Anda di halaman 1dari 2

NAMA : IMAM ROFI’I

NIM : 2281131960
ASAL DAERAH : PEMALANG
NOMOR WA : 085725346218

- PETA KONSEP PERKEMABANGAN HADIS PADA PERIODE PERTAMA


ROSULULLOH SAW.
Pertama kalinya Nabi Muhammad memerintahkan sahabatnya menuliskan setiap
wahyu yang turun. Secara bersamaan, ia melarang menulis hadis. Tujuannya agar semua
potensi diarahkan pada Alquran.

Namun, keinginan para sahabat mencatat hadis tak bisa dibendung. Hal ini
disebutkan oleh Anas bin Malik: "Ketika kami berada di sisi Nabi, kami simak hadisnya
dan ketika bubar, kami mendiskusikan hadis tersebut hingga kami menghafalnya." Kala
itu, hadis diterima para sahabat ada yang secara langsung, yaitu melalui majelis pengajian
serta karena respons terhadap perilaku umat yang membutuhkan penjelasan.

Ada juga hadis yang diterima secara tak langsung. Biasanya hal itu diakibatkan
oleh beberapa hal seperti kesibukan yang dialami sahabat, tempat tinggal sahabat yang
jauh, atau perasaan malu untuk bertanya langsung kepada Nabi Muhammad. Contoh dari
hal ini adalah hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Aisyah. Hadis itu berisi
tentang jawaban pertanyaan seorang perempuan mengenai bagaimana membersihkan diri
dari haid.

- PETA KONSEP PERKEMABANGAN HADIS PADA PERIODE KEDUA


SAHABAT NABI MUHAMMAD SAW.
Pada periode kedua. Ini dikenal pula sebagai periode membatasi hadis dan
menyedikitkan riwayat, yaitu pada masa empat khalifah, Abu Bakar as-Sidiq, Umar bin
Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

Permasalahan yang sangat menarik perhatian di masa itu adalah soal ketatanegaraan
dan kepemimpinan umat. Dua soal selain penyebaran Islam. Situasi politik dan perpecahan
berimbas pada penyebaran hadis. Maka itu, Abu Bakar dan Umar mengingatkan kepada umat
Islam untuk mencermati hadis yang mereka terima.

Anda mungkin juga menyukai