Anda di halaman 1dari 4

portofolio

Budimansyah, Dasim (2002) menjelaskan tentang pengertian portofolio sebagai berikut.


“Portofolio sebenarnya dapat diartikan sebagai suatu wujud benda fisik, sebagai suatu
proses sosial pedagogis, maupun sebagai adjective”. Sebagai suatu wujud benda fisik
portofolio itu adalah bundel, yakni kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta
didik yang disimpan pada suatu bundel. Misalnya, hasil tes awal (pre-test), tugas-tugas,
catatan anekdot, piagam penghargaan, keterangan melaksanakan tugas terstruktur, hasil
tes akhir (posttest), dan sebagainya. Sebagai suatu proses pedagogis, portofolio adalah
collection of larning experience yang terdapat di dalam pikiran peserta didik baik yang
berwujud pengetahuan (kognitif), keterampilan (skill), maupun nilai dan sikap (afektif).

Menurut Suderajat dan Sumerna (Tsaur, Sufyan: 2009), alasan mengapa menggunakan
penilaian portofolio karena: a. Dapat menghargai proses pembelajaran hasil belajar siswa
b. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung c. Memberi perhatian
pada prestasi siswa yang memang memiliki prestasi d. Bertukar informasi dengan orang
tua /wali, peserta didik dan guru

teman sejawat

Menurut Tola (2006) pengertian penilaian teman sejawat adalah penilaian yang
melibatkan siswa untuk menilai temannya mengenai kualitas kerja mereka. Penilaian
teman sejawat merupakan penilaian yang dilakukan siswa/mahasiswa untuk memberikan
nilai atau umpan balik kepada teman mereka mengenai kinerja, produk mereka
berdasarkan suatu kriteria yang telah dibuat bersama mereka. Beberapa keuntungan
teman sejawat adalah: 1) dapat meningkatkan hasil belajar, 2) meningkatkan kolaborasi
belajar melalui umpan balik dari teman sejawat, membantu teman yang lain dalam
pemahaman dan belajar mereka dan merasa lebih nyaman dalam proses belajar mengajar,
siswa dapat memberikan komentar pada kinerja temannya. Terkait dengan penelitian
teman sejawat yang relevan adalah penelitian yang dilakukan Willey & Gardner (2008;9)
menyatakan bahwa penilaian diri dan teman sejawat menjadi fasilitas mereka dalam
menerima umpan balik yang menguntungkan dari teman kelompok mereka, sebagai
faktor penentu keberhasilan dalam belajar kelompok mereka.
self asessmen

Penilaian diri (self assessment) dan penilaian antarteman merupakan penunjang dalam
teknik penilaian sikap.

Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri
(siswa) dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan sikapnya dalam berperilaku.

asil penilaian diri digunakan sebagai data konfirmasi perkembangan sikap dan untuk
menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan meningkatkan kemampuan refleksi atau mawas
diri.

Instrumen penilaian diri dapat berisi butir-butir pernyataan sikap positif yang diharapkan
dengan menandai kolom YA dan TIDAK atau dengan Skala Likert.

Teknik Penilaian Diri Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan
objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan
melalui langkahlangkah sebagai berikut. 1) Menentukan kompetensi atau aspek
kemampuan yang akan dinilai. 2) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan. 3)
Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau
skala penilaian. 4) Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri. 5) Guru
mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya
senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif. 6) Menyampaikan umpan
balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang
diambil secara acak.

Penilaian produk

Penilaian produk adalah cara penilaian yang dilakukan dengan mengamati dan menilai
keterampilan- keterampilan peserta didikdalam menghasilkan sebuah produk dan kualitas
dari produk tersebut. Objek penilaian produk, karena itu, tidak saja kualitas produk yang
dihasilkan oleh peserta didik, tetapi juga pada kualitas keterampilan- keterampilan siswa
dalam menyiapkan dan proses membuat produk tersebut. Penilaian produk umumnya
dilakukan terhadap pencapaian kompetensi belajar siswa dalam menghasilkan produk-
produk belajar yang berkualitas, seperti membuat kumpulan puisi, membuat naskah
drama, membuat artikel ilmiah untuk media massa, membuat karya tulis ilmiah, membuat
produk karya seni, menyusun dokumen kebijakan publik dan sebagainya. Karena
penilaianproduktidak bersifat tunggal pada objek produk saja, melainkan juga pada
proses penyiapan dan prosespembuatan produknya, maka penilaian produk juga bersifat
holistik dan analitik. Penilaian produk yang bersifat holistik cenderungmenggunakan satu
format penilaian untuk semua aspek penilaian produk. Sedangkan penilaian analitik dapat
menggunakan beberapa format penilaian sesuai dengan jumlah aspek penilaian produk.
Penilaian pada aspek persiapan, antara lain mencakup kemampuan merencanakan,
menggali informasi, mengembangkan gagasan, dan mendesain produk. Penilaian pada
aspek proses pembuatan produk, mencakup kemampuan menyeleksi dan menggunakan
bahan, alat, dan teknik serta kualitas prosedur membuat produk. Penilaian pada aspek
kualitas produk mencakup kebenaran, keaslian, manfaat, kerapian/keindahan, dan
sebagainya. Seperti juga pada penilaian unjuk kerja, penilaian produk juga berbasis pada
pengamatan terhadap kualitas keterampilan dalam menghasilkan produk dan pengamatan
terhadap kualitas produk.

Penilaian produk

Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk.
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk
teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar),
barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Pengembangan produk
meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu: 2) Tahap
persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali,
dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk. 3) Tahap pembuatan produk
(proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan
menggunakan bahan, alat, dan teknik. 4) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi:
penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan. b. Teknik
Penilaian Produk Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik. 1)
Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada
tahap appraisal. 2) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya
dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.

Penilaian Proyek

a. Pengertian Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi
sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian
data. Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu: 1)
Kemampuan pengelolaan Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari
informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan. 2) Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran. 3) Keaslian Proyek yang dilakukan
peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi
guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai