+622129332990 pinakunary@fjp-
law.com
a
Dalam Hukum Acara Perdata, kedua belah pihak yang berperkara wajib untuk
mengajukan bukti. Pembuktian ini untuk meyakinkan Hakim tentang kebenaran dalil
yang disampaikan kedua belah pihak sebelum hakim mengambil keputusan. Hal ini
senada dengan ketentuan dalam pasal 1865 BW yang menyatakan bahwa setiap orang
yang mendalilkan bahwa ia mempunyai suatu hak atau guna meneguhkan haknya sendiri
maupun membantah hak orang lain, menunjuk pada suatu peristiwa, diwajibkan
membuktikan adanya hak atau peristiwa tersebut. Ketentuan seperti itu juga terdapat
dalam pasal 163 HIR /283 Rbg.
https://fjp-law.com/id/bukti-surat-dalam-hukum-perdata/ 1/12
03/08/22 10.15 Bukti Surat Dalam Hukum Perdata | FJP Law Offices
Bukti tulisan;
Bukti dengan saksi-saksi;
Persangkaan-persangkaan;
Pengakuan;
Sumpah.
M. Yahya Harahap menjelaskan bahwa pada Pasal 1866 KUHPerdata, urutan pertama alat
bukti disebut bukti tulisan (schrifftelijke bewijs, written evidence), namun ada pula yang
menyebut alat bukti surat. Dalam hukum acara perdata bukti tulisan merupakan alat
bukti yang penting dan paling utama dibandingkan dengan yang lain. Apalagi pada masa
sekarang, semua tindakan hukum dicatat atau dituliskan dalam berbagai bentuk surat,
yang sengaja dibuat untuk itu.
Bukti Surat
Bukti surat atau tulisan adalah alat bukti yang berupa tulisan yang berisi keterangan
tertentu tentang suatu peristiwa, keadaan atau hal-hal tertentu dan ditandatangani,
bukti tertulis tersebut lazim disebut akta.
Berdasarkan Pasal 1867 BW, pembuktian dengan tulisan dilakukan dengan tulisan-tulisan
autentik maupun dengan tulisan di bawah tangan. Dengan kata lain, akta itu terdiri dari
2 jenis yaitu:
1. Akta Autentik
Akta autentik yaitu suatu akta dalam bentuk yang ditentukan undang-undang, dibuat
oleh atau di hadapan pegawai umum yang berkuasa untuk itu di tempat di mana akta itu
dibuat (Pasal 1868 BW). Akta autentik merupakan bukti yang sempurna, hal tersebut
dapat disimpulkan dari Pasal 1870 BW, kecuali jika terbukti sebaliknya, bahwa akta
autentik tersebut palsu.
Hal lain yang berkaitan dengan kekuatan pembuktian akta autentik, yakni:
https://fjp-law.com/id/bukti-surat-dalam-hukum-perdata/ 2/12
03/08/22 10.15 Bukti Surat Dalam Hukum Perdata | FJP Law Offices
1. Apabila yang termuat di dalam akta itu sebagai penuturan belaka yang tidak ada
hubungannya dengan pokok isi akta, maka hanya dapat digunakan sebagai permulaan
a
pembuktian dengan tulisan.
2. Menurut Pasal 1872 BW, jika suatu akta autentik disangka/ diduga palsu,
pelaksanaannya dapat ditangguhkan.
Akta di bawah tangan adalah akta yang dibuat oleh para pihak tentang suatu peristiwa,
kejadian atau hal tertentu dan ditandatangani oleh para pihak yang berkepentingan
tersebut.
Kekuatan pembuktian akta di bawah tangan dapat disimpulkan dari Pasal 1875-1877 BW,
bahwa:
1. Apabila isi akta di bawah tangan itu diakui oleh orang yang dimaksud dalam akta itu,
bagi orang-orang yang menandatangani dan para ahli warisnya serta orang yang
mendapat hak daripadanya merupakan bukti yang sempurna seperti akta autentik.
2. Apabila tanda tangan yang tertera di dalam akta di bawah tangan itu diakui oleh para
pihak, akta itu memiliki kekuatan pembuktian sempurna. Jika tandatangan tersebut
dipungkiri/ tidak diakui, hakim memerintahkan supaya kebenaran akta tersebut
diperiksa.
Berdasarkan Pasal 1881 BW, kekuatan pembuktian dari surat-surat yang bukan akta
adalah di tangan hakim untuk mempertimbangkan. Sedangkan, kekuatan pembuktian
dari salinan suatu akta asalkan sesuai dengan aslinya adalah mempunyai kekuatan
pembuktian seperti akta aslinya (Pasal 1888 BW).
Tidak semua alat bukti surat mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna,
misalnya surat-surat biasa seperti yang dinamakan surat di bawah tangan, suatu
perjanjian yang tidak dibuat di hadapan pejabat yang berwenang membuatnya, seperti
akta jaminan fidusia, akta pendirian perseroan terbatas, akta pembagian warisan, yang
merupakan akta-akta yang dibuat oleh notaris sehingga disebut pula sebagai akta
autentik. Kenyataannya dalam hubungan hukum di tengah masyarakat, hubungan
hukum yang tertuang dalam bentuk surat seperti jual beli tanah merupakan praktik yang
lazim di kalangan masyarakat pedesaan. Proses jual beli tanah yang sederhana seperti
itu cukup hanya disaksikan beberapa orang dan diberitahukan kepada Kepala Desa,
sehingga kekuatan pembuktiannya lemah apabila timbul persengketaan hingga ke
pengadilan.
Perlu diketahui dari sekian alat-alat bukti yang telah ditentukan dalam hukum acara
perdata, alat bukti yang paling utama adalah alat bukti surat, terlebih menyangkut hak
kepemilikan, hak penguasaan terhadap suatu benda, dan perjanjian/perikatan. Oleh
sebab itu, di dalam persidangan majelis hakim harus mendahulukan untuk mendapatkan
alat bukti tertulis dari pada alat bukti lainnya, bahkan meskipun telah selesai tahap
pembuktian. Dalam hal para pihak masih mengajukan alat bukti tambahan berupa alat
bukti surat, maka alat bukti tersebut patut diterima dan dijadikan sebagai bahan
pertimbangan.
https://fjp-law.com/id/bukti-surat-dalam-hukum-perdata/ 3/12
03/08/22 10.15 Bukti Surat Dalam Hukum Perdata | FJP Law Offices
Perlu diingat pula, berdasarkan Undang-Undang No. 13 tahun 1985 tentang Bea Materai
bahwa semua surat- surat yang dijadikan alat bukti dalam persidangan harus di-
nazegelen (dimateraikan) terlebih dahulu di kantor pos agar surat tersebut dapat dinilai
a
sebagai alat bukti.
Terkait surat-surat dalam bentuk fotocopy yang dijadikan alat bukti di pengadilan, pihak
yang mengajukan berkewajiban menunjukkan asli surat tersebut kepada Majelis Hakim,
yang kemudian Majelis Hakim membubuhkan tulisan singkat pada sudut atas surat
terbut bahwa surat tersebut telah dicocokkan dengan aslinya, kemudian diparaf oleh
Ketua Majelis.
Semoga bermanfaat,
FREDRIK J PINAKUNARY LAW OFFICES
LinkedIn: FJP Law Offices | Facebook: @FJPLaw | Instagram: @fredrik_jp
Usaha Negara
https://fjp-law.com/id/bukti-surat-dalam-hukum-perdata/ 4/12
03/08/22 10.15 Bukti Surat Dalam Hukum Perdata | FJP Law Offices
‘New Normal’ dan Panduan Kesehatan yang Penting Diketahui Perusahaan dan
Pekerja Pasca PSBB Next $
https://fjp-law.com/id/bukti-surat-dalam-hukum-perdata/ 5/12
03/08/22 10.15 Bukti Surat Dalam Hukum Perdata | FJP Law Offices
Apakah
Apakah Satu
Satu Surat
Surat Bukti
Bukti Saja
Saja Cukup?
Cukup?
Kekuatan
Kekuatan Pembuktian
Pembuktian Testimonium
Testimonium De
De Auditu
Auditu
https://fjp-law.com/id/bukti-surat-dalam-hukum-perdata/ 6/12
03/08/22 10.15 Bukti Surat Dalam Hukum Perdata | FJP Law Offices
Praktek
Praktek Hukum
Hukum Acara
Acara Perdata
Perdata
Cari Artikel
Cari
Artikel Terkini
https://fjp-law.com/id/bukti-surat-dalam-hukum-perdata/ 7/12
03/08/22 10.15 Bukti Surat Dalam Hukum Perdata | FJP Law Offices
Kategori
Advokat
Arbitrase
Artikel
Berita
Dokumen Hukum
Hukum Internasional
https://fjp-law.com/id/bukti-surat-dalam-hukum-perdata/ 8/12
03/08/22 10.15 Bukti Surat Dalam Hukum Perdata | FJP Law Offices
Hukum Keluarga
a
Hukum Lingkungan
Hukum Perdata
Hukum Perikatan
Hukum Pidana
Hutang Piutang
Ketenagakerjaan
Korupsi
Legal Right
Opini
Pajak
Penanaman Modal
Pencerahan Hukum
Penerbangan
Perjanjian
https://fjp-law.com/id/bukti-surat-dalam-hukum-perdata/ 9/12
03/08/22 10.15 Bukti Surat Dalam Hukum Perdata | FJP Law Offices
Perlindungan Konsumen
a
Permasalahan Korporasi
Perseroan Terbatas
Putusan Pengadilan
Rancangan Undang-Undang
Yurisprudensi
Arsip
Agustus 2022 (5)
Juli 2022 (29)
Juni 2022 (36)
Mei 2022 (33)
April 2022 (23)
Maret 2022 (34)
Februari 2022 (35)
Januari 2022 (30)
Desember 2021 (24)
November 2021 (48)
Oktober 2021 (24)
September 2021 (27)
Agustus 2021 (8)
Juni 2021 (1)
April 2021 (1)
Maret 2021 (7)
Februari 2021 (4)
Januari 2021 (6)
Desember 2020 (1)
https://fjp-law.com/id/bukti-surat-dalam-hukum-perdata/ 10/12
03/08/22 10.15 Bukti Surat Dalam Hukum Perdata | FJP Law Offices
November 2020 (3)
Oktober 2020 (4)
a
September 2020 (7)
Agustus 2020 (2)
Juli 2020 (3)
Juni 2020 (25)
Mei 2020 (12)
April 2020 (40)
Maret 2020 (29)
Februari 2020 (19)
Januari 2020 (14)
Desember 2019 (1)
November 2019 (1)
Oktober 2019 (1)
September 2019 (1)
Agustus 2019 (1)
Firma kami berkomitmen untuk bekerja Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, SCBD
keras untuk menyelesaikan masalah Lot. 28, Jakarta, 12190, Indonesia.
hukum tanpa litigasi, namun jika perlu,
firma kami akan berusaha untuk
memastikan bahwa klien kami akan
menyelesaikan masalah hukum mereka,
secara efektif, efisien, didukung oleh tim
pengacara berpengalaman di bidang
litigasi dengan reputasi baik.
Telepon / Fax
https://fjp-law.com/id/bukti-surat-dalam-hukum-perdata/ 11/12
03/08/22 10.15 Bukti Surat Dalam Hukum Perdata | FJP Law Offices
https://fjp-law.com/id/bukti-surat-dalam-hukum-perdata/ 12/12