Anda di halaman 1dari 7

NAMA LENGKAP : DYAH KUSUMANINGRUM

NO PESERTA PPG/NO.UKG : 201501761072


KELAS : 001 BIOLOGI

LK. 2.2 Menentukan Solusi


No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
1. Berdasarkan hasil Dari alternatif solusi yang Beberapa informasi yang diperoleh Mekanisme tahapan-tahapan
kajian literatur dan diperoleh, selanjutnya dari hasil penelitian Pratiwi dkk pelaksanaan solusi:
hasil wawancara dipilih dan ditentukan (2018) yaitu: 1. Guru mengkaji literatur
dengan guru, Wakil solusi yang dapat 1. Berdasarkan hasil penelitian pendukung untuk
Kurukulum, dan pakar diterapkan oleh guru yang dilakukan oleh Pratiwi menerapkan model
diperoleh solusi dari untuk mengatasi masalah dkk, diperoleh hasil bahwa pembelajaran Problem
akar penyebab masalah tersebut yakni: Based Learning (PBL) dan
penerapan model
rendahnya kesadaran strategi ARCS
peserta didik akan Penerapan model pembelajaran Problem 2. Guru melaksanakan
pentingnya ilmu Biologi pembelajaran PBL Based Learning dengan pembelajaran sesuai
khususnya pada sistem dengan strategi motivasi strategi motivasi ARCS dengan sintaks
pencernaan dan guru ARCS (Attention, dapat meningkatkan pembelajaran berbasis
lebih sering Relevance, Confidence, motivasi belajar peserta masalah
menggunakan cara Satisfaction) didik.
konvensional yaitu Langkah-langkah
Materi yang akan dipilih: 2. Model pembelajaran Problem
ceramah yang pembelajaran dengan model
menyebabkan Sistem Pencernaan Based Learning adalah Problem Based Learning
semangat/motivasi (Biologi kelas XI) kegiatan pembelajaran yang berdasarkan adalah:
peserta didik kurang memfokuskan pada 1) Orientasi peserta didik
antara lain: identifikasi serta pemecahan kepada masalah
1. Penggunaan media masalah yang nyata, praktis, 2) Mengorganisasikan peserta
pembelajaran yang konstektual, berbentuk didik untuk belajar
bervariasi 3) Membimbing penyelidikan
masalah yang ada dalam
2. Penerapan model individual maupun
pembelajaran PBL kehidupan peserta didik kelompok
dengan strategi sebagai titik sentral kajian 4) Mengembangkan dan
motivasi ARCS untuk dipecahkan. Dengan menyajikan hasil karya
(Attention, Relevance, melibatkan permasalahan 5) Menganalisis dan
Confidence, nyata, maka peserta didik mengevaluasi proses
Satisfaction) akan sadar bahwa Biologi pemecahan masalah
3. Pembelajaran sangat melekat dengan
menggunakan media Pada attention (A) atau
kehidupan sehari-hari.
komputer berupa perhatian, dapat diterapkan
Power Point dan Video 3. Menurut Sardiman dalam strategi yang digunakan untuk
Pembelajaran Pratiwi, (2018) motivasi adalah memperoleh dan
(Youtube) perubahan energi Dalam diri mempertahankan perhatian
seseorang yang ditandai peserta didik, salah satunya
dengan munculnya feeling dan dengan kegiatan tanya jawab
didahului dengan tanggapan dan pemberian motivasi di Awal
terhadap adanya tujuan. pembelajaran. Dengan
Tingkatan motivasi peserta demikian, peserta didik dapat
didik mempengaruhi sikap fokus diawal pembelajaran.
terhadap ilmu dan hasil Pada relevance (R) atau
belajar. relevansi, peserta didik
dapat memikirkan suatu
Rujukan: permasalahan yang
Pratiwi,B.L.,Kuswardi,Y.,&Fitria berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
na,L.(2018). Upaya Peningkatan
sehingga peserta didik lebih
Motivasi Belajar Peserta didik mudah mencermati hal-hal
Melalui Model Pembelajaran yang berkaitan dengan
Problem Based Learning penyelesaian masalah
dengan Strategi Motivasi Arcs tersebut. Selanjutnya pada
(Attention, Relevance, confidence (C) atau
kepercayaan diri, dapat
Confidence, Satisfaction) pada
diterapkan dengan strategi
Peserta didik Kelas XIIPA2 SMA untuk menumbuhkan rasa
Negeri 1 Petanahan Tahun percaya diri peserta didik.
Pelajaran2017/2018. Jurnal Beri dukungan kepada peserta
Pendidikan Matematika dan didik untuk menjalani
Matematika SOLUSI,2(2),161- pembelajaran dengan penuh
169. percaya diri. Selain itu,
Berdasarkan hasil wawancara pembagian kelompok juga
mengenai model Problem Based merupakan bagian dari
Learning (PBL) diperoleh hasil confidence. Melalui kegiatan
ini, peserta didik saling
sebagai berikut:
berbagi ide/pendapat untuk
 Guru (Shanty Noor H) menyelesaikan masalah yang
mengatakan bahwa model terdapat pada LKPD. Pada
pembelajaran PBL cenderung satisfaction (S) kepuasan,
sukar dilakukan dengan peserta didik diberi
kompetensi peserta didik yang dukungan berupa pemberian
ada, namun apabila guru pujian dan penghargaan
untuk peserta didik yang dapat
mampu mengcover
memecahkan masalah.
pembelajaran dengan Penerapan model
menarik, maka tidak lepas pembelajaran PBL dengan
