu kebiasaan
(2) Di rumahnya yang berukuran cukup buruk, maka harus kita hentikan
besar namun sangat sederhana, kiai secepatnya. Tetapi tetap saja aku
seringkali membuat masakan bagi anak- merasakan itu mubasir membuang-
anak yatim, dan para muridnya seperti buang beras ketika masyarakat sedang
aku, yang sebetulnya, Alhamdulillah, susah karena beras naik. Halaman 75.
belum ditakdirkan oleh Allah SWT. (o) Menepati Janji
Menjadi yatim piatu setiap kali aku
mengaji disana rasanya aku hampir Berikut ini adalah data-data
melihat anak-anak yatim sedang akan yang menunjukkan menepati janji yang
bersama. Halaman 64. terdapat dalam novel.
(l) Tolong menolong
(1) Terima kasih sudah datang Darwis,
Data-data berikut menunjukkan ujar Pono dengan sesungging senyum di
sikap tolong menolong antar-sesama bibirnya. Aku, kan, memang sudah janji.
yang terdapat dalam novel. Halaman 28.
(2) Yah, maaf. Aku tadi kelepasan. Maaf
(1) Susah dijelaskan dengan akal kalau menyinggung. Aku janji nda akan
fikiran biasa Wis, kata bapak. Tapi jika mengulangi lagi. Halaman 57.
dihatimu selalu timbul keinginan untuk (p) Menyemangati dan Memotivasi
membantu orang, meringankan beban
orang, Allah akan selalu mengalirkan Berikut ini adalah data-data
rezeki kepada orang-orang yang selalu yang menunjukkan sikap menyemangati
membantu makhluk Allah lainnya. Ini dan memotivasi.
yang terjadi pada kiai Hamid. Halaman
65. (1) Kalian ini anak-anak muda
(2) Sekarang kamu mau bantu Kiai? bagaimana badan masih kuat, tenaga
Mau kiai. Coba kamu bawa semua telur masih banyak, fikiran masih tajam,
dalam piring ini bagikan ke kawan- kenapa takut dan khawatir dengan
kawanmu yang lain, biar makannya kenaikan harga barang-barang apalagi
tambah enak. Halaman 66. ini untuk kepentingan agama. Taukah
(m) Saling Berbagi kalian kalau kekhawatiran itu
diembuskan iblis ke dalam hati agar kita
Berikut data-data yang tidak menjalankan kepentingan agama?
menunjukkan sikap saling berbagi. Padahal jika tidak khawatir, insyaallah
akan ada jalan sepanjang kalian terus
(1) Sebelum pulang, kuambil sebutir ikhtiar. Halaman 70.
telur asin yang tersaji di salah satu (2) Mas Saleh ini, jauh di luar
piring. Aku ingin memberikannya kepada bayanganku, ternyata bukan sekedar
adik-adikku untuk dimakan bersama. guru bahasa arab yang sangat hebat,
Halaman 32. tetapi juga seorang pendorong
(2) Coba kamu bawa semua telur semangat yang luar biasa. Halaman 264.
dalam piring ini, bagikan ke kawan- (q) Bekerja Sama

57
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 2 No 2 (2017)
ISSN 2302-2043
Berikut ini adalah data-data sudah terjadi dan selalu ingin memberi
yang menggambarkan bentuk kerja bantuan bagi orang lain dan mayarakat
sama dalam novel. yang membutuhkan. Dengan memiliki
karakter yang tinggi, secara tidak
(1) Siang itu juga murid-muridku mulai langsung dapat menunjukkan suatu
bekerja bakti memunguti puing-puing kedewasaan dalam bertingkah laku.
Langgar kidul yang masih terasa lembap
akibat hujan. Halaman 265. (s) Nasionalisme

(2) Fondasi Langgar Kidul yang baru Berikut ini dalah data-data yang
sudah berdiri kukuh disambung dengan menggambarkan bentuk nasionalisme
tembok, menyisakan hanya bagian atap yang terdapat dalam novel.
yang belum selesai. Tapi ini pun tidak
terlalu lama lagi karea murid-muridku (1) Kiai tahu, beberapa hari lalu saya
sedang bekerja sama mengangkat bicara dengan dr. Wahidin
genteng dari bawah, dan memberikan Sudirohusodo. Saya kira sudah saatnya
sambung menyambung sampai ketukang kita harus punya perkumpulan pembaru
genteng yang langsung menyusunnya dalam bidang pendidikan seperti yang
dengan rapi. Halaman 268. diinginkan dr. Sudirohusodo, dan saya
harap kiai Dahlan melakukan hal yang
sama di bidang agama. Halaman 3

(r) Bersosialisasi (2) Mereka anggap bukti yang paling


jelas adalah Pangeran Diponegoro di
Berikut ini adalah data-data khianati Jenderal De Kock dan di
yang menunjukkan bentuk sosialisai. tangkap, keinginan pangeran untuk
menjalankan ibadah haji ke tanah suci
(1) Pergilah berhaji lagi Kiai Dahlan. tak dikabulkan pemerintah Hindia-
Keraton yang membiayai. Perdalam lagi Belanda. Mereka takut memberikan izin,
ilmu agama sekaligus menjalin karena khawatir Pangeran Diponegoro
hubungan dengan para ulama pembaru akan menggunakan kesempatan itu
dari Mesir Syariah, Madinah, dan sekaligus untuk berguru pada ulama-
tempat-tempat lain. Saya dengar Kiai ulama beken di tanah suci dan bertemu
berhubungan cukup dekat dengan para para intelektual muda islam dari
Syekh dari kalangan pembaru seperti berbagai negara lain yang saat itu rajin
Syaikh Jamaluddin Al-Afgani dan Syaikh menyuarakan perlawanan terhadap
Muhammad Abdu. Halaman 4. penjajahan. Halaman 135.
(2) Tapi bukan hanya soal itu yang (t) Menjaga Kelestarian Alam
membuatku senang. Di bagian lain
serambi Mesjid, kulihat Mas Darwis Data-data berikut ini
sedang duduk bersama sejumlah menunjukkan sikap menjaga kelestarian
pemuda takmir. Mereka berdiskusi alam.
dengan suara yang cukup jelas
terdengar dari tempatku. Halaman 98. (1) Maksudnya, diajak untuk hidup
damai dan selaras dengan alam, kok
3.5.3 Nilai Moral Antara Manusia malah merasa terusik harusnya merasa
dengan Alam bahagia.orang-orang yang merasa
terganggu itu adalah mereka yang
Manusia sebagai mahluk hidup keblinger. Halaman 67.
harus menjaga kelestarian alam agar
seimbang dan bisa bertahan hidup. Alam (2) Tidak wajib. Tetapi apa salahnya kita
membutuhkan manusia untuk tetap menyambut bulan suci dengan kondisi
menjaga kelestariannya. Nilai moral yang lebih bersih, bukan hanya diri kita
manusia dapat dilihat dari perilaku atau sendiri, melainkan juga lingkungan kita
tindakan yang selalu berupaya terutama mesjid tempat kita akan
mencegah kerusakan pada lingkungan menghabiskan waktu lebih banyak di
alam sekitarnya, upaya untuk bulan rhomadan. Halaman 75.
memperbaiki kerusakan alam yang

58
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 2 No 2 (2017)
ISSN 2302-2043
3.5.4 Nilai Moral Antara Manusia kita, katanya sambil mempererat
dengan Tuhan. genggaman untuk menenangkanku.
Halaman 26.
Manusia diciptakan oleh Tuhan
yang Maha Esa. Sebagai makhluk (2) Bukan begitu cara melihatnya Du.
ciptaan Tuhan yang paling sempurna, Tidak ada satu pun peristiwa yang
manusia harus mendekatkan diri kepada terjadi di bumi Allah ini yang bisa terjadi
Tuhan atau sembahyang, berdoa dan tanpa seizin Allah Swt. Karena itu,
bersyukur kepada-Nya, memohon kejadian ini merupakan bagian dari
ampun dari segala dosa, dan menaati proses yang memang harus dialami
perintah-Nya. Dirjo. Halaman 225.

(u) Bersyukur

Berikut ini adalah bentuk- 4. KESIMPULAN DAN SARAN


bentuk nilai moral antara manusia 4.1 Kesimpulan
dengan Tuhan yang terdapat dalam
novel. (1) Kamu adalah keturunan salah Berdasarkan hasil penelitian
seorang penyebar agama islam terbesar tentang nilai moral dalam novel Sang
di tanah jawa ini, Darwis.itu adalah Pencerah karya Akmal Nasrey Basral,
sesuatu yang harus kamu syukuri tapi dapat disimpulkan bahwa Novel Sang
juga menjadi hal yang tidak mudah Pencerah Karya Akmal Nasry Basral
karena harus menjaga nama harum adalah novel yang bertemakan
Syaika ujar bapak berulang-ulang sejak pembangun jiwa islami yaitu sabar,
aku mulai bisa diajak bicara. Halaman jujur, ikhlas, taat beribadah, suka
12-13. menolong, dan tidak lupa bersyukur,
meskipun bayak masalah yang harus
(2) Mas Darwis, Idha, suara ibu dihadapi dengan tabah. Perjalanan KH.
meyakinkanku Alhamdulillah ya Allah. Ahmad Dahlan yang dikatakan sang
Tapi tetap kutundukkan pandanganku, pencerah yaitu pembawa pembaharuan
tak menunjukkan kegembiraanku di beliu mendapati pertentangan dari
depan bapak dan ibu. Halaman 109. sebagian kalangan. KH. Ahmad Dahlan
berusaha memberantas kebodohan dan
(v) Taat Beribadah ingin membawa pembaharuan kepada
semua orang bahwa islam dapat maju
Berikut ini adalah data-data dan dapat bersosialisasi.
yang menunjukkan sikap taat beribadah.
Nilai moral dalam novel sang
(1) Seusai sholat Isya, bapak pencerah karya Akmal Nasry Basral
mengajakku ke rumah bapak Poniman, meliputi (1) nilai moral antara manusia
bapak Pono yang meninggal 40 hari lalu. dengan dirinya sendiri. Terdiri dari 9
Halaman 25. sikap, yaitu kejujuran, sabar, semangat,
tanggung jawab, ikhlas, pantang
(2) Data Cuma kecethit tok, paling lama
menyerah, tegas, berani, dan rendah
tiga hari sembuh...Ujarku sambil
hati. (2) Nilai moral antara manusia
menarik kaki yang tersa berat. Langit
dengan manusia terdiri dari 8 sikap
menunjukkan hampir masuk waktu
Sopan, peduli, tolong menolong, saling
sholat ashar. Aku harus segera pulang
berbagi, menempati janji, menyemagati
untuk berganti baju dan sholat di Mesjid
dan memotivasi, bekerja sama, dan
gede kauman. Halaman 55-56.
bersosialisasi. (3) Nilai moral antara
(w) Berprasangka Baik kepada Tuhan. manusia dengan alam yang terdiri dari 2
yaitu, Nasionalisme, menjaga kelestarian
Berikut ini adalah data-data yang alam. (4) Nilai moral antara manusia
menunjukkan sikap berperasangka baik dengan tuhan yang terdiri dari 3, yaitu
pada Tuhan. bersyukur, taat beribadah dan
berperasangka baik kepada Tuhan.
(1) Tak perlu takut Darwis. Bahkan
dalam kegelapan Allah selalu menjaga 4.2 Saran

59
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 2 No 2 (2017)
ISSN 2302-2043
Dari uraian sebelumnya, penulis [10] Ratna, Nyoman Kutha. (2013). Teori,
Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.
akan memberikan saran-saran kepada
Yogyakarta: Pustaka belajar.
pembaca, khususnya mahasiswa [11] Redaksi P.M. (2012). Sastra indonesia
Pendidikan Bahasa Indonesia, terkait paling lengkap. Depok: Pustaka Makmur.
dengan penelitian yang telah dilakukan [12] Siswantoro, S.(2004).Metode Penelitian
Sastra. Surakarta: Muhammadiyah
oleh penulis. Ada pun sarannya yaitu
University Press.
bagi mahasiswa yang tertarik meneliti [13] Sukamadinata. (2006). Metode penelitian
tentang moralitas dalam novel, pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
sebaiknya jangan hanya [14] Wardoyo H. P. (1990).
http://piiekaa.blogspot.com/2013/05/anal
mempertimbangkan suka atau tidak
isis--nilai--moral dalam-novel_5910.html.
suka terhadap pengarangnya. Tetapi, (10 April 2016).
sebaiknya lebih mempertimbangkan [15] Kawasan pecinta islam. Menepati--janji.
kandungan cerita dan masalah yang [Online] blogspot.co.id/p/menepati janji.
html?m=1 (8 november 2016)
diangkat dalam novel tersebut.
[16] www.zonapendidikan.com/2016/01/penge
Mahasiswa jurusan pendidikann bahasa rtianmaknaikhlasdalamberamal.html?=1
indonesia juga hendaknya melestarikan [Online] (8november 2016)
sastra dan mengembangkannya dengan
melalui pendekatan moral maupun
pendekatan lainnya.

Semoga dengan adanya


penelitian sastra yang berhubungan
dengan novel, pihak Universitas maupun
Fakultas, khususnya jurusan pendidikan
Bahasa Indonesia dapat menyediakan
perangkat atau sarana belajar yang
memadai untuk dijadikan bahan
referensi dalam menyususn karya
ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Adisusilo, S. (2014). Pembelajaran Nilai–


nilai Karakter. Jakarta: Rajawali pers.
[2] Darmaputera Eka. (1987). Pembelajaran
Nilai- nilai Karakter. Jakarta: Rajawali
Pers.
[3] Darojah Inarotuzzakiyati. (2013). Nilai-
nilai Moral Dalam Novel 5 Cm (kajian
semiotikrolanbarthes).Jurnal.http://eprint
s.walisongo.ac.id/1478/1/11511208
[Online] (01 April 2016).
[4] Dilihatya.pengertian—sabar—menurut—
para--ahli [Online] Dilihatya.com/2055/
pengertian--sabar-menurut--para-ahli. (8
november 2016).
[5] Elfindri. Dkk (2012) pendidikan karakter.
Baduose Media Jakarta
[6] Moleong, L. (2010). Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
[7] Nurgiyantoro, B. (2010).Teori Pengkajian
Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
[8] Purnamasari D. J (2015). Nilai Moral
Dalam Novel Ranah 3 Warna karya
A.Fuadi. Skripsi. Palu Fkip Universitas
Tadulako: Tidak diterbitkan.
[9] Ramadhan, A. Dkk. (2013). Panduan
Tugas Akhir (Skripsi) dan Artikel
Penelitian: Palu FKIP Universitas
Tadulako.

60

Anda mungkin juga menyukai