Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KEPADA NY.

I
DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS CIAMIS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga
Dosen Pembimbing: Hj.Ns.Rosmiati,S.Kep.,M.Pd.,M.Kep

Disusun Oleh:
Devita Siti Martina

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2022
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Puskesmas
1. Nama puskesmas : Puskesmas Ciamis
2. Tanggal pengkajian : 01 November 2022
3. Jarak untuk mencapai kesehatan terdekat : Keluarga Ny. I tinggal
di Rungki RT 02 RW 04,Cigembor,Ciamis dengan jarak 1 km dari
Puskesmas Ciamis dimana pelayanan tersebut dapat dicapai dengan
menggunakan kendaraan pribadi.
4. Nama kepala keluarga : Tn. S
5. Alamat : RT 002 RW 004 Cigembor, Ciamis
.

2. Identitas Klien
Nama : Ny.I
Usia : 53 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Rungki,Cigembor,Ciamis
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Status : Kawin
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Pengkajian : 01 November 2022

3. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. S
Usia : 44 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Suku : Sunda
Hubungan dengan klien : Suami

4. Keluhan Utama: Pusing Kepala,dan sakit bahu


5. Riwayat Kesehatan Sekarang:
Pada saat Pengkajian pada tanggal 01 November 2022 pukul 10.00 WIB
ditemukan data bahwa klien mengatakan sering merasa pusing setiap pasien sudah
selesai melakukan aktivitas. Terkadang, pada saat melakukan aktivitas pasien
sering merasakan pusing namun tidak dihiraukannya, pusing dirasakan kurang
lebih seperti melayang-layang dan sesekali muncul bayangan hitam setelah itu
klien merasa lemas kurang lebih dirasakan sekitar 3-5 menit. Klien mengatakan
sangat menggemari mengkonsumsi makanan asin,pedas dan juga bersantan .

6. Riwayat Kesehatan Dahulu:


Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 01 november 2022 pukul
10.05 WIB, klien mengatakan pernah dirawat karena memiliki penyakit
lambung

7. Riwayat Kesehatan Keluarga:


Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 01 november 2022 Pukul
10.10 WIB klien mengatakan bahwasanya keluarga ayah klien memiliki
riwayat penyakit darah tinggi.
8. Daftar Anggota Keluarga

Tabel 3.1 Daftar Anggota Keluarga


Nama anggota keluarga Ny. I Tn. S
Kepala
Hubungan dengan kepala keluarga Istri
Keluarga
Laki-laki / perempuan Perempuan Laki-laki
umur 43 Tahun 44 Tahun
Pendidikan SD SD
Pekerjaan IRT Petani
Agama Islam Islam
Keadaan kesehatan Sakit Sehat
Seorang
Keterangan keluarga Seorang Istri
Suami

9. Genogram

Gambar 3.1 Genogram


a. Tipe Keluarga
Single Nuclear Family, ada suatu keluarga yang terdiri dari dua orang
tua yaitu ibu dan ayah (kandung/angkat).

b. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini


Keluarga Ny. I mempunyai dua orang anak, 2 orang anak (anak
pertama, kedua,) keduanya terpisah dari rumah Ny. I karena sudah
mengikuti suami sehingga satu rumah hanya Ny. I dan Tn. S. Maka
keluarga Ny. I berada pada tahap perkembangan keluarga dengan usia
lanjut.

c. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi


Keluarga dan kepala keluarga mampu memenuhi tugas perkembangan
keluarga dibuktikan dengan:
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab.
2) Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
3) Mempertahankan komunikasi yang terbuka
4) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang
keluarga.
10. Pola Aktivitas Sehari-hari

Tabel 3.2 Pola Aktivitas Sehari-hari Keluarga

Aktifitas Ny.I Tn. S


Makan
 Frekuensi  2 – 3 kali / hari  2 – 3 kali / hari
 Porsi  1 Porsi  1 Porsi
 Makanan Alergi  Tidak ada  Tidak ada
 Pantangan  Tidak ada pantangan  Tidak ada pantangan
 Gangguan  Tidak ada gangguan  Tidak ada gangguan
Minum
 Frekuensi  8 Gelas / hari  8 Gelas / hari
 Jumlah  230 ml  230 ml
 Jenis  Air Putih  Air Putih
 Gangguan  Tidak ada gangguan  Tidak ada gangguan
Eliminasi (BAB)
 Frekuensi  1-2x/ hari  1-2x/ hari
 Konsistensi  Cair / Padat  Cair / Padat
 Warna  Khas  Khas
 Bau  Khas  Khas
 Gangguan  Tidak ada  Tidak ada
Eliminasi (BAK)
 Frekuensi  5-6x/ hari  5-6x/ hari
 Jumlah  1-1,5 Liter  1-1,5 Liter
 Warna  Kuning Terang  Kuning Terang
 Kekeruhan  Terang  Terang
 Gangguan  Tidak ada  Tidak ada
Istirahat Tidur
 Tidur Siang,  Tidur Siang  Tidur Siang
Jam/Lama 1-1,5 jam 105 jam
 Tidur Malam,  Tidur malam  Tidur malam
Jam/Lama 5-6 jam 6-7 jam
 Pengantar Tidur  Tidak ada  Tidak ada
 Gangguan  Tidak ada  Tidak ada
Personal Hygiene,
Mandi  3x / hari  2x / hari
 Frekuensi
Personal Hygiene,
Gosok Gigi  1x / hari  2x / hari

