1. Secara etimologis Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua
kata, Panca dan Sila. Panca berarti lima dan Sila berarti dasar.
Secara terminologi Pancasila dapat diartikan sebagai lima prinsip dasar negara.
Secara historis berarti perumusan Pancasila sebagai dasar negara tidak terlepas
dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan.
3. "Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa Bhinneki rakwa ring apan kena
parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinneka tunggal
ika tan hana dharma mangrwa".
Kalimat yg memiliki arti "Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang
berbeda. Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali? Sebab
kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal. Terpecahbelahlah itu, tetapi
satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.”
Mpu Tantular mengajarkan makna toleransi antar umat beragama dan dianut oleh
pemeluk agama Hindu dan Buddha. Semboyan "Bhinneka tunggal ika tan hana
dharma mangrwa" sendiri digunakan untuk menciptakan kerukunan di antara
rakyat Majapahit dalam kehidupan beragama.
Dan sampai sekarang dapat disimpulkan bahwa dari kutipan tersebut maknanya
di perluas sehingga mengartikan sesuatu yang berbeda (SARA) tidak punya
alasan untuk tidak bersatu.
6. Sila-sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan system yang utuh dan
bulat (integral sebagai suatu totalitas). Dengan kata lain, Pancasila dalam
sistematikanya bersifat integral saling menjiwai dan dijiwai satu sama lain.