Anda di halaman 1dari 4

F6 PENGOBATAN DASAR OTITIS MEDIA

Infeksi saluran telinga meliputi, infeksi saluran telinga luar (otitis eksterna), saluran
telinga tengah (otitis media), mastoid (mastoiditis) dan telinga bagian dalam
(labyrinthitis). Otitis media, suatu inflamasi telinga tengah berhubungan dengan efusi
telinga tengah, yang merupakan penumpukan cairan ditelinga tengah. Otorrhea
merupakan discharge telinga yang dapat berasal dari membran timpani. Otitis media
diklasifikasikan berdasarkan gejala klinis, otoskopi, lama sakit dan komplikasi. Otitis
media terjadi karena aerasi telinga tengah yang terganggu, biasanya disebabkan
karena fungsi tuba eustakius yang terganggu. Diagnosis dan tatalaksana yang benar
sangatlah penting, karena otitis media merupakan penyakit yang sering ditemukan dan
dapat menyebabkan komplikasi penyebaran infeksi sampai ke intrakranial.

Pasien datang ke Balai Pengobatan PKM dengan keluhan telinga kiri berdengung dan
kelar cairan yang dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Cairan yang keluar dari telinga
berwarna kekuningan dan tidak berbau. Pendengaran telinga kiri dikatakan menurun.
Pasien sebelumnya mengeluh pilek dan batuk sejak 4 hari yang lalu. Demam tidak
ada.
Riwayat mengorek telinga dikatakan tidak ada.
Alergi: tidak ada
RPD: tidak ada
RPK: tidak ada

Metode intervensi yang digunakan adalah:


1) anamnesis
2) pemeriksaan fisik sederhana
3) menyampaikan hasil pemeriksaan fisik
4) menyampaikan hasil dagnosa, rencana terapi, dan edukasi mengenai pengetahuan
dasar penyakit, penegahan, dan pengendalian penyakit.

Tanggal: 19/04/2022
Waktu: 09.10 WITA
Tempat: Balai Pengobatan Puskesmas baru ulu
Pasien datang dengan menyampaikan keluhan yang ada. Kemudian dilakukan
pemeriksaan tanda vital dan status generalis dengan hasil dalam batas normal.

Dilakukan pemeriksaan pada kedua kedua telinga::


Telinga:
- Daun telinga: normal/normal
- Liang telinga: lapang/lapang
- Discharge: -/+ warna bening
- Membran timfani: intak/perforasi
- Mastoid: normal/normal
Hidung:
- Hidung luar: normal/normal
- Kavum nasi: normal/normal
- Septum: tidak ada deviasi
- Mukosa: hiperemi/hiperemi
- Konka: kongesti/kongesti
- Sinus: tidak dievaluasi
Tenggorok:
- Tonsil: T1/T1, hiperemi (-), mukosa rata
Faring: hiperemi (-)

Selanjutnya pasien didiagnosis dengan Hipertensi dan diberikan pengobatan berupa:


a. Non Medikamentosa
Kie tentang penyakit,, terapi farmakologi dan non farmakologi, gaya hidup sehat,
KIE jangan mengorek telinga terlalu dalam dan minum obat sesuai anjuran.
b. Medikamentosa
- Ear toilet
- Amoxicilin 3x500 mg PO
- Ambroxol 3x30 mg PO
- CTM 3x4 mg PO

Monitoring: memperhatikan respon pasien saat dilakukan anamnesis dan pernjelasan


tentang penyakit otitis media akut mengenai terapi, pengelolaan, pencegahan, dan
komplikasi.
Evaluasi: edukasi berjalan dengan baik, pasien mengerti dan memahami mengenai
penjelasan yang diberikan.
F6
PENGOBATAN DASAR PASIEN DIABETES

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kronis, metabolik yang ditandai dengan
peningkatan kadar glukosa darah (atau gula darah), yang mengarah dari waktu ke
waktu untuk kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf
(World Health Organization, 2016). World Health Organization (WHO) memprediksi
kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi
sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Indonesia menempati urutan ke-4 di dunia sebagai
negara dengan jumlah penderita DM terbanyak.

Pasien datang ke Balai Pengobatan PKM dengan keluhan sering kencing banyak dan
berat badannya menurun dalam beberapa bulan terakhir. Keluhan sering haus dan
lapar juga kadang dirasakan pasien. Kesemutan tidak ada. Penglihatan buram tidak
ada. Pasien belum pernah memeriksakannya.
Alergi: tidak ada
RPD: tidak ada
RPK: kakak pasien dikatakan menderita kencing manis
RS: pasien masih bisa melakukan aktivitas. Merokok (+).

Metode intervensi yang digunakan adalah:


1) anamnesis
2) pemeriksaan fisik sederhana dan pemeriksaan penunjang terhadap pasien
3) menyampaikan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang
4) menyampaikan hasil dagnosa, rencana terapi, dan edukasi mengenai pengetahuan
dasar penyakit, penegahan, dan pengendalian penyakit.

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Tanggal: 3/05/ 2022
Waktu: 09.00 WITA
Tempat: Balai Pengobatan puskesmas baru ulu

Pasien datang dengan menyampaikan keluhan yang ada. Kemudian dilakukan


pemeriksaan tanda vital dan status generalis dengan hasil dalam batas normal.
Selanjutnya pasien direncanakan untuk menjalani cek lab, dengan hasil:
GDS: 327
Kolesterol total: 128
Asam urat 5,5

Selanjutnya pasien didiagnosis dengan DM tipe 2 dan diberikan pengobatan berupa:


a. Non Medikamentosa
Kie tentang penyakit dan komplikasi, terapi farmakologi dan non farmakologi, gaya
hidup sehat, diet sehat rendah gula, lemak, dan karbohidrat, olahraga teratur dan
perbanyak aktivitas fisik, konsumsi obat teratur, kontrol minggu depan untuk
evaluasi.
b. Medikamentosa
- Metformin 2x500 mg PO
- Vit B complex 1x1 tab PO
Monitoring: memperhatikan respon pasien saat dilakukan anamnesis dan pernjelasan
tentang penyakit DM tipe 2 mengenai terapi, pengelolaan, pencegahan, dan
komplikasi.
Evaluasi: edukasi berjalan dengan baik, pasien mengerti dan memahami mengenai
penjelasan yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai