File 2
File 2
Dosen Pengampu :
Dr.Amdani Sarjun,M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Amar Zany 2011080014
2. Fadila Ulya Sari 2011080442
Puji Syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan tepat waktu. Sholawat serta salam, tak
lupa kita limpahkan kepada junjungan kita suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW.
Alhamdulillah kami panjatkan atas selesainya laporan yang telah kami buat dengan
judul “Evaluasi Layanan Bimbingan dan Konseling Individual” yang di dalamnya membahas
pokok pembahasan yaitu Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling Individual di MTsN 1
Bandar Lampung. Diharapkan laporan ini dapat memberikan informasi sekaligus ilmu yang
bermanfaat kepada para pembaca mengenai materi yang terdapat dalam laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan yang kami buat masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sungguh kami harapkan. Tidak
lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan laporan ini. Kebenaran dan kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa. Kami
berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 5
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... I
DAFTAR ISI................................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah .....................................................................................................1
1.2 Fokus Penelitian .................................................................................................................1
1.3 Identifikasi Masalah ...........................................................................................................1
1.4 Batasan Masalah .................................................................................................................2
1.5 Rumusan Masalah...............................................................................................................2
1.6 Manfaat / Kegunaan Penelitian...........................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORITIK........................................................................................................3
2.1 Pengertian Evaluasi ............................................................................................................3
2.2 Tujuan Evaluasi ..................................................................................................................3
2.3 Jenis-Jenis Evaluasi ............................................................................................................3
2.4 Langkah-Langkah Pelaksanaan ..........................................................................................3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................................................5
3.1 Tujuan Penelitian ................................................................................................................5
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................................................5
3.3 Metode Penelitian ...............................................................................................................5
3.4 Populasi dan Sampel...........................................................................................................5
3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................................................5
3.6 Instrumen Penelitian ...........................................................................................................6
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................................7
4.1 Identifikasi Masalah ...........................................................................................................7
4.2 Diagnosis ............................................................................................................................7
4.3 Prognosis.............................................................................................................................7
4.4 Treatment ...........................................................................................................................8
4.5 Evaluasi ..............................................................................................................................8
4.6 Tindak Lanjut......................................................................................................................9
4.7 Instrumen Hasil Evaluasi Layanan Bimbingan dan Konseling Individual.......................10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................................21
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................................21
5.2 Saran ................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................22
LAMPIRAN..................................................................................................................................23
III
BAB I
PENDAHULUAN
Bimbingan konseling adalah layanan bantuan yang dilakukan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang
pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir,
melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Bimbingan konseling memliki berbagai jenis layanan diantaranaya ialah layanan konseling individu.
Konseling individu meruapakan suatu bantuan yang diberiakan oleh konselor kepada klien dengan
tujuan untuk upaya pengentasan masalah yang dialami oleh klien, salah satunya ialah permasalahan
rendahnya rasa percaya diri yang dialami siswa.
Sebagai suatu sistem, program layanan bimbingan dan konseling tentunya meliputi beberapa hal
diantaranya yaitu perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi. Dalam hal ini ketiga hal tersebut senantiasa
saling berkaitan dan berkesinambungan. Penilaian merupakan langkah penting dalam manajemen
program bimbingan. Tanpa penilaian kita tidak mungkin dapat mengetahui dan mengidentifikasi
keberhasilan pelaksanaan program bimbingan yang telah direncanakan. Penilaian program bimbingan
merupakan usaha untuk menilai sejauh mana pelaksanaan program itu mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan kata lain bahwa keberhasilan program dalam pencapaian tujuan merupakan suatu
kondisi yang hendak dilihat lewat kegiatan penilaian.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa suatu hasil senantiasa dipengaruhi oleh perencanaan,
begitu pun pelaksanaan juga memiliki peran yang sangat dominan. Selain itu, kedua hal tersebut akan
terlihat manakala proses evaluasi berjalan dengan baik. Dengan demikian evaluasi dari pelaksanaan
program layanan bimbingan ini hendaknya dipersiapkan dengan seksama.
Paparan tersebut menunjukan bahwa begitu pentingnya peranan evaluasi pada pelaksanaan
layanan bimbingan. Rencana program hanya dapat dibuktikan dengan evaluasi atau penilaian untuk
keberhasilan rencana kegiatan. Hal tersebut pula yang menjadi latar belakang dari laporan ini dengan
judul “Evaluasi Layanan Bimbingan dan Konseling”.
Evaluasi bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan untuk membenahi program-program yang
kurang berhasil. Untuk dapat menghasilkan suatu evaluasi bimbingan dan konseling yang tepat kita
harus mengetahui tujuan yang akan dicapai serta dari mana evaluasi akan dimulai. Evaluasi bimbingan
dan konseling merupakan derajat kualitas pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling.
Dengan fungsi memberikan umpan balik kepada guru pembimbing/ konselor untuk memperbaiki atau
mengembangkan program bimbingan dan konseling. Pada laporan ini berfokus pada aspek dari proses
evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling yang terdiri dari dua macam aspek yaitu penilaian proses
dan penilaian hasil. Penilaian proses dilihat dari segi bagaimana keefektivan proses layanan bimbingan
dan konseling sedangkan penilaian hasil sendiri dilihat dari segi keefektivan hasil layanan bimbingan
dan konseling
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka identifikasi permasalahan
dalam penelitian ini adalah : Mengevaluasi aspek penilaian proses dan penilaian hasil mengenai
layanan bimbingan dan konseling
1
1.4 Batasan Masalah
Untuk membatasi masalah yang ada agar permasalahan tidak meluas dan agar permasalan nya
fokus pada yang akan diteliti, maka peneliti memberikan batasan masalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya terbatas pada permasalahan yang menyangut evaluasi proses dan hasil dalam
layanan bimbingan dan konseling individu di MTsN 1 Bandar Lampung
2. Penelitian ini hanya dilakukan pada 1 guru BK dan 1 anak murid di MTsN 1 Bandar Lampung
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian
ini yaitu “ Bagaimana Proses Pelaksanaan Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling di MTsN 1
Bandar Lampung ?
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian tentang peningkatan pelaksanaan
evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat sebagai referensi bagi penelitian lebih lanjut, khususnya yang meneliti lebih dalam tentang
permasalahan yang terkait dengan pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah.
b. Manfaat Praktis
Memberikan sumbangan pengetahuan yang lebih kepada guru pembimbing (konselor) tentang
cara pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah, serta menambah wawasan
peneliti dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan di bidang bimbingan dan konseling terutama
yang berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka kegunaan dalam penelitian ini
yaitu untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di
MTsN 1 Bandar Lampung.
2
BAB II
KAJIAN TEORITIK
Evaluasi adalah segala upaya tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan
kegiatan bimbingan dan konseling dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai
dengan program bimbingan dan konseling yang telah ditetapkan.
Dalam kegiatan evaluasi, upaya atau atau proses yang dilakukan mencakup mengumpulkan dan
menganalisis informasi tentang efisiensi, efektivitas, dan dampak dari program serta kegiatan layanan
bimbingan dan konseling terhadap perkembangan pribadi, social, belajar, dan karir peserta didik.
Dari hasil evaluasi akan diketahui dan diidentifikasi keberhasilan keterlaksanaan program
dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan
Tujuan evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat terlaksanaan kegiatan dan
ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Kegiatan tersebut dilakukan dengan cara menelaah
program bimbingan dan konseling yang telah dan sedang dilaksanakan hasilnya dapat menjadi dasar
bagi guru bimbingan dan konseling atau konselor untuk mengembangkan dan memperbaiki program
selanjutnya.
Jadi tujuan dari dilaksanakannya evaluasi pelaksanaan program ini untuk mengetahui sampai
sejauh mana program bimbingan dan konseling itu memberikan kontribusi nyata bagi klien yang
memanfaatkan program ini serta untuk mengetahui keefektifkan dan keefesienan program bimbingan
yang sudah dilaksanakan untuk dilakukan kajian ulang guna memperbaiki strategi dan metode yang di
anggap kurang relevan untuk digunakan dan menggantinya dengan metode yang lain yang di anggap
kurang relevan untuk digunakan dan menggantinya dengan metode lain yang dirasa lebih efektif bagi
suksesnya pelaksanaan program layanan bimbingan kan konseling di sekolah.