kemungkinan peserta didik strategi ARCS memiliki
akan lebih memahami materi. kelebihan dan kekurangan
 Waka Kurikulum(Joko tersendiri, yaitu:
Kelebihan:
Slamat, S.Pd., M. Pd)
a. Menumbuhkan rasa ingin
mengatakan bahwa sangat tahu peserta didik
bagus apabila guru mau b. Peserta didik akan merasa
mencoba hal baru dengan terlibat dalam
model pembelajaran yang pembelajaran
tidak biasa. Karena akan c. Menumbuhkan motivasi
menumbuhkan pengalaman belajar peserta didik
Kelemahan:
baru bagi peserta didik.
a. Membutuhkan waktu yang
 Pakar (Sugiono, S.Pd., M. Pd) cukup lama karena peserta
mengatakan bahwa model didik masih harus
pembelajaran harus terus memahami permasalahan
dilakukan evaluasi. Jadi guru b. Memungkinkan peserta
tahu mana model yang baik didik merasa puas dan
untuk peserta didik. Model bersantai setelah mendapat
pembelajaran PBL dengan pujian
kemasan menarik akan sangat
cocok untuk peserta didik
yang merasa bahwa pelajaran
Biologi hanya begitu-begitu
saja (cenderung
mendengarkan guru
menjelaskan).
2. Berdasarkan hasil kajian Dari alternatif solusi yang Informasi-informasi yang Mekanisme tahapan-tahapan
literatur dan hasil diperoleh, selanjutnya diperoleh dari beberapa literatur pelaksanaan solusi:
wawancara dengan guru, dipilih dan ditentukan yakni: a. Guru mengkaji literatur
Wakil Kurukulum, dan solusi yang dapat  Kemauan serta kemampuan pendukung untuk
pakar diperoleh solusi diterapkan oleh guru seseorang dalam membaca akan menerapkan model
dari akar penyebab untuk mengatasi masalah mempengaruhi pengetahuan serta pembelajaran Problem
masalah Peserta didik tersebut yakni: keterampilan seseorang. Dengan Based Learning (PBL)
mengalami kesulitan dalam banyak membaca, dapat b. Guru mengembangkan
memahami materi sistem Penerapan model dipastikan orang tersebut akan bahan ajar yang dapat
pencernaan dikarenakan pembelajaran PBL dengan memiliki banyak pengetahuan meningkatkan keaktifan
rendahnya literasi siswa pengembangan bahan ajar yang akan membantu dirinya peserta didik.
antara lain : sendiri dalam melakukan banyak c. Guru melaksanakan
1. Pengembangan Materi yang akan dipilih: hal yang sebelumnya tidak ia pembelajaran sesuai
bahan ajar Sistem Pernapasan (Biologi kuasai, sehingga orang yang dengan sintaks
2. Penerapan model kelas XI) banyak membaca akan memiliki pembelajaran berbasis
pembelajaran PBL kualitas melebihi orang yang tidak masalah
3. Memberi handout menaruh minatpada kegiatan
dengan flip book membaca (Anisa,2021) Langkah-langkah
untukmembiasakan  Model pembelajaran Problem pembelajaran dengan model
peserta didik Based Learning dapat dijadikan Problem Based Learning
membaca agar solusi untuk menciptakan adalah:
paham materi pembelajaran yang menuntut a. Orientasi peserta didik
4. Penerapan metode keaktifan peserta didik karena kepada masalah
diskusi dalam model ini menekankan b. Mengorganisasikan
5. Menggunakan peserta didik untuk berpikir peserta didik untuk
LKPD dengan dengan melalui proses belajar
flipbook mengumpulkan berbagai c. Membimbing penyelidikan
konsep- konsep yang telah individual maupun
mereka pelajari dari kelompok
berbagai sumber kemudian d. Mengembangkan dan
digunakan untuk menyajikan hasil karya
memecahkan masalah yang e. Menganalisis dan
diberikan (Suryaningtias, mengevaluasi proses
2021) pemecahan masalah
 LKPD sangat baik digunakan
untuk melibatkan peserta didik Penerapan model pembelajaran
dalam kegiatan pembelajaran. Problem Based Learning (PBL)
Menurut Rusmono dalam dengan pengembangan bahan
Mulbasari (2021), menyatakan ajar memiliki kelebihan dan
bahwa pembelajaran yang kekurangan sebagai berikut:
menggunakan stategi Kelebihan:
dengan PBL sesuai dengan a. Melatih keberanian peserta
tingkatan kognitif yang ada didik melalui aktivitas
dapat membantu ingatan, diskusi dan melaporkan
pemahaman, penerapan, hasil diskusi
hingga analisis terhadap b. Menumbuhkan semangat
masalah bisa terjadi secara peserta didik karena bahan
langsung mengingat adanya ajar yang menarik
kesempatan bekerja dalam c. Menumbuhkan keaktifan
kelompok dengan bantuan peserta didik dengan bahan
sumber dan bahan ajar ajar yang inovatif
seperti Kekurangan:
LKPD (Mulbasari dkk, 2021) a. Memungkinkan peserta
didik yang aktif hanya
Rujukan: peserta didik yang pandai
Mulbasari, A. S., Marhamah, saja
M., & Robiyatun, R. (2021). b. Peserta didik tidak terbiasa
PENGEMBANGAN LKPD presentasi
BERBASIS PROBLEM BASED c. Memungkinkan peserta
LEARNING (PBL) PADA didik hanya bergantung
MATERI PROGRAM LINEAR. pada bahan ajar yang
Jurnal Pendidikan Matematika disediakan guru sebagai
Unpatti, 2(2), 28-34 sumber belajar

Suryaningtias, U.(2021).
KEMAMPUAN PEMODELAN
MATEMATIKA SISWA PADA
MATERI PROGRAM LINEAR
KELAS XI DENGAN MODEL
PROBLEM BASED LEARNING.
Skripsi. Sumatera Selatan :
Universitas Sriwijaya.

Anisa, rizky Azmi., (2021). Pengaruh


Kurangnya Literasi serta Kemampuan
dalam Berpikir Kritis yang Masih
Rendah dalam Pendidikan di Indonesia.
Conference Series Journal. Vol. 01 No.
01

Berdasarkan hasil wawancara


mengenai model Problem Based
Learning (PBL) dengan
mengembangkan bahan ajar
diperoleh hasil sebagai berikut:
 Guru (Shanty Noor H)
mengatakan bahwa
memberikan bahan ajar
yang menarik akan
menumbuhkan rasa ingin
tahu peserta didik dan bisa
jadi akan membuat peserta
didik lebih aktif
 Waka Kurikulum (Joko
Slamat, S.Pd., M. Pd)
mengatakan bahwa kita
sebagai guru memang
selayaknya berusaha kreatif
untuk menangani setiap
permasalahan di kelas,
khususnya masalah
keaktifan peserta didik
 Pakar (Sugiono, S.Pd., M.
Pd) mengatakan bahwa
merancang pembelajaran
baiknya disesuaikan dengan
karakter peserta didik. Oleh
sebab itu guru harus aktif
mengevaluasi pembelajaran
dan peserta didik itu
sendiri. Sehingga selalu
berusaha mencari solusi
dari setiap permasalahan.
Pengembangan bahan ajar
inovatif cukup bagus dalam
usaha meningkatkan
keaktifan peserta didik

Anda mungkin juga menyukai