Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

KESADARAN DALAM MEMBAYAR PAJAK

Disusun dalam rangka memenuhi tugas Individu makalah pada mata kuliah Bahasa
Indonesia
Dosen pengampu : Ersa Alami, S.Pd., M.Pd.

Di susun oleh :
Prastya Adi Wijaya (200111100356)
Program Studi Ilmu Hukum
Fakultas Hukum
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Suatu negara memiliki kewajiban dalam upaya untuk mememuhi kepntingan rakyatnya
dengan melaksanakan pemerintahan dan pembangunan Negara. Dalam kepentingan rakyat ini
pemerintah memerlukan adanya dana, yang mana dana tersebut dapat diperoleh dari sumber daya
yang dimiliki oleh negara baik berupa kekayaan alam maupun dari penerimaan negara.
Penerimaan negara sendiri terbagi menjadi dua bagian yaitu, penerimaan dalam negeri dan
penerimaan luar negeri. Salah satu sumber penerimaan dalam negeri yang terbesar yakni pajak.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pajak adalah pungutan wajib, biasanya berupa
uang yang harus dibayar oleh penduduk sebagai sumbangan wajib kepada negara ataupun
pemerintah sehubungan dengan pendapatan, pemilikan, harga beli barang dan sebagainya.
Salah satu sumber pendapatan negara terbesar adalah pajak. Pajak digunakan oleh
pemerintah untuk pembiayaan pembangunan nasional. Hal ini dilakuhkan untuk mensejahterakan
masyarakat. Peranan pajak dalam pembangunan nasional sangat dominan. Peranan dari pajak
dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat
yang dirasakan adalah fasilitas pendidikan, fasilitas transportasi, fasilitas kesehatan sarana dan
prasarana umum. Pentingnya peran pajak dalam pembangunan membutuhkan peningkatan dalam
penerimaan pajak.
Pajak didapat dari kontribusi masyarakat (wajib pajak) dengan menggunakan sistem self
assesment. Sistem self assesment merupakan sebuah sistem reformasi yang dilakuhkan oleh
Direktorat Jendral Pajak. sistem ini menggantikan sistem official assesment yang berlaku
sebelumnya. Sistem self assesment adalah sistem dimana wajib pajak diberi kepercayaan untuk
menghitung dan melaporkan sendiri pajak yang terutang oleh Wajib Pajak, sedangkan petugas
pajak sendiri bertugas untuk mengawasinya. Hal ini berarti berhasil atau tidaknya sistem ini
sangat ditentukan oleh kepatuhan sukarela para wajib pajak dalam memenuhi kewajiban
perpajakannya masih banyak wajib pajak yang tidak patuh untuk melaporkan dan membayar
pajak. Era reformasi ditandai dengan pelimpahan wewenang yang lebih luas dari pusat ke daerah
termasuk diantaranya dalam hal pajak bumi dan bangunan. Dengan diberlakukannya Undang-
Undang No. 55 Tahun 2016 tentang Ketentuan umum dan Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah
PBB sektor perdesaan dan perkotaan dialihkan menjadi pajak daerah. Dengan dijadikannya PBB
perdesaan dan perkotaan menjadi pajak daerah, maka penerimaan jenis pajak ini akan
diperhitungkan sebagai pendapatan asli daerah. (PAD) yang menambah sumber pendapatan asli
daerah dan meningkatkan kemampuan daerah membiayai kebutuhan daerahnya sendiri.
Di Indonesia memiliki sistem pemungutan Pajak dibagi menjadi dua cara yaitu pajak pusat
dan pajak daerah. Pajak pusat adalah pajak yang ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui
Undang-Undang Perpajakan. Pajak pusat ini dikelola dan dipungut oleh pemerintah melalui
Direktorat Jendral Pajak (DJP) di bawah Kewenangan Kementrian Keuangan. Hasil pemungutan
pajak pusat merupakan sumber pendapatan negara yang tercatat dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) sebagai biaya yang dikeluarkan dalam rangka membangun negara.
Selain pajak pusat juga ada pajak daerah yang mana pajak daerah sendiri diatur dalam Undang-
Undang No. 28 Tahun 2009 tentang pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Dimana dalam Undang-
Undang tersebut pengertian dari pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang
terutang oleh orang pribadi maupun badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang.
Pajak daerah dikelola dan dipungut oleh pemerintah daerah yang aturannya diterbitkan oleh
masing-masing daerah melalui peraturan daerah. Hasil dari pemungutan pajak tidak dapat
dirasakan langsung oleh masyarakat namun dipergunakan untuk kepentingan daerah.
Agar berjalan secara maksimal, penerimaan pendapatan pajak perlu membutuhkan adanya
kesadaran masyarakat dalam mematuhi kewjiban perpajakan yang belaku. Kepatuhan pajak telah
menjadi persoalan penting di Indonesia, karena jika wajib pajak tidak di taati maka dapat
menimbulkan keinginan untuk melakukan tindakan penghindaran dan pelalaian pajak yang mana
dapat menimbulkan kerugian negara dalam berkurangnya penerimaan pajak. Tinggi rendahnya
wajib pajak dalam mematuhi kewajiban perpajakannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah kesadaran wajib pajak. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
perpajakan dapat dilakukan melalui pendidikan yang akan membawa dampak positif terhadap
kesadaran wajib pajak untuk membayar kewajiban wajib perpajakannya.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Apakah pengertian dari kesadaran membayar pajak?
2. Bagaimana tingkat kesadaran masyarakat dalam membayar perpajakan?
3. Bagaimana cara meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan pembayaran
pajak ?

1.3. TUJUAN
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan antara lain:
1. Untuk mengetahui pengertian dari kesadaran membayar pajak
2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat kesadaran masyarakat dalam membayar pajak
3. Untuk mengetahui cara meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan
pembayaran pajak

1.4. MANFAAT
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat antara lain :
1. Untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan bagi peneliti khususnya
tentang pentingnya membayar pajak
2. Dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dan memberikan informasi untuk
pengembangan disiplin ilmu perpajakan di masa yang akan datang
3. Hasil penelitian ini dapat digunakan bahan pertimbangan untuk mengajak masyarakat
agar mempunyai kemauan atau kewajiban untuk membayar pajak
DAFTAR PUSTAKA

https://wiyatamandala.e-journal.id/JBA/article/download/133/104
https://www.rusdionoconsulting.com/pajak-pusat-dan-pajak-daerah/
http://eprints.ums.ac.id/29344/2/BAB_I.pdf
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/download/7927/6004/
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Anda mungkin juga menyukai