Dalam evaluasi program bimbingan dan konseling, terdapat 2 jenis evaluasi, yaitu :
a). Evaluasi proses yaitu kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian proses
selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling berlangsung. Fokus penilaian adalah keterlibatan
unsur-unsur dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling. Dalam evaluasi ini, guru bimbingan
dan konseling atau konselor juga membandingkan keberhasilan pelaksanaan program dengan standar-
standar program yang telah ditetapkan sebelumnya.
b). Evaluasi hasil yaitu kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya, yang ditujukan kepada hasil yang
dicapai oleh peserta didik yang menjalani pelayanan bimbingan dan konseling. Pencapaian ini
diorientasikan pada tingkat pengentasan masalah dan tugas perkembangan peserta didik/konseli, oleh
karena itu fokus penilaian dapat diarahkan pada perkembangannya.
Evaluasi program bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan
sebagai suatu siklus yang tidak berhenti sampai terkumpulnya data atau informasi. Data atau informasi
itu digunakan sebagai dasar kebijakan atau keputusan dalam pengembangan program bimbingan dan
konseling selanjutnya. Prosedur evaluasi program bimbingan dan konseling dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
3
a.Penyusunan Rencana Evaluasi
Dalam kegiatan penyusunan rencana evaluasi, terdapat beberapa langkah awal yang harus
dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor meliputi :
1).Menentukan tujuan evaluasi
2).Menetapkan kreteria dan standar keberhasilan
3).Menentukan jenis data atau informasi yang dibutuhkan
4).Menentukan alat pengumpul data yang digunakan
5).Menetapkan waktu pelaksanaan
b.Pengumpulan data
Kegiatan pengumpulan data dan informasi dapat menggunakan metode-metode, seperti observasi,
angket, wawancara, dan lainnya. Pemilihan metode pengumpulan data sangat tergantung pada data dan
informasi yang diharapkan.
4
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini dilaksanakan yaitu untuk mengetahui mengenai evaluasi layanan
bimbingan dan konseling di MTsN 1 Bandar Lampung serta memberikan umpan balik kepada guru
pembimbing (konselor) untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling
dan memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan atas perkembangan sikap,
perkembangan perilaku, dan perkembangan potensi subyek yang dibimbing.
Untuk mencapai keberhasilan dalam suatu penelitian, diperlukan metode yang sesuai dengan
tujuan dan masalah yang akan diteliti. Pada dasarnya metode adalah cara yang digunakan untuk
mencapai tujuan. Jadi Metode penelitian merupakan langkah dan cara dalam mencari, merumuskan,
menggali data,menganalisis, membahas, dan menyimpulkan masalah dalam penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif nuralistik. Alasan digunakannya metode ini
karena penelitian ini akan menganalisis evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling bidang
sosial di MTsN 1 Bandar Lampung. Sehubungan dengan pendekatan kualitatif naturalistik, menurut
Arikunto (2014:27) “Penelitian disebut kualitatif naturalistik menunjukkan bahwa pelaksanaan
penelitian ini memang terjadi secara ilmiah, apa adanya, dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi
keadaan dan kondisinya, menekankan pada deskripsi secara alami”. Disebut naturalistik, karena situasi
lapangan penelitian bersifat natural, wajar, tanpa dimanipulasi atau dikondisikan, sehingga dikatakan
bahkan pendekatan kualitatif naturalistik adalah penelitian yang dilakukan di lapangan secara alamiah.
