Anda di halaman 1dari 17

PENGARAHAN

Ns. Kristianus Triyaspodo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.J


POKOK BAHASAN
1. Iklim/ Budaya Motivasi
2. Operan Dinas
3. Pre- conference
4. Post- conference
5. Supervisi
6. Pendelegasian
7. Manajemen konflik
PENGARAHAN
Pengarahan adalah fungsi manejemen dalam
penerapan perencanaan berupa tindakan untuk
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan

Pengarahan diperlukan untuk memaksimalkan


pelaksanaan pekerjaan oleh staf
(keliat & Akemat, 2014)
1. IKLIM/ BUDAYA MOTIVASI

Motivasi adalah Cara menumbuhkan motivasi:


perilaku yang 1. Memberikan harapan yang jelas
ditunjukkan oleh kepada staf dan
seseorang untuk mengkomunikasikannya
memuaskan 2. Bersikap adil dan konsisten kepada
kebutuhannya yang semua staf
bervariasi dan 3. Membuat keputusan yang bijaksana
memiliki rentang 4. Mengembangkan konsep kerja
yang sangat luas. kelompok
5. Mengintegrasikan kebutuhan dan
keinginan staf dengan kebutuhan dan
tujuan organisasi
6. Mengenali staf secara pribadi
7. Menghilangkan hambatan tugas yg
dikerjakan staf
8. Memberikan tantangan kerja
9. Melibatkan staf dalam pegambilan
keputusan
Cara menumbuhkan motivasi:
10. Memastikan semua staf
mengetahui setiap alasan
keputusan yang diambil
11. Memberikan kesempatan
kepada staf untuk membuat
penilaian sesering mungkin
12. Menciptakan hubungan saling
percaya dan tolong menolong
13. Memberi kesemapatan
kepada staf untuk mengontrol
lingkungan kerjanya
14. Menjadi role model bagi staf
15. Memberikan reinforcement
sesering mungkin
2. OPERAN DINAS

Operan adalah komunikasi


dalam serah terima pekerjaan
antara shif pagi, sore, dan
malam

Operan dinas dari shif malam ke


shif pagi dan dari shif pagi ke
shif sore dipimpin oleh kepala
ruang, sedangkan dari shif sore
ke shif malam dipimpin oleh
PJ Shif
Langkah kegiatan Operan
Shif:
1. Karu/ Pj Shif membuka
acara dengan salam
2. PJ Shif yang menyampaikan
operan dengan SBAR
3. Perawat Shif berikutnya
mengklarifikasi penjelasan
yang sudah disampaikan
4. Karu memimpin ronde ke
kamar pasien
5. Karu merangkum informasi
operan dan memberi saran
tindak lanjut
6. Karu memimpin doa
bersama menutup acara
7. Bersalaman
3. PRE CONFERENCE
Preconference adalah
komunikasi Katim dengan perawat
pelaksana setelah selesai operan
mengenai rencana kegiatan pada
shif tersebut , dpimpin oleh PJ
Shif/ Katim
Jika hanya 1 perawat yang
berdinas pada tim tersebut,
preconf ditiadakan
Isi preconf adalah rencana asuhan
tiap perawat, dan tambahan
rencana Katim
Langkah kegiatan pre- conf:
1. Katim/PJ membuka acara dengan
salam
2. Katim/PJ menanyakan rencana
harian masing-masing perawat
pelaksana
3. Katim/ PJ memberikan masukan
dan tindak lanjut terkait asuhan
4. Katim/ PJ memberikan
reinforcement
5. Katim/ PJ menutup acara dengan
ucapan selamat bekerja
4. POST CONFERENCE
Post-conference adalah
komunikasi Katim dengan
perawat pelaksana tentang
hasil kegiatan selama shif dan
dilakukan sebelum operan ke
shif berikutnya
Jika hanya 1 perawat yang
berdinas pada tim tersebut,
postconf ditiadakan
Isi preconf adalah hasil asuhan
tiap perawat dan hal penting
untuk dioperkan
Langkah kegiatan post- conf:
1. Katim/PJ membuka acara dengan
salam
s
2. Katim/PJ menanyakan hasil asuhan
masing-masing perawat pelaksana
3. Katim/ PJ menanyakan kendala
o
dalam asuhan yang telah diberikan
4. Katim/ PJ menanyakan tindak A
lanjut asuhan pasien yg harus
dioperkan ke shif berikut
5. Katim/ PJ menutup acara dengan
P
ucapan selamat bekerja
Kolom instruksi pada
CPPT
5. SUPERVISI

Supervisi adalah proses


pengawasan terhadap
pelaksanaan kegiatan untuk
memastikan apakah kegiatan
tersebut berjalan sesuai
dengan tujuan organisasi atau
standar yang telah ditetapkan
Supervisi adalah mekanisme
pengawasan berjenjang
1. Kepala bidang/ kepala seksi /
konsultan melakukan
pengawasan terhadap kepala
ruang, ketua tim, dan perawat
pelaksana
2. Kepala ruang melakukan
melakukan pengawasan terhadap
ketua tim dan perawat pelaksana
3. Ketua tim melakukan pengawasan
terhadap perawat pelaksana
6. PENDELEGASIAN

Pendelegasian adalah
melakukan pekerjaan melalui
orang lain agar aktivitas
organisasi dapat berjalan
untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan
Proses pendelegasian:
1. Membuat rencana tugas yang perlu dituntaskan
2. Mengidentifikasi keterampilan dan tingkat pendidikan yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas
3. Memilih orang yang mampu melaksanakan tugas yang
didelegasikan
4. Mengkomunikasikan dengan jelas apa yang akan
dikerjakan dan apa tujuannya
5. Membuat batasan waktu dan monitor penyelesaian tugas
6. Jika yg didelegasikan tidak mampu menyelesaikan
masalah, manajer hrs mampu menjadi role model dan
menjadi narasumber untuk menyelesaikan masalah
7. Mengevaluasi kinerja setelah tugas selesai
8. Memberikan pendelegasian yang terdiri dari tugas dan
wewenang
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai