Anda di halaman 1dari 3

Afifah Nabila Azzahra

24041119011

Farmasi A

Studi Kasus Dislipidemia

Seorang ibu yang sedang hamil 5 bulan bernama RN (BB: 60 kg, TB: 160 cm) berusia 30 tahun
melakukan pemeriksaan kesehatan, keluhan yang dialami adalah pegal-pegal dan cepat lelah
setelah beraktivitas. Hasil pemeriksaan klinik TD 130/85 mmHg, Nadi 75x/menit, RR
18x/menit, T 37℃. Data Hasil laboratorium:

Terapi yang diberikan simvastatin 10 mg 1x1, neurodex 1x1, asam folat 1x1.

Pertanyaan:

a. Berdasarkan uraian diatas, pasien tersebut mengalami kondisi patologis apa?


b. Jelaskan interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium?
c. Apakah pengobatan yang diterima sudah sesuai? Jelaskan!
d. Bagaimana guideline yang tepat untuk kondisi tersebut?
e. Rekomendasikan terapi non farmakologi dan farmakologi yang tepat untuk pasien
tersebut? Jelaskan!

Jawaban:

a. Berdasarkan uraian dan hasil laboratorium pasien mengalami dislipidemia yaitu


peningkatan abnormal kadar kolesterol dan metabolisme lipid. Dikatakan mengalami
dislipidemia karena kadar kolesterol dan LDL pasien tinggi yaitu 400 mg/dl dan kadar
LDL nya 200 mg/dl, sedangkan kadar normal kolesterol yaitu ≤ 200 mg/dl dan kadar
LDL normal yaitu ≤ 100 mg/dl.
b. - Berdasarkan hasil laboratorium, kadar kolesterol pasien sangat tinggi yaitu 400 mg/dl,
sedangkan kadar normal kolesterol adalah ≤ 200 mg/dl.
- Kadar LDL pasien sangat tinggi yaitu 200 mg/dl, sedangkan kadar LDL normal
adalah ≤ 100 mg/dl.
- Kadar gula darah pasien berada pada nilai normal yaitu 100 mg/dl karena kadar gula
darah normal adalah ≤ 140 mg/dl
- Hasil kadar trigliserida pasien dikatakan normal yaitu 140 mg/dl, dikarenakan nilai
normal trigliserida adalah ≤ 150 mg/dl
- Kadar HDL pasien berada pada nilai normal yaitu 50 mg/dl, dikatakan normal
karena nilai normal HDL harus lebih dari 45 mg/dl
- Nilai kreatinin pasien adalah 0,9 mg/dl, hasil ini dikatakan normal karena nilai
normal kreatinin pada Wanita adalah 0,5 – 1,1 mg/dl.
c. Pengobatan yang diterima pasien belum tepat karena penggunaan simvastatin untuk
menurunkan kadar kolesterol belum tepat dan tidak dianjurkan untuk ibu hamil, karena
simvastatin merupakan obat dari golongan statin, dan dikontraindikasikan bagi ibu
hamil karena efek kolesterol dari golongan statin menyebabkan teratogenic yaitu
perkembangan tidak normal dari bayi selama kehamilan yang menyebabkan kerusakan
pada embrio. Jenis obat kolesterol yang boleh digunakan pada ibu hamil hanya
sekuestran asam empedu atau bile acid sequestrants (BAS). Bas ini diketahui tidak
diserap ke dalam darah, sehingga tidak memiliki resiko yang berbahaya pada janin.
Penggunaan neurodex saat kehamilan diperbolehkan selama tidak melebihi dosis harian
yang direkomendasikan atau melebihi intruksi dari dokter. Neurodex dapat mengurangi
pegal-pegal yang dirsakan oleh pasien. Neurodex berisi vitamin untuk ibu hamil yang
terdiri dari vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin B12. Dimana vitamin B1 berfungsi
untuk perkembangan otak, otot, sistem saraf dan perkembangan organ lainnya. Vitamin
B6 juga berfungsi untuk pembentukan sel darah merah ibu dan bayi serta mengurangi
mual dan muntah. Sedangkan vitamin B12 berfungsi untuk mengaktifkan asam folat
dan metabolisme sel, terutama sel-sel saluran cerna, sumsum tulang dan jaringan saraf.
Untuk pemberian asam folat sendiri sudah tepat karena asam folat ini memiliki banyak
manfaat terhadap kehamilan yaitu pembentukan hemoglobin sehingga mengurangi
penderita anemia pada saat hamil, asam folat juga bermanfaat dalam pertumbuhan otak
janin.
d. Karena pasien dengan dalam kondisi hamil maka untuk terapi pengobatan simvastatin
(obat golongan statin) dihentikan, dan diberikan alternatif obat lain yaitu dengan obat
golongan sekuestrant asam empedu (bile acid sequestrant/BAS). Untuk terapi
nonfarmakologi pasien bisa melakukan hidup yang sehat misalnya dengan mengatur
pola makan yang sehat, memilih sumber makanan yang rendah lemak dan tinggi serat,
perbanyak sayur dan buah buahan untuk menambah asupan vitamin dan mineral, dan
melakukan olahraga ringan.
e. Terapi farmakologi yang dapat diberikan untuk mengurangi kadar kolesterolnya yaitu
dengan pemberian obat golongan sekuestran asam empedu atau bile acid sequestrant
(BAS) yaitu cholestyramine atau colestipol, karena obat tersebut diketahui tidak diserap
ke dalam darah, sehingga tidak memiliki resiko yang berbahaya pada janin. Namun
efek samping penggunaan obat cholestyramine dapat mempengaruhi penyerapan
vitamin. Sehingga pengganti vitamin tersebut yaitu dengan mengonsumsi suplemen
vitamin seperti neurodex ataupun asam folat maupun vitamin yang berasal dari sayuran
dan buah-buahan. Sedangkan untuk terapi nonfarmakologi pasien disarankan untuk
membatasi konsumsi makanan maupun minuman manis, makanan yang banyak
mengandung lemak, perbanyak buah dan sayuran, mengonsumsi makanan sehat,
banyak minum air putih dan melakukan olahraga.

DAFTAR PUSTAKA
1. Ikatan Apoteker Indonesia. 2019. Informasi Spesialite Obat Indonesia (ISO)
Volume 52 - Tahun 2019. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan
2. MIMS Referensi Obat Informasi Ringkas Produk Obat Bahasa Indonesia Edisi 20
Tahun 2019. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia).
3. Nilawati, S. (2008). Care Yourself. kolesterol. Niaga Swadaya.
4. Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G., & Posey, L.
M. (2014). Pharmacotherapy: a pathophysiologic approach, ed. Connecticut:
Appleton and Lange, 4, 141-142.

Anda mungkin juga menyukai