Populasi merupakan suatu objek penelitian secara keseluruhan, sedangkan sampel adalah bagian
dari populasi yang ingin diteliti.Sedangkan menurut Arikunto, sampel merupakan sebagian atau wakil
dari populasi yang akan diteliti. Dalam penelitian ini populasi ataupun sampel yang digunakan adalah
dari 1 guru dan 1 murid kelas IX MTsN 1 Bandar Lampung
5
No Alternative Jawaban Skor
1 Sangat Kurang Sesuai/ Baik 1
2 Kurang Sesuai/Baik 2
3 Cukup Sesuai/Baik 3
4 Sesuai/Baik 4
5 Sangat Sesuai/Baik 5
Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah instrument non-tes,dalam instrument
non tes evaluasi belajar peserta didik dilakukan tanpa menguji peserta didik /klien melainkan dilakukan
dengan pengamatan secara wawancara (interview) maupun observasi. Alat atau instrument utama
pengumpulan data adalah manusia atau peneliti itu sendiri dengan cara mengamati, bertanya,
mendengar, meminta dan mengambil data penelitian. Peneliti harus mendapatkan data yag valid
sehingga tidak sembarang narasumber yang diwawancara.
6
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil wawancara kepada saudara Yuda dan salah satu guru bk yang menangani kasusnya
kami mendapatkan informasi sebagai berikut : Keluarga Yuda kurang menjalin komunikasi satu
sama lainnya, anggota keluarganya sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ayah Yuda bekerja
sebagai petani sedangkan ibunya sebagai ibu rumah tangga, Yuda termasuk dari keluarga kurang
mampu yang kehidupannya bisa dibilang sangat sederhana. Yuda memiliki kebiasaan belajar dalam
kamar, Yuda selalu mengerjakan pekerjaan rumah dan termasuk anak rajin. Yuda selalu mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru walau nilainya tidak sama dengan murid yang rangking kelas, Yuda
merupakan peserta didik yang tidak banyak bicara saat bergaul dengan teman-teman kelasnya oleh
karena itu Yuda tidak memiliki teman dekat disekolah. Yuda termasuk anak yang pendiam dan jarang
bicara kecuali ada orang yang mengajaknya bicara.Yuda selalu mengikuti pembelajaran dari awal
sampai akhir namun Yuda tidak pernah mengajukan pertanyaan saat sesi bertanya saat pembelajaran
berlangsung. Oleh teman-temannya sekelas Yuda dikenal sebagai anak yang pendiam dan apa adanya
Yuda tidak pernah menceritakan masalah yang di rasakannya.
4.2 Diagnosis
Diagnosis merupakan langkah untuk mencari faktor- faktor yang menjadi penyebab dari
masalah yang sedang dihadapi oleh subyek kasus. Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari
hasil identifikasi, maka dapat disimpulkan bahwa yang menjadi penyebab Yuda memiliki konsep diri
yang negative (Tidak Percaya Diri) disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1)Yuda tidak memahami dirinya secara keseluruhan sehingga merasa minder dengan keadaannya.
2) Yuda merasa tidak bisa mengungkapkan perasaan yang dirasakannya tehadap temannya tentang
kekurangan yang ada pada diri Yuda. Yuda menganggap teman sekelasnya tidak menyukai dia sehingga
tidak percaya diri karena dari keluarga kurang mampu sehingga Yuda menarik diri dari pergaulan
dengan semua teman-temannya.
4.3 Prognisis
Setelah mengetahui faktor-faktor penyebab berdasarkan hasil diagnosis diatas maka untuk
mengatasi masalah yang dialami oleh Yuda pendekatan yang peneliti gunakan adalah pendekatan
model konseling Terapi Rasional Emotif untuk mengubah pemikiran peserta didik yang irasional
menjadi rasional dan Behavioral untuk memperbaiki tingkah laku subyek kasus yang salah. Teknik
yang digunakan adalah teknik didaktik,latihan asertif/ ketegasan, pengondisian operan dengan metode
penguatan positif, dan teknik pemberian tugas.
