Anda di halaman 1dari 14

Topik 3.

Profiling Peserta Didik

Aksi Nyata

Strategi Pembelajaran
Muatan Bahasa Indonesia

Nurfadila MY (2290224951406)
Bahasa Indonesia sebagai
penghela mata pelajaran lain dan
karenanya harus berada di depan
semua mata pelajaran lain.

Muatan Urgensi pembelajaran bahasa


Pembelajaran Indonesia yang maksimal
membuat dibutuhkan strategi
Bahasa Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dengan
mempertimbangkan beberapa
aspek.
Aspek apa saja yang harus
dipertimbangkan untuk
menentukan strategi
Dalam kelas pada umunya
keseluruhan merupakan peserta
didik yang berasal dari sulawesi
namun siswa yang telah di profiling
berasal dari suku yang berbeda
yaitu Bugis, Makassar, dan Toraja.

Etnik Maka dari itu strategi yang harus


diperhatikan oleh guru adalah
memberikan contoh-contoh untuk
memperjelas tema yang sedang
dibahasnya juga contoh yang dapat
dimengerti dan dipahami oleh
semuanya.
Kultur
Kultur peserta didik di kelas ini pada dasarnya terdapat
perbedaan karena terdiri dari peserta didik yang
heterogen baik suku maupun kepercayaan. Peserta didik
yang menjadi subjek profiling terdiri dari peserta didik
yang beragama islam dan kristen.

Adapun strategi yang hendaknya diterapkan oleh guru


adalah materi pelajaran bahasa Indonesia dan dalam
memberikan contoh-contoh perlu mempertimbangkan
keberagaman budaya tersebut, sehingga apa yang
disampaikan dapat diterima oleh semua peserta didik,
atau tidak hanya berlaku untuk budaya tertentu saja.
Status Sosial
Peserta didik di kelas ini merupakan siswa dengan
latar belakang status sosial yang bermacam-
macam.
Sehingga strategi yang diterapkan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia hendaknya tidak
membeda- bedakan atau diskriminatif dalam
memberikan pelayanan kepada peserta didiknya,
dan juga dalam memberikan tugas-tugas yang
sekiranya mampu diselesaikan oleh semua peserta
didik dengan latar belakang ekonomi sosial yang
sangat beragam
Minat
Strategi yang diterapkan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia dengan kondisi peserta didik yang minat
belajarnya heterogen yaitu menyajikan pembelajaran
dengan bantuan media digital dan dikemas dalam fun
learning with games. Jika pembelajaran bahasa
Indonesia hanya disajikan dalam membaca dan
menulis maka peserta didik akan bosan dan tidak
maksimal mengikuti pembelajaran.
Perkembangan
Kognitif
Perkembangan kognitif peserta
didik yang berbeda harus
diperhatikan dalam pembelajaran
bahasa Indonesia dengan
menerapkan strategi berupa
memberlakukan tutor sebaya
untuk membantu peserta didik
yang memiliki kemampuan yang
lebih rendah.
Kemampuan Awal
Kemampuan Awal peserta didik
khususnya pada literasi yang masih
rendah seperti literasi dasar khusunya
membaca. Sehingga strategi yang
perlu diterapkan guru dalam
pembelajaran bahasa Indonesia
adalah membaca bersama 15 menit
sebelum pembelajaran.
Gaya Belajar
Gaya Belajar peserta didik di kelas berbeda-
beda. Siswa yang di profiling sekalipun memiliki
gaya belajar berbeda yaitu gaya belajar audio
dan gaya belajar visual. Sehingga dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia dapat
dilaksanakan dengan mengakomodir kedua
gaya belajar tersebut melalui penggunaan
media Audio-Visual dalam pembelajaran.
Motivasi
Motivasi belajar bahasa Indonesia
peserta didik rendah karena
kemampuan literasi yang masih
belum mumpuni. Maka dari itu
strategi yang dapat diterapkan
yaitu memberikan ice breaking
dan lembar kerja yang menarik.

Selain itu selalu memberikan


apresiasi atas apa yang dikerjakan
oleh peserta didik dapat
meningkatkan motivasinya.
Perkembangan Perkembangan
emosi Sosial
Perkembangan emosi siswa utamanya Perkembangan sosial siswa utamanya
yang menjadi subjek profiling sudah yang menjadi subjek profiling sudah
mencapai tahapan perkembangan. mencapai tahapan perkembangan.
Namun terkadang masih ada yang sering Namun terkadang masih ada yang sering
kali mengganggu teman yang lain jika dia malu dalam bersosialisasi dalam
telah menyelesaikan tugasnya. temannya.
Adapun strategi yang diterapkan Adapun strtegi yang diberikan dalam
dalapembelajaran bahasa Indonesia pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu
adalah memberikan tanggung jawab selalu mendorong peserta didik tersebut
kepada peserta didik yang demikian. untuk tampil di hadapan teman-teman
yang lain serta membentuk pembelajaran
dalam kelompok atau berpasangan.
Perkembangan Perkembangan
Moral Motorik
Perkembangan moral siswa utamanya Perkembangan motorik siswa utamanya
yang menjadi subjek profiling sudah yang menjadi subjek profiling sudah
mencapai tahapan perkembangan. mencapai tahapan perkembangan.
Namun terkadang masih ada yang Peserta didik sangat suka dengan aktifitas
melanggar aturan. motorik kasar maupun motorik kasar.
Adapun strategi yang diterapkan Adapun strategi yang digunakan yaitu
dalapembelajaran bahasa Indonesia menggunakan model pembelajaran yang
adalah memasukkan materi moral dalam dapat melibatkan kemmapuan motorik
muatan pembelajaran khususnya pada peserta didik contohnya melalui model
ranah afektif sehingga selain transfer of pembelajaran Team Games Tournament.
knowledge juga terjadi transfer of value.
Kesimpulan
Setiap anak terlahir dengan kodratnya
masing-masing dengan segala kelebihan
dan kekurangan, bakat, dan minatnya. Maka
tugas sebagai guru adalah memfasilitasi
anak sehingga mampu mengembangkan
dirinya mencapai keselamatan dan
kebahagiaan.

Anda mungkin juga menyukai