Anda di halaman 1dari 9

Alat yang digunakan dalam praktikum yaitu ember, panci, timbangan dan kompor

Bahan yang digunakan dalam praktikum yaitu rambut domba, detergen, teepol, air,
H2O2, dan pon

Digunakan rambut domba yang telah diperoleh pada proses pickling kemudian wool
ditimbang dan direndam selama kisaran waktu 1-24 jam. Detergen ditambahkan
sebanyak 10% persen dari berat kering wool dan dilarutkan ke dalam air
secukupnya. Wool kemudian dimasukkan secukupnya ke dalam air detergen dan
dibilas hingga air kembali jernih. Wool yang tealh dicuci kemudian diperas dan
direndam dengan teepol sebanyak 3% dari berat kering wool lalu direndam selama
15 menit. Selanjutnya wool diperas dan dijemur selama 1-3 hari di bawah paparan
sinar matahari dilanjutkan dengan proses pemutihan menggunakan detergen
sebanyak 3% dari berat kering wool serta H 2O2 sebanyak 10 ml. Proses tersebut
dilakukan saat air telah mendidih. Wool yang telah dimasukkan kemudian diaduk
Kembali hingga mendidih lalu api dimatikan dan ditunggu selama 1 jam. Wool dicuci
dan diberi pembalut sebanyak 10 ml kemudian direndam selama 15 menit. Wool
diperas dan dioven pada suhu 75 0C.
Alat yang digunakan antara lain pisau/cutter, timbangan, pipet ukur, waterbath, oven,
dan penumbuk
Bahan yang digunakan antara lain kulit sapi, akuades, NaOH 0,4% dan HCl 0,1%

Kulit yang telah dibersihkan dari sisa rambut, lemak dan daging kemudian dicuci
bersih dan dipotong dengan ukuran 1x1 cm. Kulit dibagi menjadi 2 perlakuan yaitu
dengan cara kulit direndam dengan larutan NaOH dan HCl selama 30 menit
kemudian dicuci bersih dengan air bersih serta netralisasi dengan cara diremas-
remas. Setelah itu, cek pH untuk mengetahui bahwa pH tercapai adalah pH netral.
Kulit direndam di dalam akuades dan dimasukkan kembali ke dalam waterbath pada
suhu 550 C selama 24 jam. Erlenmeyer berisi kulit kemudian didinginkan dengan
cara dialiri air. Laruten gelatin kemudian dituang ke dalam loyang dan dikeringkan
pada suhu 600 C selama 3 hari. Gelatin yang telah kering kemudian dihaluskan
menggunakan penumbuk atau blender.

Uji rendemen
Alat : timbangan
Bahan : Gelatin kulit sapi

Gelatin ditimbang kemudian angka yang diperoleh tersebut dihitung untuk


mendapatkan rendemennya.
Alat : Timbangan, gelas ukur, kuvet, mikropipet, spektrofotometer, waterbath dan
Eppendorf
Bahan : aquades, gelatin, enzim pepsin, dan TCA

500 mikrolite substrat berupa gelatin dimasukkan ke dalam 2 ml tabung Eppendorf


dan diinkubasi pada suhu 37 derajat celcius selama 3-4 menit. Ditambahkan 100
mikrolite pepsin dan diinkubasi selama 10 menit. Kemudian ditambahkan 1 ml TCA
untuk setiap tabung. Tabung blanko TCA ditambahkan sebelum enzim pepsin.
Tabung kemudian disentrifugasi pada kecepatan 6000 gravitasi selama 15 menit
untuk memisahkan supernatant dan presipitat. Larutan supernatan kemudian
dimasukkan ke dalam quart kuvet dan dibaca absorbansi pada panjang gelombang
280 nanometer. Jika absorbansi telah diketahui, maka absorbansi dimasukkan ke
dalam rumus hitung unit/mg.

Proteolisis merupakan proses pemecahan protein menjadi bentuk yang lebih


sederhana (asam amino atau polipeptida lain) dengan memutus ikatan
peptida.Enzim pepsin berfungsi memecah protein makanan untuk menyediakan
asam amino yang dibutuhkan oleh organisme. Pemrosesan rantai polipeptida
secara proteolysis secara sintesis mungkin diperlukan untuk memproduksi protein
aktif. Proteolisis juga berperan dalam pengaturan beberapa proses fisiologis, fungsi
seluler serta penyegaran akumulasi atau penumbukan protein yang abnormal (tidak
diinginkan) dalam tubuh manusia.

Kelebihan enzim sebagai biokatalisator :


1. Meningkatkan produk menjadi beribu kali lipat
Enzim dapat mempercepat reaksi-reaksi biologis tanpa mengalami perubahan
struktur kimia enzim tersebut. Hidrolisis ikatan peptida akan berjalan sangat
lambat jika tidak dikatalis menggunakan enzim. Proteolisis biasanya dikatalis
menggunakan enzim seluler bernama protease. “Meningkatkan produk
menjadi beribu kali lipat” maksudnya enzim sangat efisien dan memiliki
kekuatan katalitik yang besar sehingga mampu mengubah sekitar 100-10.000
mol atau substrat menjadi produk/detik dan melanjutkan dari 103-108 kali
lebih cepat daripada menggunakan reaksi tanpa katalis/ menggunakan katalis
selain enzim.
2. Bekerja pada pH dan suhu tertentu
Tiap enzim memiliki pH dan suhu optimum yang berbeda-beda karena enzim
adalah protein yang mampu mengalami perubahan bentuk jika suhu dan pH
berubah. Jika berada di luar suhu dan pH sesuai, maka enzim tidak dapat
bekerja secara optimal dan strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini
pun dapat menyebabkan fungsi enzim terhenti.
3. Spesifik dan selektif terhadap substrat tertentu
Enzim bersifat spesifik dan selektif karena bagian aktif enzim yang melekat
pada substrat hanya setangkup dengan permukaan substrat tertentu. Enzim
tidak dapat asal menyatu dengan substrat. Enzim hanya menyatu dengan
substrat yang cocok dengan permukaan enzim tersebut.
4. Tidak terbentuk by-product yang tidak diinginkan sehingga menghemat
biaya purifikasi (penyaringan limbah)
Enzim tidak berubah selama reaksi meskipun residu asam amino enzim dapat
rusak atau membentuk ikatan kovalen dengan substrat, biasanya dapat
mereformasi ikatan yang rusak atau memisahkannya dengan substrat. Hal ini
memungkinkan enzim untuk mengikat lebih banyak substrat.

Kelebihan Proteolisis Menggunakan Enzim


1. Efisien dan aman
Hal ini berhubungan dengan kelebihan enzim untuk meningkatkan produk
menjadi beribu kali lipat sehingga kerja enzim menjadi lebih efisien dan aman
karena tidak meninggalkan residu.
2. Terhindar dari segala kerusakan akibat asam kuat, basa kuat, maupun
suhu tinggi
Hal ini berhubungan dengan perubahan struktur enzim. Misalnya :
pepsinogen memiliki tambahan asam amino 44 N Terminus. N Terminus :
gugus amino dari asam amino dihapus linknya, dan C terminal, di mana
gugus karboksil dari asam amino akhir adalah amingad. Enzim mampu
menyesuaikan diri dengan basa-asam kuat serta suhu tinggi berhubungan
dengan perubahan struktur enzim.
3. Memutuskan ikatan peptide secara spesifik
Enzim memiliki sifat khusus dan bekerja secara spesifik sehingga enzim
hanya akan memutus ikatan tertentu yang ia kenali.
Aktivitas Enzim
Aktivitas, dinyatakan dalam U/ml
1 U/ml = jumlah unit enzim mengkatalis atau menghidrolisis 1 µmol substrat per
menit
Aktivitas spesifik, dinyatakan dalam U/mg
1 U/mg = jumlah unit enzim mengkatalis atau menghidrolisis 1 µmol substrat per mg
protein per menit

Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim


1. Suhu
Enzim merupakan protein sehingga sifatnya peka terhadap temperatur. Jika
temperaturnya terlalu tinggi, maka enzim dapat terdenaturasi sehingga
aktivitas enzim menurun atau enzim bisa rusak sedangkan jika suhu enzim
rendah, maka enzim akan tidak bekerja. Selain membuat enzim tidak bekerja,
enzim juga dapat menghambat reaksi. Jika suhunya turun sampai di bawah 0 0
C, maka enzim tidak menunjukkan reaksi tapi enzim tidak rusak. Enzim akan
menjadi normal begitu suhu enzim normal kembali. Secara umum, temperatur
optimum enzim berada di kisaran 30 0 C – 400 C. Enzim juga bisa rusak jika
suhunya berada di atas 500 C.
2. Konsentrasi Substrat dan Enzim
Jika konsentrasi substrat lebih banyak dari konsentrasi enzim, maka
kecepatan maksimal enzim akan tercapai sehingga enzim menjadi jenuh
sedangkan jika konsentrasi enzim lebih banyak dari konsentrasi substrat,
maka laju reaksi akan menjadi lebih cepat. Agar reaksi berjalan dengan
kecepatan optimum, maka konsentrasi substrat dengan konsentrasi enzim
harus sesuai. Konsentrasi yang tidak sesuai antara enzim dan substrat akan
menyebabkan laju reaksi berjalan lambat dan terdapat beberapa bagian
substrat yang tidak terkatalisasi.
3. pH
pH berpengaruh pada kecepatan aktivitas enzim dan fungsional enzim. Jika
pH berubah, maka enzim tidak akan dapat bekerja secara optimal. Perubahan
pH memengaruhi asam amino kunci dari sisi aktif enzim sehingga sisi aktif
tidak dapat berpasangan dengan substratnya dan enzim tidak dapat
melakukan proteolysis. pH optimum enzim bermacam-macam tergantung
jenis enzim yang digunakan.
4. Kofaktor
Kofaktor atau koenzim berfungsi untuk meningkatkan atau mengaktifkan
aktivitas enzim. Apoenzim adalah bentuk inaktif enzim tanpa kofaktor.
Holoenzim adalah kompleks enzim dan kofaktor. Contoh : DNA polimerasi
dengan kofaktor Mg serta Termolisin dengan kofaktor CaCl 3.
5. Inhibitor
Jenis inhibitor dibagi menjadi inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif.
Inhibitir kompetitif akan bersaing dengan substrat untuk mendapatkan sisi
aktif (katalitik) enzim sedangkan inhibitor nonkompetitif akan menempel pada
sisi alosterik dan mengubah sisi aktif (katalitik) enzim sehingga mengganggu
fungsi enzim.

Aplikasi Enzim
Pangan
 Papain dan bromelin : pengempukan daging
 Transglutaminase : memperbaiki kekenyalan dan tekstur baso atau sosis
 Glukosa isomerase : pembuatan sirup fruktosa
Farmasi
 Pepsin : Mengobati gangguan pencernaan
 Kitinase : krim anti jamur dan penguat tulang para penderita osteoporosis

Alat dan Bahan


Alat
1. Timbangan
Timbangan berfungsi untuk menimbang berat bahan-bahan yang akan
digunakan dalam praktikum.
2. pH meter
3. Waterbath
4. Beaker glass
5. Mikropipet
Mikropipet berfungsi untuk mengambil bahan-bahan cair yang digunakan
dalam praktikum
6. Spektrofotometer
Spektrofotometer digunakan untuk menghitung absorbansi
7. Kuvet
Kuvet digunakan sebagai wadah yang akan mengukur konsentrasi reagen
sebelum dibaca absorbansinya dengan spektrofotometer
Bahan
1. Aquades
Aquades berfungsi sebagai pelarut bahan yang digunakan dalam praktikum.
2. TCA
TCA (Trichloro Acid) berfungsi untuk menghentikan reaksi enzim.
3. HCl
HCl berfungsi untuk memberikan suasana asam.
4. Enzim Pepsin
Enzim pepsin berperan dalam proteolysis protein.
5. Gelatin
Gelatin berfungsi sebagai substrat.

Metode
1. Pembuatan stok enzim
0,5 mg pepsin + 1 ml 0,15 M NaCl + 1 ml 0,1 NaOH
HCl dan NaOH : pemberi suasana asam dan basa
Pemberian NaOH dilakukan agar enzimnya tidak bekerja terlebih dahulu.
2. Preparasi
a. Preparasi substrat
0,5 gram gelatin + 20 ml aquadest + 5 ml 0,3 M HCl
b. Preparasi enzim dengan konsentrasi yang diinginkan
Cara menghitung :
konsentrasi yang diinginkan( mg)
× total larutan
konsentrasi stok enzim (mg)
3. Pengujian
500 µl substrat (gelatin) dimasukkan 2 ml eppendorf dan diinkubasi pada
suhu 370 C selama 3-4 menit (sampel dan blanko)
Sampel : Tambahkan 100 µl pepsin dengan konsentrasi yang diinginkan
Contoh : Konsentrasi pepsin yang diinginkan = 5 µg, maka stok enzim yang
diambil sebagai berikut :
0,005
× 600=6 µl pepsin+94 µl HCl
0,5

Blanko : tidak ditambahkan apapun


Keduanya diinkubasi selama 10 menit

 0,005 = 0,005 µg = 5 µg = pepsin


 0,5 = 0,5 µl = 500 µl = gelatin
 600 = 600 µl = 500 µl + 100 µl = gelatin + pepsin

Setelah diinkubasi, sampel ditambah 1 ml TCA dan blanko ditambah 1 ml


TCA terlebih dahulu kemudian 100 µl pepsin. Penambahan TCA sebelum
pepsin dilakukan agar enzim tidak menghidrolisis substrat dan tidak
terjadi proteolysis. Tabung disentrifugasi 6000 g/ 30 menit untuk
memisahkan supernatant dan presipitat. Larutan supernatant dimasukkan ke
dalam kuvet dan dibaca absorbansinya dengan spektrofotometer dengan λ=¿
280 nm. Masukkan nilai ke dalam rumus untuk menghitung U/mg :

sampel−blanko
×1000
t × konsentrasienzim

Keterangan :
Sampel = rata-rata hasil absorbansi sampel
Blanko = rata-rata hasil absorbansi blank
t = waktu inkubasi setelah sampel ditambahkan pepsin (10 menit waktu
inkubasi)
Konsentrasi enzim = kons. enzim yang digunakan dalam satuan mg

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Proteolisis


1. Sentrifugasi yang kurang maksimal
Sentrifugasi yang kurang maksimal menyebabkan pemisahan supernatant
dan presipitat kurang sempurna yang kemudian akan berpengaruh terhadap
pembacaan absorbansi. Pembacaan hasil absorbansi yang dilakukan bisa
saja mengalami error.
2. Inkubasi
Jika suhu dan waktu yang digunakan kurang optimal, maka akan
memengaruhi optimalisasi kerja enzim.
3. Substrat
Jika menggunakan substrat yang mudah diuraikan, maka substrat akan lebih
mudah dimanfaatkan oleh enzim. Jika sebaliknya, maka substrat akan lebih
lama diuraikan oleh enzim.
4. Enzim
Jika umur enzim terlalu tua, maka optimalisasi kerja enzim tidak akan
semaksimal enzim dengan umur yang lebih muda.

Anda mungkin juga menyukai