Disusun oleh :
Ade Difa Diasari
A12020004
3A S1 Keperawatan
1
DAFTAR ISI
JUDUL................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................2
BAB I LAPORAN PENDAHULUAN..............................................................................3
A. Definisi....................................................................................................................3
B. Etiologi....................................................................................................................3
C. Klasifikasi Diare.....................................................................................................4
D. Pathway ..................................................................................................................5
E. Manifestasi Klinis...................................................................................................6
F. Pemeriksaan Penunjang........................................................................................6
G. Tatalaksana Pada Pasien Diare............................................................................6
BAB II TINJAUAN KEPERAWATAN...........................................................................8
A. Pengkajian..............................................................................................................8
B. Diagnosa Keperawatan........................................................................................14
C. Intervensi Keperawatan......................................................................................15
D. Implementasi Keperawatan................................................................................18
E. Catatan Perkembangan.......................................................................................20
2
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Diare atau penyakit diare (Diarhea Disease) berasal dari bahasa Yunani yaitu
Diarroi yang artinya mengalir terus, adalah keadaan abnormal dari pengeluaran tinja
yang frekuen. Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair,
bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali
atau lebih) dalam satu hari (Depkes, 2011).
Diare merupakan kondisi ketika pengidapnya melakukan buang air besar
(BAB) lebih sering dari biasanya. Di samping itu, feses pengidap diare lebih encer
dari biasanya. Hal yang perlu di waspadai, meski diare bias berlangsung singkat, tapi
bias pula berlangsung selama beberapa hari. Bahkan dalam beberapa kasus bias
terjadi hingga berminggu-minggu.
B. Etiologi
Etiologi diare meliputi :
a) Faktor Infeksi :
1. Infeksi enteral yang merupakan penyebab utama diare anak meliputi :
1) Infeksi bakteri (E. Coli, Vibrio, Salmonella, dan lain-lain)
2) Infeksi Virus (Entrovirus, Adenovirus, Rotavirus, dan lain-lain)
3) Infeksi Parasit (Cacing, Protozoa, Jamur, dan lain-lain)
2. Infeksi Parenteral yaitu infeksi dari bagian tubuh lain di luar pencernaan
seperti OMA, tonsilofaringitis)
b) Faktor Makananya itu adanya makanan yang beracun, alergi terhadap makanan,
makanan basi dan kotor, intoleransi laktosa.
c) Faktor Malabsorbsi seperti karbohidrat, lemak dan protein
d) Faktor Psikologis seperti rasa takut dan cemas
Menurut Gizaw, Woldu and Bitew (2017) beberapa factor pejamu dapat
meningkatkan insiden, beberapa penyakit dan lamanya diare. Faktor-faktor tersebut
antara lain terdiridari :
a) Faktorlingkungan
3
Kondisi lingkungan yang buruk adalah salah satu faktor meningkatnya
kejadian diare. Dimana kesehatan lingkungan mencakup beberapa faktor dimana
factor yang pertama dari perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih,
dan Saluran Pembuangan Air Limbah. Hal tersebut dapat menyebabkan berbagai
masalah kesehatan lingkungan dikarenakan dapat menyebabkan mewabahnya
penyakit diare dan mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat.
b) Faktor Perilaku
Ada beberapa perilaku yang dapat meningkatkan risiko terjadinya diare
yaitu tidak memberikan ASI secara penuh untuk 6 bulan pertama kehidupan,
menggunakan botol susu, menyimpan makanan masak pada suhu kamar, air
minum tercemar dengan bakteri tinja, tidak mencuci tangan sesudah buang air
besar, sesudah membuang tinja, dan sebelum menjamah makanan.
c) Faktor Gizi
Penyebab diare selanjutnya yaitu kekurangan gizi. Anak-anak yang
meninggal akibat diare sering menderita kekurangan gizi yang membuat mereka
lebih rentan terhadap diare. Diare adalah penyebab utama kekurangan gizi pada
anak-anak di bawah lima tahun dan penyakit diare ini menyebabkan malnutrisi
mereka menjadi lebih buruk (WHO, 2017).
C. Klasifikasi
a) Diare akut, yaitu pengeluaran tinja yang lembek atau cair dengan jumlah yang
lebih banyak dari normal dan berlangsung kurang dari 14 hari.
b) Diarepersisten :
1. Diare kronik, yaitu Diare kronik berlangsung secara terus-menerus selama
lebih dari 2 minggu atau lebih dari 14 hari non infeksi, secara umum diikuti
kehilangan berat badan secara signifikan dan masalah nutrisi.
2. Diare persisten yaitu diare lebih dari 14 hari karena infeksi.
c) Diare cair disebut juga dengan diare atau gastroenteritis. Biasanya, bab cair akan
disertai gejala lain seperti mual, muntah, kehilangan nafsu makan, hingga perut
terasa melilit.
d) Diare disentri yaitu diare disertai darah dalam tinja.
4
D. Pathway
Penyerapan sari
Merangsang usus
Diare makanan
untuk mengeluarkan
menurun
Cairan kurang
Nyeri Anus lecet dari kebutuhan
Gangguan
Hipovolemia
integritas kulit
5
E. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis dari diare, yaitu:
a) Nyeri perut (abdominal discomfort).
b) Mual, kadang-kadang sampai muntah.
c) Rasa perih di ulu hati.
d) Rasa lekas kenyang.
e) Nafsu makan berkurang.
f) Perut kembung, rasa panas di dada dan perut.
g) Regurgitasi (keluar cairan dari lambung secara tiba-tiba).
h) Demam dan lemah.
i) Membrane mukosa mulut dan bibir kering.
j) Diare.
k) Pontanel cekung
F. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan tinja
b. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah
c. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalsium, dan fosfor dalam serum
G. Tatalaksana
Prinsip dari penatalaksanaan diare pada balita adalah Lintas Diare. Rehidrasi
bukan satu-satunya cara untuk mengatasi diare untuk itu Kementrian Kesehatan telah
menyusun lima langkah tuntaskan diare (LINTAS DIARE) yaitu:
a. Rehidrasi Menggunakan Oralit Osmolaritas Rendah
Oralit adalah campuran garam elektrolit, seperti Natrium Klorida (NaCl), Kalium
Klorida (KCl), trisodium sitrat dan glukosaanhidrat. Dengan memberikan oralit,
cairan tubuh dan elektrolit yang hilang karena diare bia digantikan.
b. Zink Selama 10 Hari Berturut-turut
Zinc adalah zat gizi mikro yang penting untuk Kesehatan dan pertumbuhan anak
sampai bersih. Zinc merupakan mineral yang penting bagit ubuh. Zink berfungsi
untuk meningkatkan system kekebalan tubuh dan proses epitelisasi selama masa
6
penyembuhan diare. Kadarnya dalam tubuh akan menunda jumlah besar jika anak
mengalami diare. Adapun dosis pemberian Zinc pada balita, yaitu :
1. Umur<6 bulan : ½ tablet (10 mg) per hari selama 10 hari
2. Umur>6 bulan : 1 tablet (20 mg) per hari selama 10 hari
c. Pemberian ASI (Air Susu Ibu) dan Makanan
Mulailah memberi makan segera setelah anak ingin makan. Kemudian lanjutkan
pemberian ASI.
d. Pemberian Antibiotik Sesuai Indikasi
Pemberian antibiotic hanya atas indikasi : Disentri dan amoebiasis, cholera.
e. Nasehat pada Ibu/PengasuhAnak
Memberikan nasehat tentang cara memberikan cairan dan obat dirumah, kapan
harus membawa kembali balita kepetugas kesehatan bila:
1. Diare lebih sering
2. Muntah berulang
3. Sangat haus
4. Makan/minum sedikit
5. Timbul demam
6. Tinja berdarah
7. Tidak membaik dalam 3 hari
7
BAB II
TINJAUAN KEPERAWATAN
SKENARIO KASUS
An. Budi (laki-laki) usia 23 bulan dengan BB: 9 kg di rawat di RSU PKU Muhammadiyah
Gombong dengan keluhan mencret sejak semalam, dalam semalam frekuensi BAB 8x,
konsistensi cair, tidak berampas, tidak ada lendir dan darah. Hasil pemeriksaan fisik, anak
sadar, jika diberi minum anak haus minum dengan lahap, BB 14 Kg, kata ibunya 2 minggu
yang lalu BB: 14,6 Kg, mata cekung, cubitan kulit perut kembali lambat, suhu: 38,2 0C. Ibu
bertanya kepada perawat bagaimana perawatan anaknya dan bagaimana cara mencegah
supaya anak tidak sakit diare lagi. Ibu klien berlatar pendidikan D3 dan seorang guru SD
8
Nama : Ny. A
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Gombong, RT 003/001
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu RumahTangga
Hubungan dengan klien : Ibu klien
B. Riwayat keperawatan
1. Keluhan utama : Diare
2. Riwayat penyakit sekarang : Pasien diare sejak semalam, frekuensi diare 8x,
konsentrasi cair, tidak ada lendir dan darah.
3. Riwayat penyakit dahulu : Ibu klien mengatakan anaknya tidak mempunyai
riwayat penyakit kronik seperti diare dan demam, klien
juga tidak memiliki alergi
4. Riwayat penyakit keluarga : Ibu klienmengatakan keluarganya tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakitseperti DM dan
Hipertensi
5. Riwayat kehamilan : Ibu klien mengatakan saat mengandung selalu
memeriksakan kandungannya, serta tidak memiliki
riwayat penyakit hipertensi, DM, maupun perdarahan.
6. Riwayat persalinan : Klien lahir secara normal di bidan desa dengan
BB 2,6gr
7. Riwayat imunisasi : Ibu klien mengatakan klien sudah mendapatkan
imunisasi BCG, Hepatitis B, Polio, DPT, Campak
8. Riwayat tumbuh kembang : Klien sudah bisa berjalan dan berbicara
9. Genogram :
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien
9
10. Kebutuhan cairan : 900ml/ hari
11. Kebutuhan kalori : (89 x 9 kg -100) + 22 = 723 kkl/hari
D. Pemeriksaanfisik
1. TTV
a. TD :-
b. RR : 40x/menit
c. N : 110x/menit
d. S : 38,2ºC
2. Antropometrik : BB: 9 kg, PB/TB: 84 cm (IMT 12,6)
3. Kepala : Bentuk simetris, fontanel anterior tidak cekung, rambut tipis hitam,
tidak terdapat benjolan dan lesi
4. Mata : Bentuk simetris, mata tampak cekung
5. Hidung : Bentuk simetris, tidak terdapat sekret, tidak ada polip atau
pembengkakan
6. Mulut : Mukosa bibir kering, gigi lengkap, tidak ada perdarahan pada gusi
11
7. Telinga : Bentuk simetris, tidak ada pengeluaran cairan dari telinga, telinga
bersih
8. Leher : Tidak terdapat benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak
ada nyeri tekan
9. Thorak
Inspeksi : Bentuksimetris, frekuensinafas 40x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Bunyi sonor
Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler
10. Abdomen
Inspeksi : Tampak cembung, tidak ada luka
Auskultasi : Bising usus 20 x/menit
Palpasi : Tidak teraba massa dan nyeri tekan, cubitan kulit perut kembali
lambat
Perkusi : Bunyi hipertympani
11. Genitalia : Jenis kelamin laki-laki
12. Ekstremitas : Tidak ada kelain anekstremitas, turgor kulit menurun, akral hangat
E. PemeriksaanPenunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Hematologi
Darah lengkap
Leukosit (WBC) 9,79 3,70-10,1
Neutrofil 2,5
Limfosit 5,0
Monosit 2,0
Eosinofil 0,1
Basofil 0,1
Neutrofil % L 26,0 39.3-73.3%
Limfosit% H 51,2 18,0-48,3%
Monosit% H 20,8 4,40-12,7%
Eosinofil % L 0,6 0,600-7.30%
Basofil% 1,5 0,00-1,70%
12
Eritrosit (RBC) 5,160 4,6-6,2 10³/µL
Hemoglobin (HGB) L 10,00 13,5-18,0 g/dL
Hematokrit (HCT) L 31,90 40-54 %
MCV L 61,90 81,1-96,0 µm³
MCH L 19,50 27,0-31,2 pg
MCHC L 31.40 31,8-35,4
RDW 14,40 11,5-14,5%
PLT 307 155-366 103/μL
MPV 6.07 6,90-10,6 fL
KIMIA KLINIK
Gula darahsewaktu 76 <200 mg/dL
ANALISA DATA
13
- N : 110 x/menit
15 Desember DS: Diare Proses infeksi
2022 08.00 1. Ibu klien mengatakan
anaknya sudah mengalami
diare sejak semalam.
2. Ibu klien mengatakan
terakhir BAB cair 8 kali
dalam 24 jam
DO:
1. BAB klien berwarna
kuning kehijauan dengan
konsistensi cair, tidak
berampas, tidak ada lendir
dan darah
2. Bising usus 20 x/menit
3. Abdomen tampakcembung
4. Perkusi abdomen terdengar
hipertimpani
15 Desember DS: Defisit Ketidak mampuan
2022 08.00 1. Ibu klien mengatakan BB Nutrisi mengabsorbsi
anaknya sebelumsakit 14,6 nutrien
kg dan BB saat ini 9 kg
DO
1. BB klien turun menjadi
9kg
2. Nafsu makan klien tampak
turun
14
RENCANA KEPERAWATAN
15
1. Frekuensi BAB membaik hasil 5 2. Identifikasi riwayat
2. Konsistensi feses membaik hasil 5 pemberian makanan
3. Warna feses membaik hasil 5 3. Monitor warna, volume,
frekuensi, dan
konsistensi tinja
4. Monitor tanda dan gejala
hipovolemia (mis. turgor
kulit menurun, mukosa
mulut kering, CRT
melambat, BB menurun)
5. Monitor jumlah
pengeluaran diare
Terapeutik
1. Berikan asupan cairan
oral (mis. larutan garam
gula, oralit)
2. Berikan cairan intravena
(mis. ringer asetat, ringer
laktat)
3. Ambil sampel darah
untuk pemeriksaan darah
lengkap dan elektrolit
Edukasi
1. Anjurkan makanan porsi
kecil dan sering secara
bertahap
2. Anjurkan menghindari
makanan pembentuk gas,
pedas dan mengandung
laktosa
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
obat antimotilitas (mis.
loperamide, difenoksilat)
16
2. Kolaborasi pemberian
obat pengeras feses (mis.
atapulgit, smektit,
kaolin-pektin)
15-12-2022 3 Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi Pera
09.00 keperawatan selama 1x24 jam Observasi wat
diharapkan nutrisi pasien dapat 1. Identifikasi status nutrisi
terpenuhi dengan kriteria 2. Identifikasi alergi dan
hasil : intoleransi makanan
1. Porsi makanan yang dihabiskan 3. Identifikasi makanan
meningkat hasil 5 yang disukai
2. Pengetahuan tentang pilihan 4. Identifikasi kebutuhan
makanan yang sehat 5 kalori dan jumlah nutrien
3. Pengetahuan tentang pilihan 5. Monitor asupan makanan
minuman yang sehat 5 6. Monitor berat badan
4. Diare 5 7. Monitor hasil
5. Berat badan membaik hasil 5 pemeriksaan
6. Indeks Massa Tubuh (IMT) laboratorium
membaik hasil 5 Terapeutik
7. Nafsu makan 5 1. Lakukan oral hygiene
8. Bising usus membaik hasil 5 sebelum makan, jika
perlu
2. Sajikan makanan yang
menarik dan suhu yang
sesuai
3. Berikan makanan yang
tinggi kalori dan protein
4. Berikan suplemen
makanan, jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan posisi duduk,
jika mampu
Kolaborasi
17
1. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan,
jika perlu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
18
P : LanjutkanIntervensi
- Memonitor cairan
aktif yang hilang
2 15-12-2022 1. Mengidentifikasi S: Perawat
10.00
penyebab diare 1. Ibu pasien mengatakan
2. Mengidentifikasi mengetahui apa
riwayat pemberian penyebab diare
makanan 2. Ibu pasien mengatakan
3. Memonitor warna, dapat memberi asupan
volume, frekuensi, dan cairan oral
konsistensi tinja O:
4. Memonitor jumlah 1. Ibu pasien terlihat tidak
pengeluaran diare dapat memonitor
5. Memberikan asupan warna, volume,
cairan oral (mis. larutan frekuensi, dan
garam gula, oralit) konsistensi tinja
6. Memberikan cairan 2. Ibu pasien terlihat tidak
intravena dapat melakukan
intravena
A : Diare
P : Lanjutkan intervensi
- Melakukan hidup
sehat
3 15-12-2022 1. Mengidentifikasi status S: Perawat
10.00
nutrisi 1. Ibu pasien mengatakan
2. Mengidentifikasi alergi dapat megidentifikiasi
dan intoleransi alergi dan intoleransi
makanan makanan
3. Mengidentifikasi 2. Ibu pasien mengatakan
makanan yang disukai mengetahui berat
4. Mengidentifikasi badananaknya
kebutuhan kalori dan 3. Ibu pasien mengatakan
jumlah nutrien makanan yang disukai
19
5. Memonitor asupan adalah sayur sop.
makanan O:
6. Memonitor berat badan 1. Ibu pasien terlihat belum
7. Memonitor hasil mengetahui cara
pemeriksaan mengidentifikasi status
laboratorium gizi
2. Ibu pasien terlihat belum
mengetahui bagaimana
mengidentifikasi
kebutuhan kalori dan
jumlah nutrien
3. Ibu pasien terlihat tidak
dapat memonitor hasil
pemeriksaan
laboratorium
A : DefisitNutrisi
P : Lanjutkan intervensi
- Memonitor
mengabsorbsi nutrien
CATATAN PERKEMBANGAN
20
3. TTV
RR : 40 x/menit
S : 37,80C
N : 110 x/menit
A: Masalah keperawatan belum teratasi dengan kriteria
hasil
1. Turgor kulit hasil 2
2. Kadar Hb hasil 2
3. Kadar Ht hasil 2
4. Suhu tubuh hasil 2
P: Lanjutkan intervensi
1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia
2. Monitor intake dan output cairan
3. Anjurkan perbanyak cairan oral
4. Kolaborasi pemberian IV isotonis
15Desember 2 S: Peraw
2022/ 14.30 1. Ibu pasien mengatakan anaknya masih diare at
2. Ibu pasien mengatakan BAB masih sering dengan
konsistensi cair
O:
1. Konsistensi BAB masih cair dan berwarna kuning
2. Bising usus klien 18 x/menit
3. Masih terdengar hipertimpani
4. TTV
RR: 42x/menit
Suhu: 37,80C
Nadi: 110x/menit
A: Masalah keperawatan belum teratasi
1. Frekuensi BAB hasil 2
2. Konsistensi feses hasil 2
3. Warna feses hasil 2
P: Lanjutkan intervensi
1. Memonitor warna, volume, frekuensi, dan
21
konsistensi tinja
2. Memonitor jumlah pengeluaran diare
3. Berikan cairan intravena
15Desember 3 S: Peraw
2022/ 14.30 1. Ibu pasien mengatakan diit dari Rumah Sakit hanya at
dimakan sedikit.
2. Ibu pasien mengatakan anaknya masih diare.
O:
1. Nafsu makan pasien masih belum meningkat
2. Berat badan pasien belum naik
3. Pasien masih diare
A: Masalah keperawatan belum teratasi
1. Porsi makanan yang dihabiskan hasil 2
2. Pengetahuan tentang pilihan makanan yang sehat
hasil 2
3. Pengetahuan tentang pilihan minuman yang sehat
hasil 2
4. Nafsu makan 3
P: Lanjutkan intervensi
1. Identifikasi status nutrisi
2. Memonitor asupan makanan
22