Laporan Aktualisasi
Laporan Aktualisasi
DISUSUN OLEH :
Ns. Riki Surianto, S.Kep
NIP. 19940611 202012 1 005
COACH :
Fathul Hadia, S.Kom, M.Kom
NIP 19790806 201001 1 022
Menyetujui,
Coach Mentor
i
BERITA ACARA
Pada hari ini Selasa tanggal Tiga belas bulan Juli tahun dua ribu dua puluh satu
bertempat di BPSDM Provinsi Sumatera Barat telah diseminarkan Laporan
Aktualisasi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Tahun 2021
Narasumber/Penguji Mentor
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
Laporan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil dengan judul Optimalisasi
Pemberian Edukasi Pasien Tentang Pembatasan Konsumsi Cairan Pada Pasien
Chronic Kidney Desease (CKD) Dengan Cara Memberikan Edukasi Secara
Individual di Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Pariaman. Laporan ini disusun
sebagai salah satu syarat menyelesaikan Pelatihan Dasar (LATSAR) Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) golongan III angkatan XXI di lingkungan Pemerintah Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2021.
Penulis dalam menyelesaikan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
baik bantuan secara psikis maupun emosional seperti bimbingan, motivasi dan
pengarahan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan menjadi amal pahala serta
mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Penulis
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.12 Saling menghormasti kritik dan saran dari rekan kerja ....................34
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI ............................................... i
BERITA ACARA SEMINAR LAPORAN AKTUALISASI ........................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Identifikasi Isu................................................................................................ 4
C. Perumusan dan Penetapan Isu ........................................................................ 5
D. Rencana Kegiatan, tahapan kegiatan, dan output yang diharapkan ............... 7
BAB II DESKRIPSI LOKUS ........................................................................................... 16
A. Deskripsi Umum ............................................................................................ 16
1. Gambaran Umum Instansi ......................................................................... 16
2. Visi dan Misi ............................................................................................. 17
3. Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................................ 18
4. Struktur Organisasi .................................................................................... 19
B. Deskripsi Khusus ........................................................................................... 20
1. Program dan Kegiatan Saat Ini .................................................................. 20
2. Role Model................................................................................................. 21
BAB III REALISASI AKTUALISASI ............................................................................ 22
A. Realisasi kegiatan dan output ......................................................................... 22
B. Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi ........................................................ 35
C. Faktor Penghambat Realisasi Aktualisasi ...................................................... 35
D. Analisa Dampak ............................................................................................. 37
E. Jadwal dan Realisasi Aktualisasi ................................................................... 44
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................... 45
A. Kesimpulan .................................................................................................... 45
B. Saran............................................................................................................... 45
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu bagian utama
dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang tertuang pada alinea 2 dan 4
pembukaan Undang Undang Dasar (UUD) 1945 yaitu Negara yang
merdeka, berdaulat adil dan makmur, melalui cara memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia. Saat ini Pegawai Negri Sipil (PNS) menjadi
Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Republik Indonesia
berdasarkan Undang – Undang No. 5 tahun 2014 yang mengatur seluruh
ASN harus memiliki intergritas, professional, netral, dan bebas dari
intervensi politik, bersih. ASN harus mampu menjadi pelayan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat dan pemersatu
bangsa. Dalam menjalankan tugasnya ini ASN harus memiliki dan mampu
mengaktualisasikan nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) dan memegang
teguh nilai ANEKA.
Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 34 ayat 7 Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil, ditetapkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Pemerintah mewajibkan seluruh Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar)
sebelum diangkat menjadi PNS. Pendidikan dan pelatihan dasar (Latsar)
tersebut diatur dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara (PERLAN
No. 1 tahun 2021) yang merupakan salah satu inovasi untuk menciptakan
ASN yang bermutu. Dalam Latsar ini calon ASN yang dilatih diberi materi
tentang cara menjadi ASN yang baik dengan memiliki dan menerapkan
nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) serta peran kedudukan
1
PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu Manajemen
ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government.
Latsar CPNS ini bertujuan agar para peserta mampu
menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN tersebut dengan cara mengalami
sendiri dalam penerapan aktualisasi di tempat kerja sehingga peserta dapat
merasakannya secara langsung. Penerapan aktualisasi ini dilaksanakan di
Ruang Rawat Inap Bedah Rumah Sakit Umum (RSUD) Pariaman.
Sebagai Perawat di Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Pariaman saya
memiliki tugas berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 tentang
jabatan fungsional Perawat diantaranya melakukan komunikasi terapeutik
sebagai langkah untuk terapi dan menyampaikan informasi terhadap pasien.
Komunikasi terapeutik menjadi langkah agar tujuan terapi dan asuhan dari
pasien dapat tercapai, salah satu bagian dari tindakan komunikasi terapeutik
perawat terhadap pasien dalam proses pemberian asuhan keperawatan
adalah edukasi. Pemberian edukasi merupakan hal yang penting dalam
asuhan agar tujuan terapi dapat dicapai, ada edukasi yang diberikan secara
individual ada juga secara kelompok, dalam kegiatan kali ini penulis akan
memberikan edukasi secara individual menggunakan pendekatan terapeutik
agar bisa mengoptimalkan hasil yang diharapkan dari sebuah edukasi dan
meningkatkan kepatuhan pasien CKD terhadap pembatasan asupan cairan.
Chronic Kidney Desease (CKD) adalah suatu keadaan dimana ginjal
tidak mampu mempertahankan fungsinya akibat kerusakan yang terjadi
pada ginjal sehingga tubuh tidak mampu memelihara metabolisme dan
gagal memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit yang berakibat pada
peningkatan toksik uremik dalam darah (Black, 2014). CKD adalah
kegagalan fungsi ginjal untuk mempertahankan metabolisme serta
keseimbangan cairan dan elektrolit akibat destruksi struktur ginjal yang
progresif dengan manifestasi penumpukan sisa metabolit (toksik uremik) di
dalam darah (Muttaqin A, 2011).
2
Edukasi kesehatan juga merupakan proses belajar pada individu,
kelompok, atau masyarakat dari tidak mau menjadi mau, dan dari tidak
mampu mengatasi masalah kesehatan menjadi mampu dalam mengatasinya.
Pemberian edukasi ditujukan untuk menggugah kesadaran, memberikan dan
meningkatkan pengetahuan sasaran pendidikan kesehatan yang menyangkut
tentang pemeliharaan kesehatan, peningkatan kesehatan untuk individu,
kelompok, keluarga dan masyarakat.
Dasar digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang
mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan
perilaku terkhusus terhadap perilaku ketidakpatuhan tersebut, agar petugas
kesehatan mengetahui dengan tepat serta membantunya dalam masalah
pembatasan cairan perlu menggunakan metode edukasi secara individual
ini.
Berdasarkan uraian isu diatas, penulis mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar ANEKA serta peran kedudukan PNS dalam NKRI yaitu Manajemen
ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government. Berdasarkan acuan nilai-
nilai dasar diatas, saya mengangkat 3 isu di Ruang Bedah yaitu Belum
optimalnya Pemberian Edukasi Pasien Tentang Pembatasan Konsumsi
Cairan Pada Pasien CKD Dengan Cara Memberikan Edukasi Secara
Individual di Ruang Rawat Inap Bedah, Belum optimalnya pemantauan
jumlah cairan infus sesuai kebutuhan pasien di Rawat Inap Bedah RSUD
Pariaman, dan Belum optimalnya pemberian edukasi tentang kewajiban
menggunakan masker bagi pasien dan keluarga dan peniadaan jam besuk di
Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Pariaman, namun berdasarkan tingkat
prioritas dan yang harus segera dilaksanakan menurut saya di ruang bedah
adalah “Optimalisasi Pemberian Edukasi Pasien Tentang Pembatasan
Konsumsi Cairan Pada Pasien CKD Dengan Cara Memberikan
Edukasi Secara Individual di Ruang Rawat Inap Bedah”
Alasan pengambilan isu ini agar lebih mengedukasi pasien untuk
lebih patuh terhadap pembatasan konsumsi cairannya, karena masih adanya
pasien CKD dengan pembatasan konsumsi cairan yang tidak patuh terhadap
3
terapinya, sehingga akan memperberat kondisi fisik nya dan beresiko
terhadap komplikasi penyakit lain.
Pendekatan yang relevan untuk memecahkan permasalahan tersebut
adalah Pelayanan Publik.
B. Identifikasi Isu
Pelaksanaan Pelatihan Dasar ini meliputi kegiatan merancang
aktualisasi berdasarkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi), mempresentasikan
rancangan aktualisasi, mengaktualisasikan rancangan ke dalam suatu
kegiatan di tempat kerja, melaporkan hasil aktualisasi, dan
mempresentasikan laporan akhir aktualisasi. Aktualisasi yang akan
dilakukan disesuaikan dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang
dimiliki oleh masing-masing ASN. Aktualisasi yang dilakukan dengan
berbagai kegiatan diharapkan dapat digunakan sebagai solusi dalam
pemecahan masalah di tempat kerja khususnya Ruang Rawat Inap Bedah
RSUD Pariaman
Dikaitkan dengan kriteria isu yang aktual, kekhalayakan, problematik,
dan kelayakan serta dengan Manajemen ASN, Whole of Government
(WoG), dan Pelayanan Publik, maka penulis menemukan beberapa isu di
Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Pariaman sebagai berikut :
1. Belum optimalnya pemberian edukasi tentang pembatasan
asupan cairan pada pasien CKD di Rawat Inap Bedah RSUD
Pariaman
Isu ini berkaitan dengan manajemen ASN yaitu Pelayanan publik,
karena masih banyaknya pasien yang masih miss communication
terhadap tentang pembatasan konsumsi cairan yang dijalaninya.
2. Belum optimalnya pemantauan jumlah cairan infus sesuai
kebutuhan pasien di Rawat Inap Bedah RSUD Pariaman
Isu ini berkaitan dengan manajemen ASN yaitu Pelayanan Publik,
karena masih adanya pemberian cairan infus yang tidak sesuai
dengan jumlah kebutuhan cairan pasien
4
3. Belum optimalnya pemberian edukasi tentang kewajiban
menggunakan masker bagi pasien dan keluarga dan peniadaan jam
besuk di Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Pariaman
Isu ini berkaitan dengan Pelayanan publik, dikarenakan masih
adanya pasien dan keluarga yang tidak menggunakan masker di
Ruang Rawat Inap Bedah dan masih adanya pengunjung yang
datang dan masuk keruangan rawat inap tanpa sepengetahuan
petugas kesehatan.
5
No Isu U S G Total Rangking
1. Belum optimalnya pemberian edukasi 4 4 4 12 I
tentang pembatasan asupan cairan pada
pasien CKD di Rawat Inap Bedah
RSUD Pariaman
2. Belum optimalnya pemantauan jumlah 4 3 3 10 II
cairan infus sesuai kebutuhan pasien di
Rawat Inap Bedah RSUD Pariaman
3. Belum optimalnya pemberian edukasi 3 3 3 9 III
tentang kewajiban menggunakan masker
bagi pasien dan keluarga dan peniadaan
jam besuk di Ruang Rawat Inap Bedah
RSUD Pariaman
Tabel 1.1 Tabel Analisa Isu
Rentang Nilai:
5 : Sangat besar
4 : Besar
3 : Sedang
2 : Kecil
1 : Sangat kecil
Dari hasil analisis di atas, maka isu yang diangkat adalah Belum
optimalnya pemberian edukasi tentang pembatasan asupan cairan
pada pasien CKD di Rawat Inap Bedah RSUD Pariaman. Alasan
pengambilan isu ini agar lebih mengedukasi pasien tentang pentingnya
menjaga asupan cairan sesuai dengan jumlah cairan yang sudah ditentukan,
karena masih adanya pasien yang tidak patuh dalam mengonsumsi cairan
sesuai dengan yang dianjurkan, sehingga berakibat pada kelebihan cairan
dalam tubuh pasien yang bisa memperberat keadaan dan penyakit pasien.
Pendekatan yang relevan untuk memecahkan permasalahan tersebut adalah
Pelayanan Publik.
6
D. RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN DAN OUTPUT YANG DIHARAPKAN
A. Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Perawat Ahli Pertama di Ruang Rawat Inap Bedah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya pemberian edukasi tentang pembatasan asupan cairan pada pasien CKD di
Ruang Rawat Inap Bedah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman
2. Belum optimalnya pemantauan jumlah cairan infus sesuai kebutuhan pasien di Ruang Rawat
Inap Bedah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman
3. Belum optimalnya pemberian edukasi tentang kewajiban menggunakan masker bagi pasien dan
keluarga dan peniadaan jam besuk di Ruang Rawat Inap Bedah Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Pariaman
Isu yang diangkat : Belum optimalnya pemberian edukasi tentang pembatasan asupan cairan pada pasien CKD di Ruang
Rawat Inap Bedah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi pemberian edukasi pembatasan cairan pada pasien CKD dengan cara Memberikan
edukasi secara individual menggunakan lembar balik media informasi digital di Ruang Rawat Inap
Bedah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman
Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi
7
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/Output Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
8
b) Menemui mentor 1. Foto Saat menemui mentor, saya
2. Video akan disiplin dengan datang
tepat waktu (Anti Korupsi)
c) Menyampaikan 1. Foto Dalam menyampaikan
rancangan 2. Video rancangan aktualisasi, saya
aktualisasi akan santun dengan
bertutur kata yang baik
(Etika Publik)
d) Meminta saran 1. Foto Saat meminta saran mentor,
mentor 2. Video saya akan menghargai
dengan tidak memotong
pembicaraan mentor
(Nasionalisme)
e) Mencatat saran 1. Foto Saya akan transparan
dari mentor 2. Video dengan tidak menambah dan
3. Catatan hasil mengurangi saran dari
saran mentor (Akuntabilitas)
9
Pariaman yaitu
“Meningkatkan
Mutu Pelayanan
Kesehatan
Rujukan”
10
e) Mencatat saran 1. Foto Dalam mencatat saran, saya
dari Kepala 2. Video akan transparan dengan
ruangan 3. Catatan hasil tidak menambah dan
saran mengurangi saran dari
mentor (Akuntabilitas)
3. Merancang dan Tersedianya Pelayanan Publik Kegiatan Kegiatan
membuat lembar lembar balik membuat pembuatan
balik edukasi terkait rancangan lembar lembar balik
pembatasan balik sebagai merupakan
asupan cairan bentuk bentuk penguatan
pencapaian misi nilai “Cepat,
pertama RSUD ramah, dan
Pariaman yaitu melayani”
“Meningkatkan
Mutu Pelayanan
Kesehatan
Rujukan”
a) Mencari dan 1. Foto Saya akan mencari dan
mengumpulkan 2. EBP mengumpulkan data EBP
data Standar secara jujur dengan
evidence based mengumpulkan informasi
practice terkait sumber yang benar dan
pembatasan dapat dipercaya(Anti
cairan pada Korupsi )
pasien CKD
b) Mempelajari dan 1. Foto Saya akan bertanggung
memahami 2. Catatan jawab dalam mempelajari
evidence based evidence based practice
practice terkait terkait pembatasan cairan
11
pembatasan pada pasien CKD yang telah
cairan pada didapatkan dengan
pasien CKD mengucapkan terima kasih
(Etika Publik)
c) Mendiskusikan 1. Foto Saat mendiskusikan lembar
lembar balik 2. Video balik edukasi dengan kepala
edukasi dengan 3. Catatan ruangan dan staff ruangan,
kepala ruangan, masukan dan saya akan menghargai
staff ruangan saran dengan tidak memotong
masukan dan saran yang
diberikan (Nasionalisme)
d) Merancang dan 1. Foto Saat proses perancangan,
membuat 2. Catatan tulisan saya akan menjelaskan
sekaligus tangan dengan transparan tentang
mencetak lembar 3. Lembar balik ide sesuai dengan diskusi
balik edukasi yang telah dilakukan
(Akuntabilitas)
e) Menentukan 1. Foto Saat menentukan lokasi dan
lokasi dan pasien 2. Video pasien yang akan diberikan
yang akan edukasi, saya akan kreatif
diberikan edukasi dengan mencari tempat
yang nyaman dan menarik
(Komitmen Mutu)
12
menggunakan pada pasien CKD pada pasien CKD pada pasien CKD
lembar balik menggunakan menggunakan menggunakan
lembar balik lembar balik lembar balik
merupakan merupakan
bentuk bentuk penguatan
pencapaian misi nilai “cepat,
pertama RSUD ramah, dan
Pariaman yaitu melayani”
“Meningkatkan
Mutu Pelayanan
Kesehatan
Rujukan”
a) Membina 1. Foto Saya akan melakukan
hubungan saling 2. Video komunkasi terapeutik
percaya dengan kepada pasien dengan
pasien dan sopan dan ramah ( Etika
keluarga Publik )
b) Melakukan edukasi 1. Foto Saya akan bertanggung
terkait pembatasan 2. Video jawab dalam memberikan
cairan pada pasien edukasi kepada pasien dan
CKD keluarga pasien, dengan
menggunakan memberikan edukasi sebaik
lembar balik mungkin (Akuntabilitas)
13
5Membuat laporan Terlaksananya Pelayanan Publik Kegiatan Kegiatan
5. evaluasi kegiatan evaluasi kegiatan monitoring dan monitoring dan
pemberian edukasi pemberian evaluasi evaluasi
edukasi merupakan merupakan
bentuk bentuk penguatan
pencapaian misi nilai “cepat,
pertama RSUD ramah, dan
Pariaman yaitu melayani”
“Meningkatkan
Mutu Pelayanan
Kesehatan
Rujukan”
a) Meminta masukan 1. Foto Dalam proses evaluasi, saya
dari rekan kerja 2. Video akan saling menghormati
berupa kometar 3. Catatan masukan rekan kerja dan
kritik dan saran mengumpulkan semua saran
serta masukan.
(Nasionalisme).
b) Meminta masukan 1. Foto Dalam meminta masukan,
dari kepala 2. Video saya akan transparan
ruangan berupa 3. Catatan dengan tidak menambah dan
kometar kritik dan mengurangi masukan dari
saran kepala ruangan
(Akuntabilitas)
c) Melaporkan dan 1. Foto Saat saya melaporkan dan
meminta masukan 2. Video meminta masukan dari
dari mentor. 3. Catatan mentor, saya akan
bertanggung jawab dengan
14
menyampaikan pelaksanaan
kegiatan sesuai hasil yang
telah saya dapatkan. ( Anti
korupsi)
Tabel 1.2 Rancangan Aktualisasi
15
BAB II
DESKRIPSI LOKUS
A. Deskripsi Umum
1. Gambaran Umum Instansi
RSUD Pariaman berawal dari balai Pengobatan yang berdiri tahun
1951 dan terletak di gelombang dengan tenaga kesehatan 1 orang Mantri.
Pada tahun 1953/1954 Balai Pengobatan dirubah menjadi Rumah Sakit
yang terletak di Kampung Nieh dan dipimpin oleh dokter A. Ricci dari
Italia.Pada tahun 1955 Rumah Sakit pindah ke Kampung Baru, dipimpin
oleh Inspektur Kesehatan yaitu Dokter Ricci. Tahun 1960 dokter Ricci
diganti oleh Dokter Basyarudin dibantu oleh dokter H. Arifin.Pada saat
ini ruangan perawatan ada 2 bangsal yaitu bangsal pria dan bangsal
wanita untuk semua jenis penyakit.Tahun 1965 dokter Basyaruddin
diganti oleh dokter Leu Ciong Tek.Pada tahun 1967 dokter Liu
digantikan oleh dokter Hirawan Supran yang dibantu oleh dokter Khaidir
Isya.Pada saat ini rumah sakit dan Dinas Kesehatan masih bergabung.
Tahun 1969 RSUD Pariaman dipimpin oleh dokter Khaidir Isya
yang dibantu oleh dokter Asrida yang kemudian digantikan oleh dokter
H. Asnir.Tahun 1973 Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan berpisah dengan
lokasi yang berdampingan. Pada tahun 1977-1983 dipimpin oleh
dr.Yasnil Rumah Sakit sudah terpisah dengan dinas kesehatan
berdasarkan SK Menkes RI No. 134/Menkes/SK/LU/1978 RSUD
Pariaman menjadi Rumah Sakit kelas D. Pada tahun 1984-1989 dipimpin
oleh dokter Mushar, Rumah Sakit ini resmi menjadi rumah sakit Tipe C
berdasarkan SK Menkes RI No.233/ Menkes/ SK/IV/1983 diresmikan
menjadi RSU Pariaman tanggal 12 November 1984 oleh menteri
kesehatan dr Suarjono Suryaningrat Sp.OG. Pada saat ini ditambah
gedung untuk rawat inap dan penambahan alat-alat medis modern seperti
Rontgen.1989-1996 dipimpin oleh dr.Nurdin HS dengan kelas tipe C.
Pada 1996-2004 dipimpin oleh dr. Zachlul Adly M.Kes. Tahun
2004-2008 dipimpin drg. Rahmat Syah Mansur, M.Kes. Tahun 2008-
16
2010 RSU Pariaman dipimpin dr. Asmaliza, M.Kes. Tahun 2010 nama
RSU pariaman berubah menjadi RSUD Pariaman sesuai dengan perda
nomor 6/2010. Pada 2010-2011 RSUD Pariaman dipimpin oleh dr
H.Syahrial Haroes, Sp.M. Tahun 2011-2015 RSUD Pariaman dipimpin
oleh dr. Lila Yanwar, MARS dengan kelas tipe C. Tahun 2015 s/d
Sekarang RSUD Pariaman dipimpin oleh dr. Indria velutina. RSUD
Pariaman ditetapkan sebagai Rumah Sakit kelas B berdasarkan
Keputusan Gubernur Provinsi Sumatera Barat Nomor 445-304-2015
tentang izin operasional penyelenggaraan Rumah Sakit kelas B Rumah
Sakit Pariaman di Kota Pariaman pada Maret 2016.
17
3. Tugas Pokok dan Fungsi
Dibawah ini adalah Tugas pokok fungsi dari Rumah sakit, yaitu :
➢ Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit
➢ Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai
kebutuhan medis
➢ Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan
kesehatan
➢ Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan
18
4. Struktur Organisasi
19
B. Deskripsi Khusus
1. Program dan Kegiatan Saat Ini
Pada saat ini saya ditempatkan sebagai Perawat di Ruang Rawat Inap Bedah
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman, berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Nomor 25 Tahun
2014 Tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya dijelaskan bahwa
tugas dari seorang Perawat Ahli Pertama Gol IIIA adalah:
a) Melakukan Pengkajian Keperawatan Lanjutan Dasar pada Individu
b) Merumuskan Diagnosis Keperawatan pada Individu
c) Merumuskan Prioritas Diagnosa Keperawatan
d) Menyusun Rencana Tindakan Kepada Individu
e) Melakukan Komunikasi Terapeutik dalam Pemberian Asuhan Keperawatan
f) Melakukan perawatan luka
g) Melakukan pemenuhan oksigenisasi komplek
h) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
i) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
j) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
k) Melakukan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular
l) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi
m) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
n) Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
o) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dana man serta bebas resiko
infeksi
p) Melakukan dukungan / fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan/
berduka/ menjelang ajal dalam proses keperawatan
q) Melakukan perencanaan pasien pulang ( discharge planning )
20
Kegiatan selama habituasi yang akan saya laksanakan mulai dari tanggal 17
Mei – 09 Juli 2021 adalah:
1. Melapor kepada Mentor terkait dengan kegiatan yang akan dilakukan.
2. Melakukan koordinasi dengan kepala ruangan terkait pembuatan lembar balik
edukasi
3. Merancang dan membuat lembar balik terkait edukasi pembatasan cairan pada
pasien CKD
4. Melakukan edukasi secara individual terhadap pasien dengan pembatasan cairan
5. Evaluasi pemberian edukasi secara individual
2. Role Model
Gambar 2.3 Role Model
Sosok Role Model merupakan seseorang yang sikap dan prilakunya dapat
menggambarkan sosok Pegawai yang ideal, memiliki karakter kepribadian dan
kompetensi yang dibutuhkan ditempat kerja sehingga layak untuk dijadikan teladan.
Adapun Role Model yang penulis jadikan penutan adalah Kepala Seksi
Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman yaitu Ibu Ns. Yalinda,
M.Kep. Ibu Yalinda yang lahir pada tanggal 16 September 1971, merupakan sosok
pimpinan bagian keperawatan yang santun, tekun, peduli, berani, dan mandiri dalam
menjalankan tugas. Hal ini dapat dilihat dari beliau yang selalu memberikan arahan dan
informasi dengan baik menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan juga bertanggung
jawab dengan pekerjaan yang diembankan kepada beliau. Beliau juga merupakan
sosok pemimpin yang mampu merangkul semua staff Keperawatan di RSUD Pariaman.
21
BAB III
REALISASI AKTUALISASI
Gambar 3.1 Dalam membuat janji dengan mentor, saya efektif dengan
menghubungi mentor melalui pesan whatsapp (Komitmen Mutu)
22
Sesuai kesepakatan waktu via whatsapp penulis menerapkan nilai aneka
Komitmen Mutu menemui mentor, pada saat menemui mentor penulis Disiplin
dengan datang tepat waktu di ruang kerja mentor pada tanggal 20 Mei 2021 jam
12.00 WIB, penulis menerapkan nilai Anti Korupsi, sebelum memasuki ruangan
Mentor, penulis bersikap Sopan dengan mengetuk pintu terlebih dahulu,
mengucapkan salam dan permisi, serta baru masuk dan duduk.
Gambar 3.2 Saat menemui mentor, saya akan disiplin dengan datang tepat waktu
(Anti Korupsi)
23
Gambar 3.3 Santun dan ramah dalam menyampaikan rancangan aktualisasi
(Etika Publik) dan juga transparan dan jujur (Anti Korupsi) saat menerima
dan menulis masukan dari mentor
24
Tabel 3.2 Kegiatan 2 Melakukan Koordinasi dengan Kepala Ruangan Bedah
Terkait Pembuatan Lembar Balik Edukasi
Gambar 3.4 Ketika membuat janji dengan kepala ruangan, saya akan efektif
dengan menghubungi mentor melalui pesan whatsapp (Komitmen Mutu)
25
Gambar 3.5 Saat menemui Kepala ruangan, saya akan disiplin dengan datang
tepat waktu (Anti Korupsi)
Pada saat menemui Kepala Ruangan Bedah, penulis bersikap disiplin dengan
datang tepat waktu yaitu pukul 09.00 dan tidak terlambat, mengingat jadwal
kegiatan kepala ruangan bedah yang padat, datang tepat waktu dan disiplin
merupakan perwujudan dari nilai Anti Korupsi.
Selanjutnya, sebelum memasuki ruangan Kepala Ruangan Bedah, penulis
bersikap sopan dengan mengetuk pintu terlebih dahulu, mengucapkan salam dan
permisi, serta baru masuk dan duduk setelah dipersilahkan. Di dalam ruangan,
penulis bertemu dengan Kepala Ruangan Bedah Setelah di persilahkan duduk,
Penulis menyampaikan rancangan aktualisasi yang akan dilaksakan selama masa
habituasi.
