Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN

HORTIKULTURA GAMBAS & JERUK


OKULASI
Dosen pembimbing : Ir.H.Winardi, MP

OLEH
NAMA : DHIAZ MEITA PUSPITA SARI
NIM : 17.1.39.404.016

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN
MUHAMMADIYAH
2019
Kata pengantar
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan taufik dan karunia-Nya sehinnga saya dapat menyelesaikan laporan ini
tanpa halangan yang berarti.
Saya sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai gambas dan jeruk. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan laporan yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.

Tanah Grogot, 16 Mei 2019

PENYUSUN

Page | I
Daftar Isi

Kata pengantar............................................................................................................................I
Daftar Isi.....................................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................3
1.2. Maksud dan Tujuan.........................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................5
2.1.Tanaman Gambas ( Oyong ).............................................................................................5
2.2. Tanaman Jeruk Okulasi..................................................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................13
PEMBAHASAN......................................................................................................................13
3.1. Tanaman Gambas...........................................................................................................13
BAB IV....................................................................................................................................17
KESIMPULAN........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................18
DOKUMENTASI.....................................................................................................................19

Page | 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gambas dalam bahasa latin Gambas memiliki nama Luffa acutangula di
malaysia dikenal dengan nama Ketola sedangkan di filipina dikenal dengan nama Patola.
Gambas sendiri berasal dari India, dibudidayakan di Asia Utara dan Asia Tenggara.
Gambas merupakan tumbuhan asli Asia dan Afrika Tropis. Di RRC, gambas tidak hanya
dikonsumsi buah mudanya, melainkan juga pucuk, berikut daun muda dan bakal bunga. Buah
yang telah tua, akan menghasilkan spons dan biji. Spons gambas merupakan bahan pembersih
badan maupun cucian di dapur, yang belakangan ini semakin populer, karena merupakan
bahan organik. Di AS, gambas dibudidayakan secara besar-besaran untuk dipanen sponsnya,
guna diekspor ke Jepang. Biji gambah yang volumenya cukup besar, menghasilkan lemak
nabati, yang bisa dijadikan minyak goreng.
Gambas, blustru, oyong, (Luffa Sp), adalah tanaman sayuran yang merambat dengan
akar panjatnya. Gambas dibudidayakan untuk dipanen buah mudanya sebagai sayuran.
Gambas biasa disayur bening, dengan jagung muda, daun katuk, taoge kedelai, dan bumbu
bawang merah serta temu kunci. Namun gambas juga bisa dioseng-oseng (tumis) atau sayur
bobor, lodeh serta bumbu lainnya. Gambas dipercaya mampu menstabilkan gula darah,
menurunkan kadar kolesterol serta tekanan darah. Bagi ibu-ibu yang menyusui, sayuran
gambas dengan daun katuk dipercaya mampu meningkatkan air susu.
Gambas merupakan tanaman semusim. Budidaya gambas dilakukan di sawah-sawah,
bersamaan dengan budidaya pare, mentimun dan sayuran lainnya. Karena merupakan
tanaman memanjat, maka gambas dibudidayakan di atas bedengan, dengan ajir dan tali
pengikat sebagai panjatan. Dibanding dengan mentimun, gambas relatif lebih tahan terhadap
serangan cendawan fusarium maupun bakteri pseudomonas. Namun gambas, sama halnya
dengan pare, sangat rentan terhadap gangguan larva kepik Lepidoptera terutama Hypercompe
albicornis, yang  akan menghabiskan seluruh daun gambas, hingga tinggal batang dengan
sulurnya.
Buah jeruk ( citrus sp ) Merupakan salah satu jenis Buah-Buahan yang paling banyak
digemari oleh masyrakat kita,Oleh karena itu tidaklah mengherankan, jika perkembanagan
Tanaman jeruk pada Dekade 1970, hingga 1980 mengalami perubahan populasi yang sangat
tajam .

Page | 3
Di samping itu buah jeruk banyak menggandung vitamin, Terutama vitamin C dan
vitamin A, Buah jeruk tersedia pada sepanjang tahun. Karena tanaman jeruk tidak mengenal
musim berbunga yang khusus, di samping itu tanaman jeruk dapat ditanam dimana saja baik
dataran rendah maupun dataran tinggi.
Prospek agribisnis jeruk di Indonesia cukup bagus karena potensi lahan produksi yang
luas. Melalui program peningkatan kualitas sumberdaya petani jeruk serta didukung dengan
hasil inovasi teknologi pemupukan dan hormon alami, pengelolaan hama dan penyakit
terpadu, serta sistem budidaya lainnya yang semuanya didasarkan pada semangat ramah
lingkungan akan meningkatkan Kuantitas dan Kualitas produksi jeruk dengan tetap menjaga
kelestarian.

1.2. Maksud dan Tujuan


Untuk mengetahui cara perkembangan tanaman gambas dan cara okulasi jeruk dan
sebagai informasi mengenai pertumbuhan khususnya pasa mahasiswa STIPER
Muhammadiyah Tanah Grogot juga untuk memenuhi tugas hasil laporan praktikum buidaya
tanaman hortikulura

Page | 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Tanaman Gambas ( Oyong )
Gambas merupakan tumbuhan asli Asia dan Afrika Tropis. Di RRC, gambas tidak
hanya dikonsumsi buah mudanya, melainkan juga pucuk, berikut daun muda dan bakal
bunga. Buah yang telah tua, akan menghasilkan spons dan biji. Spons gambas merupakan
bahan pembersih badan maupun cucian di dapur, yang belakangan ini semakin populer,
karena merupakan bahan organik. Di AS, gambas dibudidayakan secara besar-besaran untuk
dipanen sponsnya, guna diekspor ke Jepang. Biji gambah yang volumenya cukup besar,
menghasilkan lemak nabati, yang bisa dijadikan minyak goreng.

Gambas merupakan tumbuhan genus Luffa, keluarga Cucurbitaceae, hingga masih


bersaudara dengan pare, melon dan timun. Genus Luffa sendiri terdiri dari beberapa spesies,
di antaranya ialah Luffa acutangula (Angled luffa, Ridged Luffa); Luffa aegyptiaca (Smooth
luffa, Egyptian luffa); Luffa operculata (Sponge cucumber); dan Luffa cylindrica. Luffa
acutangula adalah gambas dengan permukaan kulit beralur, dan paling banyak dibudidayakan
sebagai sayuran di Indonesia. Sebenarnya Luffa acutangula mampu mencapai panjang lebih
dari 0,5 m. Namun di Indonesia, panjang gambas Luffa acutangula hanya sekitar 30 cm.

Gambas Luffa aegyptiaca berpermukaan kulit licin, warna kulit buah agak
kekuningan. Gambas Luffa aegyptiaca hanya dibudidayakan untuk diambil sponsnya. 
Meskipun buah mudanya juga enak disayur, namun masyarakat Indonesia sudah terlanjur
familier dengan gambas Luffa acutangula yang permukaan kulitnya beralur. Gambas Luffa
operculata berbentuk bulat, bukan memanjang seperti gambas biasanya. Selain itu permukaan
kulit gambas Luffa operculata dipenuhi tonjolan mirip dengan permukaan kulit sirsak.
Terakhir, gambas Luffa cylindrica yang bentuknya sama dengan gambas Luffa aegyptiaca,
hanya pangkal dan ujungnya lebih meruncing, serta warna kulitnya hijau tua.

Nama latin gambas Luffa, berasal dari bahasa Arab Loofah atau Lufah (‫)لوف‬, yang
berarti kain atau lap untuk mencuci. Sebab di Timur Tengah, gambas tidak hanya
dimanfaatkan buah mudanya sebagai sayuran, melainkan juga dipanen tua untuk diambil
sponsnya. Meskipun lebih cepat rusak, spons dari gambas sekarang makin populer untuk
membersihkan badan (mandi), maupun untuk mencuci piring. Sebab trend untuk kembali
memanfaatkan produk organik sekarang semakin marak. Hingga budidaya gambas tidak
Page | 5
hanya sekadar untuk menghasilkan sayuran, melainkan juga untuk memproduksi spons
organik (alami). Peluang ekspor spons gambas ke Jepang, selama ini telah dimanfaatkan
dengan cukup baik justru oleh petani AS.

Gambas dibudidayakan dengan benih biji. Buah gambas memproduksi benih dalam
volume sangat besar. Biji gambas mirip dengan biji semangka, namun ukurannya lebih besar.
Bentuk biji gambas seperti biji labu, hanya warnanya bukan putih melainkan hitam. Karena
volume biji gambas dalam tiap buah relatif besar, maka para petani juga mengumpulkan biji
ini untuk diolah menjadi minyak nabati. Minyak biji gambas bisa dijadikan minyak goreng
biasa, tetapi bisa juga menjadi alternatif bahan bakar nabati. Ampas dari agroindustri minyak
biji gambas berupa bungkil, yang merupakan bahan pakan ternak yang cukup penting.
Hingga potensi ekonomis gambas, sebenarnya cukup menarik.

Biji gambas bisa tahan disimpan sampai lebih setahun, asalkan masih berada dalam
buah keringnya. Buah kering itu juga harus disimpan di tempat yang kering. Masyarakat
pedesaan biasa menyimpan benih labu, pare, gambas, kecipir dan lain-lain di para-para di atas
tungku dapur. Biji gambas akan segera berkecambah apabila tersiram air. Namun tanaman
muda sangat rentan terhadap gangguan hama, penyakit serta cuaca. Karenanya gambas
memproduksi biji sebanyak mungkin, sebab secara alami, hanya akan ada satu atau dua
tanaman yang bisa tumbuh dan kembali menghasilkan biji. Namun dalam budidaya, hampir
semua biji gambas akan terus tumbuh menjadi individu tanaman baru.

Bunga gambas berwarna kuning cerah serta berukuran cukup besar. Garis tengah
bunga gambas mencapai 5 cm. Bunga jantan terpisah dari bunga betina. Bunga jantan
berjumlah lebih banyak, serta mahkotanya berukuran  lebih besar dibanding dengan bunga
betinanya. Bunga betina gambas, seperti halnya tanaman Cucurbitaceae lainnya, mekar pada
ujung pentil buah. Begitu bunga betina ini terserbuki, mahkotanya akan layu, tetapi pentil
buah itu segera tumbuh menjadi buah. Pertumbuhan buah keluarga Cucurbitaceae sangat
cepat. Dalam waktu beberapa hari, pentil buah gambas itu akan menggembung beberapa kali
lipat dari ukuran sebelumnya.

Umur tanaman gambas bisa mencapai satu tahun lebih. Artinya, biji gambas yang
tumbuh pada awal musim penghujan, bisa tetap hidup pada musim penghujan berikutnya.
Beda dengan kacang panjang, buncis, yang umur tanamannya hanya lima bulan. Hingga
dalam  budidaya keluarga Cucurbitaceae petani selalu memanfaatkan lahan-lahan yang tidak

Page | 6
akan digunakan untuk budidaya tanaman lain. Atau mereka hanya akan memanfaatkan
pinggiran petakan lahan, bantaran kolam atau saluran air. Keuntungan petani akan bertambah
besar, apabila gambas tidak hanya dibudidayakan untuk sayuran, melainkan juga sebagai
penghasil spons, minyak nabati serta bungkil sebagai bahan pakan ternak.

Klasifikasi Tanaman Gambas 


Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Cucurbetaceae
Genus : Luffa
Spesies : Luffa acutangula

Morfologi Tanaman Gambas

Akar Gambas
Tanaman gambas berakar tunggang dan akar lateral. Akar tunggang merupakan akar primer
sebagai sumbu utama dan berfungsi sebagai penopang serta menyerap unsur hara pada ke
dalaman akar maksimum di dalam tanah. Sedangkan akar lateral adalah cabang akar yang
tumbuh dari akar primer dan bergerak kesamping sebagai fungsi utamanya menyerap unsur
hara dan air di permukaan dan di dalam tanah.

Batang Gambas
Batang tanaman gambas memiliki panjang sekitar 0,5-3,0 cm, berbentuk persegi, berbulu
kasar pada permukaan batang. Arah pertumbuhan batang gambas yakni vertikal dengan
dibantu oleh batang sulur sebagai batang pemanjat.

Daun Gambas
Tanaman gambas berdaun tunggal dan tidak memiliki daun penumpu (stipula). Bentuk daun
Page | 7
bulat, permukaan daun kasar karena terdapat bulu-bulu, memiliki tangkai berbentuk bulat dan
berbulu kasar, ujung daun meruncing dan tepi daun berlekuk menjari.

Bunga Gambas
Merupakan bunga tunggal yang muncul di ketiak daun, bertangkai, tergolong bunga
sempurna, mahkota bunga berwarna kuning berjumlah 5 petal memiliki 3 benang sari dan
satu putik, bentuk tangkai bunga bulat, kelopak bunga berwarna hijau kekuningan dengan
jumlah sepal 5, dan panjang 3-4 cm.

Buah Gambas
Buah Gambas berwarna hijau, berbentuk lonjong, permukaan bersegi, panjang buah sekitar
20-30 cm.

Biji Gambas 
Biji gambas berwarna putih ketika masih muda dan menjadi hitam ketika buah gambas
menua, bentuknya lonjong meruncing dan pipih.

Syarat Tumbuh Tanaman Gambas / Oyong


Tanaman gambas atau oyong merupakan salah satu komoditi sayuran yang memiliki adaptasi
tinggi terhadap lingkungan dan bisa tumbuh pada berbagai macam jenis tanah. Tanaman
gambas membutuhkan sinar matahari secara penuh dan dapat tumbuh optimal pada
lingkungan dengan suhu rata-rata 18 – 24 derajat celcius. Tanaman ini rentan terhadap
kekeringan dan dapat tumbuh dengan baik jika ketersediaan air cukup. Jika kekurangan air
tanaman akan tumbuh kerdil, berbatang kecil, bunga dan bakal buah rontok serta produksi
tidak maksimal. Tanaman gambas atau oyong tumbuh dan berproduksi secara maksimal pada
tanah yang subur, gembur, memiliki aerasi dan drainase yang baik. pH ideal untuk tanaman
gambas adalah 5,5 – 6,8 (netral) dengan kelembaban rata-rata antara 50 – 60%. Tanaman ini
tidak mengenal musim, bisa dibudidayakan kapan saja, baik pada musim hujan maupun pada
musim kemarau.

Cara budidaya atau menanam gambas adalah sebagai berikut ini :


Persiapan lahan :
a. Bajak (ploughing)

Page | 8
Dilakukan pada min 20 hari sebelum tanam.
Tujuan : memperbaiki aerasi dan struktur tanah.
b. Rancah (swampy)
Dilakukan setelah lahan dibajak dan digaru tahap pertama.
Tujuan : Mengurangi gulma dan penyakit (land sterilization).
c. Klantang (land drying)
Dilakukan selama 1 minggu.
Tujuan : pengatusan lahan agar mudah dibuat bedengan.
d. Pembuatan Bedengan (bedding), got
Bedengan dibuat berhadapan untuk penempatan para-para.

Pemupukan Dasar (base fertilizing) :


Fertilizer : NPK (35-45 g/m2) atau campuran N,P,K 2:1:1
Dolomit : 1 kg/5m2
Manure : 1 kg/m2

Persiapan Tanam :
a. Persemaian (seedling)
Pembuatan media semai, menggunakan media coco peat dengan campuran NPK 1
kg/1m3. Media dimasukkan ke dalam tray atau polybag.
Membuat bedengan semai, untuk melindungi bibit dipersemaian dari cuaca dan
insek. Pemecahan benih, bertujuan untuk mempercepat masa dormansi sehingga benih mudah
berkecambah.Peram benih (sowing), menggunakan kertas peram dalam kondisi lembab,
dianjurkan disemprot fungisida dosis rendah. Semai benih, setelah benih diperam 2-3 hari
(keluar radikula).Perawatan persemaian, dilakukan dengan penyiraman rutin. Apabila ada
gejala serangan jamur atau insek, semprot dengan insektisida atau fungisida dosis rendah.

Tanam (transplanting)
Dilakukan pada umur bibit 7-8 hari (keluar 2 daun) setelah benih disemai.
Dilakukan sortase bibit, dipilih bibit dengan vigor yang kokoh. Pemberian fungisida dan
bakterisida, dilarutkan dan dikocorkan pada bibit yang akan ditanam. Pengairan lahan
pertanaman, dilakukan sebelum pindah tanam. Pengairan dilakukan sampai kapasitas lapang.
Tugal lubang tanam dan aplikasi nematisida/insektisida.

Page | 9
Penanaman harus dilakukan dengan benar, posisi bibit jangan sampai menyentuh mulsa
plastic
c. Training Tanaman
Ikat dan merambatkan sulur, dilakukan ketika tanaman mulai berumur ± 7 HST. Sulur
harus dirambatkan agar pertumbuhannya sesuai dengan arah lanjaran (± 15 HST). Wiwil,
dilakukan dengan cara memangkas cabang-cabang yang tumbuh pada ruas 1-5. Wiwil
dilakukan agar pertumbuhan vertikal tanaman lebih cepat.

d. Penyiangan (cleaning)
Dilakukan pada daerah di sekitar lubang tanam, got dan area antar bedeng

e. Pengairan (irrigation)
Pada musim kemarau/kondisi kering, pengairan dilakukan 1-2 kali seminggu.
Pada musim hujan, pengairan dilakukan dengan melihat kondisi tanah.

Pemupukan tanaman gambas  :


Dilakukan ketika tanaman mengalami gangguan pertumbuhan vegetatif (defisiensi
nitrogen). Pupuk ZA (10 g/tan) diaplikasikan pada got kemudian dilakukan leb.

Pembuahan :
Polinasi pada gambas menggunakan bantuan angin atau serangga.
Pada kondisi vegetatif yang terlalu over atau hujan yang sangat deras, akan menghambat
proses pembuahan dan mengurangi jumlah buah yang terbentuk.
Dapat dilakukan pemangkasan cabang-cabang yang tidak produktif.
Proses awal pembuahan dimulai pada umur ± 30 HST.

Panen (harvesting) :
Panen dapat dilakukan pada umur ± 34 HST (± 6 HSB). Ciri-ciri buah yang siap
dipanen adalah jika cekungan pada buah mulai dangkal.

Page | 10
2.2. Tanaman Jeruk Okulasi
TAKSONOMI JERUK OKULASI
Tanaman jeruk (citrus sinnensis) memiliki buah berbentuk bulat sedikit lonjong berwarna
jingga ke kuningan yang kaya vitamin C. Buah ini sering di makan dalam ke seharian orang
untuk menjaga kesehatan dari serangan-serangan penyakit pada saat musim hujan, contohnya
flu dan influenza. Buah ini memiliki rasa manis-manis kecut dengan takaran air yang cukup
banyak sehingga dapat menyegarkan tubuh di kala panas menyengat. Buah ini secara umum
memiliki biji di dalamnya sekitar 5-12 tergantung varietasnya, malah terkadang ada buah
jeruk yg tidak memiliki biji di dalamnya.
Buah jeruk tidak hanya mengandung vitamin C, nutrisi lain di antranya frotein, kalori
dan serat dalam jumlah yang banyak.
Jeruk juga mengandung karbohidrat dan lemak yang dapat membuat tubuh kita lebih
berenergi dan bugar, dapat juga meningkatkan fungsi otak bahkan mencegah terjadinya stroke
dan kanker.
Daun jeruk juga sangat bermanfaat, salah satunya sebagai obat penyembuh batuk disertai
influenza.
Ingin mengenal lebih dekat dengan tanaman ini klasifikasi tanaman jeruk:
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliyophiyta
Kelas : Magnoliyopsida
Sub Kelas : Rosie
Ordo : Sapindales
Famili : Rataceae
Genus : Citrus L.
MORFOLOGI TANAMAN JARUK OKULASI
Tanaman jeruk ini memiliki bentuk akar yang tunggang panjang, akar serabut, serta akar-
akar rambut. Bila akar tunggang mencapai tanah yang keras atau tanah yang berada di dalam
air, maka pertumbuhan akar berhenti.
Tetapi jika bertemu di tanah yang subur, panjang akarnya (terutama akar tunggang) bisa
mencapai kurang lebih 4 meter. Kedalaman akar jeruk bervariasi tergantung kondisi

Page | 11
lingkungan (tanah) serta varietas jeruknya, biasanya diantara kedalaman 0,15- 0,5 meter
dimana panjang akar secara mendatar berkisar 6-7 meter.
Tanaman ini memiliki batang yang cukup berduri yang tubuh tegak ke atas dan sedikit
bercabang. Ketinggian pohon dapat mencapai mulai dari 5 meter hingga sekitar 15 meter.
Pada cabang-cabang batang tumbuh daun-daunnya yang membuat hampir seluruh
batangnya tidak terlihat. Dedaunan tersebut berwarna hijau tua dengan bentuk bulat lonjong
seperti telur.
Panjang daun dapat 5 hingga 15 cm, ujung daun sedikit runcing dengan pangkal daun
yang sedikit melingkar dan tumpul. Daun bergerigi halus dan kedua permukaannya tidak
memiliki bulu.
Tanaman ini juga memiliki bunga bertipe bunga majemuk berbentuk seperti anak
payung. Bunga ini kebanyakan hermafrodit (bunga sempurna) dengan mahkota yang terdiri
dari 4-5 kelopak bunga dan berdaun lepas.
Bunga tersebut berwarna putih pucat yang keluar dari ketiak daun atau pucuk ranting
yang masih muda dan berbau harum serta mengandung madu dalam jumlah yang cukup
banyak. Di dalam mahkota terdapat benar sari dan putik, jumlah benang sari bervariasi dari 5-
20 buah sedangkan jumlah putih hanya satu.
Buah jeruk memiliki kulit yang tebal (sekitar kurang lebih 4 mm), berbentuk bulat sedikit
lonjong, berwarna kulit jingga kekuningan dan warna dagingnya kuning pucat atau kuning
segar. Dalam daging buah terdapat biji dengan bentuk seperti telur namun salah satunya
ujungnya, memiliki ukuran panjang sekitar 5-10 mm.

Page | 12
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tanaman Gambas
Pada pengamatan praktek lapangan yang dilakukan pada hari minggu 28 april di desa
rantau panjang meliputi :

Hasil wawancara petani tanaman gambas di Rantau Panjang.

Desa : Rantau Panjang

Kecamatan/Kab : Paser

Nama kelompok : Karya Maju

Nama petani : Supian

1. Berapa luas lahan yang dikelola ?


=4 Ha
2. Bagamaimana kesuburan tanah Ph tanahnya ?
=Tanah nya asam jadi harus diberi pengapuran terlebih dahulu
3. Jenis tananaman apa saja yang ditanam ?
=Pisang , Gambas , Pakis
4. Mengapa memilih tanaman tersebut untuk ditanam ?
=Panen nya yang cepat , an keungtunannya banyak
5. Varietas apa yang ditanam, dan apa ciri-ciri dan keuntungannya
=Gambas Varietas Prima
6. Bagaimana mendapatkan benih/bibit tanaman tersebut.
=Mendapat benih dari daerah Jawa
7. Sistem tanam langsung atau dengan penyemaian
=Dengan penyemaian terlebih dahulu.
8. Bagaimana pengolahan tanahnya, secara manual atau dengan hand traktor
=Dengan handtraktor
9. Apakah tanahnya diberikan kapur, berapa dosisnya perpohon/perhektar
=diberikan kabur Dolomit 2 ton/Ha
10. Apakah tanaman diberi pupuk , kapan dan menggunakan pupuk apa saja
=Pupuk kandang , NPK , Za , TSP , KCL
11. Apa saja hama/penyakit tanaman yang bisa menyerang
=Ureng-ureng
12. Bagaimanakah cara pengendalian hama/penyakit tanaman tersebut
=Memberikan pestisida kimia , seperti fungisida
13. Apakah tanaman dilakukan pemangkasan dan pemangkasan apa saja
=iyah , dilakukan pemangkasan pada daun-daun yang mengganggu dalam proses berbuah.
14. Kapan di lakukan pemangkasan dan bagian tanaman apa saja yang di pangkas
Page | 13
=Kontrol setiap hari saat mulai berbuah.
15. Menurut bapak, kenapa tanaman harus dipangkas
=agar tidak menyebabkan buah gambasnya bengkok
16. Berapa waktu/bulan tanaman baru berbuah dan bisa di panen
= ±40 hari setelah tanam
17. Bagaimana ciri-ciri buah yang sudah siap di panen
=Jarak antara garis dan garis lain lebar
18. Berapa hasil panen dalam satu pohon per panen atau pertahun
= Sekali panen per hari bisa mendapat sepikul gambas
19. Panennya sekaligus atau pertahap, berapa hari atau berapa minggu sekali
=Panen gambas per 32 hari setelah berbunga . tetapi bisa dipanen setiap hari setelah pertama
kali berbuah.
20. Bagaimana pemasarannya, kemana saja hasilnya dijual. Apakah pembeli datang kelahan
=Apabila tidak ada pasar yang menerima gambas digrogot maka akan dikirim ke daerah
Balikpapan . Dan aa juga pembeli yang langsung datang ke lahan.
21. Berapa harga jual hasil produksi/panennya, apakah ada grade/tingkatannya.
=Harga jual perkilo Rp.6000 . ada grade nya yaitu gambas yang baik adalah gambas yang
bentuknya lurus dan jarak antar garisnya lebar. Yang sekilonya menapat 7-8 buah.
22. Tenaga kerja sendiri atau di upahkan keorang lain
=Tenaga kerja sendiri dibantu dengan istri
23. Berapa modal/biaya untuk berusaha tani tanaman tersebut
=20 juta/Ha
24. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi
=Adanya gangguan virus dan ureng-ureng

3.1. Tanaman Jeruk Okulasi

Pada pengamatan praketek lapangan yang dilaksanakan pada hari minggu 28 april 2019 di
desa rantau panjang kelompok tani “Kaya Maju” Meliputi :

1. Berapa luas lahan yang dikelola ?


Jawab : Kurang lebih 2 Ha
2. Sejak kapan usaha tani ini digeluti ?
Jawab : Usaha penangkaran jeruk ini dimulai sejak tahun 2006
3. Berapa anggota kelompok taninyai?
Jawab : ada 7 orang
4. Jenis tanaman dan varietas apa saja yang diusahakan ?
Jawab : Siam madu, siam banjar, jese, trigas, borneo prima dan nipis
5. Dari mana saja permodalan usaha tani ini ?
Jawab : Dinas pertanian
Page | 14
6. Berapa produksi bibit pertahunnya ?
Jawab : Tergantung permintaan
7. Bagaimana pemasarannya, kemana saja hasilnya dijual dan berapa harga jualnya?
Jawab : Masyarakat lokal, berau, sangata, kukar, penajam dan paser.
8. Tenaga kerja sendiri atau diupahkan ke orang lain?
Jawab : dikerjakan sendiri 1 kelompok. Atau diupahkan 500 mata = 25 orang
9. Sarana apa saja yang tersedia di kelompok tani ini ?
Jawab : Pisau Okulasi, gunting pangkas, plastik, dan hand sprayer, tempat
menaruh alat
10. Apa saja kendala yang dihadapi dalam usaha tani ini ?
Jawab : Suhu, tanah, iklim yang sering berganti-ganti
11. Dari mana benih batang bawah di peroleh dan jenis varietas apa saja yang
digunakan ?
Jawab : Varietas jese dibeli dibalai malang
12. Berapa lama pembibitan batang bawah baru bisa digunakan ?
Jawab : Batang bawah usia siap okulasi 3 bulan, ideal nya 8 bulan.
13. Faktor - faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan okulasi ?
Jawab : Cara mengetahui mata tunas haru tipis, usahakan pisau dan plastik dalam
keadaan steril, dan patogen mata tunas tidak boleh dipegang
14. Berapa lama bisa mengetahui keberhasilan okulasi ?
Jawab : Seminggu sudah keliatan keberhasilan okulasi, jika mata tempel nya hijau
artinya okulasi berhasil
15. Bagaimana standart bibit okulasi yang siap dipasarkan ?
Jawab : 30 cm ketinggian dari mata 30 cm.
16. Bagaimana pengairannya ?
Jawab : Tadah hujan
17. Apa saja hama / penyakit tanaman yang bisa menyerang ?
Jawab : Grendo dan kutu putih
18. Bagaimana cara pengendalian hama penyakit tanaman tersebut ?
Jawab : Sesuai hama penyakit yang menyerang pada tanaman
19. Bahan dan alat apa saja yang digunakan untuk melakukan okulasi tanaman,
khususnya untuk tanaman jeruk ?
Jawab : Pisau okulasi, gunting pangkas, plastik, dan tanaman yang akan di okulasi

Page | 15
20. Bagaimana proses melakukan okulasi pada tanaman jeruk ?
Jawab : Siapkan batang bawah dan batang atas, batang bawah untuk disisipkan, batang
atas atau mata tempel disisipkan mata tunas dibatang bawah, ikat hasil tempelan
dengan menggunakan plastik okulasi
21. Apa saja kendala - kendala yang dihadapi dalam proses pembibitan ?
Jawab : Kendala awal penangkaran itu sering gagal dalam okulasi, cara ikat dalam
okulasi nya salah, terus sering meleset juga dalam pengikatan. Dan modal dan ilmu
yang diterapkan tidak sesuai.

Page | 16
BAB IV
KESIMPULAN
Gambas, blustru, oyong, (Luffa Sp), adalah tanaman sayuran yang merambat dengan
akar panjatnya. Gambas dibudidayakan untuk dipanen buah mudanya sebagai sayuran.
Gambas biasa disayur bening, dengan jagung muda, daun katuk, taoge kedelai, dan bumbu
bawang merah serta temu kunci. Namun gambas juga bisa dioseng-oseng (tumis) atau sayur
bobor, lodeh serta bumbu lainnya. Gambas dipercaya mampu menstabilkan gula darah,
menurunkan kadar kolesterol serta tekanan darah. Bagi ibu-ibu yang menyusui, sayuran
gambas dengan daun katuk dipercaya mampu meningkatkan air susu.

Gambas merupakan tanaman semusim. Budidaya gambas dilakukan di sawah-sawah,


bersamaan dengan budidaya pare, mentimun dan sayuran lainnya. Karena merupakan
tanaman memanjat, maka gambas dibudidayakan di atas bedengan, dengan ajir dan tali
pengikat sebagai panjatan. Dibanding dengan mentimun, gambas relatif lebih tahan terhadap
serangan cendawan fusarium maupun bakteri pseudomonas. Namun gambas, sama halnya
dengan pare, sangat rentan terhadap gangguan larva kepik Lepidoptera terutama Hypercompe
albicornis, yang  akan menghabiskan seluruh daun gambas, hingga tinggal batang dengan
sulurnya.

OKULASI JERUK
1. Supaya okulasi berhasil dengan baik dicari tanaman yang kulitnya mudah dikupas dari
kayunya
2. Waktu untuk melakukan okulasi yang paling baik adalah pada saat kulit batang bawah
maupun batang atas mudah dikelupas dar kulitnya.
3. Tanaman dapat di okulasi lebih kurang berumur 1 tahun atau cabangnya sudah mencapai
sebesar ibu jari.
4. Batang atas dari bibit okulasi sebenarnya hanya berupa mata dari tanaman yang kita
kehendaki.
5. Keuntungan dari memperbanyak dengan cara okulasi dan sambungan ialah, bahwa kita
dapat membuat bibit dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang relatif singkat.
6. Kekurangan dan kerugian dari pembiakkan vegetatif adalah biasanya tanaman yang
berfungsi sebagai tanaman induk mudah rusak.

Page | 17
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2002. Tanaman Budidaya Gambas yang baik. Serial Online http://www.lembaga
penelitian hortikultura.com. Diakses 24 Oktober 2011

Berdardinus. 2001. Pengolahan Tanaman Untuk Tanaman Gambas. Serial Online http://
www.anekaplanta.wordpress. com. Diakses 24 Oktober 2011

Prajnanta. 2003. Tata Cara Penanaman Gambas Pada Lahan Miring. Agro Media Pustaka:
Jakarta

Rustam. 2001. Tehnik Penanaman Gambas. Serial Online http://www. genesa exad.com .
Diakses 24 Oktober 2011

Suseno. 2004.Cara Penanaman Gambas Yang Ideal. Serial Online http://www. Penanaman
dan Perawatan. com. Diakses 24 Oktober 2011

Page | 18
DOKUMENTASI

Page | 19
Page | 20

Anda mungkin juga menyukai