Anda di halaman 1dari 4

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TUGAS MID SEMESTER KEUANGAN SYARIAH

RPL BJN

Nama : Eko Puji Jatmono

No. absen : 03

NIM : 21808149048

1. Menurut saudara, apa perbedaan mendasar dari prinsip bisnis dan perniagaan syariah dibandingkan
dengan bisnis dan perniagaan yang tidak menggunakan prinsip syariah?

- Pada intinya perbedaan mendasar dari prinsip bisnis dan perniagaan syariah dibandingkan dengan
bisnis dan perniagaan yang tidak menggunakan prinsip syariah mengacu kepada syariah Islam yang
berpedoman utama kepada Al Quran dan Hadist.Islam sebagai agama merupakan konsep yang
mengatur kehidupan manusia secara komprehensif dan universal baik dalam hubungan dengan Sang
Pencipta (HabluminAllah) maupun dalam hubungan sesama manusia (Hablumminannas). Syariah
merupakan komponen ajaran Islam yang mengatur tentang kehidupan seorang muslim baik dalam
bidang ibadah (habluminAllah) maupun dalam bidang muamalah (hablumminannas)termasuk di
dalamnya perniagaan dan bisnis yang merupakan aktualisasi dari akidah yang menjadi
keyakinannya.Sedang bisnis dan perniagaan yang tidak menggunakan prinsip syariah, tentu tidak
berpedoman pada Quran dan Hadist.

2. Menjalankan Syariah tidak bisa dilepaskan dari dua pondasi Islam yang lain, yaitu Akidah, dan Akhlaq.
Jelaskan keterkaitan antara tiga komponen tersebut dalam aplikasinya di bidang Muamalah (bisnis dan
perniagaan)!

Muamalah dalam islam bersifat sebagai hukum dan aturan yang mengatur tata cara memenuhi
kebutuhan jasmani manusia dengan cara yang benar menurut syari’at islam. Muamalah ini membantu
kita mengetahui yang mana yang haram dan yang halal dalam jual beli. dalam islam, jual beli bisa saja
menjadi tidak sah bila tidak memenuhi syarat dan rukun akad jual beli. Maka dari itu kita harus
mempelajari apa saja syarat dan rukunnya agar transaksi jual beli yang kita lakukan sah. Ini tentu saja
berkaitan erat dengan akidah dan akhlaq. Aqidah yang kuat dan benar tercermin dari akhlak terpuji yang
dia miliki dan sebaliknya. Dalam konsepsi Islam aqidah dan akhlak tidak hanya sebagai media yang
mencakup hubungan manusia dengan Allah tetapi juga mencakup hubungan dengan sesama manusia
ataupun dengan alam sekitar karena merupakan implementasi dari ajaran Islam yang rahmatan lil
aalamin.
3. Dalam al Quran, secara tegas Allah SWT melarang tiga bentuk transaksi perniagaan yang mengandung
unsur, Riba, Ghoror, dan Maysir. Menurut pendapat saudara,

a. Hikmah pelarangan Allah atas Riba

1. Allah SWT mengharamkan apa yang sekiranya dapat membawa kerusakan baik individu maupun
masyarakat.

2. Keharaman riba dapat membuat jiwa manusia suci dari sifat tamak dan serakah.

3. Masyarakat menengah dan bawah tidak merasa dirugikan atau menderita untuk melakukan pinjaman
dana kepada badan usaha syariah atau perorangan yang tidak menjalankan riba.

4. Adanya terjalin kongsi dagang yang transparan dalam transaksi tanpa merugikan salah satu pihak.

5. Membangun sistem syariah dalam kegiatan ekonomi masyarakat tanpa khawatir melanggar aturan-
aturan Islam yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadis.

6. Menjauhkan orang Muslim dari sesuatu yang menyebabkan kebinasaannya, karena pemakan riba
adalah orang yang zalim dan akibat kezaliman adalah kesusahan.

b.Hikmah pelarangan Allah atas Ghoror

- Menghilangkan sikap permusuhan pada orang yang dirugikan, karena adanya pertaruhan.

- Tidak bisa menimbulkan kerugian yang besar kepada pihak lain.

- Menjaga harta agar tidak hilang

c. Hikmah pelarangan Allah atas Maysir

- Untuk dapat menjalankan pekerjaannya, setiap orang membutuhkan kerjasama satu dengan yang
lainnya. Maka dari itu, dibutuhkanlah adanya hubungan sosial dalam masyarakat. Sedangkan
maysir/perjudian itu bukanlah upaya mendatangkan penghasilan dengan cara hubungan pekerjaan,
melainkan bersifat dugaan, prasangka, bahkan khayalan yang belum jelas datangnya.

