Anda di halaman 1dari 23

NASIONALISME

Dosen

MONISYE LESAWENGAN, S. Tr. Keb, M.Kes

Oleh Kelompok II

ANGGILINA LUMENTUT 220601045


AISKA FAIRANA KARIM 220601044
SUCI RAHMAWATI YUSUF 220601029
MELKA DJAARANGKAL 220601047
PUTRI NABILA MOKOBELA 220601034
CITRA AYU KOROMPOT 220601052
SITI SARAH ALAMSYAH 220601037
MARSHELLA CH TAARAUNGAN 220601031
TIARA LETICIA DEREK 220601043

PROGRAM STUDI KEBIDANAN FAKULTAS


ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADYAH MANADO
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat TUHAN Yang Maha Esa, atas berkat

dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelessaikan Makalah yang berjudul :

“ENDOKRIN”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat

dalam Tugas Mata Kuliah di Universitas Muhammadiyah Manado Tahun 2022.

Dengan bekal pengetahuan, pengarahan serta bimbingan yang diperoleh

selama perkuliahan, penulis mencoba menyusun Makalah ini. Dalam penyusunan

Makalah ini tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak yang penuh dengan

kesabaran, keramahan, pengertian telah memberikan dorongan, bimbingan dan

arahan serta sumbangan pemikiran yang sangat bermanfaat bagi proses

penyusunan.

Penulis juga menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh sebab itu kritik dan saran senang hati penulis harapkan. Semoga usulan

penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak khususnya bagi penulis serta

pembaca.

Penulis

Manado,….,…….,2022

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang............................................Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masal...........................................Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Penulisan.........................................Error! Bookmark not defined.

BAB II.....................................................................................................................3

ISI...............................................................................Error! Bookmark not defined.

A. Pengertian Endokrin....................................Error! Bookmark not defined.

B. Fungsi Sistem Endokrin..............................Error! Bookmark not defined.

C. Jenis-jenis kelenjar......................................Error! Bookmark not defined.

D. Macam-macam Penyakit Endokrin.............Error! Bookmark not defined.

BAB III..................................................................................................................18

KESIMPULAN.....................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Proses sosial merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat. Dimana di

dalamnya terdapat suatu proses hubungan antara manusia dengan yang lainnya.

Proses hubungan tersebut berupa antar aksi sosial yang terjadi dalam kehidupan

sehari-hari secara terus menerus. Antar aksi (interaksi) sosial, dimaksudkan sebagai

pengaruh timbal balik antara dua belah pihak, yaitu antara individu satu dengan

individu atau kelompok lainnya dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Proses

sosial pada dasarnya merupakan siklus perkembangan dari struktur sosial yang

merupakan aspek dinamis dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan inilah yang

merupakan dinamika yang tumbuh dari pola-pola perilaku manusia yang berbeda

menurut situasi dan kepentingannya masing-masing, yang diwujudkan dalam

proses hubungan sosial. Hubungan-hubungan sosial itu pada awalnya merupakan

proses penyesuaian nilai-nilai sosial dalam kehidupan masyarakat. Kemudian

meningkat menjadi semacam pergaulan yang tidak hanya sekedar pertemuan

secara fisik, melainkan merupakan pergaulan yang ditandai adanya saling mengerti

tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam hubungan tersebut.

Misalnya saling berbicara (komunikasi), bekerja sama dalam memecahkan suatu

masalah, atau mungkin pertemuan dalam suatu pertikaian dan lain sebagainya.

Secara singkat, dapat dikatakan bahwa proses sosial itu adalah hubungan-

hubungan sosial yang dinamis dalam kehidupan masyarakat.

1. 3 Tujuan Penulisan

1
1. 3. 1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem endokrin

1. 3. 2 Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis sistem endokrin

1. 3. 3 Untuk mengetahui apa saja fungsi dari sistem endokrin

1. 3. 4 Untuk mengetahui bagaimana cara kerja sistem endokrin

1. 3. 5 Untuk mengetahui apa saja kelainan dalam sistem endokrin

BAB II

TINJAUAN TEORI

2. 1 Pengertian Sistem Endokrin

Sistem

endokrin

adalah suatu sistem yang bekerja dengan perantaraan zat-zat kimia (hormon)

yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan

2
kelenjar buntu (sekresi interna) yang mengirim hasil sekresinya langsung

masuk ke dalam darah dan cairan limfe, beredar dalam jaringan kelenjar

tanpa melewati duktus (saluran). Permukaan sel kelenjar menempel pada

dinding stenoid/kapiler darah. Hasil sekresinya disebut hormon. Hormon

merupakan bahan yang dihasilkan tubuh oleh organ yang memiliki efek

regulatorik spesifik terhadap aktivitas organ tertentu, yang disekresi oleh

kelenjar endokrin, diangkut oleh darah ke jaringan sasaran untuk

mengetahui/mengubah kegiatan alat/jaringan sasaran. Sistem endokrin terdiri

dari kelenjar-kelenjar endokrin dan bekerja sama dengan sistem saraf,

mempunyai pranan penting dalam pengendalian kegiatan organ-organ tubuh.

Kelenjar endokrin mengeluarkan suatu zat disebut hormon.

Hormon yaitu penghantar (transmiter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel

khusus ke dalam aliran darah dan selanjutnya di bawa sel-sel tanggap

(responsive cells) tempat terjadinya khasiat itu (menurut Starling).

kekhusussan yang dikaitkan dengan hormmon adalah bahwa hormon adalah

zat kimia organic yang mempunyai aktivitas tinggi meskipun hanya diberikan

dalam jumlah yang sanagt sedikit. Hormon yang dihasilakan langsung

disekresikan ke dalam pembuluh darah, dan disalurkan langsung ke tempat

yang membutuhkan. Setibanya di tempat organ tujuan, hormon melakukan

kegiatan spesifik mengatur proses metabolisme dari organ tujuan.

2. 2. Jenis-jenis Kelenjar dalam Sistem Endokrin

3
2. 2. 1. Kelenjar Hipofisis

Kelenjar hipofisis atau sering disebut sebagai master of gland

merupakan kelenjar yang menghasilkan banyak hormon yang

masing masing memiliki fungsi utama untuk mengatur satu

sama lain. Kelenjar ini memiliki ukuran yang kecil sekitar 1, 3

cm dengan bentuk bulat. Secara umum kelenjar hipofisis sendiri

terbagi atas 3 macam, yaitu hipofisis anterior, hipofisis pars

intermedia dan hipofisis posterior.

Adapun hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis

berserta fungsinya adalah sebagai berikut:

a. Hormon Pertumbuhan – Hormon pertumbuhan untuk

mengatur pertumbuhan & perkembangan manusia dari bayi

sampai dewasa, apabila kekurangan hormon maka akan

kerdil sedangkan apabila kelebihan akan menyebabkan

gigantisme.

4
b. Hormon Tirotropin – Hormon yang mengatur pertumbuhan

dan perkembangan dari kelenjar tiroid agar tidak terserang

penyakit gondok.

c. Hormon Adrenocorticotropic – Hormon ini bertugas untuk

mengontrol pertumbuhan dan perkembangan dari kulit ginjal

serta merangsang aktivitas kelenjar adrenal.

d. Hormon Prolaktin (Lactogenic) – Berfungsi untuk membantu

wanita pada proses kelahiran dan juga sekresi susu.

e. Hormon MSH – Bertugas untuk memberikan pengaruh pada

warna kulit pada mahkluk hidup, kelebihan hormon ini dapat

menyebabkan kulit hitam.

f. Hormon ADH – Bertugas untuk meningkatkan tekanan darah

dalam tubuh serta menurunkan volume urine tubuh.

2. 2. 2. Kelenjar Tiroid

5
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang dapat ditemukan

di bagian leher depan, tepatnya berada dibawah jakun dan

terdapat 2 lobus. Yodium yang terdapat pada kelenjar ini dibuat

dari folikel jaringan tiroid, dimana yodium secara aktif

diakumulasi oleh kelenjar tiroid itu sendiri. Maka dari itu,

apabila seseorang mengalami kekurangan yodium dalam jangka

waktu yang lama dan tidak segera ditangani, maka akan

menyebabkan pembesaran pada kelenjar gondok hingga 15x

lipat dari normal.

