LAPORAN PRAKTIKUM DDA - Saharuddin
LAPORAN PRAKTIKUM DDA - Saharuddin
OLEH:
NAMA : Dhea Ananda
NIM : A0321331
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit
sekali yang kitaingat.Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas hasil laporan Praktikum dasar – dasar agronomi ini.
Laporan yang berjudul “praktik peningkatan kualitas bibit tanaman kakao
(Theobroma cacao” dengan penggunaan beberapa pupuk organik, tanah, dan awan
sekam sebagai media tanam dari bibit kakao. Meskipun saya berharap isi dari laporan
praktikum saya ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang
kurang.Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
tugas Laporan praktikum ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih, semoga hasil laporan praktikum
saya ini bermanfaat.
penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................vi
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 latar belakang..........................................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................................2
1.3 Manfaat...................................................................................................................2
BAB II METODOLOGI PRAKTIK.............................................................................3
A. Waktu dan Tempat.................................................................................................3
B. Alat dan Bahan.......................................................................................................3
C. Prosedur Praktik.....................................................................................................5
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................................7
A. Gambaran Umum Lokasi Praktik...........................................................................7
B. Pembuatan Media Tanam.......................................................................................8
C. Perbanyakan tanaman kakao secara generative......................................................8
D. Sambung pucuk tanaman kakao.............................................................................9
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN.............................................................................11
A. Simpulan...............................................................................................................11
B. Saran.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12
LAMPIRAN...................................................................................................................13
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap mata kuliah Dasar - Dasar Agronomi, dengan judul “Praktik
peningkatan kualitas bibit kakao” yang di susun oleh :
Kelas :A
Nim : A0321331
Telah di periksa serta di koreksi oleh Koordinator dan telah di nyatakan di terima.
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Batang bawah sering juga disebut stock atau root stock atau bahasa
belandanyaonder stam. Ciri dari batang ini adalah batang masih dilengkapi dengan akar,
sedangkan batang atas yang disambungkan sering disebut entris atau scion. Batang atas
dapat berupa potongan batang atau bisa juga cabang pohon induk, kadang-kadang untuk
penyambungan ini memerlukan batang perantara (Inter-Stock).
1
Sambung pucuk yang dikatakan berhasil atau hidup yaitu tunas atas dan
bawahnya menyatatu dengan sempurna kemudian jika plastik yang diikan pada batang
sebagai penyatu antara batang bawah dan batang atas dilepas tanaman kakao tersebut
tetap menyatu .
1.2 Tujuan
Praktikum “peningkatan kualitas bibit kakao” bertujuan untuk :
1. Mengamati pertumbuhan bibit tanaman kakao
2. Mengetahui bagaimana prosedur pembibitan kakao mulai dari pencampuran
media tanam hingga sambung pucuk tanaman kakao.
3. Mengetahui hasil terbaik dari perbedaan bibit kakao yang di sambung pucuk
dengan taba
1.3 Manfaat
Manfaat praktikum peningkatan kualitas bibit kakao ini adalah: mahasiswa dapat
mempelajari dam memahami cara membuat bibit kakao mulai dari proses pencampuran
tanah dan pupuk organic serta awan sekam sebagai media tanaman dari bibit kakao,
mahasiswa juga dapat mempelajari bagaimana cara menyambung pucuk tanaman kakao
yang baik dan benar.
2
BAB II
METODOLOGI PRAKTIK
Sambung pucuk tanaman kakao dilakukan agar tanaman lebih cepat berbuah dan
menghasilkan kualitas buah yang sama unggul dengan tanaman induknya. Untuk
mendapatkan tanaman kakao yang unggul dan berkualitas diperlukan jenis benih atau
bibit berkualitas.
Pada teknik sambung pucuk atau Grafting ada dua bagian penting yang harus
disiapkan, yaitu tanaman bagian bawah yang bertanggung jawab dalam sistem
perakaran, dan tanaman bagian atas yang akan disambungkan kebatang batang bawah.
Berikut cara sambung pucuk tanaman kakao (coklat).
Pupuk kandang
Pupuk kandang meningkatkan produktivitas tanaman
agar dapat tumbuh dengan baik.
3
Polybag
Fungsi dari polybag adalah untuk mempermudah
perawatan dan pengankutan bibit kakao
Tabel 1.1. Alat dan bahan pembuatan media tanam pembibitan kakao
Cutter
Digunakan untuk menyayat entries.
Entries
Sebagai bahan utama dalam sambung pucuk
Gunting Stek
Gunting stek di gunakan untuk memotong entries
dan bagian bibit kakao yang akan di sambung
pucuk.
4
Bibit kakao
Sebagai bahan utama yang akan di sambung pucuk
Plastik Es
Plastik Es di gunakan untuk membungkus sambung
agar tidak terserang hama seperti semut
Tali Rafia
Tali di gunakan untuk mengikat entris yang sudah
di bungkus plastic es agar sambung pucuk dapat
tumbuh dengan baik
Tabel 1.2 Alat dan bahan Perbanyakan Tanaman secara Generativ (sambung pucuk)
C. Prosedur Praktik
1. Menyiapkan bahan tanaman yang akan di gunakan sebagai batang
bawah( Tanaman Induk) dan Batang atas (entries)
a. Batang atas entries yang akan di sambungkan pada batang bawah di ambil
dari pohon induk yang sehat dan tidak terserang penyakit
b. Pengambilan entries dilakukan dengan menggunakan gunting stek atau
cutter yang tajam (agar di peroleh potongan Yang halus dan tidak
mengalami kerusakan) dan bersih ( agar entries tidak terkontaminasi oleh
penyakit)
c. Entries sebaiknya di pilih dari bagian cabang yang terkena sinar matahari
penuh (tidak ternaungi) sehiingga memungkinkan cabang memiliki mata
tunas yang tumbuh sehat dan subur.
5
d. Entries yang di gunakan berasal dari cabang yang tumbuh tegak lurus, maka
bibit sambungannya akan tumbuh tegak dengan simetris.
2. Kriteria batang bawah
a. Bibit yang mempunyai perakaran yang baik dan tahan terhadap busuk akar.
b. Memiliki tingkat kesuburan yang baik dengan ciri – ciri daunnya hijau dan
mengkilat
c. Umur tanaman 2 – 3 bulan setelah di hitung mulai dari awal pembibitan
3. Batang bawah di potong setinggi 10 – 20 cm dari permukaan tanah dengan
menggunakan gunting stek yang tajam. kemudian batang bawah di belah
membujur sedalam 2 – 3 cm
4. Batang atas (entries) yang sudah di siapkan di sayat pada kedua sisinya
sepanjang 2- 3 cm sehingga membentuk irisan sehingga irisannya membentuk
seperti huru “V”, selanjutnya batang atas di masukkan kedalam belahan batang
bawah.
5. Sambungan kemudian di sunkup atau di bungkus dengan kantong plastic es
bening, agar sungkup atau bungkusan plastic es tidak terbuka, bagian bawahnya
di ikat dengan tali atau tali dari dari plastic es. Tujuan pembukusan ini untuk
mengurangi penguapan dan menjaga kelembaban udara di sekitar sambungan.
6. Tanaman sambungan kemudian di tempatkan di bawah naungan agar terlindungi
dari panasnya sinar matahari. Biasanya setelah 20 hari sambungan berhasil akan
tumbuh mata tunas serta membuka sungku atau pembungkus plastiknya. Untuk
selanjutnya tinggal merawat sampai bibit siap di pindahkan kekebun.
6
BAB III
7
B. Pembuatan Media Tanam
Pembuatan media tanam untuk bibit kakao yang di gunakan adalah tanah
yang telah di campurkan dengan pupuk kendang dan awan sekam agar media
tanam itu gembur. Campuran media tanam itu dengan campuran 3 berbanding
satu. Cara campurnya itu dengan cara 3 kali takaran tanah kemudain di
campurkan masing – masing satu takaran pupuk dan awan sekam. Campuran
media tanam tidak boleh terlau banyak campuran pupuk organic dan awan
sekam karena itu memengaruhi kualitas tanah yang akan di gunakan sebagai
media tanam. Tanah yang banyak campuran pupuk organic akan terhambur jika
bibit akan di pindahkan ke lahan perkebunan.
8
hanya saja, bersama dengan teknik ini sifat-sifat tanaman belum pasti seragam
dan dapat saja tidak sama bersama dengan tanaman induknya.
9
tetapi, batang bagian bawah yang berasal dari biji mempunyai karakter yang
berbeda atau segregasi. Perpaduan antara bagian tanaman yang disatukan
nantinya akan berkembang membentuk tanaman jenis baru, dengan keunggulan
dari segi jenis akarnya yang menjadi lebih kuat, waktu atau masa berbuah
menjadi lebih cepat, ukuran tanaman sedikit lebih pendek, dan untuk sifat akan
memiliki sifat genetis yaitu sifat yang berasal dari induknya seperti ukuran buah,
daging buah yang tebal dan rasa manis serta kebal terhadap penyakit.
10
BAB IV
A. Simpulan
Tanaman kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan
yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional di Indonesia,
khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, dan sumber pendapatan. Tanaman
kakao termasuk golongan tanaman tahunan yang tergolong dalam kelompok
tanaman caulofloris, yaitu tanaman yang dapat berbunga dan berbuah pada
batang dan cabang.
Tanaman kakao termasuk golongan tanaman tahunan yang tergolong
dalam kelompok tanaman caulofloris, yaitu tanaman yang dapat berbunga dan
berbuah pada batang dan cabang.
Agar kakao tumbuh dengan baik, setidaknya daerah tersebut memiliki
hujan antara 1800 – 3000 mm dan merata disetiap tahunnya.
Sambung pucuk adalah cara perbanyakan tanaman gabungan antara
perbanyakan generatif (dari biji) dengan salah satu bagian vegetatif (cabang atau
ranting) yang berasal dari tanaman jenis lain.
B. Saran
Adapun saran dari praktikum Peningkatan kualitas bibi kakao ini adalah
sebaiknya perhatikan ph tanah dan penyiraman agar pertumbuhan tanaman
menjadi maksimal
11
DAFTAR PUSTAKA
Subiantoro, Rijadi dan Hartono, Joko SS, 2013. Pengolaan Tanaman Kakao. Produksi
dan Manajemen Industri Perkebunan, Politeknik Negeri Lampung. Bandar
Lampung
http://marwanard.blogspot.com/2011/11/petunjuk-teknis-sambung-pucuk-tanaman.html
Prawoto, A.A. dan R. Erwiyono. 2008. Potensi Budi Daya Kakao untuk Pembangunan
Ekonomi di Aceh Barat. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.
Sidabutar, S.V., B. Siagian, dan Meiriani. 2013. Respons pertumbuhan bibit kakao
(Theobroma cacao L) terhadap pemberian abu janjang kelapa sawit dan pupuk
urea pada media pembibitan. Jurnal Online Agroteknologi, 1(4)
Siregar dan T.H. Sarif. 1989 Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Coklat. Penebar
Swadaya.
Sunanta, H. 1992. Budidaya, Pengelolaan Hasil dan Aspek Ekonomi Cokelat. Aksi
Agrari Kanisius. Yogyakarta.
12
LAMPIRAN
13
14