Anda di halaman 1dari 4

RESENSI PIDATO PURNA ADI CENDIKIA

PROF. DR. Hj. ESMI WARASSIH PUJIRAHAYU, S.H., M.S.

TENTANG HUKUM YANG HUMANIS MEWUJUDKAN


KEADILAN SPIRITUAL

Dosen/Mata Kuliah :
Mata Kuliah : Sosiologi Hukum
Dosen : PROF. DR. Hj. ESMI WARASSIH
PUJIRAHAYU, S.H., M.S.

Disusun Oleh :
Nama : Iswandi nur
NIM/Kelas : 121160010/A

PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM

SEKOLAH PASCASARJANA UGJ CIREBON

TAHUN 2021
1. Pandangan tentang hukum telah terjadi sebuah evolusi pada Abad 19 hingga
sekarang berubah pada pola Teori Hukum Positivisme.
2. Hukum menjadi Otonom, Netral, Linier, Deterministik dan Rational (Peraturan
& Logika Rules & Logic)
3. Hukum bukan hanya Hitam & Putih tetapi Instrumen Utama adalah
Kecerdasan Intelektual.
4. Hukum merupakan Procedure addict : Formalistic, Procedural, Elitis, Partial –
Persoalan nilai keadilan terabaikan.
5. Akibat Pendidikan Hukum saat ini : (Law as Servant of Repressive Power)
ialah : Hukum tertinggal dari dinamika perubahan sosial., hukum tidak mampu
menyelesaikan persoalan dalam masyarakat (kompleks), Kepercayaan
terhadap hukum semakin pudar, berhukum sebagai ladang bisnis &
kepentingan pragmatis, dan Keadilan Prosedural.
6. menurut Marc Galanter Negara Modern – Hukum Modern yaitu Peraturan,
Universal, Tertulis, Individualistik, Seragam, Liberal
7. pandangan Yap Thiam Hien terhadap hukum adalah Sudah lebih dari 20
Tahun, para advokat gagal menghumanisasikan hukum dan Lembaga hukum
mungkin disebabkan pendekatan yang salah karena tidak dapat memahami
seluk beluk perubahan karena tidak mempelajari ilmu yang lain khususnya,
Sosiologi.
8. Menurut Brandeis hukum adalah “A lawyers who has not studied economies
and sociology is very apt to become public anemy”.
9. Menurut Sinzhemeier adalah Hukum tidak berada di ruangan hampa dan
berhadapan dengan hal yang abstrak, melainkan hukum berhadapan dengan
tatanan masyarakat dan manusia hidup.
10. Pemahaman Hukum sebagai pedoman prilaku tidak dapat dipisahkan dari
masyarakat terutama budaya hukumnya. Hukum kosntruksi mental manusia /
masyarakat, berupa nilai, etik, moral dan spiritual.
11. Hukum itu symbol yang syarat akan makna serta masalah manusia dan
kemanusiaan.
12. Mengingat kondisi saat ini yang terjadi, bahwa keadaan krisis
multidimensional seperti intelektual, moral, dan spiritual (fritjof capra – the
turning point). Sehingga perlu dipahami hidup dan kehidupan – living
organism merupakan organisme, social system dan ecosystem.
(Interconected dan Interdependent)
13. Menurut Edward O Wilson & Capra – Concilience (Ahli Biologi) mengatakan
bahwa menolak dengan konsep kerja science Newtonian cartesian yang
memandang objek studi menjadi balok-balok yang terfragmentasi dan berdiri
sendiri.
14. Menurut Sampford hukum saat ini sudah menjadi Structure Melee dan Legal
Melee.
15. Perlu pendekatan Holistik & Deep Ecology (Scientific Holistic) bahwa dunia
kehidupan dilihat secara utuh tidak ada yang terpisahkan (Organisasi –
system sosial – lingkungan – ethics).
16. Pemisahan antara ilmu sosial dan ilmu alam sudah tidak relevan lagi menurut
(the unity of knowledge).
17. Permasalahan dunia tidak dapat dipecahkan oleh disiplin ilmu yang berdiri
sendiri, perjalanan untuk menggambarkan proses bekerjanya ilmu alam
sampai ke ilmu sosial dan humaniora itu berkelok-kelok seperti halnya
Labyrint.
18. Hukum itu dibutuhkan sebuah paradigma baru dan pendekatan baru bahkan
konsep hukum yang baru bahwa Pendidikan hukum dari skill kepada
pencarian kebenaran, keadilan berbasis etik, moral dan spiritual religions.
19. Menurut Satjipto Rahardjo Hukum adalah pencarian kebenaran atau
memahami law as a great anthropological document sehingga hukum bukan
hanya persoalan manusia melainkan tidak bebas konteks (search for
meanings). hukum adalah pembangunan hukum yang humanis itu adalah
sebuah proses perjalanan Panjang bukan berhenti dengan hanya
menghasilkan produk undang-undang oleh Lembaga formal dan
mengamandemennya.
20. Peraturan perundang-undangan sejak dalam tahap inisiasi, pembentukan,
implementasi, penegakan hukum bukan hanya sekedar menegakan peraturan
yang berdiri sendiri jadi hukum harus menukik kedalam realitas sosial –
sosial, organisme, lingkungan, etika dan moral kemanusiaan secara spiritual.
21. Pembangunan Hukum berbasis masyarakat dan ekologi meliputi kepada
structural (kelembagaan), substansi (norma hukum), kultur (nilai, idea, ways
of doiung, ways of thingking).
22. Menurut warner menski adalah state law – living law – ethics, moral dan
religions. Menyatu dalam kehidupan pengemban hukum yaitu praktis, ilmuan,
pembentuk hukum. Hukum yang humanis untuk mewujudkan keadilan
spiritual perlu peningkatan kualitas kecerdasan manusia yaitu intelektual,
emosial dan konsep spiritual kenabian.
23. Menurut Imam Al Ghazali hukum adalah keadilan spiritual yang sempurna
karena tidak hanya menyangkut sumber daya tetapi harus merujuk kepada
persoalan akhlak (unsur material dan spiritual).
24. Menurut Ibnu Arabi Hukum adalah keadilan tanpa bimbingan kerohanian akan
melanggar prinsip kemanusiaan dan menimbukan Tindakan anarki. Kemudian
mengganggap bahwa hukum merupakan keadilan tidak hanya menyangkut
kehidupan manusia tetapi juga wilayah ketuhanan.
25. Hukum yang humanis akan mewujudkan keadilan spiritual, bila kita
memahami dan mengaplikasikan cita hukum Pancasila.

------------------------------------------------S E L E S A
I------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai