Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MACAM-MACAM GALAT

Dosen Pengampuh : Yulia Darnita, S.Kom, M.Kom

Disusun Oleh:

Helpa Yolanda (2055201132)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2022.
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami Ucapkan Kehadirat Allah SWT Atas Segala Rahmat-Nya Sehingga
Makalah Ini Dapat Tersusun Sampai Dengan Selesai. Tidak Lupa Kami Mengucapkan
Terima Kasih Terhadap Bantuan Dari Pihak Yang Telah Berkontribusi Dengan Memberikan
Sumbangan Baik Pikiran Maupun Materinya.
Oleh Sebab Itu, Penulis Sangat Mengharapkan Saran Dan Kritik Yang Membangun
Demi Kesempurnaan Dari Makalah Ini Dan Agar Menjadi Pelajaran Di Kemudian Hari.
Semoga Makalah Ini Bisa Memberikan Manfaat Bagi Penulis Dan Bagi Yang Lainnya.

Bengkulu, 13 Oktober 2022

Helpa Yolanda

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………..1


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………….................2
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kedudukan Dan Fungsi Pancasila…………...........................................…………….3


2.2 Makna Pancasila Bagi Mahasiswa ……………………………………..………...….4
2.3 Pengamalan Pancasila Dilingkungan Kampus ………………………........................5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….....7

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...….....8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila Adalah Merupakan Pedoman Bagi Semua Warga Bangsa Indonesia Untuk
Berinteraksi Dalam Konteks Kebersamaan Untuk Mengokohkan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Oleh Karena Itu, Pendidikan Kewarganegaraan Tidak Dapat Dilepaskan
Keterkaitannya Dengan Pancasila. Pancasila Menjadi Roh Bagi Pendidikan Kewarganegaraan
(Wahidin, 2015, 6).
Pancasila Sebagai Filsafat Bangsa Indonesia Telah Dipilih Berdasarkan Perenungan
Yang Mendalam Oleh The Founding Futhers Bangsa Indonesia. Oleh Sebab Itu, Keyakinan
Terhadap Pancasila Sebagai Falsafah Bangsa Merupakan Akar Kebenaran Untuk Memahami
Eksistensi Bangsa Indonesia. Di Mana Pun Berada, Dalam Arti Kendatipun Tidak Dalam
Wilayah Indonesia, Namun Manakala Dirinya Adalah Warga Bangsa Indonesia Maka
Pancasila Menjadi Filsafat Hidupnya.
Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara Yang Dimaksud Sesuai Dengan Bunyi
Pembukaan Pada Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV Yang Menyatakan Kemudian Dari
Pada Itu Untuk Membentuk Suatu Pemerintahan Negara Indonesia Yang Melindungi Segenap
Bangsa Indonesia Dan Seluruh Tumpah Darah Indonesia Dan Untuk Memajukan
Kesejahteraan Umum, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Dan Ikut Melaksanakan Ketertiban
Dunia Yang Berdasarkan Kemerdekaan, Perdamaian Abadi Dan Keadilan Sosial. Maka
Disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia Itu Dalam Suatu Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Yang Membentuk Dalam Suatu Susunan Negara Indonesia Yang
Berkedaulatan Rekyat Dengan Berdasarkan Kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
Yang Adil Dan Beradab, Persatuan Indonesia, Dan Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan, Serta Dengan Mewujudkan Suatu
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Norma Hukum Pokok Yang Disebut Pokok
Kaidah Fundamental Dari Negara Itu Dalam Hukum Mempunyai Hakikat Dan Juga
Kedudukan Yang Kuat, Tetap, Dan Tidak Berubah Bagi Negara Yang Terbentuk Dengan
Perkataan Lain. Dengan Jalan Hukum Tidak Bisa Diubah-Ubah. Fungsi Dari Pancasila
Sebagai Pokok Kaidah Yang Fundamental. Hal Yang Paling Penting Sekali Karena Undang-
Undang Dasar Harus Berasal Dan Berada Di Bawah Pokok Kaidah Negara Yang Fundamental

1
2

Itu.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, maka ditentukanlah rumusan masalah dalam makalah
ini adalah sebagai berikut :
1. Apa kedudukan dan fungsi pancasila?
2. Apa makna pancasila bagi mahasisa?
3. Bagaimana pengamalan pancasila dalam lingkungan kampus?

1.3 Tujuan Makalah

Dari rumusan masalah tersebut, maka ditentukanlah tujuan dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui kedudukan dan fungsi pancasila
2. Mengetahui makna pancasila bagi mahasisa
3. Mengetahui cara pengamalan pancasila dalam kehidupan kampus
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Galat bawaan (inherent error)

Yaitu kesalahan yang terjadi pada saat pengambilan data, misalnya dalam menghitung
data,membaca skala, ataupun kesalahan karena kurangnya pengertian mengenai hukum-
hukumfisik dari data yang diukur. Kesalahan ini sering terjadi karena faktor manusia.

2.2 Galat pemotongan (truncation error)


Yaitu kesalahan yang berkaitan dengan metode numerik yang dipakai. Galat ini dapat
terjadi karena adanya pemotongan deret tak berhingga yang menyangkut perhitungan nilai
suatu fungsi atau nilai desimal, dan karena penghentian proses perhitungan.
Galat Pemotongan (Truncation Error) Galat ini mengacu pada galat yang ditimbulkan
akibat penggunaan hampiransebagai pengganti solusi eksak. Galat pemotongan bergantung
pada metode komputasi yang digunakan, sehingga galat ini juga disebut galat metode.
Contohnya, hampiran fungsi cos(x) dengan bantuan deret Taylor disekitar x = 0

jumlah suku-suku setelah pemotongan merupakan galat pemotongan untuk cos(x) Galat
pemotongan dapat kita hampiri dengan menggunakan rumus suku sisa :

Karena nilai c tidak diketahui, maka kita harus mencari nilai maksimum yang mungkin dari |Rn
| untuk c dalam selang yang diberikan, yaitu :

Contoh Galat Pemotongan:

3
4

Gunakan deret Taylor orde 4 disekitar x0 = 1, untuk menghampiri ln(0,9) dan berikan taksiran
untuk galat pemotongan maksimum yang dibuat.

Penyelesaian :
Tentukan turunan fungsi f(x) = ln(x) terlebih dahulu, yaitu :
f(x) = ln(x)  f(1) = 0 f’”(x) = 2/x3  f’”(1) = 2
f’(x) = 1/x  f’(1) = 1 f(4)(x) = -6/x4  f(4)(1) = -6
f”(x) = -1/x2  f”(1) = -1 f(5)(x) = 24/x5  f(5)(c) = 24/c5
Deret Taylornya adalah :

Nilai Max |24/c5 | dalam selang 0,9 < c < 1 adalah pada c = 0,9 (karena semakin kecil penyebut,
maka nilai pecahan akan semakin besar),
sehingga :

Jadi ln(0,9) = -0,1053583 dengan galat pemotongan lebih kecil dari 0,0000034

2.3 Galat pembulatan (rounding off error)


Yaitu kesalahan yang terjadi akibat pembulatan angka.
Terjadi pada komputer yg dibatasi 5 angka signifikan: Penjumlahan 9,2654 + 7,1625 yang
hasilnya 16,4279 ini terdiri dari 6 angka signifikan maka pembulatannya menjadi 16,428.
Keterbatasan komputer dalam menyajikan bilangan riil menghasilkan galat pembulatan.
Komputer hanya mampu merepresentasikan sejumlah digit atau (bit) saja, sehingga
bilangan riil yang panjangnya melebihi jumlah digit (bit) yang dapat direpresantasikan oleh
komputer dibulatkan ke bilangan terdekat.
Misalnya apabila sebuah komputer hanya dapat merepresentasikan bilangan riil dalam 6
digit angka berarti, maka representasi bilangan 1/6 = 0,1666666666…, didalam komputer 6-
digit tersebut adalah 0,166667. Sehingga galat pembulatannya adalah –› 1/6 – 0,166667 = -
0,000000333.
 Dua cara penyajian bilangan riil pada komputer digital :
5

Bilangan titik-tetap (fixed point)


Dalam format ini setiap bilangan disajikan dengan jumlah tempat desimal yang tetap,
misalnya 62.358 ; 0.013 ; 1.000.
 Bilangan titik-kambang (floating point)
Dalam format ini setiap bilangan disajikan dengan jumlah digit berarti yang sudah tetap,
misalnya
– 0.6238 x 103 atau 0.6238E+03
– 0.1714 x 10-13 atau 0.1714E-13
Digit-berarti disebut juga Angka Bena (significant figure) yaitu angka bermakna, angka
penting, atau angka yang dapat digunakan dengan pasti.
Contoh 4 :
43.123 memiliki 5 angka bena (yaitu 4, 3, 1, 2, 3)
0.1764 memiliki 4 angka bena (yaitu 1, 7, 6, 4)
278.300 memiliki 6 angka bena (yaitu 2, 7, 8, 3, 0, 0)
0.0000012 memiliki 2 angka bena
270.0090 memiliki 7 angka bena
6

B
AB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, beberapa catatan yang kiranya


memerlukan pengembangan lebih lanjut adalah bahwa perspektif pendidikan Pancasila
perlu dilakukan oleh perguruan tinggi dalam rangka melestarikan nilai-nilai Pancasila dan
menanamkan nilai moral positif, yang terkandung di dalamnya pada generasi muda
khususnya mahasiswa keberadaan mahasiswa yang mempunyai penting dan vital. Selain itu
karena Pancasila sebagai dasar negara dan kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa harus dari dini dikenalkan dan diajarkan kepada masayarakat
Indonesia termasuk di Perguruan Tinggi. Sebagai pembentuk intelektual yang bermoral
ketuhanan dan kemanusian.
Pancasila merupakan kepribadian bangsa, harus menjadi kepribadian para generasi
muda khususnya para mahasiswa yang menjadi generasi pendidikan. Melalui pendidikan
Pancasila, mahasiswa akan menjadi manusia terlebih dahulu, sebelum memasuki Ipteks
yang dipelajarinya. Menjadi warga negara Indonesia yang unggul dalam penguasaan Ipteks,
namun tidak kehilangan jati dirinya dan tidak tercabut dari akar budaya bangsanya dan
keimanannya. Selain itu dapat membentuk pribadi yang baik dalam bermasyarakat dan
dapat menanamkan norma-norma yang baik agar dapat menajdi warga negara yang baik
bagi diri sendiri, orang lain dan bangsa ini dalam berkehidupan sehari-hari.
Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam mahasiswa kita dapat melakukannya dalam
beberapa jalur, yaitu jalur pendidikan dan jalur organisasi serta pengamalan secra objektif
dan subjektif. Bila nilai-nilai Pancasila tertanam dengan baik di setiap individu mahasiswa,
maka akan tercipta mahasiswa Pancasila yang mengerti normanorma. Pengamalan
Pancasila dalam kehidupan di kampus sangatlah amat penting demi memajukan Perguruan
Tinggi agar kampus dapat menghasilkan lulusan mahasiswa Pancasila yang dapat
membangun bangsa Indonesia.
Sesuai dengan kenyataan ini, hendaknya pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi
harus terus dikembangkan untuk membentuk kadar yang dibutuhkan oleh negara dan
masyarakat demi tercapainya tujuan umum bangsa Indonesia..
7

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/32047646/METODE_NUMERIK. Di akses pada hari rabu, 19


Oktober 2022 Pukul 16:54

Anda mungkin juga menyukai