Anda di halaman 1dari 3

Tugas Presentasi Kelompok 13

Mata Kuliah Ulumul Qur’an I


Noer Aisyah Jamil NIM : 22.02.1632
Nuur Rahma Mujahidah NIM : 22.02.1656
Kelas : KPI 22 A

LINGKARAN PEMBACAAN AL-QUR'AN

Sebagian ulama membagi alquran menjadi 3 bagian, yaitu : lapis luar , lapis dalam, lapis
inti yang menuntut umat islam untuk mendekatinya dengan 5 dimensi pembacaan, yaitu
TADARUS, TILAWAH, TARTIL, TADABUR DAN QIRAAH dimana kelima istilah itu dimaknai
dengan makna yang sama yaitu membaca. Namun disini ada perbedaan makna yang dimiliki
oleh masing-masing istilah tersebut, yaitu :

1. TADARUS
Kata tadarus terdiri dari 3 kata yaitu DA RA SA yang mengandung makna rapuh
dan berulang ulang. Kata DA RA SA dalam kehidupan sehari-hari sering dimaknai
dengan balajar. Berarti belajar adalah bentuk proses yang cukup panjang untuk
mengulang ngulang materi pembelajaran sehingga pelajaran tersebut akan dikuasai.

Dan kata guru dalam bahasa arab yaitu MUDARRISU karena dia adalah seorang
yang selalu mengulang pelajaran yang disampaikan kepada murid muridnya sehingga
pelajaran itu sudah melekat pada dirinya. Proses pengulangan tersebut akan
memberikan makna yang lebih dalam lagi yaitu meneliti, menelaah, mengkaji dan
mengambil pelajaran, Jika kata DARASA ditambah dengan huruf TA sebelumnya
menjadi TADARRASA yang akan berubah menjadi saling belajar atau mempelajari
sesuatu lebih mendalam.
Karenanya tadarus harus dimaknai sebagai aktivitas membaca alquran dengan 2
orang atau lebih secara berulang ulang. Dalam Alquran kata DARASA sering
disandingkan dengan kata KITABUN contohnya YADRUSUUNAL KITAABA. Kata kitab
dimaknai dengan isi sesuatu yang tersusun secara sistematis karena pengkaji Al-Qur'an
akan disebut YADRUSUUNA karena secara bertahap melakukan pembacaan isi
kandungan Alquran. Dalam kegiatannya disebut dengan khataman atau tadrik yang
menunjukkan adanya batasan batasan tertentu saat mengkaji Al-Qur'an.

2. TILAWAH
Kata tilawah sering disandingkan dengan kata musabaqah. Satu kegiatan muslim
yang diselenggarakan oleh pemerintah dalam berbagai tingkatan. Dalam kegiatannya
lebih mengedapankan lagam, maka apabila mendengar kata tilawah maka akan
langsung terbersit dengan lagam Al-Qur'an. Namun apabila kita telusuri kata tilawah
berasal dari kata TALAA YATLUU yang mengandung makna mengikuti secara langsung
tanpa pemisah.
Tilawah menunjuk pada pembacaan yang bermakna spiritual yang diiringi
dengan komitmen untuk mengamalkan isi kandungan Alquran. Disamping itu menurut
MURAD tilawah mengandung makna maju, mengikuti umpan, pergi mengajar,
menjadikan sebagai pembimbing, menerima wewenang, bertindak, mempraktekkan
jalan hidup, memahami dan mengikuti petunjuk Alquran.
Tilawah merupakan tindakan intensif untuk mendekatkan diri kepada Allah
melalui firman-firmanNya selangkah demi selangkah hingga mencapai tahap yang lebih
tinggi tingkatannya. Menurut Quraisy Shihab, tilawah mengandung makna mengikuti
dan menerangkan jalan hidup yang digariskan didalam teks yang dibaca.

3. TARTIL
Kata tartil sangat populer dalam buku tajwid dan sering diidentikan dengan
tajwid. Kata tartil berasal dari 3 huruf yaitu RA TA LA yang mengandung makna dasar
INTISHO (TERPADU) dan INTIDHO (SISTEMATIS). Kata tartil erat kaitannya dengan
pelapalan huruf, makharijul huruf, koma dan titik sehingga kata yang diucapkannya
menjadi jelas.
Dalam penggunaannya kata RATALA dalam Alquran berelasi dengan malam,
tugas yang berat dan ketenangan jiwa. Dalam quran surat AL MUZZAMMIL dan AL
FURQAN dapat disimpulkan bahwa pembacaan tartil itu adalah untuk mengokohkan
kejiwaan seseorang sehingga mampu melaksanakan tugas yang teramat berat. Karena
tugas kenabian, tugas ulama dan tugas seseorang dalam mengarungi kehidupan itu
terasa berat.
Dalam pembacaan Al-Qur'an dilarang berlebihan dalam kecepatan membacanya
yang diistilahkan dengan AL AJRAMAH. Jangan sampai membaca Alquran hanya
melewati tenggorokan saja.

4. TADABUR
Kata tadabur sering digunakan untuk suatu kegiatan di alam terbuka. Namun
dalam Al-Qur'an kata tadabur senantiasa bersanding dengan kata alquran bukan alam.
Kata tadabur terdiri dari 3 huruf yaitu DA BA RA yang mengandung makna dasar akhir
suatu atau ujung sesuatu
Iman Aj Jujaz menyebutkan bahwa yang disebut dengan DABARA adalah
memperhatikan, mempertimbangkan, akibat suatu pekerjaan. Al Jurjani juga
menambahkan bahwa tadabur itu adalah ibarat yang menandakan makna melihat akhir
sesuatu yang mempunyai kedekatan makna dengan tafakkur namun tafakkur
merupakan pekerjaan untuk melihat sesuatu berdasarkan indikasi sementara tadabbur
melihat suatu pekerjaan.
Kata DABARA jika ditambah hurup TA didepannya akan menjadi TADABBARA
yang sewazan dengan TAFA'ALA yang mengandung makna melakukan sesuatu dengan
susah payah sehingga mendapatkan hasil setelah adanya mujahadah. Berdasarkan
pengertian tersebut dalam pembacaan mengandung 3 makna yang harus diperhatikan
yaitu :

a. AT TAKALU : Melakukan sesuatu dengan usaha maksimal


b. TADARRUJ : Memberi kesan adanya kesinambungan dalam melakukan sesuatu dan
kegiatan itu dilakukan berulang ulang.
c. AT TAKSIR : Menunjukkan bahwa kegiatan tersebut dilakukan secara berulang ulang

Muhammad Husein Ibnu juga menyatakan bahwa kata DABARA dalam Alquran
mengandung 6 makna yaitu:

a. Punggung : QS. YUSUF : 28


b. Agama yang sesat : QS.AL ISRA : 46
c. Akhir Sesuatu : QS. QAAF : 40
d. Pergi : QS. AL MUDATTSIR : 33
e. Yang tersisa : QS. AL AN’AM : 45
f. Merenungkan : QS. MUHAMMAD : 24

Tadabur merupakan aktivitas pikiran dan perasaan dalam merenungkan dampak atau
akibat dari suatu perbuatan yang dilakukan dengan mata hati

5. QIRAAH
Kata qiraah menuntut pembacaan secara beurut dan terpadu. Qiraah bermakna
berusaha memahami, terus belajar, berupaya mengerti secara mendalam dan beribadah
secara tekun. Hapalan merupakan bentuk qiraah. Kata qara’a juga mengandung makna
sebagai investigasi pengujian.

Anda mungkin juga menyukai