Jumlah Penduduk
No. Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/dusun Topografi
Terancam
(1) (2) (2) (3) (4) (5)
Pronojiwo Supiturang -
Lumajang
Cancipuro Sumberwuluh 50 orang
F. JUMLAH KORBAN
a. Korban meninggal
Jenis Kewarganegaraan Alamat Tempat Penyebab
No. Nama Usia
Kelamin (No. Passport)* korban meninggal Kematian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
b. Korban hilang
Kewarganegaraan Alamat
No Nama Jenis Kelamin Usia Lokasi hilang
(No. Passport)* korban
d. Pengungsi
Jumlah
kasus
Kec dan dusun/desa
ganggu
Jumlah Pengungsi Jumlah Penduduk Rentan
an
Nama jiwa/psi
Kab/ Kota
Tempat kososial
Pengungsi Cacat Lansia
Dewasa
an
Bumil
Buteki
Balita
Anak
Bayi
Jml
KK
L
L P L P
(
(7 (1 (1 (1 (1 (14
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) 9 (15) (16) (17)
) 0) 1) 2) 3) )
)
Lumaj sumb Balai 21 30 28 1 8 2 1
1
desa
erwul
ang sumber
uh
wuluh
Jumlah
G. FASILITAS UMUM
1. Akses ke lokasi kejadian krisis :
□ Mudah dijangkau, menggunakan roda dua dan roda empat
□ Sukar, karena beberapa lokasi tertutup lumpur dan jembatan perak terputus
2. Jalur komunikasi yang masih dapat digunakan : HP dan Radiomedik
3. Keadaan jaringan listrik :
□ mati ( DSn. curah kobokan Pronojiwo dan Dsn. Kajarkuning Candipuro)
4. Sumber air bersih yang digunakan
□ Tidak tercemar
2
12. Sepatu boot
13. Felbed
14. Kantong jenazah
15. Genset
16. Alas tikar/karpet
17. Dst.
Pelapor
Instansi : Dinas Kesehatan
Jabatan : ....................
(.................................)
NIP.
3
PETUNJUK PENGISIAN
FORMULIR PELAPORAN AWAL KEJADIAN KRISIS KESEHATAN
DINKES KAB./KOTA/PROVINSI
B. Diisi dengan jenis kejadian krisis kesehatan baik alam, non alam maupun sosial. Contoh:
banjir, kecelakaan industri, konflik sosial, dsb.
C. Diisi tanggal, bulan, tahun, dan jam saat kejadian krisis kesehatan tersebut mulai terjadi.
D. Uraian singkat tentang kejadian krisis kesehatan tersebut, antara lain :
- Intensitas, mis., banjir dengan ketinggian 3 meter, gempa 7,9 SR, dsb.
- Krisis susulan, mis., kebakaran pasca gempa, tanah longsor pasca banjir, dsb
- Penyebab, mis., banjir bandang akibat tanggul yang bocor, banjir karena hujan terus
menerus, dsb.
- Dampak secara umum, mis.,rumah penduduk dan fasilitas umum yang rusak,
jembatan roboh, dsb.
G. Cukup jelas
H. Kondisi Fasilitas Kesehatan
(1) No yaitu nomor urutan
(2) Nama fasilitas kesehatan diisi dengan fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas,
Pustu, Polindes dsb) dan/atau sediaan farmasi (mis., obat-obatan) dan/atau sarana
penunjang (contoh cold chain, genset, dll) yang mengalami kerusakan.
(3) Cukup jelas
(4) Cukup jelas
(5) Fungsi pelayanan berfungsi ditandai check list (√) bila fasilitas kesehatan tersebut
masih dapat difungsikan untuk pelayanan kesehatan
(6) Fungsi pelayanan tidak berfungsi ditandai check list (√) bila fasilitas kesehatan
tersebut tidak dapat difungsikan untuk pelayanan kesehatan
4
I. Cukup jelas
J. Cukup jelas
K. Cukup jelas
L. Cukup jelas
Formulir 4
F. JUMLAH KORBAN
a. Korban meninggal
Kewarganegaraan Alamat Tempat Penyebab
No. Nama Jenis Kelamin Usia
(No. Passport)* korban meninggal Kematian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
b. Korban hilang
No Jenis Kewarganegaraan
Nama Usia Alamat korban Lokasi hilang
. Kelamin (No. Passport)*
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
5
terbanyak terbanyak
& lokasi
L P Jml tiap L P Jml tiapfasyank Anak Dewasa
(Kab/Kota)
fasyankes es
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Jumlah
Jumlah
kasus
Kec dan dusun/desa
ososial
Tempat
Pengun Cacat Lansia
Dewasa
Buteki
gsian
Balita
Bumil
Bayi
Anak
Jml
KK
L
L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
Jumlah
G. FASILITAS UMUM
1. Akses ke lokasi kejadian krisis :
□ Mudah dijangkau, menggunakan ..............................
□ Sukar, karena ............................................................
2. Jalur komunikasi yang masih dapat digunakan : ......................
3. Keadaan jaringan listrik :
□ Baik
□ Terputus
□ Belum tersedia/belum ada
4. Air Bersih
□ Cukup
□ Tidak Cukup
A. KONDISI SANITASI DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI LOKASI PENAMPUNGAN PENGUNGSI
No. Jenis Fasilitas Kondisi
(1) (2) (3)
1. Jenis tempat penampungan □ bangunan permanen □ bangunan darurat
3. Kapasitas penyediaan air □ memadai (min. 5L /or/hr pada hari □ tidak memadai
bersih pertama kejadian krisis dan 15
L/or/hari pada hari berikutnya)
6
No. Jenis Fasilitas Kondisi
(1) (2) (3)
4. Sarana Jamban Darurat □ memadai (min. 40 or/1 jamban) □ tidak memadai
7
□ Tidak cukup □ Cukup
d. Kantong sampah :
□ Tidak cukup □ Cukup
e. Repellent lalat :
□ Tidak cukup □ Cukup
(4) Persalinan Kit :
□ Tidak ada □ Ada
(5) Air :
□ Tidak cukup □ Cukup
(6) Tempat Tidur :
□ Tidak cukup □ Cukup
D. REKOMENDASI
1. ........................................
2. ........................................
3. ........................................
4. dst
............../............../20......
8
____________________ ____________________
NIP. NIP.
PETUNJUK PENGISIAN
FORMULIR PELAPORAN PENILAIAN CEPAT KESEHATAN
KEJADIAN KRISIS KESEHATAN
9
(4) Rawat Inap Pdiisi jumlah korban perempuan yang dirawat inap .
(5) Jml yaitu penjumlahan (3) dan (4)
(6) 5 kasus rawat inap terbanyak tiap fasyankes diisi 5 jenis penyakit rawat inap
yang terbanyak pada masing-masing fasyankes
(7) Rawat Jalan L diisi jumlah korban laki-laki yang dirawat jalan.
(8) Rawat Jalan P diisi jumlah korban perempuan yang dirawat jalan.
(9) Jml yaitu penjumlahan (7) dan (8)
(10) 5 kasus rawat jalan terbanyak tiap fasyankes diisi 5 jenis penyakit rawat jalan
yang terbanyak di masing-masing fasyankes.
(11) Jumlah gangguan jiwa/psikososial anak diisi kasus gangguan jiwa/psikososial
pada anak (usia< 18 tahun) yang ditemukan pada tiap fasyankes baik rawat inap
maupun rawat jalan.
(12) Jumlah gangguan jiwa/psikososial dewasa diisi kasus gangguan jiwa/psikososial
pada orang dewasa (≥ 18 tahun) yang ditemukan pada tiap fasyankes baik rawat
inap maupun rawat jalan.
d. Jenis penyakit yang berpotensi KLB diisi dengan kesimpulan hasil analisis dari data
dan informasi yang didapat mengenai jenis penyakit potensi KLB di wilayah tersebut.
e. Pengungsi dan penduduk rentan .
(1) Kab/Kota diisi nama kabupaten/kota tempat pengungsian
(2) Kec. & dusun/desa diisi nama kecamatan dan dusun atau desa tempat
pengungsian.
(3) Cukup jelas
(4) Jumlah gangguan jiwa/psikososial anak diisi kasus gangguan jiwa/psikososial
pada anak (usia< 18 tahun) yang ditemukan pada tiap pengungsian.
(5) Jumlah gangguan jiwa/psikososial dewasa diisi kasus gangguan jiwa/psikososial
pada orang dewasa (≥ 18 tahun) yang ditemukan pada tiap pengungsian.
(6) Cukup jelas.
(7) Cukup jelas
(8) Jml yaitu penjumlahan (6) dan (7)
(9) KK yaitu jumlah seluruh kepala keluarga dalam pengungsian tersebut
(10) Bayi yaitu jumlah seluruh anak usia 0 – 11 bulan yang berada dalam pengungsian
tersebut.
(11) Balita yaitu jumlah seluruh anak usia 12 – 60 bulan yang berada dalam
pengungsian tersebut.
(12) – (17) Cukup jelas
10
3. Kapasitas penyediaan air bersih : cukup jelas
4. Sarana Jamban Darurat : cukup jelas
5. Tempat pembuangan sampah : cukup jelas
6. Sarana SPAL: cukup jelas
7. Penerangan : cukup jelas
J. Ketersediaan Sumber Daya
Dinas Kesehatan
Diisi dengan ditandai check list (√))
a. Perbekalan kesehatan
(1) Obat dan Bahan Habis Pakai, cukup bila .........
(2) Alat kesehatan, cukup bila .........
(3) Bahan sanitasi
a) Kaporit, cukup bila .........
b) PAC, cukup bila .........
c) Aquatab, cukup bila .........
d) Kantong sampah, cukup bila .........
e) Repellent lalat, cukup bila .........
f)Hygiene kit, cukup bila .........
(4) Persalinan Kit, cukup bila ........
(5) SDM, cukup bila jumlahnya......... dan kompetensinya memenuhi bila.....
b. Sarana Pendukung Pelayanan Kesehatan
(1) Transportasi operasional pelayanan kesehatan, cukup bila .........
(2) Alat komunikasi, cukup bila .........
(3) Sarana listrik, cukup jelas
Rumah Sakit / Puskesmas
Diisi dengan ditandai check list (√))
a. Perbekalan kesehatan
(1) Obat dan Bahan Habis Pakai, cukup bila .........
(2) Alat kesehatan, cukup bila .........
(3) Bahan sanitasi
a) Kaporit, cukup bila .........
b) PAC, cukup bila .........
c) Aquatab, cukup bila .........
d) Kantong sampah, cukup bila .........
e) Repellent lalat, cukup bila .........
f)Hygiene kit, cukup bila .........
(4) Persalinan Kit, cukup bila ........
(5) Air, cukup bila ........
(6) Tempat tidur, cukup bila ........
b. Kebutuhan tenaga kesehatan
(1) No yaitu nomor urutan
(2) Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Lokasi (Kab/Kota) diisi nama fasilitas pelayanan
kesehatan yang merawat korban serta nama kabupaten/kota tempat fasilitas
tersebut berada.
(3) Jenis tenaga yang tersedia diisi dengan .........
(4) Jumlah tenaga yang tersedia diisi dengan jumlah dari masing-masing jenis tenaga
(5) Jenis tenaga yang dibutuhkan diisi dengan .........
(6) Jumlah tenaga yang dibutuhkan diisi dengan diisi dengan jumlah dari masing-
masing jenis tenaga
(7) Keterangan diisi dengan .........
c. Sarana Pendukung Pelayanan Kesehatan
a. Transportasi operasional pelayanan kesehatan, cukup bila .........
b. Alat komunikasi, cukup bila .........
c.Sarana listrik untuk pelayanan kesehatan, cukup jelas.
K. Cukup jelas
L. Cukup jelas
M. Cukup jelas
11
Formulir 5
2. Korban hilang
Jenis Kewarganegaraan Alamat Lokasi
No Nama Usia
Kelamin (No. Passport)* korban hilang
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
JUMLAH
Jumlah Total Rawat Inap : ........... orang
Keterangan : Pulang sembuh (kumulatif) adalah jumlah seluruh korban rawat inap sejak
awal kejadian krisis hingga laporan dibuat, yang sudah dipulangkan dalam kondisi
sembuh atau membaik.
gangguan
Jumlah Pengungsi Jumlah Penduduk Rentan
jiwa/
Nama Tempat
Pengungsian
psikososia
Kab/ Kota
l
Cacat Lansia
Dewasa
Buteki
Bumil
Balita
Bayi
Anak
Jml
KK
P
L
L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
12
Jumla
h
Persentase balita kurus dan sangat kurus terhadap jumlah anak yang diukur dan
ditimbang ..................................
Jumlah
Jumlah
c. Perkembangan Kasus Spesifik Rawat Inap, mis., patah tulang, luka bakar, operasi, dll
(dari jumlah kasus yang dipantau) :
Rawat Inap
Nama
Masih Rawat
No. Fasilitas Pasien Baru Pulang Sembuh Ket.
Inap
Kesehatan
L P Jml L P Jml L P Jml
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
13
Jumlah Form dapat dikembangkan sesuai kebutuhan
Keterangan : Kasus spesifik rawat inap yang dimaksud jenis penyakit yang banyak terjadi
akibat krisis dan kasus yang hendak dipantau berdasarkan kebijakan saat itu. Contoh :
Pada gempa DIY dan Jateng pada tahun 2006 kasus yang dipantau adalah kasus yang
dioperasi, patah tulang dan tetanus. Saat banjir DKI tahun 2007, kasus yang dipantau
yaitu Leptospirosis.Pada letusan Merapi tahun 2010kasus yang dipantau adalah kasus
luka bakar.
........../.............../20....
Mengetahui,
Kepala Dinas Kesehatan Petugas yang melaporkan
_____________________ ____________________
NIP. NIP.
14
PETUNJUK PENGISIAN
FORMULIR PELAPORAN PERKEMBANGAN KEJADIAN KRISIS
DINKES KAB/KOTA/PROVINSI
15
(2) Nama fasilitas pelayanan kesehatan dan lokasinya (kab/Kota) diisi
nama fasilitas pelayanan kesehatan yang merawat korban serta nama
kabupaten/kota tempat fasilitas tersebut berada.
(3) Masih rawat inap L adalah jumlah korban laki-laki yang pada saat
laporan dibuat masih dirawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan
tersebut.
(4) Masih rawat inap P adalah jumlah korban perempuan yang pada saat
laporan dibuat masih dirawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan
tersebut.
(5) Jml merupakan penjumlahan (3) dan (4)
(6) Pulang sembuh (kumulatif) L adalah jumlah seluruh korban rawat
inap laki-laki sejak awal kejadian krisis hingga laporan dibuat, yang
sudah dipulangkan dalam kondisi sembuh atau membaik.
(7) Pulang sembuh (kumulatif) P adalah jumlah seluruh korban rawat
inap perempuan sejak awal kejadian krisis hingga laporan dibuat,
yang sudah dipulangkan dalam kondisi sembuh atau membaik.
(8) Jml merupakan penjumlahan (7) dan (8)
(9) Rawat jalan hari ini L adalah jumlah korban laki-laki yang melakukan
rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan pada hari pembuatan
laporan.
(10) Rawat jalan hari ini P adalah jumlah korban perempuan yang
melakukan rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan pada hari
pembuatan laporan.
(11) Jumlah yaitu (9) ditambah (10)
(12) Jumlah kumulatif (rawat jalan) L adalah seluruh korban laki-laki
yang melakukan rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan sejak
awal terjadinya krisis hingga laporan dibuat.
(13) Jumlah kumulatif (rawat jalan) P adalah seluruh korban perempuan
yang melakukan rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan sejak
awal terjadinya krisis hingga laporan dibuat
(14) Jumlah yaitu (12) ditambah (13)
(15) Ket. dituliskan bila ada hal-hal lain yang ingin diterangkan. Misalnya
bila ada pasien dirujuk maka ditulis jumlah serta tujuan rujukan,
dsb.
Jumlah total rawat inap adalah “masih rawat inap” ditambah “pulang
sembuh (kumulatif)”.
4. Cukup jelas
5. Informasi trend penyakit yang dirawat jalan dapat disajikan dalam bentuk
tabel dan atau grafik. Trend penyakit tersebut merepresentasikan kondisi
korban yang dirawat jalan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan dari
hari ke hari.
6. Cukup jelas
H. Fasilitas kesehatan yang rusak
(1) Nama fasilitas kesehatan diisi dengan fasilitas pelayanan kesehatan (RS,
Puskesmas, Pustu, dsb) dan/atau sediaan farmasi (mis., obat-obatan)
dan/atau sarana penunjang (contoh cold chain, genset, dll) yang
mengalami kerusakan akibat krisis.
(2)-(4) Diisi dengan tingkat kerusakan fasilitas kesehatan tersebut
berdasarkan kebijakan daerah setempat.
16
diisi dengan fasilitas pelayanan kesehatan (RS, Puskesmas, Pustu, dsb),
sediaan farmasi (mis., obat-obatan) dan sarana penunjang (mis.,cold chain,
genset) yang mengalami kerusakan akibat krisis.
I. Perkembangan Kondisi Kesehatan Korban
a-b Cukup Jelas
a. Kasus spesifik rawat inap yang dimaksud jenis penyakit yang banyak
terjadi akibat krisis dan kasus yang hendak dipantau berdasarkan
kebijakan saat itu. Contoh : Pada gempa DIY dan Jateng pada tahun
2006 kasus yang dipantau adalah kasus yang dioperasi, patah tulang
dan tetanus. Saat banjir DKI tahun 2007, kasus yang dipantau yaitu
Leptospirosis. Pada letusan Merapi tahun 2010 kasus yang dipantau
adalah kasus luka bakar.
J. Cukup jelas
K. Cukup jelas
L. Cukup jelas
M. Cukup Jelas
17
FORMULIR 1
PENGUMPULAN DATA SEKTOR KESEHATAN (ASET FISIK)
DESA :
KECAMATAN :
KABUPATEN :
PROVINSI :
18
No
Nama Rumah
Sakit/Puskesmas/Klinik
BOR
Dokter Umum
Perawat
Bidan
Penata ....
PENGUMPULAN DATA SEKUNDER
Apoteker
Asisten Apoteker
Tenaga Gizi
JUMLAH
Tangga/Kepala
Rumah Tangga
Topografi
Ibu Menyusui
Lanjut Usia
LUAS WILAYAH
Penduduk
Ibu Hamil
NO KECAMATAN
Rumah
Balita
(KM2)
Bayi
Jumlah (Kab/Kota)
20
FORMULIR 4
1 2 3 4 5 6 7
21
22
FORMULIR 5
PELATIHAN
JENIS TIM JUMLAH JUMLAH DAN JENIS ASAL KEWENANGA
NO YANG PERNAH
KESEHATAN TIM TENAGA ANGGOTA N MOBILISASI
DIIKUTI
1 TIM REAKSI Dokter
CEPAT Perawat
Apoteker
Asisten Apoteker
Epidemiolog/Surveilans
Transporter
Staf Komunikasi
Lainnya ….
3 Dokter
TIM
Dokter Spesialis
BANTUAN
Perawat
KESEHATAN
Bidan
Apoteker
Asisten Apoteker
Epidemiolog/Surveilans
Transporter
Staf Komunikasi
Entomologis
Ahli Kesehatan Khusus
Lainnya …
23
FORMULIR 6
Data Ketenagaan Unit Kerja Pengelola Program Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan
Akibat Bencana Pada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota … Tahun ...
1 S2 Kesehatan
2 S2 Non Kesehatan
3 S1/D4 Kesehatan
S1/D4 Non
4
Kesehatan
5 D3 Kesehatan
6 D3 Non Kesehatan
7 SLTA Kesehatan
8 SLTA Umum
9 Lainnya …
Jumlah
24
FORMULIR 7
ANALISA DATA AKIBAT TERHADAP AKSES, FUNGSI DAN RESIKO SERTA ANALISA KEBUTUHAN PEMULIHAN
1 Pelayanan Kesehatan
7 Imunisasi
8 Lainnya …
FORMULIR 8
25
REKAPITULASI KEBUTUHAN PASCA BENCANA (PDNA)
Sektor Komponen Kebutuhan Kegiatan Lokasi Volume Harga Satuan Jumlah Keterangan
Pembangunan Puskesmas
Lainnya …
26
FORMULIR 9
(Contoh Pengisian)
Kelengka
Data Alat Tes Kualitatif Tes Kuantitatif Preventive Maintenance
pan Alat
Deskripsi
Adjustment
Keterangan
Penggantia
Tidak Laik
Tidak Laik
Ruangan
Parameter
Cleaning
Estimasi
No Nama Alat
Variabel
Ctrl No
Model
meter
biaya
Merk
Para
Laik
Laik
Ter
Set
Sn
n
1 Anesthesia Chasing/ Grounding
unit unit
vaporizer Kabel Sumber
power Gas (Myr)
(desf)
conector concentrati
gas on ( Myr)
control
Indikator
/ display
Alarm
Filter
Level
cairan
27
FORMULIR 10
Kategori
No. Kriteria Kerusakan Uraian Penjelasan
Kerusakan
I Rusak Bangunan roboh Secara fisik kondisi kerusakan > 70%;
Berat (RB) atau sebagian Bangunan roboh total;
besar komponen Sebagian besar struktur utama bangunan rusak;
rusak Sebagian besar dinding dan lantai bangunan
patah/retak;
Komponen penunjang lainnya rusak total;
Membahayakan/berisiko difungsikan;
Perbaikan dengan rekonstruksi.
Sumber: Ditjen Cipta Karya, DPU, 2006, Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung
Tahan Gempa Dilengkapi dengan Metode dan Cara Perbaikan Konstruksi Ditjen
Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum.
28
FORMULIR 11
II Rusak Sedang (RS) Bangunan utama Se\cara fisik kerusakan 30% – 70%;
masih ada, jaringan Struktur bangunan pengolahan dan
pipa induk dan jaringan ada;
sebagian kecil Sebagian kecil struktur utama rusak;
komponen struktur Relatif masih berfungsi;
rusak Perbaikan dengan rehabilitasi.
III Rusak Ringan (RR) Bangunan utama dan Secara fisik kerusakan < 30%;
jaringan ada, sebagian Bangunan masih ada;
bangunan penunjang Sebagian kecil bangunan pengolahan
rusak tapi masih bisa dan jaringan perpipaan rusak ringan;
difungsikan Sebagian kecil komponen penunjang
lainnya rusak;
Masih bisa difungsikan;
Perbaikan ringan.
29
FORMULIR 12
(Contoh Pengisian)
No Kegiatan Fisik Satuan Biaya Standar Kegiatan Non Fisik Satuan Biaya Standar
1. Pembangunan rumah sakit (tingkat Penyediaan layanan kesehatan
daerah): dasar:
- pembangunan kembali rumah Unit m2 Rp. 3.250.000 Kegiatan pelayanan kesehatan Orang
sakit sesuai standar (kelas) dasar (alokasi anggaran untuk
biaya pemeriksaan dan obat-
obatan)
2.
30
FORMULIR 13
31
No Provinsi Kabupaten / Kota ISB Kesehatan
47. Kalimantan Barat Sampit 0,8221
48. Kalimantan Tengah Palangkaraya 0,9019
49. Kalimantan Selatan Banjarmasin 0,8027
50. Kalimantan Timur Balikpapan 0,9853
51. Kalimantan Timur Samarinda 1,1927
52. Kalimantan Timur Tarakan 0,9140
53. Sulawesi Utara Manado 0,9076
54. Sulawesi Tengah Palu 1,0686
55. Sulawesi Selatan Watampone 0,7845
56. Sulawesi Selatan Makassar 1,0828
57. Sulawesi Selatan Pare Pare 0,8339
58. Sulawesi Selatan Palopo 0,9087
59. Sulawesi Tenggara Kendari 1,0044
60. Gorontalo Gorontalo 0,6767
61. Sulawesi Barat Mamuju 0,8738
62. Maluku Ambon 1,4763
63. Maluku Utara Ternate 1,2958
64. Papua Barat Manokwari 1,1227
65. Papua Sorong 0,9521
66. Papua Barat Jayapura 1,4198
Rencana Aksi
Aksi
32
Aksi yang tercantum dalam dokumen Rencana Aksi adalah kegiatan yang dipilih dari
seluruh kegiatan penanggulangan bencana yang ada di RPB untuk di implementasikan
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan,
Menjadi Road Map bagi pelaksanaan kegiatan PRB
Indikator
Terpenuhinya target untuk setiap kegiatan
Akan menjadi hal utama yang di evaluasi
Keterlibatan Institusi
SKPD/Institusi yang bertanggung jawab
SKPD/Institusi yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan
33