DEFENISI
Sindrom kompartemen, suatu keadaan yang potensial menimbulkan kedaruratan,adalah
peningkatan tekanan interstisial dalam sebuah ruangan yang
tertutup, biasanya kompartemen oseofacial ekstremitas yang nonclompliant, misalnyakompartem
en lateral, anterior dan posterior dalam tungkai serta kompartemenvolar superficial dan dalam
lengan serta pergelangan tangan. Peningkatan tekanandapat menyebabkan gangguan
mikrovaskular dan nekrosis jaringan lokal.
(Barbara J. Gruendemann dan Billie Fernsebner).
Sindrom kompartemen merupakan masalah medis akut setelah cedera pembedahan,di mana
peningkatan tekanan (biasanya disebabkan oleh peradangan)di dalam ruang tertutup
(kompartemen fasia) di dalam tubuh mengganggu suplaidarah atau lebih dikenal dengan sebutan
kenaikan tekanan intra-abdomen. Tanpa pembedahan yang cepat dan tepat, hal ini dapat
menyebabkan kerusakan saraf danotot kematian
(Arief Muttaqin. 2011).
2.
ANATOMI
Kompartemen adalah merupakan daerah tertutup yang dibatasi oleh tulang,interosseus membran,
dan fascia, yang melibatkan jaringan otot, syaraf
dan pembuluh darah. Otot mempunyai perlindungan khusus yaitu fascia, dimanafascia ini
melindungi semua serabut otot dalam satu kelompok. Secara anatomik,sebagian besar
kompartemen terletak di anggota gerak. Terletak di lengan atas(kompartemen anterior dan
posterior), dilengan bawah (yaitu kompartemen flexorsuperficial, fleksor profundus, dan
kompartemen ekstensor).Di anggota gerak bawah, terdapat : tiga kompartemen ditungkai
atas(kompartemen anterior, medial, dan kompartemen posterior), empat
ditungkai bawah (kompartemen anterior, lateral, posterior superfisial, posterior profundus).Sindr
om kompartemen yang paling sering di daerah tungkai bawah (yaitukompartemen anterior,
lateral, posterior superficial, dan posterior profundus) sertalengan atas (kompartemen volar dan
dorsal).Setiap kompartemen pada tungkai bawah memiliki satu nervus mayor.Kompartemen
anterior memiliki nervus peroneus profundus, kompartemen lateralmemiliki nervus peroneus
superficial, kompartemen posterior profunda memilikinervus tibialis posterior dan kompartemen
posterior superficial memiliki ner
2suralis. Ketika tekanan kompartemen meningkat, suplai vaskuler ke nervus akanterpengaruh
menyebabkan timbulnya paresthesia.
3.
ETIOLOGI
Terdapat berbagai penyebab dapat meningkatkan tekanan jaringan lokal yangkemudian memicu
timbullnya sindrom kompartemen, yaitu antara lain:a.
Penurunan Volume KompartemenKondisi ini disebabkan oleh :1)
Penutupan defek fascia2)
Traksi internal berlebihan pada fraktur ekstremitas b.
Peningkatan Tekanan Eksternal1)
Balutan yang terlalu ketat2)
Berbaring di atas lengan3)
Gipsc.
Peningkatan Tekanan pada Struktur KompartemanBeberapa hal yang bisa menyebabkan kondisi
ini antara lain :1)
Pendarahan atau Trauma vaskuler2)
Peningkatan permeabilitas kapiler3)
Penggunaan otot yang berlebihan4)
Luka bakar5)
Operasi6)
Gigitan ular7)
ObstruksivenaSejauh ini penyebab sindroma kompartemen yang paling sering adalahcedera, dimana
45% kasus terjadi akibat fraktur, dan 80% darinya terjadidi anggota gerak bawah.
4.
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi sindrom kompartemen melibatkan hemostasis jaringan lokal normalyang
menyebabkan peningkatan tekanan jaringan, penurunan aliran darah kapiler,dan nekrosis
jaringan lokal yang disebabkan hipoksia.Tanpa memperhatikan penyebabnya, peningkatan
tekanan jaringan menyebabkanobstruksi vena dalam ruang yang tertutup. Peningkatan tekanan
secara terusmenerus menyebabkan tekanan arteriolar intramuskuler bawah meninggi.
3Pada titik ini, tidak ada yang masuk ke kapiler sehingga menyebabkan kebocoranke dalam
kompartemen yang diikuti oleh meningkatnya tekanan dalamkompartemen.Penekanan terhadap
saraf perifer disekitarnya akan menimbulkan nyeri hebat.Metsen mempelihatkan bahwa bila
terjadi peningkatan intra kompartemen,tekanan vena meningkat.Setelah itu, aliran darah melalui
kapiler akan berhenti. Dalam keadaan
ini penghantaran oksigen juga akan terhenti, Sehingga terjadi hipoksia jaringan(pale). Jika hal ini
terus berlanjut, maka terjadi iskemia otot dan nervus, yang akanmenyebabkan kerusakan
ireversibel komponen tersebut.Terdapat tiga teori yang menyebabkan hipoksia pada
kompartemen sindrom yaitu:a.
Spasme arteri akibat peningkatan tekanan kompartemen b.
Theori of critical closing pressure.Hal ini disebabkam oleh diameter pembuluh darah yang kecil
dan tekananmural arteriol yang tinggi. Tekanan trans mural secara signifikan berbeda(tekanan
arteriol tekanan jaringan), ini dibutuhkan untuk memelihara patensialiran darah.Bila tekanan-
tekanan jaringan meningkat atau tekanan arterio menurun makatidak ada lagi perbedaan tekanan.
Kondisi seperti ini dinamakan dengan
critical closing pressure.
Selanjutnya adalah arteriol akan menutup.c.
Tipisnya dinding venaKarena dinding vena itu tipis, maka ketika tekanan jaringan melebihi
tekananvena maka ia akan kolaps. Akan tetapi bila kemudian darah mengalir secarakontinyu
dari kapiler maka, tekanan vena akan meningkat lagi melebihitekanan jaringan sehingga drainase
vena terbentuk kembali McQueen danCourt-Brown berpendapat bahwa perbedaan tekanan
diastolik dan tekanankompartemen yang kurang dari 30 mmHg mempunyai korelasi klinis
dengansindrom kompartemen. Patogenesis dari sindroma kompartemen kronik telahdigambarkan
oleh Reneman.Otot dapat membesar sekitar 20% selama latihan dan akan
menambah peningkatan sementara dalam tekanan intra kompartemen. Kontraksi otot berulang da
pat meningkatkan tekanan intamuskular pada batas dimana dapatterjadi iskemia berulang.
Sindroma kompartemen kronik terjadi ketika tekanan
TRANSCRIPT