Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Program dunia dalam Millenium Development Goals (MDGs) tentang pentingnya
meningkatkan status kesehatan reproduksi remaja yang merupakan salah satu prioritas
penanganan saat ini, maka telah ditindaklanjuti oleh pemerintah Indonesia melalui
Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan pemantauan dan evaluasi serta
pemberian bimbingan teknis di bidang ketahanan remaja melalui program Generasi
Berencana (GenRe) secara optimal yaitu mengembangkan program Pusat Infomasi dan
Konsultasi remaja dan atau mahasiswa (PIK KRR/M). Solusi yang bisa dilakukan
dalam meningkatkan peran konselor sebaya adalah peningkatan kapasitas pengetahuan,
sikap dan keterampilannya melalui pelatihan konselor sebaya. Tujuan Penelitian:
Mengetahui pengaruh pelatihan konselor sebaya terhadap pengetahuan, sikap dan
keterampilan mahasiswa pengurus Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan
Reproduksi Mahasiswa (PIK-KRM) di Fikes Universitas Muhammadiyah Malang.
Metode: Jenis penelitian adalah Quasi-Eksperiment dengan metode pre test and post
test nonequivalent control group.). Partisipan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah mahasiswa pengurus PIK-KRM sejumlah 80 mahasiswa. Uji statistik yang akan
digunakan untuk mengetahui pengukuran pengetahuan, sikap dan keterampilan antara
sebelum dan sesudah perlakuan adalah dengan paired t test, independent sample t-test,
uji regresi linier sederhana. Hasil : Berdasarkan hasil regresi dari pengaruh pemberian
pelatihan konselor sebaya menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.000 (p<0.05),
sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian pelatihan konselor sebaya memberikan
pengaruh yang signifikan (bermakna) terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan
(post test) mahasiswa pengurus PIK-KRM. Kesimpulan:Pelatihan konselor sebaya
dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada mahasiswa pengurus
Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Mahasiswa (PIK-KRM) dalam
melakukan konseling pada teman sebaya tentang TRIAD KRR (Seksualitas,
HIV/AIDS dan Napza).

1
2. Tujuan mengikuti bimtek :

Meningkatkan kemampuan pendidik sebaya dan konselor sebaya dalam menyusun


advokasi dan KIE PIK Remaja

3. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain adalah sebagai berikut :
a) memberikan pengalaman belajar bagi pendidik sebaya dan konselor sebaya, untuk
menemukan model advokasi dan KIE PIK Remaja sesuai dengan karaketristik
remaja dan masalah-masalah yang dihadapinya.
b) memiliki kemampuan dalam advokasi dan KIE PIK Remaja sesuai dengan
kebutuhan remaja saat ini.

Anda mungkin juga menyukai