26
Dalam menyampaikan ide rancangan penulis bermusyawarah dengan Kepala
Ruangan melalui diskusi. Penulis dan Kepala Ruangan Bedah saling melakukan
curah pendapat yang akhirnya menyepakati pembuatan lembar balik yang akan
digunakan saat memberikan edukasi pada pasien dan mengingatkan penulis untuk
jangan lupa kontrak waktu saat akan memberikan edukasi terhadap pasien dan
keluarga. Pada saat menyampaikan rancangan, penulis bersikap santun dengan
bertutur kata yang baik saat berbicara dengan Kepala Ruangan Bedah.
Setelah penyampaian rancangan penulis disetujui, penulis meminta saran kepada
Kepala Ruangan Bedah mengenai teknis pemberian edukasi nanti. Kepala
ruangan memberikan saran untuk memastikan informasi yang akan diberikan
sudah merupakan hasil kontrak penulis dengan pasien agar pasien dan keluarga
tidak merasa keberatan. Saat meminta saran, penulis menghargai apa yang
dibicarakan kepala ruangan dengan tidak memotong pembicaraan saat
memberikan saran (Nasionalisme). Semua saran dan masukan dari kepala
ruangan, penulis catat dengan transparan dengan tidak menambah dan
mengurangi saran dari kepala ruangan (Akuntabilitas).
27
Tabel 3.3 Kegiatan 3 Merancang dan membuat lembar balik edukasi
Kegiatan 3 Merancang dan membuat lembar balik edukasi
Gambar 3.8 Penulis dengan transparan dan jujur memahami EBP sesuai fakta
ilmiah (Anti Korupsi)
28
Gambar 3.9 Peduli saat berdiskusi bersama kepala ruangan terkait
hasil rancangan lembar edukasi, transparan saat
menerima masukan dan kritikan dari kepala ruangan
Setelah penulis menyelesaikan rancangan dan membuat lembar balik edukasi,
penulis melakukan diskusi untuk persiapan sebelum langsung memberikan
edukasi terhadap pasien dengan kepala ruangan, pada saat berdiskusi penulis
menghargai masukan yang diberikan, penulis menerapkan salah satu nilai aneka
yaitu Nasionalisme. Disetujuinya lembar balik edukasi yang akan digunakan,
penulis melanjutakan kegiatan dengan menetapkan pasien yang akan diberikan
edukasi sesuai kriteria yang sudah ditentukan dan melakukan kontrak waktu
sebelum penulis memberikan edukasi, saat proses perancangan penulis bersifat
transparan terhadap ide sesuai dengan diskusi yang telah dilakukan, yang
merupakan perwujudan dari nilai Akuntabilitas.
29
Tabel 3.4 Kegiatan 4 Melakukan pemberian edukasi terhadap pasien
menggunakan lembar balik
Kegiatan 4 Melakukan pemberian edukasi terhadap pasien
menggunakan lembar balik
30
Gambar 3. 10 Melakukan pemberian edukasi dengan sopan dan ramah
menggunakan lembar balik pada pasien 1, dengan bertanggung jawab
memberikan edukasi sesuai EBP (Etika Publik)
31
Gambar 3.11 Melakukan pemberian edukasi dengan sopan dan ramah
menggunakan lembar balik pada pasien 2, dengan bertanggung jawab
memberikan edukasi sesuai EBP (Etika Publik)
32
Tabel 3.5 Kegiatan 5 Evaluasi hasil pemberian edukasi menggunakan lembar
balik
33
pasien dan keluarga selama di rawa diruangan bedah. Saat meminta masukan dan
saran dari teman sejawat sikap saling menghormati merupakan perwujudan
penulis terhadap salah satu nilai aneka Nasionalisme.
Gambar 3.12 Saling Menghormati kritik dan saran dari rekan kerja
(Nasionalisme)
34
B. Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi
Selesainya semua kegiatan dan laporan ini tentu tidak lepas dari peran serta
berbagai pihak, diantaranya:
1. Kasi Keperawatan selaku atasan langsung dan Mentor, yang telah
memberikan izin dan memberikan dukungan agar Penulis bisa menyelasaikan
masalah yang Penulis temukan
2. Kepala ruangan bedah, Kepala tim Bedah dan staf bedah yang sangat
mendukung dan mampu bekerja sama dengan baik di setiap langkah – langkah
kegiatan yang Penulis rancang.
3. Teman sejawat RSUD Pariaman yang sangat mendukung dan mampu bekerja
sama dengan baik dalam kegiatan yang Penulis rancang.
4. Pasien atau masyarakat yang semangat untuk ikut berpartisipasi dalam
mendengarkan dan mendukung kegiatan yang Penulis rencanakan.
36
D. Analisa Dampak
37
Keterkaitan Substansi Mata Dampak Tidak Diterapkan Nilai-
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Pelatihan Nilai ANEKA
akan membuat mentor merasa tidak
di hargai.
Mencatat saran mentor Saya akan transparan dengan Jika Penulis tidak mencatat apa
tidak menambah dan yang disampaikan oleh Mentor,
mengurangi saran dari mentor maka Penulis akan melewatkan
(Akuntabilitas)
atau melupakan sebagian saran
Mentor yang mungkin saja sangat
penting untuk direalisasikan.