 Frekuensi
Frekuensi Hygiene,
Cuci Rambut
 1x / hari  2x / hari
 Frekuensi
Personal Hygiene,
Gunting Kuku  1x / minggu 1x / minggu
 Frekuensi
Aktivitas Secara
Keseluruhan
 Dibantu/Mandiri Mandiri Mandiri

11. Biologis Keluarga


a. Keadaan Kesehatan
Keadaan kesehatan keluarga saat ini keluarga memiliki anggota yang
mengalami penyakit hipertensi dan keluarga tidak sadar akan bahaya
yang ditimbulkan dari penyakit hipertensi.
b. Kebersihan Keluarga
1. Frekuansi mandi sehari : 2 – 3x Sehari
2. Tempat mandi : WC Pribadi
3. Menggunakan sabun saat mandi : Ya
4. Cuci tangan sebelum makan : Ya
5. Cuci kaki sebelum tidur : Tidak
c. Penyakit yang diderita
1. Anggota keluarga yang sedang sakit : Ny. I: Sedang Sakit
Hipertensi
2. Keluhan yang dirasakan : Pusing
3. Apakah ada anggota keluarga yang lain/turunan yang mempunyai
keluhan yang sama : Tidak ada
4. Apakah sudah berobat : Tidak Rutin (Tidak Patuh)
d. Penyakit Kronik/Menular
1. Bila klien tersebut berpenyakit menular apakah keluarga klien
dapat mencegah terjadinya penularan : Tidak, karena
keluarga tidak acuh terhadap penyakit yang diderita anggota
keluarganya termasuk klien sendiri.
2. Pandangan keluarga mengenai penyakit : Keluarga tidak
memahami bagaimana proses terjadinya penyakit terhadap Ny.
I ,sehingga beranggapan ini adalah penyakit orang tua.
e. Kecacatan Anggota Keluarga
Tidak ada, karena anggota keluarga tidak ada yang memiliki kecacatan
f. Pola Makan
1. Makanan pokok : Nasi
2. Lauk : Daging Ayam (kadang), Ikan,telur, Mie Instan
dll
3. Sayuran : Segala Jenis Olahan Sayuran
4. Buah : Segala Jenis Olahan Buah
5. Susu : Kadang-kadang
6. Kebiasaan makan : 3x sehari
7. Cara menghidangkan makanan : dihidangkan dimeja
makan/lemari makan
8. Pantangan makan keluarga : tidak ada pantangan
9. Air minum : dimasak menggunakan kompor
gas.
10. Kebiasaan masak sayuran : dipotong-potong terlebih
dahulu, lalu dicuci kemudian di tiriskan sampai airnya berkurang
dan diolah menjadi masakan.
g. Pola Istirahat
1. Apakah sulit tidur : kadang-kadang sulit tidur, ketika terdistraksi
dengan yang lain.
2. Tidur siang tidak menentu kadang-kadang dari jam 2 sampai jam 3
3. Tidur malam dari jam 21:00 sampai jam 04:30 / 05.00 WIB
h. Reproduksi/Akseptor KB
1. Apakah PUS sudah ber KB : Ya
2. Tempat Kontrol KB : Bidan
3. Kelainan yang dirasakan setelah mengikuti KB : Menstruasi tidak
teratur

12. Psikologis Keluarga


a. Keadaan Emosi/Mental
Baik, keluarga harmonis dan nampak tidak ada perselisihan.
b. Koping keluarga
Apabila ada masalah keluarga dapat menyelesaikan masalah dengan
kekeluargaan dan musyawarah.
c. Kebiasaan buruk
Tidak ada.
d. Rekreasi
Tidak ada liburan keluarga tetapi sesekali sering makan bersama
(ngaliwet) di rumahnya atau dikebun.
e. Pola komunikasi keluarga
Keluarga dapat berkomunikasi dengan baik dengan menggunakan
bahasa sunda.
f. Pengambilan keputusan
Tn.S sebagai kepala keluarga yang berperan sebagai pengambil
keputusan dengan cara musyawarah keluarga.
g. Peran informal
Semua anggota keluarga mempunyai peran informal yaitu penurut.
13. Sosial Ekonomi Keluarga
a. Hubungan dengan orang lain
Keluarga Ny I memiliki hubungan yang baik kepada tetangga dan
masyarakat sekitarnya.
b. Kegiatan organisasi sosial
Kegiatan organisasi sosial yang dikuti Ny. I yaitu kelompok pengajian
yang dilakukan setiap hari jumat dan sabtu.
c. Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi keluaga Ny.I hanya didapatkan dari penghasilan
Tn.O sebagai petani.

