Anda di halaman 1dari 2

Nama : alya azzahra dian

Npm : 2006200325

Kelas : G pagi

Matkul : hukum waris perdata

SOAL

1. apa itu hukum waris ? jelaskan.

2. sebutkan pengaturan hukum waris di Indonesia.

3. sebutkan dan jelaskan unsur unsur hukum waris.

4. jelaskan prinsip prinsip kewarisan dalam KUHPerdata di bawah ini :

-pewarisan karena kematian

-adanya saisine bagi ahli waris

-prinsip individual dan bilateral

JAWABAN

1. Hukum waris adalah kumpulan peraturan yang mengatur mengenai kekayaan karena wafatnya
seseorang; yaitu mengenai perpindahan kekayaan yang ditinggalkan oleh seorang yang
meninggal dunia dan akibat dari pemindahaan ini bagi orang-orang yang memperolehnya, baik
dalam hubungan antara mereka dengan mereka maupun dalam hubungan antara mereka
dengan pihak ketiga
2. a. Hukum Waris Islam berlaku bagi orang Indonesia (baik asli ataupun keturunan) yang
beragama Islam berdasrkan S. 1855 No. 129 yang diundangkan di Belanda dengan S. 1855 No. 2
di Indonesia dengan S. 1929 No. 22, yang telah ditambah, diubah dan sebagainya. Ketentuan
kewarisan selanjutnya tertuang dalam Buku II tentang Hukum Kewarisan Kompilasi Hukum
Islam (KHI) berdasarkan Inpres No.1 tahun 1991.
b. Hukum Waris Adat diperuntukkan bagi warga negara Indonesia asli, yaitu suku-suku bangsa
yang hidup diwilayah Indonesia. Sampai saat ini, hukum waris adat pada masing-masing daerah
di Indonesia masih di atur secara berbeda-deba.
c. Hukum Waris KUHPerdata diperuntukkan bagi keturunan Tionghua dan Eropa sebagaimana
disebutkan dalam Buku II perihal warisan title 12 dampai dengan title 18. Selain itu KUHPerdata
juga berlaku bagi WNI asli yang menundukkan diri pada KUHPerdata.
3. -Pewaris, yaitu orang yang meninggal dunia dan meninggalkan harta kekayaan.
- Ahli Waris, yaitu orang yang menggantikan kedudukan pewaris dalam bidang hukum
kekayaan, karena meninggalnya si pewaris dan berhak menerima harta peninggalan pewaris.
-Harta Warisan, yaitu keseluruhan harta kekayaan yang berupa aktiva dan passiva yang
ditinggalkan oleh sipewaris setelah dikurangi dengan semua utangnya.
4. 1. Pewarisan karena kematian, yaitu pewarisan hanya bisa terjadi karena meninggalnya
pewaris.
2. Adanya saisine bagi ahli waris, yaitu sekalian ahli waris dengan sendirinya secara otomatis
karena hukum memperoleh hak milik atas segala barang dan segala hak serta segala kewajiban
dari seorang yang meninggal.
3. Prinsip individual, yaitu ahli waris perorangan, secara pribadi menjadi ahli waris bukan
kelompok ahli waris
4. Prinsip bilateral, yaitu seseorang bisa mewarisi harta warisaan dari pihak ayah maupun pihak
ibu.

Anda mungkin juga menyukai