ELLEN T. SUMANTO
DAUD M. LIANDO
WEHELMINA RUMAWAS
Abstrak
Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis bagaimana manajemen kinerja Pegawai
Negeri Sipil di sector perindustrian pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Provinsi
Sulawesi Utara.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan melakukan observasi,
wawancara dan dokumentasi dengan focus penelitian adalah indicator menggunakan teori Ken
Blanchard dan Gerry Ridge tentang model manajemen kinerja yang terdiri dari 3 bagian yaitu,
performance planning (perencanaan kinerja), day to day coaching (pelaksanaan setiap hari),
performance evolution (evaluasi kinerja) atau review dan learning (peninjauan ulang dan belajar).
Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan manajemen kinerja Pegawai Negeri Sipil di
sector perindustrian pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Provinsi Sulawesi Utara
belum maksimal. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pada proses perencanaan program
kerja dan pelaksanaannya sudah berjalan baik namun dalam pelaksanaan evaluasi belum maksimal
karena ternyata pegawai merasa beban kerjanya besar karena harus merangkap tugas dan tanggung
jawab akibat kurangnya pegawai di sector perindustrian. Oleh karena itu, disarankan untuk
melakukan penambahan pegawai disektor perindustrian, melakukan pengawasan secara periodik,
memberikan pelatihan dan pendidikan seperti penyuluh perindustrian dan analis data IKM, untuk
meningkatkan kemampuan yang merata kepada para pegawai serta menjaga komunikasi antara
pimpinandan staf dengan membuat laporan individu berbasis aplikasi.
ISSN 2338-9613 1
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 086
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019
memiliki perencanaan yang lebih baik karena Pasar Dalam Negeri Daerah dan Penguasaan
didasarkan pada proses pembelajaran dari Pangsa Pasar Ekspor Daerah.” Artinya tugas
hasil kinerja sebelumnya. Pengukuran kinerja prioritas Dinas berada pada sektor
adalah inti dari proses manajemen kinerja perindustrian dan perdagangan yang bekerja
yang menyediakan data untuk dilaporkan dan membantu Gubernur untuk meningkatkan
dianalisis. Hasil pengukuran atas kinerja pertumbuhan ekonomi dan pengembangan
tersebut dapat berupa hasil positif atau industri demi kesejahteraan masyarakat di
negatif, dan akan dijadikan sebagai dasar Sulawesi Utara.
perbaikan kinerja melalui perumusan rencana Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi
tindakan dan program. Hasil ini ada dua Utara Nomor 77 Tahun 2016 tentang
manfaat yaitu pertama, perumusan rencana Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
tindakan dan program akan menjadi masukan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perindustrian
bagi perencanaan kinerja organisasi di masa dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara
depan. Yang kedua yaitu perumusan rencana maka tupoksi Dinas Perindustrian dan
tindakan dan program penyediaan informasi Perdagangan Daerah Provinsi Sulawesi Utara
mengenai perlunya dilakukan penyesuaian yaitu membangun dan mengembangkan
strategi (Moeheriono 2012:131-132). bidang industri dan perdagangan.Dengan
Dalam Undang-Undang Nomor 5 beban kerja yang begitu besar dan penting,
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara maka diperlukan peran Dinas Perindustrian
pada Pasal 1 disebutkan Aparatur Sipil dan Perdagangan untuk membantu aparat
Negara yang selanjutnya disingkat ASN dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi
adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan organisasi tersebut secara profesional.
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Kelancaran pelaksanaan kinerja
yang bekerja pada instansi pemerintah. pegawai, Dinas Perindustrian dan
Dalam menjalankan tugasnya Aparatur sipil Perdagangan Daerah Provinsi Sulut secara
Negara harus bersikap profesional dan konsisten membuat perencanaan kinerja
berkualitas serta menghasilkan kinerja yang setiap tahun yang kemudian dimasukkan
sesuai dengan amanat undang-undang dan dalam rencana strategi Dinas (renstra) sesuai
harapan masyarakat. Hal ini didukung dengan RPJMD Provinsi Sulawesi Utara
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 yang kemudian dituangkan dalam perjanjian
Tahun 2017 Tentang Manajemen PNS dalam kerja. Perjanjian Kinerja pada dasarnya
Bab VI disebutkan bahwa penilaian kinerja adalah pernyataan komitmen pimpinan yang
PNS dilakukan berdasarkan perencanaan merepresentasikan tekad dan janji untuk
kinerja tingkat individu dan tingkat unit atau mencapai kinerja yang jelas dan terukur
organisasi, dengan memperhatikan target, dalam rentang waktu satu tahun tertentu
capaian, hasil, dan manfaat yang dicapai, dengan mempertimbangkan sumber daya
serta perilaku PNS. yang dikelolanya. Tujuan khusus perjanjian
Visi Dinas Perindustrian dan kinerja antara lain untuk meningkatkan
Perdagangan Daerah Provinsi Sulawesi Utara akuntabilitas, transparansi, dan kinerja
yakni “Terwujudnya Sulawesi Utara aparatur sebagai wujud nyata komitmen
Berdikari Dalam Ekonomi, Berdaulat Dalam antara penerima amanah dengan pemberi
Pemerintahan Dan Politik, serta amanah. Perjanjian kinerja digunakan
Berkepribadian Dalam Budaya dengan sebagai dasar penilaian
menjadikan Industri dan Perdagangan keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan
Sulawesi Utara yang Tangguh dan Berdaya dan sasaran organisasi, menciptakan tolak
Saing menuju Kesejahteraan Masyarakt ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja
melalui Kemandirian Ekonomi, Penguatan aparatur, dan sebagai dasar pemberian
ISSN 2338-9613 2
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 086
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019
ISSN 2338-9613 3
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 086
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019
dalam menjalankan tugas seperti sering izin penyebab para pegawai enggan
tidak masuk kantor, izin pada saat jam kerja melaksanakan tugas pada bidang tersebut.
tanpa alasan yang jelas, dan yang paling Persoalan-persoalan ini ternyata berdampak
signifikan sering menunda-nunda pekerjaan pada kinerja pegawai di kedua bidang
sehingga menyebabkan penyelesaian tersebut dimana beban kerja pegawai
pekerjaan tidak tepat waktu. semakin banyak yang menyebabkan hasil
Undang-undang Nomor 4 Tahun 2014 kerja tidak optimal karena multi tasking.
disebutkan bahwa untuk menjamin Beban kerja yang menumpuk membuat para
terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pegawai justru melimpahkan tugas kerja
pelaksanaan tugas, PNS wajib mematuhi bahkan yang bersifat teknis kepada para THL
disiplin PNS. PNS dituntut memiliki disiplin sehingga akhirnya hasil kerja yang diperoleh
waktu dan disiplin kerja sebagai bagian dari tidak sesuai target karena tugas THL hanya
bentuk tanggung jawab terhadap kerja yang membantu saja bukan sebagai pelaksana
diembannya atau yang diberikan kerja atau pembuat keputusan.
atasan.Setiap pegawai dituntut untuk Instruksi Gubernur Sulawesi Utara
melaksanakan setiap tugas kerja dengan Nomor 100 Tahun 2019 tentang Optimalisasi
penuh rasa tanggung jawab namun dalam Kerja Tahun 2019 menuntut setiap Perangkat
pelaksanaannya tidak demikian. Banyak Daerah untuk melaksanakan kegiatan yang
pekerjaan justru dikerjakan oleh Tenaga telah direncanakan sesuai waktu, melakukan
Harian Lepas (THL) padahal perkerjaan konsolidasi internal, menjaga soliditas,
tersebut memerlukan analisis teknis. kekompakan, profesionalisme dan
Permasalahan lain muncul ketika integritas.PNS baik sebagai pejabat pembuat
pembagian pekerjaan yang tidak sesuai seksi keputusan maupun sebagai staf pelaksana
atau bidang yang disebabkan karena dituntut untuk melaksanakan tugas kerjanya
kurangnya pegawai pada Bidang sesuai tupoksi, program kerja masing-masing
Perindustrian dan Bidang FPIKM. Beberapa bidang, dan sasaran kerja pegawai (SKP)
pekerjaan dilakukan oleh staf bidang lain untuk kemudian dilakukan penilaian dan
padahal pekerjaan tersebut seharusnya evaluasi oleh pimpinan. PNS harus lebih
dilakukan oleh pegawai di bidang tersebut, proaktif dalam melaksanakan kerja apalagi
misalnya ketika ada pelatihan penyuluh yang menyangkut pelayanan publik.
perindustrian dimana peserta yang mengikuti Pembagian kerja yang tidak merata
kegiatan berasal dari bidang perdagangan oleh pimpinan atau menugaskan hanya
sehingga ketika selesai mengikuti pelatihan kepada bawahan tertentu saja hal ini
tidak bisa melaksanakan hasil pelatihan menyebabkan seseorang merangkap tugas
karena harus kembali ke bidangnya sehingga dan lainnya tidak mendapatkan pekerjaan,
tidak ada penambahan penyuluh sehingga munculnya istilah pegawai
perindustrian atau regenerasi sehingga saat “kesayangan” yang mendapat perlakuan
ini tercatat hanya 1 orang penyuluh. Tidak istimewa. Hal ini menimbulkan kecemburuan
adanya penambahan personil pegawai di antar pegawai dan membuat performa kerja
kedua bidang tersebut bukan karena tidak ada seseorang menurun karena kecewa tidak
permintaan pegawai namun karena diakomodir atau dikucilkan. Jumlah THL
kecenderungan terlalu selektif terhadap yang lebih banyak dari PNS juga
pegawai yang akan ditempatkan di bidang menimbulkan polemik karena PNS
tersebut. Sebelumnya sudah ditempatkan 2 cenderung memanfaatkan mereka untuk
pegawai pada bidang tersebut namun mereka mengerjakan tugas kerja PNS sehingga hasil
mengajukan diri untuk pindah bidang lain kerja yang diperoleh tidak maksimal. Ada
sehingga mengundang pertanyaan apa kesan target kinerja tercapai namun tidak
ISSN 2338-9613 4
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 086
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019
tepat sasaran sehingga kurang memberikan manajemen kinerja yang terdiri dari 3 bagian
kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi :
daerah.Belum lagi dukungan prasarana 1. Performance planning (perencanaan
kantor yang belum memadai seperti kinerja)
komputer, printer dan scanneryang terbatas 2. Day to day coaching (pelaksanaan
menjadi salah satu kendala dalam setiap hari)
optimalisasi kinerja PNS. Kinerja organisasi 3. Performance evolution (evaluasi
akan terus dikritik jika manajemen kinerja kinerja) atau review dan learning
pegawai tidak berjalan sebagaimana (peninjauan ulang dan belajar) yaitu
mestinya. duduk bersama meninjau ulang kinerja
Beberapa permasalahan yang diakhir periode waktu.
timbulpada bidang FPIKM dan bidang Data yang dikumpulkan melalui
Perindustrian baik dari perencanaan kerja penelitian ini adalah data yang sesuai dengan
pegawai, proses pelaksanaan kerjadan objek penelitian, Jenis data dalam penelitian
evaluasi kerja pegawai, maka dinilai perlu ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu: (1)
dilakukan penelitian tentang manajemen Data primer dan (2) Data sekunder.
kinerja PNS di sektor Perindustrian pada Informan dalam penelitian ini adalah
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah : Kepala Dinas, Kepala Bidang Perindustrian,
Provinsi Sulawesi Utara. Kepala Bidang FPIKM, PNS pada Bagian
Perindustrian dan FPIKM.
METODE PENELITIAN Pengumpulan data yaitu melalui
Metode penelitian yang di gunakan observasi, wawancara mendalam (in depth
pada penelitian ini yaitu metode kualitatif interview) dan studi dokumen (Sugiono,
untuk dapat menggambarkan Manajemen 2007:147). Data yang diperlukan dalam
Kinerja PNS di sektor Perindustrain pada penelitian ini adalah data primer dan data
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah sekunder, yaitu melalui Wawancara,
Provinsi Sulawesi Utara. Menurut Bogdan Observasi dan Studi Dokumen.
dan Tylor (Moleong, 2006:3) merupakan Teknik analisa data yang berifat
prosedur meneliti yang menghasilkan data deskriptif, dimana suatu jenis penelitian yang
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan memberikan gambaran atau uraian atas fakta-
dari orang-orang dan perilaku yang dapat fakta berdasarkan data yang terkumpul di
diamati. lapangan yang berkaitan erat dengan objek
Lokasi penelitian ini dilakukan di penelitian, kemudian data tersebut dipadukan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah dan dianalisa secara kualitatif dengan
Provinsi Sulawesi Utara khususnya di bidang memberikan gambaran-gambaran,
Perindustrian dan Bidang Fasilitasi dan interpretasi atau penafsiran atau fakta-fakta
Pengembangan Industri Kecil Menegah tersebut.
(FPIKM) terkait dengan sistem manajemen
kinerja Pegawai Negeri Sipil yang ada pada HASIL DAN PEMBAHASAN
kedua bidang tersebut. Penelitian ini 1. Performance planning (perencanaan
dilakukan pada tahun 2019. kinerja)
Fokus penelitian ini adalah bagaimana Hasil penelitian menunjukkan
Manajemen Kinerja PNS di sektor bahwa perencanaan kinerja di
Perindustrian pada Dinas Perindustrian dan Disperindag Sulut terlihat telah ada
Perdagangan Daerah Provinsi Sulawesi Utara perencanaan yang matang dari
dengan menggunakan teori dari Ken Organisasi Disperindag Sulut dengan
Blanchard dan Gerry Ridge tentang model adanya Rencana Strategis Dinas dalam 5
ISSN 2338-9613 5
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 086
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019
ISSN 2338-9613 6
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 086
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019
ISSN 2338-9613 7
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 086
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019
tahun 2018 dapat dinilai berhasil karena pegawai mampu menjalankan tugasnya
berdasarkan hasil dokumen sekunder dengan baik dengan tercapainya target
yakni laporan kinerja terlihat bahwa yang telah ditetapkan.
ISSN 2338-9613 8
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 086
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019
ISSN 2338-9613 9
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 086
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019
ISSN 2338-9613 65
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 086
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019
ISSN 2338-9613 66