14. Spiritual Keluarga


a. Keadaan beribadah
Spritual keluarga Ny I sangat baik keluarga menjalankan ibadah wajib
sesuai agama yang dianutnya yaitu agama islam.
b. Keyakinan tentang kesehatan
Keluarga percaya akan pengobatan kesehatan dan tenaga medis
terhadap kesembuhan penyakitnya. Namun, Ny. I banyak memiliki
kecemasan ketika akan dilakukan pengobatan kesehatan sehingga
memilih untuk tidak melakukan pengobatan.
c. Nilai dan norma
Keluarga sangat menjungjung tinggi nilai dan norma dan keluarga
memiliki pertauran yang ditentukan oleh kepala keluarganya yaitu
Tn.S
d. Adat yang mempengaruhi kesehatan
Keluarga mempercayai Ustadz dengan meminta doa yang diberikan
untuk kesembuhan penyakit yang dialami keluarga.
15. Lingkungan Rumah

a. Denah Rumah

Gambar 3.2 Denah Rumah

b. Kebersihan dan kerapihan


Kebersihan rumah Cukup bersih,sampah terdapat didapur dan tidak
berserakan dan kerapihan keluarga Ny I rumah cukup rapih, kamar
yang cukup rapih namun terdapat banyak baju bergantungan.
c. Penerangan
Sumber penerangan rumah memanfaatkan sinar matahari yang masuk
ke dalam rumah melalui jendela dan pintu. Selain itu, memanfaatkan
penerangan lampu bohlam sebagai penerangan di malam hari.
d. Ventilasi
Ventilasi rumah didaptakan dari lubang jendela.
e. Jamban
Jamban/WC terletak didalam rumah dan tidak mempunyai septci
tank.
f. Sumber air minum
Sumber air yang didapat keluarga Ny I untuk kebutuhan sehari-hari
yaitu dari air galon yang dibeli dan kadang memasak air kran untuk
membuat air teh.
g. Pemanfaatan Halaman
Digunakan untuk mejemur pakaian dan menjemur hasil tani seperti
padi.
h. Pembuangan air kotor
Pembuangan air kotor dibuang ke kolam ikan.
i. Pembuangan sampah
Pembuangan sampah keluarga dengan cara dibakar / dibuang ke TPS.
j. Sumber pencemaran
Sumber pencemaran didapat dari :
a. Nyamuk lebih > 10 ekor, karena disetiap sudut rumah terdapat
pakaian yang bergantung.
b. Lalat 1- 5 ekor karena terdapat beberapa banyak makanan yang
terbuka
k. Lingkungan Psikososial
Lingkungan psikososial klien dan keluarga merupakan lingkungan
yang berada tidak jauh dari tetangga. Keluarga sering bersosialisasi
dengan tetangga lain dibuktikan dengan Ny. I yang sering mengikuti
kegiatan pengajian rutins setiap jum’at dan sabtu. Tn. S yang bekerja
sebagai petani yang sering bersosialisasi juga bersama para
tetangganya.
16. Fungsi Keluarga berdasarkan UU No.10 Tahun 1992

a. Fungsi Afektif
Keluarga memiliki rasa toleransi yang tinggi dibuktikan dengan
keluarga memiliki sifat saling menghargai antar sesama anggota
keluarga. Dan keluarga memiliki ikatan kekeluargaan yang sangat
baik.
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga berinteraksi dengan baik dibuktikan dengan terciptanya
hubungan harmonis antar sesama keluarga yang baik. Kedisiplinan
dalam segi keagamaan keluarga sangat menjungjung tinggi namun
kedisiplinan dalam segi kesehatan keluarga kurang disiplin.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga menyediakan makanan pokok dengan mengandalkan hasil
dari pekerjaan suaminya. Pakaian yang ada dikeluarga memiliki
pakaian masing-masing. Bila ada anggota keluarga yang sakit,
keluarga merawatya di rumah dan tidak langsung dibawa ke tempat
pelayanan kesehatan. Keluarga lebih memilih menyembuhkannya
terlebih dahulu dengan menggunakan obat warung. Keluarga belum
mampu mengenal masalah kesehatan, terbukti pada saat dikaji
keluarga tidak mengetahui definisi, tanda gejala, penyebab, faktor
risiko terjadinya penyakit hipertensi yang menyerang anggota
keluarganya. Kemampuan keluarga untuk memecahkan masalah
kesehatan juga tidak terlalu baik dikarenakan kelarga memiliki
pengetahuan seputar kesehatan dan perawatan kesehatannya kurang.
Keluarga mengatakan tidak khawatir dan cemas akan perawatan
kesehatan.
17. Harapan Keluarga
Keluarga berharap bahwa masalah kesehatan dikeluarganya dapat sembuh
dan keluarga berharap kedepannya seluruh anggota keluarga selalu
diberikan kesehatan agar sukses menggapai mimpi dan cita-cita masing-
masing anggota keluarga.

18. Pemeriksaan Individu / Pemeriksaan Fisik

Tabel 3.3 Pemeriksaan Fisik Kunjungan Ke-1

Nama Ny.I Tn. S


Tekanan Darah 160/100mmHg 120/80 mmHg
Nadi 105 x/menit 85x / menit
Respirasi 18x/menit 19x / menit
Suhu 36,50C 36,0
Tinggi Badan 150cm 165 cm
Berat Badan 56 kg 72 kg
Kebersihan Cukup bersih Cukup bersih
Perorangan
Kulit:  Sawo matang dan  hitam dan turgor
 Warna dan turgor turgor kering kulit lembab
 Lecet/luka/borok
 Lain-lain

Tabel 3.4 Pemeriksaan Fisik Kunjungan Ke-2

Nama Ny. I Tn. S


Tekanan Darah 160/90 mmHg 120/80 mmHg
Nadi 110 x/menit 80x / menit
Respirasi 23x/menit 20x / menit
Suhu 36,70C 36,2
Tinggi Badan 150cm 165 cm
Berat Badan 56 kg 72 kg
Kebersihan Cukup bersih Cukup bersih
Perorangan
Kulit:  Sawo matang dan  Hitam dan turgor
 Warna dan turgor turgor kering kulit lembab
 Lecet/luka/borok
 Lain-lain

Tabel 3.5 Pemeriksaan Fisik Kunjungan Ke-3

Nama Ny. I Tn. S


Tekanan Darah 130/90 mmHg 120/70 mmHg
Nadi 95 x/menit 81x / menit
Respirasi 23x/menit 20x / menit
Suhu 36,70C 36,2
Tinggi Badan 150cm 165 cm
Berat Badan 56 kg 72 kg
Kebersihan Cukup bersih Cukup bersih
Perorangan
Kulit:  Sawo matang dan  Hitam dan turgor
 Warna dan turgor turgor kering kulit lembab
 Lecet/luka/borok
 Lain-lain

B. ANALISA DATA
Tabel 3.8 Analisa Data
Masalah
No Data Pada Keluarga Kemungkinan Penyebab Kesehatan/
Diagnosa
1 DO:
- Keluarga nampak
kebingungan saat
ditanya mengenai
penyakit
DS:
- Keluarga Akses informasi yang kurang
mengatakan tidak serta kondisi lingkungan
tahu mengenai menyebabkan keluarga Defisit pengetahuan
penyakit memiliki pengetahuan yang keluarga
- Klien mengatakan kurang mengenai masalah
sering pusing kesehatan keluarga.
- Keluarga
mengatakan jarang
menerima akses
informasi
mengenai penyakit

2 DO: Permasalahan penyelesaian Ketidakmampuan


- Keluarga dan klien masalah dalam keluarga masih koping keluarga
nampak tidak bisa dilaksanakan
kebingungan saat dikarenakan klien mengaku
ditanyai mengenai malas berobat dan takut lalu
kebiasaan berobat. keluarga yang acuh akan
DS: kondisi kesehatan klien
- Keluarga dan Klien dikarenakan tidak memahami
mengatakan jarang proses penyakit dan juga terlalu
sekali melakukan
pengobatan
- Klien mengatakan
takut jika berobat
- Keluarga
mengatakan sibuk
bekerja sehingga
tidak sempat sibuk untuk bekerja.
mengamati kondisi
klien
- Klien mengaku
sehat dan baik-baik
saja namun sesekali
pusing tapi tidak
dirasa
3 DO:
DS:
- Keluarga
Mengatakan tidak
mencari tahu
mengenai informasi
penyakit
- Klien mengatakan Ketidakmampuan keluarga dan
jarang sekali klien untuk mengidentifikasi, Pemeliharaan
melakukan mengelola dan atau menemukan Kesehatan Keluarga
pengecekan tekanan
darah bantuan untuk mempertahankan Tidak Efektif
- Klien mengatakan kesehatan.
tidak sering
melakukan
pengobatan
- Klien mengatakan
tidak sering
mengikuti kegiatan
fasyankes setempat

PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

a. Defisit pengetahuan keluarga berhubungan dengan keluarga tidak mengetahui


masalah kesehatan yang terjadi.
b. Ketidakmampuan Koping Keluarga berhubungan dengan keluarga tidak
mampu menyelesaikan permasalahan klien mengenai penyakitnya.
c. Pemeliharaan Kesehatan Keluarga tidak efektif berhubungan dengan keluarga
tidak mampu melakukan perawatan dan pengelolaan penyakit
C. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH
Tabel 3.9
Skala Prioritas Masalah Kesehatan Keluarga Diagnosa Defisit Pengetahuan

DEFISIT PENGETAHUAN
No KRITERIA SKALA SKORING BOBOT JUSTIFIKASI
Sifat Masalah: Berdasarkan informasi Dari keluarga, rata-rata
 Tidak/kurang sehat pendidikan anggota keluarga tidak sampai jenjang
 Ancaman kesehatan perkuliahan
3 2/3x1=1
1  Potensial/wellness 1 Pendidikan yang rendah memungkinkan keluarga
2
tidak mendapatkan banyak informasi mengenai
1
permasalahan kehidupan keluarga termasuk
kesehatan.
Kemungkinan masalah dapat diubah: Latar belakang keluarga yang memiliki keyakinan
 Mudah akan pendapat pribadi dan keluarga berhubungan
2/2x2=2
 Sebagian dengan adat dan budaya. Ini membuat perawat
2 2 2
 Tidak dapat diubah sedikit lebih terbantu karena dengan pendekatan
1
melalui budaya yang dianut dapat memungkinkan
0
tercapainya derajat pengetahuan yang tinggi.
Potensi masalah untuk dicegah: Memberikan informasi mengenai permasalahan
 Tinggi kesehatan melalui Pendidikan Kesehatan dan rutin
3
3  Sedang 1 membawa anggota keluarga saat sakit ke tempat
2 3/3x1=1
 rendah pelayanan kesehatan tedekat dapat mengurangi
1
resiko masalah terulang kembali.
Menonjolnya masalah: Keluarga tidak mengetahui permasalahan nyang
 masalah berat, harus segera 2 terjadi sehingga hal tersebut adalah hal mutlak
ditangani 2/2x1=1 bahwa keluarga harus segera diberikan intervensi.
4 1
 ada masalah, tidak perlu segera 1
ditangani
 masalah tidak dirasakan 0
Total Skor = 5
Tabel 3.10
Skala Prioritas Masalah Kesehatan Keluarga Diagnosa Ketidakmampuan Koping Keluarga

KETIDAKMAMPUAN KOPING KELUARGA


No KRITERIA SKALA SKORING BOBOT JUSTIFIKASI
Sifat Masalah: Sifat masalah pada diagnosa ini berada pada kategori
 Tidak/kurang sehat 3 3/3x1=1 kurang sehat dikarenakan klien mengalami maslaah
1 1 hipertensi dengan tekanan darah yang tinggi.
 Ancaman kesehatan 2
 Potensial/wellness 1
Kemungkinan masalah dapat diubah: Kemungkinan masalah dapat diubah berada pada
 Mudah 2/2x1=1 level mudah dimana perawat akan memberikan
2  Sebagian 2 2 intervensi untuk membuat koping keluarga berada
 Tidak dapat diubah 1 pada level tinggi sehingga dapat cepat tanggap
0 mengatasi masalah klien.
Potensi masalah untuk dicegah: Potensi masalah dapat dirubah tinggi, karena
 Tinggi penyakit dapat dicegah dengan melakukan
3
3  Sedang 1 pencegahan hipertensi dengan menambah
2 3/3x1=1
 rendah pengetahuan keluarga dan melakuan pengobatan dan
1
terapi.
Menonjolnya masalah: Masalah masuk dalam kategori berat dan harus
 masalah berat, harus segera 2 segera ditangani karena dapat menyebabkan
ditangani 2/2x1=1 kerugian pada diri klien dan anggota keluarga lain.
4 1
 ada masalah, tidak perlu segera 1
ditangani
 masalah tidak dirasakan 0
Total Skor = 4
Tabel 3.12
Skala Prioritas Masalah Kesehatan Keluarga Diagnosa Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif

PEMELIHARAAN KESEHATAN TIDAK EFEKTIF


No KRITERIA SKALA SKORING BOBOT JUSTIFIKASI
Sifat Masalah: Sifat masalah pada diagnosa ini merupakan sebuah
 Tidak/kurang sehat 3 ancaman kesehatan dimana keluarga tidak mampu
1 2/3x1=1 1 untuk mengelola permasaahan kesehatan yang terjadi
 Ancaman kesehatan 2
 Potensial/wellness 1
Kemungkinan masalah dapat diubah: Masalah dapat diubah sebagian, mengapa demikian?
 Mudah Karena keluarga memiliki banyak kebiasaan buruk
2  Sebagian 2 1/2x2=1 2 yang dapat mencetuskan berbagai permasalahan
 Tidak dapat diubah 1 kesehatan yang mungkin akan terjadi.
0
Potensi masalah untuk dicegah: Potensi masalah dapat dirubah tinggi, karena
 Tinggi 3 penyakit dapat dicegah dengn menjaga ebersihan diri
3 1 dn lingkungan jga dengan menamah pengetahuan
 Sedang 2 3/3x1=1
 rendah 1 keluarga dan melakuan pengobatan dan terapi.
Menonjolnya masalah: Masalah masuk dalam kategori berat dn harus segera
 masalah berat, harus segera 2 ditangani karena dapat menyebabkan penyebaran
ditangani 2/2x1=1 infeksi pada diri klien dan anggota keluarga lain.
4 1
 ada masalah, tidak perlu segera 1
ditangani
 masalah tidak dirasakan 0
Total Skor = 4
KESIMPULAN:
Berdasarkan skala prioritas, maka diagnosa dan prioritas masalah pada kasus
Hipertensi ini adalah:
a. Defisit pengetahuan keluarga berhubungan dengan keluarga tidak
mengetahui masalah kesehatan yang terjadi.
b. Ketidakmampuan Koping Keluarga berhubungan dengan keluarga tidak
mampu menyelesaikan permasalahan klien mengenai penyakitnya.
c. Pemeliharaan Kesehatan Keluarga tidak efektif berhubungan dengan
keluarga tidak mampu melakukan perawatan dan pengelolaan penyakit
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

IDENTITAS KELUARGA : Keluarga Ny. I

Tabel 3.13 Intervensi Keperawatan

N Tujuan Standar Evaluasi


Dx Kep Tujuan khusus Intervensi
O Umum Standar Kriteria

1 Defisit Setelah  Memori mengingat Intervensi utama: Observasi:  Perilaku sesuai anjuran
pengetahuan dilakukan meningkat  Verbalisasi minat
keluarga b.d tindakan  Motivasi keluarga  Edukasi kesehatan  Identifikasi kesiapan dan
belajar
keluarga tidak keperawatan untuk lebih Intervensi pendukung: kemampuan menerima
 Kemampuan
mengetahui selama3x mengetahui tentang informasi
menjelaskan
masalah kesehatan kunjungan hipertensi  Identifikasi faktor-faktor
 Bimbingan sistem pengetahuan tentang
yang terjadi rumah meningkat yang dapat
kesehatan suatu topik
diharapkan  Proses informasi  Edukasi keluarga: pola meningkatkan dan
 Kemampuan
Tingkat tentang hipertensi menurunkan motifasi
pengetahuan menggambarkan
pengetahuan tersampaikan perilaku hidup bersih
 Edukasi perawat diri pengalaman
tentang dengan baik  Edukasi dan sehat
pencegahan sebelumnya yang sesuai
penyakit terhadap keluarga dengan topik
penyakit Terapeutik:
Hipertensi  Perilaku sesuai dengan
 Edukasi pola perilaku
meningkat  Sediakan materi dan pengetahuan
kesehatan
 Edukasi program media pendidikan
pengobatan kesehatan
 Edukasi proses penyakit  Jadwalkan pendidikan
 Edukasi pengurangan resiko kesehatan sesuai
 Edukasi teknik pemberian
pola makanan kesepakatan
 Edukasi Diet Hipertensi  Berikan kesempatan
untuk bertanya

Edukasi:

 Jelaskan faktor resiko


yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
 Ajarkan perilaku hidup
sehat
 Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku
kesehatan

2 Ketidakmampuan Setelah  Pola perilaku Intervensi Utama: Observasi:  Menunjukkan perilaku


Koping Keluarga dilakukan penanganan  Identifikasi respon adaptif.
tindakan penyakit meningkat Dukungan Koping Keluarga emosional terhadap  Menunjukkan
berhubungan
keperawatan  Pola Pengetahuan kondisi saat ini pemahaman perilaku
dengan keluarga selama 3x berubah  Identiikasi kesesuaian sehat.
tidak mampu kunjungan  Pola pencegahan antara harapan pasien,  Kemampuan
rumah penyakit meningkat keluarga, dan tenaga
menyelesaikan menjalankan perilaku
diharapkan kesehatan.
permasalahan sehat.
Tingkat Terapeutik:
Koping  Perilaku mencari
klien mengenai  Dengarkan masalah,
Keluarga bantuan
penyakitnya. perasaan, dan
Meningkat pertanyaan keluarga
 Diskusikan rencana
medis dan perawatan
 Fasilitasi memperoleh
pengetahuan,
keterampilan, dan
peralatan yang
diperlukan untuk
mempertahankan
keputusan perawatan
pasien.
Edukasi:
 Informasikan kemajuan
pasien secara berkala.
 Informasikan fasilitas
perawatan kesehatan
yang ada
Kolaborasi:
 Rujuk untuk terapi
keluarga, jika perlu
3 Pemeliharaan Setelah  Manajemen Intervensi Utama: Observasi:  Menunjukkan
Kesehatan dilakukan kesehatan efektif  Identifikasi kemampuan perilaki adaptif
tindakan  Perilaku  Kontrak Perilaku Positif mental dan kognitif meningkat.
Keluarga Tidak
keperawatan kesehatan untuk membuat kontrak.  Menunjukkan
Intervensi Pendukung:
Efektif selama 3x membaik  Identifikasi cara dan pemahaman
berhubungan kunjungan  Tingkat  Dukungan kepatuhan sumber daya terbaik perilaku sehat
rumah kepatuhan dan program pengobatan untuk mencapai tujuan. meningkat.
dengan keluarga
diharapkan pengetahuan  Dukungan pengungkapan  Identifikasi hambatan Kemampuan
tidak mampu Pemeliharaan
melakukan Kesehatan terhadap kebutuhan dalam menerapkan  Menjalankan
perawatan dan meningkat pemeliharaan  Dukungan perawatan diri perilaku positif. perilaku sehat
kesehatan  Dukungan sumber finansial  Monnitor pelaksanaan meningkat.
pengelolaan
meningkat  Dukungan tanggung jawab perilaku ketidaksesuaian  Perilaku mencari
penyakit pada diri sendiri dan kurang komitmen bantuan meningkat.
 Edukasi prosedur tindakan untuk memenuhi
 Edukasi program pengobatan kontrak.
 Edukasi proses penyakit
Terapeutik:
 Pelibatan keluarga
 Ciptakan lingkungan
 Promosi kesiapan
yang terbuka untuk
penerimaan informasi
membuat kontrak
perilaku.
 Fasilitasi pembuatan
kontrak tertulis.
 Diskusikan perilaku
kesehatan yang ingin
diubah.
 Diskusikan tujuan positif
jangka pendek dan
jangka panjang yang
realistis dan dapat
dicapai.
 Diskusikan
pengembangan rencana
perilaku positif.
 Diskusikan cara
mengamati perilaku
(mis. Table kemajuan
perilaku).
 Diskusikan penghargaan
yang diinginkan ketika
tujuan tercapai, jika
perlu.
 Diskusikan konsekuensi
atau sanksi tidak
memenuhi kontrak
A. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Nama pasien : Ny. I


Tabel 3.13 Implementasi dan Evaluasi

Tanggal Jam No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi TT


03 13.00 1/ Defisit Edukasi Kesehatan S : Devita
Novembe WIB pengetahuan “Ny. I mengatakan saya sudah
r 2022 keluarga b.d Observasi: mengerti tentang apa itu penyakit
keluarga tidak Hipertensi, Karena saya sudah
mengetahui  Mengidentifikasi kesiapan dan dengar yang Aa jelaskan, bahwa
masalah kesehatan kemampuan menerima penyakit Hipertensi itu Tekanan
yang terjadi informasi darah tinggi yang melebihi batas
 Mengidentifikasi faktor-faktor normal 140/90 mmHg, disebabkan
karena terlalu makan garam yang
yang dapat meningkatkan dan
banyak, merokok, minum minuman
menurunkan motifasi perilaku keras, bisa juga dari faktor
hidup bersih dan sehat. keturunan, dan kalau tidak kontrol
bisa bahaya di jantung dan bahkan
Terapeutik: bisa stroke.”
 Menyediakan materi dan media O:
pendidikan kesehatan  Klien dan keluarga nampak
 Menjadwalkan pendidikan kooperatif
kesehatan sesuai kesepakatan  Keluarga dapat menjelaskan
 Memberikan kesempatan untuk kembali tentang hipertensi,
penanganan, diet rendah
garam, dan rendah lemak,
serta pengobatan yang tepat
untuk pasien Hipertensi

 TTV Klien:
bertanya. TD: 160/100 mmHg
Nadi: 105x/menit
Resp: 23x/menit
Suhu: 36,7’C
Edukasi:
A:
 Menjelaskan faktor resiko yang  Klien dan Keluarga mampu
dapat mempengaruhi kesehatan membina hubungan baik
 Mengajarkan perilaku hidup dengan perawat
sehat  Masalah teratasi sebagian
 Keluarga belum mampu
 Mengajarkan strategi yang
mengenal masalah secara
dapat digunakan untuk keseluruhan.
meningkatkan perilaku
kesehatan P:
 Lanjutkan implementasi ke
tahap selanjutnya
 Intervensi yang ada di
pertahankan Keluarga
 Implementasi Edukasi Diet
Hipertensi

29 Mei 14.10 2/ S : Devita


2022 WIB “Ny. I mengatakan setelah saya
Ketidakmampuan
Koping Keluarga Dukungan Koping Keluarga dengar penjelasan dari neng tentang
berhubungan penyakit Hipertensi dengan bahaya
Observasi: yang akan timbul saya memahami
dengan keluarga  Mengidentifikasi respon mengenai bagaimana saya harus
tidak mampu emosional terhadap kondisi saat berperilaku untuk menjaga
menyelesaikan ini. kesehatan saya dan bagaimana saya
 Mengidentiikasi kesesuaian harus melakukan pengobatan seperti
permasalahan klien
antara harapan pasien, keluarga, memulai untuk rutin pengobatan di
mengenai dan tenaga kesehatan. Puskesmas. Mulai hari ini saya akan
penyakitnya. mencoba untuk melakukan anjuran
Terapeutik:
yang neng berikan.”
 Mendengarkan masalah,
perasaan, dan pertanyaan O:
keluarga  Klien dan keluarga nampak
 Mendiskusikan rencana medis kooperatif
dan perawatan  Klien dan keluarga
 Memfasilitasi memperoleh nampaknya sudah faham
pengetahuan, keterampilan, dan mengenai fasilitas
pengobatan dan kesehatan.
peralatan yang diperlukan
 Klien dan keluarga nampak
untuk mempertahankan
sudah faham bagaimana
keputusan perawatan pasien.
memanfaatkan fasyankes.
Edukasi:  TTV Klien:
 Menginformasikan kemajuan TD: 180/100 mmHg
pasien secara berkala. Nadi: 105x/menit
 Menginformasikan fasilitas Resp: 23x/menit
Suhu: 36,7’C
A:
 Klien dan Keluarga mampu
perawatan kesehatan yang ada membina hubungan baik
Kolaborasi: dengan perawat
 Keluarga mampu
Merujuk untuk terapi keluarga, jika
mempertahankan keputusan.
perlu
P:
 Intervensi dipertahankan oleh
keluarga.
 Hentikan Intervensi

