SOAL ESSAI
1. Mengapa seorang guru perlu merancang perencanaan pembelajaran, apa tujuan yang
ingin dicapai setelah merencanakannya? Jelaskan!
2. Terdapat 10 komponen yang perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan
pembelajaran, Sebut dan Jelaskan!
3. Sebutkan komponen-komponen yang terdapat pada silabus dan rpp, serta jelaskan
menurut pemikiran saudara apa yang membedakan diantara keduanya!
4. Sebelum guru mengajar hendaknya membuat skenario pembelajaran supaya proses
pembelajaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Bagaimana jika dalam
pelaksanaanya tidak sesuai dengan skenario pembelajaran?
SOAL
Cari dan ulas/review beberapa artikel yang relevan Perencanaan pembelajaran PTB yang
diambil dari berbagai jurnal ilmiah nasional maupun internasional dari tahun 2018-2022.
jumlah artikel yang direviu minimal 5. Setiap artikel yang direviu dan dirujuk harus ditulis
sumbernya pada daftar artikel rujukan secara lengkap termasuk alamat web-nya.
Kajian dibuat dalam bentuk paper, ukuran A4, 1,5 spasi dengan huruf Times New Roman,
Jumlah halaman maksimal 10 lembar, penulisan sesuai dengan pedoman karya ilmiah UPI.
Sertakan referensi/kepustakaan yang dirujuk dalam bentuk daftar kepustakaan. Sangat
dihargai jawaban ujian berupa pikiran/gagasan orisinalitas dari Anda dalam menganalis
artikel dan bukan hanya kutipan artikel.
Pengumpulan jawaban UAS paling pada Senin 13 Juni 2022, pukul 20.00 WIB di SPOT dan
GoogleClassroom
SELAMAT MENGERJAKAN
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Teknik Bangunan
Program Studi/Program : S-1 Pendidikan Teknik Bangunan
Dosen : Drs. Nandan Supriatna, M.Pd /
Hari/Tanggal : Jum’at / 10 juni 2021
Take-Home Exam
SOAL ESSAI
1. Persiapan mengajar seperti membuat RPP sangat penting sebagai panduan seorang guru
melaksanakan pembelajaran di kelas. Dengan demikian pembelajaran dapat berlangsung
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi
siswa berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
siswa.
Demikian komponen yang perlu dan harus kita terapkan dalam menyusun
perencanaan pembelajaran. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi tambahan
informasi bagi kita semua.
a) Satuan Pendidikan
b) Kelas
c) Semester
d) Program studi
e) Mata pelajaran atau tema pelajaran
f) Jumlah pertemuan
2) Standar kompetensi
3) Kompetensi dasar
4) Indikator pencapaian kompetensi/kompetensi inti
5) Tujuan pembelajaran
6) Materi ajar
7) Alokasi waktu
8) Metode pembelajaran
9) Kegiatan pembelajaran
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Teknik Bangunan
Program Studi/Program : S-1 Pendidikan Teknik Bangunan
Dosen : Drs. Nandan Supriatna, M.Pd /
Hari/Tanggal : Jum’at / 10 juni 2021
Take-Home Exam
Setelah dilihat dari komponen diatas maka perbedaan Silabus dan RPP hanya terletak
pada tujuan penyusunan. Silabus dipersiapkan untuk keperluan selama satu semester,
sedangkan RPP dipersiapkan untuk satu pertemuan atau per Bab. RPP mencakup
langkah-langkah pembelajaran sedangkan Silabus tidak ada.
4. yang akan terjadi adalah proses belajar mengajar ( PBM ) tersebut menjadi tidak
terarah dan teratur sehingga pencapaian tujuan pembelajaran tidak tercapai secara
maksimal.
Review 1
Pada tujuan artikel penelitian ini adalah un tuk mengetahui terhadap proses
ketelaksanaan proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran dalam
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Teknik Bangunan
Program Studi/Program : S-1 Pendidikan Teknik Bangunan
Dosen : Drs. Nandan Supriatna, M.Pd /
Hari/Tanggal : Jum’at / 10 juni 2021
Take-Home Exam
kontektual dengan menggunakan media maket dan juga ketercapaian belajar siswa setelah
menggunakan model pembelajaran yang berkonkrit dengan media maket dan juga
menggunakan jenis penelitian Nonequialent Control group Design dengan sampelnya
sendiri adalah Siswa kelas XI TGB SMK Negeri 5 surabaya yang tahun ajaranya
2017/2018 yang berjumlah 59 orang dengan menggunakan instrument penelitian yang
digunakan adalah lembar validasi perangkat pembelajaran.
Pada penelitian artikel ini yang dapat diperoleh dari inti unit kompetensi yang di dapat
dari : 1) Industri, yang terdiri dari industry pengolahan kayu, jasa pembangunan rumah
kayu dan jasa perencana (konsulten); 2) Peraturan, dalam hal ini SKKNI Tukang Kayu; 3)
1Pendidikan, yang terdiri atas: Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Mata Kuliah
Struktur Kayu di beberapa universitas dan KI-KD SMK Program Keahlian Teknologi
Konstruksi dan Properti.
Kesimpulan yang di dapat pada artikel pembahasan terkait maket berdasarkan hasil
pengamatab yang terlaksana pada pembelajaran yang diperoleh persentase rata-rata dan
hasil pengamtan selama 3 (tiga) pertemuan adalah sebesar 7% dengan kategori baik untuk
tatap muka pertama (TM 1), sebesar 84% dengankategori sangat baik untuk TM 2 dan
86% dengan kategori sangat baik untukTM 3. Artinya, penerapan model pembelajaran
kontekstual menggunakanmedia maket pada mata pelajaran menggambar konstruksi
bangunan terlaksana dengan sangat baik.
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Teknik Bangunan
Program Studi/Program : S-1 Pendidikan Teknik Bangunan
Dosen : Drs. Nandan Supriatna, M.Pd /
Hari/Tanggal : Jum’at / 10 juni 2021
Take-Home Exam
Dan juga yang di dapat dari hasil analisis uji dalam satu pihak kanan yang dapat
diperoleh dan dapat dihitungan adalah = =3,167 , t table = 1,6905 untuk α sebesar 5%.
Artinya, hipotesis nol (H0) diterima yaiturerata hasilbelajar siswa setelah pelaksanaan
pembelajaran denganmodel pembelajaran kontekstual menggunakan media maket adalah
lebih kecil dariKKM (<75). Rata-rata ketuntasan belajar siswa sebesar 44%untuk XI GB
2 dan 26% untuk kelas XI GB 3yaitu “Merakit Maket Kuda-Kuda dan Memasang Rangka
Atapnya” tidak dapat diterapkan pada model ini.
Review 2
Prima Zola, dkk. (2021). Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Android pada Mata
Kuliah Struktur Baja Prodi S1 Pendidikan Teknik Bangunan. Volume 8 No.2, Universitas
Negeri Padang.
(penilaian ahli materi, penilaian ahli media, penilaian produk oleh mahasiswa), dan tahap
penyebarluasan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penulis menyatakan bahwa ahli media
telah menguji kelayakan pemahaman struktur baja berbasis Android dan menyimpulkan
bahwa rata-rata keseluruhan 94% tercapai dalam kategori “sangat valid”. 2 Hasil uji ahli
materi memperoleh nilai rata-rata 80% pada kategori “valid” dan 85% pada kategori “paling
valid”. Hasil uji kelayakan mahasiswa sebesar 82,37% termasuk dalam kategori “sangat
praktis”. Dengan demikian, secara keseluruhan penulis menyimpulkan bahwa media belajar
yang dibuat sudah cukup layak untuk digunakan.
Review 3
Mei Yuni Wulandari, dkk. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Drainase Perkotaan pada Prodi
Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Jakarta. Seminar Nasional Pendidikan
Kejuruan dan Teknik Sipil, Universitas Negeri Jakarta.
Pada bagian pendahuluan penulis menjelaskan tentang era industri 4.0 yang
dibuktikan dengan adanya Revolusi Industri. Penulis juga menjelaskan perubahan era industri
ini berdampak pada inovasi dalam pendidikan. Penulis menyantumkan pengertian
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Teknik Bangunan
Program Studi/Program : S-1 Pendidikan Teknik Bangunan
Dosen : Drs. Nandan Supriatna, M.Pd /
Hari/Tanggal : Jum’at / 10 juni 2021
Take-Home Exam
pembelajaran dari para ahli. Bahan ajar yang dahulu hanya menggunakan media cetak kini
telah berkembang menjadi teknologi berupa digital yang dapat diakses kapan saja dan dimana
saja.
Penulis juga menjelaskan tentang pengertian pendekatan blended learning dan juga
cara untuk menghasilkan bahan ajar yang menarik yaitu dengan menerapkan bahan ajar
berbasis e-learning. Kemudian barulah penulis mengkorelasikan salah satu mata kuliah yang
membutuhkan pengembangan pada bahan ajar berbasis e-learning.
Kemudian juga penulis mengemukakan hasil wawancara kepada dosen mata kuliah
Drainase Perkotaan. Hasilnya yaitu dosen tersebut menyatakan bahwa kurangnya bahan ajar
yang digunakan dalam perkuliahan khususnya pada Mata Kuliah Drainase Perkotaan. Penulis
juga menyertakan pengertian dari Drainase Perkotaan sebagai landasan penelitian. Penulis
menyampaikan bahwa pengembangan bahan dilakukan pada bentuk bahan ajarnya yaitu
dengan menambah dokumen-dokumen materi serta publikasi melalui web e-learning.
Mtode penilitian yang digunakan oleh penulis yaitu penilitian riset dan pengembangan
(Reesearch and Development). Produk yang dihasilkan berupa modul elektronik yang
diintegrasikan dengan web jurusan. Penelitian ini melibatkan mahasiswa yang telah
mengambil mata kuliah Drainase Perkotaan, tepatnya pada angkatan 2016. Adapun tahapan
dalam penelitian ini yaitu pengembangan konsep, identifikasi masalah, perancangan produk,
pengumpulan bahan, dan pembuatan produk. Selanjutnya produk yang dibuat, akan dilakukan
uji validitas produk oleh ahli materi dan ahli media.
Penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan kuisioner. Angket tersebut
akan diberikan kepada ahli media dan ahli materi. Data yang diperoleh berupa data kualitatif
dan digunakan teknik analisis data yaitu analisis validasi menggunakan skala Likert. Setelah
produk di validasi oleh para ahli dan di revisi sesuai dengan kritik dan saran dari para
validator kemudian produk di uji keefektifannya denga mengadakan uji coba terbatas kepada
5 orang mahasiswa.
Adapun pengembangan yang dilakukan berdasarkan penilian ini yaitu materi
bertambah dari 10 menjadi 13 materi. Penambahan berupa materi Prosedur perancangan
dengan studi kasus dengan SNI dan KemenPU, Eco Drainage, dan jenis-jenis bangunan
pelengkap dengan paparan case study sistem drainase perkotaan. Penulis mencantumkan hasil
dari validasi ahli materi yang kemudian mendapat skor akhir 85% yang termasuk kategori
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Teknik Bangunan
Program Studi/Program : S-1 Pendidikan Teknik Bangunan
Dosen : Drs. Nandan Supriatna, M.Pd /
Hari/Tanggal : Jum’at / 10 juni 2021
Take-Home Exam
sangat layak, serta hasil validasi ahli media mendapat skor akhir 84% yang juga termasuk
kategori sangat layak. Perolehan rata-rata nilai untuk pre-test adalah 64 dan untuk post-test
adalah 75. Kemudian pengujian kepada mahasiswa melalui post test dengan mengerjakan 5
soal pilihan ganda dan hasilnya terdapat peningkatan nilai dari post test dan pre test.
Peningkatan rata-rata nilai pre-test dan post-test sebesar 11%. Pada uji coba ini dinyatakan
bahan ajar yang dikembangkan dapat meningkatkan pengertian dari segi materi.
Review 4
Farideh Hamidi. & Maryam Khoshbakht, Shobo Abdolmaleki (2011). Application of
reigeluth instruction design model in virtual education. Procedia Computer Science 3 (2011),
796- 800. doi: 10.1016/j.procs.2011.12.130
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Teknik Bangunan
Program Studi/Program : S-1 Pendidikan Teknik Bangunan
Dosen : Drs. Nandan Supriatna, M.Pd /
Hari/Tanggal : Jum’at / 10 juni 2021
Take-Home Exam
Pada jurnal yang kedua para penulis yaitu Farideh Hamidi, Maryam Khoshbakht,
Shobo Abdolmaleki menjelaskan bahwa Penggunaan Multimedia dalam bentuk CD edukasi
merupakan salah satu bentuk edukasi virtual yang hadir secara asynchronous.
Dalam metode ini,pelajaran dirancang oleh program komputer sebelumnya dan
pelajaran ini dibangun sedemikian rupa sehingga siswa menggunakannya kapan pun mereka
butuh.
Saat ini menggunakan perangkat lunak pendidikan dan CD sudah sangat umum.
Meskipun demikian, Merill (1996) menyatakan bahwa sebagian besar dari ini multimedia
tidak hanya tidak efektif tetapi juga merugikan, metode pendidikan semacam ini dapat
menjadi efektif bila disediakan di bawah prinsip
Desain Instruksional. Jadi, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan
Reigeluth's (1979) Elaboration.
Teori dalam desain konten instruksi komputasi. Teori elaborasi memberikan kerangka
kerja preskriptif makro untuk memilih urutan, kombinasi dan meringkas isinya. Isi desain
dalam metode ini dengan gambaran umum tentang ide paling sederhana dan paling mendasar
dari mata pelajaran awal dan mencakup langkah-langkah seperti:
1. Mengorganisir Struktur Kursus
2. Pilih lambang
3. Peringkas
4. Penyintesis
5. Analogi
6. Strategi Kognitif
7. Kontrol Pelajar
Salah satu yang penting ciri-ciri model ini yang membedakan model lain adalah
bahwa metode ini memungkinkan peserta didik untuk memilih jenis pendidikannya puas
dengan rupa, kebutuhan dan kebebasannya sendiri dan kecenderungan untuk melanjutkan
dipertimbangkan.
Mengacu pada metode ini, file software yang dibuat untuk metode ini mirip dengan
pencarian di internet. Pertama-tama, Peserta didik memasuki Halaman dengan nama ''
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Teknik Bangunan
Program Studi/Program : S-1 Pendidikan Teknik Bangunan
Dosen : Drs. Nandan Supriatna, M.Pd /
Hari/Tanggal : Jum’at / 10 juni 2021
Take-Home Exam
epitome ''. di dalam halaman subjek kerangka kerja asli mengamati sangat sederhana dan
paling umum. Kemudian di halaman-halaman lainnya, mata pelajaran diuraikan dimana
Karena Peserta didik merasa bahwa tidak perlu melanjutkan. Metode ini dapat
memberikan umpan balik setelah evaluasi bagi peserta didik. Faktanya, merancang
berdasarkan metode ini dapat menjawab dan mencakup seluruh pergeseran paradigma dari
guru –pusat instruksi untuk pelajar - instruksi terpusat
Review 5
Darwin. (2014). Pola Team Teaching Dosen Prodi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan. Jurnal Manajemen Pendidikan Indonesia Vol 6 No. 2
Oktober 2014. Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
ISSN : 1979-6684
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Teknik Bangunan
Program Studi/Program : S-1 Pendidikan Teknik Bangunan
Dosen : Drs. Nandan Supriatna, M.Pd /
Hari/Tanggal : Jum’at / 10 juni 2021
Take-Home Exam
digunakan dalam penelitian kali ini adalah metode desktriptif analisis. Dan penulis
menjelaskan hasil dari penelitian ini berupa komitmen terhadap pencapaian tujuan
pembelajaran cenderung kurang meningkat dam implementasi konsep pengajaran team
teaching dosen prodi penulis yang masih belum sesuai, hal ini ditandai dengan beberapa bukti
salah satunya rencana perkuliahan yang seharusnya minimal 16 kali pertemuan dalam 1
semester banyak belum terpenuhi secara keseluruhan, baik dari pihak dosen maupun dari
mahasiswa. Masih ada sekitar 11,76% diantara dosen yang hanya 12 - 13 kali pertemuan.
Penulis juga menjelaskan ada salah satu faktor yang menyebabkan belum efisiennya
pelaksanaan team teaching adalah faktor masih minimnya imbalan yang diterima untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini terungkap bahwa 43,33% diantara dosen mengatakan
gaji yang diterima (non-struktural) tidak mencukupi kebutuhan keluarga, terutama
pendidikan, kesehatan dan kebutuhan aktualisasi diri lainnya. Sehingga mengharuskan
mereka untuk mencari tambahan penghasilan di luar kegiatan pembelajaran di Prodi
Pendidikan Teknik Bangunan (PTB).
Penulis juga memaparkan menggunakan pola pengajaran beregu yang diciptakan
dosen Prodi PTB kampus penulis dan hasilnya yaitu tim dosen berbagi bahan ajar dan waktu
mengajar, sehingga masing-masing mendapat 1/3 bagian bahan ajar dan 1/3 bagian waktu
mengajar dalam satu semester. Tidak jelas apakah pembagian itu merujuk pada Rencana
Kegiatan Belajar (RKBM). Dengan kata lain masing-masing dosen berjalan sendiri-sendiri
dalam pengelolaan pengajaran, sekalipun itu namanya pembelajaran beregu (tim mengajar)
untuk mahasiswa yang sama.
Penulis menyampaikan kesimpulan dari penelitian kali ini yaitu penyelenggaraan
team teaching dosen Prodi Pendidikan Teknik Bangunan di FT Unimed Medan, pada
umumnya belum sesuai dengan kaidah dan konsep “team teaching” yang ber-kembang.
Kemudian pola team teaching yang ciptakan dosen Prodi Pendidikan Teknik Bangunan
Unimed belum dijiwai atas kebersamaan tim, baik kebersamaan dalam perencanaan bahan
ajar, kebersamaan pelaksanaan pengajaran diruang kelas, kebersamaan dalam
penyelenggaraan evaluasi belajar, terlebih lagi dalam melakukan umpan balik tentang
efisiensi dan upaya peningkatan mutu proses pembelajaran secara berencana dan
berkelanjutan. dan dari kesimpulan tersebut penulis mendapatkan rekomendasi yaitu Perlu
adanya keseragaman visi dan pemahaman tentang konsep “team teaching” bagi seluruh dosen
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Teknik Bangunan
Program Studi/Program : S-1 Pendidikan Teknik Bangunan
Dosen : Drs. Nandan Supriatna, M.Pd /
Hari/Tanggal : Jum’at / 10 juni 2021
Take-Home Exam
DAFTAR PUSTAKA
Hajar, Ibnu (2014), Buku Pedoman Akademik Universitas Negeri Medan, Medan: BAAK
Unimed.
Issac, Stephen dan Michael W.B. (1980), Handbook in Research and Evaluation. San Diego
California, Edits Publishers,
Johnston, Bill and Bartek Madejski, (2014) A Fresh Look at Team Teaching, http://www.
tttjournal.co.uk/uploads/File/back_articles/A_fresh_look_at_team_teaching.pdf
Milles, Ian. (1985) How to Achieve Quality in Education, Bognor Regis Great Britain :
Anchor Publication.
Novak, Yosep. D dan Gowin D. Bob (1986) Learning How to Learning. New York :
Cambridge University Press
Ungsi, AOM. (1987) Team Teaching. Padang; LRC FPTK IKIP Padang.
Worthen, Blaine R. dan Sanders, James R (1984). Educational Evaluation : Alternative
Approaches and Practical Guidlines. New York , London : Longman.
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Teknik Bangunan
Program Studi/Program : S-1 Pendidikan Teknik Bangunan
Dosen : Drs. Nandan Supriatna, M.Pd /
Hari/Tanggal : Jum’at / 10 juni 2021
Take-Home Exam