7
4.4 Treatment
Pada tahap ini dilaksanakan alternatif bantuan sebagaimana dirumuskan dalam prognosis, maka
dalam treatment akan diambil tindakan dengan langkah- langkah sebagai berikut: Pertama pembimbing
menggunakan pendekatan RET (Rational Emotive Therapy) dengan mengajak atau menantang subyek
kasus mengemukakan perasaan, pendapat dan pandangannya terhadap dirinya. Saat subyek kasus
ditanyakan soal mengapa menarik diri dari teman-temannya, subyek kasus menjawab bahwa dirinya
malu karena berasal dari kampung, keluarga tidak mampu juga tidak bisa bergaya seperti teman-teman
sekelasnya. Subyek kasus juga menyatakan bahwa dirinya tidak sepintar teman-temannya. Setelah
mengetahui pendapat dan pandangan subyek kasus terhadap dirinya kemudian pada pertemuan ini
subyek kasus ditunjukan bahwa pendapat dan pandangan terhadap dirinya selama ini adalah pendapat
dan pandangan yang tidak benar dan irasional. Setelah itu pembimbing meminta subyek kasus untuk
merenungkan kembali cara pandangannya selama ini terhadap dirinya.
Hal ini dilakukan supaya subyek kasus dapat menilai bagaimana cara pandang atau pikirannya
yang selama ini terhadap dirinya memang salah dan harus segera diubah. Perubahan yang mulai
tampak belum terlihah karena subyek kasus masih terlihat mengoreksi cara berpikirnya selama ini.
Kedua pembimbing masih menggunakan pendekatan RET, pertemuan ini pembimbing mengarahkan
subyek kasus untuk mengubah cara pandang atau pemikirannya yang irasional menjadi rasional.
Subyek kasus diajak untuk melihat akibat yang dialaminya karena memiliki pikiran yang salah. Setelah
mengetahui hasilnya subyek kasus dapat berpikir bahwa pemikiran terhadap dirinya selama ini sangat
merugikannya sendiri sehingga subyek kasus dalam pertemuan ini sudah memiliki keinginan untuk
mengubah cara pandangnya terhadap dirinya.
Subyek kasus dituntut untuk bersikap objektif pada dirinya sendiri dengan melihat talenta,
bakat dan potensi dirinya dan ditunjukan manfaat dengan mengubah cara pandangnya terhadap diri dan
teman sekelasnya. Selanjutnya yang ketiga pembimbing memberi motivasi dan semangat bahwa sangat
penting untuk memandang diri dengan sudut pandang yang positif. Subyek kasus juga diberi keyakinan
bahwa subyek kasus memiliki kemampuan dan potensi yang perlu dikembangkan dan bisa melebihi
teman-temannya jika dikembangkan karena setiap orang memiliki kemampuan yang diberikan tuhan
dan hal itu tidak memandang kaya dan miskin. Terakhir pembimbing memberikan tugas kepada subyek
kasus untuk selalu menanamkan kata-kata positif yang dapat memacu semangat dan menjadi motivasi
pada dirinya setiap memulai kegiatannya sehari-hari seperti “Aku pasti bisa !...,Aku pasti berhasil !..,
Aku akan menguasainya !.., Aku yakin dan optimis !..,dan sebagainya subyek kasus juga harus
mengasah dan mengembangkan bakatnya dengan cara menyalurkan hobby yang dimilikinya.
4.5 Evaluasi
Pada tahap ini peneliti ingin melihat sejauh mana keberhasilan bantuanyang diberikan terhadap
subyek kasus, maka peneliti melakukan evaluasi terhadap perilaku subyek kasus yaitu: Berdasarkan
hasil evaluasi BK, subyek kasus sudah mengalami perubahan terutama dalam pergaulannya dikelas
subyek kasus sekarang sudah terlihat santai dan lebih percaya diri tidak seperti dulu. Mencoba
komunikasi atau berinteraksi dengan teman-teman sekelasnya. Pada saat jam istirahat subyek kasus
membaur. Berdasarkan hasil evaluasi dengan guru mata pelajaran, subyek kasus dibandingkan dengan
dulu subyek kasus mengalami perubahan terutama keaktifan dikelas.
Sekarang subyek kasus mencoba memulai interaksi dengan teman-teman sekelanya. Saat
diberi kesempatan tampil mengerjakan soal latihan subyek kasus tidak menolak. Subyek kasus sudah
lebih berani menunjukan dirinya. Subyek kasus sudah terlihat lebih fokus saat mengikuti pembelajaran.
Subyek kasus sudah berubah, subyek kasus sekarang memulai interaksi dengan teman-teman
baik yang sekelas maupun yang kelas lain, saat diajak mengikuti ekstra bulu tangkis langsung setuju.
Saat pelajaran dikelas subyek kasus memilih untuk duduk paling depan.Berdasarkan hasil evaluasi
dengan subyek kasus sendiri,subyek kasus merasa mengalami perubahan. Perubahan yang dimaksud
yaitu subyek kasus sudah tidak merasa minder untuk berhadapan dengan teman sekelasnya karena
berasal dari keluarga yang miskin dan sudah belajar untuk lebih mensyukuri apa yang ada pada dirinya.
8
Sudah belajar untuk menghargai diri dengan mengembangkan hobby yang dimilikinya yaitu bermain
gitar dan bulu tangkis
Hasil evaluasi akan dapat diperoleh suatu hasil yang akan optimal maka harus dilakukan dengan
berupa suatu tindakan yaitu dapat bekerjasama dengan masing-masing pihak yang terkait dengan
individu, gunakan mempertahankan perubahan yang sudah subyek kasus dapatkan yaitu: Subyek kasus
akan tetap mempertahankan perubahan yang sudah ada, dan kedepannya subyek kasus akan selalu
menjalin hubungan yang baik dengan teman-teman sekelasnya.
Selalu menanamkan kata-kata positif yang dapat memacu semangat dan menjadi motivasi pada
dirinya. Berusaha memperbaiki diri dan selalu menyalin hubungan yang baik dengan lingkungan
disekitarnya. Belajar mensyukuri semua yang dimilikinya saat ini dan lebih mengahargai dirinya.
Belajar lebih giat dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya dengan menyalurkan hobby
yang dimilikinya yaitu bermain gitar dan bulu tangkis.
9
4.7 Instrumen Hasil Evaluasi Layanan Bimbingan dan Konseling Individual
10
Konselor memberikan informasi mengenai
masalah yang dialami konseli
Mendiskusikan dan menetapkan tujuan
konseling bersama konseli
11
yang positif setelah mendapatkan layanan ini
Peserta didik akan bertindak dan berperilaku
sesuai dengan pengetahuan yang di dapat
dalam layanan.
Peserta didik bisa merencanakan dan
menentukan keputusan yang baik dan positif
setelah mendapatkan pemahaman baru dari
layanan.
4.Pencapaian Standar Peserta didik/konseli dapat mencapai tujuan
Perkembangan / perkembangan /kemandirian dalam aspek
Kompetensi Kemandirian pribadi/social.
Peserta Didik Peserta didik/konseli dapat mencapai tujuan
perkembangan/kemandirian dalam aspek
belajar.
Peserta didik/konseli dapat mencapai tujuan
perkembangan kemandirian dalam aspek karir
12
PEDOMAN OBSERVASI
Identitas
Nama Peserta Didik : Yuda Pratama Wijaya
Kelas : IX
Petunjuk
Beri tanda centang () pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda.
NO PERTANYAAN SKOR
1 2 3 4
1 Peserta didik aktif dalam kegiatan bimbingan
Penilaian =
Skor 4 : Sangat Baik
Skor 3 : Baik
Skor 2 : Cukup Baik
Skor 1 : Kurang Baik
Keterangan =
1. Setiap skor yang diperoleh dijumlahkan, skor minimal 8, dan skor tertinggi adalah 32
2. Kategori hasil
A. Sangat Baik = 28-32
B. Baik = 23-27
C. Cukup = 22-26
D. Kurang = …-21
Heny Herawati,S.Pd
NIP.197409022003122002
13
INSTRUMEN EVALUASI
PROSES LAYANAN
KONSELING INDIVIDU
Identitas
Nama Konseli : Yuda Pratama Wijaya
Kelas : IX
Masalah yang dialami
Memiliki rasa takut untuk tampil didepan umum (Tidak percaya diri)
Petunjuk :
Beri tanda centang () pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda.
Skor
No. Pernyataan
1 2 3 4 5
1. Sikap terbuka dalam pengutaraaan masalah yang dihadapi
Keterangan =
Setiap skor yang diperoleh dijumlahkan
Skor Minimal yang dicapai 5
Skor Maksimal yang dicapai 25
Kriteria skor yang akan di capai Konseli adalah :
-Skor 5 : bila dilakukan dengan sangat baik
-Skor 4 : bila dilakukan dengan baik
-Skor 3 : bila dilakukan dengan cukup baik
-Skor 2 : bila dilakukan dengan kurang baik
-Skor 1 : bila dilakukan dengan sangat kurang baik
Kategori :
- Sangat Baik : 21 - 25
- Baik : 17 - 20
- Cukup Baik : 13 - 16
- Kurang Baik : 9 - 12
- Sangat Kurang Baik : 5- 8
Heny Herawati,S.Pd
NIP.197409022003122002
14
INSTRUMEN EVALUASI PROSES TAHAPAN
KEGIATAN KONSELING INDIVIDU
Identitas Konseli
Nama : Yuda Pratama Wijaya
Kelas : IX
Petunjuk :
1. Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang () pada kolom skor sesuai
dengan apa yang terjadi dalam kegiatan konseling individu yang dilakukan!
2. Keterangan Butir Skor :
5 = Sangat Sesuai
4 = Sesuai
3 = Cukup Sesuai
2 = Kurang Sesuai
1 = Sangat Kurang Sesuai
15
4 Membahas kegiatan lanjutan jika mungkin diperlukan kembali
melakukan konseling lanjutan
5 Konselor memimpin doa dan menutup dengan salam
16
ANGKET EVALUASI HASIL LAYANAN
KONSELING INDIVIDU
Kelas : IX
Tanggal Pengisian : 13-Oktober-2022
Petunjuk:
1. Tulislah nama, kelas dan tanggal pengisian
2. Bacalah seluruh pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda ceklis () pada
jawaban yang sesuai dengan yang kamu alami
No Pernyataan Ya Tidak
1. Saya merasa senang ketika konselor menyambut kedatangan saya
3. Saya merasa situasi dan kondisi selama konseling tercipta dengan santai
dan tidak menakutkan
4. Saya bisa terbuka dan yakin untuk menceritakan permasalahan saya pada
Konselor
5. Saya dapat bekerjasama dengan konselor dalam mencari pemecahan
masalah yang saya alami
6. Saya mencapai tujuan yang saya inginkan dengan kegiatan konseling
17
LEMBAR EVALUASI
HASIL KONSELING INDIVIDUAL
Identitas Konseli
Petunjuk :
1. Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang () pada kolom skor sesuai
dengan apa yang terjadi dalam kegiatan konseling individu yang dilakukan!
2. Keterangan Butir Skor :
5 = Sangat Sesuai
4 = Sesuai
3 = Cukup Sesuai
2 = Kurang Sesuai
1 = Sangat Kurang Sesuai
9 Saya merasa yakin bisa membentuk pola pikir baru yang positif
setelah mendapatkan layanan ini
10 Saya merasa lega karena bisa memahami untuk berprilaku baru
yang positif setelah mendapatkan layanan ini
Rencana Kegiatan Yang Akan Dilakukan Setelah Mengikuti
Layanan
11 Saya akan berupaya untuk menerapkan pemahaman baru yang
saya dapatkan dari layanan ini
12 Saya akan memotivasi diri saya sendiri untuk selalu berfikir posif
dan berperilaku baru yang positi setelah mendapatkan layanan ini
18
13 Saya akan bertindak dan berperilaku sesuai dengan pengetahuan
yang saya dapat dalam layanan ini
14 Saya bisa merencanakan dan menentukan keputusan yang baik
dan positif setelah mendapatkan pemahaman baru dari layanan ini
Jumlah
Keterangan
Skor terendah = 14
skor tertinggi = 70
Kategori
Sangat Sesuai = 60-70
Sesuai = 49-59
Cukup Sesuai = 37-48
Kurang Sesuai = 25-36
Sangat Kurang Sesuai = 14-24
19
KEPUASAN KONSELI TERHADAP PROSES
KONSELING INDIVIDUAL
Identitas
Nama Konseli : Yuda Pratama Wijaya
Nama Konselor : Heny Herawati,S.Pd
Petunjuk
1. Bacalah secara teliti
2. Berilah tanda centang () pada kolom jawaban yang tersedia
Keterangan:
Skor terendah = 20
Skor tertinggi = 100
Kategori:
Sangat memuaskan = 80-100
Memuaskan = 60-79
Kurang memuaskan = 20-59
20
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil konseling individual merupakan bagian dari hasil evaluasi layanan BK secara
keseluruhan. Siswa dikatakan sebagai salah satu dari penerima layanan adalah pihak yang merasakan
bagaimana layanan tersebut dilaksanakan, dan guru BK sudah semestinya menelaah kembali hasil
layanan konseling individual berdasarkan penilaian siswa. Hal tersebut untuk mengetahui sejauh mana
siswa dapat merasakan suatu manfaat layanan konseling individual.Penelitian evaluasi ini bertujuan
menggambarkan secara umum tentang hasil layanan konseling individual berdasarkan penilaian siswa
setelah mengikuti layanan konseling individual. Tujuan umum dengan adanya kegiatn evaluasi
bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling. \
Dalam evaluasi program bimbingan dan konseling, terdapat 2 jenis evaluasi, yaitu :a).Evaluasi
proses yaitu kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian proses selama kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling berlangsung. b). Evaluasi hasil yaitu kegiatan evaluasi yang
dilakukan untuk memperoleh informasi tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat
dari hasilnya, yang ditujukan kepada hasil yang dicapai oleh peserta didik yang menjalani pelayanan
bimbingan dan konseling.
Evaluasi program bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan
sebagai suatu siklus yang tidak berhenti sampai terkumpulnya data atau informasi. Data atau informasi
itu digunakan sebagai dasar kebijakan atau keputusan dalam pengembangan program bimbingan dan
konseling selanjutnya. Prosedur evaluasi program bimbingan dan konseling dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
a.Penyusunan Rencana Evaluasi
b.Pengumpulan data
c.Analisis dan Interpretasi Data
d.Pengambilan Keputusan dan Rekomendasi
Hasil dari pada penelitian ini menunjukan bahwa pada bagian pedoman observasi dapat
disimpulkan bahwa pada saat pelaksanaan konselingnya sudah sangat baik dilakukan, Pada instrument
evaluasi proses layanan bimbingan dan konseling menunjukan kriteria sangat baik, begitu juga dengan
bagian isntrument evaluasi proses tahapan kegiatan konseling individu yang dilakukan dengan sangat
baik, dan pada bagian lembar evaluasi hasil konseling individual menunjukan bahwa penerapan
konseling individu sudah sangat sesuai diberlakukan dan dalam hasil kepuasan konseli menunjukan
juga hasil yang sangat memuaskan dalam proses konselingnya. Ini menunjukan bahwa evaluasi layanan
bimbingan dan konseling individu yang dilakukan di MTsN 1 Bandar Lampung sudah sangat sesuai
dan baik.
5.2 Saran
Saran/rekomendasi terkait hasil penelian ini adalah: (1) guru BK perlu memerhatikan strategi
yang tepat untuk digunakan dalam melaksanakan layanan konseling individual agar konseling yang
dilaksanakan efektif; (2) sekolah perlu memfasilitasi guru BK untuk mengikuti pelatihan agar kualitas
program layanan konseling individual meningkat; (3) Untuk peneliti selanjutnya, perlu merinci kriteria
keberhasilan hasil layanan konseling individual.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
LAMPIRAN
Gambar 1.1 Proses wawancara dan pengisian instrument dengan salah satu guru BK di MTsN 1 Bandar Lampung
23