Anda di halaman 1dari 19

Kode MK Bobot (SKS)

ME3501 2
Mata Kuliah

Manajemen Perawatan
Pertemuan 11
Corretive Maintenance (CM)
• Definisi Corrective Maintenance
• Jenis Corrective Maintenance
• Langkah Corrective Maintenance
• Pengurangan Waktu Corrective Maintenance
• Pengukuran Corrective Maintenance

Dosen Pengampu:
Sufiyanto, S.T., M.T
Program Studi Teknik Mesin
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STITEKNAS) Jambi
1
P.11 Definisi Corrective Maintenance (CM)

 Meskipun segala upaya dilakukan agar membuat sistem


rekayasa seandal mungkin melalui desain, Preventive
Maintenance dll, pasti ada mengalami kegagalan. Sehingga
sistim diperbaiki ke kondisi operasional.
 Dengan demikian, perawatan perbaikan atau korektif
merupakan komponen penting dari kegiatan perawatan.
 Corrective Maintenance didefinisikan sebagai tindakan
perbaikan yang dilakukan karena kegagalan atau
kekurangan yang ditemukan selama pemeliharaan
preventif, untuk memperbaiki peralatan/ barang ke
keadaan operasionalnya.

Program Studi Teknik Mesin


SekolahTinggi Teknologi Nasional (STITEKNAS) Jambi
2
P.11 Definisi Corrective Maintenance (CM)

• Corrective Maintenance adalah tindakan pemeliharaan yang


tidak terjadwal.
• Pada dasarnya terdiri dari kebutuhan pemeliharaan yang tidak
dapat diprediksi dan tidak dapat direncanakan sebelumnya atau
diprogram berdasarkan kejadian pada waktu tertentu.
• Tindakan tersebut memerlukan perhatian mendesak yang harus
ditambahkan, diintegrasikan dengan cara diganti dengan item
pekerjaan yang dijadwalkan sebelumnya.
• Hal ini mencakup terhadap perbaikan kekurangan yang
ditemukan selama pengoperasian peralatan/item, dan kinerja
tindakan Perbaikan karena insiden atau kecelakaan
• Sebagian besar dari keseluruhan upaya pemeliharaan
dikhususkan untuk pemeliharaan korektif.

Program Studi Teknik Mesin


SekolahTinggi Teknologi Nasional (STITEKNAS) Jambi
3
P.11 Jenis Corrective Maintenance

Corrective Maintenance diklasifikasikan ke dalam lima kategori utama


seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 5.1.

GAMBAR 5.1 Jenis perawatan korektif

Program Studi Teknik Mesin


SekolahTinggi Teknologi Nasional (STITEKNAS) Jambi
4
P.11 Jenis Corrective Maintenance

1. Fail-repair: Item yang mengalami kegagalan dikembalikan ke


kondisi operasionalnya.
2. Salvage: Bagian ini berkaitan dengan pembuangan bahan
yang tidak dapat diperbaiki dan penggunaan bahan sisa dari
peralatan/ barang yang tidak dapat diperbaiki dalam
program repair, overhaul atau rebuild programs.
3. Rebuild: Berkaitan dengan mengembalikan item ke standar
atau ke keadaan semula dalam performance, life expectancy
dan penampilan. Hal ini dicapai melalui disassembly,
Pemeriksaan semua komponen, perbaikan dan penggantian
suku cadang yang aus/ tidak dapat diservis sesuai spesifikasi
asli dan toleransi manufaktur, serta perakitan kembali dan
pengujian sesuai pedoman produksi asli.
Program Studi Teknik Mesin
SekolahTinggi Teknologi Nasional (STITEKNAS) Jambi
5
P.11 Jenis Corrective Maintenance

4. Overhaul: Memulihkan item ke status servis


totalnya sesuai standar servisabilitas perawatan
dengan cara inspeksi dan perbaikan.
5. Servicing: Servis diperlukan karena tindakan
perawatan korektif, missal: perbaikan mesin
dapat menyebabkan pengisian ulang bak mesin,
pengelasan, dll. Contoh lain seperti penggantian
tabung udara mungkin memerlukan pengisian
ulang sistem.

Program Studi Teknik Mesin


SekolahTinggi Teknologi Nasional (STITEKNAS) Jambi
6
P.11 Langkah Corrective Maintenance

Corrective Maintenance terdiri dari lima


langkah seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 5.2, yaitu:
1) Memastikan adanya kegagalan
2) Melokalisasi kegagalan dalam sistem
ke item/ peralatan tertentu.
3) Mendiagnosis item/ peralatan untuk
mengidentifikasi bagian/ komponen
tertentu yang gagal.
4) Mengganti atau memperbaiki
barang/ suku cadang/ komponen
yang gagal.
5) Memeriksa dan menjalankan
kembali sistem. Gambar 5.2 Urutan Langkah
Program Studi Teknik Mesin pemeliharaan korektif 7
SekolahTinggi Teknologi Nasional (STITEKNAS) Jambi
P.11 Langkah Corrective Maintenance

Lima Langkah tersebut secara ringkas dapat diartikan


sebagai tahapan: pengenalan kesalahan, lokalisasi,
diagnosis, perbaikan, dan checkout. Secara utama
komponen waktu henti pada pemeliharaan korektif adalah
waktu perbaikan aktif, waktu administrasi dan logistik, serta
waktu tunda. Waktu perbaikan aktif terdiri dari :
• Waktu persiapan
• Waktu lokasi kesalahan
• Waktu perolehan item cadangan
• Waktu koreksi kesalahan
• Penyesuaian dan waktu kalibrasi
• Waktu check out

Program Studi Teknik Mesin


SekolahTinggi Teknologi Nasional (STITEKNAS) Jambi
8
P.11 Pengurangan Waktu Corrective Maintenance

Pengurangan waktu pemeliharaan korektif berguna untuk


meningkatkan efektivitas pemeliharaan. Beberapa strategi
untuk mengurangi waktu pemeliharaan korektif yaitu:
• Efficiency in fault recognition, location, and isolation:
Pengalaman masa lalu menunjukkan bahwa dalam
peralatan elektronik, isolasi kesalahan dan lokasi
menghabiskan waktu paling banyak dalam aktivitas
pemeliharaan korektif. Peralatan mekanis juga
penyumbang terbesar dalam waktu perbaikan. Faktor-
faktor seperti Indikator kesalahan dirancang dengan baik,
prosedur perawatan yang baik, personel perawatan yang
terlatih, dan kemampuan isolasi kesalahan yang jelas
sangat membantu dalam menurunkan waktu perawatan
korektif.
Program Studi Teknik Mesin
SekolahTinggi Teknologi Nasional (STITEKNAS) Jambi
9
P.11 Pengurangan Waktu Corrective Maintenance

• Effective interchangeability: Pertukaran fisik dan


fungsional yang baik berguna dalam melepas dan
mengganti suku cadang/item, mengurangi waktu henti
perawatan, dan menciptakan dampak positif pada
kebutuhan suku cadang dan inventaris.
• Redundancy: berkaitan dengan merancang bagian-
bagian yang berlebihan yang dapat diaktifkan pada saat
dibutuhkan sehingga peralatan/sistem terus beroperasi
sementara bagian yang rusak diperbaiki. Dalam hal ini
beban kerja pemeliharaan keseluruhan mungkin tidak
berkurang, tetapi peralatan/ sistem downtime dapat
dipengaruhi secara signifikan

Program Studi Teknik Mesin


SekolahTinggi Teknologi Nasional (STITEKNAS) Jambi
10
P.11 Pengurangan Waktu Corrective Maintenance

• Effective accessibility: Seringkali sejumlah besar waktu


dihabiskan untuk mengakses bagian yang gagal. Perhatian
yang tepat terhadap aksesibilitas selama desain dapat
membantu mengurangi sebagian waktu aksesibilitas dan
waktu pemeliharaan.
• Human factor considerations: Perhatian diberikan pada
faktor manusia selama mendesain area perawatan seperti
contoh dalam keterbacaan instruksi, ukuran, bentuk, berat
komponen, pemilihan dan penempatan seperti pada dial
indikator, keterbacaan alat ukur, dan pemrosesan
informasi. Hal ini dapat membantu mengurangi waktu
pemeliharaan korektif secara signifikan

Program Studi Teknik Mesin


SekolahTinggi Teknologi Nasional (STITEKNAS) Jambi
11
P.11 Pengukuran Corrective Maintenance

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam


melakukan pengukuran Corrective Maintenance:

 Mean Corrective Maintenance Time


 Median Active Corrective Maintenance
Time
 Maximum Active Corrective Maintenance
Time

Program Studi Teknik Mesin


SekolahTinggi Teknologi Nasional (STITEKNAS) Jambi
12
P.11 Pengukuran Corrective Maintenance
Mean Corrective Maintenance Time (Tmcm )
Dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan:

Distribusi probabilitas waktu pemeliharaan korektif dapaat mengikuti distribusi eksponensial,


normal dan lognormal. Sebagai contoh:
• Dalam bidang perangkat lunak elektronik untuk kemampuan pengujian pelepasan dan
penggantian yang cepat, sering menggunakan Distribusi eksponensial.
• Dalam hal perangkat keras mekanik atau elektro-mekanis, seperti pelepasan dan
penggantian, sering menggunakan distribusi normal.
• Sedangkan distribusi lognormal berlaku untuk peralatan elektronik yang tidak memiliki
kemampuan pengujian.
Program Studi Teknik Mesin
SekolahTinggi Teknologi Nasional (STITEKNAS) Jambi
13
P.11 Pengukuran Corrective Maintenance

Mean Corrective Maintenance Time dapat digunakan


dalam menghitung Availability (As) yaitu waktu
dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan siap untuk
dipakai/dioperasikan. Dengan menggunakan
persamaan sbb:

Program Studi Teknik Mesin


SekolahTinggi Teknologi Nasional (STITEKNAS) Jambi
14
P.11 Pengukuran Corrective Maintenance

Contoh 1:
Diperoleh nilai MTTF dari sebuah peralatan adalah 3000 jam dan
rata-rata waktu pemeliharaan korektif adalah 5 jam. Hitung
Availability atau ketersediaan kondisi pada peralatan, jika kegagalan
peralatan dan waktu pemeliharaan korektif terdistribusi secara
eksponensial.

Sehingga dapat disimpulkan ada kemungkinan 99,83% bahwa


peralatan akan tersedia untuk dioperasikan.
Program Studi Teknik Mesin
SekolahTinggi Teknologi Nasional (STITEKNAS) Jambi
15
P.11 Pengukuran Corrective Maintenance
Contoh 2.
Sebuah sistem pada mesin mengalami kegagalan dalam dua mode kegagalan
yang saling eksklusif. Mode kegagalan I dan II tingkat kegagalan konstan adalah
λ1 = 0,002 kegagalan per jam dan λ2 = 0,005 kegagalan per jam, masing-masing.
Tingkat pemeliharaan korektif konstan dari mode kegagalan I dan II adalah µC1 =
0,006 perbaikan per jam dan µC2 = 0,009 perbaikan per jam. Hitung Availability
atau ketersediaan kondisi steady pada mesin tersebut.

Dengan demikian, ketersediaan kondisi steady pada sistem adalah 0,5294.


dengan kata lain ada sekitar 53% kemungkinan bahwa sistem tersedia dalam
kondisi steady.
Program Studi Teknik Mesin
SekolahTinggi Teknologi Nasional (STITEKNAS) Jambi
16
P.11 Pengukuran Corrective Maintenance
Median Active Corrective Maintenance Time (Tmed )
Tmed merupakan ukuran waktu di mana 50% dari semua
pemeliharaan korektif dapat diselesaikan. Perhitungan
ukuran ini tergantung pada distribusi waktu pemeliharaan
korektif. Sehingga, median waktu pemeliharaan korektif
terdistribusi lognormal.

Program Studi Teknik Mesin


SekolahTinggi Teknologi Nasional (STITEKNAS) Jambi
17
P.11 Pengukuran Corrective Maintenance
Maximum Active Corrective Maintenance Time (Tcmax )
Tcmax merupakan waktu pemeliharaan korektif maksimum di
mana 90% dari semua tindakan pemeliharaan dapat
diselesaikan. Distribusi waktu pemeliharaan korektif
menentukan perhitungan waktu pemeliharaan korektif
maksimum, sehingga dapat terdistribusi lognormal.

Program Studi Teknik Mesin


SekolahTinggi Teknologi Nasional (STITEKNAS) Jambi
18
P.11 Pengukuran Corrective Maintenance

Program Studi Teknik Mesin


SekolahTinggi Teknologi Nasional (STITEKNAS) Jambi
19

Anda mungkin juga menyukai