Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH

PENGANTAR SEJARAH INDONESIA

Sejarah Agraris Pulau Jawa Serta Hubungan Kekuasaan Pusat Dan Daerah
Pada Masa Raja

Nama : Fayza Tarisha Dewi


NIM : 13030122140065
Dosen Wali : Dr. Dra. Siti Maziyah, M. Hum
Kelas : B

FAKULTAS ILMU BUDAYA


SEJARAH
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. i

BAB I PENDAHULUAN …….………………………………………………….. 1


A. Latar Belakang ……………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………… 1
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………….. 1

BAB II PEMBAHASAN……………….…………………………………. 2
A. Apa bukti tradisi Jawa masih meresap dengan tradisi India……………….. 2
B. Apa ciri umum bahwa lingkungan dan mentalitas masyarakat Jawa masih 3
di pengaruhi budaya India …………………………………………….

BAB III PENUTUP …………….………………………………………………… 4


A. Kesimpulan 4
…………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………… 5

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Daerah pesisir, kota Pelabuhan, tempat berbagai pengaruh bersilangan dalam suasana
kosmopolitan. Lingkungan perkotaan serta jaringan yang menghubungkan, yang mempunyai
kedudukan istimewa dan merupakan daya pendorong, tetapi secara kuantitatif tidak seberapa
apabila jauh sebelum persaingan-persaingan niaga itu maju dengan pesat, sudah terlihat
usaha penggabungan dari kerajaan-kerajaan konsentris yang berkembang di sekitar keratan
sebagai pusat usaha merambah hutan dan menggantikannya dengan persawahan.
Kaum tani yang setia pada pola itu merupakan kira-kira 75 % dari penduduk Jawa.
Mereka masih tetap menanam padi dan beberapa tanaman pelengkap seperti kelapa dan aren
dengan pola pengolahan tanah yang kuno itu.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa bukti tradisi Jawa masih meresap dengan tradisi India ?
2. Apa ciri umum bahwa lingkungan dan mentalitas masyarakat Jawa masih dipengaruhi
budaya India ?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui sejauh mana budaya India masih berpengaruh dalam tradisi
masyarakat Jawa.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Apa bukti tradisi Jawa masih meresap dengan tradisi India ?

Terdapat paling sedikit 3 petunjuk untuk mengapreasiasi bagaimana persentuhan


budaya tersebut telah meresap dalam mentalitas masyarakat Jawa, yaitu ;

Legenda Raja Aji Saka, yang mengisahkan bagaimana seorang putera raja keturunan
Brahmana (yang justru mempergunakan nama yang selanjutnya di pakai untuk tarikh Saka
yang diperkenalkan) datang dari India ke Jawa dan menetap di Medang Kamulan (deket
Purwodadi). Ia mula-mula menghalau semua raksasa yang gentayangan di pulau Jawa dan
menyebarkan ketertiban dan peradaban dari seorang wanita pribumi ia mendapat anak laki-
laki berwujud ular (yang mengingatkan kita pada kisah di daerah Funan yang mengemukakan
Brahmana Kaundinya yang kawin dengan Soma, anak raja Naga), dan kemudian
menciptakan aksara Jawa.

Tantu Panggelaran, yang merupakan sejenis buku petunjuk pertapaan-pertapaan Hindu


di Pulau Jawa dan mencerikatan asal mula Bhatara Guru (Siva) pergi ke Gunung Dieng untuk
bersemedi dan meminta kepada Brahmana dan Wisnu supaya Pulau Jawa diberi penghuni.
Brahma menciptakan kaum lelaki dan wisnu kaum perempuan, lalu semua dea memutuskan
untuk menetap di bumi baru itu dan memindahkan Gunung Meru yang sampai sat itu terletak
“di Negeri Jambudvipa”, artinya di India. Sejak itu gunung tinggi “yang menjadi lingga bagi
dunia” (pinkalalingganingbhuwana) itu tertanam di Jawa dan Pulau Jawa menjadi bumi
kesayangan dewata.

Nama tempat di Pulau Jawa yang berasal dari bahasa Sanskerta, yang membuktikan
adanya kehendak untuk mencapai kembali geografi India yang keramat itu. Bukan hanya
gunung-gunungnya tetapi juga kerajaan-kerajaannya yang namanya Mahabharata. Raffles
sudah mengemukakan hal itu dengan menyertakan dalam bukunya The History of Java
sebuah peta yang berjudul : Sketch of the Situation of the Diferent Countries referred to in
the Brata Yud’ha etc. according to the Notion of the Javans.

2
2. Apa ciri umum bahwa lingkungan dan mentalitas masyarakat Jawa masih dipengaruhi
budaya India ?

Beberapa ciri umum yang membekas dalam lingkungan dan mentalitas masyarakat
Jawa yang masih dipengaruhi budaya India di antaranya ; penggunaan tulisan secara umum,
dan terbentuknya golongan pegawai dengan juru tulis, ahli ilmu ukur, pemungut pajak,
penanggung jawab atas pembuatan dan perawatan prasarana pertanian ; munculnya berbagai
golongan istimewa di puncak piramida sosial dan di sekililingi raja, yang terdiri dari kerabat
raja atau anggota kaum pendeta, yang berfungsi mengkultuskan raja serta memantapkan
kekuasaan yang terpusat di keraton; terbentuknya ‘kota-kota agraris’ besar berdenah
geometris, yang dibangun berdasarkan simbol arah mata angin, yang arsitekturnya secara
keseluruhan sarat dengan perlambangan kosmis untuk memvisualisasikan tata alam dan
berfungsi sebagai dekor bagi panggung kehidupan sosial. Dalam sejarah kebudayaan maupun
sejarah perorangan, tahap awal acap kali menentukan, maka terasa betapa pentingnya
pengertian masa lampau bersama itu untuk mengerti masa kini.

3
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Nama tempat di Pulau Jawa yang berasal dari sanskerta, yang membuktikan adanya
kehendak untuk mencapai kembali geografi India yang keramat itu. Bukan hanya gunung-
gunungnya tetapi juga kerajaan-kerajaannya yang namanya Mahabharata. Raffles sudah
mengemukakan hal itu dengan menyertakan dalam bukunya The History of Java sebuah peta
yang berjudul : Sketch of the Diferent Countries referred to in the Brata Yud’ha etc.
accourding to the Notion of the Javans.
Legenda Raja Aji Saka, yang mengisahkan bagaimana seorang putera raja keturunan
Brahmana (yang justru mempergunakan nama yang selanjutnya di pakai untuk tarikh Saka
yang diperkenalkan) datang dari India ke Jawa dan menetap di Medang Kamulan (deket
Purwodadi). Ia mula-mula menghalau semua raksasa yang gentayangan di pulau Jawa dan
menyebarkan ketertiban dan peradaban dari seorang wanita pribumi ia mendapat anak laki-
laki berwujud ular (yang mengingatkan kita pada kisah di daerah Funan yang mengemukakan
Brahmana Kaundinya yang kawin dengan Soma, anak raja Naga), dan kemudian
menciptakan aksara Jawa.
Ciri umum yang membekas dalam lingkungan dan mentalitas masyarakat Jawa yang
masih dipengaruhi budaya India di antaranya :
 Penggunaan tulisan secara umum.
 Terbentuknya golongan pegawai dengan juru tulis.
 Ahli ilmu ukur.
 Pemungut pajak.
 Penanggung jawab atas pembuatan dan perawatan prasarana pertanian.

4
DAFTAR PUSTAKA

Denys Lombard, Nusa Jawa : Silang Budaya, Bagian Iii, Warisan Kerajaan-Kerajaan Konsentris,
PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Cetakan Ketiga, 2005

Anda mungkin juga menyukai