Anda di halaman 1dari 2

Afifah Nabila Azzahra

24041119011

Farmasi A 2019

FARMAKOTERAPI

GOUT ARTRITIS
Tn. PK usia 55 tahun dengan BB 70 kg dan TB 175 cm. Diketahui bapak Tn. PK mempunyai
riwayat gout. Ia sangat suka mengonsumi emping, seafood dan kopi. Suatu hari, ia
mengeluhkan nyeri di persendian jari-jari kaki dan bengkak di dua jempol jari kaki. Keluhan
tersebut sudah ia rasakan 3 hari berturut-turut dan ia merasakan nyeri yang semakin parah
saat malam hari. Ia hanya mengoleskan gel Na diklofenak ke bagian yang nyeri tapi tidak
membaik. Ia datang ke dokter untuk memeriksakan diri dan disuruh melakukan pengecekan
laboratorium. Hasil laboratorium Tn. PK yaitu kadar serum asam urat 9.6 mg/dL, serum
kreatinin 0.76 mg/dL. Oleh dokter didiagnosis gout dan diresepkan Allopurinol 100 mg 1-0-
1, Kolkisin 1x0.6 mg, Prednison 1x30 mg.
a. Jelaskan apa yang menyebabkan Tn. PK terkena gout?
Tn. PK mengalami gout salah satunya diakibatkan karena mengonsumsi makanan
yang memicu kadar asam uratnya menjadi tinggi yaitu emping dan seafood.
Kandungan dalam 100 mg emping terdapat purin yang bisa mencapai 150-800 mg,
purin yang tinggi akan membuat tubuh untuk memproduksi asam urat dalam jumlah
yang tidak sedikit untuk memecah purin. Begitupun kadar purin yang tinggi pada
seafood akan menyebabkan kadar asam urat menjadi tinggi. Gout diakibatkan karena
overproduksinya asam urat dalam tubuh. Hasil laboratorium Tn. PK melebihi kadar
normal yang seharusnya yaitu pada pria dewasa 3,4 - 7 mg/dl. Sebeleumnya Tn. PK
memiliki Riwayat penyakit gout, namun masih tetap mengonsumsi makanan pemicu
asam urat tinggi.

b. Bagaimana ketepatan obat yang diresepkan oleh dokter untuk Tn. PK?
Seharusnya dokter tidak meresepkan allopurinol, karena kondisi pasien sedang dalam
keadaan bengkak (serangan gout). Penggunaan allopurinol pada serangan gout tidak
dianjurkan, karena penurunan kadar asam urat secara tiba-tiba akan mencetuskan
serangan gout lebih lanjut atau dapat memperpanjang durasi serta mengakibatkan
serangan lain, sehingga allopurinol hanya diberikan apabila serangan gout telah
mereda. Kecuali pasien tersebut sudah terbiasa mengonsumsi allopurinol. Pemberian
kolkisin dan prednison yang diberikan pada Tn. PK sudah sesuai.
c. Bagaimana fungsi ginjal Tn. PK? Menurut Anda, bagaimana terapi farmakologi dan
non farmakologi yang tepat untuk Tn. PK saat ini dan sesuai fungsi ginjal?
Hasil laboratorium Tn. PK kadar serum kreatininnya yaitu 0,76 mg/dl dikatakan
dalam rentang nilai normal. Rentang normal kadar kreatinin adalah 0,7 – 1,3 mg/dl
pada pria. Maka dapat dikatakan fungsi ginjal Tn. PK berfungsi dengan normal.
Namun hasil laboratorium Tn. PK kadar serum asam urat 9,6 mg/dl dalam rentang
kadar asam urat yang tinggi. Apabila kondisi ini dibiarkan, akan menyebabkan asam
urat menumpuk yang lama-lama akan terbentuknya batu ginjal dan kelamaan
menyebabkan gagal ginjal.
Untuk terapi farmakologi diberikan kolkisin untuk mengatasi nyeri akibat serangan
gout atau mencegah kambuhnya serangan gout. Pemberian prednisone untuk
meredakan peradangan yang terjadi pada Tn. PK. Sedangkan untuk terapi
nonfarmakologi yaitu Tn. PK harus merubah gaya hidupnya dengan mengurangi atau
tidak mengonsumsi makanan yang menyebabkan kadar asam urat tinggi (makanan
yang mengandung purin tinggi).

d. Apakah ada kemungkinan Tn. PK mengalami gangguan ginjal? Jelaskan


Ada, apabila Tn. PK tidak patuh pada anjuran yaitu mengurangi makanan tinggi purin
seperti emping dan seafood yang mengakibatkan kadar asam urat naik. Bila Tn. PK
membiarkan kondisi seperti ini, mengakibatkan penumpukan asam urat urat tersebut
yang lama-lama akan terbentuknya batu ginjal dan kelamaan menyebabkan gagal
ginjal dan fungsi ginjal akan terganggu.

Anda mungkin juga menyukai