Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU 3

Mata Kuliah:
Ilmu Lingkungan

Dosen Pengampu:
Dr. Ir. Tb. Benito Achmad Kurnani, Dip.Est.

DISUSUN OLEH:
GREDIA SEKAR SARASWATI / 250120210505

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGKUNGAN


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2022
1. Bagaimana pengaruh perubahan lahan terhadap ketahanan pangan dan ketahanan energi
ditinjau dari berbagai aspek: lingkungan, ekonomi, dan politik.
Jawab:
Perubahan lahan akibat ahli fungsi lahan merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan
secara sengaja oleh manusia untuk merubah fungsi suatu lahan atau tata guna lahan tertentu
dengan tujuan untuk memenuhi fungsi kebutuhan lahan yang sesuai dengan keinginan. Alih
fungsi lahan juga bisa berdampak postitif maupun negatif. Dampak positif yang diberikan yaitu
berkembangnya guna lahan yang ada sehingga mobilitas yang ada di sekitar alih fungsi lahan
berkempang dengan pesat. Namun alih fungsi lahan juga berdampak negatif pada ekosistem
yang ada di lingkungan sekitar. Dampak negatif lain yang disebabkan oleh alih fungsi lahan
pertanian adalah potensi berkurangnya lahan produksi padi sehingga dapat mengancam
ketahanan pangan penduduk.
a. Lingkungan
Lingkungan dengan lahan pertanian yang sesuai dan memadai akan menyebabkan surplus
pangan dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Dengan adanya perubahan lahan
dari lahan pertanian ke kegiatan lainnya menurut Ruswandi et al (2007) secara faktual alih
fungsi lahan atau konversi lahan menimbulkan beberapa konsekuensi terhadap lingkungan,
antara lain berkurangnya lahan terbuka hijau sehingga lingkungan tata air akan terganggu,
serta lahan untuk budidaya pertanian semakin sempit. Perubahan lahan yang berlebihan
dengan mementngkan aspek lain tapa mempertimbangkan peran lingkungan akan
mempengaruhi ketahanan energi yang ada, dalam konteks ini adalah keseimbangan
ekosistem yang tidak seimbang.
b. Ekonomi
Pertumbuhan penduduk yang meningkat akan menyebabkan tingginya aktivitas manusia.
Korelasi posiif ditunjukkan dengan meningkatnya pertumbuhan pemukiman, area industri,
perdagangan, dan kegiatan ekonomi lainnya dalam rangka pemenuhan pangan. Akibatnya
terjadilah peningkatan kebutuhan lahan untuk memenuhi kebutuhan tersevut Sehingga
mendukung terjadinya alih fungsi atau perubahan lahan, terutama pada lahan pertanian
khususnya lahan persawahan menjadi non pertanian.
c. Politik
Perubahan lahan dengan berkurangnya luas lahan pertanian menjadi masalah krusial.
Dengan berubahnya fungsi lahan pertanian di sebuah kawasan, maka diperlukan lahan
pengganti di tempat lain yang sangat susah ditemukan karena kebutuhan lahan lainnya
dalam berbagai aktivitas manusia atau dengan menstabilkan cara lainnya adalah menaikkan
jumlah impor bahan pangan agar kebutuhan pangan tercukupi. Peran keputusan politik
dalam hal ini dibutuhkan dalam menjaga ketahanan pangan dan ketahanan energi agar
lahan pertanian yang ada saat ini, tidak terus menyusut.
Ketahanan energi dalam konteks ini membutuhkan sumber daya energi, yang kepada
alternatif sumber bahan bakar hayati. Jenis sumber energi yang menghasilkan biomassa ini berasal
dari tanaman perkebunan, seperti kelapa sawit, maupun yang berasal dari hutan, seperti
nyamplung, sengon, akasia, dan eukaliptus. Saat ini, pengembangan bahan bakar hayati sebagai
alternatif sudah dimulai demi mencapai target bauran energi baru terbarukan sebesar 23% pada
2025. Tantangan yang dihadapi terhadap sumber daya hayati sebagai bahan bakar alternatif di
antaranya adalah peningkatan emisi karbon dan alih fungsi lahan. Penerapan keselarasan antara
ketahanan energi perlu dilakukan untuk keberlangsungan hidup manusia dengan tetap
memperhatikan dan mempertimbangkan ketahanan pangan baik dari segi lingkungan, ekonomi,
dan politik.

Anda mungkin juga menyukai