1. Latar belangkang :
Seperti yang kita kertahui, jumlah penduduknya Indonesia berada diurutan terbesar ke-4 setelah
Amerika Serikat. Berdasarkan Data Kependudukan Semester I 2020, jumlah total penduduk
Indonesia per 30 Juni sebanyak 268.583.016 jiwa. Jumlah ini mengalami kenaikan 0,82 persen
dibandingkan 2019, yaitu 131.676.425 jiwa. Sehubungan atas hal itu, Indonesia berpotensi akan
mengalami berbagai macam permasalahan, salah satunya yaitu permasalahan sampah.
Permasalahan sampah yang tidak kunjung usai di negara berkembang ini bahkan sudah terbilang
cukup serius apabila tidak ditanggulangi dengan baik. Salah satu kota besar di Indonesia pernah
memiliki permasalahan sampah yang cukup serius dimana Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
tidak dapat lagi menampung jumlah volume sampah yang ada.
menurut The Economist Inteligence Unit, Indonesia menjadi penyumbang sampah makanan
terbesar kedua di dunia. Memang tidak dipungkiri lagi, akibat dari besarnya jumlahnya
penduduk dengan produktivitas yang tinggi maka banyak makanan berlebih yang nantinya akan
menjadi sampah. Ironisnya, menurut Global Hunger Index, tingkat kelaparan di Indonesia berada
di tingkat serius yang menandakan banyak orang yang sedang kelaparan diluar sana.
Penyumbang sampah makanan paling besar disinyalir berasal dari sektor rumah tangga dan para
pelaku disektor usaha F&B, restoran, dan hotel.
Dapat menambah wawasan khalayak tentang lingkungan hidup dengan cara saling
berbagi pengalaman dan cerita bagaimana memanfaatkan sampah makanan yang
menjadi problematika dikehidupan kita saat. Diharapkan dapat mengubah mindset
audience tentang sampah. “Bahwa dengan sisah makanan kita dapat puing pundi amal
dan rupiah”.
Dapat menularkan cara gaya hidup menghargain makanan dengan cara berbagi dan
peduli antara sesama khalayak.
Riani MB
Rani
Wakil Ketua
Tsania
Bendahara
3. Efek Program bagi Kampus LP3I