Penulis pun akan dianggap sebagai
pegawai yang tidak
bertanggungjawab dengan rencana
yang telah dibuat
2 Melakukan koordinasi Membuat janji dengan kepala Ketika membuat janji dengan Tanpa membuat janji terlebih
dengan kepala ruangan ruangan bedah kepala ruangan bedah saya dahulu penulis tidak dapat bertemu
bedah terkait rancangan akan efektif dengan kepala ruangan bedah mengingat
aktualisasi menghubungi kepala ruangan
jadwal kepala ruangan bedah yang
bedah melalui pesan
whatsapp (Komitmen Mutu) padat
Menemui kepala ruangan Saat menemui kepala ruangan Penulis disiplin dengan datang tepat
bedah bedah saya akan disiplin waktu sesuai jadwal yang telah
dengan datang tepat waktu dijanjikan, jika tidak disiplin
(Anti Korupsi)
penulis harus mejadwalkan ulang
bertemu kepala ruangan bedah
38
Keterkaitan Substansi Mata Dampak Tidak Diterapkan Nilai-
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Pelatihan Nilai ANEKA
Menyampaikan rancangan Dalam menyampaikan Jika penulis tidak santun dalam
aktualisasi rancangan aktualisasi, saya menyampaikan poin – poin
akan santun dengan bertutur rancangan aktualisasi, kepala
kata yang baik (Etika Publik)
ruangan bedah akan bosan dan
kesal mendengar penulis berbicara
Meminta saran dari kepala Dalam meminta saran t kepala Saat kepala ruangan bedah
ruangan bedah ruangan bedah), saya akan menyampaikan saran, penulis tidak
menghargai dengan tidak memotong pembicaraan karena itu
memotong pembicaraan
akan menimbulkan sikap tidak
kepala ruangan bedah
(Nasionalisme) sopan dan tidak menghargai lawan
bicara
Mencatat saran dari kepala Dalam mencatat saran, saya Jika Penulis tidak mencatat apa
ruangan bedah akan transparan dengan yang disampaikan kepala ruangan
tidak menambah dan bedah, maka Penulis akan
mengurangi saran dari kepala
melewatkan atau melupakan
ruangan bedah
(Akuntabilitas) sebagian saran yang mungkin saja
sangat penting untuk direalisasikan.
Penulis pun akan dianggap sebagai
pegawai yang tidak
bertanggungjawab dengan rencana
yang telah dibuat
3 Merancangan dan Mencari dan mengumpulkan Saya akan mencari dan Jika tidak jujur dalam
membuat lembar balik bahan ajar edukasi sesuai mengumpulkan data dan mengumpulkan informasi dan tidak
edukasi evidence based practice bahan edukasi berdasarkan EBP akan
terbaru
39
Keterkaitan Substansi Mata Dampak Tidak Diterapkan Nilai-
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Pelatihan Nilai ANEKA
secara jujur dengan mengakibatkan salahnya dalam
mengumpulkan informasi memberikan edukasi terhadap
berdasarkan Standar pasien
Operasional Prosedur (SOP)
yang berlaku (Anti Korupsi)
Mempelajari dan memahami Saya akan bersikap peduli Jika penulis tidak mengucapkan
bahan ajar edukasi saat berdiskusi dengan kepala terima kasih kepada kepala ruangan
ruangan dalam mempelajari karena telah diajarkan dalam
bahan ajar edukasi yang telah
memahami EBP, penulis akan
didapatkan dengan
mengucapkan terima kasih dianggap tidak ada sopan santun
(Etika Publik) dan tidak menghargai kepala
Ruangan
Mendiskusikan hasil Saat mendiskusikan hasil Saat kepala ruangan menyampaikan
rancangan edukasi dengan rancangan lembar balik saran, penulis tidak memotong
kepala ruangan edukasi, saya akan pembicaraan karena itu akan
menghargai dengan tidak
menimbulkan sikap tidak sopan dan
memotong masukan dan saran
yang diberikan tidak menghargai lawan bicara
(Nasionalisme)
Membuat lembar balik Saat proses pembuatan lembar Dalam membuat lembar balik
edukasi balik edukasi, saya akan edukasi, penulis akan transparan
menjelaskan dengan sesuai dengan diskusi yang telah
transparan tentang ide sesuai
dilakukan, tidak menambah dan
dengan diskusi yang telah
dilakukan (Akuntabilitas)
40
Keterkaitan Substansi Mata Dampak Tidak Diterapkan Nilai-
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Pelatihan Nilai ANEKA
mengurangi saran yang diberikan,
jika penulis tidak bersikap
transparan maka orang akan sulit
percaya dengan apa yang dibuat
Menentukan lokasi dan pasien Saat menentukan lokasi untuk Penulis mencari lokasi sekreatif
yang akan diberikan edukasi pengambilan video, saya akan mungkin dan yang nyaman bagi
kreatif dengan mencari pasien
background yang menarik
(Komitmen Mutu)
4 Melakukan edukasi Membina hubungan saling Dalam membina hubungan Jika penulis tidak bekerjasama
terhadap pasien percaya dengan pasien dan saling percaya saya akan dengan baik dengan pasien dan
menggunakan lembar keluarag bekerjasama dengan baik keluarga informasi yang penulis
balik edukasi dengan pasien dan keluarga
dampaiakn tidak akan dipahami
dan melakukannya dengan
sopan dan ramah ( etika oleh pasien dan eluarga
publik)
Melakukan edukasi terkait Saya akan bertanggung Jika tidak bertanggung jawab maka
pembatasan cairan pada jawab dalam memberikan informasi yang akan penulis
pasien menggunakan edukasi pada pasien dan sampaikan tidak sampai ke pasien
lembar balik keluarga dengan memberikan
dan tanggung jawab penulis dalam
edukasi sebaik mungkin
(Akuntabilitas) rancangan dipertanyakan
41
Keterkaitan Substansi Mata Dampak Tidak Diterapkan Nilai-
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Pelatihan Nilai ANEKA
Menanyakan pada pasien dan Dalam melakukan evaluasi Jika penulis tidak jujur dalam
keluarga terkait apa yang saya akan bersikap jujur menyampaikan dan menanyakn
dipahami setelah edukasi dengan menyampaikan evaluasi terhadap apa yang
maksud dan tujuan pembuatan
dipahami pasien, tujuan edukasi
vidio dan memo (Anti
Korupsi ) tidak akan tercapai keran pasien
dan keluarga tetap tidak paham
dengan terapinya
5 Evaluasi hasil Meminta masukan dari rekan Dalam proses evaluasi, saya Sebagai salah satu alat evaluasi,
pemberian edukasi kerja berupa kometar kritik akan saling menghormati saat diberi kritik dan saran penulis
dan saran masukan rekan kerja dan menulis karna menanamkan nilai
mengumpulkan semua saran nasionalisme yaitu saling
serta masukan. menghormati apabila kritik dan
(Nasionalisme).
saran tidak dicatat rekan kerja bisa
merasa tidak dihargai
Meminta masukan dari Dalam meminta masukan, Sebagai salah satu alat evaluasi,
karu berupa kometar saya akan transparan dengan saat diberi kritik dan saran penulis
kritik dan saran tidak menambah dan menulis karna menanamkan nilai
mengurangi masukan dari nasionalisme yaitu transparan
karu (Akuntabilitas)
apabila kritik dan saran tidak
dicatat karu bisa merasa
tidak dihargai
Melaporkan dan meminta Saat saya melaporkan dan Saat melaporkan kegiatan kepada
masukan dari mentor meminta masukan dari mentor, penulis bertanggung jawab
mentor, saya akan dengan apa yang sudah
bertanggung jawab dengan
42
menyampaikan pelaksanaan dilaksanakan dan dibuat, serta
kegiatan sesuai hasil yang menerima masukan dan saran dari
telah saya dapatkan. ( Anti mentor
korupsi)
43
E. Jadwal Realisasi Aktualisasi
Pelaksanaan Aktualisasi
No. Kegiatan Minggu 3 Minggu 4 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
Mei Mei Juni Juni Juni Juni
1. Melapor kepada Mentor
terkait dengan kegiatan
yang akan dilakukan.
2. Melakukan koordinasi
dengan kepala ruangan
terkait pembuatan
lembar balik edukasi
3. Merancangan dan
membuat lembar balik
edukasi
4. Melakukan pemberian
edukasi terhadap pasien
menggunakan lembar
balik
5. Evaluasi hasil
pemberian edukasi
menggunakan lembar
balik
44
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan kegiatan rancangan aktualisasi dapat disimpulkan:
1. Dari proses perancangan hingga pelaksanaan aktualisasi, Penulis menemukan
bahwa nilai – nilai dasar PNS adalah pondasi dasar untuk menjadi seorang PNS
professional. Dengan menanamkan nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA), serta menerapkan peran
dan kedudukan PNS seperti manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan World of
Government (WoG) dalam kehidupan sehari – sehari, maka tujuan besar
revolusi mental untuk Indonesia maju akan mudah dicapai.
2. Kegiatan aktualisasi di RSUD Pariaman mengenai “Optimalisasi Pemberian
Edukasi Mengenai Pembatasan Cairan Menggunakan Lembar Balik Pada
Pasien CKD di RSUD Pariaman” ini telah terlaksana sesuai dengan rancangan
yang dibuat. Meskipun ada beberapa hambatan yang membuat proses
aktualisasi tidak maksimal tapi secara keseluruhan realisasi aktualisasi ini
berjalan dengan baik.
3. Setelah melaksanakan seluruh tahapan kegiatan, Penulis menyimpulkan bahwa
dengan adanya pemberian edukasi secara individual menggunakan media lembar
balik terhadap pasien dengan pembatasan cairan, menjadikan nilai tambah bagi
pelayanan keperawatan pasien di ranap bedah, disamping itu juga akan
meningkatkan mutu layanan bedah dan meningkatkan kepuasan pasien apabila
edukasi diberikan dengan baik.
B. SARAN
Dari kesimpulan diatas, Penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada segenap aparatur di RSUD Pariaman untuk senantiasa
menerapkan nilai- nilai ANEKA dan menerapkan peran kedudukan PNS
seperti manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan World of Government (WoG)
dengan baik sehingga organisasi bisa bertumbuh dan berkembang.
45
2. Diharapkan dengan adanya pemberian edukasi secara langsung menggunakan
lembar balik akan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang apa saja
yang perlu dipatuhi dan diketahui selama menjadi pasien ckd sehingga
terciptanya pelayanan yang cepat dan optimal.
3. Diharapkan dengan adanya lembar balik edukasi terkait pembatasan cairan pada
pasien ckd ini, juga aka nada lembar balik dengan masalah dan diagnose medis
lain, sehingga setiap pemberian edukasi ada lembar balik atau medianya dan
meningkatkan mutu layanan bedah dan capaian pelayanan bedah khususnya dan
layanan RSUD Pariaman umumnya.
46
DAFTAR PUSTAKA
2. Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
47
Lampiran 1
SURAT PERNYATAAN
Kegiatan 2 : Melakukan koordinasi dengan kepala ruangan terkait pembuatan lembar balik
edukasi
Lampiran 4
MATRIKS HABITUASI
KEGIATAN
KETERKAITAN DENGAN KEDUDUKAN DAN PERAN ASN TOTAL
1 2 3 4 5
MANAJEMEN ASN
PELAYANAN PUBLIK 3
WHOLE OF GOVERNMENT 2
(WOG)
LAMPIRAN 10