Anda di halaman 1dari 2

A.

KASUS MASALAH PSIKOSOSIAL


1. Ansietas
Ny. R usia 42 tahun memiliki riwayat hipertensi sejak 5 tahun lalu. Klien rutin
memeriksakan kesehatannya di puskesmas dan juga rutin mengkonsumsi obat. saat
dilakukan pengkajian didapatkan data bahwa TD: 190/100 mmHg, N; 82x/menit,
RR: 18x/menit, SpO2: 98%. Klien juga mengeluhkan bahwa klien takut jika tidak
bisa sembuh dari penyakit hipertensinya sehingga tidak dapat mengurus anak dan
suaminya. klien juga mengeluhkan adanya ketegangan otot di leher dan juga bahu
klien, mengalami sulit tidur, malam kadang terbangun.

2. HDRS
Ny. A usia 53 tahun memiliki riwayat hipertensi 3 tahun lalu dan juga mengalami
post stroke 3 tahun lalu. Klien saat ini tinggal sendiri dan belum menikah. Klien
mengatakan bahwa klien merasa malu dan juga minder dengan kondisi klien klien
saat ini dikarenakan klien merasa menjadi beban bagi orang lain dan juga malu
dengan kondisi sakit klien serta belum menikah hingga saat ini.

3. Koping tidak efektif


Ny. I usia 58 tahun dengan riwayat penyakit jantung. Saat ini klien rutin memeriksan
kesehatannya ke puskesmas dan juga meminum obat. Klien mengatakan awal
terkena serangan jantung adalah dikarenakan klien kaget dengan berita yang tidak
menyenangkan yang diberikan anaknya pada dua tahun lalu sehingga klien terkena
serangan jantung dan harus dirawat ke rumah sakit. klien mengatakan bahwa klien
merupakan tipe yang memendam jika ada masalah sehingga hal tersebut menjadi
faktor penyebab klien menjadi terkena serangan jantung. hal ini disebabkan
pernikahan klien sempat terguncang disebabkan perempuan lain dan klien merasa
bahwa hal tersebut yang merupakan penyebab klien menjadi terkena serangan
jantung. Saat ini klien tidak pernah menceritakan kepada siapapun jika klien
memiliki masalah, klien memilih memendam masalah tersebut namun disatu sisi
klien juga takut jika memendam terus akan terkena serangan jantung kembali.

4. Keputusasaan
Ny. L usia 67 tahun dengan riwayat asites, darah tinggi dan juga gula dan juga
edema. Saat dilakukan pengkajian didapatkan data bahwa klien harus berobat rutin
sebulan sekali ke rumah sakit untuk diberikan obat albumin untuk mengurangi
cairan yang ada di perut dan kaki klien. Klien mengatakan sedih dengan kondisi saat
ini dan juga harus membayar albumin sebesar 2 juta rupiah dikarenakan tidak di
cover oleh BPJS. Klien merasa berat sekali ketika harus membayar mahal obat
tersebut sedangkan anak anak klien juga bekerja sebagai buruh, akan tetapi klien
juga mengalami kebingungan jika tidak mendapatkan albumin, cairan didalam badan
dan kaki klien tidak akan berkurang.

5. GCT
Ny. R usia 57 tahun dengan riwayat pengapuran kurang lebih dua tahun lalu. Saat ini
klien sudah tidak berobat lagi namun masih meminum obat yang dibeli dari apotik.
Klien dan keluarga mengatakan bahwa telah mencoba berbagai macam pengobatan
akan tetapi kondisi klien hingga saat ini tidak sembuh juga. klien tetap mengalami
kesulitan dalam berjalan bahkan klien tidak dapat beraktivitas tanpa adanya
pengawasan. Klien mengatakan malu dengan cara berjalan yang saat ini dialami oleh
klien.

Anda mungkin juga menyukai