Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

EVALUASI KEGIATAN HUMAS

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

WINDA IRDIYANI. 7101419310

TRISKA AYU ANGGANI. 7101419212

BERTHA SEPTI TRI PAMUJI. 7101419310

ANNAS FACHRIZAL NASUTION 7101419322

LULU PRISKA ARESA. 7101420063

ADZMIA ZULFIANA. 7101420148

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI ADMINISTRASI PERKANTORAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMRANG 2021


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis ucapkan,karena berkat rahmat dan hidayahnya yang
telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Evaluasi
kegiatan humas . Tugas makalah ini untuk bertujuan untuk melatih kepada seluruh
mahasiswa.dan mencari suatu refrensi dari berbagai sumber yang didapat.

Kami menucapkan syukur kepada Allah SWT atas nikmat sehat-Nya baik itu berupa fisik
maupun pikiran, dan masih memberikan umur yang panjang.sehingga kami mampu
,menyelesaikan tugas makalah dengan baik kepada dosen mata kuliah manajemen kearsipan
ibu Dr.NINA OKTARINA,S.Pd.,M.Pd. yang telah bersedia membimbing dan mengarahkan
dalam pembuatan tugas makalah dan melatih kepada seluruh mahasiswa dan mahasiswanya
dalam pembuatan laporan skripsi nantinya diakhir masa studynya di universitas negeri
semarang.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah jauh dari kata sempurna karena
sempurna hanya milik Allah SWT. Sehingga ini masih banyak kesalahan atau kekurangan.
oleh karena kami juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.untuk
makalah ini agar makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Apabila terdapat kesalahan kami mohon maaf sebesar besarnya.

Demikian,semoga makalah ini dapat bermanfaat.terima kasih

Wassalamualaikum wr.wb.

Semarang, 16 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1 ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................ 2
C. Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB II. ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN. ....................................................................................................................... 3
A. Pengertian evaluasi. ........................................................................................................ 3
B. Jenis-jenis evaluasi kegiatan humas................................................................................ 3
C. Kategori dasar evaluasi kegiatan humas. ...................................................................... 3
D. Pengertian evaluasi humas. ............................................................................................. 4
E. Proses dan tahap evaluasi humas. .................................................................................. 4
F. Teknik dan langkah evaluasi humas ............................................................................... 9
G. Alasan pentingnya Pendekatan alasan audit komunikasi............................................. 10
BAB III .................................................................................................................................... 12
PENUTUP................................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.
Evaluasi dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting dalam
upaya untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan perkembangan,
kemajuan, kemunduran suatu organisasi, guna ditindak lanjuti sebagai langkah
improvisasi organisasi menuju ke arah yang lebih baik dan maju.Tentunya evaluasi
akan sesuai dengan apa yang diharapkan apabila pelaksanaannya dilaksanakan
secara continue dan mempertimbangkan accountability. Apabila hal tersebut tidak
dilaksanakan, maka dalam pelaksanaan evaluasi selanjutnya akan mengalami suatu
kendala, khususnya dalam upaya pengembangan organisasi selanjutnya.
Dalam kaitannya dengan evaluasi hasil humas, posisi evaluasi sangat strategis
dalam upaya untuk menentukan arah kebijakan selanjutnya bagi suatu lembaga atau
organisasi. Suatu evaluasi yang dilaksanakan akan menjadi efisien dan efektif dan
bermanfaat bagi lembaga atau sekolah yang akan berimplikasi pada kemajuan
sekolah, apabila evaluasi terhadap programnya dilaksanakan secara obyektif tanpa
ada suatu intervensi yang terlalu mendalam dari sekolah terhadap opini public
dalam menentukan arah jawabannya akan suatu lembaga atau organisasi yang ada
di sekitarnya, kemudian ditindak lanjuti dengan program-program baru yang telah
dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan yang ada dalam program pelaksanaan
evaluasi.
Begitu pula sebaliknya, evaluasi yang dilaksanakan oleh sekolah akan menjadi
tidak efektif dan efisien dan justeru mengarah kepada kemunduran dari sekolah itu
sendiri, apabila evaluasi terhadap programnya dilaksanakan tanpa
mempertimbangkan obyektivitas public. Atau sekolah terlalu terjun secara
mendalam dalam penentuan opini public tentang lembaga pendidikan yang ada,
sehingga tujuan dari evaluasi yang mengarah kepada improvisasi program akan
menjadi tereliminasi oleh kpentingan-kepentingan sekolah dalam pelaksanaannya.

1
B. RUMUSAN MASALAH.
1. Apa pengertian dari evaluasi ?
2. Apa jenis-jenis evaluasi kegiatan humas ?
3. Apa kategori evaluasi kegiatan humas ?
4. Apa pengertian evaluasi kehumasan ?
5. Bagaimanaa proses dan tahap evaluasi ?
6. Bagaimana Teknik dan langkah evaluasi program?
7. Bagaimana pendekatan audit komunikasi?
8. Apa alasan pentingnya evaluasi program humas ?

C. Tujuan

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh peyusun dari beberapa masalah yang telah
dirumuskan:
1. Untuk mengetahui pengertian dari evaluasi.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis evaluasi kegiatan humas.
3. Untuk mengetahui kategori evaluasi kegiatan humas.
4. Untuk mengetahui pengertian evaluasi humas.
5. Untuk mengetahui dan memahami proses dan tahap evaluasi
6. Untuk mengetahui dan memeahami Teknik dan langkah evaluasi program.
7. Untuk mengetahui pendekatan alasan audit komunikasi.
8. Untuk mengetahui alasan pentingnya evaluasi program humas.

2
BAB II.
PEMBAHASAN.

A. Pengertian evaluasi.

-Evaluasi adalah sebagai suatu usaha atau kegiatan untuk menentukan nilai suatu
program/kegiatan
- Evaluasi adalah alat manajeman yang berorietasi pada tindakan dan proses. Informasi
yang dikumpulkan kemudian dianalisis sehingga relevansi dan efek serta
konsentrasinya.
-Evaluasi adalah pengukuran terhadap keberhasilan sebuah organisasi dalam
menyebarkan pesan- pesan yang direncanakan kepada publik yang ditargetkan, melalui
kegiatan yang spesifik, untuk mencapai suatu hubungan yang telah
ditetapkan.

B. Jenis-jenis evaluasi kegiatan humas.

1.Process evaluation : berkaitan dengan usaha-usaha untuk mengetahui apakah program


humas telah dikelola dengan baik, berkesinambungann & efektif dalam suatu kurun
waktu. Misal: data dari kliping pers mungkin dapat memperlihatkan kecenderungan
dalam hubungan dengan media.
2.Outcome evaluation : berkaitan dengan usaha untuk mengetahui apakah dampak dan
hasil yang ditimbulkan oleh program humas yang teah dijalankan organisasi. Apakah
tujuan yang ditetapkan dalam rencana (objective) dapat tercapai.n
-Jenis evaluasi lainnya :
• In proses : pada saat berlangsung, misal: dengan pencatatan kegiatan harian,
pertemuan staff untuk memperoleh umpan balik, melakukan observasi, laporan
perkembangan jadwal, breifingn
• Internal evaluationn
• Eksternal evaluation : mengukur efek program / kampanye kehumasan thd
publik sasaran dalam bentuk perilaku publik secara umum, liputan media dll.

C. Kategori dasar evaluasi kegiatan humas.

Menurut Grunig& Hunt (1984).

3
1. Goal achievement. Yaitu diukur daris sejauh mana tujuan yang telah
ditetapkan dalam program atau kampanye dapat tercapai.
2. Measurement of improvement. Yaitu untuk melihat perubahan yang terjadi
dalam sikap dan pengetahuan public.
3. Measurement of result.yaitu tidak melihat pada tujuan yang telah ditetapkan
,tapi melihat pada apa yang telah dilakukan.
4. Cost efficiency. Yaitu bertujuan untuk mengukur sukses program dengan
menghitung niai uang yang dihasilkan dengan usaha-usaha atau jumlah uang
yang dikeluarkan.
5. Organizational change yaitu evaluasi terhadap organisasi sebagai hasil
kampanye kehumasan .contoh:meningkatkan semangat kerja karyawan.
6. Unplanned result. Yaitu hasil sampingan yang justru muncul sebagai akibat
adanya program atau kampanye kehumasan yang dijalankan organisasi.
7. Unarticulated hopes. Yaitu sering kali terjadi dalam perusahaan pihak
manajemen mempunyai harapan yang berlebihan terhadap tujuan program
kehumasan ,namun harapan ini tidak teratikulasi dengan baik.

D. Pengertian evaluasi humas

1. Evaluasi program adalah unit atau kesatuan kegiatan yang bertujuan


mengumpulkan informasi tentang realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan,
berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu
organisasi yng melibatkansekelompok orang guna mengambil keputusan.
2. Evaluasi humas menurut scot berkaitan dengan penilaian suatu program kehumasan
apakah sudah berhasil atau belum ?apakah kriteria untuk menilai program
kehumasan sudah berhasil atau masih harus diperbaiki?masih banyak yang
beranggapan bahwa keberhasilan program humas hanya diliat dari jumlah
penghargaan atau pujian yang diterima bagian humas.misalnya bagian humas
banyak menerima pujian atau penghargaan dari piak eksternal maka program yang
telah dijalankan dinilai berhasil.

E. Proses dan tahap evaluasi humas

a. Tahapan :
1. Evaluasi Tahap Persiapan

4
Dalam pelaksanaan program yang direncanakan oleh praktis public
relations,kadang-kadang, bahkan secara berkala, ada beberapa informasi yang
cukup penting atau vital tidak tersampaikan seperti yang telah dipersiapkan. Untuk
itu, penilaian yang sistematis perlu dilakukan untuk menentukan kecukupan
informasi dasar yang akan disampaikan untuk digunakan pada saat perencanaan
program. Penilaian atau evaluasi juga menentukan serta menilai kecukupan
pengumpulan informasi dan langkah cerdas dalam fase persiapan program.
persiapan juga menilai ketepatan program serta strategi dan taktik pesan.
Praktisi mempelajari apakah informasi-informasi yang akan disampaikan sesuai
dengan masalah dan sasaran kasus. Setelah menilai ketepatan isi pesan dan aktifitas
yang akan dilaksanakan, praktisi public relations dapat menghasilkan langkah-
langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan program.
Fase evaluasi ini memerlukan tinjauan mengenai langkah program memenuhi
tuntutan-tuntutan situasi, praktisi juga perlu menganalisi isi materi yang dibuat
untuk digunakan pada saat program berlangsung, seperti pidato, presentasi, kliping
berita serta siaran untuk melihat seberapa dekat upaya upaya program memenuhi
rencana. Hasil analisis tersebut digunakan untuk membuat perubahan-perubahan
rencana ketika program sedang dilaksanakan serta untuk melihat kembali stretegi
dan taktik (persiapan).
Evaluasi terhadap tahap persiapan program humas (PR) mencakup penilaian
yang bersifat subjektif dan objektif, meliputi :
(1) kecukupan dalam pengumpulan latar belakang masalah;
(2) pengaturan dan isi materi program;
(3) pengemasan serta presentasi materi program yang telah dibuat.
-Kegiatan evaluasi persiapan, meliputi hal-hal berikut.
1) .Evaluasi Kelengkapan Informasi Latar Belakang Yang Digunakan Untuk
Mendesain Program.
Pada intinya, evaluasi tahap pertama ini untuk menilai kecukupan atau
kelengkapan informasi yang akan digunakan pada proses selanjutnya.Langkah ini
merupakan dokumentasi langsung dari banyaknya surat, siaran berita, kisah fitur,
publikasi, pengumuman layanan publik, dan komunikasi lainnya yang dibuat dan
didistribusikan. Untuk itu, diperlukan dokumentasi semua materi dan aktivitas yang
dibuat dan didistribusikan. Dokumentasi tersebut menyediakan bukti bahwa
pelaksanaan program sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan Evaluasi tahap
5
persiapan didasarkan pada temuan pada saat praktisi humas merencanakan
program. Akan tetapi, dalam laporan analisis situasi yang dibuat terdapat informasi
yang luput dari pengamatan. Akibatnya, praktisi humas tidak mendapat cukup
dukungan informasi latar belakang ketika merencanakan programnya, inilah salah
satu yang menjadi alasan yang mengharuskan adanya evaluasi terhadap kecukupan
informasi latar belakang..
2) Evaluasi Kesesuaian antara Isi Pesan dan Kegiatan yang DilakukanKegiatan
riset evaluasi adalah membahas kesesuaian program dan kesesuaian strategi
pesan dan taktik yang dilakukan. Pada tahap ini dilakukan tinjauan (review)
mengenal;
a. Seberapa baik suatu program dapat memenuhi permintaan atau kebutuhan
situasi;
b.Tinjauan kritis mengenal apa yang telah dikatakan dan apa yang dilakukan
pada masa lalu memberikan petunjuk bagi upaya perbaikan program humas
pada masa depan, tetapi hal itu hanya dapat dilakukan dengan motivasi
untuk melaksanakan kritik yang konstruktif.
3. Evaluasi Kualitas Pesan dan Kegiatan Penyampaian Pesan Kegiatan
evaluasi riset analisis isi (content analysis) diawali dari kegiatann para
konsultan kampanye mempelajari reaksi media massa dan hasil jejak
pendapat hasil kampanye atau debat yang telah di laksanakan di televisi.

2. evaluasi tahap pelaksanaan.

Evalusi program PR yang paling sering dilakukan adalah tahap implementasi.


Pendekatan ini melibatkan perhitungan jumlah publikasi yang dicetak dan siaran berita
yang didistribusi; cerita yang ditempatkan di media. Evaluasi ini berawal dari
penyimpanan catatan distribusi, yaitu jumlah pesan yang dikirim.Tujuan evaluasi
pelaksanaan adalah menilai berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan, seberapa efektif
pelaksanaan suatu program kehumasan, serta seberapa efektif pula pesan yang
disebarkan kepa khalayak sasaran.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap evaluasi pelaksanaan meliputi hal


berikut:

a. Evaluasi Jumlah Pesan yang Dikirim ke Media Massa serta Kegiatan yang Sudah
Dirancang.Hal yang mendasar dalam melakukan evaluasi pada tahap ini menuntut

6
adanya dokumentasi yang lengkap atas seluruh materi dan kegiatan yang telah
diproduksi dan didistribusikan, termasuk didalamnya berbagai catatan yang menjadi
bukti bahwa program bersangkutan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang
ditetapkan.Langkah kegiatan yang dilakukan oleh praktisi humas dalam kegiatan
ini,dimulai dengan kegiatan mengumpulkan bukti-bukti kegiatan,misalnya kliping
artikel dari surat kabar,cd rekaman video penayangan (siaran) televise,kaset rekaman
berita radio’undangan pertemuan,dan daftar hadir yang jumlah peserta lain itu ,cacatan
,press rilis,laporan kegiatan implmentasi progam penting untuk membantu
melaksanakan riset evaluasi pada tahap ini.
b. Evaluasi Jumlah Pesan yang Sudah Diberikan serta Kegiatan yang
Dilaksanakan.Kegiatan evaluasi pada tahap ini memfokuskan pada jumlah pesan yang
dirilis atau di siarkan di media massa sehingga dapat menentukan apakah khayalak
sasaran memiliki kesempatan untuk menerima pesan yang di sampaikan atau
tidak.Kliping ,video,kaset atas semua pemberitaan media massa mengeni organisasi
ataupun perusahaan serta kumpulan cacatan siaran/press rilis,menjadi penting dalam
kegiatan ini.selanjutnya,hal tersebut menjadi alat yang efektif untuk di gunakan oleh
praktisi humas dalam mengukur seberapa banyak siaran pers yang di kirimkan kepada
media massa dapat di publikasikan.
c. Evaluasi Jumlah Khalayak yang Menerima Pesan dan Jumlah Khalayak yang
Mengetahui Kegiatan Humas.Langkah dalam evaluasi implementasi adalah
menentukan banyaknya publik sasaran yang menerima pesan,yaitu jumlah orang yang
berpotensi terekspos terhadap pesan program .praktisi harus berhati-hati dalam
memilah khayalak penerima(delivered audience) dari khayalak efektif(effective
audience).
Khayalak penerima mencakup semua pembaca,penonton,pendegar,atau
khayalak pontesial.adapun khayalak efektif hanya mewakili mereka yang ada dalam
pubrik sasaran.hal paling penting adalah susunan khayalak sesuai dengan tujuan dan
sasaran program.Jumlah orang yang memerhatikan pesan yang di sampaikan dalam
program juga harus di nilai dalam evaluasi implementasi.Studi
pembaca,pendengar,dan penonton mengukur perhatian khayalak pada media dan
pesan.Studi pembaca mengidentifikasi jumlah yang membaca,jenis informasi yang
mereka baca,jumlah informasi yang mereka baca, jumlah iformasi yang mereka
baca,serta klasifikasi khayalak yang membaca dan yang tidak.Studi atas khayalak
siaran menghasilkan penemuan serupa pada peneliti serta praktisi mengembangkan
7
ukuran’kepopuleran’yang sama dan indikator perhatikan lainnya pada pesan
internet.untuk menentukan jumlah orang yang menjadi khayalak sasaran telah dapat
menerima esan yang yang di kirimkan,beberapa hal pentingyang harus di perhatikan
dalam kegiatan ini,yaitu memastikan bahwa khayalak atau audiens yang menerima
pesan terbagi menjadi dua kelompok,yaitu;
• Kelompok khayalak sasaran atau di sebut juga dengan khayalak efektif
(effective audience),yaitu kelompok khayalak yang benar-benar
menjadi sasaran dari pesan yang di sampaikan;
• Kelompok khayalak pontesial(potential audience),mencakup seluru
khayalak pembaca surat kabar,seluru penonton televisi,dan seluru
pendengar radio atau mereka yang hadir pada suatu acara.

Jadi, dalam evaluasi implentasi,praktisi public relations melakukan


penghitungan terhadap hal-hal yang sudah dilakukan oleh mereka dalam pelaksanaan
program, termasuk menghitung jumlah pesan yang telah di kirim dan terdistribusi
jumlah pesan yang muncul dalam media,jumlah orang yang melihat atau meneima
pesan-pesan,dan jumlah orang yang benar-benar mengikuti pesan yaga di sampaikan.

a. Evaluasi Jumlah Khalayak yang Memberikan Perhatian Terhadap Pesan yang


Dikirimimkan atau Kegiatan yang Dilaksanakan.Evaluasi kegiatan ini berfokus pada
perhitungan mengenai jumlah khayalak pontesial, dengan tujuan menghasilkan jumlah
khayalak yang sangat besar. Hal ini dilakukan karena sebagian orang kadang-kadang
mencampuradukan pengertian kedua khayalak ini. Khayalak pontesial yang memiliki
jumlah audiens yang sangat besat sering dia anggap sebagai khayalak efektif. Peryataan
yang harus d jawab dalam hal ini adalah dari sejumlah besar khayalak pontensial,berapa
banyak yang benar-benar memberikan perhatian terhadap pesan yang di
sampaikan?Evaluasi implementasi program ini pada dasarnya ingin mengukur
perhatian audiens pada media dan pesan yang di sampaikan.misalnya,dari sejumlah
orang yang membaca surat kabar,perlu di ketahui berapa banyak dari mereka yang
benar-benar mambaca,apa yang mereka baca,berapa banyak yang mereka baca,berapa
banyak yang sama sekali tidak membaca, dan seterusnya.

3.Evaluasi tahap efek.

Pada tahap ini pengukuran efek mencatat sebeapa jauh hasil yang telah dicapai
untuk tiap-tiap target unuk khalayak atau keseluruhannya, sebagai mana yang

8
diyatakan dalam tujuan program. Tahap ini digunakan untuk mengukur berbagai
variable pengetahuan, kesadaran dan pemahaman khalayak sebelum program PR
dimulai dibandingkan dengan hasil pengukuran setelah program dilaksanakan.

F. Teknik dan langkah evaluasi humas

Sesuai dengan proses evaluasi yang telah dikemukakan pada kegiatan belajar I, cutlip,
center, dan broom (1994) mengemukakan tiga tingkat dan langkah evaluasi yaitu:
1. Persiapan program
2. Evaluasi implementasi program
3. Evaluasi dampak
Tugas Dan Langkah Evaluasi Program
Evaluasi kegiatan kehumasan tidak hanya dilakukan terhadap hasil kegiatan kehumasan
atau dampak program, tetapi juga dilakukan terhadap persiapan dan pelaksanaan
program. Dalam evaluasi persiapan program, ada beberapa langkah penting yang perlu
dilakukan.Beberapa langkah itu adalah sebagai berikut:
1. Menilai kecukupan (adequancy).
Sebagai Contoh: pada umunya setiap perusahaan diawal kegiatan harus dapat
menentukan/ merumuskan hal-hal seperti struktur organisasi standart
operasional, rincian tugas karyawan. Hal tersebut digunakan untuk menjadi
dasar dalam perencanaan program dan menjadi pertimbangan dalam menyusun
program kehumasan dengan tujuan meningkatkan produktivitas
2. Mengkaji pengorganisasian dan ketepan Strategis dan taktik program, serta
strategidan taktik pesan.
Sebagai contoh: bila situasi menuntut adanya perbaikan komunikasi antara
manajemen dengan karyawan, maka program yang dibuat sebaiknya adalah
program-program komunikasi yang tepat untuk mengatasi masalah komunikasi
yang muncul.
3. Menilai kualitas pesan dan unsur presentasi program lainnya.
Sebagai contoh: bagaimana pesan disajikan atau dibungkus melalui berbagai
media yang tersedia. Disini aspek kualitas dilihat antara lain dari penampilan
fisik/lay out, format, gaya dan juga cara penyajiannya.

9
G. Alasan pentingnya Pendekatan alasan audit komunikasi

Efisiensi dan efektivitas merupakan dua hal yang sangat penting untuk
dilakukanorganisasi maupun perusahaan. Audit komunikasi sangat penting dalam
organisasi maupun perusahaan adalah untuk mengetahui apakah program kegiatan public
relations yang telahdilaksanakan berjalan baik sesuai dengan rencana yang diharapkan
dalam mencapai tujuansasaran berdasarkan target yang diinginkan.Audit komunikasi
merupakan alat ukur dalam menganalisa setiap program yangdilaksanakan pihak
manajemen demi mencapai tingkat kemajuan perusahaan. Auditkomunikasi sebagai
landasan tolak ukur bagi manajemen perusahaan untuk mengetahuiapakah program
kegiatan yang telah dilakukan dapat berhasil dalam mencapai tujuan dansasaran organisasi.

Dengan perusahaan melakukan audit komunikasi diharapkan titik kelemahan bagisetiap


program yang dijalankan agar dapat segera diketahuinya, jika terjadi hambatan ataukendala
ketika pada saat operasionalisasi manajemen dalam melaksanakan program kegiatanoleh
karena itu segala rintangan atau segala permasalahan akan dapat teratasi dengan
baikkhususnya audit komunikasi yang sering dilakukan pada bagian public relations yang
berkaitan dengan program kegiatan komunikasi, dimana antara biaya yang dikeluarkan
untukoperasionalisasi kegiatan tersebut harus sepadan dengan hasil yang telah
dijalankannyadengan harapan hasil yang secara efisien dan efektif dengan hasil guna yang
memadai sertadapat memperoleh keuntungan bagi perusahaan tersebut.Audit komunikasi
hanya dapat dilakukan oleh seorang yang memiliki kemampuanserta keahlian dibidang
komunikasi dengan tujuan hasil yang akan dicapai secara optimal dantidak membutuhkan
waktu yang relatif lama. Seandainya audit komunikasi dilaksanakan bagiorang yang tidak
memiliki kapabelitas dibidang komunikasi tersebut memerlukan waktu relatif lama
sehingga membutuhkan dana operasional yang sangat tinggi tidak secara efisiensi dan
efektivitas,pihak perusahaan akan merasa dirugikan.

-Pendekatan audit komunikasi.


1.Pendekatan konseptual yang berkaitan dengan kinerja organisasi dibidangkomunikasi
atau efektivitas sistem komunikasi. Untuk itu diawali dengan pemilihanstandar untuk
mengukur kinerja organisasi, yakni mengukur sejauh mana tingkat pencapaian tujuan
dan sasaran dari kegiatan-kegiatan komunikasi tercapai.Kemudian diaplikasikan pada
pemeriksaan kinerja organisasi. Efektivitas itu sendiri berkaitan dengan berapa besar
dampak kegiatan penyebaran informasi atau tingkatkesesuaian antara penyampaian

10
informasi dan kebutuhan informasi. Efektivitas komunikasi dapat diukur dengan enam
kriteria, yakni :
a. Penerima komunikasi (receiver)
b. Isi pesan (content)
c. Ketepatan waktu (timing)
d. Saluran (media)
e.Sumber (source)
2. Pendekatan survey sebagai alat tunggal, merupakan riset evaluasi lapangan yang
paling banyak dilakukan, hampir semua riset evaluatif dalam komunikasi
organisasitermasuk dalam kategori ini, diantaranya riset homofili yang mengukur
efektivitaskomunikasi berdasarkan kemiripan ciri-ciri (frame of reference) antara
penyampaiandan penerima komunikasi, riset kecemasan atau ketidakamanan karyawan
dengan berbagai posisi dalam jaringan interaksi, riset kredibilitas yang berkaitan
denganhubungan manusiawi antara pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi
khususnyakeandalan, riset kontingensi yang mencari kondisi-kondisi kritis yang
berpengaruh pada komunikasi baik kondisi mikro maupun makro, yang menimbulkan
masalah,riset jaringan yang mencari hubungan antar anggota dalam kelompok maupun
antarkelompok. Kemudian menghubungkannya dengan macam-macam
aspekkomunikasinya, seperti kebutuhan kepuasan dan kinerja, serta riset
efektivitaskomunikasi dan organisasi yang memeriksa hubungan komunikasi efektif
dan kinerjaorganisasi.
3. Pendekatan prosedur yang lebih mengutamakan proses penyelenggaraan
auditkomunikasi dari pada alat-alat pengukuran yang digunakan. Pendekatan ini
palingkompleks, karena melibatkan sekelompok auditor Dengan alat ukur ganda untuk
seluruh organisasi dalam suatu kurun waktu.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Evaluasi program atau kegiatan kehumasan tidak saja dilakukan untuk
mengukur dampak program yang sudah dijalankan, tetapi juga untuk menilai persiapan
dan pelaksanaan program.Evaluasi persiapan penting dilakukan mengingat segalanya
bermula dari persiapan. Program yang tidak berhasil mencapai tujuan yang ditentukan
bisa jadi karena persiapan programnya tidak matang. Untuk mengetahui apakah
persiapan sudah dilaksanakan, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap pelaksaan
program yang sudah direncanakan.
B. Saran
Dengan adanya makalah tentang evaluasi kegiatan humas ini saran dari penulis
agar evaluasi hasil humas bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, karena posisi
evaluasi sangat strategis dalam upaya untuk menentukan arah kebijakan selanjutnya
bagi suatu lembaga atau organisasi. Suatu evaluasi yang dilaksanakan akan menjadi
efisien dan efektif dan bermanfaat bagi suatu organisasi yang akan berimplikasi pada
kemajuan organisasi, apabila evaluasi terhadap programnya dilaksanakan secara
obyektif tanpa ada suatu intervensi yang terlalu mendalam dari organisasi terhadap
opini public dalam menentukan arah jawabannya akan suatu lembaga atau organisasi
yang ada di sekitarnya, kemudian ditindak lanjuti dengan program-program baru yang
telah dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan yang ada dalam program pelaksanaan
evaluasi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, D. fitria. (2017). MAKALAH KEHUMASAN EVALUASI PUBLIC RELATION (Vol. 148).
https://baixardoc.com/preview/makalah-kelompok-9-evaluasi-pr-5ce7030850728
Hermansyah, A. (2016). Evaluasi Kegiatan Prolanis. 11–24.
https://www.yohanesari.net/archives/1828
Lnd, A. R. A. (2017). Makalah Kelompok 9 Evaluasi PR. SCRIBD.
https://id.scribd.com/document/364504569/Makalah-Kelompok-9-Evaluasi-PR
Maulana, R. S. (2016). EVALUASI HASIL DALAM HUMAS. Blogspot.
http://ratnasari15.blogspot.com/2016/06/evaluasi-hasil-dalam-humas.html?m=1
Wisatawan, K., Raja, D. I., & Marentek, E. A. (2008). Evaluasi Kinerja Humas Dalam Meningkatkan
Kunjungan Wisatawan Di Raja Ampat. 7346.
https://media.neliti.com/media/publications/90348-ID-evaluasi-kinerja-humas-dalam-
meningkatka.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai