5. Leadership
Session Objectives:
d) Ini persyaratan yang menarik dan tidak ada pada edisi ISO-9001
sebelumnya. Sistem manajemen mutu harus melekat pada proses bisnis
organisasi. Seringkali, pada penerapan ISO-9001, prosedur dibuat tanpa
memperhatikan proses bisnis aktual organisasi. Akibatnya, sistem
manajemen mutu seperti suatu yang asing bagi banyak pihak di
organisasi. Ini yang disebut artificial quality management system yang
banyak terjadi pada penerapan ISO-9001 edisi terdahulu. Memastikan
bahwa kebijakan mutu dikomunikasikan, dipahami dan diterapkan
Komunikasi kebijakan mutu adalah hal yang sangat penting untuk
membangun kesadaran setiap karyawan tentang mutu. Dan komunikasi
yang dimaksud bukan sekedar memberitahu, tapi memberi pesan bahwa
kebijakan itu penting dan harus dipatuhi. Selain komunikasi verbal dan
tulisan, yang tak kalah penting adalah keteladanan. Sejuta kata dalam
kebijakan mutu tak akan berguna bila manajemen puncak memberi
contoh sebaliknya;
5.2 Kebijakan:
Klausul ini mensyaratkan agar pihak manajemen menetapkan kebijakan
mutu, yang akan menjadi arahan dasar bagi seluruh lapisan organisasi dalam
melakukan pekerjaan dan mengambil keputusan.
ISO-9001:2015 mensyaratkan agar kebijakan mutu sesuai dengan tujuan
organisasi dan menjadi kerangka sasaran mutu. Dua komitmen yang harus
ada dalam kebijakan mutu adalah komitmen untuk memenuhi pesyaratan
dan perbaikan sistem manajemen mutu berkelanjutan.
ISO-9001:2015 juga mensyaratkan agar kebijakan mutu
didokumentasikan, dikomunikasikan ke seluruh lapisan organisasi dan
tersedia bagi pihak luar.
Kebijakan harus :
a) Tersedia dan dipelihara sebagai informasi terdokumentasi;
b) Dikomunikasikan, dimengerti diterapkan dalam organisasi;
c) Tersedia untuk pihak berkepentingan relevan jika perlu.