Anda di halaman 1dari 5

SYARAT - SYARAT TEKNIS

( SPESIFIKASI )

PEMBANGUNAN PSU RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL


WILAYAH II (KALIMANTAN)

BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM
A. U M U M
Untuk dapat memahami dengan sebaik - baiknya seluruh seluk - beluk pekerjaan ini, kontraktor diwajibkan mempelajari secara Seksama seluruh gambar
pelaksanaan beserta uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti yang akan diuraikan di dalam buku ini. Bila terdapat ketidak jelasan dan/atau
perbedaan-perbedaan dalam gambar dan uraian ini, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan Management Konstruksi
untuk mendapatkan penjelasan.

B. LINGKUP PEKERJAAN
Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan
memelihara bahan-bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan
sempurna.
Lingkup pekerjaan pada kegiatan ini adalah PEMBANGUNAN PSU RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL WILAYAH II (KALIMANTAN) Kegiatan Tahun Anggaran 2015 yang
dilaksanakan sesuai gambar terlampir. Uraian/Jenis Pekerjaan:
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Perkerasan Beton

C. SARANA KERJA
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja. Kontraktor juga wajib memasukkan identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing-masing
anggota pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini. Kontraktor wajib menyediakan
tempat penyimpanan bahan/material di tapak yang aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain.
Semua sarana yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan kerja di tapak
dapat tercapai.

D. GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN

- Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar-gambar yang ada dalam Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang
terjadi akibat keadaan ditapak, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan Management Konstruksi secara tertulis untuk
mendapatkan keputusan pelaksanaan di tapak setelah Konsultan Management Konstruksi berunding terlebih dahulu dengan Perencana. Ketentuan
tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang waktu pelaksanaan.
- Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan selesai/terpasang.
- Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti peil-
peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya sebelum memulai pekerjaan. Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran
yang belum dicantumkan dalam gambar Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada Konsultan Management Konstruksi serta
Konsultan Management Konstruksi memberikan keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikkan pegangan setelah berunding terlebih dahulu
dengan Perencana.

- Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran-ukuran yang tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan
Konsultan Management Konstruksi. Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan ada menjadi tanggung jawab Kontraktor baik dari segi biaya maupun
waktu.
- Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan, segala gambar-gambar, spesifikasi teknis, addenda, berita-berita
perubahan dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujui ditempat pekerjaan. Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan Management
Konstruksi setiap saat sampai dengan serah terima kesatu. Setelah serah terima kesatu, dokumen-dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi
Tugas.

E. JAMINAN KUALITAS

Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Management Konstruksi, bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama
sekali baru serta sesuai standar yang ditetapkan, kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik,
bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal
tersebut pada butir ini.
Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Management Konstruksi, bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan tetap
menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

F. KOORDINASI PEKERJAAN
Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian yang terlibat di dalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang
menyangkut dalam proyek ini, harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan. Melokalisasi/memerinci
setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari gangguan dan konflik, serta harus mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana/ Konsultan
Management Konstruksi.

G. PERLINDUNGAN TERHADAP ORANG, HARTA BENDA DAN PEKERJAAN


- Perlindungan terhadap milik umum :
Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari alat-alat mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara
kelancaran lalulintas, baik kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
- Perlindungan terhadap bangunan yang ada :
Selama masa-masa pelaksanaan Kontrak, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas Segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-
saluran pembuangan dan sebagainya di tempat pekerjaan, dan kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan operasi-operasi Kontraktor, dalam arti kata
yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh Kontraktor hingga dapat diterima Pemberi Tugas.

H. PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN


Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Spesifikasi Teknis ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk
segala perubahan dan tambahannya :
- Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene Voorwaarden voor de Uitvoering bij Aaneming van Openbare Werken
(AV) 1941.
- Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton SNI 03-3976-1995
- Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan (PUBB) NI.3 Tahun 1983.
- Peraturan Semen Portland Indonesia NI.8 Tahun 1973.
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI-1971).
- Peraturan Perburuhan di Indonesia dan Peraturan Umum Dinas Keselamatan Kerja No. 3 Tahun 1958 dan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
- Peraturan dan Ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan / Instansi Pemerintah setempat, yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan.

I. LAPORAN
Kontraktor diharuskan membuat bahan laporan berkala kemajuan pekerjaan untuk setiap satu minggu kegiatan dengan mengisi formulir evaluasi
kemajuan pekerjaan sesuai dengan petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen, PPK, Konsultan Pengawas Lapangan. Ringkasan laporan tersebut harus
mencantumkan keadaan cuaca, jumlah pengerahan tenaga kerja, dan pelaksana, alat-alat yang dipergunakan, jumlah pengiriman bahan-bahan
bangunan ke lokasi pekerjaan, kemajuan fisik dari pekerjaan yang telah selesai, masalah-masalah yang timbul dilapangan serta pemecahannya, dan
rencana kerja minggu berikutnya.
Laporan kemajuan pekerjaan harus diserahkan oleh Kontraktor pada setiap akhir pekan untuk dievaluasi
Laporan lain seperti Laporan Harian , Mingguan , Bulanan serta Opname pekerjaan dan lain- lain sesuai dengan uraian dalam syarat-syarat umum kontrak.
BAB II
LINGKUP PEKERJAAN DAN METODE PELAKSANAAN

NO JENIS KEGIATAN JENIS MATERIAL SPESIFIKASI KET

A Pekerjaan Persiapan - Lingkup Pekerjaan :


1 Pembersihan Lapangan - a. Pembersihan lokasi pekerjaan harus dibersihkan dari rumput, tanah humus,
2 Pengukuran dan Bowplank - Balok 5/7/Dolken dan segala sesuatu yang tidak diperlukan atau yang dapat mengganggu
- Papan Patok proses pekerjaan
- Paku Campur b. Sebelum melakukan pembersihan lokasi, pelaksana wajib melakukan
- Benang Pengukur/ koordinasi dengan pemerintah tingkat Desa/Kecamatan dan Instansi
- Waterpass terkait.
- Selang pengukur c. Pemasangan bouwplank dan pengukuran kembali
- Linggis, Pacul, Skop d. Pemasangan Papan Nama Proyek dan Direksi Keet
3 Papan nama proyek - Multiplek / Plywood e. Cetak/ print dengan ukuran full paper untuk setiap dokumen
ukuran 1 x 0.5 m f. Penyiapan Bahan Bangunan
- Banner
4 Shop Drawing dan As Built Drawing - Kertas A3 - Metode Pelaksanaan
1. Peil Patokan Dasar, Letak peil (elevasi) patokan dasar ditentukan bersama
dengan Konsultan Manajemen Proyek Pemilik Proyek yang dituangkan
dalam berita acara
2. Papan dasar pelaksanaan/bouwplank harus dibuat tanda-tanda yang
menyatakan as-as dan atau Level/Peil-Peil dengan warna yang jelas dan
tidak mudah hilang jika terkena air/hujan, pasang sejauh Kurang lebih 1
meter dari sisi luar pekerjaan jalan.
NO JENIS KEGIATAN JENIS MATERIAL SPESIFIKASI KET

B PEK. PERKERASAN BETON - Metode Pelaksanaan :


1 Pekerjaan Pemasangan Bekesting - Papan/Tripleks 3mm a. Bekesting harus terbuat dari papan/tripleks 3mm dan rangka yang kokoh
- Patok terbuat dari kayu keras dan tidak diijinkan dari bambu.
- paku campuran b. Bekesting harus rapat dan kedap air, terutama pada sambungan. Pada
2 Pekerjaan Pemasangan Bond Breaker - Plastik saat pengecoran beton tidak boleh ada cairan atau adukan beton yang
(Plastik) mengalir keluar karena bocor.
c. Bond breaker dipasang di atas subbase agar tidak ada kelekatan / friction
3 Pekerjaan Penulangan D8-200 mm / - Besi Tulangan Polos / bonding antara subbase dengan pelat, dibuat dari plastik tipis, bersih dan
Wiremesh M5 /Wiremesh M5 tidak bocor
d. Menggunakan besi beton polos U-24 diameter 8mm/Wiremes M5 dipasang
4 Pekerjaan Penghamparan Beton - Beton Ready Mix kurang lebih maksimal 5 cm dari bond breaker.
(K250 t= 15 cm) e. Besi dowel polos U-24 menggunakan besi diameter 12mm
f. Mutu beton disesuaikan dengan karakteristik mutu beton
5 Pekerjaan perekat sylen join - Aspal cair g. Pada saat Pelaksanaan pengecoran beton harus disaksikan oleh Konsultan
antar pias beton manajemen konstruksi.
h. Pengecoran harus dilakukan dengan merata, adukan beton yang telah
dicor tidak boleh didorong atau dipindahkan lebih dari 2 m dalam arah
datar.
i. Adukan beton yang telah dicor kedalam bekesting harus digetarkan
dengan menggunakan alat penggetar (Vibrator) agar diperoleh beton
yang padat dan homogen.
j. Setelah dilakukan pengecoran secara merata kemudian diberikan
penutup dari karung goni yang dibasahi untuk menjaga kelembaban
beton agar terhindar dari retak.
k. Sylen join/aspal digunakan untuk mengisi sekat sambungan beton pada
pias jalan per 5 m jalan beton

Jakarta, Juli 2015


PT. INTI MULYA MULTI KENCANA

ANTON NIUS DP, ST


Team Leader

Anda mungkin juga menyukai