KERANGKA KONSEPTUAL
Variabel Bebas
Status Bekerja
Pendapatan Keluarga
Ras
Nilai Anak
Preferensi Anak
Nilai Agama
Preferensi Jenis Kelamin Anak
Jumlah Anak Ideal
Variabel Pengganggu
Keterangan :
hubungan variabel bebas dan variabel terikat. Variabel ini biasanya tidak
variabel bebas dalam penelitian ini antara lain meliputi status bekerja,
seksual, nilai anak, preferensi anak, nilai agama dan jumlah anak ideal.
adalah variabel yang variasi nilainya dipengaruhi oleh variasi nilai variabel
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tetapi tidak diteliti
lain area tempat tinggal, pelayanan Keluarga Berencana (KB), status gizi
riwayat persalinan.
itu, dijabarkan pula proses pengukuran suatu variabel, antara lain cara
atau yang dianggap baku (Sastroasmoro dan Ismael, 2002). Berikut adalah
Tabel III.1
Definisi Operasional Penelitian.
1. Variabel Bebas
Sumber :
SK Gubernur Kalbar
Nomor
863/Disnakertran/
2015 tanggal 19
Nopember 2015
tentang Penetapan
UMK dan UMSK
Kota Singkawang
Tahun 2016.
melekat sebagai
sebuah identitas pada Sumber :
dirinya, yang dianut National Geographic
berdasarkan Indonesia (2014).
pertalian darah dari
entitas budaya
ayahnya, yang mana
entitas budaya
tersebut secara
umum dikenal oleh
masyarakat Kota
Singkawang
- 2,55 kali
seminggu pada
umur 25-34 tahun
- 2 kali seminggu
pada umur 35-44
tahun
- 1 kali seminggu
pada umur 45
tahun ke atas
Sumber :
Pangkahila (2001).
f. Nilai Anak Jawaban responden Wawancara Kuesioner 0. Positif, jika jumlah Ordinal
sebagai wanita skor responden > 8,
pasangan usia subur yang mana nilai
yang menyatakan median ini digunakan
besarnya motivasi karena distribusi nilai
dirinya dan suaminya skor tidak normal
sebagai orang tua
untuk memiliki anak 1. Negatif, jika jumlah
sebagai bentuk dari skor responden ≤ 8,
persepsi orang tua yang mana nilai
terhadap segi median ini digunakan
kegunaan dan biaya karena distribusi nilai
memiliki anak skor tidak normal
tersebut
1. Perempuan, jika
jawaban responden
menyatakan adanya
salah satu atau
beberapa kesimpulan
di bawah ini :
a. Anak perempuan
melanjutkan
nama/tradisi
keluarga (jawaban
“Ya” pada nomor
soal 15, dan
“Tidak” pada
nomor soal 14 dan
16); atau
b. Keharusan
memiliki anak
perempuan dalam
keluarga (jawaban
“Ya” pada nomor
soal 18, dan
“Tidak” pada
nomor soal 17 dan
19); atau
c. Anak perempuan
kelak lebih banyak
membantu orang
tuanya (jawaban
“Ya” pada nomor
soal 21, dan
“Tidak” pada
nomor soal 20 dan
22); atau
d. Anak perempuan
tidak perlu cepat
menikah meskipun
usianya cukup
50
matang untuk
menikah (jawaban
“Tidak” pada
nomor soal 23 dan
24)
Dengan syarat, jika
salah satu atau
beberapa point a - d
di atas menunjukkan
preferensi, maka sisa
point lainnya
menunjukkan tidak
adanya preferensi.
2. Netral (Berimbang),
jika jawaban
responden
menyatakan adanya
salah satu atau
beberapa kesimpulan
di bawah ini :
a. Nama/tradisi
keluarga tidak
ditentukan oleh
jenis kelamin anak
(jawaban “Ya”
pada nomor soal
16, dan “Tidak”
pada nomor soal
14 dan 15); atau
b. Memiliki anak
laki-laki atau
perempuan dalam
keluarga sama saja
(jawaban “Ya”
pada nomor soal
19, dan “Tidak”
pada nomor soal
17 dan 18); atau
c. Anak laki-laki atau
perempuan kelak
sama-sama bisa
diandalkan
membantu orang
tuanya (jawaban
“Ya” pada nomor
soal 22, dan
“Tidak” pada
nomor soal 20 dan
21); atau
d. Anak laki-laki atau
perempuan sama-
sama menikah di
usia yang cukup
matang untuk
menikah (jawaban
“Ya” pada nomor
soal 24, dan
“Tidak” pada
nomor soal 23)
Dengan syarat,
semua point a - d di
51
atas harus
menunjukkan tidak
adanya preferensi,
atau jika ditemukan
beberapa point a – d
yang menunjukkan
preferensi saling
berlawanan maka
dianggap netral.
2. Variabel Terikat
Sumber :
BPS Provinsi Kalbar
(2015).
52
(Notoatmodjo, 2010).
Singkawang.
6. Ada hubungan antara nilai anak dengan tingkat fertilitas pada wanita
8. Ada hubungan antara nilai agama dengan tingkat fertilitas pada wanita
9. Ada hubungan antara jumlah anak ideal dengan tingkat fertilitas pada