Kelenjar ini menghasilkan 2 hormon penting, yaitu tiroksin

dan triiodontironim. Dimana kedua hormon ini memiliki fungsi

yang sama yaitu untuk mengatur metabolisme, perkembangan,

pertumbuhan serta aktivitas dari sistem saraf. Akan tetapi

terdapat 1 hormon yang terdapat pada kelenjar tiroid yang

bernama kalsitonin. Kalsitonin ini memiliki fungsi untuk

menurunkan kadar kalsium dalam darah tubuh, caranya adalah

dengan mempercepat proses absorpsi kalsium yang terdapat

pada tulang.

2. 2. 3. Kelenjar Paratiroid

6
Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar yang berada di

belakang kelenjar tiroid dengan jumlah 4 buah. Adapun fungsi

kelenjar ini adalah:

a. Menghasilkan PTH yang berfungsi mengatur konsentrasi ion

kalsium yang terdapat pada cairan ekstraseluler dengan

mengabsorpsi kalsium dari dalam usus

b. Untuk meningkatkan kalsium dalam darah

c. Untuk mengatur metabolisme fosfor

d. Selain dapat menaikkan kalsium darah, kelenjar ini juga

dapat menurunkan kadar kalsium dalam darah

Apabila seseorang mengalami kekurangan hormon ini,

maka akan menyebabkan terserang penyakit tetanus dan apabila

seseorang kelebihan hormon ini maka akan menyebabkan

terjadinya pengendapan kapur pada ginjal.

7
2. 2. 4. Kelenjar Adrenalin ( Kelenjar Suprarenalis )

Kelenjar adrenalin dapat kita temukan di bagian atas ginjal

dengan bentuknya menyerupai bola. Pada masing masing ginjal

manusia terdapat 1 kelenjar suprarenalis, dimana nantinya

kelenjar tersebut akan dibagi lagi menjadi 2 bagian utama, yaitu

korteks atau bagian luar dan medula atau bagian tengah. Adapun

hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalin dan tugasnya

adalah sebagai berikut:

a. Mineralokortikoid – Bertugas untuk mengontrol jalannya

metabolisme ion anorganik

b. Glukokortikoid – Bertugas untuk mengontrol proses

metabolimse glukosa ( baca : Metabolisme Karbohidrat )

c. Adrenalin & Noradrenalin – Bertugas dalam vasokontriksi

arteri, mengontrol pembuluh darah pada otak dan otot,

8
merespon gerak peristaltik, mengatur kadar gula darah dan

ikut merubah glikogen menjadi glukosa dalam hati.

Cara kerja kelenjar adrenalin

Cara kerjanya adalah pada awalnya stimulus yang mencekam

akan memberikan efek pada hipotalamus untuk mengaktifkan

medula adrenal dengan impuls saraf, kemudian korteks adrenal

dengan sinyal hormonal. Lalu medulla adrenal bertugas sebagai

respon jangka pendek dari stress dengan cara mensekresi

hormon katekolamin. Kemudian korteks adrenal akan

mengontrol respon dari medulla adrenal, dimana respon tersebut

berlangsung lebih lama dibandingkan respon medulla adrenal.

2. 2. 5. Kelenjar Timus

Kelenjar timus adalah salah satu kelenjar yang memiliki

peran penting dalam pertumbuhan manusia. Kelenjar ini dapat

ditemukan di dalam mediastinum, tepatnya disekitar trakea.

Kelenjar ini biasanya dapat membesar seiring dengan

9
berjalannya proses pubertas, akan tetapi akan mengecil kembali

ketika dewasa. Timus juga menghasilkan hormon pertumbuhan

yang akan berfungsi hinnga remaja dan setelah dewasa nanti

hormon pertumbuhan tidak akan berfungsi. Adapun fungsi

kelenjar timus adalah:

a. Untuk membantu pertumbuhan makhluk hidup.

b. Bertugas mengurangi aktivitas dari kelenjar kelamin.

c. Menghasilkan senyawa timosin yang bertugas sebagai

perangsang limfosit tubuh.

2. 2. 6. Kelenjar Pinealis

Kelenjar Pinealis merupakan kelenjar yang terdapat di

dekat pusat otak kita. Kelenjar ini menghasilkan hormon yang

bernama melatonin, dimana reproduksi hormon ini bergantung

dari seberapa lama tubuh mendapatkan penyinaran. Ketika siang

hari, kelenjar ini akan menghasilkan sedikit melatonin, akan

tetapi pada malam hari akan menghasilkan banyak.

Fungsi kelenjar pinealis

10
Kelenjar pinealis yang menghasilkan hormon melatonin

memiliki fungsi sebagai antioksidan tubuh yang efektif untuk

memberikan perlindungan pada sistem saraf otak dari serangan

radikat bebas. Dalam ritme biologis, hormon ini memberikan

pengaruh pada siklus pada seseorang, maksudnya disini adalah

siklus dari bangun hingga tidur lagi atau kebiasaan makan

pada seseorang.

2. 2. 7. Kelenjar Pankreas

11
Kelenjar pankreas dalam tubuh memiliki tugas untuk

menghasilkan insulin yang bertugas untuk mengatur tingkat

glukosa dalam darah. Apabila seseorang mengalami kekurangan

insulin, maka akan menyebabkan individu tersebut menjadi

rentan terserang penyakit diabetes. Selain itu, kelenjar pankreas

ternyata terbagi atas 3 sel yang memiliki fungsi masing masing,

sel tersebut adalah :

a. Sel Alpa yang bertugas untuk memproduksi glukagon serta

meningkatkan glukagon, selain itu juga dapat menurunkan

kadar glukosa tubuh.

b. Sel Beta yang bertugas untuk memproduksi insulin, selain

itu juga dapat menurunkan glukagon dan meningkatkan

glukosa.

c. Sel Gamma merupakan sel yang sampai saat ini belum

diketahui secara pasti fungsi tugasnya.

12
2. 2. 8. Kelenjar Gonad ( Kelenjar Kelamin )

Kelenjar kelamin atau disebut sebagai kelenjar gonad

merupakan kelenjar yang bertanggung jawab atas pertumbuhan

pada manusia. Secara umum, kelenjar ini menghasilkan

beberapa hormon yang dibagi menjadi 2, yaitu pada laki laki

dan perempuan. Pada laki laki, kelenjar ini menghasilkan

hormon testosteron, sedangkan pada perempuan menghasilkan

hormon progresteron dan estrogen.

Fungsi kelenjar kelamin

Adapun fungsi dari hormon testosteron pada pria adalah

untuk menjaga metabolisme pria, selain itu juga memiliki

pengaruh besar sebagai penentu jenis kelamin pada janin dan

mempengaruhi masa pubertas pada pria. Sedangkan fungsi

hormon progresteron utamanya adalah untuk mematangkan sel

induk wanita, mempertahankan status kehamilan dan

meningkatkan fungsi kelenjar tiroid. Lalu fungsi dari estrogen

13
adalah sebagai pencegah nyeri pada payudara, memberikan

karakteristik secara generatif pada wanita, untuk meningkatkan

anabolisme protein tubuh dan membantu dalam pembentukan

tulang.

2. 3 Fungsi dari Kelenjar Endokrin

2. 3. 1 Penghasil Hormon – Kelenjar endokrin bertugas untuk

menghasilkan berbagai macam jenis hormon yang nantinya akan

disalurkan ke darah apabila diperlukan oleh jaringan tubuh

tertentu.

2. 3. 2 Mengontrol Aktivitas – Kelenjar endoktrin bertugas untuk

mengontrol aktivitas dari kelenjar tubuh agar dapat berfungsi

dengan normal dan maksimal.

2. 3. 3 Merangsang Aktivitas – Kelenjar endoktrin juga bertugas untuk

merangsang aktivitas kelenjar tubuh untuk kemudian

disampaikan ke sistem saraf dan menciptakan suatu efek dari

rangsangan tersebut.

