Anda di halaman 1dari 3

Nama : Elfa Alviani

NIM : 1219240056
Kelas : 3B Manajemen
Mata Kuliah : Ekonomi Makro
Dosen Pengampu : Nabiela Rizki Alifa, S.K.Pm, M.M

Tugas Mandiri 3
1. Analisis Aspek Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi merupakan kapasitas yang dimiliki oleh perusahaan untuk melakukan
proses produksi. Kapasitas produksi dipengaruhi oleh kecepatan produksi dan ketersediaan
jam kerja yang ada selama periode perencanaan. Berdasarkan wawancara dengan bagian
produksi, kapasitas maksimum perusahaan dalam memproduksi produk sebanyak 1.600 ton
per bulan.

Perusahaan harus memperhitungkan apakah akan memproduksi produk sesuai kapasitas


produksi atau tidak, karena produksi yang berlebihan akan menambah beban biaya
penanganan persediaan, dengan cara

Rated Capacity = (jumlah mesin) x (jam kerja mesin) x (utilitas) x (efesiensi sistem).

Untuk perhitungan kelebihan atau kekurangan kapasitas dilakukan dengan cara


membandingkan kapasitas tersedia dan kapasitas yang di perlukan.

2. Analisis Strategi Perencanaan Agregat


Berdasarkan jurnal tersebut, terdapat 3 jenis strategi yang digunakan, yaitu Chase Strategy,
Level Strategy dan Mixed Strategy. untuk mengetahui strategi perencanaan agregat terbaik
maka dilakukan analisis menggunakan software POMQM for Windows.

Adapun Strategi Perencanaan Agregat, diantaranya :

1. Chase Strategy
strategi untuk menghasilkan jumlah produk yang sesuai dengan perkiraan permintaan
untuk jangka waktu tertentu. Perusahaan harus memproduksi sesuai dengan jumlah
produk yang tepat sesuai permintaan.
2. Level Schedulling Strategy
strategi produksi yang menyamakan tingkat produksi pada setiap bulannya dalam suatu
periode perencanaan.

3. Mixed Strategy
gabungan dari chase dan level strategy, dengan memperhitungkan keuntungan dan
kerugian dari dua strategi tersebut. Tujuannya adalah untuk menghasilkan output sesuai
dengan kapasitas produksi waktu regular, waktu lembur dan subkontrak dengan optimal
sehingga dapat memenuhi permintaan setiap bulannya. Strategi ini berupaya agar
terhindar dari kekurangan persediaan yang apabila itu terjadi dapat menyebabkan
kerugian dan pelanggan kecewa.

Dalam mencari strategi mana yang terbaik untuk diterapkan, kita memilih strategi dengan
total cost terendah.

Berdasarkan analisi dengan software POM-QM for windows didapatkan hasil sebagai
berikut :

• Total Cost pada Chase Strategy yang harus dikeluarkan perusahaan adalah sebesar
Rp647.144.500.000,00.
• Total Cost pada Level Schedulling Strategy yang harus dikeluarkan perusahaan
adalah sebesar Rp647.138.000.000,00.
• Total Cost pada Mixed Strategy yang harus dikeluarkan perusahaan adalah sebesar
Rp642.846.000.000,00.

Dari data diatas, mixed strategy adalah strategi pemilihan agregat dengan total cost
terendah. Artinya Mixed Strategy adalah strategi paling optimum.

Adapun Kelebihan dan Kekurangan dari strategi yang memiliki biaya pengeluaran cost
paling besar, antara lain :

Kelebihan dan kekurangan Chase Strategy :

▪ Invstasi pada persediaan rendah. (kelebihan)


▪ Tingkat penggunaan tenaga kerja yang tinggi. (kelebihan)
▪ Biaya untuk memperbaiki tingkat keluaran atau tingkat angkatan kerja
(kekurangan)
Kelebihan dan kekurangan Level Strategy :

▪ Tingkat keluaran dan angkatan kerja yang stabil. (kelebihan)

▪ Biaya persediaan yang tinggi. (kekurangan)

▪ Meningkatkan over time dan idle time. (kekurangan)

▪ Utilisasi sumber daya bervariasi. (kekurangan)

Anda mungkin juga menyukai