04 Mei 14.20 4/Pemeliharaan Kontrak Perilaku Positif S: Devita


2022 WIB “Ny. I mengatakan saya akan
Kesehatan
Observasi: memanfaatkan media
Keluarga Tidak  Mengidentifikasi kemampuan pembelajaran dari neng sebagai
pengingat saya dalam mengenal
Efektif mental dan kognitif untuk masalah hipertensi. Saya juga
berhubungan membuat kontrak. sudah memahami mengapa saya
 Mengidentifikasi cara dan bisa terkena hipertensi yaitu dari
dengan keluarga
sumber daya terbaik untuk gaya hidup saya yang tidak sehat,
tidak mampu mencapai tujuan. dan saya siap untuk merubahnya
dengan teratur minum obat dan
melakukan  Mengidentifikasi hambatan
melakukan diet hipertensi.”
perawatan dan dalam menerapkan perilaku
positif. O:
pengelolaan
 Memonnitor pelaksanaan  Keluarga sudah mampu
penyakit perilaku ketidaksesuaian dan menyiapkan metode untuk
kurang komitmen untuk mencegah hipertensi.
memenuhi kontrak.  Ny. I tampak paham bahaya
lain yang muncul pada penyakit
Terapeutik: Hipertensi
 Menciptakan lingkungan yang A:
terbuka untuk membuat kontrak Keluarga mampu merawat
perilaku. anggota keluarga yang sakit
 Memfasilitasi pembuatan
P:
kontrak tertulis.
Intervensi dilanjutkan oleh
 Mendiskusikan perilaku anggota keluarga.
kesehatan yang ingin diubah.
 Mendiskusikan tujuan positif
jangka pendek dan jangka
panjang yang realistis dan dapat
dicapai.
 Mendiskusikan pengembangan
rencana perilaku positif.
 Mendiskusikan penghargaan
yang diinginkan ketika tujuan
tercapai, jika perlu.
 Mendiskusikan konsekuensi
atau sanksi tidak memenuhi
kontrak

29 Mei 16.00 1/ Defisit S:


2022 WIB pengetahuan Edukasi Diet Hipertensi “Ny I mengatakan saya telah
keluarga b.d  Observasi pasien memilih diet memahami mengenai Diet
keluarga tidak makanan yang dianjurkan. Hipertensi yang neng jelaskan.
Kita harus meningkatkan asupan
mengetahui  Mengajarkan pasien mengenai kalium dari buah dan sayur untuk
masalah kesehatan makanan yang sesuai dengan menurunkan kadar garam dalam
yang terjadi diet yang disarankan. darah yang memicu hipertensi.
 Menyediakan contoh menu Dan saya akan melakukannya
makanan yang sesuai diet untuk kesehatan saya agar bisa
hipertensi. menurunkan tekanan darah tinggi
saya.
 Memberi penjelasan pada
pasien mengenai tujuan O:
kepatuhan terhadap diet yang  Keluarga sudah mampu
disarankan terkait dengan menyiapkan makanan yang
kesehatan pasien. rendah garam, rendah lemak.
 Mengembangkan strategi  Ny. H tampak paham mengenai
diet hipertensi.
bersama pasien untuk
meningkatkan kepatuhan diet A: Keluarga mampu merawat
hipertensi sesuai anjuran anggota keluarga yang sakit

P: Masalah Belum Teratasi


Lanjutkan Intervens
31 Mei 13.00 1/ Defisit S:
2022 WIB pengetahuan Edukasi Diet Hipertensi “Ny H mengatakan saya telah
keluarga b.d  Observasi pasien memilih diet menjalankan diet hipertensi yang
makanan yang dianjurkan. aa perintahkan dan jelaskan
keluarga tidak
selama 2 hari. Dan saya akan
mengetahui  Mengajarkan pasien mengenai
masalah kesehatan makanan yang sesuai dengan melakukannya untuk kesehatan
yang terjadi diet yang disarankan. saya agar bisa menurunkan
 Menyediakan contoh menu tekanan darah tinggi saya.
makanan yang sesuai diet O:
hipertensi.  Keluarga sudah mampu
 Memberi penjelasan pada menyiapkan makanan yang
pasien mengenai tujuan rendah garam, rendah lemak.
kepatuhan terhadap diet yang  Ny. I tampak paham mengenai
disarankan terkait dengan diet hipertensi.
kesehatan pasien.  Penurunan tekanan darah
menjadi 130/90 mmhg
 Mengembangkan strategi
bersama pasien untuk A: Keluarga mampu merawat
meningkatkan kepatuhan diet anggota keluarga yang sakit
hipertensi sesuai anjuran
P: Masalah Teratasi

Anda mungkin juga menyukai