2. 3. 4 Pertumbuhan Jaringan – Kelenjar endoktrin juga mempengaruhi

pertumbuhan jaringan pada manusia agar jaringan tersebut

berfungsi maksimal.

2. 3. 5 Mengatur Metabolisme – Kelenjar endoktrin juga berfungsi untuk

mengatur metabolisme dalam tubuh, sistem oksidasi tubuh serta

bertugas untuk meningkatkan absorpsi glukosa dalam tubuh dan

pada usus halus.

14
2. 3. 6 Metabolisme Zat – Kelenjar endoktrin bertugas untuk

mempengaruhi fungsi metabolisme lemak, vitamin,

metabolisme protein, mineral, air dan hidrat aranga dalam tubuh

untuk agar optimal.

2. 4 Cara Kerja Sistem Endokrin

Ketika bagian penting dari tubuh manusia, kelenjar sistem

endokrin mengontrol pelepasan hormon. Setiap kelenjar bertanggung

jawab untuk memproduksi hormon yang membantu mengontrol fungsi

tubuh yang diperlukan. Tanpa kelenjar ini, kontrol keseluruhan proses

vital akan terancam. Kelenjar dari sistem endokrin adalah salah satu

struktur yang paling rumit dalam tubuh manusia.

Setiap kelenjar bertanggung jawab untuk mensekresi hormon jenis

tertentu yang digunakan dalam berbagai kapasitas seluruh tubuh.

Hormon ini digunakan untuk segala sesuatu dari pertumbuhan dan

pengembangan sampai mengatur fungsi metabolisme tubuh. Kelenjar

dari sistem endokrin juga dapat menderita dari berbagai gangguan yang

mempengaruhi beragam jaringan dan sinyal ke seluruh tubuh.

2. 5 Kelainan pada Sistem Endokrin

2. 5. 1 Gangguan pertumbuhan, seseorang yang kelebihan hormon

pertumbuhan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa.

Pada anak-anak kelebihan hormon pertumbuhan disebut

gigantisme dan pada orang dewasa disebut ackromegali.

Sebaliknya, bila anak-anak mengalami kekurangan hormon, ia

akan mengalami kekerdilan.

15
2. 5. 2 Hyperprolactinemia, sekresi prolaktin yang berlebihan. Hal ini

bisa menyebabkan produksi/keluarnya air susu ibu

(galactoorhea) meski tidak mengandung atau tidak

menstruasi (amemorrhea).

2. 5. 3 Kegagalan fungsi gonad (hypogonadisme,) akibat kekurangan

sekresi Hormon Peluteinan (LH) dan Hormon Perangsang

Folikel (FSH). Keadaan ini biasanya sering dialami pria, yakni

berupa kegagalan menghasilkan jumlah sperma yang normal.

2. 5. 4 Penyakit tiroid, hormon tiroid yang berlebihan sebagai hasil dari

kelenjar tiroid yang terlalu aktif disebut hyperthyroidisme. Hal

ini akan menyebabkan badan meningkatkan keadaan metabolik

yang naik. Kondisi ini akan mengabkibatkan banyak sistem

dalam tubuh mengembangkan fungsi yang tidak normal.

Hypothyroidisme adalah kondisi di mana hormon tiroid kurang

disekresi dari kelenjar tiroid yang kurang aktif. Hal ini akan

melambatkan proses-proses dalam tubuh dan mungkin

mengakibatkan kepenatan, denyut jantung lemah, kulit menjadi

kering, berat badan meningkat, dan sembelit. Pada anak-anak,

penyakit ini menyebabkan pertumbuhan yang lambat dan

telatnya masa balig.

2. 5. 5 Penyakit kencing manis, penyakit sistem endokrin yang sering

kita dijumpai. Penyakit kecing manis ada dua. Jenis pertama

terjadi apabila pankreas gagal menghasilkan insulin yang

mencukupi. Sementara, jenis kedua terjadi akibat badan tidak

16
mampu merespon insulin dengan normal. Penyakit kencing

manis ini bisa menyebabkan gagal ginjal, neuropathy dan

kerusakan saraf, kebutaan, amputasi kaki, sakit jantung, serta

stroke.

2. 5. 6 Osteoporosis, terjadi baik pada wanita maupun laki-laki. Ini

terjadi bila struktur tulang menjadi semakin lemah dan kelihatan

seperti retak atau patah. Banyak faktor penyebabnya, termasuk

kekurangan hormon estrogen pada masa menopaus wanita, atau

kekurangan hormon tetosteron pada laki-laki seiring

bertambhnya usia.

2. 5. 7 Sindrom Ovari Polisistik, PholycysticOvary Syndrome (PCOS)

adalah penyakit endokrin yang menyerang lebih kurang 5%

jumlah wanita. Wanita yang mengalami PCOS ini menghasilkan

jumlah hormon seks lelaki (endogren) yang berlebihan. Hal ini

bisa menghalangi proses ovulasi dan menyebabkan

ketidaksuburan. Para penderita PCOS mungkin mengalami

gangguan menstruasi atau malah tidak menstruasi, tidak subur,

rambut yang tumbuh berlebihan. Penyakit ini bisa

mengakibatkan gangguan kesehatan jangka panjang pada wanita.

2. 5. 8 Menopause, yakni masa perubahan badan di mana level estrogen,

testosteron, dan progesteron semakin berkurang dan akhirnya

sama sekali berhenti produksi. Kekurangan estrogen

menyebabkan badan terasa panas, berpeluh, emosi tidak stabil,

murung, vagina kering, urin terganggu, hilang konsentrasi, dsb.

17
Ada banyak risiko jangka panjang yang bisa terjadi seperti

penyakit kardiovaskular meningkat, kegemukan, perubahan

tingkat kolesterol, risiko osteoporosis meningkat, penyakit

Alzhiemer, dsb.

2. 5. 9 Diabetes insipidus, penyakit diakibatkan oleh kekurangan hormon

antidiuresis. Masalah ini timbul akibat rusaknya tangkai pituitari

atau kelenjar pituitari posterior. Penderita yang mengidap

diabetes insipidus ini selalu merasa dahaga dan sering kencing.

2. 5. 10 Ketidakcukupan Adrenal atau penyakit Addison, yakni akibat

rusaknya fungsi korteks adrenal dan secara langsung

mengakibatkan kekurangan pengeluaran/sekresi hormon

kortikosteroid adrenal. Gejala-gejalanya antara lain: badan

lemah, penat, kekurangan/turunnya berat badan, murung, lesu,

muntah-muntah, anoreksia, dan hiperpigmentasi.

18
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Sistem endokrin dalam kaitannya dengan sistem saraf yaitu mengontrol

dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk

mempertahankan keseimbangan inamis dalam tubuh. Fungsi mereka satu

sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik

tertentu. Sistem endokrin memiliki fungsi untuk membatu mensekresikan

hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan

pertumbuhan dan perkembangan, dan kontrol perkembangan seksual dan

reproduksi.

B. Saran

Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan,

baik karena faktor dalam maupun karena faktor luar, seperti virus atau

kesalahan mengkonsumsi makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar

selalu dapat beraktivitas dengan baik.

19
DAFTAR PUSTAKA

Pearce. Evelyn C, 1995, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta :

Gramedia

Syaifuddin, 2011, Anatomi Fisiologi : kurikulum berbasis kompetensi untuk

keperawatan & kebidanan Edisi 4, Jakarta : EGC

Coad. Jane, Dunstall. Melvyn, 2006, Anatomi dan Fisologi untuk Bidan ,

Jakarta : EGC

http://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-dan-Fungsi-Sistem-Endokrin-

Pada-Manusia-adalah.html

http://kliksma.com/2015/04/fungsi-sistem-endokrin-pada-manusia.html

https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-endokrin-pada-manusia

https://www.academia.edu/24486012/ANATOMI_FISIOLOGI_SISTEM_ENDOKRIN

20

Anda mungkin juga menyukai