- Orang yang melakukan perjudian itu sedang berada dalam dua peluang, yakni menang dan kalah. Jika
menang maka ia akan semakin tamak dalam memperoleh harta, sedangkan jika kalah ia akan kembali
melakukan perjudian dengan tujuan dapat menarik kembali hartanya. Apabila perilaku demikian itu
terus terjadi, orang-orang akan sibuk melakukan perjudian, bahkan bisa jadi meninggalkan kewajibannya
untuk bekerja.

- penjudi satu akan menjadi musuh dari penjudi lainnya. Sehingga pelaku judi akan berharap supaya
musuhnya dapat kalah dan tersungkur dalam perjudian. Inilah awal mula sebab terjadinya perilaku
saling mencelakai di antara para penjudi, hanya karena kalah dalam perjudian.
- Apabila pelaku judi adalah orang kaya, sedangkan dalam judi ia menerima kekalahan, maka ia
berpeluang untuk jatuh dalam dua kondisi, yaitu kondisi di mana ia seketika berubah menjadi miskin,
atau kondisi di mana ia menjadi frustasi dan kehilangan akal sehatnya.

- Para pelaku judi ialah orang yang memiliki pekerjaan dan biasa memperoleh upah yang dapat diketahui,
sebagaimana pekerja lainnya. Jika memiliki keluarga, maka ia memiliki kewajiban memberi nafkah dan
mencukupi kebutuhan keluarga. Kemudian apabila upah yang ia terima digunakan untuk berjudi, dan
sialnya ia merasakan kekalahan, maka keluarganya terancam ditelantarkan karena tidak dapat terpenuhi
kebutuhannya. Hal ini dapat menjadi penyebab runtuhnya bangunan rumah tangga.

- Seseorang yang terlanjur menyukai kegiatan judi, maka ia akan terus berusaha supaya memiliki dana
yang cukup untuk berjudi. Jika dalam kondisi kalah dan tak punya modal lagi, bisa jadi ia menghalalkan
segala cara supaya dapat memperoleh modal itu. Bahkan dengan berbagai cara yang melanggar syariat.

4. Opini

Konsep Bisnis dan Perdagangan Syariah Berbeda Dengan Cara Konvensional

Jika bisnis konvensional berfokus untuk menghasilkan keuntungan semata, bisnis syariah lebih
memperhatikan aspek kebermanfaatan serta kaidah agama selain memperoleh imbal hasil dari kegiatan
usaha. Bisnis dan perdagangan berdasarkan islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus
pertimbangan yang memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi etika dan moral syariah islam. Bisnis dan
perdagangan dalam islam harus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat,
memberikan rasa adil, kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha. Ekonomi Syariah
menekankan empat sifat, diantaranya, Kesatuan, keseimbangan, Kebebasan dan Tanggung jawab.

Bisnis dan perdagangan syariah mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan
didunia. Nilai islam buka semata-mata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh mahluk hidup
di muka bumi. Esensi proses Ekonomi Islam adalah pemenuhan kebutuhan manusia yang berlandaskan
nilai-nilai islam guna mencapai tujuan agama (falah).

Indonesia sebagai Negara Islam terbesar di dunia juga telah melaksanakan perekonomian syariah.
Pemerintah Indonesia sejak 2015 telah mengembangkan Ekonomi Syariah dan tidak sia-sia saat ini.
Indonesia merupakan Negara Nomor Satu dalam Perbankan Syariah dan Nomor Satu dalam Usaha Halal.
Hal ini merupakan suatu motivasi agar kita bisa mengembangkan perekonomian syariah yang
merupakan salah satu altermatif dari perekonomian Kapital yang dilaksanakan oleh negara-negara
seluruh dunia. Perekonomian syariah ini jugalah yang membuat lima tahun ini negara Indonesia masuk
dalam salah satu Negara perekonomian terkuat di dunia dan Asia.

Pemerintah Indonesia memandang bahwa pengembangan ekonomi keuangan syariah dibutuhkan untuk
memperkuat struktur ekonomi dan pasar keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan. Hal ini dilandaskan pada potensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang
cukup menjanjikan.
Tiga alasan

- Perbedaan mendasar antara bisnis syariah dengan bisnis konvensional adalah adanya kaidah
kesyariahan yang menjadi dasar dalam menjalankan bisnis.

- potensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang cukup menjanjikan di Indonesia.

- Perekonomian syariah ini jugalah yang membuat lima tahun ini negara Indonesia masuk dalam salah
satu Negara perekonomian terkuat di dunia dan Asia.

Anda mungkin juga menyukai